anatomi kompleks ostiomeatal
Post on 01-Jan-2016
733 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Anatomi Kompleks Ostiomeatal (KOM)
Kompleks ostiomeatal (KOM) adalah area yang dibatasi oleh konka media di medial dan
lamina papirasea di lateral. Kompleks ini berperan penting dalam patofisiologi sinusitis paranasalis.
Struktur yang termasuk dalam kompleks ini adalah konka media, prosesus unsinatus, bulla ethmoid,
infundibulum ethmoid, hiatus semilunaris, ostium sinus maksilaris, resesus frontal dan sel-sel agger
nasi.
Konka media
Konka media merupakan bagian dari os ethmoid, di superior melekat pada lateral lamina kribrosa.
Pada bagian posterior membelok ke lateral dan melekat di lamina papirasea yang kemudian disebut
lamina basalis memisahkan sel-sel sinus ethmoid anterior dengan sel-sel sinus ethmoid posterior.
Prosesus unsinatus
Prosesus unsinatus berbentuk bumerang memanjang dari antrosuperior ke posteroinferior
sepanjang dinding lateral hidung. Prosesus unsinatus dapat melekat di lamina papirasea, basis kranii
atau di konka media.
Bulla etmoid
Bulla etmoid merupakan salah satu sel etmoid anterior yang paling konstan dan paling besar.
Terletak di dalam meatus nasi medius, posterior dari prosesus unsinatus dan anterior dari lamina
basalis konka media. Di superior, dinding anterior bulla etmoid dapat meluas sampai ke basis kranii
dan membentuk batas posterior dari resesus frontalis. Bila bulla etmoid tidak mencapai basis kranii,
maka akan terbentuk resesus suprabullar antara basis kranii dengan permukaan superior dari bulla.
Di posterior, bulla bertautan langsung dengan lamina basalis atau terdapat ruang antara bulla dan
lamina basalis yang disebut resesus retrobullar.
Infundibulum etmoid
Infundibulum etmoid adalah terowongan tiga dimensi yang menghubungkan ostium natural sinus
maksilaris dengan meatus medius melalui hiatus semilunaris.
Batas-batas infundibulum etmoid
Batas medial : prosesus unsinatus dan hiatus semilunaris
Batas lateral : lamina papirasea
Batas anterior : pertemuan antara prosesus unsinatus dengan lamina papiracea
Batas posterior: permukaan anterior bulla etmoid
Batas superior : bervariasi tergantung dari perlekatan prosesus unsinatus
Hiatus semilunaris
Hiatus semilunaris adalah celah berbentuk bulan sabit terletak antara posterior tepi bebas prosesus
unsinatus dengan dinding anterior bulla etmoid.
Ostium sinus maksilaris
Ostium naturalis sinus maksilaris mengalirkan sekretnya ke dalam infundibulum. Ostium ini terletak
di dinding medial sinus maksilaris sedikit ditepi bawah lantai orbita. Van Alyea melaporkan bahwa 10
% ostium maksilaris berada di 1/3 superior, 25 % berada di 1/3 tengah dan 65 % berada di 1/3
bawah dari infundibulum. Ostium aksesoris sinus maksilaris ditemukan pada 20 %- 25 % kasus.
Ostium naturalis sinus maksilaris berbentuk bulat sedangkan ostium aksesoris biasanya berbentuk
elips dan berada di posterior ostium naturalis.
Resesus frontalis
Resesus frontalis ditemukan di bagian anterosuperior sinus etmoid anterior yang berhubungan
dengan sinus frontal
Batas-batas resesus frontalis
Batas medial : konka media
Batas lateral : lamina papirasea
Batas superior : basis kranii
Batas inferior : tergantung dari perlekatan prosesus unsinatus
Batas anterior : dinding posterosuperior sel-sel agger nasi
Batas posterior : dinding anterior bulla etmoid
Ostium natural sinus frontalis konfigurasinya bervariasi tetapi paling sering nampak seperti
jam pasir yang bermuara langsung ke resesus frontalis .
Sel agger nasi
Sel ager nasi merupakan sel ekstramural paling anterior dari sel etmoid anterior. Terletak agak ke
anterior dari perlekatan anterosuperior konka media dan anterior dari resesus frontal. Sel ager nasi
yang membesar dapat meluas ke sinus frontal dan menyebabkan penyempitan resesus frontal.
Batas-batas sel agger nasi
Batas anterior : prosesus frontal os maksila
Batas superior : resesus frontalis
Batas anteroleteral : os nasalis
Batas inferomedial : prosesus uncinatus
Batas inferolateral : os lakrimalis
Kompleks ostiomeatal merupakan istilah yang digunakan oleh ahli bedah kepala leher untuk
menunjukkan daerah yang dibatasi oleh turbiante tengah pada bagian medial, lamina papyracea
pada bagian lateral, dan lamella basalis pada bagian superior dan posterior. Batas inferior dan
anterior dari kompleks osteomeatal ini terbuka. Isi dari ruang ini adalah sel agger nasi, resseus
nasofrontal (reses frontal), infundibulum, bula ethmoidalis dan kelompok anterior sel udara
ethmoidal.
Kompleks ini terdiri dari area anatomi yang sempit, yaitu:
1. Beberapa struktur tulang (turbinate tengah, prosessus uncinatus, bulla ethmoidalis)
2. Ruang udara (resessus frontal, infundibulum ethmoidal, meatus media)
3. Ostium dari sinus ethmoidal, maksila dan frontal anterior.
Pada area ini, permukaan mukosanya sangat dekat, kadang-kadang bahkan dapat terjadi kontak
antar mukosa yang menyebabkan penumpukan sekresi. Silia dengan gerakan menyapu nya dapat
mendorong sekret hidung. Jika mukosa yang melapisi daerah ini menjadi meradang dan bengkak,
pembersihan mukosiliar dapat terhambat, yang akhirnya menghalangi sinus-sinus di kepala.
Beberapa penulis membagi kompleks osteomeatal menjadi bagian anterior dan posterior.
Kompleks osteomeatal klasik digambarkan sebagai kompleks osteomeatal anterior, sedangkan ruang
di belakang lamella basalis yang mengandung sel-sel ethmoidal posterior disebut sebagai kompleks
ethmoidal posterior, sehingga mengakui pentingnya lamella basalis sebagai landasan anatomi pada
sistem ethmoidal posterior. Oleh karena itu kompleks osteomeatal anterior dan posterior memiliki
sistem drainase yang terpisah. Jadi, ketika penyakit ini terbatas pada kompartemen anterior dari
kompleks osteomeatal, sel-sel ethmoid dapat dibuka dan jaringan yang sakit dapat dibuang sejauh
lamella basalis, meninggalkan lamella basalis tanpa gangguan serta meminimalkan risiko selama
operasi.
Selaput sinus menghasilkan cairan bening berupa lendir yang berguna
membersihkan KOM dari bahan yang tidak diinginkan. Cairan ini melewati saluran drainase
ke bagian belakang hidung dan tenggorokan. Ini terjadi terus-menerus, meskipun kita
biasanya tidak menyadarinya. Ketika kelebihan cairan yang dihasilkan itu sering dikenal
sebagai dahak yang dapat menghasilkan iritasi yang kronis di tenggorokan dikenal dengan
nama post-nasal drip
Pada sepertiga tengah dinding lateral hidung yaitu di meatus medius, ada muara
saluran dari sinus maksilaris, sinus frontal, sinus sphenoid dan sinus etmoid. Daerah ini rumit
dan sempit, dinamakan kompleks osteomeatal (KOM), terdiri dari infundibulum etmoid yang
terdapat di belakang prosesus unsinatus, resesus frontalis, bula etmoid, sel-sel etmoid
anterior dengan ostiumnya dan ostium sinus maksilaris.
Selaput sinus menghasilkan cairan bening berupa lendir yang berguna
membersihkan KOM dari bahan yang tidak diinginkan. Cairan ini melewati saluran drainase
ke bagian belakang hidung dan tenggorokan. Ini terjadi terus-menerus, meskipun kita
biasanya tidak menyadarinya. Ketika kelebihan cairan yang dihasilkan itu sering dikenal
sebagai dahak yang dapat menghasilkan iritasi yang kronis di tenggorokan dikenal dengan
nama post-nasal drip.
Gambar 6: Ostiomeatal Kompleks
KOMPLEKS OSTIOMEATAL (KOM)
Kompleks ostiomeatal (KOM)merupakan celah pada dinding lateral hidung yang dibatasi
oleh konka media dan lamina papirasea. Struktur anatomi penting yang membentuk KOM
adalah prosesus unsinatus, infundibulum etmoid, hiatus semilunaris, bula etmoid, agger nasi dan
resesus frontal. KOM merupakan unit fungsional yang merupakan tempat ventilasi dan drenase
dari sinus-sinus yang letaknya di anterior dan frontal.
Jika terjadi obstruksi pada celah yang sempit ini, maka akan terjadi perubahan patologis
yang signifikan pada sinus-sinus yang terkait.
top related