9.bab iv
Post on 30-Jan-2016
236 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian ini, data yang dianalisis ada tiga jenis, yaitu Kepercayaan
Diri (X1), Hasil Belajar Pengelasan (X2), dan Kesiapan Kerja (Y). Berdasarkan
hasil pengolahan data, dalam bab ini akan diuraikan deskripsi data, tingkat
kecendrungan masing-masing variabel penelitian, uji persyarat analisis, dan
diakhiri dengan pengujian hipotesis.
A. Deskripsi Data Variabel Penelitian
1. Kepercayaan Diri (X1)
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah
sampel 59 orang, terdapat skor tertinggi 118 dan skor terendah 92 dengan rentang
4. Rata-rata skor (mean) 105 dan simpangan baku 11,178 (perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10). Distribusi frekuensi data
Kepercayaan Diri dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (X1)
Kelas Interval Kelas F Frek. Abs
1 92 – 95 2 3,382 96 – 99 7 11,863 100 – 103 13 22,034 104 – 107 19 32,205 108 – 111 9 15,246 112 – 115 6 10,16
7 116 – 119 3 5,08
Jumlah 59 100
46
47
Distribusi frekuensi variabel Kepercayaan Diri dapat digambarkan
histogram distribusi frekuensi absolute, seperti pada gambar sebagai berikut :
92-95 96-99 100-103 104-107 108-111 112-115 116-1190
4
8
12
16
20
2
7
13
19
96
3
Interval
Gambar 4.1.Histogram Skor Variabel Kepercayaan Diri (X1)
2. Hasil Belajar Pengelasan (X2)
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah
sampel 59 orang, terdapat skor tertinggi 91 dan skor terendah 79 dengan rentang
2. Rata-rata skor (mean) 85,30 dan simpangan baku 2,71 (perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10). Distribusi frekuensi data variabel
Hasil Belajar Pengelasan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Pengelasan (X2)
Kelas Interval Kelas F Frek. Abs
1 79 – 80 3 5,0842 81 – 82 7 11,86
3 83 – 84 11 18,64
4 85 – 86 20 33,89
5 87 – 88 9 15,25
6 89 – 90 6 10.16
7 91 – 92 3 5,084
Jumlah 59 100
48
Distribusi frekuensi variabel Hasil Belajar Pengelasan dapat digambarkan
histogram distribusi skor berdasarkan frekuensi absolute, seperti pada gambar
sebagai berikut:
79-80 81-82 83-84 85-86 87-88 89-90 91-920
5
10
15
20
25
3
7
11
20
9
6
3
Interval
Gambar 4.2. Histogram Skor Variabel Hasil Belajar Pengelasan (X2)
3. Kesiapan Kerja (Y)
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah
responden 59 orang, terdapat skor tertinggi 120 dan skor terendah 94 dengan
rentang 4. Rata-rata skor (mean) 106,59 dan simpangan baku 5,418 (perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10). Distribusi frekuensi data variabel
Kesiapan Kerja dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
49
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja (Y)
Kelas Interval Kelas F Frek. Abs
1 94 – 97 3 5,084
2 98 – 101 7 11,86
3 102 – 105 12 20,33
4 106 – 109 19 32,20
5 110 – 113 9 15,25
6 114 – 117 6 10.16
7 118-121 3 5,084
Jumlah 59 100
Distribusi frekuensi Kesiapan Kerja dapat digambarkan histogram
distribusi frekuensi absolute, seperti pada gambar sebagai berikut :
94-97 98-101 102-105 106-109 110-113 114-117 118-12102468
101214161820
3
7
13
19
9
6
3
Interval
Gambar .4.3.Histogram Skor Variabel Kesiapan Kerja (Y)
50
B. Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian
1. Kepercayaan Diri (X1)
Untuk mengidentifikasi tingkat kecenderungan Kepercayaan Diri
digunakan harga Rata-rata ideal (Mi) dengan harga Mi adalah 105 (perhitungan
Tingkat kecenderungan dapat dilihat pada lampiran 11). Tingkat kecendrungan
Kepercayaan Diri dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Kepercayaan Diri (X1)
Keterangan fabsolut frelatif Kategori
111 – Ke atas 9 15,25 % Sangat Tinggi
105 – 110 28 47,45% Tinggi
99 – 104 20 33,89 % Kurang
98 – Ke bawah 2 22,22 % Rendah
Jumlah 59 100%
Dari tabel diatas tingkat kecendrungan variable Kepercayaan Diri dapat di
deskripsikan menjadi :Kategori Sangat Tinggi 9 orang (15,25%) , kategori Tinggi
ada 28 orang (47,45%), kategori Kurang ada 20 orang (33,89%), kategori Rendah
ada 2 orang (22,22%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Kepercayaan
Diri pada Siswa Kelas XII SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang TA.
2013/2014 cenderung Tinggi .
2. Hasil Belajar Pengelasan (X2)
Untuk mengidentifikasi tingkat kecenderungan Hasil Belajar Pengelasan
digunakan harga Rata-rata ideal (Mi) dengan harga Mi adalah 88 (perhitungan
51
Tingkat kecenderungan dapat dilihat pada lampiran 11). Tingkat kecendrungan
Hasil Belajar Pengelasan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5. Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Pengelasan (X2)
Keterangan fabsolut frelatif Kategori
88 – Ke atas 18 30,50% Sangat Kompeten
85 – 87 20 33,89 % Kompeten
82 – 84 18 30,50 % Cukup Kompeten
81 – Ke bawah 3 5,09 % Belum Kompeten
Jumlah 59 100 %
Dari tabel diatas tingakat kecenderungan variabel Hasil Belajar Pengelasan
(X2) dapat dideskripsikan menjadi: Kategori Sangat Kompeten ada 18 orang
(30,50%), Kategori Kompeten 20 orang (33,89%), kategori Cukup Kompeten 18
orang (30,50%) dan Kategori Belum Kompeten 3 orang (5,09%). Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa Hasil Belajar Pengelasan Siswa Kelas XII
SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang TA. 2013/2014 cenderung
Kompeten
3. Kesiapan Kerja (Y)
Untuk mengidentifikasi tingkat kecenderungan Kesiapan Kerja digunakan
harga Rata-rata ideal (Mi) dengan harga Mi adalah 113 (perhitungan Tingkat
kecenderungan dapat dilihat pada lampiran 11). Tingkat kecendrungan Kesiapan
Kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
52
Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Kesiapan Kerja (Y)
Keterangan fabsolut frelatif Kategori
113 – Ke atas 3 5,08% Tinggi
107 – 112 34 57,62% Cukup
101 – 106 19 32,20 % Kurang
100 – Ke bawah 3 5,08% Rendah
Jumlah 34 100 %
Dari tabel di atas tingakat kecenderungan variabel Kesiapan Kerja (Y)
dapat dideskripsikan menjadi: Kategori Tinggi ada 3 orang (5,08%), Kategori
cukup 34 orang (57,62%), kategori kurang 19 orang (32,20%) dan Kategori
rendah 3 orang (5,08%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Kesiapan
Kerja Siswa Kelas XII SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang TA.
2013/2014 cenderung Cukup.
C. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
analisis yaitu data berdistribusi normal, persamaan regresi linier, dan koefisien
Regresi. Untuk itu dilakukan uji normalitas, uji linieritas, dan keberartiaan arah
koefisien arah regresi.
1. Uji Normalitas
Dalam pengujian analisis data secara statistic dalam rangka uji hipotesis,
salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah uji normalitas data. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui normal atau tidaknya data setiap variabel penelitian. Pengujian
53
ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Syarat normal dipenuhi
jika χ2h < χ2t. Dalam penelitian ini ditetapkan taraf signifikansi 5 %. (Hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12). Berikut ini disajikan
ringkasan analisis perhitungan normalitas untuk setiap data variabel penelitian
seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.7.. Ringkasan Analisis Uji Normalitas Variabel Penelitian
Variabel Penelitian dk χ2h χ2t
Kepercayaan Diri (X1) 1 4,68 12,592
Hasil Belajar Pengelasan (X2) 1 9,76 12,592
Kesiapan Kerja (Y) 1 6,79 12,592
Dari tabel di atas, uji normalitas data setiap variabel penelitian diperoleh χ2h
< χ2t pada taraf signifikansi 5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
variabel Kepercayaan Diri (X1), Hasil Belajar Pengelasan (X2), dan Kesiapan
Kerja (Y) berdasarkan chi-kuadrat adalah berdistribusi Normal.
2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat
dalam rangka menggunakan teknik analisis data untuk menguji hipotesis.Dalam
penelitian ini hipotesis yang diuji yaitu Kepercayaan Diri (X1) dengan Kesiapan
Kerja (Y). hubungan antara Hasil Belajar Pengelasan (X2) dan hubungan secara
bersama-sama antara Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar Pengelasan dengan
Kesiapan Kerja. Dalam hal ini ada dua variabel bebas yang diduga mempengaruhi
54
terikat. Oleh Karena itu ada dua persamaan regresi yang perlu diuji kelinieritas
dan keberartiannya masing-masing.
Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan pada tabel ringkasan analisis
varians yang menguji kelinieran dan keberartian regresi, persamaan regresi
Kesiapan Kerja (Y) atas Kepercayaan Diri (X1) (perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 13). Persamaan regresi Y atas X1 yaitu : Y = 41,53 + 0,614
X1.
Tabel 4.8. Ringkasan ANAVA untuk persamaan regresi (Y) dengan (X1)
Sumber Variasi dk JK RJK Fhitung Ftabel 5%
Reg (a) 1 670364,8
Reg (b/a) 1 729,8375 729,8375 10,382 2,30
Sisa 57 1012,4 17,761
Tuna Cocok 5 612474,059 122494,8118 41 4,00
Galat 7 613486,459 11797,816
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ftabel dengan taraf signifikan 5%
adalah 2,30 sedangkan fh yang diperoleh 10,382. Ternyata fh > ft (10,382 > 2,30)
sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Y = 41,53 + 0,614 X1
adalah linier. Selanjutnya, untuk uji keberartian persamaan regresi, f tabel pada taraf
signifikansi 5% adalah 4,00. Sedangkan fh yang diperoleh = 41, ternyata fh > ft (41
> 4,00). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa persamaan regresinya adalah
berarti . Dengan demikian koefisien arah persamaan regresi Y atas X1 mempunyai
hubungan yang linier dan memiliki hubungan yang berarti pada taraf signifikansi
5%. Selanjutnya pada tabel berikut ini akan disajikan ringkasan analisis variansi
yang menguji kelinieran dan keberartian persamaan regresi Kesiapan Kerja (Y)
55
atas Hasil Belajar Pengelasan (X2) (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 13 ). Persamaan regresi Y atas X2 yaitu : Y = 29,73 + 0,90 X2.
Tabel 4.9. Ringkasan ANAVA untuk persamaan regresi (Y) dengan (X2)
Sumber Variasi Dk JK RJK Fhitung Ftabel
Reg (a) 1 410081,1
Reg (b/a) 1 3554,408 3554,408 52 2,30
Sisa 57 1387,829 24,3478
Tuna Cocok 5 589737,364 1179469,4728 14,6 4,00
Galat 7 591125,1933 11367,792
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ftabel dengan taraf signifikansi 5%
adalah 2,30 sedangkan fh yang diperoleh 52. Ternyata Fh > Ft (52 > 2,30) sehingga
dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Y = 29,73 + 0,90 X2 adalah linier.
Selanjutnya, untuk uji keberartian persamaan regresi, f tabel dengan taraf
signifikansi 5% adalah 4,00. Sedangkan fh yang diperoleh = 14,6 ternyata fh > ft (
14,6 > 4,00). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi adalah
berarti.
Dengan demikian koefisien arah persamaan regresi Y atas X2 mempunyai
hubungan yang linier pada taraf signifikansi 5% dan memiliki hubungan yang
berarti pada taraf signifikansi 5% (perhitungan dapat dilihat pada lampiran 14).
Untuk menguji kelinieran dan keberartian persamaan regresi ganda Kepercayaan
Diri (X1) dan Hasil Belajar Pengelasan (X2) terhadap Kesiapan Kerja (Y).
56
Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi ganda untuk X1 dan X2
adalah : Y = 105,84 + 0,5674 X1 + 0,7402 X2 (perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 15).
Tabel.4.10. Ringakasan ANAVA Regresi Ganda
Sumber Varians db JK Fh Ft
Regresi 2964,833
6 13,88 3.18Sisa(res) 56 777,403
Dari tabel diatas distribusi F diperolah Fh = 13,88 dan Ft = 3,18 pada taraf
signifikan 5% sehingga Fhitung > Ftabel (13,88 > 3,18). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa X1 dan X2 secara bersama-sama mempunyai hubungan yang
positif dan berarti terhadap Y.
D. Pengujian Hipotesis Penelitian
Setelah persyaratan uji normalitas, kelinieran dan keberartian dipenuhi,
maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan Korelasi Product Moment.
Untuk memastikan hubungan murni antar variabel, diuji dengan Korelasi Parsial
serta dilanjutkan dengan menguji hipotesis ketiga dengan teknik Korelasi Ganda.
Hasil perhitungan selengkapnya pada lampiran 17.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut, yang
memperlihatkan besarnya hubungan masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama :
57
Gambar 4.4. Gambaran Umum Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat
Keterangan bagan :
ry.1 = 0,647 adalah koefisien korelasi variabel X1 dengan Y
ry.1.2 = 0,7443 adalah koefisien korelasi parsial X1 dengan Y dan X2 dikontrol
ry.2 = 0,451 adalah koefisien korelasi variabel penelitian X2 dengan Y
ry.2.1 = 0,6386 adalah koefisien korelasi parsial X2 dengan Y dan X1 dikontrol
r1.2 = 0,134 adalah koefisien korelasi variabel X1 dengan X2
Ry.1.2 = 0,554 adalah koefisien korelasi ganda X1 dan X2 dengan Y
1. Terdapat Hubungan Yang Positif dan berarati antara Kepercayaan Diri
(X1) dengan Kesiapan Kerja (Y).
Ho : ry.1 = 0
Ha : ry.1 ≠ 0
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi product
moment, diperoleh harga koefisien korelasi yang menunjukkan hubungan antara
Y
X1
X2
ry.1.2= 0,554r1.2 = 0,134
ry.1 = 0,647
ry.1.2= 0,7443
ry.2 = 0,451
Ry.2.1= 0,6386
58
Kepercayaan Diri dengan Kesiapan Kerja sebesar ry.1 = 0,647 (perhitungan
lengkap dapat dilihat pada lampiran 16) dengan rt = 0,254 pada taraf signifikansi
5%. Dengan demikian diperoleh rh > rt (0,647 > 0,254). Maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis diterima.
Selanjutnya untuk melihat hubungan secara murni antara variabel bebas dan
variabel terikat dengan mengontrol salah satu variabel bebas lainnya digunakan
analisis statistic korelasi parsial.
Jika Hasil Belajar Pengelasan dikontrol maka koefisien korelasi parsial
antara Kepercayaan Diri dan Kesiapan Kerja adalah sebesar ry.1.2 = 0,7443
(perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18 ). Dengan harga ry.1.2 =
0,7443( dihitung harga t = 12,5 dan ttabel = 2,037 maka 12,5 > 3,17 pada taraf
signifikansi 5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Kepercayaan Diri
mempunyai hubungan yang signifikansi dengan Kesiapan Kerja meskipun
variabel Hasil Belajar Pengelasan tetap.
2. Terdapat Hubungan Yang Positif dan Berarti antara Hasil Belajar
Pengelasan (X2) dengan Kesiapan Kerja (Y).
Ho : ry.2 = 0
Ha : ry.2 ≠ 0
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi product
moment, diperoleh harga koefisien korelasi yang menunjukkan hubungan antara
Hasil Belajar Pengelasan dengan Kesiapan Kerja sebesar ry.2 = 0,451 (perhitungan
lengkap dapat dilihat pada lampiran 16) dengan rt = 0,254 pada taraf signifikansi
59
5%. Hasil analisis korelasi parsial antara X2 dan Y adalah ry.2.1 = 0,6386 dengan
ttabel = 3,17. Selanjutnya setelah dilakukan uji keberartian, diperoleh harga thitung =
4,82 dan ttabel = 3,17. Dengan demikian diperoleh th > tt (2,49 > 3,17). Maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho : ry.2 = 0) ditolak. Dengan demikian hipotesis
penelitian (Ha : ry.2 > 0) yang diajukan yaitu “ terdapat hubungan yang positif dan
berarti antara Hasil Belajar Pengelasan dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII di
SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang teruji kebenarannya dan dapat
diterima.
Selanjutnya untuk melihat hubungan secara murni antara variabel bebas dan
variabel terikat dengan mengontrol salah satu variabel bebas lainnya digunakan
analisis statistic korelasi parsial.
Jika Kepercayaan Diri dikontrol, maka koefisien korelasi parsial antara
Hasil Belajar Pengelasan dengan Kesiapan Kerja siswa adalah sebesar ry.2.1=
0,6386 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18). Dengan harga
ry.2.1=0,636 dihitung harga t sebesar thitung = 4,82 > ttabel = 3,17 pada taraf signifikansi
5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Hasil Belajar Pengelasan
mempunyai hubungan yang signifikansi dengan Kesiapan Kerja meskipun variabel
Kepercayaan Diri dikontrol atau tetap.
3. Terdapat Hubungan yang Positif dan Berarti secara bersama-sama
antara Kepercayaan Diri (X1) dan Hasil Belajar Pengelasan (X2) dengan
Kesiapan Kerja (Y).
Ho : ry.1.2 = 0
Ha : ry.1.2 ≠ 0
60
Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu hubungan antara X1 dan X2 dengan Y
digunakan analisis regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien
determinasi antara Kepercayaan Diri dan Belajar Pengelasan dengan Kesiapan
Kerja sebesar R2y.1.2 = 0,554 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 17). Ringkasan hasil analisis regresi tersebut adalah sebagai berikut : Fh
= 34, 8, harga Ft = 3,17 pada taraf signifikansi 5% sehingga Fh > Ft (34,8 > 3,17).
Ini berarti bahwa persamaan regresi Y = 105,84 + 0,5674 X1 + 0,7402 X2 dapat
dipertanggung jawabkan untuk menarik kesimpulan mengenai hubungan antara
Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar Pengelasan dengan Kesiapan Kerja.
E. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis deskriptif dan setelah
diadakan pengujian-pengujian, maka secara umum ditemukan Kesiapan Kerja
siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Swasta
Awal Karya Pembangunan Galang T.A 2013/2014 pada kategori Tinggi sebesar
47,45 %, Kepercayaan Diri siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik
Otomotif di SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang T.A 2013/2014
Kategori Kompeten Sebesar 33,89%, Hasil Belajar Pengelasan siswa kelas XII
Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Swasta Awal Karya
Pembangunan Galang T.A 2013/2014 pada kategori cukup sebesar 57,62 %.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa : 1) terdapat hubungan yang
positif dan berarti antara Kepercayaan Diri dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII
Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Swasta Awal Karya
Pembangunan Galang T.A 2013/2014, 2) terdapat hubungan yang positif dan
61
berarti antara Hasil Belajar Pengelasan dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII
Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Swasta Awal Karya
Pembangunan Galang T.A 2013/2014 dan 3) terdapat hubungan yang positif dan
berarti antara Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar Pengelasan secara bersama-sama
dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik
Otomotif di SMK Swasta Awal Karya Pembengunan Galang T.A 2013/2014.
F. Pembahasan Penelitian
Dalam penelitian ini dapat diketahui beberapa pembahasan yang dilasakan
pada saat penelitian, yaitu:
Pertama, data Kesiapan Kerja dan data Kepercayaan Diri diperoleh dengan
menggunakan angket dengan model skala likert yang diberikan kepada responden,
dimana jumlah responden sebanyak 59 orang, sehingga dapat diketahui seberapa
tinggi kepercayaan diri dan kesiapan kerja siswa setelah mengisi butir-butir soal
pada angket kepercayaan diri dan angket kesiapan kerja .
Kedua, data Hasil Belajar Pengelasan diperoleh dari data dokumentasi,
yaitu penilaian guru terhadap prestasi belajar siswa selama mengikuti mata
pelajaran teknik pengelasan, dimana nilai-nilai siswa tersebut merupakan data
yang diperoleh dari nilai raport siswa yang telah selesai mengikuti pelajaran
pengelasan, dimana data diambil dari siswa sebanyak 59 orang yang merupakan
sampel atau responden pada penelitian.
Ketiga, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara
Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar Pengelasan dari siswa kelas XII Program
Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Swasta Awal Karya Pembangunan
62
Galang T.A 2013/2014 sehingga dapat diketahui sampai dimana Kesiapan Kerja
siswa di SMK tersebut khususnya pada siswa kelas XII.
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa terdapat sumbangan Kepercayaan
Diri terhadap Kesiapan Kerja. Hal ini memberikan arti bahwa apabila
Kepercayaan Diri tinggi, maka akan semakin tinggi pula Kesiapan Kerja siswa.
Disamping itu terdapat pula sumbangan Hasil Belajar Pengelasan dengan
Kesiapan Kerja. Hal ini berarti bahwa apabila Hasil Belajar Pengelasan tinggi
maka akan semakin tinggi pula Kesiapan Kerja siswa.
Selanjutnya terdapat sumbangan Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar
Pengelasan terhadap Kesiapan Kerja. Hal ini memberikan arti pula pada
Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar Pengelasan semakin tinggi, maka akan
semakin tinggi pula Kesiapan Kerja siswa.
G. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini telah diupayakan sebaik mungkin dan
sesempurna mungkin dengan menggunakan prosedur penelitian ilmiah, akan
tetapi apapun metode yang digunakan tidak tertutup kemungkinan ada kekeliruan
dan kesalahan. Hal ini dimungkinkan karena pelaksanaan dan responden adalah
manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kelemahan sehingga dalam penelitian
ini diungkapkan beberapa keterbatasan penelitian.
Pertama, data Kesiapan Kerja dan data Kepercayaan Diri diperoleh dengan
menggunakan angket dengan model skala likert yang diberikan kepada responden.
Pengukuran dengan self-Report ini mempunyai keterbatasan, yakni : 1)
63
Kemampuan seseorang untuk membaca dan memahami pernyataan, 2) pandangan
dan pengertian pribadi seseorang, dan 3) Kemauan untuk mengungkapkan
sejujurnya keadaan pribadi masing- masing.
Kedua, data Hasil Belajar Pengelasan diperoleh dari data dokumentasi,
Pengukuran dengan menggunakan dokumentasi mempunyai keterbatasan yaitu
guru yang bersangkutan dalam penilaianya bisa saja kurang objektif, artinya
mungkin karena guru kurang dekat dengan siswa, atau mungkin saja ada
hubungan keluarga, maka nilai hasil belajar siswa tersebut akan dibuat baik/
tinggi.
Ketiga, penelitian ini hanya mengungkapkan Kepercayaan Diri dan Hasil
Belajar Pengelasan dari siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik
Otomotif di SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang T.A 2013/2014
untuk memprediksi sampai dimana Kesiapan Kerja siswa. Hasil penelitian ini
masih terlalu sedikit dan untuk memperoleh hasil yang lebih lengkap perlu bagi
peneliti selanjutnya agar mengikut sertakan faktor-faktor lain untuk memprediksi
Kesiapan Kerja siswa.
top related