10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 ~ 22 23 24 25 26 27 28 29...

Post on 27-Apr-2019

214 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1il~Pikiran Rakyat~,ll'lt;OOI~o Senin o Selasa .Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu

fD 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1517 18 19 20 21 ~ 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OJan OPeb oMar OApr OMei eJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

Intervensi KemanueiaaOleh EKA AN AQIMUDDIN

P UBUK internasionalkembali dibuat gerahdengan aksi-aksi Israel.

Kali ini, kapal koalisi kemanu-siaan Flotilla yang menjadi kor-ban. Kapal yang memuat bantu-an kemanusiaan untuk pendu-duk Gaza, Palestina, ditembakidan kabarnya menyebabkan be-berapa sukarelawan meninggaldunia.Aksi Israel kali ini menambah

daftar panjang pelanggaran hakasasi manusia (HAM) yang ke-rap dilakukan pemerintah Isra-el. Beragam upaya diplomasioleh masyarakat internasionaltampaknya belum mampumembuat Israeljera. Begitu ba-nyak resolusi dari Dewan Ke-amanan PBB yang diabaikanoleh Israel. Jika demikian, ma-sih adakah jalan untuk meng-hentikan aksi Israel?Intervensi kemanusiaan diar-

tikan sebagai intervensi yang di-lakukan oleh komunitas intema-sional untuk mengurangi pe-langgaran hakasasi manusia da-lam satu negara, walaupun tin-dakan tersebut melanggar ke-daulatan negara tersebut(Black's Law Dictionary, 1999).Dalam hukum internasional,

perihal keabsahan intervensi ke-manusiaan masih diperdebat-kan karena tindakan tersebut di-anggap bertentangan denganprinsip-prinsip utama dalam re-lasi antarnegara, yaitu prinsipnonintervensi dan kedaulatannegara.

lain itu, intervensi kemanusiaankerap digunakan oleh negara su-perpower untuk memaksakankehendaknya atas negara ber-daulat lain dengan alasan kema-nusiaan.

rakat internasional mempunyaitanggungjawab bersama untukmemulihkan HAM.

KoalisiKesulitan DK PBB dalam

membahas persoalan Israel-Pa-lestina merupakan jalan buntuuntuk menyelesaikan masalahIsrael-Palestine, Oleh karena itu,diperlukan aktor lain di luar DKPBB.Piagam PBBPasal gz seca-ra eksplisit memberikan peluangkepada organisasi regional untukdapat melaksanakan intervensikemanusiaan. Pada kasus Israel-Palestina, organisasi regionalyang dapat mengambil perantersebut adalah Organisasi Kon-ferensi Islam (OK!). Pasalnya,sejarah pembentukan OK! padaawalnya memang dipicu olehkonflik Israel-Palestina Akan te-tapi, faktanya saat ini, OK! sulituntuk melakukan aksi-aksi tan-dingan terhadap Israel.Kesulitan tersebut timbul ka-

rena OK! bukanlah organisasipakta pertahanan, seperti NA-TO, sehingga sulit untuk mela-kukan aksi-aksi militer.Dengan demikian, upaya yang

dapat dilakukan a alah denganmembuat koalisi (ad hoc) kema-nusiaan internasional yang ter-diri atas negara-negara yangmemiliki kemampuan militeruntuk melakukan intervensi ke-manusiaan. Koalisi ini dapat di-bentuk berdasarkan kesepakat-an untuk menjamin penegakandan perlindungan HAM terha-dap bangsa Palestina atas aksi-aksi sepihak Israel.Arogansi aksi yang dilakukan

------~~~-=--------~--------------------------~~~----~~--~----~----oleh Israel hanya dapat diim-bangi dengan intervensi kema-nusiaan. Meskipun bukan jalanyang menguntungkan, interven-si kemanusiaan melalui kekuat-an senjata diharapkan dapatmemulihkan penegakan HAMbangsa Palestina serta memba-wa Israel kembali mematuhi re-solusi-resolusi yang telah dibuatoleh PBB.***

Bagi pendukung intervensikemanusiaan, alasan pembenar-annya adalah demi kemanusia-an. Tujuan hukum, baik interna-sional maupun nasional, padaakhirnya harus berujung padaperlindungan HAM. Penegasanini dikuatkan dengan lahirnyaDeklarasi Wina 1993 yang me-nyatakan setiap negara berko-mitmen bahwa perlindunganhak asasi manusia itu bersifatuniversal (universal), tidak da-pat dipisahkan (indivisible), sa-ling ketergantungan (interde-pendence), saling terkait (inter-related). Dengan demikian, apa-bila ada pelanggaran HAM disuatu tempat, akan menjadi per-hatian dan tanggung jawab ko-munitas irlternasional.Sementara bagi penolak inter-

vensi kemanusiaan, tindakantersebut dianggap tidak sesuaidengan hukum internasional ka-rena bertentangan dengan Pasal2 ayat 4 dan 7 Piagam PBB. Se-

Mernulihkan HAMDalam kasus Israel-Palestina,

selama ini dapat dilihat bahwaprosedur formal (DK PBB) ke-rap tidak dipatuhi oleh Israel. Is-rael sering merujuk alasan di ba-lik aksinya selama ini atas dasartindakan bela diri (selfdefense)yang dibenarkan oleh hukuminternasional. Padahal, kita ke-tahui bahwa apa yang dilakukanoleh Israel selama ini tidak da-pat dikategorikan sebagai aksibela diri, tetapi agresi. Tindakanbela diri dapat dibenarkan apa-bila ada serangan bersenjata da-ri pihak lain dan dilakukan seca-ra seimbang. Namun, selama iniaksi yang dilakukan oleh Israelsangat eksesif terhadap wargasipil Palestina.Oleh karena itu, untuk meng-

hentikan aksi Israel harus diim-bangi dengan aksi serupa. Akantetapi, perlu diingat, intervensitersebut tidak dilakukan untukmelanggar kedaulatan Israel, te-tapi untuk memulihkan HAM." Menurut Anne Peters (EJIL;2009), prinsip kedaulatan nega-ra saat ini harus dikonsep ulang.Kedaulatan tidak lagi menem-patkan negara sebagai pusat, te-tapi bergeser pada perlindunganHAM. Saat Israel gagal untukmenegakkan HAM, secara ber-samaan ia telah menanggalkankedaulatannya sehingga masya-

Kliping Humas Unpad 2010

Penulis, mahasiswa Pasca-sarjana Hukum InternasionaltJnpad, Bandung. i ,

top related