anoreksia nervosa
Post on 10-Aug-2015
94 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ
ANOREKSIA NERVOSA
I. PENDAHULUAN
Setiap orang saat ini terlihat begitu memperhatikan berat badan dan karena
kebanyakan orang pernah melakukan diet setidaknya sekali, sangat susah untuk
menyatakan diet yang normal dan mana diet yang dapat membahayakan dan
membahagiakan.
Apalagi tahap awal dari suatu gangguan makan bisa sangat susah untuk di
diagnosa, kapan suatu diet menjadi suatu masalah kesehatan dan emosi ? Kapan
kehilangan berat badan menjadi patologi ? Menjawab pertanyaan ini sangat susah,
terutama apabila orang tersebut belum kehilangan berat badan yang berarti untuk
didiagnosis klinis. Bagaimanapun, pertanyaan itu penting, semakin awal gangguan
makan ditangani, makin besar kemungkinan sembuh.(1)
II. DEFINISI
Anoreksia nervosa merupakan salah satu sindroma yang amat khas mengenai
gangguan somatik yang penyebabnya berasal dari faktor psikis. Anoreksia nervosa
adalah gangguan perilaku yang berkaitan dengan pola makan.
Dewasa ini pengertian anoreksia nervosa lebih banyak diartikan sebagai
peristiwa penolakan makan seseorang, yang biasanya oleh gadis remaja, karena ia
takut menjadi gemuk atau oleh karena sebab histerik lainnya.(2)
KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)
1
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ
III. ETIOLOGI
Faktor biologi, sosial, dan psikososial terlibat dalam penyebab dari anoreksia
nervosa.
Faktor biologi.
Kelaparan menghasilkan beberapa perubahan biokimia, yang sebagian juga
ada pada pasien depresi, seperti hiperkortikolemia dan non supresi dari
dexamethason. Fungsi tiroid juga tertekan. Kelaparan juga menyebabkan
amenorrhea yang menunjukkan kadar hormon (LH, FSH, gonadotropin, RH)..
Meskipun begitu, beberapa pasien anoreksia nervosa menderita amenorrhea
sebelum kehilangan berat badan yang signifikan.
Faktor sosial.
Pasien anoreksia nervosa menemukan dukungan atas perilaku mereka dan
pandangan masyarakat akan kekurusan tubuh dan olah raga.
Tidak ada gambaran yang spesifik untuk anoreksia nervosa dalam keluarga,
namun bukti menunjukkan pasien-pasien anoreksia nervosa mempunyai
masalah hubungannya dengan keluarga dan penyakit mereka. Yaitu sejarah
keluarga yang depresi, ketergantungan alkohol, atau gangguan makan.
Faktor Psikososial dan psikodinamik.
Anoreksia nervosa adalah sebagai suatu reaksi dari tuntutan remaja untuk
kebebasan yang lebih dan peningkatan fungsi sosial dan sexual mereka.
Pasien-pasien anoreksia nervosa merasa keinginan makan adalah suatu
kerakusan dan tidak bisa diterima. Oleh karena itu, keinginan tersebut harus
KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)
2
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ
diabaikan. Orang tua merespon hal ini dengan ketakutan apakah anak mereka
akan makan dan pasien mengabaikan ketakutan orang tua mereka.(1)
IV. DIAGNOSIS
Kriteria diagnostik untuk anoreksia nervosa, (DSM IV)
A. Menolak untuk mempertahankan berat tubuh pada taraf berat normal
dipandang dari segi umur, dan tinggi contoh : kehilangan berat tubuh dan
dipertahankan pada tingkat 15% dibawah berat tubuh rata-rata, atau gagal
dalam mencapai berat tubuh pada masa pertumbuhan, menyebabkan berat
tubuhnya 15% dibawah yang semestinya.(3)
B. Ketakutan yang sangat terhadap pertambahan berat tubuh atau menjadi
gemuk, walau sebenarnya masih kurang beratnya.(3)
C. Gangguan pada daya untuk merasakan perubahan berat, ukuran dan bentuk
tubuh seseorang.(3)
D. Pada wanita, terjadinya paling sedikit amenorhea 3 kali berturut-turut yang
biasanya mesti datang teratur.(3)
V. DIAGNOSIS BANDING
Anoreksia nervosa harus dibedakan dari kekurangan berat badan yang
disebabkan oleh macam-macam penyakit medis seperti neoplasma, tbc, penyakit
hipotalamus, endocrinopathi, penyakit Addison, hiperthyroidism, DM. Pasien dengan
macam-macam penyakit ini tidak terdapat perasaan takut gemuk.(5)
KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)
3
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ
Gangguan depresif dan anoreksia nervosa memiliki beberapa ciri yang sama.
Seperti perasaan depresi, ucapan merengek, gangguan tidur, perenungan obsesif, dan
kadang-kadang pikiran bunuh diri, tapi dapat dibedakan, pasien gangguan depresif
mengalami suatu penurunan nafsu makan. Sedangkan seorang pasien anoreksia
mengaku memiliki nafsu makan yang normal dan merasa lapar.
Anoreksia nervosa harus dibedakan dari bulimia nervosa. Suatu gangguan dimana
pesta makan episodik – diikuti oleh mood depresif, pikiran menyalahkan diri sendiri,
dan seringkali muntah yang diinduksi diri sendiri.(1)
VI. PROGNOSIS
Perjalanan penyakit anoreksia nervosa bervariasi, berat badan yang turun naik
diikuti relaps, penyakit yang secara berangsur-angsur memburuk dan berakhir dengan
kematian akibat komplikasi dari kelaparan. Secara umum prognosa tidak bagus,
penelitian menunjukkan tingkat mortalitas antara 5 – 18%.
30 – 50% dari pasien anoreksia nervosa memiliki gejala bulimia nervosa, dan
biasanya gejala bulimia nervosa terjadi kurang dari 1 ½ tahun setelah timbulnya
anoreksia nervosa.(1)
KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)
4
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ
VII. PENATALAKSANAAN
Terapi yang menyeluruh dibutuhkan untuk menangani kasus anoreksia
nervosa yaitu :
Hospitalisasi.
Pertimbangan utama dalam penanganan anoreksia nervosa adalah
mengembalikan keadaan gizi pasien, sebab dehidrasi, kelaparan dan gangguan
keseimbangan elektrolit dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.(2)
Psikoterapi.
Mayoritas pasien anoreksia nervosa membutuhkan intervensi yang berlanjut
setelah keluar dari rumah sakit. Bahkan dalam kasus yang kurang parah.
Hospitalisasi bahkan tidak dibutuhkan karena kebanyakan pasien mengalami
gangguan pada masa remaja tetapi keluarga adalah bagian dari rencana terapi.
(2)
Terapi biologis.
Anti depresan sering digunakan dan sering berguna. cyproheptadine
(periactin) mungkin membantu. Karena khasiat sampingnya menambah berat
badan.
Anti depresiv sertonik : Fluoxetine (Prozac), Sertralin (Zoloft), Paroxetine
(Paxil).(4)
KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)
5
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ
VIII. KESIMPULAN
Anoreksia nervosa adalah salah satu gangguan yang paling banyak terjadi
pada anak gadis remaja dan wanita muda yang disebabkan oleh beberapa faktor
seperti biologi, sosial, psikososial.
Diperlukan terapi yang menyeluruh dalam penatalaksanaan anoreksia nervosa
termasuk di dalamnya hospitalisasi, psikoterapi dan terapi biologis.
Etiologi anoreksia nervosa disebabkan oleh faktor biologi, faktor sosial, psikososial
dan psikodinamik.
KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)
6
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan, Sadock. Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, Jilid 2
Cetakan pertama, Binarupa Aksara, Jakarta 1997, Hal : 178-186.
2. Wapadji S, et al : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2, Balai penerbit FK
UI, Jakarta, 2001, Hal : 773-7.
3. DSM IV : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 4 thed ,
Washington DC,1994, Hal : 539-43.
4. Kaplan, H.I : Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat, Widya Medika, Jakarta, 1998,
Hal : 138-141
5. Maramis. W.F, Ilmu Kedokteran Jiwa. FK Airlangga,Surabaya,1992, Hal :
364.
KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)
7
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk melengkapi persyaratan Kepanitraan
Klinik Senior di bagian psikiatri RSU. Dr.Pirngadi Medan dengan judul
“ Anoreksia Nervosa “
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Pembimbing, Dr. Raharjo Suparto, SpKJ dan juga kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik cara
penulisan maupun isinya. Dalam hal ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini
dapat berguna untuk kita semua.
Medan, Maret 2008
Penulis
KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)
8i
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
PENDAHULUAN............................................................................................ 1
DEFINISI.......................................................................................................... 1
ETIOLOGI........................................................................................................ 2
DIAGNOSIS..................................................................................................... 3
DIAGNOSA BANDING.................................................................................. 3
PROGNOSIS.................................................................................................... 4
PENATALAKSANAAN.................................................................................. 5
KESIMPULAN................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7
KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)
9ii
ANOREKSIA NERVOSA Pembimbing : Dr. Raharjo Suparto, Sp.KJ
KKS SMF Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan 2008Martin Tambun 203210050 (UMI)
10
Makalah ini dibuat untuk memenuhi prasyarat kepaniteraan klinik senior bagian Psikiatri RSU. Dr. Pirngadi Medan
DISUSUN OLEH :
MARTIN TAMBUN203210050
PEMBIMBING,
Dr. RAHARJO SUPARTO, Sp.KJ
KKS BAGIAN PSIKIATRIRSU. Dr. PIRNGADI MEDANFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA2008
top related