99 metode belajar bag 3
Post on 05-Jul-2015
931 Views
Preview:
TRANSCRIPT
43. Metode Perancangan
Metode perancangan adalah Suatu metode mengajar dimana pendidik harus
merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
Langkah-langkah yang ditempuh melalui metode proyek ini yaitu :
Pertama : Merencanakan proyek yang akan dilaksanakan. Misalnya ; berapak
kali kita melakukan proyek selama satu tahun.
Kedua : Pengalokasian waktu, dengan menghitung berapa minggu diadakan
proyek dalam satu tahun. Misalnya untuk sementara waktu tiga kali dalam satu tahun
sudah mencukupi. Tiap-tiap masa belajar 2 ½ bulan lamanya, diselingi masa proyek kira-
kira satu bulan.
Kelebihan metode perancangan :
1. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan
menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan.
2. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan,
sikap, dan ketera4. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan
pokok unit yang dibahas.
3. Dengan pengajaran royek, dapat membangkitkan dan mengaktifkan siswa, dimana
masing-masing belajar dan bekerja sendiri.
4. Melalui metode proyek memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk
mempraktekkan apa yang telah dipelajari.
5. Melalui metode proyek memperhatikan segi minat, perbedaan serta kemampuan
masing-masing individu siswa.
6. Dapat menumbuhkan sikap sosial dan bekerja sama yang baik.
7. Dapat membentuk siswa dinamis dan ilmiah dalam berbuat/berkarya.
Kekurangan metode perancangan :
1. Kurikulum yang berlaku di Negara kita saat ini, baik secara vertical maupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2.Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan
memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
3. Harus dapat memilih topic unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas,
dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
4. Memerlukan perencanaan yang matang
5.Tidak smua guru merencanakan/terbiasa dengan metode proyek. Sebab dengan metode
proyek guru dituntut untuk bekerja keras dan mengorganisir pelajaran yang menjadi
proyek secara terencana
6.Bila proyek diberikan terlalu banyak, akan berakibat membosankan bagi siswa
7. Bagi sekolah tingkat rendah (SD dan SLTP), metode proyek masih siulit dilaksanakan.
Sebab metode proyek menuntut siswa untuk mencari, membaca, memikirkan serta dapat
memecahkan masalahnya sendiri
8. Dilihat dari segi aktivitasnya, organisasi sekolah menjadi tidak sederhana. Disamping
memerlukan banyak fasilitas, tenaga dan finansial
44. SIMPOSIUM
Simposium merupakan suatu bentuk pertemuan yang digunakan untuk membahas
suatu hal atau masalah dari dua segi atau lebih yang berbeda. Biasanya digunakan untuk
membahas suatu pokok pembicaraan ( topik ), yang tidak kompleks. Sebagai contoh
misalnya mengenai Penundaan usia perkawinan ditinjau dari segi agama, dari segi
kepentingan bangsa dan Negara, dan dari segi kepentingan manusia pribadi.
Tujuan dari metode simposium, sebagai berikut :
a. Melatih menganalisa dan menarik kesimpulan
b. Melatih daya fikir dan kreativitas
c. Memperbanyak pengetahuan dan pengalaman
Langkah-langkah metode ini :
1. Guru membagi kelompok 3-5 orang
2. Guru memberikan suatu permasalahan yang akan di bahas dari dua segi atau lebih
yang berbeda, misalnya tentang keterlambatan di sekolah kelompok tersebut
membahas permasalahan tersebut dengan di tinjau dari segi pendidikan, segi
displin dll
3. Kemudian kelompok tersebut harus membuat kesimpulanya dan dibacakan di
depan kelas.
Kebaikan dari metode symposium :
a. Dapat mengembangkan pengetahuan dan pengalaman
b. Dapat memberi kesempatan mengutarakan gagasan, pendapat dan pengalaman
c. Dapat melihat kemampuan menganalisa, menarik kesimpulan, dan meninjau
sesuatu secara ilmiah
Kelemahannya dari metode ini :
a. Memerlukan tenaga ahli, waktu dan pesiapan yang lebih matang
b. Kalau peserta kurang menguasai bahan yang dibahas, mereka cenderung menjadi
pendengar, dan kurang berperanserta dalam pembahasan
45. METODE SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)
SQ3R merupakan suatu metode membaca yang sangat baik untuk kepentingan
membacasecara intensif dan rasional. Metode membaca ini baik untuk keperluan studi.
Metode membaca untuk studi ini dianjurkan oleh seorang guru besar psikologi dari Ohio
State University, yaitu Prof. Francis P. Robinson, tahun 1941. Metode ini merupakan
salah satu metode membaca yang makin lama makin dikenal orangdan banyak
digunakan. Kegiatan membaca dengan menggunakan metode SQ3R mencakup lima
langkah sebagai berikut ini :
1. Survei ( penelaahan pendahuluan )
2. Question ( bertanya )
3. Read ( membaca )
4. Recite ( mengutarakan kembali )
5. Review ( mengulang kembali )
Langkah-langkah dari metode ini :
Langkah 1: Survey
Jika kita membaca sebuah buku, apa yang pertama-tama kita lakukan ? Apakah
langsung membaca buku tersebut ?
Sebelum membaca, biasanya orang menyediakan waktu beberapa menit untuk
mengenal keseluruhan anatomi buku. Caranya dengan membuka-buka buku secara cepat
dan keseluruhan yang langsung tampak. Anatomi buku meliputi (1) bagian pendahuluan,
seperti halaman judul ( judul, nama pengarang , penerbit , tempat penerbit, tahun terbit,
dan sebagainya ), daftar isi, halaman ucapan terima kasih, daftar table, dan daftar gambar
( jika ada ), barangkali juga halaman yang berisi persetujuan yang berwenang
menerbitkan buku tersebut, dan abstraksi ; (2) bagian isi buku, yang menggambarkan
urutan dan tata menyajian isi buku; (3) bagian akhir buku, yaitu berisi kesimpulan, saran
atau rekomendasi, daftar pustaka, dan indeks.
Langkah 2 : Question
Pada saat kita menghadapi sebuah bacaan, pernahkah kita mengajukan pertanyaan
pada diri sendiri tentang hal-hal yang berkaitan dengan bacaan ? Pertanyaan-pertanyaan
itu dapat menuntun kita memehami bacaan dan mengarahkan pikiran pada isi bacaan
yang akan dimasuki sehingga kita bersifat aktif. Kiat tidak hanya mengikuti apa saja yang
dikatakan pengarang. Kita boleh mengkritik dan mempertanyakan apa apa yang
dikatakan pengarang sambil nanti melihat buktinya.
Langkah 3 : Read
Setelah kita menyurvei dan merumuskan pertanyaan- pertanyaan, kita mulai
melakukan kegiatan membaca. Tidak perlu semua kalimat, kiat dapat membaca dengan
dituntun oleh pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan,. Perlambat menbaca kita
pada bagian-bagian yang penting atau yang kita anggap sulit dan percepat kembali pada
bagian-bagian yang tidak penting atau yang telah kita ketahui.
Langkah 4 : Recite
Setiap kita selesai membaca satu bagian berhentilah sejenak. Buatlah catatan-
catatan penting tentang bagian yang di baca itu dengan kata-kata sendiri, lakukan it uterus
sampai kita beres membaca. Catatan itu bias berupa kutipan, simpulan atau komentar
kita.
Langkah 5 : Review
Setelah kita selesai membaca buku secara keseluruhan, tinjau kembali hal-hal
penting yang telah kita baca. Temukan bagian-bagian penting yang perlu untuk diingat
kembali, terutama hal-hal yang telah diberi tanda atau digaris bawahi. Pengulangan
kembali akan membantu daya ingat kita untuk memperjelas pemahaman terhadap bacaan,
juga membantu menemukan hal penting yang mungkin terlewat sebelumnya.
Kelebihan dari SQ3R :
a. Dapat mengembangkan pengetahuan dan pengalaman
b. Dapat melatih daya fikir dan kemampuan menangkap suatu materi pembelajaran
c. Dapat lebih efektif dan efisien serta memungkinkan member hasil yang maksimal
Kelemahan dari SQ3R :
a. Apabila membaca tidak konsentrasi akan gampang cepat lupa dengan apa yang
dibaca tadi.
b. Apabila siswa banyak yang tidak membaca dengan baik maka hasilnya tidak akan
mengerti dan tidak akan cepat menerap materi tersebut
46. Kancing Gemerincing
Metode ini merupakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada semua siswa untuk berpendapat dan melatih kita untuk berbicara. Dalam kegiatan
kancing gemerincing , masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan
untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
anggota lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah untuk mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok.
Langkah-langkahnya:
1. Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing
2. Sebelum kelompok memulai tugasnya , setiap siswa dalam masing-masing kelompok
mendapakatkan dua/ tiga buah kancing
3. Setiap kali seorang siswa berbicara, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya
dan meletakkan di tengah-tengah
4. Jika kancing yang dimiliki seseorang habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai
semua rekannya juga menghabiskan
Kelebihan metode ini :
a. Melatih kita berbicara
b. Memberikan kesempatan kepada semua siswa
c. untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja
kelompok.
Kelemahan metode ini :
a. Apabila siswa tersebut tidak mengerti tentang materi yang dipertanyakan maka
metode ini kurang berjalan dengan lancar, menghambat teman lain yang ingin
menjawab.
47. Metode Picture and Picture
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Langkah-langkah Metode Picture and Picture:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan / rangkuman.
Kelebihan Metode Picture and Picture :
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
Kekurangan Metode Picture and Picture:
1. Memakan banyak waktu.
2. Banyak siswa yang pasif.
48. Metode Pembelajaran Kolaboratif MURDER
Pembelajaran MURDER merupakan pembelajaran yang diadaptasi dari buku karya Bob
Nelson “The Complete Problem Solver” yang merupakan gabungan dari beberapa kata
yang meliputi: Mood (Suasana Hati), Understand (Pemahaman), Recall (Pengulangan),
Digest (Penelaahan), Expand (Pengembangan), Review (Pelajari Kembali).
Langkah- langkah penerapan strategi pembelajaran MURDER adalah sebagai berikut:
1. Langkah pertama berhubungan dengan suasana hati (mood) adalah ciptakan suasana
hati yang positif untuk belajar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menentukan waktu,
lingkungan dan sikap belajar yang sesuai dengan kepribadian siswa.
2. Langkah kedua berhubungan dengan pemahaman adalah segera tandai bahan
pelajaran yang tidak dimengerti. Pusatkan perhatian pada mata pelajaran tersebut atau
ada baiknya melakukan bersama beberapa kelompok latihan.
3. Langkah ketiga berhubungan dengan pengulangan adalah setelah mempelajari satu
bahan dalam suatu mata pelajaran, segeralah berhenti. Setelah itu, ulangi membahas
bahan pelajaran itu dengan kata-kata siswa.
4. Langkah keempat yang berhubungan dengan penelaahan adalah segera kembali pada
bahan pelajaran yang tidak dimengerti. Carilah keterangan mengenai mata pelajaran
itu dari artikel, buku teks atau sumber lainnya. Jika masih belum bisa, diskusikan
dengan guru atau teman kelompok.
5. Langkah keenam yang berhubungan dengan review adalah pelajari kembali materi
pelajaran yang sudah dipelajari.
Kelebihan Metode Kolaboratif MURDER :
1. Menciptakan semangat belajar sehingga konsentrasi belajar dapat dicapai
semaksimal mungkin dan dapat menyerap apa yang telah dipelajari.
2. Agar siswa memiliki kesempatan untuk membentuk atau menyusun kembali
imformasi yang telah mereka terima.
3. Dengan pengembangan, maka akan lebih banyak mengetahui tentang hal-hal yang
berhubungan dengan materi yang dipelajari
Kekurangan Metode Kolaboratif MURDER :
1. Dengan adanya pengulangan maka memerlukan waktu yang relative lama.
2. Memerlukan pemahaman yang kuat
3. Pendidik harus berupaya keras membuat siswa merasa mood dengan suasana
belajar.
49. Metode DLPS (Double Loop Problem Solving)
` DPLS adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan
penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama dari timbulnya masalah, jadi
berkenaan dengan jawaban untuk pertanyaan mengapa. Selanjutnya menyelesaikan
masalah tersebut dengan cara menghilangkan hal yang menyebabkan munculnya masalah
tersebut.
Langkah-langkah metode DLPS :
1. Menuliskan pernyataan masalah awal
2. Mengelompokkan gejala
3. Menuliskan pernyataan masalah yang telah direvisi
4. Mengidentifikasui kausal
5. Implementasi solusi
6. Identifikasi kausal utama
7. Menemukan pilihan solusi utama
8. Implementasi solusi utama.
Kelebihan Metode DLPS (Double Loop Problem Solving) :
1. Adanya identifikasi masalah secara lengkap dan menyeluruh.
2. Belajar menganalisis suatu kejadian dalam pembelajaran dengan berusaha
menemukan solusi yang tepat.
Kekurangan Metode DLPS (Double Loop Problem Solving) :
1. Memerlukan pemahaman yang baik tentang pemecahan solusi dalam belajar
2. Dengan adanya tahap-tahap penyelesaian masalah, memakan aktu yang lama dalam
proses belajar.
50. Metode Talking Stick
Metode pembelajaran dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat
wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya.
Kelebihan :
- Menguji kesiapan siswa.
- Melatih membaca dan memahami dengan cepat.
- Agar lebih giat belajar (belajar dahulu).
Kekurangan :
- Membuat siswa senam jantung.
- Membuat siswa gugup.
Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
.
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi,
siswa membaca materi lengkap.
4. Guru mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya. Kemudian Guru mengambil
tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa
yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
5. Guru memberikan kesimpulan.
51. Metode Treffinger
Model pembelajaran Treffinger untuk mendorong belajar kreatif. Kreatifitas
merupakan salah satu kemampuan yang ditingkatkan terutama pada program anak
berbakat. Dalam model ini diperlukan pendekatan kompherensif untuk menbantu siswa
menggali kemampuannya.
Kelebihan :
- Siswa dapat melatih perkembangan kreativitasnya.
- Siswa dapat bertukar pendapat dengan siswa lain sehingga dapat mengembangkan
idenya.
- memberikan makna bahwa setiap orang memiliki potensi kreatif dalam dirinya.
Kekurangan :
- Guru tidak dapat mengetahui perkembangan kreativitas siswa secara menyeluruh.
- Guru tidak dapat memantau semua siswa.
Langkah-langkah :
1. Guru memberikan materi
2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang telah
dipelajari dengan berdiskusi atau bertukar pendapat dengan teman sekelompoknya.
Siswa menerapkan ide kreatifnya di kelompoknya.
4. Siswa mempersentasikan kreativitasnya di depan kelas.
5. Guru memberikan kesimpulan.
52. Metode Bertukar Pasangan
Model pembelajaran Bertukar Pasangan termasuk pembelajaran dengan tingkat
mobilitas cukup tinggi, di mana siswa akan bertukar pasangan dengan pasangan lainnya
dan nantinya harus kembali ke pasangan semula/pertamanya.
Kelebihan :
- Siswa dilatih untuk dapat bekerjasama mempertahankan pendapat.
- Semua siswa terlibat.
Kekurangan :
- Memerlukan waktu yang lama.
- Guru tidak dapat mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
Langkah-langkah :
1. Siswa dibentuk berkelompok secara berpasangan/2 orang (guru bisa menunjuk
pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya. Setelah
selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan dari kempok yang lain.
3. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling
menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
4. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada
pasangan semula.
5. Guru memberikan kesimpulan.
53. METODE KERJA KELOMPOK
Metode kerja kelompok adalah metode yang mewajibkan peserta bekerja di dalam
kelompoknya masing-masing, setelah mendapatkan tugas dari pelatih.
Kegunaan dan tujuan
1) Untuk membuat suasana bekerja yang aktif, gotong royong dan bertanggung jawab.
2) Menciptakan lomba (secara sehat) antar kelompok.
3) Agar peserta mengetahui benar dan memghayati hal-hal yang sedang dipelajarinya,
sehingga tidak verbalistis.
Cara pelaksanaan
1) Pembentukan kelompok peserta.
2) Pelatih memberi tugas kepada kelompok.
3) Kelompok mengatur pembagian kerja bagi semua anggotanya.
4) Anggota kelompok mengerjakan tugas yang sudah diberikan oleh pelatih.
5) Selama mereka bekerja pelatih wajib mengontrol cara kerja peserta.
6) Tiap kelompok wajib melaporkan hasil kerja kelompok masing-masing.
7) Hasil kerja dapat diperbanyak, atau ditempel pada dinding supaya dipelajari oleh semua peserta.
Kebaikan
1) Dapat digunakan untuk melatih kerjasama, gotong royong dan tanggung jawab.
2) Dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu yang singkat.
3) Dapat langsung menghayati bahan yang sedang dipelajari.
4) Dapat menimba pengalaman, kecakapan dan keterampilan orang lain.
5) Dapat memanfaatkan keahlian masing-masing anggota kelompok.
Kelemahan
1) Peserta yang kurang kreatif menjadi masa bodoh, bahkan tidak tau apa yang harus dikerjakan.
2) Kadang-kadang sulit menyiapkan alat dan bahan.
54. METODE PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk
pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk
memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan
mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk
mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks (Ratumanan, 2002 : 123).
Kegunaan dan tujuan
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah. Kerjasama yang
dilakukan dalam PBI, mendorong munculnya berbagi keterampilan inkuiri dan dialog
dengan demikian akan berkembang keterampilan sosial dan berpikir.
2) Permodelan Peranan Orang Dewasa.
3) Pembelajar Otonom dan Mandiri.
Cara pelaksanaan
1) Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2) Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4) Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kebaikan
1) Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
2) Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
3) Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Kelemahan
1) Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2) Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3) Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.
55. METODE TAK TERDUGA
Metode tak terduga adalah suatu metode latihan yang digunakan untuk
menyampaikan suatu cara atau sesuatu kepada seseorang atau kelompok, dengan tidak
diketahui dan tak terduga sebelumnya oleh yang bersangkutan. Acara atau sesuatu itu
biasanya mengarah ke hal-hal yang baik atau positif.
Kegunaan dan tujuan
1) Memberi kepuasan dan kesan yang menggembirakan bagi yang bersangkutan.
2) Membangkitkan semangat kepada yang bersangkutan.
3) Meningkatkan daya kreasi dan usaha.
Cara pelaksanaan
1) Carilah data yang authentiek dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai orang
atau kelompok yang bersangkutan, misalnya nama, alamat, tanggal lahir, jabatan,
sifat/watak, bakat, keberhasilan/prestasi, kemajuan, kerjasama, dan lain-lain dari orang
atau kelompok itu.
2) Perhatikan keadaan setempat, kebiasaan orang/masyarakat setempat, adat, agama
dan lain-lain.
3) Membuat rencana dan persiapan kegiatan dengan baik dan cermat, tentukan pemain
perannya, dan alat yang akan digunakannya. Rahasiakan semuanya itu, cukup diketahui
oleh beberapa orang yang sangat berkaitan dengan pelaksanaannya saja.
Kebaikan
1) Memberikan surprise atau suatu kejutan yang menyenangkan.
2) Memberikan kesan yang positif yang tidak akan terlupakan.
3) Dapat membangkitkan semangat untuk berusaha lebih meningkatakn prestasi.
4) Dapat melatih kreasi.
5) Dapat menumbuhkan rasa persahabatan yang lebih akrab.
Kelemahan
1) Kalau salah alamat karena data yang dipakai salah, dapat menimbulakan masalah.
2) Ada kemungkinan menimbulkan ketakutan, malu, sedih, marah, atau shock kepada
ybs, bila cara melaksanakannya kurang baik.
Cara pelaksanaannya
1) Memberi hadiah ulang tahun kepada seseorang yang kebetulan lupa bahwa ia berulang tahun.
2) Memberi penghargaan atau penilaian baik kepada seseorang atau suatu kelompok di depan rekan-rekannya, tanpa diduga sebelumnya.
56. Metode Talam Kerja
Talam kerja adalah suatu tempat kegiatan administrasi tata usaha dengan sejumlah kecil
tenaga staf (personil) yang dibebani tugas yang cukup banyak.
Metode taalam kerja adalah metode yang menggunakan talam kerja seperti tersebut di
atas untuk melatih peserta bekerja dengan cepat dan tepat.
Cara pelaksanaan
1. Peserta dibagi dalam kelompok dan masing-masing diamati oleh sedikitnya seorang
pelatih
2. Dalam tiap ruangan terdapat satu kelompok peserta yang dianggap tenaga staf suatu
kantor
3. Kepada setiap kelompok diberikan lembar penugasan yang isinya memberitahukan
bahwa kelompok tersebut dianggap tenaga staf suatu kantor, dan mereka harus
membagi tugas diantara anggota kelompok
4. Kepada setiap kelompok diberikan berbagai macam bentuk surat yang disampaikan
secara bertubi-tubi
5. Surat tersebut disampaikan oleh pengantar surat dari kantor pusat, dan petugas
meminta jawaban tertulis dari kelompoknya
6. Pelatih yang mengamati kelompok berkewajiban mencatat suasan akerja dikelompok
tersebut
7. Apabila dianggap waktu sudah cukup, kegiatan dihentikan. Kemudian diadakan
pembahasan dari hasil kegiatan tersebut
Tujuan
Melatih bekerja secara cepat dan tepat
Melatih kecepatan menentukan skala prioritas dan membagi tugas
Kebaikan
1. Dapat melihat jiwa kepemimpinan peserta
2. Dapat mengetahui kecepatan penentuan skala prioritas dan pembagian kerja
3. Dapat melihat sikap dan tanggapan peserta atas bertumpuknya pekerjaan
4. Dapat menggugah peserta untuk membiasakan diri bekerja secara berdaya guna
dan tepat guna
Kelemahan
1. Banyak menggunakan ruang, pelatih dan alat tulis kantor
2. Persiapannya harus tertib dan matang
57. Metode CRI (Certainly of Response Index)
Definisi
Metode CRI adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan tingkat keyakinan siswa
tentang kemampuan yang dimilikinya untuk memilih dan menggunakan pengetahuan
yang telah dimilkinya.
Kelebihan :
CRI menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan
nyata dalam pengajaran.
Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kekurangan :
Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
Dalam CRI sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama,
sedangkan unsur studinterabaikan.
Cara pelaksanaan :
Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas,
mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan
dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang
masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam
kelompok, serta mengirim utusan.
Pelaksanaan CRI dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu
petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama,
mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas
kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
Akhir CRI, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil
observasi menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh
menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar,
model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.
58. Metode Training
1. Edutainment (Education & Entertainment)
ProLC menggagas metode Pembelajaran yang unik dan lain dari yang lain, sehingga
proses belajar bisa lebih menyenangkan dan peserta bisa mengalami secara langsung
manfaat pelatihan-pelatihan soft skill Pro LC (Learning by doing) :
2. Interaksi dua arah
Level pembicara-pembicara ProLC adalah fasilitator (tingkat tinggi dalam dunia
pembicara) dimana mereka bukan hanya sekedar lecturing (mengajar) tetapi akan lebih
banyak memfasilitasi peserta untuk belajar dan berdiskusi.
3. Image Slides
Dalam menampilkan materi-materi dalam slide Pro LC memperbanyak tampilan
gambar, film, musik dan alat peraga. Tujuannya adalah untuk merangsang otak kanan
peserta dan menurunkan gelombang otak agar materi dapat lebih mudah dipahami dan
menyenangkan setiap peserta dalam pelatihan.
4. Games & Workshop
Pro LC menyiapkan game dan workshop yang berhubungan dengan materi-materi
dalam pelatihan. Dengan menganalogikan setiap materi dalam permainan sederhana yang
menyenangkan dan didiskusikan oleh seluruh peserta diharapkan peserta lebih mudah
ingat dan lebih mudah menerapkan semua materi dalam kehidupannya baik secara
pribadi maupun professional
5. Alat Peraga
Pro LC menyiapkan alat-alat peraga yang akan mempermudah peserta dalam
memahami materi-materi pelatihan. Alat-alat peraga yang kami siapkan sangat sederhana
tetapi sangat powerfull dalam mendukung proses belajar mengajar.
6. Neuro Lingusitic Program (NLP)
Para fasilitator akan membimbing peserta untuk mengaktifkan kekuatan alam
bawah sadarnya dengan metode NLP (aktivasi kekuatan alam bawah sadar). Tujuan dari
metode ini adalah menanamkan kunci untuk mengaktifkan motivasi apabila peserta
mengalami demotivasi dan untuk memunculkan Self Statement yang positif.
7. Attractive Entertrainer
Para fasilitator ProLC bukan hanya akan menjadi trainer selama pelatihan tetapi juga
akan menjadi entertrainer yang menghibur bagi peserta.
8. Inner Driven Training
Semua materi-materi dalam pelatihan akan menyentuh dimensi hati para peserta
pelatihan. Tujuannya adalah agar peserta akan termotivasi dengan sendirinya (motivasi
akan meledak dari hati mereka sendiri)
9. Out Door Activities
Pro LC juga mengagas pelatihan diluar ruangan dengan maksud agar peserta tidak
mengalami kejenuhan dalam proses pelatihan.
10. Out Bound
Out Bound juga menjadi salah satu cara bagi ProLC dalam menyampaikan materi-materi
pelatihan dengan langsung mengaplikasikannya dalam aktivitas-aktivitas Out Bound baik
itu soft, medium maupun hard out bound
59. METODE SCRAMBLE ( SUSUN ACAK )
A. Pengertian Scramble Method
Scramble adalah suatu model pembelajaran kooperatif dengan membagi lembar kerja yang berisi pertanyaan pada akhir pertemuan dan harus dijawab oleh siswa. Lembar kerja tersebut sudah dilengkapi dengan jawaban yang disusun secara acak. Dengan
top related