alonk
Post on 03-Apr-2018
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 alonk
1/3
-
7/28/2019 alonk
2/3
Manifestasi Klinis
Inkubasi : Berlangsung selama 10-14 hari
Prodromal :Terjadi pada hari 1 hingga hari ke 3
Berupa nyeri perut, sakit kepala, anoreksia, batuk dan coryza, sakit tenggorokan, perasaan lemah(malaise)
Kadang-kadang terdapat kelainan scarlatinaform atau morbiliform
Erupsi (rash):
Pada anak yang sehat terdapat sekitar 250-500 lesi.
Dimulai dengan gejala-gejala sistemik ringan diikuti dengan munculnya makula-makula merah
(seperti embun di atas mahkota mawar merah) yang kemudian dengan cepat berubah menjadi
vesikel kecil dengan tepi yang eritema, berisi cairan jernih, tidak memperlihatkan cekungan ditengah (unumbilicated). Kemudian menjadi pustula, dan terakhir menjadi krusta.
Isi vesikel berubah menjadi keruh dalam 24 jam.Biasanya vesikel menjadi kering sebelum isinya menjadi keruh.Dalam 3-4 hari erupsi tersebar. Ruam pada umumnya muncul di kepala dan telinga, kemudian
menyebar secara sentrifugal ke wajah, leher, badan dan ekstremitas.
Erupsi ini disertai perasaan gatal.Pada suatu saat terdapat bermacam-macam stadium erupsi; ini merupakan tanda khas penyakit
varisela.
Vesikel tidak hanya terdapat di kulit melainkan juga di selaput lendir mulut, dan beberapaterlihat di orofaring.
Konvalescen:Lesi biasanya pecah membentuk krusta setelah 6 hari (2-12 hari) dan sembuh sempurna dalam 16
hari (7-34 hari). Erupsi yang berkepanjangan atau lamanya pembentukan krusta dan
penyembuhan dapat terjadi pada imunitas seluler yang tidak cocok.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak dibutuhkan untuk diagnosis karena varisela dapat terlihat dari
gejala klinis. Kebanyakan pada anak-anak dengan varisela terjadi leukopeni pada 3 hari pertama,
kemudian diikuti dengan leukositosis. Leukositosis mengindikasikan adanya infeksi bakterisekunder, tetapi tidak selalu. Kebanyakan pada anak-anak dengan infeksi bakteri sekunder tidak
terjadi leukositosis.
-
7/28/2019 alonk
3/3
Pemeriksaan serologi digunakan untuk mengkonfirmasi infeksi yang lalu untuk menentukan
status kerentanan pasien. Hal ini berguna untuk menentukan terapi pencegahan pada dewasa
yang terekspos dengan varisela. Identifikasi virus varisela zoster secara cepat diindikasikan padakasus yang parah atau penyakit belum jelas yang membutuhkan pengobatan antiviral dengan
cepat. Metode yang paling spesifik yang digunakan adalah Indirect Fluorescent Antibody (IFA),
Fluorescent Antibody to Membrane Antigen (FAMA), Neutralization Test (NT), danRadioimmunoassay (RIA). Tes serologis tidak diperlukan pada anak, karena infeksi pertama
memberikan imunitas yang pasti pada anak.
Radiologi
Foto toraks : Anak-anak dengan suhu yang tinggi dan gangguan respirasi seharusnya dilakukan
foto toraks untuk mengkonfirmasi atau menyingkirkan adanya pneumonia.
Toni alonk
top related