9.bab iv

28
BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini, data yang dianalisis ada tiga jenis, yaitu Kepercayaan Diri (X 1 ), Hasil Belajar Pengelasan (X 2 ), dan Kesiapan Kerja (Y). Berdasarkan hasil pengolahan data, dalam bab ini akan diuraikan deskripsi data, tingkat kecendrungan masing-masing variabel penelitian, uji persyarat analisis, dan diakhiri dengan pengujian hipotesis. A. Deskripsi Data Variabel Penelitian 1. Kepercayaan Diri (X 1 ) Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah sampel 59 orang, terdapat skor tertinggi 118 dan skor terendah 92 dengan rentang 4. Rata-rata skor (mean) 105 dan simpangan baku 11,178 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10). Distribusi frekuensi data Kepercayaan Diri dapat dilihat pada tabel berikut ini : 46

Upload: erwin-saragih

Post on 30-Jan-2016

236 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

doc

TRANSCRIPT

Page 1: 9.BAB IV

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian ini, data yang dianalisis ada tiga jenis, yaitu Kepercayaan

Diri (X1), Hasil Belajar Pengelasan (X2), dan Kesiapan Kerja (Y). Berdasarkan

hasil pengolahan data, dalam bab ini akan diuraikan deskripsi data, tingkat

kecendrungan masing-masing variabel penelitian, uji persyarat analisis, dan

diakhiri dengan pengujian hipotesis.

A. Deskripsi Data Variabel Penelitian

1. Kepercayaan Diri (X1)

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah

sampel 59 orang, terdapat skor tertinggi 118 dan skor terendah 92 dengan rentang

4. Rata-rata skor (mean) 105 dan simpangan baku 11,178 (perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10). Distribusi frekuensi data

Kepercayaan Diri dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (X1)

Kelas Interval Kelas F Frek. Abs

1 92 – 95 2 3,382 96 – 99 7 11,863 100 – 103 13 22,034 104 – 107 19 32,205 108 – 111 9 15,246 112 – 115 6 10,16

7 116 – 119 3 5,08

Jumlah 59 100

46

Page 2: 9.BAB IV

47

Distribusi frekuensi variabel Kepercayaan Diri dapat digambarkan

histogram distribusi frekuensi absolute, seperti pada gambar sebagai berikut :

92-95 96-99 100-103 104-107 108-111 112-115 116-1190

4

8

12

16

20

2

7

13

19

96

3

Interval

Gambar 4.1.Histogram Skor Variabel Kepercayaan Diri (X1)

2. Hasil Belajar Pengelasan (X2)

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah

sampel 59 orang, terdapat skor tertinggi 91 dan skor terendah 79 dengan rentang

2. Rata-rata skor (mean) 85,30 dan simpangan baku 2,71 (perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10). Distribusi frekuensi data variabel

Hasil Belajar Pengelasan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Pengelasan (X2)

Kelas Interval Kelas F Frek. Abs

1 79 – 80 3 5,0842 81 – 82 7 11,86

3 83 – 84 11 18,64

4 85 – 86 20 33,89

5 87 – 88 9 15,25

6 89 – 90 6 10.16

7 91 – 92 3 5,084

Jumlah 59 100

Page 3: 9.BAB IV

48

Distribusi frekuensi variabel Hasil Belajar Pengelasan dapat digambarkan

histogram distribusi skor berdasarkan frekuensi absolute, seperti pada gambar

sebagai berikut:

79-80 81-82 83-84 85-86 87-88 89-90 91-920

5

10

15

20

25

3

7

11

20

9

6

3

Interval

Gambar 4.2. Histogram Skor Variabel Hasil Belajar Pengelasan (X2)

3. Kesiapan Kerja (Y)

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah

responden 59 orang, terdapat skor tertinggi 120 dan skor terendah 94 dengan

rentang 4. Rata-rata skor (mean) 106,59 dan simpangan baku 5,418 (perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10). Distribusi frekuensi data variabel

Kesiapan Kerja dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 4: 9.BAB IV

49

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja (Y)

Kelas Interval Kelas F Frek. Abs

1 94 – 97 3 5,084

2 98 – 101 7 11,86

3 102 – 105 12 20,33

4 106 – 109 19 32,20

5 110 – 113 9 15,25

6 114 – 117 6 10.16

7 118-121 3 5,084

Jumlah 59 100

Distribusi frekuensi Kesiapan Kerja dapat digambarkan histogram

distribusi frekuensi absolute, seperti pada gambar sebagai berikut :

94-97 98-101 102-105 106-109 110-113 114-117 118-12102468

101214161820

3

7

13

19

9

6

3

Interval

Gambar .4.3.Histogram Skor Variabel Kesiapan Kerja (Y)

Page 5: 9.BAB IV

50

B. Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian

1. Kepercayaan Diri (X1)

Untuk mengidentifikasi tingkat kecenderungan Kepercayaan Diri

digunakan harga Rata-rata ideal (Mi) dengan harga Mi adalah 105 (perhitungan

Tingkat kecenderungan dapat dilihat pada lampiran 11). Tingkat kecendrungan

Kepercayaan Diri dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Kepercayaan Diri (X1)

Keterangan fabsolut frelatif Kategori

111 – Ke atas 9 15,25 % Sangat Tinggi

105 – 110 28 47,45% Tinggi

99 – 104 20 33,89 % Kurang

98 – Ke bawah 2 22,22 % Rendah

Jumlah 59 100%

Dari tabel diatas tingkat kecendrungan variable Kepercayaan Diri dapat di

deskripsikan menjadi :Kategori Sangat Tinggi 9 orang (15,25%) , kategori Tinggi

ada 28 orang (47,45%), kategori Kurang ada 20 orang (33,89%), kategori Rendah

ada 2 orang (22,22%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Kepercayaan

Diri pada Siswa Kelas XII SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang TA.

2013/2014 cenderung Tinggi .

2. Hasil Belajar Pengelasan (X2)

Untuk mengidentifikasi tingkat kecenderungan Hasil Belajar Pengelasan

digunakan harga Rata-rata ideal (Mi) dengan harga Mi adalah 88 (perhitungan

Page 6: 9.BAB IV

51

Tingkat kecenderungan dapat dilihat pada lampiran 11). Tingkat kecendrungan

Hasil Belajar Pengelasan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.5. Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Pengelasan (X2)

Keterangan fabsolut frelatif Kategori

88 – Ke atas 18 30,50% Sangat Kompeten

85 – 87 20 33,89 % Kompeten

82 – 84 18 30,50 % Cukup Kompeten

81 – Ke bawah 3 5,09 % Belum Kompeten

Jumlah 59 100 %

Dari tabel diatas tingakat kecenderungan variabel Hasil Belajar Pengelasan

(X2) dapat dideskripsikan menjadi: Kategori Sangat Kompeten ada 18 orang

(30,50%), Kategori Kompeten 20 orang (33,89%), kategori Cukup Kompeten 18

orang (30,50%) dan Kategori Belum Kompeten 3 orang (5,09%). Dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa Hasil Belajar Pengelasan Siswa Kelas XII

SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang TA. 2013/2014 cenderung

Kompeten

3. Kesiapan Kerja (Y)

Untuk mengidentifikasi tingkat kecenderungan Kesiapan Kerja digunakan

harga Rata-rata ideal (Mi) dengan harga Mi adalah 113 (perhitungan Tingkat

kecenderungan dapat dilihat pada lampiran 11). Tingkat kecendrungan Kesiapan

Kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 7: 9.BAB IV

52

Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Kesiapan Kerja (Y)

Keterangan fabsolut frelatif Kategori

113 – Ke atas 3 5,08% Tinggi

107 – 112 34 57,62% Cukup

101 – 106 19 32,20 % Kurang

100 – Ke bawah 3 5,08% Rendah

Jumlah 34 100 %

Dari tabel di atas tingakat kecenderungan variabel Kesiapan Kerja (Y)

dapat dideskripsikan menjadi: Kategori Tinggi ada 3 orang (5,08%), Kategori

cukup 34 orang (57,62%), kategori kurang 19 orang (32,20%) dan Kategori

rendah 3 orang (5,08%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Kesiapan

Kerja Siswa Kelas XII SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang TA.

2013/2014 cenderung Cukup.

C. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan

analisis yaitu data berdistribusi normal, persamaan regresi linier, dan koefisien

Regresi. Untuk itu dilakukan uji normalitas, uji linieritas, dan keberartiaan arah

koefisien arah regresi.

1. Uji Normalitas

Dalam pengujian analisis data secara statistic dalam rangka uji hipotesis,

salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah uji normalitas data. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui normal atau tidaknya data setiap variabel penelitian. Pengujian

Page 8: 9.BAB IV

53

ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Syarat normal dipenuhi

jika χ2h < χ2t. Dalam penelitian ini ditetapkan taraf signifikansi 5 %. (Hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12). Berikut ini disajikan

ringkasan analisis perhitungan normalitas untuk setiap data variabel penelitian

seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.7.. Ringkasan Analisis Uji Normalitas Variabel Penelitian

Variabel Penelitian dk χ2h χ2t

Kepercayaan Diri (X1) 1 4,68 12,592

Hasil Belajar Pengelasan (X2) 1 9,76 12,592

Kesiapan Kerja (Y) 1 6,79 12,592

Dari tabel di atas, uji normalitas data setiap variabel penelitian diperoleh χ2h

< χ2t pada taraf signifikansi 5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

variabel Kepercayaan Diri (X1), Hasil Belajar Pengelasan (X2), dan Kesiapan

Kerja (Y) berdasarkan chi-kuadrat adalah berdistribusi Normal.

2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat

dalam rangka menggunakan teknik analisis data untuk menguji hipotesis.Dalam

penelitian ini hipotesis yang diuji yaitu Kepercayaan Diri (X1) dengan Kesiapan

Kerja (Y). hubungan antara Hasil Belajar Pengelasan (X2) dan hubungan secara

bersama-sama antara Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar Pengelasan dengan

Kesiapan Kerja. Dalam hal ini ada dua variabel bebas yang diduga mempengaruhi

Page 9: 9.BAB IV

54

terikat. Oleh Karena itu ada dua persamaan regresi yang perlu diuji kelinieritas

dan keberartiannya masing-masing.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan pada tabel ringkasan analisis

varians yang menguji kelinieran dan keberartian regresi, persamaan regresi

Kesiapan Kerja (Y) atas Kepercayaan Diri (X1) (perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 13). Persamaan regresi Y atas X1 yaitu : Y = 41,53 + 0,614

X1.

Tabel 4.8. Ringkasan ANAVA untuk persamaan regresi (Y) dengan (X1)

Sumber Variasi dk JK RJK Fhitung Ftabel 5%

Reg (a) 1 670364,8

Reg (b/a) 1 729,8375 729,8375 10,382 2,30

Sisa 57 1012,4 17,761

Tuna Cocok 5 612474,059 122494,8118 41 4,00

Galat 7 613486,459 11797,816

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ftabel dengan taraf signifikan 5%

adalah 2,30 sedangkan fh yang diperoleh 10,382. Ternyata fh > ft (10,382 > 2,30)

sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Y = 41,53 + 0,614 X1

adalah linier. Selanjutnya, untuk uji keberartian persamaan regresi, f tabel pada taraf

signifikansi 5% adalah 4,00. Sedangkan fh yang diperoleh = 41, ternyata fh > ft (41

> 4,00). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa persamaan regresinya adalah

berarti . Dengan demikian koefisien arah persamaan regresi Y atas X1 mempunyai

hubungan yang linier dan memiliki hubungan yang berarti pada taraf signifikansi

5%. Selanjutnya pada tabel berikut ini akan disajikan ringkasan analisis variansi

yang menguji kelinieran dan keberartian persamaan regresi Kesiapan Kerja (Y)

Page 10: 9.BAB IV

55

atas Hasil Belajar Pengelasan (X2) (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 13 ). Persamaan regresi Y atas X2 yaitu : Y = 29,73 + 0,90 X2.

Tabel 4.9. Ringkasan ANAVA untuk persamaan regresi (Y) dengan (X2)

Sumber Variasi Dk JK RJK Fhitung Ftabel

Reg (a) 1 410081,1

Reg (b/a) 1 3554,408 3554,408 52 2,30

Sisa 57 1387,829 24,3478

Tuna Cocok 5 589737,364 1179469,4728 14,6 4,00

Galat 7 591125,1933 11367,792

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ftabel dengan taraf signifikansi 5%

adalah 2,30 sedangkan fh yang diperoleh 52. Ternyata Fh > Ft (52 > 2,30) sehingga

dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Y = 29,73 + 0,90 X2 adalah linier.

Selanjutnya, untuk uji keberartian persamaan regresi, f tabel dengan taraf

signifikansi 5% adalah 4,00. Sedangkan fh yang diperoleh = 14,6 ternyata fh > ft (

14,6 > 4,00). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi adalah

berarti.

Dengan demikian koefisien arah persamaan regresi Y atas X2 mempunyai

hubungan yang linier pada taraf signifikansi 5% dan memiliki hubungan yang

berarti pada taraf signifikansi 5% (perhitungan dapat dilihat pada lampiran 14).

Untuk menguji kelinieran dan keberartian persamaan regresi ganda Kepercayaan

Diri (X1) dan Hasil Belajar Pengelasan (X2) terhadap Kesiapan Kerja (Y).

Page 11: 9.BAB IV

56

Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi ganda untuk X1 dan X2

adalah : Y = 105,84 + 0,5674 X1 + 0,7402 X2 (perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 15).

Tabel.4.10. Ringakasan ANAVA Regresi Ganda

Sumber Varians db JK Fh Ft

Regresi 2964,833

6 13,88 3.18Sisa(res) 56 777,403

Dari tabel diatas distribusi F diperolah Fh = 13,88 dan Ft = 3,18 pada taraf

signifikan 5% sehingga Fhitung > Ftabel (13,88 > 3,18). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa X1 dan X2 secara bersama-sama mempunyai hubungan yang

positif dan berarti terhadap Y.

D. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah persyaratan uji normalitas, kelinieran dan keberartian dipenuhi,

maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan Korelasi Product Moment.

Untuk memastikan hubungan murni antar variabel, diuji dengan Korelasi Parsial

serta dilanjutkan dengan menguji hipotesis ketiga dengan teknik Korelasi Ganda.

Hasil perhitungan selengkapnya pada lampiran 17.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut, yang

memperlihatkan besarnya hubungan masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama :

Page 12: 9.BAB IV

57

Gambar 4.4. Gambaran Umum Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat

Keterangan bagan :

ry.1 = 0,647 adalah koefisien korelasi variabel X1 dengan Y

ry.1.2 = 0,7443 adalah koefisien korelasi parsial X1 dengan Y dan X2 dikontrol

ry.2 = 0,451 adalah koefisien korelasi variabel penelitian X2 dengan Y

ry.2.1 = 0,6386 adalah koefisien korelasi parsial X2 dengan Y dan X1 dikontrol

r1.2 = 0,134 adalah koefisien korelasi variabel X1 dengan X2

Ry.1.2 = 0,554 adalah koefisien korelasi ganda X1 dan X2 dengan Y

1. Terdapat Hubungan Yang Positif dan berarati antara Kepercayaan Diri

(X1) dengan Kesiapan Kerja (Y).

Ho : ry.1 = 0

Ha : ry.1 ≠ 0

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi product

moment, diperoleh harga koefisien korelasi yang menunjukkan hubungan antara

Y

X1

X2

ry.1.2= 0,554r1.2 = 0,134

ry.1 = 0,647

ry.1.2= 0,7443

ry.2 = 0,451

Ry.2.1= 0,6386

Page 13: 9.BAB IV

58

Kepercayaan Diri dengan Kesiapan Kerja sebesar ry.1 = 0,647 (perhitungan

lengkap dapat dilihat pada lampiran 16) dengan rt = 0,254 pada taraf signifikansi

5%. Dengan demikian diperoleh rh > rt (0,647 > 0,254). Maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis diterima.

Selanjutnya untuk melihat hubungan secara murni antara variabel bebas dan

variabel terikat dengan mengontrol salah satu variabel bebas lainnya digunakan

analisis statistic korelasi parsial.

Jika Hasil Belajar Pengelasan dikontrol maka koefisien korelasi parsial

antara Kepercayaan Diri dan Kesiapan Kerja adalah sebesar ry.1.2 = 0,7443

(perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18 ). Dengan harga ry.1.2 =

0,7443( dihitung harga t = 12,5 dan ttabel = 2,037 maka 12,5 > 3,17 pada taraf

signifikansi 5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Kepercayaan Diri

mempunyai hubungan yang signifikansi dengan Kesiapan Kerja meskipun

variabel Hasil Belajar Pengelasan tetap.

2. Terdapat Hubungan Yang Positif dan Berarti antara Hasil Belajar

Pengelasan (X2) dengan Kesiapan Kerja (Y).

Ho : ry.2 = 0

Ha : ry.2 ≠ 0

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi product

moment, diperoleh harga koefisien korelasi yang menunjukkan hubungan antara

Hasil Belajar Pengelasan dengan Kesiapan Kerja sebesar ry.2 = 0,451 (perhitungan

lengkap dapat dilihat pada lampiran 16) dengan rt = 0,254 pada taraf signifikansi

Page 14: 9.BAB IV

59

5%. Hasil analisis korelasi parsial antara X2 dan Y adalah ry.2.1 = 0,6386 dengan

ttabel = 3,17. Selanjutnya setelah dilakukan uji keberartian, diperoleh harga thitung =

4,82 dan ttabel = 3,17. Dengan demikian diperoleh th > tt (2,49 > 3,17). Maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho : ry.2 = 0) ditolak. Dengan demikian hipotesis

penelitian (Ha : ry.2 > 0) yang diajukan yaitu “ terdapat hubungan yang positif dan

berarti antara Hasil Belajar Pengelasan dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII di

SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang teruji kebenarannya dan dapat

diterima.

Selanjutnya untuk melihat hubungan secara murni antara variabel bebas dan

variabel terikat dengan mengontrol salah satu variabel bebas lainnya digunakan

analisis statistic korelasi parsial.

Jika Kepercayaan Diri dikontrol, maka koefisien korelasi parsial antara

Hasil Belajar Pengelasan dengan Kesiapan Kerja siswa adalah sebesar ry.2.1=

0,6386 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18). Dengan harga

ry.2.1=0,636 dihitung harga t sebesar thitung = 4,82 > ttabel = 3,17 pada taraf signifikansi

5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Hasil Belajar Pengelasan

mempunyai hubungan yang signifikansi dengan Kesiapan Kerja meskipun variabel

Kepercayaan Diri dikontrol atau tetap.

3. Terdapat Hubungan yang Positif dan Berarti secara bersama-sama

antara Kepercayaan Diri (X1) dan Hasil Belajar Pengelasan (X2) dengan

Kesiapan Kerja (Y).

Ho : ry.1.2 = 0

Ha : ry.1.2 ≠ 0

Page 15: 9.BAB IV

60

Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu hubungan antara X1 dan X2 dengan Y

digunakan analisis regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien

determinasi antara Kepercayaan Diri dan Belajar Pengelasan dengan Kesiapan

Kerja sebesar R2y.1.2 = 0,554 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 17). Ringkasan hasil analisis regresi tersebut adalah sebagai berikut : Fh

= 34, 8, harga Ft = 3,17 pada taraf signifikansi 5% sehingga Fh > Ft (34,8 > 3,17).

Ini berarti bahwa persamaan regresi Y = 105,84 + 0,5674 X1 + 0,7402 X2 dapat

dipertanggung jawabkan untuk menarik kesimpulan mengenai hubungan antara

Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar Pengelasan dengan Kesiapan Kerja.

E. Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis deskriptif dan setelah

diadakan pengujian-pengujian, maka secara umum ditemukan Kesiapan Kerja

siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Swasta

Awal Karya Pembangunan Galang T.A 2013/2014 pada kategori Tinggi sebesar

47,45 %, Kepercayaan Diri siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik

Otomotif di SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang T.A 2013/2014

Kategori Kompeten Sebesar 33,89%, Hasil Belajar Pengelasan siswa kelas XII

Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Swasta Awal Karya

Pembangunan Galang T.A 2013/2014 pada kategori cukup sebesar 57,62 %.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa : 1) terdapat hubungan yang

positif dan berarti antara Kepercayaan Diri dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII

Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Swasta Awal Karya

Pembangunan Galang T.A 2013/2014, 2) terdapat hubungan yang positif dan

Page 16: 9.BAB IV

61

berarti antara Hasil Belajar Pengelasan dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII

Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Swasta Awal Karya

Pembangunan Galang T.A 2013/2014 dan 3) terdapat hubungan yang positif dan

berarti antara Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar Pengelasan secara bersama-sama

dengan Kesiapan Kerja siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik

Otomotif di SMK Swasta Awal Karya Pembengunan Galang T.A 2013/2014.

F. Pembahasan Penelitian

Dalam penelitian ini dapat diketahui beberapa pembahasan yang dilasakan

pada saat penelitian, yaitu:

Pertama, data Kesiapan Kerja dan data Kepercayaan Diri diperoleh dengan

menggunakan angket dengan model skala likert yang diberikan kepada responden,

dimana jumlah responden sebanyak 59 orang, sehingga dapat diketahui seberapa

tinggi kepercayaan diri dan kesiapan kerja siswa setelah mengisi butir-butir soal

pada angket kepercayaan diri dan angket kesiapan kerja .

Kedua, data Hasil Belajar Pengelasan diperoleh dari data dokumentasi,

yaitu penilaian guru terhadap prestasi belajar siswa selama mengikuti mata

pelajaran teknik pengelasan, dimana nilai-nilai siswa tersebut merupakan data

yang diperoleh dari nilai raport siswa yang telah selesai mengikuti pelajaran

pengelasan, dimana data diambil dari siswa sebanyak 59 orang yang merupakan

sampel atau responden pada penelitian.

Ketiga, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara

Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar Pengelasan dari siswa kelas XII Program

Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Swasta Awal Karya Pembangunan

Page 17: 9.BAB IV

62

Galang T.A 2013/2014 sehingga dapat diketahui sampai dimana Kesiapan Kerja

siswa di SMK tersebut khususnya pada siswa kelas XII.

Berdasarkan hasil perhitungan bahwa terdapat sumbangan Kepercayaan

Diri terhadap Kesiapan Kerja. Hal ini memberikan arti bahwa apabila

Kepercayaan Diri tinggi, maka akan semakin tinggi pula Kesiapan Kerja siswa.

Disamping itu terdapat pula sumbangan Hasil Belajar Pengelasan dengan

Kesiapan Kerja. Hal ini berarti bahwa apabila Hasil Belajar Pengelasan tinggi

maka akan semakin tinggi pula Kesiapan Kerja siswa.

Selanjutnya terdapat sumbangan Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar

Pengelasan terhadap Kesiapan Kerja. Hal ini memberikan arti pula pada

Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar Pengelasan semakin tinggi, maka akan

semakin tinggi pula Kesiapan Kerja siswa.

G. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini telah diupayakan sebaik mungkin dan

sesempurna mungkin dengan menggunakan prosedur penelitian ilmiah, akan

tetapi apapun metode yang digunakan tidak tertutup kemungkinan ada kekeliruan

dan kesalahan. Hal ini dimungkinkan karena pelaksanaan dan responden adalah

manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kelemahan sehingga dalam penelitian

ini diungkapkan beberapa keterbatasan penelitian.

Pertama, data Kesiapan Kerja dan data Kepercayaan Diri diperoleh dengan

menggunakan angket dengan model skala likert yang diberikan kepada responden.

Pengukuran dengan self-Report ini mempunyai keterbatasan, yakni : 1)

Page 18: 9.BAB IV

63

Kemampuan seseorang untuk membaca dan memahami pernyataan, 2) pandangan

dan pengertian pribadi seseorang, dan 3) Kemauan untuk mengungkapkan

sejujurnya keadaan pribadi masing- masing.

Kedua, data Hasil Belajar Pengelasan diperoleh dari data dokumentasi,

Pengukuran dengan menggunakan dokumentasi mempunyai keterbatasan yaitu

guru yang bersangkutan dalam penilaianya bisa saja kurang objektif, artinya

mungkin karena guru kurang dekat dengan siswa, atau mungkin saja ada

hubungan keluarga, maka nilai hasil belajar siswa tersebut akan dibuat baik/

tinggi.

Ketiga, penelitian ini hanya mengungkapkan Kepercayaan Diri dan Hasil

Belajar Pengelasan dari siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik

Otomotif di SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang T.A 2013/2014

untuk memprediksi sampai dimana Kesiapan Kerja siswa. Hasil penelitian ini

masih terlalu sedikit dan untuk memperoleh hasil yang lebih lengkap perlu bagi

peneliti selanjutnya agar mengikut sertakan faktor-faktor lain untuk memprediksi

Kesiapan Kerja siswa.