artikel kimia industri
Post on 13-Jul-2015
246 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Anggi Indrianti
41614010075
Artikel Kimia Industri
Kimia Industri mencakup hal yang cukup luas. Pada bagian ini akan
diperkenalkan mengenai Kimia Industri, yang akan dimulai berdasarkan
akar katanya, yaitu Kimia dan Industri.
Selanjutnya pada sub bab selanjutnya akan dibahas mengenai sistem
manajemen dalam suatu industri, khususnya industri besar dimana pada
bagian ini akan terlihat pembagian pelaksanaan tugas mulai dari tingkat
pelaksana yang dalam hal ini diduduki oleh seseorang dengan klasifikasi
pendidikan minimal Sekolah Menengah Kejuruan Teknik / STM sampai
dengan tingkat manajer puncak dengan klasifikasi pendidikan minimal
sarjana. Dengan demikian diharapkan dapat sebagai gambaran
kompetensi yang diperlukan apabila seseorang bekerja pada bidang
industri kimia.
Pengenalan tentang “Kimia-Industri” diawali dengan pembahasan
berdasarkan asal katanya, yang dimulai dari kata “Industri” dan
dilanjutkan dengan kata “Kimia”. Kata Industri merupakan suatu proses
yang mengubah bahan-baku menjadi produk yang berguna atau
mempunyai nilai-tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara
langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut
disebut dengan “produk-akhir”, selain itu produk dari industri tersebut
dapat juga digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain, yang disebut
juga sebagai “produk-antara”. Kata produk dalam Kimia Industri tentunya
melibatkan Industri yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan bahan baku
yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses
penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain. Hubungan
antara bahan-baku dengan produk baik produk-akhir maupun produk-
antara dapat dilihat pada gambar 1.1, dimana produk yangdihasilkan dari
industri merupakan produk yang diperlukan oleh manusia dalam hal ini
produk tersebut mempunyai nilai tambah.
Sedangkan kata “kimia” dapat diartikan sebagai suatu proses dimana
sebelum dan sesudah proses terjadi perubahan “identitas kimia” yang
ditandai dengan perubahan unsur-unsur penyusunnya dan atau perubahan
massa molekulnya ataupun struktur molekulnya, dimana proses tersebut
pada umumnya disebut dengan “reaksi-kimia”. Bahan sebelum terjadinya
proses reaksi kimia disebut dengan “reaktan”, hasil dari reaksi kimia
tersebut disebut dengan “produk”, sedangkan proses reaksi-kimia yang
memisahkan sebelum dan sesudah proses menggunakan simbol panah,
sebagai contoh proses reaksi kimia pada persamaan [1.1] berikut:
Pada persamaan [1.1], terjadi perubahan “identitas-kimia” dari reaktan
cumene menjadi produk benzene dan propylene. Perubahan identitas
kimia tersebut ditandai dengan berubahnya rumus molekul yang akan
diikuti dengan perubahan Berat Molekulnya. Reaksi-kimia atau perubahan
identitas kimia seperti pada reaksi [1.1] disebut dengan
proses dekomposisi yaitu perubahan reaktan menjadi produk yang rumus
molekul lebih sederhana. Kebalikan dari proses dekomposisi
adalah kombinasi yaitu penggabungan reaktan menjadi produk dengan
berat molekul yang lebih besar, jadi dalam hal ini, cumene sebagai
produk, didapat dengan jalan mereaksikan Benzene dan Propylene.
Akan tetapi ada juga perubahan identitas-kimia yang tidak diikuti dengan
perubahan Berat Molekul, sebagaimana yang terjadi pada persamaan
reaksi [1.2].
Pada reaksi persamaan [1.2] tidak terjadi perubahan berat molekul, akan
tetapi terjadi perubahan konfigurasi dari molekulnya.
Peristiwa perubahan identitas-kimia atau reaksi kimia dapat terjadi pada
kondisi fisis tertentu, misalnya suhu, tekanan ataupun pada fasa tertentu.
Sebagai contoh proses pembuatan asam nitrat secara komersial
dilaksanakan dari Oksida Nitrik (NO), sebagai bahan-baku, bahan-baku
tersebut diproduksi dari oksidasi amonia pada fase gas, dengan reaksi
sebagai mana ditunjukkan pada persamaan [1.3].
Kondisi operasi reaktan masuk pada reaktor (alat yang merupakan tempat
terjadi reaksi kimia) pada tekanan 8,2 atm dan suhu 227oC dengan
komposisi 15% mol amonia pada udara. Apabila kondisi operasi tidak
memenuhi, maka reaksi tidak akan terjadi. Sedangkan keadaan mula-
mula dari udara sebagai bahan baku atau reaktan pada persamaan [1.3]
berada pada kondisi tekanan 1 atm dan suhu kamar (sekitar 27oC). Oleh
karenanya, sebelum masuk (umpan) pada reaktor, maka udara harus
diubah kondisi operasinya dulu dengan jalan menaikkan suhu dan
tekanannya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang diperlukan untuk
reaksi, yaitu 8,2 atm dan 227oC. Perubahan kondisi operasi ini
dikatagorikan dengan “perubahan kondisi-fisis”. Dimana perubahan
kondisi fisis ini tidak terjadi perubahan identitas kimia. Untuk merubah
kondisi-fisis dari suatu bahan (zat) diperlukan peralatan (equipment),
seperti peralatan “penukar-kalor” (heat exchanger) yang digunakan untuk
merubah suhu, “kompresor” alat untuk menaikkan tekanan material fase
gas dan lain-lain yang dibahas lebih lanjut pada bab-bab berikutnya.
Karena luasnya yang harus ditangani dalam bidang Kimia Industri,
kemudian beberapa guru besar dibidang Teknik Kimia dari Massachusetts
Institute of Technology yang bekerja dibidang Industri pada tahun 1910
mengelompokan bidang ini menjadi dua bagian besar, yaitu “Satuan-
Proses” (Unit Process) dan “Satuan-Operasi” (Unit Operation), (Shreve,
1967). Permasalahan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan
yang bersifat fisika dalam Industri Kimia dikatagorikan dalam “Satuan-
Operasi”, sedangkan perubahan yang bersifat kimia dimasukkan dalam
kelompok “Satuan-Proses”.
Sumber : - http://smk.alhudajetis.com/
- Strategi Tulis Artikel Jurnal Internasional
top related