asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik

Post on 31-Dec-2015

199 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

SH

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK

Anggota Kelompok:Jonhardivivera

Marina Nur FitriaSittatun Mukharromah

Dewi Nurlela

Tujuan Presentasi

1. Memaparkan teori tentang stroke non hemoragik.

2. Memaparkan gambaran kasus pasien dengan stroke non hemoragik.

3. Memaparkan diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik.

Outline Presentasi

1. Tinjauan teori.2. Gambaran Kasus.3. Hasil pengkajian4. Analisa data5. Rencana Asuhan Keperawatan6. Catatan Perkembangan

Stroke Non Hemoragik• Stroke adalah sindrom yang disebabkan

oleh gangguan peredaran darah otak dengan awitan akut, disertai manifestasi klinis berupa defisit neurologis dan bukan sebagai akibat tumor, trauma ataupun infeksi saluran saraf pusat (Dewanto, 2009).

• Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak (Caplan, 2000).

Etiologi1. Trombosis serebri Disebabkan karena adanya

penyumbatan lumen pembuluh darah otak karena trombus.

Seringkali individu megalami satu atu lebih Transient ischemic attack/ TIA sebelum stroke trombotik yang sebenarnya

2. Emboli serebri Infark iskemik dapat diakibatkan

oleh emboli yang timbul dari lesi ateromatus yang terletak pada pembuluh yang lebih distal.

Faktor risiko

• Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi tidak dapat dimodifikasi: Usia, jenis kelamin, ras, riwayat stroke dalam keluarga, serta riwayat serangan transient ischemic attack atau stroke sebelumnya (Hinkle & Guanci, 2007).

• Kelompok faktor risiko yang dapat dimodifikasi meliputi: hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, penyakit jantung, merokok, alkohol, obesitas, dan penggunaan kontrasepsi oral (Kemenkes, 2011)

Fisiologi otak• Dalam keadaan normal dan sehat, rata-rata aliran darah otak adalah

50,9 cc/100 gram otak/menit.• Ambang batas aliran darah otak ada tiga, yaitu:

1. Ambang fungsional : batas aliran darah otak 50-60 cc /100 gram/menit. Bila tidak terpenuhi akan menyebabkan terhentinya fungsi neuronal, tetapi integritas sel-sel saraf masih utuh.

2. Ambang aktivitas listrik otak: batas aliran darah otak sekitar 15 cc/100 gram/menit, yang bila tidak tercapai akan menyebabkan aktivitas listrik neuronal berhenti.

3. Ambang kematian sel, yaitu batas aliran darah otak yang bila tidak terpenuhi akan menyebabkan kerusakan total sel-sel otak. CBF dibawah 15 cc/100 gram/menit.

Patofisiologi

Pathway

• Door to admission <3 jam

Manifestasi klinis

1. Gangguan peredaran darah arteri serebri anterior hemiparesis dan hemihipestesi kontralateral terutama melibatkan tungkai.

2. Gangguan peredaran darah srteri serebri media hemiparesis dan hemihipestesi kontralateral terutama mengenai lengan dan afasia.

3. Gangguan peredaran darah arteri serebri posteriorhemianopsi homonim. Gangguan daya ingat bila infark temporalis media.

4. Gangguan peredaran darah otak gangguan saraf kranial: disatria, diplopobia, vertigo, ataksia, penurunan kesadaran.

5. Infarka lakunargangguan sensorik/ motorik tanpa gangguan bicara.

Gambaran Kasus• INFORMASI UMUM

Nama : Tn. H (75 tahun)• Jenis kelamin : Laki-laki• Tanggal masuk : 22/12/2013 dari IGD• Informasi : anak klien dan rekam medisKeluhan utama: klien datang dengan keadaan linglung dan tidak

dapat diajak berkomunikasi sejak ±12 jam SMRS. Sejak ± 2 hari yang lalu klien bicara pelo, jalan sempoyongan dan disorientasi terhadap tempat dan orang. Mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu. Klien kejang 2 kali saat di IGD.

Riwayat kesehatan:• Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 10 tahun yang

lalu, namun tidak minum obat antihipertensi secara teratur.. Tidak ada riwayat DM maupun penyakit jantung.

• Aktivitas/ istirahatKlien berbaring lemah, penurunan kesadaran, stupor, GCS E2M4V2, total care.

• SirkulasiRiwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 10 tahun lalu. TD 170/100. N: 96x/ menit kuat, reguler. BJ1&BJ2 Normal. Tidak ada peningkatan JVP. Konjungtiva pucat.

• Integritas EgoKlien tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain. Kesadaran stupor. Kadang tampak berbicara namun tidak jelas dan inkoheren.

• EliminasiTerpasang kateter urin, urin berwarna kuning keruh, feses lunak. Tidak ada distensi abdomen. BU +.

• Makanan/ cairanKlien memiliki riwayat mual dan muntah. Klien penurunan keadaran terpasang IV RL dan NGT. BB 60 kg, TB: 170 cm.

• Higiene:ADL dibantu total. Penampilan umum tampak bersih. Mulut tampak banyak sekret.

• Neurosensori:Saat dirumah pernah mengeluh sakit kepala. Sebelumnya klien berbicara pelo, disorientasi orang, ruang dan waktu. Kesadaran stupor, GCS E2M4V2. Reaksi pupil isokhor, respon cahaya +. Riwayat Kejang saat di IGD. Tidak kooperatif.

• Nyeri/ ketidaknyamanan:Klien gelisah saat pemasangan NGT.

• Pernapasan:Riwayat merokok, tidak mampu batuk & menelan, RR: 24 kali/ menit. Ada ronkhi basah. Terpasang O2 nasal kanul 4lpm. Tampak sekret berwarna putih kental

• Keamanan:Penurunan fungsi penglihatan. Tidak mengenali wajah, objek yang dikenali. ROM pasif.

• Interaksi sosial:Tinggal dengan anak, menantu dan cucu. Bicara pelo, ketidakmampuan berkomunikasi.

• Penyuluhan pembelajaran:Pendidikan SMA, bahasa dominan Bahasa Indonesia.

Obat yang diresepkan

Pemeriksaan penunjang

Analisis data

top related