askep emfisema paru

Post on 10-Aug-2015

173 Views

Category:

Documents

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

ASKEP EMFISEMA PARU

Dewi Mustika Gumay

Fenny Alvionita

Nidya Rosalina

Novialisa

Ramli Irtani Prazella

Riski Amelia

Vini Noveriana

DEFINISI

Menurut WHO

Emfisema merupakan gangguan pengembangan

paru-paru yang ditandai oleh pelebaran ruangudara di dalam paru-paru disertai destruksiJaringan.

PATOGENESIS

4 perubahan patologik yang dapat timbul pada klien emfisema, yaitu :

a. Hilangnya elastisitas paru.b. Hyperinflation Paruc. Terbentuknya Bullaed. Kollaps jalan nafas kecil dan udara

terperangkap

TIPE EMFISEMA

Terdapat tiga tipe dari emfisema :

a. Emfisema Centriolobular b. Emfisema Panlobular (Panacinar)c. Emfisema Paraseptal

MEKANISME PENYAKIT

MANIFESTASI KLINIK

a. Penampilan Umum· Kurus, warna kulit pucat, flattened hemidiafragma· Tidak ada tanda CHF kanan dengan edema

dependen pada stadium akhir. b. Usia 65 – 75 tahun.  

c. Pengkajian fisik· Nafas pendek persisten dengan peningkatan

dyspnea· Infeksi sistem respirasi· Pada auskultasi terdapat penurunan suara

nafas meskipun dengan nafas dalam.· Wheezing ekspirasi tidak ditemukan dengan

jelas.· Produksi sputum dan batuk jarang. 

d. Pemeriksaan jantung· Tidak terjadi pembesaran jantung. Cor

Pulmonal timbul pada stadium akhir.· Hematokrit < 60% e. Riwayat merokok· Biasanya didapatkan, tapi tidak selalu ada

riwayat merokok. 

MEDICAL MANAGEMENT

Pemberian terapi untuk meningkatkan ventilasi dan menurunkan kerja nafas.

Memelihara kondisi lingkungan yang memungkinkan untuk memfasilitasi pernafasan.

Support psikologis

Jenis obat yang diberikan : Bronchodilators Aerosol therapy Treatment of infection Corticosteroids Oxygenation

PENGKAJIAN DIAGNOSTIK COPD

1. Chest X-Ray 2. Pemeriksaan Fungsi Paru .3. TLC 4. Kapasitas Inspirasi 5. FEV1/FVC 6. ABGs 7. Bronchogram8. Darah Komplit9. Kimia Darah10. Sputum Kultur11. ECG 12. Exercise ECG, Stress Test

KOMPLIKASI

1.Sering mengalami infeksi pada saluran pernafasan

2.Daya tahan tubuh kurang sempurna3.Tingkat kerusakan paru semakin parah4.Proses peradangan yang kronis pada saluran

nafas5.Pneumonia6.Atelaktasis7.Pneumothoraks8.Meningkatkan resiko gagal nafas pada pasien. 

top related