after care pneumonia
Post on 26-Jan-2016
214 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB IIDENTITAS DAN RESUME PASIEN
I.1 Identitas Pasien Dan KeluargaI.1.1 Identitas Pasien
Nama : An. SPDUmur : 2 Tahun 2 Bulan 17 HariAlamat : Kayuwangi 2/2 Kebumen Banyubiru Kab. SemarangAgama : Islam
I.1.2 Identitas Kepala KeluargaNama : Tn. SLJenis Kelamin : Laki-laki Umur : 36 tahunAlamat : Kayuwangi 2/2 Kebumen Banyubiru Kab. Semarang Agama : IslamPendidikan : SMPSuku : JawaPekerjaan : Wiraswasta
I.2 Resume Penyakit Dan Perkembangan PasienI.2.1 Resume Saat Masuk Rumah Sakit (27 Agustus 2015)
Keluhan Utama : Sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang melalui IGD dengan keluhan batuk ± 6 hari, pilek, kadang
disertai dengan demam, adanya sesak napas terutama dirasakan setiap malam hari. Orang tua mengatakan bahwa perut pasien sakit diseluruh bagian. Mual muntah disangkal. Riwayat buang air besar 2x sejak pagi dan buang air kecil 4x.
Ibu pasien mengatakan jika pasien belum pernah merasakan keluhan ini sebelumnya. Sebelum masuk rumah sakit pasien dibawa ibunya ke puskesmas namun keluhan tidak membaik. Pada ayah, ibu dan kakak pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti yang dirasakan oleh pasien. Riwayat batuk dan pilek berulang ada pada diri pasien. Riwayat sesak berulang disangkal. Riwayat kejang disangkal. Riwayat alergi makanan dan obat disangkal. Riwayat batuk lama disangkal.
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik maka pasien mendapatkan terapi O2 2 L/menit, Amoxicillin 3x300 mg, Dexametason 3x2 mg, Ranitidine 2x 1/3 amp, Nebulizer ventolin 4x1 amp + NaCl, Infus RL 5 tpm, KAEN 3A 10 tpm.
1
I.2.2 Resume Setelah di Rumah Sakit (Rawat Jalan, tanggal 3 September 2015)Keadaan umum pasien tampak baik, pasien dapat beraktifitas seperti
biasanya (bermain dengan aktif). Pada pemeriksaan tanda vital hasilnya dalam batas normal (T : 36,30C. RR : 27x/menit. Nadi : 117x/menit), menurut ibu keluhan pasien batuk, pilek dan sesak napas sudah tidak dirasakan oleh pasien. Tidur pasien sudah pulas saat ini, pasien tidak rewel. Pada pemeriksaan fisik thorax saat auskultasi sudah tidak didapatkan bunyi ronkhi di kedua lapang paru, pergerakan dada simetris dan terdengar vesikular di seluruh lapang paru.
I.3 Edukasi Sebelum Pulanga. Menjelaskan definisi, faktor resiko, penyebab pneumoniab. Edukasi kepada keluarga pasien agar selalu menghindari pemicu timbulnya
pneumonia, diare dan penyakit lainnya yang mungkin timbul dari kebiasaan pasien dan keluarganya. Dan memberikan dukungan terhadap keberhasilan pengobatan pasien untuk mengontrol penyakit.
c. Edukasi untuk memperhatikan asupan makanan dari pasien.d. Edukasi untuk kontrol kembali ke rumah sakit.e. Edukasi kepada keluarga pasien untuk memantau perkembangan pasien,f. Edukasi untuk ke tempat pelayanan kesehatan terdekat apabila terjadi
kembali batuk dan pilek serta demam dan sesak napas.
2
Ny. P, 35 thTn. SL, 36 th
An. APR, 8 th Ny. SPD. 2 th
BAB IILAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
II.1 Profil Keluarga Yang Tinggal Satu RumahII.1.1 Tabel Daftar Anggota Keluarga
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung
No Nama KedudukanJenis
KelaminUsia(thn)
Pendidikan Pekerjaan
1. Tn. SL Bapak Laki-laki 36 SMP Swasta
2. Ny. P Ibu Wanita 35 SMPIbu Rumah
Tangga
3. An. APRAnak
PertamaPerempuan 8 SD Pelajar
4. An. SPDAnak Kedua
(Pasien)Perempuan 2 - -
II.2.2 Genogram Keluarga
Keterangan :
= Perempuan
= Laki- laki
= Pasien
Gambar 1. Diagram Genografi Keluarga
II.2 Denah Rumah3
Gambar 2. Denah Rumah
II.3 Edukasi Saat Kunjungana. Menjelaskan tentang pneumonia, diare, dan gizi kurang.b. Edukasi tentang kebersihan lingkungan rumah dan higienitas diri sendiri
yang dapat memicu penyakit serta mengeliminasinya (ventilasi yang kurang, debu, rokok, binatang, dan lain sebagainya).
c. Edukasi kepada keluarga pasien agar selalu mengawasi dan memberikan dukungan terhadap keberhasilan pengobatan pasien untuk pencegahan penyakit.
d. Edukasi tentang tanda-tanda penyakit penumonia atau penyakit lain yang mungkin timbul dari keadaan lingkungan rumah pasien.
II.4 Faktor Pendukung Keberhasilan After Care Patient
4
a. Keluarga bersedia untuk didatangi rumahnya.b. Keramahan keluarga menyambut kedatangan dokter muda.c. Keluarga memperhatikan dengan baik ketika diberikan penjelasan
mengenai keadaan anaknya.d. Keluarga berkeinginan dan berusaha untuk selalu mengawasi, melihat
perkembangan dan memberikan dukungan terhadap keberhasilan pengobatan pasien dalam rangka mengontrol penyakit pasien.
e. Ayah dan ibu pasien sangat memperhatikan pasien.f. Tempat tinggal pasien jauh dengan sarana kesehatan (jarak antara rumah
bidan dan rumah pasien sekitar ± 1 km.
II.5 Faktor Penghambat Keberhasilan After Care Patienta. Kurangnya pengetahuan ibu pasien mengenai pneumonia dan penyakit
lain yang mungkin timbul dari lingkungan rumah pasien.b. Banyaknya pencetus pneumonia atau penyakit lain yang berada di
lingkungan rumah.
II.6 Indikator Keberhasilana. Keluarga pasien melakukan komunikasi dua arah dengan dokter muda
selama diberikan pembinaan. b. Keluarga pasien mencoba untuk menjaga kebersihan tidak hanya di
dalam rumah saja tetapi di lingkungan sekitar rumah serta mengeliminasi barang-barang pencetus penyakit pada anaknya.
c. Keluarga pasien mempelajari gejala-gejala penyakit dan bagaimana cara menanganinya.
d. Keluarga pasien memperhatikan perkembangan tumbuh kembang pasien dan juga gizi pada pasien serta keluarga pasien menginginkan anaknya sehat.
II.7 Identifikasi Fungsi – Fungsi KeluargaII.7.1 Fungsi Biologis
Pasien adalah anak perempuan yang berusia 2 tahun 2 bulan, post opname pneumonia, anemia, gizi kurang dan DADRS. Saat ini semua keluhan sudah tidak dirasakan.
Keadaan Umum : tampak baik, kesadaran compos mentisTanda – tanda vital :- Nadi : 117x- RR : 27x- T : 36,30CDengan status gizi kurang, tinggi badan pendek dan badan kurusKepala/leher : LK : 45 cm (mesocephal), konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)Thorax : cor : BJ I-II reguler, gallop (-), murmur (-), ronkhi (-), wheezing (-)
5
pulmo : pergerakan simetris kanan dan kiri, SDV +/+Abdomen : datar, bising usus (-), supel dan timpani, Nyeri tekan (-)Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik
II.7.2 Fungsi PsikologiPasien sehari- hari tinggal bersama orang tua pasien dengan jumlah anggota
keluarga sebanyak 4 orang. Kakak pasien kelas 2 SD ketika pulang sekolah selalu menemani pasien bermain.
II.7.3 Fungsi EkonomiPasien tinggal bersama dengan kedua orang tuanya. Dengan kondisi rumah
yang tidak begitu besar dan sudah mendapatkan listrik dan air dari PAM. Biaya kehidupan sehari-hari pasien berasal dari pekerjaan ayahnya sebagai serabutan dan terkadang bertani. dengan pendapatan perbulan tidak menentu mencapai Rp. 1.000.000,- - Rp. 2.000.000,- Pendapatan terbesar berasal dari bertani.
II.7.4 Fungsi PendidikanPasien saat ini belum sekolah, kegiatan sehari-hari pasien hanya bermain
dirumah bersama ibunya, kakaknya ketika sudah pulang dari sekolah dan sesekali bermain bersama anak tetangga yang seusianya.
II.7.5 Fungsi ReligiusPasien dan keluarganya adalah seorang muslim, kedua orang tua pasien taat
dalam beribadah, namun belum mengajarkan sholat lima waktu ke pasien.
II.7.6 Fungsi Sosial BudayaKedudukan keluarga pasien di tengah lingkungan sosial adalah warga biasa.
Biasanya pasien bermain didalam rumah dan halaman rumah bersama teman seusianya, namun lebih sering didalam rumah. Tetangga pasien dan orang tua pasien memiliki ayam yang dibebaskan (tidak dikandang).
II.8 Pola Konsumsi PasienIbu pasien mengatakan jika sebelumnya pasien mengkonsumsi susu kental
manis sebelum masuk rumah sakit, dan setelah masuk rumah sakit susu pasien diganti dengan susu bendera bubuk. Semenjak saat mengkonsumsi susu yang berbeda pasien tidak mau makan, susu dalam sehari 5-6 botol. Sehari makan tidak menentu (1-2x), nasi 1 sendok, dan pasien paling suka lauk ceker, makan daging-ikan-dan ayam jarang.
II.9 Identifikasi Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan
6
Status Kesehatan
Perilaku
Yankes
Genetik
Lingkungan
II.9.1 Faktor PerilakuIbu pasien kurang peka dalam memperhatikan anaknya (pasien). Keluarga
kurang menjaga kebersihan lingkungan dengan baik. Keluarga terlalu mengikuti keinginan pasien dalam memberikan nutrisi.
II.9.2 Faktor Non-PerilakuSarana pelayanan kesehatan di sekitar rumah cukup jauh ± 1 km dengan rumah
bidan. Pasien memiliki 1 kendaraan bermotor.
II.10 Identifikasi Lingkungan RumahRumah pasien terletak di pinggir jalan (dari tembok bata), dengan sisi kanan
kiri rumah, dan halaman depan rumah yang berdebu dan tidak ada pohon atau rumput. Rumah tidak tingkat,terdiri satu ruang tamu, 1 kamar, 1 kamar mandi, 1 ruang tv, 1 dapur yang terdapat diluar. Lantai rumah menggunakan keramik. Dinding rumah dengan tembok dan di cat. Depan rumah pasien terdapat 5 buah jendela dan 1 ventilasi yang tidak terlalu besar. Saat masuk ke dalam rumah (di dalam ruang tamu) sinar matahari hanya masuk sampai batas ruang tamu saja karena untuk masuk kamar dan ruang tv terhalang oleh lemari sebagai sekat.
Kamar pasien dengan orang tuanya memiliki 1 pintu dan tidak ada jendela. Dibagian atas terdapat langit- langit yang memisahkannya dengan genteng rumah. Di dalam kamar pasien, pasien terbiasa tidur dengan kasur kapuk dengan alas yang jarang diganti. Terdapat kipas angin yang sudah berdebu di samping tempat tidur. Orang tua pasien masak dengan menggunakan kompor gas.
II.11 DIAGRAM REALITA PADA KELUARGA
7
Pelayanan kesehatan tidak
terjangkau
II.12 TABEL PERMASALAHAN
Tabel 2. Tabel PermasalahanPermasalahan Penyelesaian- Kurangnya pengetahuan keluarga
pasien mengenai penyakit yang mungkin timbul di lingkungan rumahnya
Menjelaskan tentang penyakit pneumonia, diare ec parasit, bronchitis, dan penyakit radang lainnya serta pencetusnya dan bagaimana pencegahannya
- Banyaknya faktor pencetus penyakit di lingkungan pasien
Mengeliminasi benda-benda yang dapat mencetuskan penyakit
II.13 Pembinaan Dan Hasil Kegiatan
Tabel 3. Pembinaan dan Hasil Kegiatan
8
Lingkungan kurang baik,
ventilasi rumah kurang dan terlalu
banyak debu dan asap dilingkungan
rumah
Anggota keluarga kurang memperhatikan kebersihan rumahnya dan asupan makanan pasien
Kegiatan yang dilakukanKeluarga
yang terlibat
Hasil kegiatan
Menjelaskan tentang penyakit pneumonia, gizi kurang, diare, pencetus dan edukasi tentang pencegahannya.
Ibu pasien Keluarga tersebut mengetahui tentang pneumonia dll, pencetus dan pencegahannya
Edukasi untuk selalu mengawasi dan memperhatikan gizi serta tumbuh kembang pasien
Ibu pasien Ibu pasien mulai memperhatikan asupan yang akan dikonsumsi pasien.
Edukasi tentang lingkungan rumah Ibu pasien
Ibu pasien mengerti tentang kondisi rumahnya dan penyakit yang mungkin timbul, dan berusaha mengeliminasi benda-benda yang menjadi pencetus penyakit.
Edukasi untuk segera ke klinik atau yankes terdekat ketika kondisi anak mulai tidak membaik
Ibu pasien Ibu pasien berencana untuk kontrol ke rumah sakit terdekat dalam waktu dekat.
9
BAB IIIKESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA
Hasil pembinaan keluarga dilakukan pada hari Selasa tanggal 29 September 2015. Dari pembinaan keluarga tersebut didapatkan hasil sebagai berikut :
III.1 Tingkat pemahaman Orang tua pasien cukup mengerti penjelasan yang diberikan saat di
rumah sakit dengan dokternya sebelum pulang, terbukti dengan tercapainya perubahan kesehatan dan lingkungan sehingga memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan saat sebelum masuk rumah sakit.
III.2 Hasil pemeriksaanDari anamnesis pasien dan pemeriksaan fisik, saat ini keluhan pasien
sudah tidak ada (sesak, batu, pilek, dan nyeri perut) dan juga dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya suatu gangguan.
Namun dilihat dari penampilan pasien, ibu kurang memperhatikan kondisi dan penampilan pasien. Baju yang dikenakan pasien kotor dan ketika bermain diluar pasien tidak menggunakan alas kaki.
III.3 Faktor pendukung1. Keluarga bersedia untuk didatangi rumahnya. 2. Keramahan keluarga menyambut kedatangan dokter muda. 3. Keluarga memperhatikan dengan baik ketika dilakukan penjelasan mengenai
keadaan anaknya.
III.4 Faktor penyulit1. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang pneumonia dan penyakit yang
diderita anak, gejala dan faktor pencetusnya serta bagaimana menangani apabila terjadi berulang.
2. Banyaknya faktor pencetus di rumah tersebut sehingga untuk mengeliminasinya tidak bisa mudah dan cepat.
3. Tempat tinggal pasien jauh dari yankes4. Ibu pasien kurang memperhatikan kebersihan rumah, lingkungan dan
anggota keluarganya.
III.5 Indikator keberhasilan1. Pasien dan keluarga mengerti dan melakukan komunikasi selama diberikan
penjelasan. 2. Keluarga pasien mencoba untuk mengikuti saran yang diberiksan dengan
mengeliminasi benda-benda yang menjadi faktor pencetus penyakit dan menjaga kebersihan tidak hanya di dalam rumah saja tetapi di lingkungan sekitar rumah.
10
3. Keluarga pasien mencoba mulai memperhatikan perkembangan tumbuh kembang pasien dan juga gizi pada pasien.
11
Lampiran
Rumah pasien tampak depan
Ruang TV (Kamar tidur pasien)
Ruang tengah
12
top related