48093591-ppt-sepsis
Post on 03-Jan-2016
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pendahuluan Secara global 5 juta neonatus meninggal setiap tahunnya,
98% di antaranya terjadi di negara-negara sedang berkembang
Angka kematian bayi 50% terjadi pada periode neonatus dan 50% di antaranya terjadi pada minggu 1 kehidupan
1/3 dari 4 juta bayi meninggal di dunia setiap tahunnya yang disebabkan oleh infeksi berat dan dan 25% dari 1000 bayi yang meninggal dikarenakan sepsis neonatorum
World Health Organization. Neonatal sepsis - a major killer to be tackled in communitie: http://www.who.int/child_adolescent_health/news/archive/2009/19_01/en/index.html
Morbiditas dan mortalitas yang tinggi akibat sepsis neonatus Insidensi sepsis di negara yang sedang berkembang 18
pasien per 1000 kelahiran dibanding dengan negara maju 1-5 pasien per 1000 kelahiran
Aminullah A. Sepsis Pada Bayi Baru Lahir. Dalam: M. Sholeh Kosim, Ari Yunanto. dkk (editor). Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2008.hal171 – 185
Definisi
Sepsis neonatorum adalah infeksi aliran darah yang bersifat invasif dan ditandai dengan ditemukannya MO dalam cairan tubuh seperti darah, sumsum tulang atau air kemih.
Sepsis atau septikemia adalah kumpulan gejala klinis dari penyakit infeksi berat, disertai respons sistemik berupa hipotermia atau hipertermia, takikardi, hiperventilasi dan letargi.
Diagnosis
Diagnosis sepsis neonatal sulit karena gambaran klinis pasien tidak spesifik
Tanda dan gejala sepsis neonatal tidak berbeda dengan gejala penyakit non infeksi berat lain pada bayi baru lahir
Dalam menentukan diagnosis diperlukan berbagai informasi antara lain :
Faktor resiko mayor dan minor
NO Faktor Mayor Faktor Minor
1 Ketuban Pecah > 24 jam Ketuban Pecah > 12 jam
2 Ibu demam intrapartum > 38°C Ibu demam intrapartum > 37,5°C.
3 Korioamnionitis Gemelli
4 Fetal takikardi > 160 kali /menit APGAR score yang rendah
1” skor < 5
5” skor < 7
5 Ibu leukositosis (hitung sel
darah putih >20.000)
Ibu leukositosis (hitung sel darah
putih >15.000)
6 - Ketuban hijau kental atau keruh
dengan berbau busuk
7 - BBL sangat rendah (<1500 gram)
8 - Bayi prematur (UG < 37 minggu)
9 - Takipneu > 1 jam 13
Gambaran klinik
14
Keadaan umum Demam, hipotermia, “tidak merasa baik”,tidak mau makan, sklerema
Sistem Gastointestinal Perut kembung, muntah, diare, hepatomegali
Sistem Pernapasan Apnea, dispnea, takipnea, retraksi, grunting, sianosis
Sistem Saraf Pusat Iritabilitas, lesu, tremor, kejang, hiporefleksia, hipotonia, refleks Moro abnormal, pernapasan tidak teratur, fontanela menonjol, tangisan nada tinggi
Sistem Kardiovaskuler Pucat, mottling, dingin,kulit lembab, takikardi, hipotensi, bradikardi
Sistem Hematologi Ikterus, splenomegali, pucat, petekie, purpura, perdarahan
Sistem Ginjal oliguria
15
Manifestasi fetal inflammatory response syndrome (FIRS)•Takipnea (frekuensi napas > 60/menit) ditambah merintih/retraksi atau desaturasi•Iritabilitas suhu (< 36°C atau > 37,9 ° C)•Waktu pengisian kembali kapiler > 3 detik Hitung leukosit < 4000/μl atau > 34.000/μl•CRP > 10 mg/dl•IL-6 atau IL-8 > 70 pq/ml•16 sRNA gene PRC positif
Satu atau lebih kriteria FIRS bersama dengan gejaladan tanda infeksi (lihat Tabel 2) Sepsis dihubungkan dengan hipotensi atau disfungsi organ tunggal
Sepsis berat dengan hipotensi membutuhkan resusi-tasi cairan dan dukungan inotropik Kegagalan multi organ walau telah diberikan dukungan terapi sepenuhnya
FIRS
SEPSIS
SEPSIS BERAT
Syok septik
SINDROM DISFUNGSI Multiorgan
Px Penunjang
• Teknik direkMetode paling definitif dalam mendiagnosa sepsis
neonatal terdiri atas isolasi mikroorganisme dari darah neonatus beresiko dan bergejala :
1. punksi vena perifer 0,5 – 1,0 ml darah2. isolasi mikroorganisme dari cairan tubuh steril
(serebrospinal, urin, dan cairan sendi, pleura dan cairan peritoneal)
Teknik indirek Pertanda hematologik yang digunakan adalah
hitung sel darah putih total, hitung neutrofil, neu trofil imatur, rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total (I:T)
16
60% pasien sepsis disertai perubahan hitung neutrofil. Rasio antara neutrofil imatur dan neutrofil total (rasio I/T) sering dipakai sebagai penunjang diagnosa sepsis neonatal.
Sensitifitas rasio I/T ini 60-90 %, karenanya untuk diagnosis, perlu disertai kombinasi dengan gambaran klinik dan pemeriksaan penunjang lain.
C-reactive protein (CRP), yaitu protein yang timbul pada fase akut kerusakan jaringan. Peninggian kadar CRP ini terjadi 24 jam setelah terjadi sepsis, meningkat pada hari ke 2-3 sakit dan menetap tinggi sampai infeksi teratasi
Nilai CRP serial : menilai respon pemberian AB, menentukan lamanya terapi serta kejadian kekambuhan pada pasien dengan sepsis neonatal
Komponen untuk Skrining Sepsis yang Dihubungkan dengan Sensitivitas dan
spesifisitasRohsiswatmo R dr, SpA(K). Tatalaksana Sepsis Neonatorum. Media Aesculapius
no.6/Jan-Feb 2007.
18
Uji Nilai Abnormal
Sensitivitas
Spesifisitas
C Reactive Protein (CRP)
>10 mg/L 47-100% 83-94%
Hitung Leukosit Total (TLC)
<5000, >15000
17-89% 81-98%
Hitung Neutrofil Absolut (ANC)
<1800/mm3 38-96% 61-92%
Rasio Neutrofil Imatur : Total (ITR)
>20% 90-100% 50-78%
Variabel klinisSuhu tidak stabilDenyut Jantung >180 kali/menit, <100 kali/menitFrekuensi napas >60 kali/menit ditambah merintih/retraksi atau desatusariLetargis atau penurunan kesadaranIntoleransi glukosa (glukosa plasma >10 mmol/L)Intoleransi minumVariabel hemodinamikTekanan darah <2 SD di bawah nilai normal untuk usiaTekanan darah sistolik <50 mmHg (neonatus usia 1 hari)Tekanan darah sistolik <65 mmHg (bayi < 1 bulan)Variabel perfusi jaringan Waktu pengisian kembali kapiler >3 detikLaktat plasma >3 mmol/L
Kriteria Diagnosis Sepsis pada Neonatus(Rohsiswatmo R dr, SpA(K). Tatalaksana Sepsis Neonatorum. Media Aesculapius no.6/Jan-Feb 2007. diunduh dari http://www.freewebs.com/mediaaesculapius/arsip%20skma%202007/SKMA_revisi_jan-
feb07sudah%20terisi_edit4.pdf)
Variabel inflamasiLeukositosis (hitung leukosit >34.000/mL)Leukopenia (hitung leukosit <5.000/mL)Neutrofil imatur >10%Immature : total neutrophil (IT) ratio >0,2Trombositopenia <100.000/mL CRP >10 mg/dL atau >2 SD di atas nilai normalProkalsitonin >8,1 mg/dL atau >2 SD di atas nilai normalIL-6 atau IL-8 > 70 pg/mL16 s PCR positif
Tatalaksana
Suspek Sepsis (faktor resiko +) AB kombinasi (sensitifitas tinggi thdp gram + & -) memperluas cakupan mikroorganisme
patogen yang mungkin diderita pasien. Diberikan sesegera mungkin sampai didapatkan hasil kultur.
Hasil kultur darah (+) AB sensitif terhadap MO tertentu berdasarkan hasil kultur.
Durasi pemberian antibiotik pada sepsis neonatal(Family Practice Notebook. Neonatal Sepsis. Diunduh dari URL http://www.fpnotebook.com/Nicu/ID/NntlSps.htm)
Diagnosis DurasiMeningitis 21 hariKultur darah (+), tanda-tanda sepsis (+) 10 – 14 hariKultur darah (-), komponen skrining sepsis (+)
7 – 10 hari
Kultur darah (-), komponen skrining sepsis (-)
5 – 7 hari
Antibiotik Dosis Frekuensi Pemberian
Durasi
< 7 hari < 7 hari
Ampicillinatau
50 mg/kgBB/x 12 jam 8 jam IV, IM 7 – 10 hari
Cloxallin 50 mg/kgBB/x 12 jam 8 jam IV, IM 7 – 10 hari
DanGentamicin atau
2,5 mg/kgBB/x
2 jam 8 jam IV, IM 7 – 10 hari
Amikacin 7,5 mg/kgBB/x
12 jam 8 jam IV, IM 7 – 10 hari
Antibiotik untuk sepsis neonatalFamily Practice Notebook. Neonatal Sepsis. Diunduh dari URL
http://www.fpnotebook.com/Nicu/ID/NntlSps.htm
23
Perawatan pendukung : Syok, hipoksia, dan asidosis metabolik harus dideteksi dan
dikelola dengan pemberian resusitasi cairan, dan ventilasi mekanik, inotropik
Cairan, elektrokit, dan glukosa harus dipantau dengan teliti, disertai dengan perbaikan hipovolemia, hiponatremia, hipokalsemia, dan hipoglikemia serta pembatasan cairan jika sekresi hormon antidiuretik tidak memadai.
Immunoglobulin Intravena (Intravenous Immunoglobulin IVIG). meningkatkan antibodi tubuh serta memperbaiki fagositosis dan kemotaksis sel darah putih.
Fresh Frozen Plasma (FFP). Pemberian FFP mengatasi gangguan koagulasi yang diderita pasien.
24
Manifestasi fetal inflammatory response syndrome (FIRS)•Takipnea (frekuensi napas > 60/menit) ditambah merintih/retraksi atau desaturasi•Iritabilitas suhu (< 36°C atau > 37,9 ° C)•Waktu pengisian kembali kapiler > 3 detik Hitung leukosit < 4000/μl atau > 34.000/μl•CRP > 10 mg/dl•IL-6 atau IL-8 > 70 pq/ml•16 sRNA gene PRC positif
Satu atau lebih kriteria FIRS bersama dengan gejaladan tanda infeksi (lihat Tabel 2) Sepsis dihubungkan dengan hipotensi atau disfungsi organ tunggal
Sepsis berat dengan hipotensi membutuhkan resusi-tasi cairan dan dukungan inotropik Kegagalan multi organ walau telah diberikan dukungan terapi sepenuhnya
FIRS
SEPSIS
SEPSIS BERAT
Syok septik
SINDROM DISFUNGSI Multiorgan
KOMPLIKASI
Pencegahan
Pada masa Antenatal –> Perawatan antenatal meliputi pemeriksaan kesehatan ibu secara berkala, imunisasi, pengobatan terhadap penyakit infeksi yang diderita ibu, asupan gizi yang memadai, penanganan segera terhadap keadaan yang dapat menurunkan kesehatan ibu dan janin. Rujuk ke pusat kesehatan bila diperlukan.
Pada masa Perinatal –> Perawatan ibu selama persalinan dilakukan secara aseptik.
Pada masa Postnatal –> Rawat gabung bila bayi normal, pemberian ASI secepatnya, jaga lingkungan dan peralatan tetap bersih, perawatan luka umbilikus secara steril.
Prognosis
• Angka kematian masih cukup tinggi terutama pada keadaan syok septik. Pada keadaan ini angka kematian berkisar antara 40 – 70 %, bila telah disertai dengan gagal organ multipel seperti shock lung, gangguan fungsi hati atau gagal ginjal kematian dapat mencapai 90 – 100 %.
• 25% bayi meninggal walaupun telah diberikan antibiotik dan perawatan intensif.
World Health Organization. Neonatal sepsis - a major killer to be tackled in communitie; 19 Januari 2009. diunduh dari : http://www.who.int/child_adolescent_health/news/archive/2009/19_01/en/index.html Aminullah A. Sepsis Pada Bayi Baru Lahir. Dalam: M. Sholeh Kosim, Ari Yunanto. dkk (editor). Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2008.hal171 – 185 The Merck Manuals Online Medical Library. Neonatal Sepsis (Sepsis Neonatorum).Diunduhdarihttp://www.merck.com/mmpe/sec19/ch279/ch279m.html Gotoff SP. Sepsis dan Meningitis Neonatus. Dalam: Nelson, Behrman, Kliegman, Arvin (editor). Ilmu Kesehatan Anak. Vol 1.ed 15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. Hal 653 – 655 Rohsiswatmo R dr, SpA(K). Tatalaksana Sepsis Neonatorum. Media Aesculapius no.6/Jan-Feb 2007. diunduh dari http://www.freewebs.com/mediaaesculapius/arsip%20skma%202007/SKMA_revisi_jan-feb07sudah%20terisi_edit4.pdfHarianto A. Sepsis Neonatorum. SMF Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran UNAIR Surabaya. diunduh dari http://www.pediatrik.com/isi03.php?page=html&hkategori=pdt&direktori=pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-tsyz266.htm
REFERENSI
28
Powell KR. Sepsis dan Syok. Dalam: Nelson, Behrman, Kliegman, Arvin (editor). Ilmu Kesehatan Anak. Vol 2.ed 15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. Hal 869 – 870Soedarmo, Sumarno S.Poorwo, dkk. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis ; Sepsis & Syok Septik. Edisi kedua. Jakarta : Badan Penerbit IDAI. 2008. H :358 – 63Sankar MJ, Ramesh A, dkk. Sepsis In The Newborn. Division of Neonatologi Department of Pediatrics. Diunduh dari URL http://www.newbornwhocc.org/pdf/sepsis_innewborn.pdf Family Practice Notebook. Neonatal Sepsis. Diunduh dari URL http://www.fpnotebook.com/Nicu/ID/NntlSps.htmGoldstein B, Giroir B, Randolph A. Members of the International Consensus Conference on Neonatal Sepsis. Definitions for Sepsis and Organ Dysfunction in Pediatrics. Pediatr Crit Care Med 2005;6(1):2-8www.medicastore.comhttp://emedicine.medscape.com
top related