agama islam, budaya, seni, filsafat dan iptek

Post on 09-Aug-2015

102 Views

Category:

Education

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

HG 4Alisha Safira

Amalia Aisyah

Deyana L. Kanos

Ludi Jalaludin

Nadhifa Varania

Riza Amalia

Siti Annissa Andrani

PENGERTIAN RUANG LINGKUP BUDAYA DAN SENI

PENGERTIAN

Bahasa Sanskerta budhaya jamak budhi (akal)

Kata budaya gabungan dari kata budi dan daya yang berarti hasil yang diperoleh dari cipta, rasa, dan karsa

Dengan demikian, kata budaya secara lebih luas mengandung arti yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, dan adat istiadat dari pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Munandar Soelaiman, 1992 dalam Zakky Mubarak 2010)

BUDAYA

Unsur –unsur kebudayaan sendiri terdiri dari tujuh macam, yaitu bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencahariam, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, dan kesenian.

Bentuk kebudayaan sendiri selalu ditentukan oleh nilai-nilai kehidupan yang diyakini dan dirasakan oleh pembentuk kebudayaan. Sehingga budaya harus dilandasi dengan agama agar terhindar dari budaya buruk

SENI

Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang menekankan pada persoalan nilai kehidupan. Seni sendiri merupakan ekspresi dari jiwa yang halus dan memiliki nilai estetika yang lahir dari bagian terdalam jiwa manusia yang didorong oleh kecenderungan pada nilai keindahan. Sehingga seni juga didukung oleh agama islam selama tidak melenceng dari nilai agama islam yang diwujudkan dalam bentuk seni bangunan, arsitektur, lukis, ukir, suara, tari, dan lain-lain.

Perspektif al Qur’an dan al Sunnah tentang Budaya

dan Seni

Dikarenakan budaya dan seni tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, makan islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin juga menjadi bagian dari perkembangannya dengan cara memasukkan nilai-nilai islam terhadap budaya dan seni seperti kaligrafi dan lain-lain.

Islam selalu mengajarkan umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, dan juga selalu menggunakan pikiran yang diberikan untuk mengelola dunia menjadi dunia yang lebih bermanfaat, sehingga secara tidak langsung umat islam adalah manusia yang ‘berbudaya dan dalam waktu yang islamlah yang meletakkan kaidah, pedoman, dan norma.

Kebudayaan Islam berasal dari agama Islam dan hal tersebut di ilhami dalam al Quran dan hadist dimana nilai kebudayaan islam yang harus dikembangkan antara lain;1. bersikap ikhlas; 2. berorientasi ibadah;3. bekerja secara professional, mengembangkan iptek;4. kejujuran dalam berbagai aspek kehidupan;5. mengutamakan kemaslahatan umum;6. berpikir rasional;7. dan bersikap objektif.

KONSEP PENGEMBANGAN BUDAYA DAN SENI DALAM ISLAM

SENI DALAM ISLAM

Hal yang sangat mempengaruhi perkembangan kebudayaan Islam adalah adanya konsep pengembangan budaya Islam.

Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang menekankan pada persoalan nilai kehidupan.

Agama Islam mendukung kesenian selama tidak melenceng dari nilai-nilai agama. Sebaliknya, apabila seni itu bertentangan dengan ajaran agama dilarang secara keras.

NILAI KEBUDAYAAN ISLAM

1. Bersikap IkhlasDalam mengembangkan kebudayaan dan peradaban, manusia muslim diarahkan agar melakukannya dengan ikhlas karena Allah SWT dan diarahkan agar memberikan manfaat yang besar bagi hidup dan kehidupan umat manusia.

2. Berorientasi Ibadah“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku karena Allah Tuhan seru sekalian alam.” Ikrar ini mengantarkan setiap insan muslim agar melakukan berbagai kegiatannya dengan berorientasi pada ibadah, baik ibadah mahdhah maupun ibadah sosial.

NILAI KEBUDAYAAN ISLAM

3. Bekerja Secara ProfesionalBekerja secara profesional dan memiliki etos kerja yang tinggi merupakan perwujudan dari ajaran Islam.

4. Kejujuran dalam Berbagai Aspek KehidupanIlmu pengetahuan, teknologi, dan seni apabila tidak dikelola dengan kejujuran, maka akan menimbulkan dampak negatif dan bahaya yang besar dalam kehidupan masyarakat.

NILAI KEBUDAYAAN ISLAM

5. Berpikir Rasional dan FilosofisDengan berpikir rasional dan filosofis, akan mengantarkan seseorang bersikap arif, dan memiliki wawasan yang luas terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi manusia.

6. Bersikap ObyektifBersikap obyektif merupakan salah satu ciri dari sikap kalangan profesional, karena itu pengembangan kebudayaan yang ditekankan pada sains, teknologi dan seni harus diarahkan pada kondisi yang obyektif secara maksimal.

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT

PENGERTIAN ILMU FILSAFAT

FilsafatSemantikPhilosophia yang berarti philos

= cinta, suka (loving) dan Sophia = pengetahuan,

hikmah (wisdom) Philosopia berarti cinta kepada

kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran

Praktis

Alam pikiran atau alam berfikir

PENGERTIAN ILMU FILSAFAT

Menurut Robert Ackerman filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara actual.

OBJEK FILSAFAT

a. Fakta (Kenyataan)Fakta bukan sekedar data empirik sensual, tetapi data yang sudah dimaknai atau diinterpretasikan, sehingga ada subyektifitas peneliti.

Positivisme, benar substantif menjadi identik dengan benar faktual sesuatu dengan empiri s sensual. Kebenaran pisitivistik didasarkan pada diketemukannya frekwensi tinggi atau variansi besar.

a. KonfirmasiMenjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang atau memberikan pemaknaan.

b. Logika InferensiStudi logika adalah studi tentang tipe-tipe tata pikir. Pada mulanya logika dibangun oleh Aristoteles (384-322 SM) dengan mengetengahkan tiga prinsip atau hukum pemikiran, yaitu : Principium Identitatis (Qanun Dzatiyah), Principium Countradictionis (Qanun Ghairiyah), dan Principium Exclutii Tertii ((Qanun Imtina’).

Obyek Subtantif Obyek Instrumentatif

RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

Pada dasarnya , setiap ilmu memiliki dua macam objek , yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang tidak tampak.

Objek formal dan rasional adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal dan rasional tentang segala yang ada. Setelah berjalan beberapa lama kajian yang terkait dengan hal yang empiris semakain bercabang dan berkembang, sehingga menimbulkan spesialisasi dan menampakkan kegunaan yang peraktis.inilah peroses terbentuknya ilmu secara bersenambungan.

PERSPEKTIF AL QURAN DAN AL SUNNAH TENTANG FILSAFAT

PRESPEKTIF AL – QUR’AN DAN AS – SUNNAH TENTANG FILSAFAT Menurut salah satu filosof Islam yaitu al-Kindi, filsafat

merupakan pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu yang mengandung teologi (al – rububiyah), ilmu Tauhid, etika, dan seluruh ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

Al-Kandi mengarahkan filsafat Islam ke arah persesuaian antara filsafat dan agama. Filsafat berlandaskan pikiran, sedangkan agama berdasarkan wahyu. Logika adalah model filsafat, sedangkan iman yang merupakan kepercayaan kepada hakikat-hakikat adalah jalan agama.

Walaupun dia adalah filosof namun dia berpendirian bahwa hujjah – hujjah Al – Qur’an sangat menyakinkan, jelas, dan menyeluruh, sehingga dapat menimbulkan kepastian dan keyakinan. Karena itu, Al – Qur’an lebih mengungguli dalil – dalil yang dikemukakan para filosof.

KEGUNAAN FILSAFAT DALAM PENGEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM

Filsafat → hakikat kebenaran sesuatu. Hakikat filsafat selalu menggunakan rasio (pikiran)

Filsafat menurut Ahli agamafilsafat → cinta pada kepada kebijaksanaan

Perkembangan pemikiran filsafat dalam dunia islam menghasilkan alternatif jawaban salah satunya Ijtihad

Musthafa Abd. Al-Raziq tentang ijtihad→ Al-ijtihadu Bi al-ra’yi huwa bidayatu al nadhari al-’aqli

Filsafat islam berkembang dengan metode-metode filosofis dan aliran-aliran filsafat yang beraneka ragam untuk mengarahkan jalannya pendidikan di kalangan umat islam

MOTIVASI ISLAM DALAM PERKEMBANGAN IPTEK

Abad modern yang mengutamakan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini, ditandai dengan pemikiran rasional dan filosofis serta kemajuan-kemajuan luar biasa di bidang sains dan teknologi, akan meninggalkan ajaran agama yang tidak menghargai akal fikiran, tidak mengarahkan umatnya untuk mencapai ilmu pengetahuan.

Al-Qur’an turut mengarahkan umat manusia dalam menuntut ilmu, menggunakan akal dan fikiran, menghargai tulis menulis, membaca, penelitian dan mengarahkan umat manusia pada keluhuran akhlak dan budi pekerti

Manusia menjadi makhluk yang paling mulia karena memiliki ilmu dan yang paling banyak mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘alima =

mengetahui, mengerti

Orang yang memiliki kesadaran tentang

realitas melalui pendengaran, penglihatan

dan hati akan berpikir rasional dalam

menggapai kebenaran

ilmu itu harus dinilai dengan kongkrit atau

terukur kebenarannya.

ilmu pengetahuan tidak cukup berada pada

teori saja, tetapi harus diimbangi dengan

praktik atau aplikasinya dalam kehidupan.

Dapat dikatakan bahwa ada tiga unsur pokok yang

mendasari ilmu pengetahuan, yaitu:

subyek berupa keinginan untuk mengetahui sesuatu,

obyek yang menjadi kajian, dan

metodologi yang digunakan untuk memperoleh

pengetahuan

• Barang siapa yang menyelidiki hakikat, cara kerja alam

semesta, makhluk hidup dan benda mati, memikirkan serta

meneliti apa yang ada disekelilingnya akan sampai pada

pengetahuan tentang kearifan, ilmu tanpa tara, serta

kekuasaan dari Allah SWT.

Al-Qur’an juga mengandung ayat-ayat yang dapat

dijadikan pedoman dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam rangka

mempertebal keimanan dan meningkatkan

kesejahteraan umat manusia

setiap ilmuwan harus melakukan usaha terus-menerus

untuk mengkaji Al-Qur’an, dalam tujuannya

melakukan penelitian terhadap alam semesta

SUMBER ILMU PENGETAHUAN

Al-Sunnah yang terdiri dari ucapan, perbuatan, dan

ketetapan Nabi SAW yang berkaitan dengan hukum,

merupakan penjelasan atau tafsir dari Al-Qur’an

sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dalam kitab

sunahnya: “Barang siapa yang memotong pohon sidrah,

maka Allah akan menghadapkan kepalanya ke neraka” (HR.

Abu Dawud: 5239, al-Baihaqi)

Manusia diperintahkan membaca, meneliti segala peristiwa

dalam alam semesta, kemudian menganalisis, memilih dan

memilah, untuk selanjutnya mengambil kesimpulan-

kesimpulan yang bisa dipahami secara nyata

PERSPEKTIF AL QURAN DAN AL SUNNAH TENTANG IPTEK

Syariah islam

Perkembangan iptek

Aqidah islam

menjadi standar bagi segala ilmu

pengetahuan

mengatur pemanfaatan Iptek

yang didasarkan pada hukum syariah islam

KesimpulanJika berdasarkan aqidah dan syariat islam suatu iptek tersebut halal, maka kita boleh menerima, mengamalkannya dan mengembangkannya

KONSEP PENGEMBANGAN IPTEKNadhifa Varania

PENDAHULUAN Agama Islam agama yang sangat

memperhatikan ilmu pengetahuan

Allah swt memperintahkan hamba-Nya melalui Al-Quran untuk terus meningkatkan kemampuan ilmiahnya

Ilmu pengetahuan menyediakan berbagai cara untuk meneliti seluruh alam semesta dan menyingkap kebesaran Allah swt.

PENDAHULUAN

• Islam mengajarkan hidup yg dinamis yaitu menghargai akal pikiran melalui pengembangan IPTEK

Oleh karena itu, agama mendorong terbentuknya ilmu pengetahuan, yang bertujuan mempelajari dalam-dalam kebesaran ciptaan Tuhan.

PERKEMBANGAN IPTEK

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, IPTEK semakin berkembang

Perkembangan IPTEK dapat memperbaiki kualitas hidup manusia

Manfaat IPTEK dapat dirasakan hingga berbagai bidang seperti industri, komunikasi,

transportasi dan lain-lain

PERAN AL-QURAN TERHADAP IPTEK

Menjadi pedoman hidup agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif

Tuntunan dalam menjalani kehidupan

Konsep IPTEK wajib berstandar pada Al-Quran dan Hadits. IPTEK tidak boleh bertentangan dengan Al-Quran

KONDISI UMAT ISLAM DALAM PERKEMBANGAN IPTEK SAAT INITerhambatnya kemajuan umat Islam di bidang IPTEK, dapat disebabkan karena manusia tidak memahami konsep dan

mengoptimalkan fungsinya sebagai khalifah di bumi dengan baik. Sehingga marak terjadi penyalahgunaan fungsi dari

kemajuan IPTEK itu sendiri.

top related