anemia dan faktor yang menyebabkannya
Post on 20-Jan-2016
18 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Anemia Dan Faktor yang Menyebabkannya
Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah.
Bagaimana cara mendeteksi anemia?
Anemia biasanya sudah dapat dideteksi dengan pemeriksaan darah lengkap di laboratorium.
Apakah pemeriksaan darah lengkap?
Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Saat ini pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Komponen pembentuk darah antara lain :
Sel darah merah (RBC). Hematokrit. Hemoglobin. Sel darah putih (WBC). Komponen sel darah putih. Trombosit/Platelet.
Hanya tiga teratas dari keenam komponen darah ini yang berperanan dalam mendeteksi terjadinya anemia.
Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia:
Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan jenis anemia yang disebut megaloblastik, dengan sel darah merah yang besar berwarna muda (lihat LI 121 )
Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid perempuan Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)
Infeksi HIV dapat menyebabkan anemia. Begitu juga banyak infeksi oportunistik (lihat LI 500 ) terkait dengan penyakit HIV.
Beberapa obat yang umumnya dipakai untuk mengobati HIV dan infeksi terkait dapat
menyebabkan
Tanda dan Gejala Anemia
1. Pusing
2. Mudah berkunang-kunang
3. Lesu
4. Aktivitas kurang
5. Rasa mengantuk
6. Susah konsentrasi
7. Cepat lelah
8. prestasi kerja fisik/pikiran menurun
9. Konjungtiva pucat
10. Telapak tangan pucat
11. Iritabilitas dan Anoreksia
12. Takikardia , murmur sistolik
13. Letargi, kebutuhan tidur meningkat
14. Purpura
15. Perdarahan
Gejala khas masing-masing anemia:
1. Perdarahan berulang/kronik pada anemia pasca perdarahan, anemia
defisioensi besi
2. Ikterus, urin berwarna kuning tua/coklat, perut mrongkol/makin buncit pada
anemia hemolitik
3. Mudah infeksi pada anemia aplastik dan anemia karena keganasan.
anemia.
Etiologi Anemia
Anemia disebabkan oleh berbagai jenis penyakit, namun semua kerusakan
tersebut secara signifikan akan mengurangi banyaknya oksigen yang tersedia untuk
jaringan. Menurut Brunner dan Suddart (2001), beberapa penyebab anemia secara
umum antara lain :
a. Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin
untuk mengangkut oksigen ke jaringan.
b. Akibat dari sel darah merah yang prematur atau penghancuran sel darah
merah yang berlebihan.
c. Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi.
d. Faktor lain meliputi kehilangan darah, kekurangan nutrisi, faktor keturunan,
penyakit kronis dan kekurangan zat besi.
Fisiologi HB
a. Struktur dan bentuk
Sel darah merah normal, berbentuk lempeng bikonkaf dengan diameter rata-rata kira-
kira 7,8 mikrometer dan ketebalan 2,5 mikrometer pada bagian yang paling tebal serta 1
mikrometer di bagian tengahnya. Volume rata-rata sel darah merah adalah 90 sampai 95
mikrometer kubik.
Pada pria normal, jumlah rata-rata sel darah merah per milimeter kubik adalah
5.200.000 (± 300.000) dan pada wanita normal, 4.700.000 (± 300.000).
Sel darah merah terdiri dari komponen berupa membran, sistem enzim, dan
hemoglobin. Hemoglobin inilah yang berperan dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru
ke jaringan. Hemoglobin tersusun atas heme (gugus nitrogenosa non protein-Fe) dan globin
(protein dengan empat rantai polipeptida). Dengan struktur tersebut, hemoglobin dapat
mengangkut empat molekul oksigen.
(Guyton, et.al, 2007)
b. Peranan besi dalam pembentukan sel darah merah (eritropoiesis)
Pembentukan sel darah merah (eritropoiesis) terjadi di susmsum tulang dada, iga,
panggul, pangkal tulang paha, dan lengan atas. Mekanisme ringkasnya sebagai berikut:
Sel stem hematopoietik pluripoten commited stem cell (disebut juga CFU-E) diatur
penginduksi pertumbuhan, misal IL-3 memicu pertumbuhan penginduksi diferensiasi,
misal oksigen eritrosit.
Sedangkan perkembangan sel dari proeritroblas adalah sebagai berikut:
Proeritroblas eritroblas basofil eritroblas polikromatofil eritroblas ortokromatik
retikulosit eritrosit.
Besi merupakan salah satu elemen penting dalam metabolisme tubuh, terutama dalam
pembentukan sel darah merah (eritropoiesis). Selain itu juga terlibat dalam berbagai proses di
dalam sel (intraseluler) pada semua jaringan tubuh. Mitokondria mengandung suatu sistem
pengangkutan elektron dari substrat dalam sel ke mol O2 bersamaan dengan pembentukan
ATP.
Jumlah besi di dalam tubuh seseorang yang normal berkisar antara 3 – 5 g tergantung
dari jenis kelamin, berat badan dan hemoglobin. Besi di dalam tubuh terdapat dalam
hemoglobin sebanyak 1,5 – 3 g dan sisa lainnya terdapat di dalam plasma dan jaringan. Di
dalam plasma besi terikat dengan protein yang disebut transferin sebanyak 3 – 4 g.
Sedangkan di dalam jaringan berada dalam status esensial (nonavailable) dan bukan esensial
(available).
Jumlah besi yang dibutuhkan setiap hari juga tergantung dari umur, jenis kelamin, dan
berat badan. Laki-laki dewasa normal memerlukan 1 – 2 mg besi setiap hari, sedangkan anak
dalam masa pertumbuhan dan wanita dalam masa menstruasi perlu penambahan 0,5 – 1 mg
dari kebutuhan normal lelaki dewasa. Wanita hamil dan menyusui memerlukan rata-rata 3 – 4
mg besi setiap hari. (Bakta, et. al, 2006)
a. Pembentukan hemoglobin
Sintesis hemoglobin mulai dalam eritroblast dan terus berlangsung sampai tingkat
normoblast.
2α-ketoglutaric acid + glisin pirol
4 pirol protoporfirin
Protoporfirin+Fe heme
4 heme +globin hemoglobin (Guyton, et. al, 2007).
b. Oksigenasi jaringan
Setiap keadaan yang menyebabkan penurunan transportasi jaringan biasanya akan
meningkatkan eritropoiesis. Jadi, bila seseorang menjadi begitu anemis akibat adanya
perdarahan atau kondisi lainnya, sehingga menurunya oksigenasijaringan maka sumsum
tulang akan segera memulai produksi eritrosit.
Oksigenasi jaringan yang menurun disebabkan karena volume darah yang menurun, anemia, hemoglobin yang menurun, penurunan kecepatan aliran darah, dan penyakit paru-paru. (Guyton, et. al, 2007).
Kriteria Transfusi Darah
Pengertian Transfusi DarahTransfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari donor yang sehat kepada penderita. Pada tahun 1900 Dr. Loustiner menemukan 4 macam golongan darah :1. Golongan darah A 2. Golongan darah B 3. Golongan darah AB 4. Golongan darah O Selain itu tahun 1940 ditemukan golongan darah baru yaitu Rhesus Faktor positif dan rhesus faktor negatif pada sel darah merah (erythrocyt). Rhesus Faktor positif banyak terdapat pada orang Asia dan Negatif Pada orang Eropah, Amerika, Australia.
B. Jenis Donor Darah
Ada dua macam donor darah yaitu :
1. Donor keluarga atau Donor Pengganti adalah darah yang dibutuhkan pasien dicukupi oleh donor dari keluarga atau kerabat pasien.
2. Donor Sukarela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak menerima uang atau bentuk pembayaran lainnya. Motivasi utama mereka adalah membantu penerima darah yang tidak mereka kenal dan tidak untuk menerima sesuatu keuntungan.
C. Syarat – Syarat Calon Donor Darah : 1. Umur 17 – 60 tahun 2. Berat badan 50 kg atau lebih 3. Kadar Hemogblin 12,5 g/dl atau lebih 4. Tekanan darah 120/140/80 – 100 mmHg 5. Nadi 50-100/menit teratur 6. Tidak berpenyakit jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, penyakit perdarahan, kejang, kanker, penyakit kulit kronis.7. Tidak hamil, menyusui, menstruasi (bagi wanita) 8. Bagi donor tetap, penyumbangan 5 (lima) kali setahun. 9. Kulit lengan donor sehat. 10. Tidak menerima transfusi darah/komponen darah 6 bulan terakhir. 11. Tidak menderita penyakit infeksi ; malaria, hepatitis, HIV/AIDS. 12. Bukan pencandu alkohol/narkoba 13. Tidak mendapat imunisasi dalam 2/4 bulan terakhir. 14. Beritahu Petugas bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir.
D. Proses Transfusi Darah 1. Pengisian Formulir Donor Darah. 2. Pemeriksaan Darah Pemeriksaan golongan, tekanan darah dan hemoglobin darah.3. Pengambilan Darah Apabila persyaratan pengambilan darah telah dipenuhi barulah dilakukan pengambilan darah.4. Pengelolahan Darah Beberapa usaha pencegahan yang di kerjakan oleh PMI sebelum darah diberikan kepada penderita adalah penyaringan terhadap penyakit di antaranya :
a. Penyakit Hepatitis B b. Penyakit HIV/AIDS c. Penyakit Hipatitis C d. Penyakit Kelamin (VDRL) Waktu yang di butuhkan pemeriksaan darah selama 1-2 jam5. Penyimpanan Darah Darah disimpan dalam Blood Bank pada suhu 26 derajat celcius.
Darah ini dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen seperti :PRC,Thrombocyt,Plasma,Cryo precipitat
E. Pengambilan Darah 1. Oleh petugas yang berwenang. 2. Menggunakan peralatan sekali pakai. 3. 250-350 ml, tergantung berat badan. 4. Mengikuti Prosedur Kerja Standar. 5. Informed Consent : Darah diperiksa terhadap IMLTD (Infeksi Menular Lewat
4 Lokasi trombosis dan Akibatnya bila terjadi
T Trombosis adalah terbentuknya masa dari unsur darah didalam pembuluhdarah vena atau arteri pada makluk hidup. Trombosis merupakan istilah yangumum dipakai untuk sumbatan pembuluh darah, baik arteri maupun vena.Trombosis hemostatis yang bersifat self-limited dan terlokalisir untuk mencegahhilangnya darah yang berlebihan merupakan respon normal tubuh terhadaptrauma akut vaskuler, sedangkan trombosis patologis seperti trombosis venadalam (TVD), emboli paru, trombosis arteri koroner yang menimbulkan infark miokard, dan oklusi trombotik pada serebro vaskular merupakan respon tubuhyang tidak diharapkan terhadap gangguan akut dan kronik pada pembuluh darahdan darah. Ahli bedah vaskular berperan untuk mengeluarkan trombus yangsudah terbentuk yaitu dengan melakukan trombektomi.
Apa Triad Virchow?
Trias Virchow meliputi tiga kategori faktor yang dianggap berkontribusi untuk trombosis.
Tiga serangkai Virchow terdiri dari:
1. Perubahan dalam aliran darah normal
2. Cedera pada endotelium vaskular
3. Perubahan dalam consistancy darah (hiperkoagulabilitas)
Contoh perubahan dalam aliran darah normal meliputi: turbulensi, stasis, stenosis mitral, dan varises.
Contoh cedera pada endotelium meliputi: kerusakan pada pembuluh darah akibat hipertensi.
Contoh hiperkoagulabilitas meliputi: defisiensi antitrombin III, hiperviskositas, sindrom nefrotik, perubahan setelah trauma berat seperti koagulasi intravaskular diseminata, luka bakar, kanker disebarluaskan, akhir kehamilan dan kelahiran, ras, usia, dan apakah atau tidak pasien adalah perokok
Trias Virchow pertama kali dirumuskan oleh dokter Rudolf Virchow Jerman (1821-1902) pada tahun 1856. Namun, perlu dicatat bahwa Virchow pernah benar-benar mengidentifikasi Triad trombosis, tapi diidentifikasi konsep awal yang berkaitan dengan pembentukan thrombus. Itu sampai Virchow telah meninggal selama bertahun-tahun sebelum para ilmuwan modern mulai kelompok tiga tanda koagulasi utama ke tiga serangkai, yang kemudian didefinisikan sebagai Triad Virchow (sebagai pengakuan atas karya asli Virchow yang berhubungan dengan topik).
Contoh Triad Virchow adalah ketika pasien mengembangkan koagulasi intravaskular diseminata (DIC) sebagai akibat dari trauma besar dan sejumlah besar keduanya (thining) isi pembekuan dan fibrin yang dirilis.
Apa Itu Plasma foresis,
Plasmapheresis adalah pemurnian darah prosedur yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit autoimun. Ia juga dikenal sebagai pertukaran plasma terapeutik.
Tujuan Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Pada penyakit autoimun banyak, senjata utama serangan adalah antibodi, protein yang beredar dalam aliran darah sampai mereka bertemu dan mengikat dengan jaringan target. Setelah terikat, mereka merusak fungsi dari target, dan sinyal komponen imun lainnya untuk merespon juga.
Plasmapheresis digunakan untuk menghapus antibodi dari aliran darah, sehingga mencegah mereka dari menyerang target mereka. Ini tidak secara langsung mempengaruhi kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi lebih, dan karena itu hanya akan menawarkan manfaat sementara. Prosedur ini paling berguna dalam akut, diri terbatas gangguan seperti sindrom Guillain-Barré, atau ketika gangguan kronis, seperti myasthenia gravis , menjadi lebih parah pada gejala. Dalam hal ini, peningkatan yang cepat bisa menyelamatkan hidup pasien. Penyakit neurologis terdiri 90% dari penyakit yang dapat keuntungan dari plasmapheresis.
top related