askep depresi.doc
Post on 13-Oct-2015
16 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DEPRESIKASUS:
Tn. D 70 tahun datang ke emergensi dengan keluhan merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup , putus asa dan cenderung ingin bunuh diri sejak dia menjadi pensiunan.Klien mudah tersinggung dan ketidak mampuan konsentrasi, anoreksia, konstipasi,ekspresi wajah murung,tidak mau mandi atau pun merawat diri, sukar tidur dan sering menangis.Selain karena menjadi pensiunan pencetus lainnya adalah karena penyakit asam urat yang di derita bertahun-tahun tak kunjung sembuh malah semakin parah.Dari pengkajian TD: 100/70mmHg, N: 78x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 360C, BB: 60 kg,TB: 170 cm . Perawat menyusun diagnose keperawatan dan member terapi rekreasi audiovisual.POHON MASALAH
ANALISA DATA
DATAETIOLOGIMASALAH KEPERAWATAN
1). DO: - TD: 100/70mmHg, - N: 78x/menit,
- RR: 20x/menit, - Suhu: 360C
DS: -keluarga klien mengatakan bahwa klien sukar tidur dan sering menangisGang.Pola TidurPersepsi negative terhadap masalah
RBD
Depresi
Helplessness depretion
Akumulasi stressor
Koping maladaptive
stressorGang.Pola Tidur
2). DO: - Lansia berusia 70 tahun - Klien memiliki riwayat sakit asam urat yang di derita bertahun-tahun
DS: klien mengeluh merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup , putus asa dan cenderung ingin bunuh diri sejak dia menjadi pensiunan
RBD
Depresi
Helplessness depretion
Akumulasi stressor
Koping maladaptive
stressorResiko Bunuh Diri
3). DO:TD:100/70mmHg,
- N: 78x/menit,
- RR: 20x/menit, - Suhu: 360C
DS: Klien mudah tersinggung dan ketidak mampuan konsentrasi, anoreksia, konstipasi,ekspresi wajah murung,tidak mau mandi atau pun merawat diri.- penyakit asam urat yang di derita bertahun-tahun
Ketidakberdayaan
Persepsi negative terhadap masalah
RBD
Depresi
Helplessness depretion
Akumulasi stressor
Koping maladaptive
stressorKetidakberdayaan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Pola Tidur2. Resiko Bunuh Diri3. KetidakberdayaanINTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan Pola Tidur
Tujuan : Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam pola tidur klien tidak mengalami gangguan
Kriteria Hasil : -Klien mampu mengidentifikasi penyebab gangguan pola tidur
Klien mampu memenihi kebutuhan istirahat dan tidur
Keluarga mengidentifikasi oran tua Bapak/Ibu dan gejala gangguan pola tidur
Keluarga membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan tidur
INTERVENSIRASIONAL
Tindakan untuk pasien
1. Bersama pasien mengidentifikasi penyebab gangguan pola tidur
2. Diskusikan cara-cara untuk memenuhi kebutuhan tidur:
a. Kurangi tidur pada siang hari b. Minum air hangat/susu hangat sebelum tidur
c. Hindarkan minum yang mengandung kafein dan coca cola
d. Mandi air hangat sebelum tidur
e. Dengarkan music yang lembut sebelum tidur
3. Anjurkan pasien untuk memilih cara yang sesuai dengan kebutuhannya
4. Berikan pujian jika klien memilih cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tidurnya.
1. Digunakan sebagai acuan untuk memilih intervensi apa yang selanjutnya akan di pakai.2. Cara-cara tersebut dapat memberikan efek rileks pada klien sehingga klien akan dapat memulai tidur dengan perasaan yang tenang dan rileks
3. Memberikan pada klien kesempatan untuk menentukan pilihan untuk kebutuhannya sendiri
4. Pujian di gunakan untuk memberikan motivasi pada klien
Tindakan untuk Keluarga:1.Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala gangguan pola tidur.
2. Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang.
3. Jika lansia mendapat terapi pengobatan jelaskan pada keluarga :
a. Prinsip lima benar minum obat (benar obat, pasien,cara,dosis dan waktu).
b. Pentingnya penggunaan obat sesuai anjuran dokter
c. Akibat bila obat tidak di gunakan sesuai program
d. Jelaskan efek samping obat dan hal-hal untuk menghindari efek samping
e. Jelaskan cara mendapatkan obat atau berobat
1. Melibatkan keluarga dalam pencegahan dini atau perawatan dari gangguan pola tidur.
2. Memfasilitasi agar pasien dapat tidur
3.Penting ketika klien akan di rencanakan pulang
2. Resiko Bunuh DiriTujuan: Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 4x24 jam resiko bunuh diri menjadi tidak actual
Kriteria Hasil: - Pasien tidak membahayakan dirinya sendiri
Pasien mampu memilih alternatif penyelesaian masalah yang konstruktif
Keluarga mampu mengidentifikasi tanda-tanda perilaku bunuh diri pada pasien
Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang aman untuk mencegah perilaku bunuh diri
Membantu pasien menggunakan cara penyelesaian masalah yang sehat
INTERVENSIRASIONAL
1. Bantu pasien mengenali perasaan yang menjadi penyebab timbulnya ide bunuh diri.2. Ajarkan beberapa alternatif cara yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah secara konstruktif
3. Beri pujian terhadap pilihan yang telah di buat pasien dengan tepat.
4. Kolaborasi pemberian antidepressant seperti golongan trisiklik atau tetrasiklik1. Membantu klien untuk mencegah terjadinya resiki bunuh diri2. Penyelesaian masalah dengan alternative konstruktif merupakan cara yang paling ampuh untuk mencegah resiko bunuh diri
3. Memberi klien motivasi dan kepercayaan diri
4. Pemberian antidepressan bertujuan untuk menghilangkan depresi pada klien
Tindakan untuk Keluarga1. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda perilaku pasien saat muncul
ide bunuh diri.
2. Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien, singkirkan semua benda-benda yang berpotensi membahayakan pasien (benda tajam,tali pengikat dll).
3. Lakukan pengawasan secara terus menerus
4. Anjurkan keluarga meluangkan waktu lebih banyak bersama lansia1. Agar klien dapat segera mewaspadai kejadian yang tidak di inginkan
2.Benda-benda tersebut kemungkinan besar di gunakan untuk melakukan upaya bunuh diri
3. Klien dengan resiko bunuh diri akan melancarkan rencananya ketika banyak orang yang lengah.
4. Komunikasi dan perhatian dari keluarga membuat lansia merasa berarti
3.Ketidakberdayaan
Tujuan: Setelah di lakuka tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien terhindar dari ketidakberdaayan.
Kriteria Hasil : - Pasien mampu berpartisipasi dalam memutuskan perawatan dirinya
- Pasien mampu melakukan kegiatan dalam menyelesaikan masalahnya.
INTERVENSIRASIONAL
1. Beri kesempatan klien untuk menetapkan tujuan perawatan dirinya, minta pasien memilih apakah mau mandi, sikat gigi atau memotong kuku2. Bantu klien untuk melakukan aktivitas yang telah ditetapkan
3. Tanyakan persaan pasien setelah mampu melakuan kegiatannya
4. Sepakati jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut secara teratur1. Ini dilakukan untuk memberikan kepercayaan diri klien kembali dalam mengambil keputusan2. Bantuan di gunakan untuk member motivasi klien untuk mau melakukan aktivitas seperti biasanya.
3. Perasaan lega mencerminkan kembalinya semangat klien untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.
4. Pemberian jadwal di gunakan agar kehidupan klien kembali teratur
IMPLEMENTASIDIAGNOSA IMPLEMENTASI
1). Gangguan Pola TidurTindakan untuk klien
a. melakukan identifikasi penyebab terjadinya gangguan pola tidur bersama klien.
b. Mengurangi tidur siang dengan memberikan kegiatan di siang hari pada klien
c. Meminta klien meminum air hangat sebelum tidur.
Tindakan Untuk Keluarga
a. Melakukan identifikasi penyebab terjadinya gangguan pola tidur pada klien bersama keluarga
b. Mengajari cara agar klien tidak tidur di siang hari dan mengisinya denag kegiatan-kegiatan
c.Mengajari keluarga untuk membuatkan minuman hangat setiap kali klien akan tidur pada malam hari
2). Resiko Bunuh Diria. Membantu pasien mengenali perasaan yang menjadi penyebab timbulnya ide bunuh diri.
b. Menagjarkan beberapa alternatif cara yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah secara konstruktif
c. Memberi pujian terhadap pilihan yang telah di buat pasien dengan tepat.
Tindakan Untuk Keluarga
a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda perilaku pasien saat muncul
ide bunuh diri.
b. Menciptakan lingkungan yang aman untuk pasien, singkirkan semua benda-benda yang berpotensi membahayakan pasien (benda tajam,tali pengikat dll
3).Ketidakberdayaana. Memberi kesempatan klien untuk menetapkan tujuan perawatan dirinya, minta pasien memilih apakah mau mandi, sikat gigi atau memotong kuku
2. Membantu klien untuk melakukan aktivitas yang telah ditetapkan
3. Menanyakan pearsaan pasien setelah mampu melakuan kegiatannya
EVALUASI
No.DxDiagnosa KperawatanEvaluasi
1.Gangguan Pola TidurS: -klien mengatakan sudah mulia bisa tidur
O: - Pasien mampu mengungkapkan penyebab gangguan tidur.- keluarga mampu mengidentifikasi penyebab gangguan tidur yang di alami pasien
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi no 2 pada klien dan pada keluarga
2.Resiko Bunuh DiriS: Keluarga klien mengatakan klien sudah tidak murung lagiO: - Klien mampu mengenali cara-cara untuk mencegah bunuh diri
- Keluarga mampu mengenali tanda dan gejala awal perilaku bunuh diri
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi no 4 pada klien dan no 2 pada keluarga
3.KetidakberdayaanS: Klien mengatakan sekarang sudah mau mandiO: - klien mampu berpartisipasi dalam menentukan perawatan diri
-klien mampu berpartisipasi dalam menentukan perawatan diri
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi no 4
Ketidakberdayaan
Gangguan Pola Tidur
Persepsi negatif terhadap masalah
Resiko mencederai /RBD
Gangguan alam perasaan: Depresi
Helplessness depresssion
Akumulasi stressor
Koping maladapatif
Stressor
top related