patofisiologi sepsis dengan sitokin ppt

15
Nilai Sitokin Sebagai Petunjuk Tingkat Keparahan Penyakit PATOFISIOLOGI SEPSIS DENGAN SITOKIN

Upload: medhagitta

Post on 12-Apr-2016

58 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Sepsis merupakan masalah yang besar dalam bidang kedokteran. Kondisi ini merupakan kondisi infeksius yang umum didapatkan dan seringkali berakibat fatal. Angka kejadian terus meningkat, dengan tingkat kematian yang sangat tinggi, meskipun telah dilakukan penggunaan antibiotik spesifik, intervensi operasi yang agresif, dukungan gizi, dan terapi anti-inflamasi. Biasanya, pasien yang mengalami sepsis akan menunjukkan heterogenitas yang tinggi karena banyaknya variabel seperti usia, berat badan, jenis kelamin, adanya penyakit sekunder, keadaan sistem kekebalan tubuh, dan tingkat keparahan infeksi. Kita sekarang sangat membutuhkan adanya biomarker dan pemeriksaan yang dapat diandalkan serta diterapkan untuk pengelompokkan risiko pada pasien sepsis yang akan dengan mudah mengidentifikasi pasien yang berada pada resiko tertinggi untuk terjadi outcome yang buruk. Penanda tersebut akan amat penting untuk membuat keputusan bagi terapi intervensi dini atau untuk desain uji klinis septik. Dalam karya ini, kami akan meninjau biomarker yang telah ada saat ini untuk mengetahui keparahan sepsis dan terutama penggunaan sitokin sebagai penanda biologis dengan peran patofisiologi yang penting.

TRANSCRIPT

Page 1: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

Nilai Sitokin Sebagai Petunjuk Tingkat Keparahan Penyakit

PATOFISIOLOGI SEPSIS DENGAN SITOKIN

Page 2: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

Sepsis Angka kejadian

tinggi

Tingkat kematian

tinggi

Intervensi•Penggunaan antibiotik spesifik•Intervensi operasi yang agresif•Dukungan Gizi•Terapi anti inflamasi

Heterogenitas

•Usia, Berat Badan, Jenis Kelamin•Adanya penyakit Sekunder•Sistem kekebalan Tubuh•Tingkat keparahan infeksi

Page 3: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

•Di Amerika Serikat, 700.000 orang dengan sepsis, 210.000 meninggal

Angus & Wax(2001)

•Dengan terapi dukungan dan pemberian antibiotik, 30%—70% pasien sepsis meninggal.Wheeler &

Bernard(1999)

•Sepsis secara signifikan emngurangi kualitas hidup dari orang-orang yang bertahan hidup dari sepsis.

Perl et al(1995)

Page 4: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

Sepsis adalah konsekuensi dari kurangnya respon imun bawaan untuk melawan infeksi mikroba (Glauser 2000)

Infection SIRS Sepsis Severe

SepsisSepstic Shock

Page 5: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

Aktivasi sel responsif terhadap patogen

Pelepasan sitokin

TNF-a, IL-1, MIF, MCP-1, IL-6, IL-10

Pelepasan mediator lipid

PAF, Prostaglandin

Pelepasa spesies

oksigen yang reaktif

Page 6: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

Disfungsi Organ

Hipoperfusi dan hipoksia jaringan

Mediator Inflamasi - Patogen

Dilatasi pembuluh darahPeningkatan permeabilitasKebocoran Plasma

DICDisseminated Intravascular Coagulation

Page 7: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

Pengelompokkan stratifikasi pasien menggunakan resiko dasar terhadap outcome yang buruk dan

potensi untuk memberikan respon terhadap terapi yang diberikan

PIRO, untuk membedakan sepsis berdasarkan faktor predisposisi dan kondisi premorbid, sifat dari infeksi yang ada, karakteristik dari respon host, dan luasnya disfungsi organ yang terjadi

(Levy et al. 2003)

Perlu identifikasi profil respon untuk biomarker yang mampu mengidentifikasi pasien beresiko

untuk terjadinya disfungsi organ, dan intervensi apakah yang dapat mengurangi tingkat disfungsi

organ

Page 8: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

Produk Bakteri(Endotoksin & DNA

Bakteri)

Protein Fase Akut(Protein C,

Procalcitonin, LBP LPS – binding

protein)

Faktor Koagulasi(Fibrin, degrading

products, antitrombin III, D

dimer)

Penanda Sel Membran

(HLA-DR, CD-64, Eselectin)

Proses seluler(Apoptese)

Hormon(Kortisol, ACTH)

Reseptor Larut(SCD-14, sTNFRI,

sTNF-RII)

Sitokin(TNF, IL-6, IL-8,IL-

10)

Molekul Biomarker

Page 9: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

Menetapkan diagnosis sepsis pada pasien dengan sindrom perancu seperti

systemic inflammatory response syndrome (SIRS)

Mengukur tingkat keparahan penyakit dan mengidentifikasi pasien dengan risiko tinggi dari hasil

yang tidak menguntungkan

Cara yang mudah dan dapat diandalkan untuk mengetahui respon dari pasien untuk terapi tertentu, dan berfungsi sebagai cara untuk mengukur efek dari terapi

tertentu pada respon pejamu

Fungsi biomarker dalam manajemen klinis pasien sepsis

Page 10: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

•CRP normal 10mg/L .•Meningkat 4-6 jam setelah infeksi.•Mencapai puncak 36-50 jam hingga

500mg/L•Infeksi virus biasanya tidak

meningkatkan CRP plasma secara signifikan.

CRP•Dapat diukur kadarnya dalam plasma

paling cepat 2 jam setelah awal infeksi, •Memuncak dalam 12-24 jam•Nilai normal biasanya dibawah 0,5 ng / ml

dan bisa meningkat hingga 2000 kali lipat selama terjadinya infeksi yang berat.

•PCT biasanya tidak meningkat selama terjadinya infeksi virus

PCT

Page 11: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

Kadar PCT lebih sensitif (88 vs 75%) dan juga lebih spesifik (81 vs 67%) daripada kadar CRP untuk membedakan peradangan

bakteri dan non-bakteri(Simon et al 2004.)

CRP dan PCT berguna untuk diagnosis pada pasien sepsis ,meskipun dianggap sebagai tanda peradangan sistemik,

biasanya terlihat pada pasien dengan infeksi bakteri dibandingkan pada pasien rawat inap yang mengalami SIRS atau

infeksi virus

PCT menunjukkan sensibilitas dan spesifisitas yang lebih baik dalam membedakan pasien septik dan non-septik, juga menjadi

penanda tingkat keparahan pada sepsis dan mungkin dapat berguna dalam memeriksa efektivitas terapi pada pasien sepsis.

klinis.

Page 12: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

•Mampu membedakan antara kelompok yang dapat bertahan hidup dengan kelompok yang tidak dapat bertahan hidupIL-1, IL-2, IL-4, IL-6, IL-8, IL-10,

IFNγ, GCSF, MCP-1

•Tidak berbeda antara kelompok yang dapat bertahan hidup dengan kelompok yang tidak dapat bertahan hidupTNF, IL-5, IL-7, IL-12, IL-13, IL-17, MIP-1, GM-

CSF•Merupakan sitokin yang mempunyai

kinerja terbaik dalam memprediksi outcome yang akan terjadi

IL-8 dan IL-1

•Meningkat secara signifikan jika dibandingkan dengan pasien yang mngalami sepsis atau kelompok kontrol yang sehatIL-1β, IL-2, IL-4,

IL-10, IL-13 GM-CSF

Page 13: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

•Kinetikanya yang lambat dan stabil dalam plasma, yang memungkinkan deteksinya yang mudah dalam sampel darah pasien, dan korelasinya yang baik dengan intensitas respon inflamasi

•Mayoritas (64-100%) dari pasien yang mengalami sepsis mengalami peningkatan kadar IL-6 dalam sirkulasi darahnya, dan kadar tersebut berkorelasi dengan tingkat keparahan dan outcome yang terjadi

•Prediktor outcome yang berharga pada pasien yang mengalami sepsis dan syok septik. Semua pasien memiliki kadar yang dapat terdeteksi dan kadar yang tinggi ditemukan pada sebagian besar pasien

IL-6

Page 14: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

•Adalah cikal-bakal protein yang terdapat dalam kelenjar hipofisis, dalam sel - T dan dalam makrofag dan dilepaskan sebagai respon dalam menanggapi rangsangan yang berbeda-beda, termasuk infeksi dan stres

•Kadar MIF dalam sirkulasi dapat secara dini mendeteksi sepsis dengan kultur yang positif pada pasien yang akan menjalani operasi jantung (Mendonça Filho et al. 2004).

•Peningkatan konsentrasi MIF tampaknya menjadi indikator awal dari terjadinya outcome yang buruk dari pasien yang mengalami sepsis pada ruang perawatan intensif (Bozza dkk. 2004)

Macrophage

Migration Inhibitory

Factor (MIF)

Page 15: Patofisiologi Sepsis Dengan Sitokin PPT

KesimpulanSecara signifikan, pencarian

biomarker dengan peran patofisiologi yang penting dalam sepsis mempunyai implikasi penting dalam

perawatan pasien, penentuan prognosa outcome dan dalam uji coba senyawa baru dalam

pengembangan klinis.