analisis keterlaksanaan praktikum biologi sekolah …digilib.unila.ac.id/55621/3/skripsi tanpa bab...
Post on 26-Jun-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
ANALISIS KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH
ATAS (SMA) SWASTA SE-KOTAMADYA BANDAR LAMPUNG TAHUN
AJARAN 2018/2019
(Skripsi)
Oleh
Marhayati Setia Ningrum
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ii
ABSTRAK
ANALISIS KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH
ATAS (SMA) SWASTA SE-KOTAMADYA BANDAR LAMPUNG TAHUN
AJARAN 2018/2019
Oleh
MARHAYATI SETIA NINGRUM
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahap pelaksanaan kegiatan
praktikum biologi SMA Swasta se-Kotamadya Bandar Lampung. Desain
penelitian menggunakan desain riset ekploratori. Populasi penelitian adalah
seluruh pendidik biologi yang melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium.
Sampel adalah 10 pendidik biologi dan 302 peserta didik yang melaksanakan
kegiatan praktikum di laboratorium IPA/Biologi . Sampel dipilih menggunakan
teknik purposive sampling. Data keterlaksanaan yang diungkap ada tiga yaitu 1)
tahap persiapan, 2) tahap kerja, dan 3) tahap tindak lanjut. Data keter-laksanaan
diperoleh dari angket, wawancara, dan observasi, yang selajutnya dianalisis
dalam bentuk persentase. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan
tahap persiapan terlaksana dengan baik hingga sangat baik. Tahap kerja
terlaksana dengan baik hingga sangat baik. Tahap tindak lanjut terlaksana dengan
cukup baik hingga sangat baik.
Kata kunci: analisis, pembelajaran biologi, tahap kegiatan praktikum.
ANALISIS KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH
ATAS (SMA) SWASTA SE-KOTAMADYA BANDAR LAMPUNG TAHUN
AJARAN 2018/2019
Oleh
MARHAYATI SETIA NINGRUM
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sekincau tanggal 10 Maret 1997,
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara,
pasangan Bapak Murjono dengan Ibu Ponikem.
Penulis beralamat di Lingkungan 03 Sekincau
Lampung Barat. No. Hp 085709990987.
Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri1 Sekincau Lampung Barat
(2002-2008), SMP Negeri 1 Way Tenong Lampung Barat (2008-2011), dan SMA
Muhammadiyah 2 Bandar Lampung (2011-2014). Pada tahun 2014, penulis
terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur
SBMPTN (jalur tes tertulis).
Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1
Negara Batin, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan dan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik di Kampung Negara Batin, Kecamatan Negara Batin,
Kabupaten Way Kanan (Tahun 2017), serta melakukan penelitian pendidikan di
SMA Swasta di Kota Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana
pendidikan/S.Pd. (Tahun 2018).
Motto
”Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi
kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah maha mengetahui,
sedangkan kamu tidak mengetahui”.
(Al Baqarah: 216)
“Apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah”
(Al-Imran: 159)
“Allah mencintai pekerjaan, yang apabila ia menyelesaikannya dengan baik”.
(HR. Thabrani)
“Mimpi tidak pernah menyakiti siapapunjika ia terus bekerja tepat dibelakang
mimpinya untuk mewujudkannya semaksimal mungkin.”
(Ernest Newman)
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT,
atas rahmat dan nikmat yang telah diberikan, serta kekuatan, kesehatan, dan
kesabaran untukku dalam mengerjakan skripsi ini
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada junjunganku Rasulullah Muhammad
SAW
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada orang-
orang yang selalu berharga dan berarti dalam hidupku:
Ayahku (Murjono) dan Ibuku (Ponikem) Kedua orangtuaku, yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan segala
usaha dan doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu
menguatkanku, mendukung segala langkah ku menuju kesuksesan dan
kebahagian.
Keluargaku (Febri Yanti Setia Ningsih dan Wahyu Fajar Setia Ningrat)
Alak laki dan alak perempuanku M Adaria, dan Yusnida, kakak-kakkaku Prini
Suci Melita, Viska Dwi Putri, serta adikku Dona Setia Wati, pakde ku Sargo, Pak
Karel Teguh Prayitno, serta Regina Karin Yuli Arini, yang selalu memberikan
bantuannya ketika aku dalam kesulitan, memotivasiku serta menyayangiku.
Terimakasih atas ilmu, nasihat, arahan, cinta, dan kasih sayang yang telah
diberikan.
Sahabat-sahabat terkasihku, yang selalu berusaha membuatku tetap tersenyum,
menyemangatiku, membantuku dalam kesulitan, menghilangkan rasa sedih yang
ada, pendengar setia setiap kegundahanku, yang mampu mengatasi kesedihan dan
kejenuhanku, serta rekan-rekan seperjuanganku mahasiswa Pendidikan Biologi
angkatan 2014 atas kekeluargaan dan kebersamaan.
Almamater tercinta, Universitas Lampung.
xi
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “ANALISIS KETERLAKSANAAN
PRAKTIKUM BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
SWASTA SE-KOTAMADYA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN
2018/2019”.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Rini Rita T Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi motivasi hingga skripsi ini dapat terselesaikan;
4. Dr. Dewi Lengkana,M.Sc., selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat terselesaikan;
5. Berti Yolida,S.Pd.,M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat terselesaikan;
xii
6. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan
motivasi yang sangat berharga dan berarti;
7. Seluruh dosen FKIP Pendidikan Biologi yang telah memberikan ilmu dan
nasihat.
8. Kepala sekolah dan pendidik-pendidik pamong di SMA Fransiskus Bandar
Lampung, SMA Al-Kautsar Bandar Lampung, SMA YP Unila Bandar
Lampung, SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung dan SMA Global Madani
Bandar Lampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian;
9. Sahabat seperjuangan selama perkuliahan dan insyaallah selamanya (Hanifa
Numira Tama, Isra Mirana Putri, S.Pd., Osalia Putri Pertiwi, Nora Pramarta
Sari, S.Pd., Nurlida Tri Apria Putri dan Dian Priyanti, S.Pd.) yang tidak henti-
hentinya memberi semangat, dukungan, dan bantuan kepada penulis.
10. Keluaga perantauan dari Negeri Sekala Beghak (Desi dan Cahya) yang
mendukung penuh peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan terimakasih kepada
seluruh pihak yang terkait. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Bandar Lampung, 29 Januari 2019
Penulis
Marhayati Setia Ningrum
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran Biologi ............................................................. 9
B. Kegiatan Praktikum ............................................................................ 12
C. Laboratorium IPA ................................................................................ 19
D. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 21
E. Kerangka Pikir .................................................................................... 23
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ......................................................... 25
B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 25
C. Prosedur penelitian ............................................................................... 26
D. Desain Penelitian ................................................................................. 28
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data .................................................. 29
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 34
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 39
B. Pembahasan ......................................................................................... 42
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................. 49
B. Saran .................................................................................................. 49
xiv
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 53
LAMPIRAN
1. Lembar Observasi Kegiatan Praktikum ............................................. 56
2. Angket Tanggapan Pendidik ............................................................... 58
3. Angket Tanggapan Peserta Didik ........................................................ 60
4. Wawancara kepada Pendidik .............................................................. 61
5. Distribusi Lembar Observasi .............................................................. 63
6. Distribusi Angket Tanggapan Pendidik .............................................. 65
7. Distribusi Angket Tanggapan Peserta Didik ....................................... 67
8. Hasil Wawanacara Pendidik Biologi ................................................. 79
9. Foto-fotoPenelitian Kegiatan Praktikum ............................................ 99
10.LKPD Pendidik Biologi ....................................................................... 109
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan Kerangka Pikir………………………………………………. 24
2. Tahap Observasi Kegiatan Pendahuluan Praktikum Kelas X
SMA Fransiskus Bandar Lampung…………………………………. 9
3. Tahap Observasi Kegiatan Pendahuluan Praktikum Kelas XI
SMA Fransiskus Bandar Lampung………………………………… 99
4. Tahap Observasi Kegiatan Pendahuluan Praktikum Kelas X
SMA YP Unila Bandar Lampung………………………………….. 99
5. Tahap Observasi Kegiatan Pendahuluan Praktikum Kelas XI
SMA YP Unila Bandar Lampung………………………………….. 99
6. Tahap Observasi Kegiatan Pendahuluan Praktikum Kelas XII
SMA YP Unila Bandar Lampung………………………………….. 99
7. Tahap Observasi Kegiatan Pendahuluan Praktikum Kelas XI
SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung………………………………… 104
8. Tahap Observasi Kegiatan Pendahuluan Praktikum Kelas XII
SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung………………………………… 100
9. Tahap Observasi Kegiatan Pendahuluan Praktikum Kelas XI
SMA Al-Kautsar Bandar Lampung………………………………… 100
10. Tahap Observasi Kegiatan Pendahuluan Praktikum Kelas XII
SMA Al-Kautsar Bandar Lampung………………………………… 100
11. Tahap Observasi Kegiatan Pendahuluan Praktikum Kelas XI
SMA Global Madani Bandar Lampung……………………………. 100
12. Tahap Observasi Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Kelas X
SMA Fransiskus Bandar Lampung…………………………………. 101
13. Tahap Observasi Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Kelas XI
SMA Fransiskus Bandar Lampung………………………………… 101
xviii
14. Tahap Observasi Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Kelas X
SMA YP Unila Bandar Lampung………………………………….. 101
15. Tahap Observasi Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Kelas XI
SMA YP Unila Bandar Lampung………………………………….. 101
16. Tahap Observasi Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Kelas XII
SMA YP Unila Bandar Lampung………………………………….. 101
17. Tahap Observasi Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Kelas XI
SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung………………………………… 102
18. Tahap Observasi Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Kelas XII
SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung………………………………… 102
19. Tahap Observasi Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Kelas XI
SMA Al-Kautsar Bandar Lampung………………………………… 102
20. Tahap Observasi Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Kelas XII
SMA Al-Kautsar Bandar Lampung………………………………… 102
21. Tahap Observasi Kegiatan Pelaksanaan Praktikum Kelas XI
SMA Global Madani Bandar Lampung……………………………. 102
22. Tahap Observasi Kegiatan Penutup Praktikum Kelas X
SMA Fransiskus Bandar Lampung…………………………………. 103
23. Tahap Observasi Kegiatan Penutup Praktikum Kelas XI
SMA Fransiskus Bandar Lampung………………………………… 103
24. Tahap Observasi Kegiatan Penutup Praktikum Kelas X
SMA YP Unila Bandar Lampung………………………………….. 103
25. Tahap Observasi Kegiatan Penutup Praktikum Kelas XI
SMA YP Unila Bandar Lampung………………………………….. 103
26. Tahap Observasi Kegiatan Penutup Praktikum Kelas XII
SMA YP Unila Bandar Lampung………………………………….. 103
27. Tahap Observasi Kegiatan Penutup Praktikum Kelas XI
SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung………………………………… 104
28. Tahap Observasi Kegiatan Penutup Praktikum Kelas XII
SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung………………………………… 104
29. Tahap Observasi Kegiatan Penutup Praktikum Kelas XI
SMA Al-Kautsar Bandar Lampung………………………………… 104
xix
30. Tahap Observasi Kegiatan Penutup Praktikum Kelas XII
SMA Al-Kautsar Bandar Lampung………………………………… 104
31. Tahap Observasi Kegiatan Penutup Praktikum Kelas XI
SMA Global Madani Bandar Lampung……………………………. 104
32. Tahap Observasi Pengisian Angket Oleh Pendidik ………….......... 105
34. Tahap Observasi Pengisian Angket Oleh Peserta Didik …………… 106
35. Tahap Observasi Wawancara dengan Pendidik ……………………. 107
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Populasi dan Sampel Pendik dan Peserta Didik ................................. 26
2. Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Praktikum ......................................................... 30
3. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Pendidik tentang Kegiatan Praktikum .............. 31
4. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Peserta Didik tentang Kegiatan Praktikum ....... 32
5. Kisi-Kisi Wawancara kepada Pendidik Biologi ............................................. 33
6. Kriteria Penilaian ............................................................................................. 34
7. Tabulasi Hasil Angket Tanggapan Pendidik ................................................... 36
8. Tabulasi Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik ............................................ 36
9. Transkripsi Hasil Wawancara Pendidik ........................................................... 37
10. Tabulasi Hasil Wawancara Pendidik ............................................................... 38
11. Tabulasi Hasil Skor Observasi Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Praktikum
Biologi ............................................................................................................. 39
12. Tabulasi Hasil Skor Angket Tanggapan Pendidik terhadap Tahapan
Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Biologi ........................................................ 40
13. Tabulasi Hasil Skor Angket Tanggapan Peserta Didik terhadap Tahap
Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Biologi ........................................................ 41
14. Tabulasi Hasil Skor Wawancara Pendidik terhadap Tahap Pelaksanaan
Kegiatan Praktikum Biologi ............................................................................ 42
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mahkluk
hidup. Pengetahuan dalam biologi diperoleh melalui proses penyelidikan atau
penelitian dengan menggunakan metode ilmiah. Di sekolah, proses
penyelidikan diterapkan dalam kegiatan praktikum. Praktikum adalah cara
penyajian pelajaran kepada peserta didik untuk melakukan percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sesuatu yang dipelajari (Sudirman, 1992: 163).
Melalui praktikum, peserta didik dapat memperoleh pengalaman, baik berupa
pengalaman langsung atau bahkan melakukan percobaan sendiri dengan objek
tertentu (Winatapura, 1993: 219).
Kegiatan praktikum merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar,
khusunya biologi (Rustaman, 2006: 78). Kegiatan praktikum dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengorganisasi,
mengkomunikasi, dan menginterpretasi hasil observasi (Kloper dalam Pertiwi,
2017:8). Menurut Purnama (2010: 146) pembelajaran biologi menggunakan
metode praktikum bersifat komplementer, dimana peranan teori dan praktikum
saling memperkuat. Praktikum sebaiknya lebih sering dilakukan karena sangat
memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan kerja
ilmiah peserta didik (Widodo dan Rahmadiningsih, 2006: 125). Kegiatan
2
praktikum juga dapat menunjang pemahaman peserta didik terhadap materi
pelajaran. Jika peserta didik lebih paham terhadap materi pelajaran, maka
diharapkan hasil belajar peserta didik akan meningkat (Syaodih, dkk. 2003:
54).
Kegiatan praktikum dapat dilaksanakan di ruang laboratorium atau di alam
sekitar, misalnya dilingkungan sekolah, rumah, pantai, gunung dan lain-lain.
Pelaksanaan praktikum di laboratorium akan efektif, jika memperhatikan
ketersediaan dan kecukupan peralatan dan bahan, pemahaman terhadap
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam menggunakan alat dan bahan,
serta kualitas alat dan bahan yang digunakan. Pelaksanaan praktikum di alam
sekitar akan efektif, jika pendidik mampu menyiapkan segala kebutuhan
praktikum, seperti alat dan bahan penunjang praktikum (Wisudawati dan
Sulistyowati, 2015: 156). Hal ini didukung oleh pernyataan Permendikbud
(2013: 6) bahwa keterlaksanaan praktikum yang baik didukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai, seperti adanya laboratorium beserta alat dan
bahan yang dibutuhkan. Laboratorium IPA/Biologi merupakan prasarana yang
harus ada, baik tingkat SMP maupun SMA (Permendiknas, 2007: 45).
Pada pelaksanaan praktikum dalam proses pembelajaran, idealnya terdapat
tiga langkah yang perlu dilakukan agar hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan baik. Menurut Djajadisastra (dalam Anggraini, 2012: 21) ada tiga
langkah utama yang perlu dilakukan yaitu langkah persiapan, langkah kerja
dan tindak lanjut metode praktikum. Langkah persiapan diperlukan untuk
memperkecil kelemahan-kelemahan atau kegagalan-kegagalan yang dapat
3
muncul. Pada pelaksanaan kerja praktikum, peserta didik melaksanakan
kegiatan praktikum sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah yang sudah
dibuat pada tahap persiapan praktikum, sedangkan pendidik dalam
pelaksanaan kerja adalah mengawasi proses praktikum yang sedang dilakukan
oleh peserta didik secara menyeluruh ataupun perkelompok. Kegiatan
pendidik selanjutnya adalah melakukan tindak lanjut kepada peserta didik
dengan meminta peserta didik membersihkan dan menyimpan peralatan yang
digunakan, mendiskusikan masalah yang ditemukan selama penelitian,
membuat laporan hasil praktikum, meminta perwakilan peserta didik untuk
mempresentasikan hasil praktikum yang telah diperoleh selama kegiatan
praktikum berlangsung (Djajadisastra dalam Anggraini, 2012:21-22).
Hasil observasi di 28 sekolah swasta, menunjukkan sebanyak sebanyak 75%
sekolah telah melaksanakan kegiatan praktikum, 25% belum menerapkan
kegiatan praktikum pada pembelajarannya. Hal ini disebabkan karena terdapat
sekolah yang belum memiliki laboratorium beserta alat dan bahan penunjang
yang ada didalamnya sehingga pendidik tidak dapat melaksanakan kegiatan
praktikum sebagaimana mestinya. Namun demikian, berdasarkan wawancara
dengan pendidik biologi, pendidik mengakui praktikum penting untuk
dilaksankaan agar peserta didik dapat membuktikan teori yang telah dipe-
lajari, menumbuhkan sikap ilmiah, serta mengasah otak kanan. Dari 21 SMA
Swasta yang melaksanakan praktikum, 38% sekolah melaklanakan kegiatan
praktikum di laboratorium, sedangkan 62% sekolah melaksanakan kegiatan
praktikum di lingkungan sekolah atau di ruang kelas karena laboratoriumnya
tidak dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sebab sekolah sedang
4
dalam tahap pembangunan dan ruang laboratorium dialih fungsikan menjadi
ruang kelas.
Pada pelaksanaan ketiga tahap kegiatan praktikum, kegiatan tindak lanjut
masih jarang dilakukan oleh pendidik karena keterbatas waktu dalam
pembelajaran. Data ini diperoleh berdasarkan wawancara dari 30 pendidik
biologi yang melaksanakan pratikum, sebanyak 16% pendidik melaksanakan
kegiatan tindak lanjut, 84% pendidik tidak melaksanakan kegiatan tindak
lanjut. Menurut pendidik, waktu yang didapatkan untuk kegiatan praktikum
belum tercukupi untuk melakukan kegiatan tindak lanjut, karena waktu
praktikum hanya cukup untuk melaksanakan kegiatan kerja dalam praktikum.
Pelaksanaan kegiatan praktikum diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Idealnya tiga tahapan yang harus dilakukan oleh pendidik dalam kegiatan
praktikum menurut Hamidah, Novita dan Budianingsih (2014: 3) yaitu tahap
persiapan kegiatan praktikum, tahap kerja kegiatan praktikum, dan tahap
penutup kegiatan praktikum. Berdasarkan uraian diatas, terdapat kesenjangan
antara pelaksanaan kegiatan praktikum yang ideal dengan pelaksanaan
kegiatan praktikum yang terjadi dilapangan sehingga timbul suatu masalah
yang harus diteliti lebih lanjut.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Gultom (2014: 15) tentang
persepsi peserta didik terhadap kegiatan praktikum biologi di SMA Negeri
Pekan Baru didapatkan hasil bahwa persepsi peserta didik terhadap kegiatan
praktikum termasuk dalam kategori cukup baik. Selain itu, Efriani (2017: 13)
yang melakukan penelitian mengenai analisis pelaksanaan kegiatan praktikum
5
pada pembelajaran biologi kelas XI IPA di SMA Negeri se-Kabupaten Muaro
Jambi didapatkan hasil bahwa kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi
yang terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan, penutup dan secara keseluruhan
dinyatakan terlaksana dengan baik. Hasil penelitian yang berbeda diperoleh
dari penelitian yang dilaksanakan oleh Hasruddin dan Rezeqi (2012: 31)
mengenai analisis pelaksanaan praktikum biologi di SMA Negeri se-
Kabupaten Karo menunjukkan kriteria yang kurang baik. Hal tersebut
dikarenakan masih kurangnya waktu yang tersedia untuk pelaksanaan
praktikum serta belum tercukupinya alat dan bahan praktikum bagi peserta
didik.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka perlu dilakukan
penelitian yang dapat mengungkapkan bagaimana keterelaksanaan kegiatan
praktikum di sekolah. Hal inilah yang memotivasi peneliti untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Analisis Keterlaksanaan Praktikum Biologi Sekolah
Menengah Atas (SMA) Swasta se-Kotamadya Bandar Lampung Tahun
Ajaran 2018/2019.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
yaitu :
1. Bagaimana Keterlaksanaan kegiatan persiapan praktikum biologi Sekolah
Menengah Atas (SMA) Swasta se-Kotamadya Bandar Lampung tahun
ajaran 2018/2019?
6
2. Bagaimana Keterlaksanaan kegiatan kerja praktikum biologi Sekolah
Menengah Atas (SMA) Swasta se-Kotamadya Bandar Lampung tahun
ajaran 2018/2019?
3. Bagaimana Keterlaksanaan kegiatan tindak lanjut praktikum biologi
Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta se-Kotamadya Bandar Lampung
tahun ajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mendeskripsikan kegiatan persiapan praktikum biologi Sekolah
Menengah Atas (SMA) Swasta se-Kotamadya Bandar Lampung tahun
ajaran 2018/2019.
2. Mendeskripsikan kegiatan kerja praktikum biologi Sekolah Menengah
Atas (SMA) Swasta se-Kotamadya Bandar Lampung tahun ajaran
2018/2019.
3. Mendeskripsikan kegiatan tindak lanjut praktikum biologi Sekolah
Menengah Atas (SMA) Swasta se-Kotamadya Bandar Lampung tahun
ajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pendidik
Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai keterlaksanaan
kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi sehingga dapat dijadikan
evaluasi untuk meningkatkan pembelajaran biologi pada peserta didik.
7
2. Bagi Peneliti
Memberikan wawasan, pembelajaran, pengalaman dan bekal sebagai
calon pendidik profesional dalam pelaksanaan kegiatan praktikum agar
nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi guna menerapkan kegiatan
praktikum pada pembelajaran biologi yang baik dan tepat.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Guna menghindari anggapan yang berbeda terhadap masalah yang akan
dibahas, maka peneliti membatasinya dalam ruang lingkup berikut :
1. Analisis dalam penelitian ini adalah menguraikan perangkat yang berupa
angket pendapat pendidik biologi dan peserta didik, wawancara pendidik
biologi, lembar observasi kegiatan praktikum serta data dokumentasi
sekolah mengenai kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi.
2. Keterlaksanaan kegiatan praktikum yang diamati terbagi menjadi 3 tahap
yaitu (1) tahap persiapan dimana pada tahap ini pendidik merancang
kegiatan praktikum sesuai waktu yang ditentukan, mempersiapkan alat
dan bahan, menjelaskan tujuan dan prosedur praktikum serta
mengelompokkan peserta didik secara heterogen. (2) tahap kerja, pada
tahap ini pendidik membimbing dan mengawasi jalannya kegiatan
praktikum. (3) tahap tindak lanjut, pada tahap ini pendidik menarik
kesimpulan terhadap kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan serta
memberikan evaluasi dari kegiatan praktikum.
3. Pembelajaran biologi yang akan diteliti adalah pembelajaran biologi yang
menggunakan metode praktikum di laboratorium pada pelaksanaannya.
8
4. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh pendidik biologi dan peserta
didik Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta se-Kotamadya Bandar
Lampung tahun ajaran 2018/2019 yang melaksanakan kegiatan praktikum
di laboratorium pada pembelajaran biologi.
9
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran Biologi
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan usaha
sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman
yang bermakna (BSNP, 2006: 30). Pembelajaran biologi di sekolah menengah
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar serta proses pengembangan lebih lanjut dalam
penerapannya di kehidupan sehari-hari. Penting sekali bagi setiap pendidik
memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar peserta didik, agar
dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang
tepat dan serasi bagi peserta didik (Hamalik, 2010: 36).
Biologi sebagai ilmu memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan ilmu-
ilmu yang lain. Biologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek persoalan
dan tingkat organisasinya. Produk keilmuan biologi berwujud kumpulan fakta-
fakta maupun konsep-konsep sebagai hasil dari proses keilmuan biologi
(Sudjoko, 2001: 2).
10
Pembelajaran biologi pada hakikatnya merupakan suatu proses untuk
menghantarkan peserta didik ke tujuan belajarnya, dan biologi itu sendiri
berperan sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Biologi sebagai ilmu
dapat diidentifikasikan melalui objek, benda alam, persoalan/gejala yang
ditunjukkan oleh alam, serta proses keilmuan dalam menemukan konsep-
konsep biologi.
Pada proses pembelajaran Biologi, pendidik tidaklah mungkin dapat
membelajarkan semua konten dalam ilmu pengetahuan. Peserta didik dalam
keterbatasannya pun tidak mungkin dapat mengetahui semua fakta-fakta yang
telah ditemukan oleh para ilmuwan. Oleh karena itu, hal yang paling rasional
dapat dilakukan adalah peserta didik harus memahami metode ilmiah dan
memiliki keterampilan dalam kerja ilmiah atau keterampilan proses sains.
Begitupun pendidik harus membuat kegiatan pembelajaran tidak
memberatkan peserta didik, namun mampu meningkatkan keaktifan dan
ketrampilan peserta didik. Dengan hal itu, peserta didik memiliki kompetensi
untuk dapat mengembangkan sendiri pengetahuannya. Pada suatu saat,
peserta didik mungkin saja dapat memberi kontribusi dalam perkembangan
ilmu pengetahuan (Hasruddin dan Rezeqi, 2012: 27).
Hal tersebut juga dinyatakan oleh Osuafor dan Amaefuna (2016: 289) bahwa
jika pembelajaran Biologi guna memberikan kontribusi maksimal bagi
pendidikan dan kesejahteraan peserta didik dan masyarakat, pendidik harus
membuat praktis proses di setiap tahap sehingga peserta didik adalah peserta
yang aktif. Oleh karena itu, segala sesuatu yang perlu dilakukan untuk
11
mendorong pendidik biologi untuk membelajarkan teori dengan praktek harus
dilakukan oleh semua pihak. Akan tetapi, pembelajaran selama beberapa
dekade belum memadai dalam memenuhi harapan masyarakat. Hal ini
terbukti dalam kinerja peserta didik dalam mata pelajaran di Nigeria. Hasil
penelitian di negara tersebut menunjukkan analisis Pembelajaran Biologi
dikategorikan buruk dari tahun 2002-2014. Oleh karena itu, mutu
pembelajaran di sekolah harus diperbaiki dan ditingkatkan. Sehingga,
pendidik sebagai pendidik dibutuhkan karena memiliki peranan penting
dalam perbaikan dan peningkatan mutu suatu proses pembelajaran
(Ihejiamaizu dan Ochui, 2016: 63).
Tugas utama pendidik Biologi adalah melaksanakan proses pembelajaran
Biologi. Pendidik dan/ atau dosen Biologi adalah seorang yang profesional.
Profesional dalam bidang Biologi, artinya ahli dan terampil dalam
menyampaikan materi Biologi kepada peserta didiknya (Wisudawati dan
Sulistyowati, 2015: 27). Peran pendidik Biologi dalam proses pembelajaran
Biologi adalah selaku pembimbing, pemimpin, dan fasilitator dalam kegiatan
peserta didik untuk mencari, menemukan, dan mengembangkan pengalaman
belajar melalui keterampilan proses, baik secara perorangan atau kelompok.
Tanggung jawab pendidik dari segi profesionalnya diharapkan mampu
mengembangkan konteks pembelajaran Biologi yang menggunakan isi untuk
menjadikan peserta didik berpikir. Maksudnya adalah isi tidak lagi semata-
mata sebagai tujuan tetapi perlu diubah fungsinya menjadi alat untuk
meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik. Pendidik harus mampu
12
mengatur dan mengorganisasikan lingkungan sekitar agar sesuai bagi peserta
didik untuk melaksanakan kegiatan belajar (Agustiana dan Tika, 2013: 278).
Peserta didik secara utuh harus aktif mengembangkan sendiri kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui proses mentalnya untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi segala sesuatu yang ditemukannya dalam
interaksinya dengan lingkungan sekitar. Peserta didik tidak lagi belajar hanya
berorientasi pada penghafalan mengenai produk Biologi (konsep, prinsip,
hukum, dan sebagainya), tetapi beralih pada penggunaan proses mentalnya
untuk menemukan produk-produk Biologi. Selain itu, peserta didik dituntut
mampu mengembangkan metode ilmiah dalam melakukan proses-proses
mental. Sehingga, pembelajaran -Biologi melalui metode praktikum atau
eksperimen sangat cocok dalam menemukan produk-produk Biologi dan
mengembangkan potensi intelektual peserta didik (Agustiana dan Tika, 2013:
278).
B. Kegiatan Praktikum
Pelaksanaan kegiatan praktik atau biasa dikenal dengan praktikum merupakan
salah satu bentuk metode pembelajaran dimana peserta didik memperoleh
pengalaman langsung dari proses belajar. Praktikum adalah proses
pembelajaran dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri,
mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan suatu obyek, keadaan dan proses dari materi yang
dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya (Djamarah dan Zain dalam
Aldino, Rizal dan Kusuma, 2013: 12).
13
Praktikum akan lebih efektif untuk meningkatkan keahlian peserta didik
dalam pengamatan dan meningkatkan keterampilan serta sebagai sarana
berlatih dalam menggunakan peralatan. Selain itu dengan praktikum peserta
didik dapat mengembangkan rasa ingin tahu, aktif, kreatif, inovatif, serta
menumbuhkan kejujuran ilmiah (Khamidah dan Aprilia dalam Mariyam,
Lestari dan Afnianti, 2015: 2). Melalui praktikum peserta didik juga dapat
mempelajari sains dan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun
proses-proses sains, dapat melatih keterampilan ilmiah, dapat
mengembangkan dan menanamkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan
memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah dan sebagainya.
Kemampuan ini bisa dikembangkan melalui kegiatan praktikum (Hidayati
dalam Mariyam, Lestari dan Afnianti, 2015: 2).
Pengembangan keterampilan proses sains peserta didik dan penguasaan
konsep peserta didik, dapat menggunakan metode praktikum karena pada
kegiatan praktikum dapat dikembangkan keterampilan psikomotorik, kognitif
dan juga afektif (Dwijayanti dalam Arianti, Herawati, dan Sulindawati,
2017: 2).
Pelaksanaan kegiatan praktikum diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, standar proses meliputi
perencanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus
14
dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang disusun oleh pendidik.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup (Permendiknas, 2007: 56). Tiga tahapan yang harus dilakukan oleh
pendidik dalam kegiatan pratikum menurut Sari dan Gymitri (dalam
Hidayati, 2012: 11) yaitu :
1. Tahap persiapan kegiatan praktikum, dalam tahap ini mencakup:
a. Pendidik menyampaikan tujuan praktikum.
b. Pendidik menyiapakan alat dan bahan praktikum.
c. Pendidik masuk sesuai dengan jadwal.
d. Pendidik menjelaskan prosedur kerja praktikum.
e. Mempertimbangkan jumlah peserta didik dengan jumlah alat yang
tersedia dan kapasitas tempat praktikum.
f. Mempersiapkan faktor keamanan dari praktikum yang akan
dilakukan.
g. Mempersiapkan tata tertib dan disiplin selama kegiatan praktikum.
h. Membuat petunjuk dan langkah-langkah kegiatan praktikum.
2. Tahap pelaksanaan (kerja) kegiatan praktikum
a. Sebelum melaksanakan kegiatan praktikum, peserta didik
mendiskusikan persiapan dengan pendidik, setelah itu baru meminta
keperluan praktikum (alat dan bahan).
b. Pendidik menyampaikan materi praktikum.
c. Pendidik membimbing peserta didik dalam kegiatan praktikum.
15
d. Selama kegiatan praktikum, pendidik perlu melakukan observasi
terhadap proses kegiatan praktikum yang sedang dilaksanakan baik
secara menyeluruh maupun kelompok.
e. Pendidik memperhatikan sikap dan minat peserta didik.
3. Tahap tindak lanjut kegiatan praktikum
a. Pendidik mengatasi kendala-kendala kegiatan praktikum.
b. Mendiskusikan masalah-masalah yang terjadi selama kegiatan
praktikum.
c. Pendidik memberikan kesimpulan dan tugas akhir praktikum.
d. Pendidik meminta peserta didik membuat laporan kegiatan
e. praktikum.
f. Pendidik membimbing peserta didik dalam membersihkan alat dan
bahan praktikum.
g. Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil pembelajaran
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran (Permendiknas,
2007: 59).
Metode eksperimen (praktikum) memungkinkan peserta didik melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Metode eksperimen, memiliki kelebihan dan kekurangan yakni
sebagai baerikut :
1. Kelebihan metode eksperimen:
16
a. Membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya
b. Dapat membina peserta didik untuk membuat terobosan-terobosan
baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat
bagi kehidupan manusia
c. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran umat manusia
2. Kekurangan metode eksperimen:
a. Metode ini lebih cocok untuk bidang-bidang sains dan teknologi
b. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan
yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal
c. Metode ini menuntut ketelitian, ketekunan, dan ketabahan
d. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar
jangkauan kemampuan (Suryani dan Agung, 2012: 62).
Tugas pendidik biologi sebagai pihak yang terlibat dalam kegiatan
praktikum, uji coba penelitian, maupun pengelolaan laboratorium menurut
Decaprio (2013: 124) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Melakukan berbagai kegiatan percobaan maupun penelitian di
laboratorium sesuai petunjuk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Percobaan maupun penelitian dapat menambah wawasan baik untuk
pendidik maupun peserta didik tentang pelajaran biologi. Tetapi ada
beberapa hal yang harus dilakukan oleh pendidik biologi untuk
melakukan hal itu, diantaranya:
17
a. Merencanakan konsep kegiatan (penelitian, eksperimen dan uji
coba) hingga matang.
b. Melakukan persiapan dan mengkonsultasikan dengan pimpinan.
c. Melakukan bimbingan dalam setiap kegiatan penelitian dan
percobaan yang dilakukan.
d. Melakukan evaluasi terhadap semua hasil kegiatan (penelitian, uji
coba, eksperimen) yang telah dilakukan di laboratorium biologi
sebagai acuan untuk melakukan kegiatan serupa.
2. Memanfaatkan sarana sesuai dengan kebutuhan alat dan bahan yang
tersedia. Sebisa mungkin pendidik biologi melakukan kegiatan
praktikum biologi di laboratorium. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pendidik biologi diantaranya:
a. Kegiatan pembelajaran maupun percobaan yang dilaksanakan di
laboratorium biologi harus saling berkaitan antara materi, metode
dan alat peraganya.
b. Melakukan pendekatan beragam yang berarti kegiatan yang
dilakukan di laboratorium tidak harus berbentuk penelitian,
eksperimen, maupun percobaan tetapi juga bisa dilihat dari
penelitian sebelumnya.
c. Jenis sarana yang digunakan harus ada hubungannya dengan
kegiatan penelitian atau praktik yang berarti pendidik jangan
sampai melakukan kegiatan pembelajaran yang tidak berkaitan
dengan aktivitas praktik atau penelitian di laboratorium.
d. Semua alat peraga atau praktik yang dipakai dalam kegiatan
18
laboratorium biologi merupakan bagian dalam pembelajaran
biologi yang selama ini telah diajarkan kepada para peserta didik.
3. Memberikan pengarahan tentang penggunaan alat dan bahan sebelum
melakukan penelitian, yaitu bukan sekedar menguasai teori dan
metode, tetapi juga menguasai semua cara dan penggunaan alat dan
bahan penelitian dalam hal ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pendidik biologi, yaitu:
a. Pendidik biologi harus menjelaskan karakteristik dan kemampuan
masing-masing alat kepada peserta didik agar terhindar dari
kecelakaan maupun kerusakan akibat kesalahan pemakaian.
b. Ketika praktikum sedang berlangsung, pendidik biologi harus
memperhatikan peserta didik sebagai peserta yang aktif, artinya
peserta didik mencoba memperagakan, melakukan, dan
menggunakan peralatan penelitian sedangkan pendidik hanya
memberi contoh, membimbing dan mengarahkan para peserta
didik.
4. Memberikan tanggung jawab kepada peserta didik dalam kegiatan.
Peserta didik harus selalu melatih diri untuk melakukan percobaan dan
memecahkan sebuah masalah dengan penelitian.
5. Memberikan pengarahan tentang bagaimana cara penyimpanan alat
dan bahan laboratorium biologi kepada peserta didik
setelah digunakan.
6. Menguasai teori dan praktik harus memberi pengarahan tentang
perawatan alat dan bahan laboratrium kepada peserta didik.
19
C. Laboratorium Sekolah
Laboratorium dapat diartikan secara luas maupun sempit. Dalam Kamus
Bahasa Indonesia, laboratorium adalah tempat mengadakan percobaan
(menyelidiki sesuatu yang berhubungan dengan fisika, kimia). Kata
laboratorium berasal dari kata laboratory, yang memiliki beberapa pengertian
yaitu:
1. Tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen
didalam sains atau melakukan pengujian dan analisis.
2. Bangunan atau ruang yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan
penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang sains.
3. Tempat memproduksi bahan kimia atau obat.
4. Tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah.
5. Ruang kerja seorang ilmuwan dan tempat menjalankan eksperimen
bidang studi sains (kimia, fisika, biologi).
Laboratorium merupakan tempat proses belajar mengajar dengan aktifitas
praktikum yang melibatkan interaksi antara peserta didik, peralatan, dan
bahan. Melalui kegiatan praktikum dilaboratorium diharapkan peserta
didik dapat mempelajari, memperoleh pemahaman dan pengalaman
langsung mengenai sifat, rahasia dan gejala-gejala alam kehidupan yang
tidak dapat dijelaskan secara verbal (Suprayitno dalam Mukaromah,
Afifah, dan Brahmana, 2016: 2).
20
Laboratorium sebagai salah satu sarana yang menunjang proses
pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Adapun peran laboratorium diantaranya yaitu :
1. Laboratorium sebagai tempat untuk memecahkan masalah.
2. Laboratorium sebagai tempat melatih keterampilan serta kebiasaan
menemukan suatu masalah dan sikap teliti.
3. Laboratorium sebagai tempat yang dapat mendorong semangat
peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang
diselidiki atau diamatinya.
4. Laboratorium sebagai tempta untuk melatih peserta didik bersikap
cermat, sabar dan jujur serta berikir kritis dan cekatan.
5. Laboratorium sebagai tempat para peserta didik untuk
mengembangkan ilmu pengetahuannya (Suprayitno dalam
Mukaromah, Afifah, dan Brahmana, 2016: 5).
Praktikum yang dilakukan di laboratorium dalam pembelajaran Biologi
adalah sejalan dengan prinsip kontruktivisme dalam pembelajaran,
praktikum memiliki manfaat dan pengalaman yang cukup besar bagi
peserta didik dalam ketiga ranah pembelajaran. Pada ranah kognitif,
praktikum di laboratorium memberikan manfaat dalam membantu
pemahaman peserta didik. Pada ranah afektif, praktikum dapat melatih
sikap ilmiah peserta didik. Pada ranah psikomotorik, pelaksanaan
praktikum dapat melatih keterampilan peserta didik dalam menggunakan
alat dan bahan (Jumaini dalam Litasari, Setiati dan Herlina, 2013: 173).
Praktikum akan lebih efektif untuk meningkatkan keahlian peserta didik
21
dalam pengamatan dan meningkatkan keterampilan serta sebagai sarana
berlatih dalam menggunakan peralatan. Selain itu dengan praktikum
peserta didik dapat mengembangkan rasa ingin tahu, aktif, kreatif,
inovatif, serta menumbuhkan kejujuran ilmiah (Khamidah dan Aprilia
dalam Mariyam, Lestari dan Afnianti, 2015: 2).
Tujuan lain dari praktikum di laboratorium terhadap pembelajaran IPA
yaitu termasuk mencapai kemampuan penelitian dan kemampuan secara
teknik, aktualisasi pembelajaran konseptual dan menghasilkan produk
pembelajaran yang efektif (Akinbobola dan Afolabi dalam Akinbobola
dan Olufumuniyi, 2015: 14). Secara garis besar praktikum dikaitkan
dengan beberapa tujuan yaitu: (1) untuk memotivasi peserta didik sebab
kegiatan praktikum pada umum-nya menarik bagi peserta didik sehingga
mereka lebih termotivasi untuk belajar sains; (2) untuk mengajarkan
keterampilan dasar ilmiah; (3) untuk meningkatkan pemahaman konsep;
(4) untuk memahami dan menggunakan metode ilmiah; (5) untuk
mengembangkan sikap-sikap ilmiah (Rustaman dalam Muliadong, Afifah
dan Karno, 2015: 2).
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang telah dilakukan oleh Gultom, Arnentis dan Fauziah pada 2014
mengenai persepsi peserta didik terhadap kegiatan praktikum biologi di SMA
Negeri Pekanbaru diperoleh hasil bahwa persepsi peserta didik terhadap
kegiatan praktikum biologi di SMA Negeri Pekanbaru pada setiap indikator
adalah: perencanaan dengan kategori baik (2,81), pelaksanaan dengan kategori
22
baik (2,79), evaluasi dengan kategori cukup baik (2,45), dan tindak lanjut
dengan kategori cukup baik (2,42). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa persepsi peserta didik terhadap kegiatan praktikum di SMA Negeri
Pekanbaru termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor rerata 2,62
(Gultom, Arnentis, Fauziah, 2014: 2).
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Hamidah, Novita, dan Budianingsih
pada 2014 mengenai persepsi peserta didik tentang kegiatan praktikum biologi
di laboratorium SMA Negeri se-Kota Jambi menunjukkan bahwa kegiatan
praktikum biologi di SMA Negeri se-Kota Jambi tuntuk tahap persiapan
kegiatan praktikum dikategorikan baik sebesar 72,20%, tahap pelaksanaan
(kerja) praktikum dikategorikan baik sebesar 67,22%, dan tahap penutup
kegiatan praktikum dikategorikan baik sebesar 72,99%. Hal ini menunjukkan
bahwa secara keseluruhan kegiatan praktikum biologi di SMA Negeri se-Kota
Jambi sudah dilaksanakan dengan baik (Hamidah, Novita, dan Budianingsih,
2014: 1).
Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang telah dilaksanakan oleh Efriani
pada 2017 mengenai analisis pelaksanaan kegiatan praktikum pada
pembelajaran biologi kelas XI IPA di SMA Negeri se-Kabupaten Muaro
Jambi didapatkan hasil bahwa kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi
yang terdiri atas tahap persiapan (82,24%), pelaksanaan (90,43%) dan penutup
(88,20%) di SMA Negeri se-Kabupaten Muaro Jambi secara keseluruhan
dinyatakan terlaksana dengan baik (Efriani, 2017: 1-2).
23
E. Kerangka Pikir
Pelaksanaan kegiatan praktikum merupakan salah satu kegiatan yang dapat
mengikutsertakan peserta didik secara aktif dalam penemuan dan pembuktian
materi. Dengan kegiatan praktikum peserta didik dapat memahami materi
secara jelas selain itu kegiatan praktikum dapat mengembangkan keterampilan
ilmiah peserta didik. Kegiatan praktikum dapat meningkatkan rasa ingin tau,
kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan suatu masalah.
Pelaksanaan kegiatan praktikum pada umumnya dilaksanakan dalam suatu
ruangan khusus yaitu laboratorium dengan sarana dan prasarana yang
memadai sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan kegiatan praktikum di sekolah melibatkan peserta didik dan
pendidik. Pada penelitian ini, peserta didik dan pendidik dijadikan sebagai
subjek penelitian untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan praktikum
biologi. Perangkat yang digunakan pada penelitian ini mencakup angket,
wawancara, serta dokumentasi yang didalamnya mencakup aspek-aspek yang
ingin diamati.
Dalam penelitian ini, peserta didik mengisi angket yang berisi aspek-aspek
tentang kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi. Aspek-aspek ini terdiri
dari 3 ranah tentang kegiatan praktikum yaitu (1) tahap persiapan kegiatan
praktikum, (2) tahap pelaksanaan (kerja) kegiatan praktikum, dan (3) tahap
penutup kegiatan praktikum. Pendidik biologi dalam penelitian ini mengisi
angket serta diwawancarai mengenai aspek-aspek dalam kegiatan praktikum
pada pembelajaran biologi Aspek- aspek tersebut meliputi (1) tahap persiapan
24
kegiatan praktikum, (2) tahap pelaksanaan kegiatan praktikum, dan (3) tahap
penutup kegiatan praktikum.
Kegiatan praktikum yang diamati pada penelitian ini berfokus pada tahap-
tahapan keterlaksanaan kegiatan praktikum itu sendiri. Tahapan kegiatan
praktikum terdiri atas 3 tahap yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan,
dan (3) tahap penutup. Apabila dalam kegiatan praktikum seluruh tahapan
kegiatannya terlaksana, maka kegiatan praktikum sudah berjalan dengan baik.
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis kegiatan praktikum
menggunakan teknik analisis deskriptif. Seluruh data yang diperoleh akan
diolah dalam perhitungan rumus dan diterjemahkan menggunakan kriteria
deskriptif sehingga diperoleh gambaran mengenai kegiatan praktikum pada
pembelajaran biologi SMA Swasta di Kotamadya Bandar Lampung.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Pelaksanaan Kegiatan Praktikum
Peserta Didik Pendidik
1. Persiapan Kegiatan
Praktikum
2. Pelaksanaan (Kerja)
Kegiatan Praktikum
3. Penutup Kegiatan
Praktikum
1. Persiapan Kegiatan
Praktikum
2. Pelaksanaan (Kerja)
Kegiatan Praktikum
3. Penutup Kegiatan
Praktikum
Analisis Kegiatan Praktikum
25
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2018 di SMA Swasta
se-Kotamadya Bandar Lampung yang melaksanakan kegiatan praktikum
biologi di laboratorium yang terdiri dari 5 SMA yaitu SMA Al-Azhar 3,
SMA Al-Kautsar, SMA Fransiskus, SMA Global Madani, dan SMA YP
Unila Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pendidik dan peserta didik SMA
Swasta se-Kotamadaya Bandar Lampung yang melaksanakan kegiatan
praktikum. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Dengan kriteria pendidik dan peserta didik yang melaksanakan kegiatan
praktikum dilaboratorium. Pada penelitian ini terdapat 10 sampel pendidik
dan 302 sampel peserta didik yang tersebar di 5 (lima) SMA Swasta di
Kotamadya Bandar Lampung, yaitu di SMA Al-Azhar 3, SMA Al-Kautsar,
SMA Fransiskus, SMA Global Madani, dan SMA YP Unila Bandar
Lampung. Persebaran untuk setiap sampel pendidik dan peserta didik dapat
dilihat pada Tabel 1.
26
Tabel 1. Jumlah sampel pendidik dan peserta didik
No. Nama Sekolah Kategori Sampel
Pendidik Peserta Didik
1. SMA Al-Azhar 3 2 70
2. SMA Al-Kautsar 2 52
3. SMA Fransiskus 2 50
4. SMA Global Madani 1 30
5. SMA YP Unila 3 100
Total 10 302
Sumber : data diperoleh dari SMA Swasta di Kotamadya Bandar Lampung
C. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan, yaitu tahap
prapenelitian dan tahap pelaksanaan penelitian. Berikut langkah-langkah dari
tahapan tahapan tersebut.
1. Prapenelitian
Tahap prapenelitian ini dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan berikut:
a. Mendata sekolah-sekolah jenjang SMA Swasta di Kotamadya Bandar
Lampung.
b. Membuat surat izin penelitian dari pihak fakultas.
c. Melakukan observasi kesekolah-sekolah guna mendapatkan informasi
mengenai laboratorium IPA/Biologi, kegiatan praktikum serta jumlah
peserta didik sebagai penetapan populasi.
d. Melakukan penetapan sekolah yang dijadikan sampel dalam penelitian.
e. Melakukan penetapan sampel.
f. Memodifikasi kisi-kisi intrumen penelitian mengenai analisis kegiatan
praktikum pada pembelajaran biologi yang telah dilakukan oleh
Syafitri (2017: 69-80).
27
g. Memodifikasi instrumen penelitian berupa lembar observasi mengenai
kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi yang telah dilakukan
oleh Syafitri (2017: 69).
h. Memodifikasi instrumen penelitian berupa angket tanggapan pendidik
mengenai kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi yang telah
dilakukan oleh Syafitri (2017:72).
i. Memodifikasi instrumen penelitian berupa angket tanggapan peserta
didik mengenai kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi yang
telah dilakukan oleh Syafitri (2017: 75).
j. Memodifikasi instrumen penelitian berupa draf wawancara pendidik
mengenai kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi yang telah
dilakukan oleh Syafitri (2017: 77).
k. Melakukan konsultasi mengenai instrumen yang telah dimodifikasi
kepada dosen pembimbing sebelum diujikan langsung kepada pendidik
dan peserta didik.
2. Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian ini melalui serangkaian kegiatan berikut :
a. Membuat surat izin penelitian kepihak fakultas.
b. Melakukan dokumentasi berupa foto kegiatan : (1) persiapan
praktikum, (2) kerja praktikum, dan (3) tindak lanjut praktikum,
terlampir pada Lampiran 9 halaman 99-108.
c. Mengisi lembar observasi mengenai tahap kegiatan praktikum yang
terdiri atas kegiatan (1) persiapan, (2) kerja, dan (3) tindak lanjut pada
28
pembelajaran biologi yang dilaksanakan oleh pendidik, terlampir pada
Lampiran 5 halaman 63.64.
d. Meminta 10 pendidik yang dijadikan sampel untuk meneliti angket
penelitian mengenai tahap pelaksanaan kegiatan praktikum, terlampir
pada Lampiran 6 halaman 65-66.
e. Meminta 302 peserta didik yang dijadikan sampel untuk meneliti
angket penelitian mengenai tahap pelaksanaan kegiatan praktikum,
terlampir pada Lampiran 7 halaman 67-78.
f. Melakukan wawancara mengenai kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan kepada 10 pendidik biologi yang dijadikan sampel
penelitian, terlampir pada Lampiran 8 halaman 79-98.
g. Meminta perangkat pendukung kegiatan pembelajaran berupa LKPD
pada materi yang telah dipraktikumkan kepada 10 pendidik biologi
yang dijadikan sampel, terlampir pada Lampiran 10 halaman 109-115.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan desai riset
ekploratori dikarenakan peneliti ingin mengetahui gambaran keterlaksanaan
pelaksanaan kegiatan praktikum yang terdiri atas tahap persiapan, kerja dan
tindak lanjut pada pembelajaran biologi SMA Swasta se-Kotamadya Bandar
Lampung. Pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini merupakan
penelitian riset yang bersifat deskripsi, cenderung menggunakan analisis dan
lebih menonjolkan proses dan makna.
29
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data
1. Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang diperoleh
melalui triangulasi instrumen penelitian yang terdiri dari lembar
observasi tahap kegiatan praktikum, angket pendidik dan peserta didik
mengenai tahap kegiatan praktikum , wawancara terhadap pendidik
biologi mengenai tahap kegiatan praktikum, dan dokumentasi kegiatan
praktikum.
2. Teknik Pengambilan Data
Penelitian ini mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa
instrumen penelitian yang meliputi lembar observasi, angket, daftar
wawancara, dan dilengkapi dengan data hasil dokumentasi sekolah.
Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu :
a. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data dilakukan dengan
mengamati dan mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan praktikum
pada pembelajaran biologi. Dalam penelitian ini observasi dilakukan
sendiri oleh peneliti dengan menggunakan pedoman pengamatan yaitu
lembar oservasi. Observasi dilakukan kepada 10 pendidik sampel
selama satu kali pada materi pembelajaran biologi yang meggunakan
metode praktikum. Observasi dilakukan menggunakan angket dengan
skala Guttman. Kisi-kisi lembar observasi kegiatan praktikum dapat
dilihat pada Tabel 2.
30
Tabel 2. Kisi-kisi observasi keterlaksanaan praktikum biologi. Variabel
Keterlaksanaan
kegiatan
praktikum
biologi
Indikator Deskriptor No item Jumlah
1. Tahap
persiapan
kegiatan
praktikum
1.1 Peracangan
kegiatan praktikum
sesuai dengan
waktu yang
ditentukan.
1, 2 2
1.2 Kegiatan penyiapan
LKPD .
3 1
1.3 Kegiatan penyiapan
alat dan bahan
praktikum.
4, 5, 6 3
1.4 Pembuatan
petunjuk praktikum.
7 1
1.5 Penjelasan tujuan
praktikum.
8 1
1.6 Penjelasan
prosedur kerja
praktikum.
9, 10, 11 3
1.7 Pengelompokan
peserta didik.
12 1
2. Tahap
pelaksanaan
(kerja)
kegiatan
praktikum
2.1 Peserta didik
melakukan
pengamatan/penye-
lidikan
14 1
2.2 Kegiatan
pembibingan
dalam praktikum.
13 1
2.3 Kegiatan
pengawasan dalam
praktikum.
15 1
2.4 Kegiatan
menginterpretasi
data.
16, 17 2
2.5 Kegiatan
mengkomunikasika
n hasil pengamatan.
18, 19 2
3. Tahap
tindak
lanjut
kegiatan
praktikum
3.1 Kegiatan Penarikan
kesimpulan.
20, 21,
22, 23
4
3.2 Kegiatan Evaluasi. 24, 25,
26, 27, 28
5
3.3 Kegiatan
Pengembalian alat
dan bahan setelah
praktikum.
29, 30,
31, 32
4
Total 32
Sumber : Tesch dan Duit (2004:56).
31
b. Angket (kuesioner) tentang keterlaksanaan Praktikum pada
Pembelajaran Biologi
Angket dalam penelitian ini merupakan jenis angket tertutup dengan
menggunakan skala Guttman. Adapun kisi-kisi dari angket yang akan
digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 3. Kisi-kisi angket tanggapan pendidik terhadap
keterlaksanaan praktikum biologi.
Variabel
Indikator
Deskriptor
No Item Total
Keterlaksa
naan
Kegiatan
Praktikum
oleh
pendidik
biologi
1. Tahap
persiapan
kegiatan
praktikum
1.1 Pengaturan jadwal
dan waktu praktikum.
1,2 2
1.2 Persiapan LKPD. 3, 4 2
1.3 Penyiapan alat dan
bahan praktikum..
5, 6, 7 3
1.4 Pembuatan petunjuk
praktikum..
8 1
1.5 Penjelasan tujuan
kegiatan praktikum.
9 1
1.6 Penjelasan prosedur
kerja praktikum.
10, 11, 12 3
1.7 Pengelompokan
peserta didik.
13 1
2. Tahap
pelaksanaan
(kerja)
kegiatan
praktikum
2.1 Proses pembimbingan
dalam kegiatan
praktikum.
14 1
2.2 Proses pengawasan
dalam kegiatan
praktikum.
15 1
2.3 Penginterpretasian
data
16 1
2.4 Proses
mengkomunikasikan
hasil pengamatan.
17 1
3. Tahap
tindak
lanjut
kegiatan
praktikum
3.1 Penarikan
kesimpulan.
18, 19 2
3.2 Evaluasi. 20, 21, 22 3
3.3 Pengembalian alat
dan bahan setelah
praktikum.
23, 24 2
Total 24
Sumber : Tesh dan Duit (2004:56). Angket pada Tabel 3 ditujukan kepada pendidik biologi sampel yang
melaksanakan kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi.
32
Tabel 4. Kisi-kisi angket tanggapan peserta didik terhadap
keterlaksanaan praktikum biologi. Variabel Indikator Deskriptor No item Total
Keterlaksana
an kegiatan
praktikum
oleh
pendidik
biologi
1. Tahap
persiapan
kegiatan
praktikum
1.1 Pengaturan jadwal
dan waktu praktikum.
1,2 2
1.2 Penyediaan LKPD. 3 1
1.3 Penyediaan alat dan
bahan praktikum .
4, 5 2
1.4 Pembuatan petunjuk
praktikum.
6 1
1.5 penjelasan tujuan
praktikum.
7 1
1.6 penjelasan prosedur
kerja praktikum.
8, 9 2
1.7 pengelompokan
peserta didik.
10 1
2. Tahap
kerja
kegiatan
praktikum
2.1 Kegiatan
pengamatan/penyelidi
kan
11 1
2.2 Kegiatan
pembimbingan dalam
praktikum.
12 1
2.3 Kegiatan pengawasan
dalam praktikum.
13 1
2.4 Kegiatan
penginterpretasian
data
14 1
2.5 Kegiatan
mengkomunikasikan
hasil pengamatan.
15 1
3. Tahap
tindak
lanjut
kegiatan
praktikum
3.1 Kegiatan penarikan
kesimpulan.
16, 17 2
3.2 Kegiatan evaluasi. 18, 19 2
3.3 Kegiatan
pengembalian alat
dan bahan setelah
praktikum .
20, 21 2
Total 21
Sumber : Tesh dan Duit (2004: 56).
Angket pada Tabel 4 ditujukan kepada peserta didik sampel yang
melaksanakan kegiatan praktikum pada pembelajaran biologi.
c. Wawancara
Wawancara sebagai salah satu instrumen dalam penelitian ini
diberikan kepada 10 orang pendidik biologi di sekolah yang dijadikan
33
sampel penelitian. Wawancara dilakukan di sekolah sampel dengan
waktu yang telah ditentukan oleh pendidik dan peneliti. Kisi-kisi
wawancara pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Kisi-kisi wawancara pendidik terhadap keterlaksanaan
praktikum biologi. Variabel Indikator Deskriptor Nomor
pertanyaan
Total
Keterlaksana
an kegiatan
praktikum
oleh
pendidik
biologi
1. 3.2
1. Tahap
persiapan
kegiatan
praktikum
1.1 Perancangan waktu
dan jadwal praktikum.
1, 2, 3 3
1.2 Penyiapan LKPD. 4, 5 2
1.3 penyiapan alat dan
bahan praktikum.
6, 7 2
1.4 Pembuatan petunjuk
praktikum.
8 1
1.5 Penjelasan tujuan
praktikum.
9 1
1.6 Penjelasan prosedur
kerja praktikum.
10 1
1.7 Pengelompokkan
peserta didik.
11 1
2 Tahap
pelaksanaan
(kerja)
praktikum
2.1 Proses pembimbingan
kegiatan praktikum.
12 1
2.2 Proses pengawasan i
kegiatan praktikum.
13 1
2.3 Penginterpretasian
data.
14 1
2.4 Proses
mengkomunikasikan
hasil pengamatan.
15 1
3 Tahap
tindak lanjut
kegiatan
praktikum
3.1 Penarikan kesimpulan. 16, 17 2
3.2 Evaluasi. 18, 19 2
3.3 Pengembalian alat dan
bahan praktikum.
21, 21 2
Total 21
Sumber : Tesh dan Duit (2004: 56).
d. Dokumentasi
Pada penelitian ini, dokumentasi yang diperoleh adalah Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD), foto-foto selama kegiatan praktikum,
dan foto-foto selama penelitian.
34
F. Teknik Analisis Data
a. Analisis Observasi
1. Menghitung persentase skor tahapan keterlaksanaan praktikum yang
dilaksanakan oleh pendidik dan peserta didik. Setiap langkah terlaksana
mendapat skor 1 dan jika langkah tidak terlaksana mendapat skor 0.
Skor maksimal = 32
P %
Keterangan: P = Persentase keterlaksanaan tahapan praktikum oleh
pendidik dan peserta didik,
n = Skor yang diperoleh pendidik dan peserta didik
dalam pelaksanaan tahapan praktikum,
N = skor maksimal dalam pelaksanaan tahapan
praktikum oleh pendidik dan peserta didik
Dimodifikasi dari Trianto (2015: 256).
2. Menginterpretasikan persentase hasil observasi untuk mengetahui
kriteria pelaksanaan kegiatan praktikum.
Tabel 6. Kriteria persentase hasil observasi terhadap kegiatan
Pembelajaran. No Persentase (%) Kriteria
1 81 – 100 Sangat baik
2 61 – 80 Baik
3 41 – 60 Cukup baik
4 21 – 40 Kurang baik
5 1 – 20 Sangat kurang baik
Sumber: dimodifikasi dari Widoyoko (2012: 111-115).
b. Analisis Angket tehadap Kegiatan Praktikum
1. Mengolah data dari angket tanggapan sampel pendidik dan peserta
didik terhadap keterlaksanaan praktikum biologi yang dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Semua pernyataan yang termuat dalam angket
tanggapan pendidik dan peserta didik terhadap pelaksanaan kegiatan
praktikum dianalisis secara deskriptif kualitatif (item pernyataan pada
35
angket tanggapan pendidik terhadap pelaksanaan kegiatan praktikum
terlampir pada lampiran 2 halaman 58-59).
2. Membuat skor angket tanggapan pendidik dan peserta didik terhadap
pelaksanaan praktikum. Setiap butir item pernyataan diberikan skor
atau angka untuk kemudian dihitung. Pada angket terdapat dua pilihan
jawaban yaitu jawaban (1) ya dan (2) tidak. Skor jawaban yang
menjawab “ya” diberi skor 1 dan yang menjawab “tidak” diberi skor 0.
3. Menghitung persentase skor angket, setelah melakukan tabulasi data
dengan menggunakan rumus:
Keterangan: n = skor yang diperoleh pendidik;
N = skor total yang seharusnya diperoleh pendidik;
P = persentase kegiatan praktikum yang
dilaksanakan oleh pendidik
Dimodifikasi dari Trianto (2015: 256).
4. Menghitung persentase rata-rata untuk setiap aspek, dengan rumus:
Persentase rata-rata = x 100%
Sumber: dimodifikasi dari Sudjana (2005: 205).
5. Menginterpretasikan persentase angket untuk mengetahui kriteria
pelaksanaan praktikum yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
(kriteria mengacu pada Tabel 6).
6. Menyajikan data dalam bentuk tabel atau tabulasi data pada angket
tanggapan pendidik dan peserta didik berdasarkan aspek yang dibuat
yang bertujuan untuk memudahkan pengamatan dengan memberi
gambaran frekuensi kecenderungan berdasarkan kriteria jawaban
36
pernyataan angket pada Tabel 6. Frekuensi angket tanggapan pendidik
dapat dilihat pada Tabel 7, dan peserta didik dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 7. Tabulasi hasil angket tanggapan pendidik. Responden
(Pendidik)
Persentase (%) Tahap
Ketelaksanaan praktikum
Rata-
rata
Kriteria
1 2 3
1
2
3
4
Dst
Sumber : dimodifikasi dari Rahayu (dalam Nurmala 2014: 37).
Tabel 8. Tabulasi hasil angket tanggapan peserta didik. Responden
(Pendidik)
Persentase (%) Tahap
Ketelaksanaan praktikum
Rata-
rata
Kriteria
1 2 3
1
2
3
4
Dst
Sumber : dimodifikasi dari Rahayu (dalam Nurmala 2014: 37).
c. Wawancara
1. Data yang diperoleh dari wawancara pendidik biologi tentang
keterlaksanaan praktikum pada pembelajaran biologi digunakan untuk
mendukung data lainnya. Sebelum dianalisis, data hasil wawancara
pendidik biologi diubah dalam bentuk tulisan agar lebih jelas dan
mudah di interpretasikan. Transkip wawancara dapat dilihat pada Tabel
9.
37
Tabel 9 . Transkip hasil wawancara pendidik biologi. TRANSKIP WAWANCARA DENGAN PENDIDIK BIOLOGI
Nama pendidik, jenis kelamin, umur, pendidik kelas sampel, asal sekolah (ini
disebut identitas informan)
Wawancara mengenai pelaksanaan kegiatan praktikum biologi di laboratorium
(ini disebut fokus penelitian).
Percakapan
Penanya
Narasumber
2. Membuat skor wawancara pendidik terhadap pelaksanaan praktikum.
Setiap butir item pernyataan diberikan skor atau angka untuk kemudian
dihitung. Pada angket terdapat dua pilihan jawaban yaitu jawaban (1)
ya dan (2) tidak dengan alasan. Skor jawaban yang menjawab “ya”
diberi skor 1 dan yang menjawab “tidak” diberi skor 0.
3. Menghitung persentase skor wawancara, setelah melakukan tabulasi
data dengan menggunakan rumus:
Keterangan: n = skor yang diperoleh pendidik;
N = skor total yang seharusnya diperoleh pendidik;
P = persentase kegiatan praktikum yang
dilaksanakan oleh pendidik
Dimodifikasi dari Trianto (2015: 256).
4. Menghitung persentase rata-rata untuk setiap aspek, dengan rumus:
Persentase rata-rata = x 100%
Sumber: dimodifikasi dari Sudjana (2005: 205).
Sumber : dimodifikasi dari Tohirin (2012: 85).
38
5. Menginterpretasikan persentase wawancara untuk mengetahui kriteria
pelaksanaan praktikum yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
(kriteria mengacu pada Tabel 6).
6. Menyajikan data dalam bentuk tabel atau tabulasi data wawancara
berdasarkan aspek yang dibuat yang bertujuan untuk memudahkan
pengamatan dengan memberi gambaran frekuensi kecenderungan
berdasarkan kriteria jawaban pernyataan angket pada Tabel 6.
Frekuensi angket tanggapan pendidik dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Tabulasi hasil wawancara pendidik terhadap kegiatan
praktikum biologi. Responden
(Pendidik)
Persentase Deskripsi Aspek (%) Rata-rata Kriteria
1 2 3
1
2
3
4
Dst
Sumber : dimodifikasi dari Rahayu (dalam Nurmala 2014: 37).
49
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Keterlaksanaan praktikum biologi di SMA Swasta se-Kotamadya Bandar
Lampung tahun ajaran 2018/2019 pada tahap persiapan berlangsung
dengan baik hingga sangat baik.
2. Keterlaksanaan praktikum biologi di SMA Swasta se-Kotamadya Bandar
Lampung tahun ajaran 2018/2019 pada tahap kerja berlangsung dengan
baik hingga sangat baik.
3. Keterlaksanaan praktikum biologi di SMA Swasta se-Kotamadya Bandar
Lampung tahun ajaran 2018/2019 pada tahap tindak lanjut berlangsung
dengan cukup baik hingga sangat baik.
B. Saran
Guna kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut.
1. Peneliti sebaikanya mampu mengelola waktu penelitian dengan pihak
sekolah agar terjadwal dengan baik, tidak bersamaan dengan jadwal
sekolah lain yang dijadikan sampel.
50
2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan bahasan
yang sama diharapkan dapat melakukan kegiatan observasi lebih dari satu
kali sehingga hasil yang didapatkan akan lebih akurat.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat membahas lebih rinci serta
memberikan contoh penerapan kegiatan evaluasi yang baik.
51
DAFTAR PUSTAKA
Agustiana dan Nyoman N T. 2013. Konsep Dasar IPA Aspek Fisika dan Kimia.
Ombak. Yogyakarta. 348 hlm.
Akinbobola, dan Olufumuniyi. 2015. Evaluating science laboratory classroom
learning environment in Osun State of Nigeria development. Global
Journalof Human-Social Science: G Linguistic and Education (15): 29-34. 7
hlm.
Aldino, A., Rizal Y dan Kusuma T. 2013. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang
Keterampilan Guru dan Penggunaan Media Terhadap Hasil Belajar IPS
Terpadu. Jurnal Edukasi Ekobis.1 (15).16 hlm.
Ali, A. 2017. Analisis Pelaksanaan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan
Jurusan Pendidikan Biologi Semester Genap Tahun Akademik 2016/2017.
Jurnal UIN Alauddin. UIN Alauddin. Makasar. 13 hlm.
Anggraini, B. 2012. Penerapan Praktikum dengan Model Pembelajaran STAD
terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik.Skripsi. Unila. Bandar
Lampung. 51 hlm.
Arianti, K., Herawati N T., dan Sulindawati N L. 2017. Pengaruh Kecerdasan
Emosional, dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi Pada
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Program S1 Angkatan 2013 Universitas
Pendidikan Ganesa. E junal S1 AK. 7 (1): 11 hlm.
BSNP. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. 45 hlm.
Decaprio, R. 2013. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Diva Press.
Yokyakarta. 206 hlm.
Efriani, F M 2017. Analisis Pelaksanaan Kegiatan Praktikum pada Pembelajaran
Biologi kelas XI IPA di SMA Negeri Kabupaten Muaro Jambi. Skripsi.
FKIP Universitas Jambi. 158 hlm.
Erwin, P. 2018. Stategi Evaluasi Program Praktikum Fisika Dasar. Jurnal UPGRI.
Universitas Pakuan. Semarang. 15 hlm.
52
Gultom, I A. 2014. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum Biologi Di SMA
Negeri Pekan Baru. Jurnal Pendidikan. 8 (5). 1-12 hlm.
Gymitry, B. 2010. Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Fisika Topik
Getaran dan Gelombang untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Dididk
SMP. Jurnal UPI. UPI. Bandung. 14 hlm.
Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta. 242 hlm.
Hamidah, Afreni. Novita S. Budianingsih S. 2014. Persepsi Siswa Tentang
Kegiatan Praktikum Biologi di Laboratorium SMA Negeri se-Kota Jambi.
Jurnal Sainmatika. Universitas Negeri Jambi. Kota Jambi. 8 (1). 10 hlm.
Hasruddin dan Rezeqi S. 2012. Analisis Pelaksanaan Praktikum dan
Permasalahannya si SMA Negeri se-Kabupaten Karo. Jurnal Tabularasa
PPS UNIMED Vol.9 No. 1: 17-32. 16 hlm.
Hidayati, N. 2012. Penerapan Metode Praktikum dalam Pembelajaran Kimia
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Dididk
pada Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Kelas XI SMA Diponegoro
Banyuputih Batang. Skripsi. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. Semarang.
145 hlm.
Ihejiamaizu dan Ochui. 2016. Utilization of Biology Laboratory Equipment and
Students’ Academic in Cross River State, Nigeria. British Journal of
Education 4(9): 63-71. University of Calabar. Calabar Nigeria. 9 hlm.
Mariyam, S., Lestari R dan Afniyanti E. 2015. Analisis pelaksanaan praktikum
pembelajaran biologi siswa kelasVIII di SMP Negeri 3 Kunto Darussalam.
Jurnal UPP: 1 (4). 4 hlm.
Mukaromah,. Afifah N., dan Brahmana E M. 2016. Gambaran Pengelolaan
Laboratorium IPA Terpadu (Biologi) di SMPN se-Kecamatan Darussalam.
Jurnal UPP. 2 (1): 4 hlm.
Mulyasa.2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung. Resdakarya, hlm 1500.
Muliandong, Afifah N dan Karno R. 2015. Analisis Pelaksanaan Praktikum
Biologi SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Kecamatan Tambusai. Jurnal
UPP:1 (6): 6 hlm.
Nazila, N. 2017. Analisis Pelaksanaan Praktikum pada Pembelajaran Biologi
Kelas X MAN Tanjung Pinang Tahun Ajaran 2016/2017. Jurnal. Universias
Maritim Raja Ali Haji. Riau. 12 hlm.
Nurmala. 2014. Pengaruh Penerapan Metode Socratic Circles Disertai Media
Gambar Terhadap Aktivitas dan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada
53
Materi Pokok Pencemaran Lingkungan.Skripsi. Universitas Lampung.
Bandar Lampung. 57 hlm.
Osuafor, Adan Ijeoma A. 2016. A Survey of Biology Teacher Use of Activity-
Oriented, Laboratory Practical Exercises to Promote Functional Biology
Education [Survey tentang Pengunaan Latihan Praktikal Terorientasi
Aktivitas, untuk Peningkatan Pendidikan Fungsional Biologi oleh Guru
Biologi]. Journal of Education Learning 10(3): 281-290. Nnamdi
Azikiwe University. Nigeria. 9 hlm.
Permendikbud. 2013. Nomor 23 Tahun 2013 Standar Pelayanan Minimal
Tingkat SMP dan SMA. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta. 60 hlm.
Permendiknas. 2007. Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Standar Peroses
Pendidikan tingkat SD/SMP/SMA. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta. 72 hlm.
Pertiwi, Larasati Dhian. 2017. Analisis Praktikum dan Permasalahannya
Materi Organisasi Kehidupan Kelas VII se-Kecamatan Sukarame .
Jurnal Bioterdidik. 5 (6): 12 hlm.
Purnama, Adi Candra. 2010. Modul Praktikum mengenai Neraca
Pengukuran Ukuran Massa. Balai Diklat Metereologi. Bandung. 75
hlm.
Rustaman. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Universitas Negeri Malang. Malang.
96 hlm.
Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Gravindo.
Jakarta. 236 hlm.
Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi ke 6. Erlangga. Jakarta.508 hlm.
Sudjoko. 2001. Membantu Siswa Belajar IPA. FMIPA UNY. Yokyakarta. 271
hlm.
Sukmadinata. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetens.Kesuma Karya.
Bandung. 219 hlm.
Surya, D. 2007. Penulis Modul. Direktorat tenaga Kependidikan. Jakrata. 56 hlm.
Suryani, N dan Agung L. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Ombak Sadiman.
Yokyakarta. 286 hlm.
Syafitri, E. 2017. Analisis Kegiatan Praktikum pada Pembelajaran Biologi di
SMA Negeri Kabupaten Batanghari. Skripsi. Universitas Negeri Jambi.
Jambi. 150 hlm.
54
Syaodih, N., Nuryani R, Taufik R dan Poedjiadi. 2003. Program
Pembelajaran Praktikum Berbasis Kemampuan Generik (P3BKG) dan
Profil Pencapaiannya. Jurnal Pendidikan dan Budaya Educare. 4 (1).
9 hlm.
Tesch, M. dan Duit R. 2004. Experimentieren im Physikunterricht –
Ergebnisse einer Videostudie (Praktikum dalam Pelajaran Fisika-
Hasil Sebuah Penelitian dengan Video. Zeitschrift fur Didaktik der
Natturwissenschaften, 10, 7-28 (Diakses pada Sabtu 14 April 2018,
pukul 20.00 WIB) 28 hlm.
Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan
Bimbingan Konseling Pendekatan Praktis Untuk Peneliti Pemula dan
dilengkapi dengan Contoh Transkip Hasil Wawancara Serta Model
Penyajian Data. PT Raja Grafindo Persada . Jakarta. 170 hlm.
Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta. 289
hlm.
Widodo, Ari dan Vidia Ramdaningsih. 2006. Analisis Kegiatan Praktikum
Biologi di SMP dengan Menggunakan Video. Jurnal UPI Metalogika. 9 (2):
16 hlm.
Widoyoko, E P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta. 254 hlm.
Winataputra. 1993. Strategi Belajar dan Mengajar IPA. Penerbit Universitas
Terbuka Depdikbud. Jakarta. 169 hlm.
Wisudawati, Asih W dan Eka S. 2015. Metodologi Pembelajaran IPA. Bumi
Aksara. Jakarta. 279 hlm.
top related