76643006 patofisiologi hernia
Post on 03-Apr-2018
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 76643006 Patofisiologi Hernia
1/3
Patofisiologi hernia
\[
-
7/28/2019 76643006 Patofisiologi Hernia
2/3
Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang abnormal atau kelemahannya
suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia terisi secara normal (Lewis,SM, 2003).
P[ada orang yang sehat ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis yaitu
kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur muskulus oblikus internus abdominis yang
menutup anulus inguinalis internus ketika berkontraksi dan adanya fasia transversal yang kuat yangmenutupi triganum hasselbaeh yang umumnya hampir tidak berotot sehingga adanya gangguan pada
mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia inguinalis (Martini, H 2001)
Komplikasi1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi hernia tidak dapat
dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis ireponibilis). Pada keadaan ini belum ada
gangguan penyaluran isi usus.2. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang masuk. Cincin hernia
menjadi relatif sempit dan dapat menimbulkan gangguan penyaluran isi usus. Keadaan ini
disebut hernia inguinalis lateralis incarcerata.3. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan
terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis strangulata.Pembedahan (Operatif) :
a. Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang.
b. Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi
hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit ikat
setinggi lalu dipotong.
c. Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan menutup celah
yang terbuka dengan menjahit
p\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ertemuan transversus internus
dan muskulus ablikus internus abdominus ke ligamen ing]uinal.
-
7/28/2019 76643006 Patofisiologi Hernia
3/3
Pemberian infus memiliki berbagai indikasi antara lain sebagai infus jaga jalan masuk obat dan sebagai terapi
cairan. Terapi cairan dibagi lagi atas resusitasi, maintenance dan koreksi. Untuk resusitasi biasa digunakan
kristaloid isotonik dan koloid. Kristaloid isotonik memiliki kandungan Na+ relatif tinggi (>100 mEq/L) tujuannya
agar bertahan lama di ekstraseluler (khususnya intravaskuler). Sebaliknya, cairan maintenance menggunakan
elektrolit dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan harian (Na+ moderate dan K+ cukup). Terapi cairan koreksi
ditujukan untuk mengatasi gangguan elektrolit berat.
top related