3_sambungan_keling.ppt

Post on 29-Dec-2015

46 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Berdasarkan penyambungan pelatnya, sambungan paku keling dikelompokkan sebagai :

1. Sambungan berimpit ( lap joint) adalah sambungan yang menempatkan pelat yang akan disambung saling berimpitan dan kedua pelat tersebut disambung dengan paku keling.

2. Sambungan bilah (butt joint) adalah sambungan yang menempatkan kedua ujung pelat yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua pelat tersebut ditutup dengan bilah (strap), kemudian masing-masing pelat disambungkan dengan bilah menggunakan paku keling.

Berdasarkan penyambungan pelatnya, sambungan paku keling dikelompokkan sebagai :

1. Sambungan berimpit ( lap joint) adalah sambungan yang menempatkan pelat yang akan disambung saling berimpitan dan kedua pelat tersebut disambung dengan paku keling.

2. Sambungan bilah (butt joint) adalah sambungan yang menempatkan kedua ujung pelat yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua pelat tersebut ditutup dengan bilah (strap), kemudian masing-masing pelat disambungkan dengan bilah menggunakan paku keling.

BERDASARKAN JUMLAH BARIS PAKU YANG BERDASARKAN JUMLAH BARIS PAKU YANG DIGUNAKAN, SAMBUNGAN PAKU KELING DIGUNAKAN, SAMBUNGAN PAKU KELING DIBEDAKAN SEBAGAI :DIBEDAKAN SEBAGAI :

a. Sambungan baris tunggal (single riveted joint). Pada sambungan berimpit, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan satu baris paku keling pada sistem sambungan. Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan satu baris paku pada masing-masing sisi sambungan.

Sambungan baris ganda (double riveted lap joint) Pada sambungan berimpit, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan dua baris paku keling pada sistem sambungan. Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan dua baris paku pada masing-masing sisi sambungan. Berdasarkan susunan paku kelingnya, sambungan baris ganda ini dikelompokkan sebagai :

Sambungan rantai Sambungan zig-zag

GAMBAR SAMBUNGAN BERIMPIT GAMBAR SAMBUNGAN BERIMPIT TUNGGAL, SAMBUNGAN BERIMPIT BARIS TUNGGAL, SAMBUNGAN BERIMPIT BARIS GANDA RANTAI, SAMBUNGAN BERIMPIT GANDA RANTAI, SAMBUNGAN BERIMPIT BARIS GANDA ZIG ZAGBARIS GANDA ZIG ZAG

GAMBAR SAMBUNGAN BILAH TUNGGAL DAN SAMBUNGAN BILAH GANDA

Sambungan Bilah Tunggal Sambungan Bilah Ganda

KEGAGALAN PADA SAMBUNGAN PAKU KELING

Pada saat menerima beban suatu sambungan pakukeling kemungkinan dapat mengalami kegagalanberupa :

KEKUATAN SAMBUNGAN PAKU KEKUATAN SAMBUNGAN PAKU KELINGKELING

EFISIENSI PAKU KELINGEFISIENSI PAKU KELING

Efisiensi sambungan adalah perbandingan antara kekuatan sambungan paku keling dengan kekuatan sambungan tanpa paku (solid plate). Kekuatan sambungan paku keling adalah harga terkecil dari gaya tarik, gaya geser dan gaya patah yang dapat ditahan sambungan tanpa mengalami kerusakan. Sedangkan kekuatan sambungan tanpa paku (solid plate) adalah:

SAMBUNGAN PAKU KELING SAMBUNGAN PAKU KELING DENGAN BEBAN EKSENTRIKDENGAN BEBAN EKSENTRIK

PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN ADALAH:ADALAH:

GAMBAR SAMBUNGAN DENGAN GAMBAR SAMBUNGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIKBEBAN EKSENTRIK

Oleh karena diameter paku keling yang digunakan sama besar, maka penampang paku : A1=A2=….=An . Sehingga persamaan diatas menjadi :

Dengan mengetahui koordinat x dan y , maka titik pusat sistem sambungan dapat diperoleh :

GAMBAR TITIK PUSAT SISTEM GAMBAR TITIK PUSAT SISTEM SAMBUNGANSAMBUNGAN

(B). Gaya Geser Akibat Puntiran. Gaya geser akibat puntiran yang terjadi pada setiap paku keling sebanding dan tegak lurus terhadap lengan gayanya ( jarak dari titik pusat sambungan ke titik pusat paku)

Dengan adanya gaya P dan momen puntir T pada titik pusat sambungan, maka setiap paku akan menerima 2 jenis gaya, yaitu :

(A). Gaya Geser Langsung. Besarnya gaya geser langsung pada setiap paku keling adalah beban, P dibagi dengan jumlah paku keling, n. Secara matematis dapat ditulis :

GAYA GESER PUNTIRAN

Setelah diketahui besarnya gaya geser langsung dan gaya Setelah diketahui besarnya gaya geser langsung dan gaya geser akibat puntiran pada setiap paku keling, kemudian geser akibat puntiran pada setiap paku keling, kemudian dihitung besarnya resultan gaya pada setiap paku. Secara dihitung besarnya resultan gaya pada setiap paku. Secara teoritis, persamaannya adalah: teoritis, persamaannya adalah:

dimana : θ adalah sudut antara Fg dan Fpn . Besarnya sudut θ ini diketahui dari gambar. Dari

gambar dibawah terlihat bahwa : θ = α + β. Dari gambar : sudut β = 900

◦ sudut α dapat dicari dengan cara : tg α = panjang garis di depan sudut per panjang garis disisi sudut.

Setelah diperoleh resultan gaya untuk semua paku keling, Setelah diperoleh resultan gaya untuk semua paku keling, selanjutnya di ambil harga resultan gaya yang paling besar selanjutnya di ambil harga resultan gaya yang paling besar untuk menghitung diameter paku keling. Persamaannya : untuk menghitung diameter paku keling. Persamaannya :

dimana τg adalah tegangan geser izin bahan paku keling.

PVC Guard Rail Installation

Implementasi Lap JOINT

RIVETED JOINT ON AIRPLANE

top related