3 resepdansalinanresep 130301093550 phpapp02

Post on 19-Jan-2016

44 Views

Category:

Documents

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

• Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi, atau dokter hewan yang diberi ijin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita.

• Identitas dokter: nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, drg, drh.

• Nama kota & tanggal penulisan resep (inscriptio). • Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep

(superscriptio/ invocatio).• Inti resep dokter atau komposisi berisi: nama setiap

obat, kekuatan obat, (mg, g, ml, l) dng angka arab. u/ penulisan jumlah obat dlm satuan biji (tablet, kapsul, btl) dlm angka romawi.

• Perintah pembuatan bentuk sediaan obat (subscriptio)• Signatura: aturan penggunaan (frekuensi, jumlah obat

dan saat obat diminum, informasi lain).• Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai

dengan peraturan undang-undang yang berlaku.• Identitas px: nama px, jenis hewan, umur, alamat.• Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang

mengandung obat yang melebihi dosis maksimum.

Pembagian suatu resep yang lengkap

• Tanggal dan tempat ditulisnya resep (inscriptio)• Aturan pakai dari obat yang tertulis (signatura)• Paraf/tanda tangan dokter penulis resep

(subscriptio)• Tanda buka penulisan resep R/ (invocatio)• Nama obat, jumlah dan cara membuatnya

(praescriptio atau ordinatio)

Resep yang mengandung narkotika

• Tidak boleh ada tanda iter (iterasi), m.i (mihi ipsi), dan u.c (usus cognitus)

• Resep tidak boleh diulang, harus dengan resep asli, resep baru.

• Resep yang mengandung narkotika harus disimpan terpisah dengan resep lainnya

Resep yang perlu penanganan segera

• CITO (segera)• STATIM (penting)• URGENT (sangat penting)• PIM (berbahaya bila ditunda)

• Urutan yang didahulukan: PIM, Urgent, Statim, dan Cito

Resep yang dapat atau tidak dapat diulang

• ITER Boleh diulang

• NI (ne iteratur) Tidak boleh diulang

• Resep mengandung narkotika tidak boleh diulang

Dr. Guntur MarutoSIP No. 228/K/2002

Jl. Slamet Riyadi 321 Surakarta Telp. 714656Surakarta, 20 Mei 2006

R/ Asetosal mg 500 Codein mg 20 CTM mg 4 SL qs m.f. pulv. Dtd. No XV Sttd cap 1 Paraf drPro : Tn Marzuki Umur :30 th

Alamat : Jl. Yosodiningrat 23 Surakarta

inscriptio

signaturainscriptio

Invocatio/ superscriptio

subscriptio

subscriptio

A. Patient name, address, hospital number, birthdate, patient care unit, and date.

B. Allergies

C. Date.

D. Medication Column.

E. Dose Column

F. Route Column

G. Interval and Remarks Column

H. Signature.

Inpatient prescription Order

A. Patient name, address, hospital number, birthdate and date

B. The name, strength, and quantity of the drug (Inscription)

C. Directions to the patient (Signatura)

D. Signature, printed name, physician code

E. DEA (Drug Enforcement Administration) number

F. Drug allergies

G. Containers without safety closures

H. Refill designation

I. Indication for Use

Outpatient prescription order

Pengelolaan Resep yang telah dilayani

• Disimpan urut tanggal penerimaan dan nomor

• Resep narkotika ditandai dengan garis bawah merah, dipisahkan

• Resep psikotropika ditandai dengan garis bawah biru, dipisahkan

• Resep wajib disimpan di apotek minimal selama 3 tahun, setelah itu boleh dimusnahkan

PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP DOKTER

1. Ukuran blangko resep (lebar 10-12cm, panjang 15-18cm)

2. Penulisan nama obat a.dimulai huruf besar b.ditulis secara lengkap atau dengan singkatan resmi (Farmakope Indonesia atau nomenklatur Internasional) mis Ac.salic 3. Penulisan jumlah obat a. satuan berat : mg,g b. satuan volume/ unit : ml, l, UI c. penulisan jumlah obat dlm satuan biji –Romawi d. penulisan alat penakar : C sendok makan –15 ml Cth sendok teh - 5 ml Cp (sendok bubur) – 8 ml (tidak ada)

PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP DOKTER

4. Penulisan jadwal dosis/aturan pemakaian a. ditulis secara benar b. pemakaian yang rumit ditulis dengan S.U.C5. Setiap selesai penulisan resep diberi tanda penutup berupa garis penutup atau tanda pemisah diantara 2 R/ dan paraf atau tanda tangan6. Penulisan tanda iter (iteretur) dan N.I (Ne Iteretur) disebelah kiri atas dari resep apabila diulang seluruhnya Bila tidak semua resep diulang, maka ditulis dibawah setiap resep. Demikian juga untuk N.I7. Tanda Cito atau PIM (resep segera dilayani) Penulisan disebelah kanan atas.

ASPEK LEGAL DAN ETIKA MENGENAI RESEP

Aspek legal dalam hal resep terutama tercantum dalam

1.Peraturan Men.Kes.R.I.No.26/MenKes/Per/I/1981/ Bab III Resep

2.Keputusan Men.Kes.R.I.No.28/MenKes/SK/V/1981/Bab II Resep

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membaca resep

• Resep drh hanya untuk digunakan bagi hewan.• Resep yang mengandung narkotika :

~ harus ditulis tersendiri, tidak boleh ada iterasi ~ ditulis nama pasien, tidak boleh m.i = mihi ipsi = untuk dipakai sendiri.~ alamat dan aturan pakai jelas, tidak boleh ditulis sudah tahu pakainya

(usus cognitus)• Untuk penderita yang harus segera mendapatkan oatnya, dokter

menulis bagian kanan atas resep dengan Cito, Urgent, PIM = Periculum in mora/berbahaya bila ditunda.

• Bila resep mengandung obat keras, dokter menuliskan tanda N.I=Ne iteratur=tidak boleh diulang.

• Resep p.p adalah resep pro paupere artinya resep untuk orang miskin agar apotik dapat meringankan masalah harga obatnya bila dapat diberi gratis.Yang berhak membuat/meracik obat ialah apoteker atau asst apoteker dibawah pengawasan apoteker.

• Resep disimpan dengan baik selama waktu 3 tahun

FORMULA MAGISTRALIS

• DISUSUN SENDIRI OLEH DOKTER• PERLU MEMAHAMI PEDOMAN PENULISAN FORMULA TERSEBUT• MEMAHAMI BAHAN OBAT YANG DIGUNAKAN• MENENTUKAN SEDIAAN (BSO) YANG TEPAT• MENENTUKAN BAHAN TAMBAHAN YANG

DIPERLUKAN

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

TERAPI INDIVIDUAL - dosis individual - obat yang diperlukan

KEMUDAHAN PASIEN UNTUK MINUM OBAT OBAT > 1 perhatikan interaksi obat & jadwal pemberian

BAHAN TAMBAHAN perlu dipahami

FORMULA MAGISTRALIS

1. Formula magistralisDikenal dng resep racikan, perlu diketahui mengenai

a. Bahan obat bahan baku sediaan generik, brand

name akibatnya

• kerasionalan (BSO,bioavailabilitas, konsentrasi)• pelayanan (tdk halus, tdk homogen)• obat >1 interaksi, aturan pakai tidak cocok

b. BSO (bentuk sediaan obat) padat (pulvis, pulveres, kapsul) cair (solusio, suspensi) setengah padat (unguentum, krim, pasta)

c. Penentuan bahan tambahan :corigen, konstituen/vehikulumd. Susunan unsur inscriptio ditulis dng urutan R/ Remidium cardinale Remidium ajuvan Remidium corigens (odoris, coloris, saporis) Remidium constituen

contoh:R/ Pacetamol mg 100 Sach.Lact. q.s m.f.l.a. pulv.d.t.d No X S.p.r.n. t.d.d. pulv.I (febris)

R/ Paracetamol mg 1000 Sach. Lact. q,s m.f.l.a pulv. No X S.p.r.n. t.d.d.pulv.I (febris)

R/ Paracetamol g. 1 Syr.Simplex ml.7,5 p.g.a. q.s Aqua dest.q.s ad. ml.50 m.f.l.a.suspensi S.p.r.n. t.d.d. Cth.I (febris)

R/ Paracetamol mg 500 m.f.l.a. pulv. dtd No X. da in caps S.p.r.n. t.d.d.caps.I (febris)

R/ Pyravit mg 200 Sach. Lact. q.s m.f.l.a.pulv. d.t.d. No XXX S.3. d.d. pulv.I

artinya tidak jelas :Pyravit tab: Isoniazida mg 400 Vit. B6 mg 10

R/ Pyravit tab. ½ Sach. Lact. q.s m.f.l.a. pulv. d.t.d. No XXX S.3.d.d.pulv. I

R/ Pyravit tab. No XV Sach. Lact. q.s m.f.l.a. pulv. No XXX S.3.d.d. pulv.I

yang benar

R/ Isoniazidum mg 200 Vit. B6 mg 10 Sach.Lact. q.s m.f.l.a. pulv.d.t.d. No XXX S.3.d.d.pulv. I

R/ Systenol mg 100 Dextamin mg 0,1 m.f.pulv.d.t.d No XV S.3.d.d.pulv.I

Komposisi Sistenol tiap tabletParacetamol mg 500Acetyl sistein mg 200Komposisi Dextamin tiap tabletDexametason mg 0,5Dexchloropheniramin maleat mg 2

Penulisan yang benar

R/ Sistenol tab. No III Dextamin tab. No III m.f.l.a.pulv. No XV S.t.d.d.pulv.I

R/ Sistenol tab. 1/5 Dextamin tab. 1/5 m.f.l.a.pulv.d.t.d No XV S.t.d.d.pulv.I

atau

R/ Lapimox syr btl I Trifed mg 15 Mucotusan mg 90 m.f. S.3.d.d. Cth ¾

Komposisi Trifed tiap tabletTriprolidin HCl mg 2,5Pseudoefedrin Hcl mg 60Komposisi Mucotussan tiap tab.Dextrometorphan mg 15Phenilpropanolamin mg 12,5Difenhidramin mg 12,5Bromhexin mg 8

Penulisan yang benarR/ Lapimox syr lag I

Trifed tab. No .......

Mucosulvan tab No ....

m.f.l.a. syrup

S.3.d.d. Cth I

obat luar

R/ Acid. salicyl. 2% Ol.Rosae q.s Talcum venet. q.s. m.f.l.a.pulv.ads.g.100 S.b.d.d. m.et.v. u.e

R/ Acid.salicyl 2% Acid.boric. 3% Glycerin 5% Alcohol 70% q.s. m.f.l.a.lot. ml.100

S.b.d.d.met.v. u.e

pulvis adspersorius

Lotion

R/ Acid.salicyl. 3% Resorchin 2% Vaselin alb. q.s m.f.l.a. ungt. g 20 S.b.d.d.m.et.v.u.e

R/ Chloramphenicol 3% Basis cream A/M q.s. m.f.l.a cream g 20 S.b.d.d.m.et.v.u.e

setengah padat

Macam BSO

Corrigen saporis

Corrigen odoris

Constituent/ Vehicle

Keterangan

Pulveres Sach. lactisSaccharin

Ol. mint. pip. (p.r.n.)

Sach. lactis Berat Pulv. 300 – 500

mg

Solutio Sir. simpleks Ol. mint. pip.Ol. Rosarum

Aqua destilata

Corr. odor. p.r.n.

Suspensi Sir. simpleks Ol. mint. pip.Ol. Rosarum

Aqua destilata

Suspenstorp.g.a. q.s.

Unguenta - Ol. RosarumOl. Lavender

Vaselin alb. Adep. lanae

Basis lain (refferensi)

Cream - Ol. RosarumOl. Lavender

Basis cr. A/O Basis cr. O/A

Bahan tambahan yang diperlukan dalam menyusun Formula magistralis

FORMULA OFFICINALIS

MENGGUNAKAN OBAT STANDAR

FORMULA BUKU STANDAR DAN DAPAT DIRACIKAN DI APOTEK

SEDIAAN GENERIK BERLOGO MACAM TERBATAS DENGAN BSO SEDERHANA

Contoh :

R/ Pot. nigra c.tussim ml.100

S.p.r.n. t.d.d. C. I

R/ Amoxycillin syr. lag II

S.t..d.d. C.th. I

R/ Ungt.Sulfuris Salicyl. g 20

S.b.d.d.m.et v. u.e.

R/ Ungt.Gentamycin tube I

S.b.d.d.m.et.v.u.e.

FORMULA STANDART SEDIAAN GENERIK

• Nama paten dari pabrik yg memproduksinya• Perhatikan BSO yg bermacam-macam dengan

kekuatan berbeda, demikian juga volume dlm kemasan cair Contoh :

R/ Ambroxol lmb tab. No. X (brand name) S.p.r.n.s.d.d.tab. I

R/ Ambroxol tab. No XV (brand name) S.p.r.n. t.d.d. tab.I

R/ Mucopect sol.15mg/5ml. lag. I (brand name) S.p.r.n.t.d.d. C.th. I

R/ Mucopect elixir 30mg/5ml lag.I (brand name) S.p.r.n.t.d.d.C.th.I

Hindari penggunaan sendok takar dengan ukuran 1/3 cth , 3/4 cth

atau 2/3 cth

Salinan Resep

• Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli juga harus memuat :– Nama dan alamat apotik– Nama dannomor izin apoteker pengelola apotik– Tanda ”det” untuk obat yang sudah diserahkan dan

tanda ”ne det” untuk obat yang belum diserahkan, pada resep dengan tanda ITER ...X diberi tanda detur orig/detur ...X

– Nomor resep dan tanggal pembuatan.

Salinan resepAPOTIK KARYA

SIA : 01.01.A.3.2.1399Jl. Slamet Riyadi 321 Surakarta Telp. 714656

APA : BUDI, S.Si., AptSIPA : 01.01.V.5.2. 1577

No : 25Dari dokter : Guntur MarutoUntuk : Tn MarzukiTanggal pelayanan : 19 September 2012Ditulis tanggal : 18 September 2012

R/ Amoxycilin 500 No. XII S.3.d.d I ---- detR/ Ponstan FCT No. XII S.p.r.n. I -----ne det

Cap apotik pcc Tanda tangan APA

Cara penulisan copy resep• Ditulis sesuai dengan resep aslinya (tidak boleh dikurangi)• Jika resep asli tidak ada tanda iter:

- jika resep telah diserahkan seluruhnya: tandai det (detur)

- jika resep belum diserahkan: tandai ne det (ne detur)

- jika resep baru diserahkan setengahnya/ sebagian?• Jika pada resep asli ada tanda iter:

– Artinya resep boleh diulang (misal iter 2x, artinya dapat dilayani 3x, 1x dengan resep asli, 2x dengan copy resep)

– Tanda iter tetap ditulis lagi pada copy resep (sesuai yang tertulis pada resep asli, misal iter 2x maka pada copy resep juga ditulis iter 1x di kiri atas tanda R/)

– Jika resep asli telah diserahkan seluruhnya, tandai det orig

– Jika pasien menebus dengan copy resep untuk pengulangan yang pertama, diserahkan seluruhnya, tandai det iter 1x.

– Jika seluruh pengulangan telah diserahkan seluruhnya, tandai det (detur)

Isi etiket

• Nama dan alamat apotik• Nama dan nomor SIK• Nama dan tanggal pembuatan• Nama pasien• Aturan pakai• tanda lain : gojog dulu, dll

etiketAPOTIK KARYA

SIA : 01.01.A.3.2.1399Jl. Slamet Riyadi 321 Surakarta Telp. 714656

APA : BUDI, S.Si., AptSIPA : 01.01.V.5.2. 1577

Surakarta, 19 September 2012No. 20

Anik3 x sehari 1 bungkus

Sesudah makan

APOTIK KARYASIA : 01.01.A.3.2.1399

Jl. Slamet Riyadi 321 Surakarta Telp. 714656APA : BUDI, S.Si., Apt

SIPA : 01.01.V.5.2. 1577

Surakarta, 19 September 2012No. 20OBAT LUAR

Anik3 x sehari 2 tetes mata kanan

Istilah singkatan latin yang sering digunakan dalam resep

• ad us. Ext.= ad usum externum = untuk pemakai luar• ad. Us. Int = ad ususm internum = untuk pemakai dalam• agit = agitation = gojok• alt. hor = alternis horis = tiap jam• b. In d = bis in die = 2 x sehari• c. = cohlear = sendok• cochl. = cochlear = sendok makan• d.in.dim = da in dimidio = berilah separuhnya• d.in2plo = dan in duplo = berilah dua kalinya• d.d = de die = sehari• d.t.d = da tales doses = berilah sekian takaran• dext. = dexter = kanan• f.l.a = fac lege artis = buat menurut seninya• g., grm = gramma = gram• gr = granum = 65 mg, grein• garg. = pargarisma = obat kumur• gutt.ad aur = guttae ad aurnes = tetes telinga• haust = haustes = dimunum sekali• Iter = iteratur = diulang• ne iter = ne iteratur = tidak diulang• O.h. = omni hora = tiap jam• O.m. = omni mane = tiap pagi• O.n. = omni nocte = tiap malam• P.p = pro paupere = untuk si miskin

Istilah singkatan latin yang sering digunakan dalam resep

• Pulv = pulvis/pulveratus = serbuk• Pulv. Adsp. = pulvis adspersorius = serbuk tabur• R/ = recipe = ambillah• S = signa = tanda• S.q. = sufticiante quantitate = dengan jumlah yang cukup• Si op sit = si opus sit = bila perlu• u.e. = usum externum = dipakai untuk luar• u.i. = usum internum = dipakai untuk dalam• p.c. = post coenam = setelah makan• a.c. = ante coenam = sebelum makan• O.h.c. = omni hora cochlear = tiap jam 1 sendok makan• S.s.d.d.c = semel de die cochlear = 1 kali sehari sekali sendok

makan• t.d.d.c. = ter de die cochlear = 3 kali sehari sekali sendok

makan

top related