asuhan keperawatan pada pasien dm stikim
Post on 05-Aug-2019
176 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS II
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DM
DISUSUN OLEH :
Kelompok 8
Krismen Peros Demromj Riry (08180100032)
Nurul Sudiarto (08180100122)
Tiyan Maretiyan (08180100025)
Achmad Qomari (08180100048)
Sarwi Astuti Prapto Rosita (08180100019)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Diabetes Miletus” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka
maupun duka. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari
berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya maklah ini, maka dengan tulus
kami sampaikan terimakasi kepada pihak-pihak yang turut membantu.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan
baik pada teknik penulisan penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan dapat diterapkam dalam, menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan
dengan judul makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DM .......................1
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
A. LATAR BELAKANG .........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH .....................................................................................1
C. TUJUAN ..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................
A. Definisi .................................................................................................................3
B. Etiologi .................................................................................................................3
D. Manifestasi ...........................................................................................................3
E. Klasifikasi ............................................................................................................4
F. Penatalaksanaan ..................................................................................................4
G. Pemeriksaan Penunjang .......................................................................................4
H. Kompilkasi ...........................................................................................................5
I. Pengkajian ............................................................................................................6
J. Diagnosa ..............................................................................................................7
K. Perencanaan/Intervensi ........................................................................................8
BAB III TINJAUAN KASUS
…………………………………………………………………………………………
…………..
A. IDENTITAS
KLIEN…………………………………………………………………………
…………………………..12
iii
B.
PENGKAJIAN…………………………………………………
…………………………………………………………12
C. ANALISA
DATA……………………………………………………………………………
…………………………22
E. DIAGNOSA
KEPERAWATAN………………………………………………………………
…………………..24
F. DIAGNOSA
KEPERAWATAN………………………………………………………………
…………………..26
BAB IV PENUTUP ..........................................................................................................
Kesimpulan ...................................................................................................................29
saran..................................................................................................................................
.......29
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................30
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar
glukosa darah dan urin. Saat ini, diabetes melitus menjadi penyakit dengan angka
kejadian yang cukup tinggi di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit
yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan
meningkatnya jumlah kasus diabetes melitus di Indonesia yang berada di urutan
ke- 4 setelah negara India, China dan Amerika dengan jumlah Diabetesi sebesar
8,4 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat sampai 21,3 juta orang di
tahun 2030(Internasional Diabetes Federation/IDF dan World Health
Organization/WHO). Dilihat dari semakin meningkatnya jumlah pendeita diabetes,
maka perlu adanya kesadaran dari masyarakat terhadap pentingnya peran dari
masyarakat untuk peduli terhadap masalah ini. Maka dari itu, tujuan penulisan
makalah ini akan memberikan pengetahuan tentang diabetes serta cara untuk
mengendalikannya, dengan harapan agar tingkat kematian penderita diabetes dapat
berkurang.
B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa definisi DM ?
b) Bagaimana etiologi DM?
c) Apa manifestasi klinis dari DM ?
d) Apa klasifikasi dari DM?
e) Bagaimana pemeriksaan penunjang dari DM?
f) Bagaimana penatalaksanaan dari DM?
2
g) Bagiaman komplikasi dari DM
h) Bagaimana Asuhan Keperawatan dari DM
C. TUJUAN
a) Tujuan Umum
Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada keluarga dan masyarakat
dengan masalah DM di Rt 3/Rw5 kelurahan susukan, dengan metode
ilmiah proses keperawatan.
b) Tujuan Khusus
- Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada keluarga dan
masyarakat dengan masalah DM di Rt3/Rw5 kelurahan susukan.
- Mampu mendiskripsiskan rumusan diagnose keperawatan keluarag
dengan masalah DM di Rt 3/Rw 5 kelurahan susukan.
- Mampu mendiskripsiskan rencana keperawatan pada keluarag dan
masyarakat dengan masalah DM di RT3/Rw5 kelurahan sususkan.
- Mampu mendiskripsikan tindakan keperawatan pada keluarga dan
masyarakat masalah DM di Rt 3/ Rw 5 kelurahan sususkan.
D. Manfaat Penulis
a) Bagi penulis
Laporan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi peneliti untuk menambah
wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan asuhan
keperawatan keluarga dan masyarakat dengan masalah DM.
b) Bagi Institusi
Hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan dan sumber pembelajaran
di jurusan keperawatan pada kasus mengenai penerapan asuhan
keperawatan keluarga dan masyarakat dengan masalah DM.
c) Bagi Mahasiswa
Hasil makalah dapat menjadi referensi dan rujukan dalam pembuatan
ataupun pengaplikasian asuhan keperawatan keluarga dan masyarakat
dengan masalah DM
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Diabetes mellitus (DM) adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia yang diakibatkan dari kurangnya sekresi insulin, gangguan
metabolisme insulin, atau keduanya (Smeltzer, 2010)
Diabetes mellitus merupakan suatu kondisi tingginya kadar gula darah
tubuh akibat dari berkurangnya hormone insulin yang membutuhkan
pengobatan anti diabetes (Miller 2012)
B. Etiologi
Etiologi atau factor penyebab penyakit Diabetes Melitus bersifat heterogen,
akan tetapi dominan genetik atau keturunan biasanya menjanai peran utama
dalam mayoritas Diabetes Melitus (Riyadi, 2011).
Adapun faktor – factor lain sebagai kemungkinan etiologi penyakit
Diabetus Melitus antara lain :
a. Keturunan/genetic
b. Usia
c. Pola makan
d. Stress
e. Obesitas
f. Kurangnya aktifitas fisik/olah raga
g. Infeksi
C. Manifestasi
Manifestasi klinis pada tipe I yaitu IDDM antara lain :
1. cepat lapar
2. sering haus
3. cepat lelah
4. mengantuk
5. terjadi penurunan berat badan
6. pandangan kabur
7. gairah seks menurun
4
8. baal atau kesemutan di ekstremitas terutama kaki
9. luka sukar sembuh
10. sering BAK di malam hari.
D. Klasifikasi
Dokumen konsesus tahun 1997 oleh American Diabetes Association’s Expert
Committee on the Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus ,
menjabarkan 4 kategori utama diabetes, yaitu: (Corwin, 2009)
a. Tipe I: Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)/ Diabetes Melitus
tergantung insulin (DMTI)
Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe I. Sel-
sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihancurkan
oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol
kadar gula darah. Awitannya mendadak biasanya terjadi sebelum usia 30
tahun.
b. Tipe II: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)/ Diabetes
Mellitus tak tergantung insulin (DMTTI)
Sembilan puluh persen sampai 95% penderita diabetik adalah tipe II.
Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan sensitivitas terhadap insulin
(resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin.
Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar
glukosa darah menetap, suplemen dengan preparat hipoglikemik (suntikan
insulin dibutuhkan, jika preparat oral tidak dapat mengontrol
hiperglikemia). Terjadi paling sering pada mereka yang berusia lebih dari
30 tahun dan pada mereka yang obesitas.
c. DM tipe lain
Karena kelainan genetik, penyakit pankreas (trauma pankreatik), obat,
infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain, dan penyakit dengan
karakteristik gangguan endokrin.
d. Diabetes Kehamilan: Gestational Diabetes Mellitus (GDM)
Diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengidap
diabetes.
E. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi
komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes
adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes (FKUI, 2011) :
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi (jika diperlukan)
5
5. Pendidikan
Terapi komplementer
1. Bahan :
Daun salam 15 lembar
Empu temu lawak 5 lembar
Temu ireng 15 lembar
Kencur 15 lembar
Brotowali 15 lembar
Kapulaga 1 sendok makan
Cabe jawa 5 biji
Pala 1 biji
Jahe merah 1 biji
Cara meramu :
Semua jenis ramuan dicampur dan direbus, untuk kapulaga, jahe
merah, pala dan cabe digiling terlebih dahulu lalu direbus. Semua
diberi air 6 gelas direbus sampai jadi 1 gelas. Diminum pagi dan
malam sesudah makan.
2. Bahan
Brotowali
Sambiloto
Remujung
Legundi
Widoro laut
Kapulaga
Cara meramu :
Direbus secara bersamaan dengan air sebotol besar dan diminum 2x1
gelas perhari.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk DM sebagai berikut (FKUI, 2011) :
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali
pemeriksaan :
1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl
6
G. Kompilkasi
Beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat DM Tipe II, antara lain
(Stockslager L, Jaime & Liz Schaeffer, 2007) :
1. Hipoglikemia
Komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita diabetes yang di
obati dengan insulin atau obat-obatan antidiabetik oral. Hal ini mungkin di
sebabkan oleh pemberian insulin yang berlebihan, asupan kalori yang tidak
adekuat, konsumsi alkohol, atau olahraga yang berlebihan. Gejala
hipoglikemi pada lansia dapat berkisar dari ringan sampai berat dan tidak
disadari sampai kondisinya mengancam jiwa.
2. Ketoasidosis diabetic
Kondisi yang ditandai dengan hiperglikemia berat, merupakan
kondisi yang mengancam jiwa. Ketoasidosis diabetik biasanya terjadi pada
lansia dengan diabetes Tipe 1, tetapi kadang kala dapat terjadi pada
individu yang menderita diabetes Tipe 2 yang mengalami stress fisik dan
emosional yang ekstrim.
3. Sindrom nonketotik hiperglikemi, hiperosmolar (Hyperosmolar
hyperglycemic syndrome, HHNS) atau koma hyperosmolar
Komplikasi metabolik akut yang paling umum terlihat pada pasien
yang menderita diabetes. Sebagai suatu kedaruratan medis, HHNS di tandai
dengan hiperglikemia berat(kadar glukosa darah di atas 800 mg/dl),
hiperosmolaritas (di atas 280 mOSm/L), dan dehidrasi berat akibat deuresis
osmotic. Tanda gejala mencakup kejang dan hemiparasis (yang sering kali
keliru diagnosis menjadi cidera serebrovaskular) dan kerusakan pada
tingkat kesadaran (biasanya koma atau hampir koma).
4. Neuropati perifer
Biasanya terjadi di tangan dan kaki serta dapat menyebabkan kebas
atau nyeri dan kemungkinan lesi kulit. Neuropati otonom juga
bermanifestasi dalam berbagai cara, yang mencakup gastroparesis
(keterlambatan pengosongan lambung yang menyebabkan perasaan mual
dan penuh setelah makan), diare noktural, impotensi, dan hipotensi
ortostatik.
5. Penyakit kardiovaskuler
Pasien lansia yang menderita diabetes memiliki insidens hipertensi
10 kali lipat dari yang di temukan pada lansia yang tidak menderita
diabetes. Hasil ini lebih meningkatkan resiko iskemik sementara dan
penyakit serebrovaskular, penyakit arteri koroner dan infark miokard,
aterosklerosis serebral, terjadinya retinopati dan neuropati progresif,
kerusakan kognitif, serta depresi sistem saraf pusat.
6. Infeksi kulit
Hiperglikemia merusak resistansi lansia terhadap infeksi karena
kandungan glukosa epidermis dan urine mendorong pertumbuhan bakteri.
7
Hal ini membuat lansia rentan terhadap infeksi kulit dan saluran kemih
serta vaginitis.
8
H. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau
kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social
ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan ( Muhlisin 2012). Dalam tahap
pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan
data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat
dan prioritas masalah. Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh
informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor
lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat
dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian
yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1. Data Inti / Community Core
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas Data dikaji melalui
wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi
dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum
mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan
komunitas), luas wilayah, iklim, tipe komunitas (masyarakat rural atau
urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan
komunitas dan pola perubahan komunitas.
b. Data Demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status
perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan,
pekerjaan, agama dan komposisi keluarga. Sumber informasi data
dapat diperoleh dari catatan pemerintah.
c. Vital Statistik
Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR,
penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
Angka kematian dilihat berdasarkan umur serta penyebab kematian.
Sumber informasi data dapat diperoleh dari dinas kesehatan dan
puskesmas.
d. Distribusi ras/Etnis
Identifikasi berbagai suku dan etnis yang dijumpai di komunitas.
Sumber informasi data dapat diperoleh dari catatan pemerintahan
e. Sistem nilai/value
Identifikasi nilai dan keyakinan dalam masyarakat. Apakah terdapat
rumah ibadah? Apakah terlihat homogen?. Sumber informasi data
dapat diperoleh dari kontak personal serta observasi.
9
2. Data Subsistem
a. Data lingkungan fisik
Pengkajian lingkungan fisik dalam komunitas dapat dilakukan dengan
metode: “windshield survey” yaitu survey dengan berjalan
mengelilingi wilayah komunitas dengan melihat beberapa komponen,
antara lain:
No Elemen Deskripsi
1 Perumahan Bangunan, luas, bahan, arsitek,
bersatu/berpindah
2 Lingkungan/daerah
Halaman samping, belakang
Luas, sempit atau tidak, ada/tidak ada
rumput, bersih/kotor, pribadi/umum
3 Lingkungan terbuka Sungai, got, jalan
4 Batas kebiasaan Tempat berkumpul, siapa, dimana, kapan
5 Transportasi Cara dating, pergi, situasi jalan dan jenis,
alat transportasi
6 Pusat pelayanan Klinik, rekreasi, sekolah, praktek pelayanan perawatan, tempat ibadah
7 Toko/warung Jenis, siapa pemilik
8 Pusat belanja Bagaimana mencapainya, jenis
9 Tempat ibadah Masjid, gereja
10 Bentuk Bangunan rumah, petak, asrama, pavilion
11 Jenis Bangunan permanen, semi permanen, non permanen
12 Atap Rumah genteng, seng, kayu, asbes
13 Dinding tembok, kayu, bamboo
14 Lantai semen, keramik, tanah
15 Ventilasi ± 15 – 20% dari luas lantai
16 Pencahayaan kurang, baik
17 Penerangan kurang, baik
18 Kebersihan kurang, baik
19
Pengaturan ruangan dan
perabot , kelengkapan alat
rumah
tangga
kurang, baik
b. Sanitasi
1) Penyediaan air bersih (MCK)
2) Penyediaan air minum
3) Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan
bagaimana jarak dengan sumber air
4) Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
5) Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah,
bagaimana cara pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara
lainnya
6) Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan
7) Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industry
c. Fasilitas
1) Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain
2) Pekarangan
10
3) Sarana olahraga
4) Taman, lapangan
5) Ruang pertemuan
6) Sarana hiburan
7) Sarana ibadah
d. Batas – batas wilayah
Sebelah utara, barat, timur dan selatan
e. Kondisi geografis
f. Pelayanan kesehatan dan social
1) Pelayanan kesehatan
a) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dari kader
b) Jumlah kunjungan
c) Sistem rujukan
d) Pelayanan kesehatan dan social (di dalam maupun di luar
komunitas)
e) Data yang dikumpulkan:
pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja)
sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan)
karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport)
statistik; jumlah kunjungan
cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan
2) Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan)
a) Lokasi
b) Kepemilikan
c) Kecukupan
d) Pelayanan Sosial
e) pelayanan dukungan konseling
f) pelayanan khusus/social worker
g) Data yang dikumpulkan:
pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja)
sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan)
karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport)
statistik; jumlah kunjungan
cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan
3) Ekonomi
a) Jenis pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan
c) Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan
d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut
usia
e) Karakteristik pendapatan keluarga
Persentase pendapatan kelas bawah
Persentase keluarga mendapat bantuan social
Persentase keluarga dengan kepala keluarga wanita
f) Karakteristik pekerjaan
11
Status ketergantungan
Jumlah usia produktif/bekerja
Persen pengangguran
Persen bekerja
Persen pengangguaran terselubung
Jumlah kelompok khusus
Kategori yang bekerja
Manajer
Teknikal
Pelayan
Petani
Buruh g. Keamanan dan transportasi
1. Keamanan
System keamanan lingkungan
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan bencana
Penanggulangan polusi, udara dan air tanah 2. Transportasi
Kondisi jalan
Jenis transportasi yang dimiliki
Sarana transportasi yang ada
Politik dan pemerintahan
h. Peran serta partai politik dalam pelayanan kesehatan, kebijakan
pemerintahan dalam pelayanan kesehatan.
1. Sistem pengorganisasian
2. Struktur organisasi
3. Kelompok organisasi dalam komunitas
4. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
5. Pemerintahan: RT, RW, Lurah, Camat, dst.
6. Kelompok Pelayanan masyarakat
PKK
Karang Taruna
Panti Wredha
LKMD
Posyandu, dll
i. Sistem komunikasi
1. Sarana umum komunikasi
2. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
3. Cara penyebaran informasi
Komponen Sumber
Formal :
- Koran (jumlah sirkulasi, frekuensi,
lingkup)
- Radio dan televisi (jumlah stasiun
komersial dan pendidikan, pendengar)
- Poster (kantor, jumlah telepon umum
dan pribadi)
Kantor koran
Kantor penerangan
Kantor pos dan
telekomunikasi
12
Informal :
Sumber : papan pengumuman, poster,
brosur
j. Pendidikan
1. Tingkat pendidikan komunitas
2. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)
3. Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
4. Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
5. Jenis bahasa yang digunakan
6. Rekreasi
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Skenario Kasus
Di RT 3 RW 5 kelurahan Susukan terdapat penduduk yang menderita
diabetes melitus berjumlah 300 orang, 55 % wanita yaitu sebanyak 180 orang
dan 45 % laki-laki sebanyak 120 orang. Dari jumlah penduduk yang
menderita diabetes melitus tersebut sebanyak 150 orang (50 %) usia dewasa
dan 30% usia lansia sebanyak 90 orang, serta 20% ibu hamil sebanyak 60
orang. Dari data tersebut diketahui Diabetes Melitus dengan tipe IDDM 25%
sebanyak 75 orang, NIDDM 35% sebanyak 105 orang, dan DM dengan
gangren 30% sebanyak 90 orang, serta DM gestasional sebanyak 30 orang
(10 %). Dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali penderita
DM yang rutin memeriksakan kadar gula darahnya.
Asuhan keperawatan ini menggunakan pendekatan proses keperawatan
yang meliputi : pengkajian status kesehatan masyarakat, perumusan diagnosa
keperawatan, dan perencanaan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan
melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat dan pimpinan wilayah
tersebut.
3.2 Pengkajian
Pengkajian menggunakan pendekatan community as partner meliputi : data
inti dan data sub sistem.
3.2.1 Data Inti Komunitas
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
a. Lokasi :
Propinsi daerah tingkat 1 : DKI Jakarta
Kabupaten/ kotamadya : Jakarta Timur
Kecamatan : Susukan
Kelurahan : Ciracas
RW : 05
RT : 03
Luas wilayah : 5.220 m2
Batas wilayah/wilayah
- Utara : Jalan raya
- Selatan : RT 06 /RW 04
- Barat : RT 07
- Timur : RT 18/ RW 03
14
Keadaan tanah menurut pemanfaatannya
Pemukiman : 4550 m2
2. Data demografi
a. Jumlah penderita hipertensi : 250 orang
b. Jumlah penderita TB Paru : 65 orang
c. Jumlah penderita asma : 20 orang
d. Jumlah penderita DM : 300 orang
Berdasarkan jenis kelamin
- Laki-laki : 120 orang (45 %)
- Perempuan : 180 orang (55 %)
Berdasarkan kelompok penderita DM
- Anak-anak : -
- Remaja : -
- Dewasa : 150 orang (50 %)
- Lansia : 90 orang (30 %)
40%
10% 3%
47%
Kasus Penyakit
Hipertensi
TB Paru
Asma
DM
45%
55%
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
0% 0%
36%
21%
43%
Kelompok Usia
Anak-Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
15
- Ibu hamil : 60 orang (20%)
- Jumlah penderita DM gangren : 90 orang
Berdasarkan agama
- Islam : 210 orang (80%)
- Kristen : 30 orang (10%)
- Hindu : 15 orang (5%)
- Budha : 15 orang (5%)
- Katolik : 30 orang (10%)
Berdasarakan suku bangsa
- Jawa : 210 orang (70%)
- Madura : 75 orang (25%)
- Sunda : 9 orang (3%)
- WNI keturunan : 6 orang (2%)
Status perkawinan
61%
8%
4%
4% 23%
Agama Islam
Kristen
Hindu
Budha
Katolik
70%
25%
3% 2%
Suku Bangsa Jawa
Madura
Sunda
16
- Kawin : 195 orang (65%)
- Tidak kawin : 60 orang (20%)
- Duda : 30 orang (10%)
- Janda : 15 orang (5%)
3.2.2 Data sub sistem
1. Data lingkungan fisik
a. Sumber air dan air minum
Penyediaan Air bersih
- PAM : 180 orang (60%)
- Sumur : 120 orang (40%)
- Sungai : -
Penyediaan air minum
65% 20%
10% 5%
Status Perkawinan
Kawin
Tidak Kawin
Duda
Janda
60%
40%
0%
Air Bersih
PAM
Sumur
Sungai
50%
30%
0% 20%
Air Minum PAM
Sumur
Sungai
Lain-lain/Mineral
17
- PAM : 150 orang (50%)
- Sumur : 90 orang (30%)
- Sungai : -
- Lain-lain/air mineral : 60 orang (20%)
Pengolahan air minum
- Selalu dimasak : 300 orang (100%)
- Air mentah : -
b. Saluran pembuangan air/sampah
Kebiasaan membuang sampah
- Diangkut petugas : 30%
- Dibuang sembarangan : 70%
Pembuangan air limbah
- Got/parit : 100%
- Sungai : -
Keadaan pembuangan air limbah
Pengolahan Air Minum
Air masak
Air Mentah
Diangkut; 30%
Dibuang; 60%
Sungai; 0%
Got/Parit; 100%
18
- Baik/lancar : 25%
- Kotor : 75%
c. Jamban
Kepemilikan jamban
- Memiliki jamban : 80%
- Tidak memiliki jamban : 20%
Macam jamban yang dimiliki
- Septitank : 75%
- Disungai : 25%
Keadaan jamban
Baik/Lancar; 25%
Kotor; 75%
Jamban; 80%
Tidak Jamban;
20%
Sales
Septitank
Disungai
19
- Bersih : 45%
- Kotor : 55%
d. Keadaan rumah
Tipe rumah
- Tipe A/permanen : 210 orang (70%)
- Tipe B/semipermanen : 75 orang (25%)
- Tipe C/tidak permanen : 15 orang (5%)
Status rumah
- Milik rumah sendiri : 180 orang (60%)
- Kontrak : 120 orang (40%)
Lantai rumah
Bersih; 45%
Kotor; 55%
Tipe A; 70%
Tipe B; 25%
Tipe C; 5%
Sales
Rumah
Kontrak
20
- Tanah : 30 orang (10%)
- Papan : 90 orang (30%)
- Tegel/keramik : 180 orang (60%)
Ventilasi
- Ada : 240 orang (80%)
- Tidak ada : 60 orang (20%)
Luas kamar tidur
- Memenuhi syarat : 180 orang (60%)
- Tidak memenuhi syarat : 120 orang (40%)
Penerangan rumah oleh matahari
Tanah; 10%
Papan; 30%
Tegel/Keramik; 60%
Ada; 8,2
Tidak Ada; 3,2
Memenuhi Syarat;
60%
Tidak Memenuhi Syarat;
40%
21
- Baik : 120 orang (40%)
- Cukup : 150 orang (50%)
- Kurang : 30 orang (10%)
e. Halaman rumah
Kepemilikan pekarangan
- Memiliki : 240 orang (80%)
- Tidak memiliki : 60 orang (20%)
Pemanfaatan pekarangan
- Ya : 270 orang (90%)
- Tidak : 30 orang (10%)
2. Fasilitas umum dan kesehatan
a. Fasilitas umum
Sarana kegiatan kelompok
- Karang taruna : 1 kelompok
Baik; 40%
Cukup; 50%
Kurang; 10%
Memiliki; 80%
Tidak Memiliki;
20%
Ya; 90%
Tidak; 10%
22
- Pengajian : 2 kelompok
- Ceramah agama : 1 kelompok
- PKK : 1 kali per bulan
Tempat perkumpulan umum
- Balai desa : ada (1 buah)
- Dukuh : ada (1 buah)
- RW : ada (1 buah)
- RT : ada (1 buah)
- Masjid/Mushola : ada (2 buah)
b. Fasilitas kesehatan
Pemanfaatan fasilitas kesehatan
- Puskesmas : 150 orang (50%)
- Rumah sakit : 50 orang (16,6%)
- Para dokter swasta : 25 orang (8,3%)
- Praktek kesehatan lain : 75 orang (25%)
Kebiasaan check up kesehatan
- Rutin tiap bulan : 90 orang (30%)
- Jarang : 210 orang (70%)
c. Ekonomi
Puskesmas; 50%
Rumah Sakit;
16,60%
Para Dokter Swasta; 8,30%
Praktes Kes Lain;
25%
Rutin; 30%
Jarang; 70%
23
Karekteristik pekerjaan
- PNS/ABRI : 60 orang (20%)
- Pegawai swasta : 60 orang (20%)
- Wiraswasta : 30 orang (10%)
- Buruh tani/pabrik : 150 orang (50%)
Penghasilan rata-rata perbulan
- < dari UMR : 150 orang (50%)
- UMR – 1.000.000,00 : 90 orang (30%)
- > dari UMR : 60 orang (20%)
Pengeluaran rata-rata perbulan
- < dari UMR : 165 orang (55%)
- UMR – 1.000.000,00 : 105 orang (35%)
PNS/ABRI; 20%
Swasta; 20%
Wiraswasta; 10%
Buruh tani/Pabr
ik; 50%
< dari UMR; 50% UMR;
30%
> dari UMR; 20%
< dari UMR; 55%
UMR ; 35%
> dari UMR ;
10%
24
- > dari UMR : 30 orang (10%)
Kepemilikan usaha
- Toko : 30 orang (10%)
- Warung makanan : 15 orang (5%)
- UKM : 9 orang (3%)
- Tidak punya : 246 orang (82%)
2. Keamanan dan transportasi
a. Keamanan
Diet makan
- Kebiasaan makan makanan manis : 70% (210 org)
- Kebiasaan makan makanan berlemak : 20% (60 org)
- Lain-lain : 10% (30 org)
Kepatuhan terhadap diet
Toko ; 10%
Warung Makanan
; 5%
UKM; 3%
Tidak Punya;
82%
Makanan Manis;
70%
Makanan Berlemak;
20%
Lain-lain; 10%
25
- Patuh : 25% (75 org)
- Kadang-kadang : 30% (90 org)
- Tidak patuh : 45% (135 org)
Kebiasaan berolah raga
- Sering : 15% (45 org)
- Kadang-kadang : 40% (120 org)
- Tidak pernah : 45% (135 org)
Kebiasaan sehari-hari
Memakai alas kaki
- Setiap saat : 60% (180 org)
- Saat di luar rumah : 30% (90 org)
Patuh; 25%
Kadang Kdang;
30%
3rd Qtr; 40%
Sering; 15%
Kadang-kadang;
40%
Tidak Pernah;
45%
Setiap Saat; 60%
Saat di luar; 30%
Jarang Pakai; 10%
26
- Jarang memakai : 10% (30 org)
Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur
- Sering : 10% (30 org)
- Kadang-kadang : 15% (40 org)
- Tidak pernah : 75% (230 org)
b. Transportasi
Fasilitas transportasi : Jalan raya, angkutan umum,
ambulan
Alat transportasi yang dimiliki
- Sepeda : 90 orang (30%)
- Motor : 120 orang (40%)
- Mobil : 6 orang (2%)
- Lain-lain/ becak : 84 orang (28%)
Penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat
Sering; 10%
Kadang; 15%
Tidak Pernah;
75%
Sepeda; 30%
Motor; 40%
Mobil; 6%
Lain-Lain; 28%
27
- Angkutan umum : 165 orang (55%)
- Kendaraan pribadi : 135 orang (45%)
3. Politik dan pemerintahan
a. Struktur organisasi : ada
Terdapat kepala desa dan perangkatnya
Ada organisasi karang taruna
b. Kelompok layanan kepada masyarakat (pkk, karang taruna,
panti, posyandu)
c. Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan ada yaitu
puskesmas
d. Kebijakan pemerintah khusus untuk penyakit DM belum ada
e. Peran serta partai dalam pelayanan kesehatan belum ada
4. Sistem komunikasi
a. Fasilitas komunikasi yang ada\
Radio : 225 orang (75 %)
TV : 165 orang (55 %)
Telepon/handphone : 120 orang (40 %)
Majalah/koran : 135 orang (45%)
Angkutan Umum;
55%
Angkutan Pribadi;
45%
TV; 70%
Radio; 55%
Telepon; 40%
Majalah; 45%
28
b. Fasilitas komunikasi yang menunjang untuk kelompok DM
Poster tentang diit DM : ada
Pamflet tentang penanganan DM : ada
Leaflet tentang penanganan DM : ada
c. Kegiatan yang menunjang kegiatan DM
Penyuluhan oleh kader dari masyarakat dan oleh petugas
kesehatan dari Puskesmas : ada tapi jarang
5. Pendidikan
Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal
SD : 135 orang (45%)
SLTP : 90 orang (30%)
SLTA : 60 orang (20%)
Perguruan tinggi : 15 orang (5%)
6. Rekreasi
Tempat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan
alun – alun.
Ada program setahun sekali diadakan program wisata
bersama kader kesehatan RT 05 RW 03 Kelurahan Margo
Rukun.
3.3 Analisa Data
No Pengelompokan Data Etiologi Masalah
1 Ds :
Dari hasil wawancara di dapat
tingkat pendidikan ada 50%
warga yang tidak patuh
menjalankan diit
Pengetahuan
yang kurang
Ketidakpatuhan
terhadap diit Di RT
3 RW 5 kelurahan
Susukan
SD; 8,2 SLTP; 3,2
SMA; 1,4
Perguruan tinggi; 1,2
29
Do :
- Data menyebutkan bahwa
tingkat pendidikan SD
sebanyak 135 orang (45%)
- Penyuluhan kader dari
masyarakat dan petugas
kesehatan dari puskesmas
jarang ada
- Kebiasaan masyarakat makan
makanan yang manis sebanyak
210 orang (70%)
2 Ds:
Dari hasil wawancara didapat
ketidak patuhan masyarakat
untuk melaksanakan check up
kesehatan sebanyak 219 orang
(70%)
Do:
- Sebanyak 210 orang jarang
check up/bulan
- Lulusan SD sebanyak 135
orang
- Lulusan SLTP sebanyak 90
orang
- Penghasilan < UMR sebanyak
150 orang
- Penghasilan UMR-1.000.000
sebanyak 90 orang
- Penghasilan > UMR 60 orang
Faktor
penghasilan
yang rendah
Ketidakpatuhan
masyarakat /
penderita DM
melaksanakan check
up kesehatan Di RT
3 RW 5 kelurahan
Susukan
3 Ds:
Dari hasil wawancara didapat
jumlah penderita DM 300 orang
Do:
- Jumlah penderita DM dengan
ganggren sebanyak 30% (90
orang)
- Distribusi penderita DM
berdasarkan tingkat
pendidikan formal,
Kurangnya
pengetahuan
penderita DM
tentang
pencegahan
terjadinya luka
ganggren
Resiko peningkatan
penderita ganggren
Di RT 3 RW 5
kelurahan Margo
Rukun
30
SD : 45% (135 orang)
SLTP : 30% (90 orang)
SLTA : 20% (60 orang)
PT : 5%(15 orang)
Sebanyak 210 orang (70%)
penderita DM tidak check up
secara rutin
Kebiasaan sehari hari
penderita DM yang setiap saat
memakai alas kaki sebanyak
45 orang (15%),saat dilauar
rumah 75 orang (25%) dan
jarang memakai 180 orang
(60%)
1
3.4 Prioritas Masalah
No. MASALAH KESEHATAN A B C D E F G H I J K TOTAL PRIORITAS
1 Ketidak patuhan terhadap diit
pencegahan DM di Rt 5 Rw 3
kelurahan susukan berhubungan
dengan pengetahuan yang kurang
4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 2 36 3
2 Ketidak patuhan keluarga dan
masyarakat/penderita DM
melakasanakan check up
kesehatan di Rt 5/ Rw 3 kelurahan
susukan berhubungan dengan
faktor penghasilan yang rendah
4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 39 1
3 Resiko peningkatan penderita
ganggeren di Rt 5/ Rw 3
kelurahan susukan dengan
kurangnya pengetahuan penderita
DM tentang senam kaki DM dan
pencegahan terjadinya luka
ganggeren
4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 3 38 2
Keterangan pembobotan :
1. Sangat rendah a. Resiko terjadi e. Mungkin diatasi i. Dana
2. Rendah b. Resiko parah f. Sesuai dengan pemerintah j.Fas kes
3. Cukup c. Potensial untuk pendidikan kesehatan g. Tempat k. Sumber daya
4. Tinggi d. Minat masyarakat h. Waktu
5. Sangat tinggi
1
3.5 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak patuhan terhadap diit di RT 5 RW 3 kelurahan Susukan
berhubungan dengan Pengetahuan yang kurang ditandai dengan :
Ds :
Dari hasil wawancara di dapat tingkat pendidikan ada 50% warga yang
tidak patuh menjalankan diit
Do :
Data menyebutkan bahwa tingkat pendidikan SD sebanyak 135
orang (45%)
Penyuluhan kader dari masyarakat dan petugas kesehatan dari
puskesmas jarang ada
Kebiasaan masyarakat makan makanan yang manis sebanyak 210
orang (70%)
2. Ketidak patuhan masyarakat/penderita DM melaksanakan check up
kesehatan di RT 5 RW 3 kelurahan Susukan berhubungan
dengan faktor penghasilan yang rendah ditandai dengan:
Ds:
Dari hasil wawancara didapat ketidak patuhan masyarakat untuk
melaksanakan check up kesehatan sebanyak 219 orang (70%)
Do:
Sebanyak 210 orang jarang check up/bulan
Lulusan SD sebanyak 135 orang
Lulusan SLTP sebanyak 90 orang
Penghasilan < UMR sebanyak 150 orang
Penghasilan UMR-1.000.000 sebanyak 90 orang
Penghasilan > UMR 60 orang
3. Resiko peningkatan penderita ganggren di RT 5 RW 3 kelurahan
Susukan berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan penderita DM
tentang pencegahan terjadinya luka ganggren di tandai dengan:
Ds:
Dari hasil wawancara didapat jumlah penderita DM 300 orang
Do:
Jumlah penderita DM dengan ganggren sebanyak 30% (90 orang)
Distribusi penderita DM berdasarkan tingkat pendidikan formal :
SD : 45% (135 orang)
SLTP : 30% (90 orang)
SLTA : 20% (60 orang)
2
Perguruan tinggi : 5%(15 orang)
Sebanyak 210 orang (70%) penderita DM tidak check up secara
rutin
Kebiasaan sehari hari penderita DM yang setiap saat memakai alas
kaki sebanyak 45 orang (15%),saat dilauar rumah 75 orang (25%)
dan jarang memakai 180 orang (60%)
3
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
N
o
Dx. Kep
Kom
Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus
Strategi
Intervensi
Rencana
Kegiatan
Evaluasi Sum
ber Tempat PJ
Kriteria Standar
1 Ketidak patuhan
terhadap diet
pencegahan DM
di RT 5 RW 3
kelurahan
Susukan
berhubungan
dengan Pengeta
huan yang
kurang
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
n komunitas
patuhan
terhadap
diet DM di
RT 5 RW 3
kelurahan
Susukan
Setelah dilakukan
tindakan
Keperawatan
komunitas
Patuh terhadap
diet DM
Pemberdayaan
keluarga dan
masyarakat
dan tentang
diet DM
Pendidikan
kesehatan
kepada
keluarga dan
masyarakat.
Gotong
royong
Pendidi
kan
kesehat
an
tentang
- Pence
gahan
DM
patuhnya
terhadap diet
di RT 5 RW 3
kelurahan
Susukan
100 %
Masyarakat
RT 5 RW 3
Susukan
mengerti
tentang
- Pencegahan
DM
Keluarag
dan
masyarakat
patuh
terhadap
diet
Masyarakat
RT 5 RW 3
kelurahan
susukan
mengerti
tentang
- Pencegah
an DM
Mah
asis
wa
,kelu
arga
dan
mas
yara
kat
Wilaya
h RT 5
RW 3
Kelura
han
Susuka
n
Bap
ak
RT
5
Dan
Ita
4
N
o
Dx. Kep
Kom
Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus
Strategi
Intervensi
Rencana
Kegiatan
Evaluasi Sumber Tempat PJ
Kriteria Standar
2 Ketidak patuhan
keluarga dan
masyarakat/
Penderita DM
melaksanakan
check up
kesehatan di RT 5
RW 3 kelurahan
Susukan
berhubungan
dengan faktor
penghasilan yang
rendah
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
n komunitas
patuh dalam
melaksanak
an medical
check up di
RT 5 RW 3
kelurahan
Susukan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
n
komunitas
Patuh
terhadap
medical
check up
Pemberday
aan
keluarga
dan
masyarakat
tentang
pentingnya
medical
ceck up
Pendidikan
kesehatan
kepada
keluarga
dan
masyarakat
Pendidika
n
kesehatan
tentang
- Pengertia
n DM
- Tanda
gejala
DM
- Penyebab
DM
- Pencegah
an DM
patuhnya
terhadap
medical check
up di RT 5 RW
3 kelurahan
Susukan
Keluarga dan
masyarakat RT
5 RW 3
Susukan
mengerti
tentang
- Pengertian
DM
- Tanda gejala
DM
- Penyebab DM
- Pencegahan
DM
Keluarga
dan
masyarak
at RT 5
RW 3
kelurahan
susukan
mengerti
tentang
- Penting
nya
medical
check
up
Mahasi
swa,
keluarg
a dan
masyar
akat
Wilayah
RT 5
RW 3
Kelurah
an
Susukan
Bap
ak
RT
5
Dan
Ita
5
N
o
Dx. Kep
Kom
Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus
Strategi
Intervensi
Rencana
Kegiatan
Evaluasi Sumber Tempat PJ
Kriteria Standar
3 Resiko
peningkatan
penderita
ganggren di RT 5
RW 3 kelurahan
Susukan
berhubungan
dengan Kurangny
a pengetahuan
penderita DM
tentang senam
kaki DM dan
pencegahan
terjadinya luka
ganggren
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
n komunitas
menurunnya
penderita
gangrene di
RT 5 RW 3
kelurahan
Susukan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
n
komunitas
Penuruna
n
penderita
ganggren
Pemberday
aan
masyarakat
tentang
petingnya
perawatan
luka dan
senam kaki
DM
Pendidikan
kesehatan
kepada
keluarga
dan
masyarakat
Pendidika
n
kesehatan
tentang
P
Pendidika
n
kesehatan
tentang
- Pengertia
n DM
- Tanda
gejala
DM
- Penyebab
DM
- Pencegah
Penurunan
angka
penderita
ganggren
di RT 5
RW 3
kelurahan
Susukan
Masyaraka
t RT 5 RW
3 Susukan
mengerti
tentang
- Pengerti
an DM
- Tanda
Masyaraka
t RT 5 RW
3
kelurahan
susukan
mengerti
tentang
- Pengerti
an DM
- Tanda
gejala
DM
- Penyeba
b DM
- Pencega
han DM
- Perawata
n luka
Mahasiswa
keluarga
dan
masyarakat
Wilayah
RT 5
RW 3
Kelurah
an
Susukan
Bapa
k RT
5
Dan
Ita
6
an DM
- Perawata
n luka
DM
- Senam
kaki DM
gejala
DM
- Penyeba
b DM
- Pencega
han DM
- Perawata
n luka
DM
- Senam
Kaki
DM
DM
- Senam
kaki DM
DOKUMENTASI IMPLENTASI DAN EVALUASI
NO
HARI,
TANGGAL,
JAM
IMPLEMENTASI
PARAF
PERAWA
T
EVALUASI
1
Sabtu ,
5 Juli 2019
10.00 WIB
Penyuluhan
kesehatan DM
S :
Masyarakat mengatakan
masih paham tentang
pengertian, penyebab,
penularan, tanda dan
gejala, serta pencegahan
DM.
O :
Masyarakat terlihat antusias
mengikuti penyuluhan
tentang DM
Masyarakat dapat
mengetahui tentang
pengertian, penyebab,
penularan, tanda dan
gejala, serta pencegahan
DM
A : Kurangnya pengetahuan
tentang DM teratasi sebagian
P :Lakukan pemantauan tentang
pengetahuan masyarakat
kelurahan susukan RT 5 RW 3
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Mampu mendeskripsikam hasil Asuhan keperawatan keluarga dan
masyarkat dengan masalah DM di Rt 3/ Rw 5 kelurahan susukan, merupakan salah
satu bentuk dari asuhan keperawatan dengan metode ilmiah proses keperawatan ,
yang bersifat komprehensif karena yang dikaji adalah semua anggota keluarga dan
masyarakat . DM ini bisa menjadi penyakit bawaan yang ada pada keluarga dan
masyarakat tersebut. Jadi paa bila ada pada keluarga riwayat keluarga ini,keluarga
harus merawatnya dengan baik seperti melakukan pengontrolan kesehatan di rumah
sakit/puskesmas agar penyakit ini bisa di sembuhkan.
Saran
Oleh karena itu, kami tim penulis memberikan beberapa saran :
a. Makalah ini dapat dimanfaatkan bagi peneliti untuk menambah wawasan,
pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkam asuhan keperawatan
keluarga dan masyarakat dengan masalah DM
b. Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan dan sumber pembelajaran dijurusan
keperawatan pada kasus mengenai penerapan asuhan keperawatan keluarga
dan masyarakat dengan masalah DM
c. Makalah ini dapat menajdi referensi dan rujukan dalam pembuatan ataupun
pengaplikasian asuhan keperawatan keluarga dan masyarakat dengan masalah
DM.
d. Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam
memberikan dan mengembangkan pelayanan terhadap penerapan asuhan
keperawatan keluarga dan masyarkat dengan DM.
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2011. Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Terpadu, Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Smeltzer, S. C., & Bare B. G. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth (Edisi 8 Volume 1). Jakarta: EGC.
Herdman, T. Heather. (2012). NANDA International Nursing
Diagnoses: Definitions & Classification 2012-2014. UK: Wiley‐
Blacwell, A John Wiley & Sons Ltd
WHO. (2013). Diabetes. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/
Allender,J. A. , Rector, C., & Warner, K.D. (2010). Community health nursing :
promoting and protecting the public’s health. Lippincott: Williams & Wilkins
Almatsier, S.
Santoso, siti supardiah. 2003.The Traditional medicion of traditional healers for
diabetes milletus treatment. jakarta
top related