analisis ekonomi
Post on 03-Jan-2016
30 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Provinsi Lampung mempunyai potensi yang cukup besar dalam pengembangan
agroindustri, terutama untuk agroindustri dengan orientasi pasar antar daerah
maupun ekspor. Hal ini karena Provinsi Lampung memiliki potensi lahan
pertanian yang cukup luas untuk kebutuhan bahan baku agroindustri, sehingga
memungkinkan pengembangan agroindustri dengan skala usaha yang optimal.
Salah satu Usaha kecil sektor agroindustri yang memiliki prospek sangat potensial
untuk dikembangkan di Provinsi Lampung adalah usaha pembuatan keripik
pisang.
Berdasarkan hasil penelitian dasar potensi ekonomi (Baseline Economic Survey)
Daerah Tingkat I Provinsi Lampung (1999) terdapat 133 unit usaha kecil yang
termasuk kategori sangat potensial untuk dikembangkan. Dari angka tersebut
komponen terbesar adalah untuk usaha kecil di industri pengolahan yaitu
sebanyak 43 unit. Usaha kecil pada sektor industri pengolahan sebagian besar
merupakan industri rumah tangga. Hingga saat ini usaha-usaha kecil pengolahan
keripik pisang kian menjamur. Selain itu, berdasarkan potensi usaha industri kecil
pengolahan di Bandar Lampung, 60% sangat potensial untuk dikembangkan
antara lain industri makanan (keripik pisang, tahu, dan tempe), industri minuman
segar, industri kerajinan, industri bahan bangunan, dan industri furniture/mebel,
30% potensial untuk dikembangkan berupa industri ikan asin dan gypsum, dan
hanya 10% yang kurang potensial untuk dikembangkan (Bangsawan, 2000).
Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung, 2001, pun menyebutkan bahwa
subsektor makanan dan minuman, subsektor industri kayu dan mebel, subsektor
industri kertas dan percetakan merupakan jenis industri yang paling potensial.
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa industri makanan
merupakan yang paling potensial untuk dikembangkan di Lampung ini, salah
satunya adalah keripik pisang. Dengan berkembangnya keripik pisang, maka akan
banyak kulit pisang yang terbuang. Dari hal ini, penulis tertarik untuk
memanfaatkan kulit pisang tersebut menjadi salah satu industri makanan
berbentuk keripik kulit pisang karamel yang bisa mendorong meningkatnya
perekonomian Provinsi Lampung. Industri kecil keripik kulit pisang karamel ini
termasuk dalam industri rumah tangga. Industri rumah tangga akan cukup banyak
menyerap tenaga kerja dan menambah pendapatan masyarakat. Berdasarkan
kemampuan industri rumah tangga ini maka pengembangan industri rumah tangga
terutama industri keripik kulit pisang karamel perlu terus dilakukan.
Dalam bidang sosial, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yang dikutip dari
Pengembangan Wilayah Sumatera Tahun 2012, Provinsi Lampung menduduki
urutan kedua terbawah dalam persentase kemiskinan tahun 2010 (maret) yaitu
18,94% sewilayah sumatera. Sedangkan dari segi tingkat pengangguran terbuka
tahun 2010 (agustus), persentasenya masih sekitar 5,57%.
Dari data tersebut, terlihat persentase yang masih cukup tinggi dalam hal
kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka. Untuk itu diperlukan
penanggulangan dari masalah tersebut berdasar strategi pengembangan Wilayah
Sumatera tahun 2012. Adapun strategi pengembangan penanggulangan
kemiskinan dengan cara :
1. Pengembangan ekonomi lokal. Hal ini bisa dilakukan melalui
pengembangan industri kecil yaitu keripik kulit pisang karamel karena
salah satu penunjang ekonomi lokal di Lampung adalah keripik pisang
sehingga kita bisa memanfaatkan kulitnya menjadi sumber ekonomi lokal
pula.
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pro-rakyat miskin
dengan memberi perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan
orang-orang miskin dan orang-orang dengan kondisi khusus serta usaha-
usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Modal usaha keripik
kulit pisang karamel ini tergolong bermodal kecil karena bahan baku
utamanya, kulit pisang, banyak tersedia di Lampung dan kulit ini hanya
dijadikan limbah oleh para pedagang baik pedagang gorengan maupun
pedagang keripik pisang. Jadi pengusaha yang akan membuka usaha ini
bisa mengumpulkan kulitnya dari berbagai pedagang secara gratis ataupun
membayar dengan tidak terlalu mahal. Hal ini bisa membantu rakyat
miskin untuk membuka usaha sehingga tercipta pula lapangan pekerjaan
yang baru.
3. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah.
Dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru untuk rakyat menengah ke
bawah dan bertambahnya industri kecil yang baru, diharapkan akan
menambah income masyarakat dan daerah sehingga terjadi penurunan
angka kemiskinan.
Sedangkan strategi pengembangan wilayah dalam rangka pengurangan tingkat
pengangguran bisa dilakukan dengan cara pengembangan industri rumah tangga
agar dapat terwujud kesejahteraan rakyat. Dengan berkembanganya industri kecil
ataupun industri rumah tangga, hal ini akan membuka lapangan pekerjaan
sehingga terjadi penyerapan tenaga kerja. Dengan adanya peningkatan penyerapan
tenaga kerja, maka tingkat pengangguran pun akan menurun. Hal ini diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dari segi budaya, sebagian besar budaya masyarakat Lampung adalah bercocok
tanam. Tanaman pisang sangat mudah untuk dikembangkan karena mudah untuk
ditanam. Selain buah pisangnya bisa dijadikan sumber pendapatan, kulitnya pun
bisa dijadikan usaha keripik kulit pisang karamel. Hal ini juga akan mendukung
peningkatan perekonomian lokal, penurunan tingkat kemiskinan, dan penurunan
tingkat pengangguran terbuka.
top related