08710037
Post on 18-Dec-2015
7 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
94
BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai paparan data dan temuan penelitian
tentang Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah Madrasah
Tsanawiyah Negeri Kupang. Paparan data dan temuan penelitian yang akan
diuraikan pada babi ni, meliputi sajian tentang data dan temuan yang diperoleh
melalui pencaran data, melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Semua data yang akan dipaparkan menggambarkan keadaan alamiah setting
penelitian dan mendeskripsikan secara intensif terhadap situasi sosial, baik
individu maupun kelompok yang akan dijadikan obyek penelitian. Data dan
sumber data yang diperoleh dibatasi sesuai dengan fokus penelitian.
Sedangkan temuan penelitian berisi temuan-temuan yang diperoleh selama
peneliti berada di lapangan dan menyusunnya dalam satu rumusan yang
namakan konsep dan tema.
A. Penyusunan rencana pengembangan Madrasah
Dalam penyusunan sasaran pengembangan madrasah mengacu pada
visi, misi dan tujuan serta target yang sudah ditetapkan bersama komponen-
komponen yang terlibat dan bertanggungjawab secara lansung (komite
madrasah, Departmen agama Kota Kupang, Dinas Pendidikan dan pengajaran
Kota Kupang).
-
95
Visi merupakan gambaran yang dicita-citakan dan dapat dijadikan dasar
serta pijakan untuk menentukan tujuan jangka panjang yang diinginkan baik
warga sekolah, masyarakat dan pemerintah di masa yang akan datang.
Dalam penyusunan sasaran pencapaian mutu di MTsN Kupang terdapat
dalam rencana pengembangan madrasah, yang terdiri dari enam bidang utama
yang terdiri dari;
1. sasaran bidang kurikulum dan pembelajaran, 2. sasaran bidang
pengembangan sumber daya manusia, 3. sasaran bidang keuangan
dan kepegawaian, 4. sasaran bidang kesiswaaan, 5. sasaran bidang
sarana/prasarana, 6. Sasaran bidang hubungan masyarakat.99
(Dok.RPM/MTsN Kupang, tahun 2007-2010)
Ketika peneliti mewawancarai Musa Leo Lao (waka bidang kurikulum)
menyatakan bahwa Penyusunan sasaran mutu di MTsN Kupang bidang
kurikulum mencakup beberapa hal, antara lain:
a) Terlaksananya KBM sesuai dengan kurikulum dan terwujudnya
proses belajar yang efektif, yang lebih menekankan pada belajar
mengetahui (learning to know), belajar bekerja( lerning to do,
bejajar menjadi diri sendiri(learning to be, dan belajar hidup
bersama secara harmonis, b) Terciptanya iklim madrasah yang
Islami, nyaman dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapat
berlansung dengan tenang dan menyenangkan, c) Penataan kelas
unggul untuk periapan lomba olimpiade, d) Melaksanakan bimbel
untuk menghadapi UN dan ujian Madrasah, e) Melaksanakan
bimbingan untuk persiapan masuk MAN Insan Cendekia
Gorontalo. f) Memiliki kebiasaan solat lima waktu secara tertib, g)
Pembiasaan solat duha di madrasah, h) Pembiasaan melaksanakan
budaya salam, i) memiliki kemampuan membaca dan menghafal
beberapa hadis, j) memiliki budaya menghargai dan menghormati
orang tua, guru, dan menyayangi sesama; (W/ Wakamad. 1 /Jumat,
16- 04- 2010, di ruang guru).
99
Dokumen; Rencana Pengembangan Madrasah, Departemen Agama Kota Kupang Madrasah
Tsanawiyah Negeri Kupang, tahun 2007, halm: 3-4
-
96
Pernyataan di atas sesuai dengan pengamatan yang dilakukan ketika
peneliti dalam pengumpulan data, yaitu :
Siswa melaksanakan solat duha dengan tertib, dan menghafal
surat-surat pendek sebelum KBM dimulai, ketika KBM
berlangsung, siswa sangat tertib mengajukan pertanyaan-
pertanyaan. Peneliti juga mengamati siswa melaksanakan solat
zduhur secara berjamaah di Masjid MTsN, dan ketika pulang, siswa selalu berjabatan tangan sambil mengucapkan salam, saling
menghargai, sopan, berpenanpilan rapi. (Observasi/Rabu, 28-29
April 2010)
MTs Negeri Kupang adalah madrasah umum yang bercirikhas Islam
mengarahkan Visi Misi madrasah agar siswa mempunyai Imtaq dn Iptek,
yang cerdas, berakhlak, dan memiliki ketrampilan. Inilah yang ditekankan
oleh madrasah yang harus dicapai dalam pendidikan di madrasah. Hal ini
dapat dipahami seperti yang disampaikan oleh Bapak Sahrudin Bere (selaku
wakamad bidang Kesiswaan):
Selain materi umum, keagamaan menjadi perhatian ekstra di
madrasah ini. Prinsip yang dipakai, siswa ditempa untuk memiliki
akhlakul karimah dan menonjolkan asas manfaat. Sebaik-baik
orang itukan yang bermanfaat. Karena itulah, kami juga
mengutamakan program yang benar-benar bermanfaat di
masyarakat, seperti tadarus, khutbah, tahlil dan lain-lain
tambahnya. Dan selanjutnya mengaji dan mengkaji Alquran menjadi menu wajib.(W/WaKamad 2/Selasa, 27-04-2010, di ruang
guru)
Sementara itu berdasarkan pengakuan Sahrudin Bere (waka bidang
kesiswaan), bahwa warga madrasah ini selalu melaksanakan shalat jumat
secara berjamaah di Masjid MTsN Kupang. Dari pengakuan tersebut,
berdasarkan peneliti melakukan observasi berperan aktif ,
-
97
Suasana shalat jumat pada jam 12.00 WIT merupakan suasana yang sangat ramai di Masjid MTsN, karena karena shalat zhuhur
diwajibkan kepada semua siswa-siswi. Suasana di sekitar halaman
madrasah nampak ramai manakala siswa-siswi mengambil air
wudhu secara bergantian atau antri. (Observasi/ / Jumat,30-04- 2010, di Masjid MTsN Kupang)
Selain itu upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang selama
ini dilakukan MTsN Kupang adalah para personil madrasah dituntut untuk
bersikap profesional dalam bertugas dan pengembangan dirinya. Terkait
dengan hal itu, Madrasah ini mencoba memfasilitasi dan mendukungnya,
dengan sikap peduli madrasah yang selalu memprogram kegiatan ini dalam
tiap tahunnya dan madrasah membaginya dalam berbagai momen, antara lain;
Ada yang diutus mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiyah seperti seminar, diskusi
panel. Ada juga yang dilibatkan dalam kepanitiaan dan lain-lain. Sebagaimana
penuturan Bp Rasyid Ridha Mukin (guru Olahraga) sebagai berikut;
Guru-guru yang ada di MTsN Kupang memang dituntut untuk
bersikap profesional, namun untuk mendukung itu semua,
madrasah selalu mengadakan, mengutus,.
Pendapat tersebut, diperkuat oleh Dra. Hj. Sukmawati, antara lain
menuturkan bahwa;
Untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya (guru) maka pihak
madrasah selalu mengadakan pelatihan-pelatihan, atau mengutus
dewan gurunya dalam mengikut sertakan pelatihan yang bertujuan
untuk meningkatkan mutu dan profesional gurunya. (W/guru
1/Sabtu, 17-04-2010, di ruang UKS)
Sementara Musa Leo Lao, ketika peneliti mewawancarainya, beliau
menuturkan bahwa:
-
98
Mengadakan pelatihan terhadap guru-guru dalam memanfaatkan
tekhnologi dalam pembelajaran, mengadakan workshop
penyusunan perangkat pembelajaran dan program pengajaran,
selalu mengadakan supervisi ketika KBM berlansung.
(W/Wakamad 1/ jumat, 16-04-2010, di ruang guru)
Dari kutipan tersebut di atas dapat dipahami bahwa madrasah selalu
memperhatikan kualitas guru. Adapun upaya-upaya yang dilakukan madrasah
untuk meningkatkan kualitas guru adalah; 1) membuat beberapa program
untuk meningkatkan kualitas gur, 2) memberikan guru pendidikan dan
pelatihan, 3) madrasah mengadakan workshop bagi guru-guru tentang bidang
mata pelajaran tertentu dan kependidikan, 4) memberikan motivasi, 5)
memberikan dan mengutus guru untuk mengikuti seminar atau diklat.
Fungsi lain yang digarap oleh madrasah dalam kerangka Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah adalah; sarana/prasarana. Sasaran/target
di bidang ini menurut Heri Purnomo, adalah untuk mewujudkan layanan
pendidikan yang bermutu di MTsN ini. Berilkut kutipan hasil wawancara
dengan peneliti sebagai berikut:
upaya peningkatan tugas dan fungsi pengelola sarana dan
prasarana pendidikan dan pembelajaran yang standar; upaya
menciptakan lingkungan madrasah yang aman, nyaman serta
mendukung pembelajaran; tersedianya sarana pendukung
pembelajaran yang standar; upaya meningkatkan kualitas
sarana/prasarana pendidikan. (W/ Wakamad 3/ Senin, 19-04-2010,
di ruang guru)
Berdasarkan pengamatan peneliti, Madrasah Tsanawiyah Negeri
Kupang memiliki sarana/prasarana pendidikan yang cukup memadai, antara
lain;
-
99
ruang kepala madrasah, dan wakil kepala madrasah bidang
kurikulum, bidang kesiswaan, dan bidang humas, ruang urusan
sarana/ prasarana, dan ruang tata usaha, aula, sedangkan ruang
kelas sebanyak 15 ruang belajar, fasilitas pembelajaran seperti:
laboratorium komputer, lap IPA, perpustakaan, lap bahasa, ruang
kesenian, lapangan olahraga, usaha kesehatan madrasah, dan
sarana penunjang seperti: Kantin, foto copy, Masjid Sedangkan
media pembelajaran yang dimiliki MTsN Kupang meliputi OHP,
LCD Projektor, TV, Jaringan internet, Mesin fotocopy dan lain-
lainnya.100
(Observasi/ Rabu, Kamis 28-29 April 2010, di MTsN
Kupang)
Dari paparan dapat dipahami bahwa untuk pencapaian sasaran
manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah diharapkan madrasah dapat
mengelola fasilitas , mulai dari pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan,
hingga pengembangan serta dapat menciptakan madrasah yang bersih, rapi,
indah, sehingga dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan baik guru
maupun siswa untuk berada di madrasah dalam rangka menunjang proses
pendidikan khususnya proses belajar mengajar.
Selain itu, sasaran/target bidang kepegawaian dan keuangan ketika
peneliti mewawancarai Arsyad Karabi (Kepala TU) mengatakan bahwa
untuk mencapai sasaran khususnya bidang administrasi dan keuangan
meliputi :
terwujudnya efisiensi, dan efektifitas pelaksanaan anggaran;
pengelolaan keuangan yang transparan, meningkatkan sumber
pendapatan madrasah, meningkatkan kesejahteraan warga
madrasah, serta terwujudnya ketertiban adminitrasi dan keuangan
dalam melaksanakan anggaran. (W/ KTU/ Selasa, 27-04-2010, di
ruang TU)
100
Observasi, Perlengkapan sarana/prasarana, MTsN Kupang, 17-04-200-10
-
100
Pernyataan Kepala TU tersebut juga tertulis dalam laporan pelaksanaan
kegiatan dan progran kerja MTs Negeri Kupang sebagai berikut:
Terwujudnya efisiensi dan efektifitas pelaksanaan anggaran,
meningkatkan tugas dan fungsi pengelolaan keuangan anggaran,
pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel. 101
(Dok.
Program kerja MTsN Kupang, 2009/2010)
Dari kutipan wawancara di atas, dapat dipahami bahwa madrasah harus
diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendatangkan
penghasilan sehingga sumber keuangan tidak tergantung dari pemerintah.
wali murid, dan dari masyarakat. Prinsip yang digunakan dalam pengelolaan
keuangan yaitu secara transparansi.
Sementara target lain yang hendak dicapai oleh MTsN adalah bidang
kesiswaan menurut Sahrudin Bere, mencakup beberapa bidang utama,
diantaranya:
Terlaksananya penataan adminitrasi kesiswaan, terlaksananya
pengelolaan lingkungan madrasah, meningkatkan kualitas
pembinaan siswa, terwujudnya semangat dan susana belajar yang
kondusif. terciptanya peringkat besar lomba mata pelajaran
tingkat Kota; tercipta prestasi olah raga dan seni tingkat kota;
tercapainya ketertiban siswa ketika beribadah di madrasah,
penataan kelas unggul dengan penambahan jam belajar khusus
untuk pesiapan lomba berbagai olimpiade, pembelajaran khusus
untuk persiapan tes masuk di Madrasah Aliyah Negri Insan
Cewendekia Serpong dan Gorontalo. (W/Wakamad 2/ Selasa, 27-
04- 2010, di ruang guru)
Terkait dengan pernyataan di atas peneliti temukan tertulis dalam
dokumen antara lain mencakup;
Meningkatkan kualitas pengelolaan adminitrasi kesiswaan,
meningkatkan kualitas pengelolaan madrasah, meningkatkan
101
Dok Program Kerja MTsN Kupang, tahun 2010, halm: 24
-
101
kualitas pembinaan dan peran serta osis, serta meningkatkan
semangat dan prestasi belajar, penataan kelas unggul dengan
penambahan jam belajar khusus untuk periapan berbagai lomba
olimpiade, pesiapan pembelajaran khusus untuk tes masuk di
MAN Insan Cendekia Serpong dan Gorontalo, terciptanya
peringkat besar lomba olahraga tingkat kota, 102
(Dok. Program
kerja MTsN Kupang tahun2010)
Dalam penyusunan program pengembangan mutu Madrasah
Tsanawiyah Negeri Kupang senantiasa melibatkan stakeholders sebagai unsur
terpenting dalam proses perencanaan/penyusunan program selalu
bermusyawarah dan berperan aktif untuk mewujudkan Visi dan Misi
madrasah. Untuk mewujudkan visi dan misi madrasah dibutuhkan peran serta
dan dukungan dari berbagai pihak, seperti guru, siswa, orang tua, komite,
Depag agama Kota Kupang, Kementerian agama propinsi NTT, Dinas PPO
Kota Kupang, PPO Provinsi NTT, Pemerintah Kota Kupang, Pemerintah
Provinsi NTT.
Untuk mencapai sasaran peningkatan mutu Madrasah Tsanawiyah
Negeri Kupang, menurut Bapak Drs. Ahmad Betan, M. Pd, (kepala
Madrasah) menuturkan bahwa;
Manajemen peningkatan mutu pada MTs Negeri Kupang,
mengacu pada visi, misi, dan untuk mencapai hal tersebut
sasarannya adalah (a) memperbaiki kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP), (b) memperbaiki proses belajar mengajar agar
mencapai prestasi akademik maupun non-akademik yang handal
atau unggul, khusunya prestasi akademik dan non-akademik
cukup banyak prestasi yang diraih baik di tingkat kota,
kabupaten, provinsi. (c) menciptakan Madrasah yang ramah
lingkungan, penataan taman pada empat lokal bangunan dengan
dengan taman diukir dan dihiasi dengan logo UKS, dibuat
102
Ibid, halm: 23
-
102
bundaran kreatif sebagai tempat belajar alam dan beberapa
tempat duduk taman dalam komplek Madrasah. Hal ini bertujuan
untuk menghindari terjadinya tindak kekerasan,
(W/Kamad/Senin, 12-04-2010, di ruang Kepala Madrasah)
Yang menjadi Ciri MTs Negeri Kupang, adalah memiliki kualitas
akademik yang bersaing, mampu membaca al-quran, menguasai tekhnologi,
dan memiliki kepribadian islami. Untuk mewujudkan ciri tersebut, maka
langkah yang dilakukan lanjut Kepala Madrasah adalah;
pengembangan program peningkatan KKM (kriteria ketuntasan
minimal) antaralain (a) program akademik; meliputi, upaya
mengoptimalkan UPMB (unit pengembangan minat bakat),
meningkatkan kehadiran para staf dan guru, meningkatkan
program kegiatan pembelajaran, melakukan evaluasi bahan ajar.
(b) non-akademik; upaya menciptakan budaya madrasah yang
baik, berakhlak karimah, kejujuran, kesopanan, olah raga,
kesenian, ketrampilan. (c) pemberdayaan guru; langkah ini
dilakukan melalui, pelatihan-pelatihan misalnya, pelatihan bahan
ajar yang menggunakan tekhnologi informasi dalam pembelajaran,
pelatihan pembuatan bahan ajar, pelatihan pembuatan program
pebelajaran dan lainnya. (W/Kamad/Senin, 12-04-2010, di ruang
Kepala Madrasah)
Pernyataan di atas, diperkuat oleh Musa Leo Lao (wakil kepala
madrasah bidang kurikulum) bahwa sasaran yang hendak dicapai oleh MTsN
Kupang dalam pengembangan mutu adalah sebagai berikut;
a) meningkatkan kualitas pembelajaran, misalnya guru harus
mampu membuat perencanaan pengajaran dengan benar,
diantaranya; program pembelajaran, silabus, mengetahui teknik
evaluasi pembelajarannya, b) Pelaksanaan pembelajaran misalnya;
guru harus berkompoten dalam menguasai bidang masing-masing,
menguasai metode pembelajaran yang benar dan tepat sesuai
dengan karakteritik materi yang diberikan atau yang diajarkan, c)
guru menguasai teknik evaluasi dengan benar misalnya; teknik
evaluasi tertulis maupun non tertulis, d) guru dituntut harus
-
103
menguasai psikologi anak dengan ini guru mampu mengelolah
kelas dengan baik, disamping menciptakan proses pembelajaran
yang ramah, e) guru di tuntut menguasai Teknologi untuk
menguasainya guru wajib mengikuti pelatihan-pelatihan yang
diadakan oleh madrasah atau Dinas/ instansi lain. (W/Wakamad 1/
Jumat, 16- 04- 2010, di ruang guru)
Dari paparan data di atas dapat; dipahami bahwa madrasah melakukan
berbagai pendekatan dalam meningkatkan kualitas guru. Adapun upaya-upaya
yang dilakukan untuk meningkatkan mutu guru di MTsN Kupang antara lain;
1) memberikan motivasi untuk mengembangkan kemampuannya, seperti
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, 2) supervisi yang
dilakukan oleh kepala madrasah adalah bersifat bimbingan sehingga guru
merasa nyaman dan dihargai.
Lebih khusus penyelenggaraan pendidikan yang bermutu di MTs
Negeri Kupang tidak terlepas dari dukungan dan peran aktif semua pihak
khususnya pemerintah Depag Kota Kupang, Dinas Pendidikan Kota Kupang
dan masyarakat melalui Komite Madrasah. Keterlibatan pemerintah dan
komite madrasah dalam mewujudkan proses penyelenggaraan pendidikan
yang bermutu. Menurut Ahmad Bethan, bahwa:
Pemerintah serta masyarakat, senantiasa memberikan dukungan
serta menfasilitasi madrasah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Departemen agama Kota Kupang selalu memberikan
otonomi penyelengaraan pendidikan yang seluas-luasnya kepada
madrasah, (W/ Kamad/ Senin, 12-04-2010, di ruang Kepala
Madrasah)
Komite madrasah dalam fungsinya sebagai badan pengawas yaitu
melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan program yang telah disusun.
-
104
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan program dalam rangka transparansi
penggunaan alokasi dana pendidikan dan akuntabilitas penyelenggaraan dan
keluaran pendidikan, termasuk dalam mengawasi penggunaan dana bantuan
dari pusat yang mengalir ke madrasah agar lebih dapat dipertanggung
jawabkan.
Sementara keterlibatan warga masyarakat melalui komite madrasah
menurut Sahrudin Bere (wakamad bidang kesiswaan) bahwa,
Keterlibatan komite secara langsung bertanggung jawab sesuai
dengan fungusinya. Salah satu peran komite adalah membatu
menyiapkan sarana dan prasarana serta bertanggung jawab
mensejaterahkan pegawai, guru, sesuai dengan kemampuan yang
ada. (W/Wakamad 2/Selasa, 27-04-2010, di ruang guru)
Hal senada disampaikan Bapak Drs. Arif Badar selaku Kepala seksi
Mapenda Depag Kota Kupang, ketika peneliti melakukan wawancara
ferifikasi mengatakan bahwa:
Untuk mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
khususnya di MTsN Kupang, menurutnya Departemen agama
Kota Kupang berfungsi sebagai pembina yakni mengadakan rapat
konsultasi, menyalurkan bantuan dari pusat, mengadakan
pemantauan sedangkan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan
secara otonomi diserahkan kepada MTs Negeri Kupang, sebagai
pelaksana program. Dengan demikian, keterlibatan komite
madrasah sangat besar disamping pengelolaan manajemen di
MTsN yang stransparan dan akuntabel, sehingga dapat
memberikan kepercayaan yang besar kepada warga masyarakat
untuk terlibat secara langsung dalam rangka penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu. (W/KaMapenda/Sabtu, 17-04-2010, di
ruang Mapenda Depag Kota Kupang)
-
105
Berkaitan dengan data di atas, dapat disimpulkan bahwa MTsN Kupang
berkomitmen untuk mewujudkan pencapaian sasaran mutu, dan menjadi
prioritas utama dalam penyelenggaraan pendidikan yang bernmutu. Untuk
mewujudkan pencapaian sasaran mutu MTsN Kupang proses penyusunan
sasaran mutu di MTsN Kupang mengacu pada visi, misi, dan tujuan yang telah
ditetapkan. Wujud dari transparansi manajemen madrasah yaitu kepala
madrasah selalu melibatkan warga madrasah serta warga masyarakat/komite
madrasah dalam setiap penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi RAPBM dan
program-progran lain yang akan di laksanakan oleh madrasah.
B. Implementasi rencana pengembangan madrasah
Implementasi rencana pengembangan Madrasah Tsanawiyah Negeri
Kupang, senantiasa bekerja sama dengan semua unsur atau (stakeholder)
yang memiliki kepentingan secara langsung yakni, Departemen agama Kota
Kupang Kota, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Kupang, masyarakat
melalui komite. Ada lima Komponen utama dalam proses pelaksanaan
peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang adalah
sebagai berikut sebagai berikut; manajemen kurikulum dan pembelajaran,
manajemen kesiswaan, manajemen humas, manajemen sarana/prasarana, dan
manajemen adminitrasi dan keuiangan, serta manajemen layanan khusus.
1. Manajemen Kurikulum.
Untuk mewujudkan pengelolaan manajemen Madrasah Tsanawiyah
Negeri Kupang yang efektif dan efisien, maka Musa Leo Lao (waka krikulum)
-
106
mengakatan bahwa pengelolaan pembelajaran MTs Negeri Kupang terdiri dari
komponen-komponen yang mencakup:
Menyusun program semester dan program tahunan, termasuk
pembagian tugas mengajar; menyusun jadwal pembelajaran setiap
tahun; mengatur pelaksanaan penyusunan model satuan
pembelajaran dan pembagian waktu yang ditentukan; mengatur
pelaksanaan evaluasi belajar; mengatur norma penilaian;
mengatur norma kenaikan kelas/peringkat; mengatur pencatatan
kemajuan belajar siswa; merencanakan dan melaksanakan usaha-
usaha perbaikan, peningkatan pengembangan pembelajaran;
mengatur program pengisian waktu-waktu kosong karena guru
berhalangan hadir.(W/Wakamad 1/Jumat, 16- 04- 2010, di ruang
guru)
Hal lain yang berkaitan dengan perencanaan lanjut Musa Leo Lao,
terdiri dari komponen-konponen yang mencakup;menganalisa dan
menentukan buku pegangan siswa; mengatur perpustakaan
guru/siswa; dan merencanakan, membuat, dan mengatur
penggunaan sarana dan alat peraga pembelajaran.
Untuk memperkuat pernyataan Wakamad bidang kurikulum di atas,
peneliti temukan dalam uraian tugas wakil kepala madrasah bidang kurikulum
sebagai berikut;
1). menyusun dan menyebarkan kelender pendidikan, 2)
menyususn pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, 3)
mengatur penyususnan program pengajaran(program semester,
program persiapan mengajar, penjabarab dan penyesuaian
kurikulum), 4) mengatur melaksanakan kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler, 5) mengatur pelaksanaan program penilaian
kriteria kenaikan kelas, criteria kelulusan, dan laporan kemajuan
belajar siswaserta pembagian raport dan ijazah, 6) mengatur
program perbaikan dan pengayaan, 7) mengatur pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, 8) mengatur pengembangan
MGMP dan kordinasi mata pelajaran, 9) mengatur mutasi siswa,
-
107
10) mengatur supervisi dan akademis, 11) menyusun laporan.103
(Dok. uraian tugas/MTsN Kupang)
Hal ini sesuai dengan ciri manajemen peningkatan mutu berbasis
madrasah, salah satunya adalah otonomi pendidikan dan keluwesan-
keluwesan dan pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dengan demikian secara berkala kurikulum ini akan dikaji ulang agar sesuai
dengan kemajuan masyarakat dan kebijakan pemerintah di bidang
pendidikan.
Kaitan dengan kurikulum, Pelaksanaan manajemen peningkatan mutu
pendidikan berbasis madrasah, dalam hal ini, MTsN Kupang masih mengacu
pada kurikulum yang diberikan dari Depag dan Departemen pendidikan
Nasional. Namun ada pengembangan kurikulum, yaitu berupa kurikulum
khas MTsN sendiri, dengan tambahan muatan lokal yaitu; (1) Islam masuk di
NTT sebanyak dua jam pelajaran, 2) Ketrampilan komputer sebanyak dua jam
pelajaran, selain itu ada tambahan alokasi jam mata pelajaran pendidikan
Agama Islam (Al-Quran Hadis, aqidah akhlak, Fiqih, bahasa Arab, dan
sejarah kebudayaan Islam. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka
merealisasikan visinya, yaitu membina generasi unggul dalam prestasi di
bidang IPTEQ dan IMTAQ, sehingga dapat menghasilkan output yang
berprestasi, berilmu dan berkepribadian karimah berasarkan nilai-nilai Islam.
103
Dok. Uraian Tugas MTsN Kupang, 2009, halm:5
-
108
2. Manajemen Sumberdaya Manusia
Peningkatan sumberdaya manusia yaitu guru dan karyawan merupakan
imput penting yang diperlukan untuk berlansungnya proses pendidikan di
madrasah. Tanpa sumberdaya yang memadai, proses pendidikan tidak akan
berlansung scara memadai, dan pada gilirannya peningkatan kualitas
pendidikan di MTsN Kupang kepala madrasah melakukan beberapa inovasi.
Seperti yang diungkapkan oleh kepala madrasah Bapak Drs. Ahmad Betan,
M. Pd sebagai berikut;
Memang di era penuh dinamika ini, Madrasah Tsanawiyah Negeri
Kupang terus berupaya mengembangkan pendidikannya sehingga
program peningkatan mutu berbasis madrasah harapannya dapat
direalisasikan dengan sebaiknya. Semua ini akan terlaksana
apabila tersedia sumber daya manusia yang memadai.(W/Kamad/
kamis, 12-04-2010, di ruang kepala madrasah)
Pada kutipan wawancara tersebut dapat dipahami bahwa kepala
madrasah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan maka melakukan
inovasi-inovasi, diantaranya menerapkan manajemen peningkatan mutu
berbasis madrasah, sumberdaya pendidikan yang berkualitas, melakukan
inovasi pembelajaran. Meningkatkan kualitas mutu madrasah mengupayakan
perlunya peningkatkan kualitas guru, guru sebagai ujung tombak
pembelajaran di madrasah.
Peningkatan mutu guru di madrasah merupakan tanggungjawab kepala
madrasah mendapatkan perhatian utama dalam melakukan pendidikan dan
melengkapi semua kebutuhan yang terkait dengan proses pendidikan di
madrasah, upaya tersebut tercermin dari petikan wawancara dengan Bapak
-
109
Musa Leo Lao, S.Pd yang menjabat sebagai wakil kepala madrasah bidang
kurikulum. Antara lain sebagai berilut;
Perhatian kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas guru sangat
tinggi ini tercermin dalam beberapa program yang beliau buat;
1).menempatkan guru pada bidang keilmuannya, 2) menugaskan
guru dalam pelatihan-pelatihan, 3) mengadakan diklat atau
seminar, 4) pada setiap kesempatan kepala madrasah selalu
memberikan motivasi kepada guru-guru salah satunya yaitu untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, 5) mengikuti kegiatan yang
diadakan oleh MGMP yang dibiayai oleh madrasah, 6)
memberikan kesempatan kepada guru yang belum mempunyai
akta IV untuk melanjutkan pendidikan, 7) melakukan supervisi.
(W/Wakamad 1 /Jumat, 16-04-2010, di ruang guru)
Dalam bentuk yang lebih khusus bahwa peningkatan kualitas guru
melalui pengiriman para guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, workshop,
atau seminar. Hal ini dapat dipahami dari apa yang disampaikan oleh Bapak
Abas H. Muchtar, S.Pd selaku guru bidang studi Fisika sebagai berikut;
Untuk meningkatkan kualitas guru dan karyawan di madrasah ini
sangat bagus, ini terbukti bahwa saya pernah diutus untuk
mengikuti pelatihan entang PAKEM yang diadakan oleh dinas
pendidikan kota Kupang, dan selanjutnya dari hasil pelatihan
tersebut kitas diskusikan di madrasah yang telah terprogram yaitu
setiap satu bulan sekali dan pada kesempatan itu saya menjadi
nara sumbernya. (W/Gr 2/Sabtu, 17-04-2010, di ruang guru)
Hal senada disampaikan oleh para guru yang sengaja peneliti
mewawancarai ketika istirahar pertama. Secara spontan Ibi Dra. Nuraini,
M.M, menyatakan bahwa pemberdayaan guru mendapat perhatian yang
cukup besar dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia. Dalam
-
110
rangka meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan dilakukan dengan
mengadakan pelatihan-pelatihan yang menyangkut dengan tugas utamanya
sebagai berikut;
1.membuat perencanaan pembelajaran,(2) membuat silabus, (3)
membuat program pembelajaran, (4) cara melakukan evaluasi
yang benar, (5) mengikuti pengembangan kurikulum, (6)
mengadakan analisis hasil ulangan harian, (7) meningkatkan
profesionalisme guru melalui sertifikakasi.(W/Guru 3/Sabtu, 17-04-
2010, di ruang guru)
Untuk memperkuat hasil wawancara di atas, peneliti temukan dalam
dokumen tentang tugas pokok guru sebagai berikut;
a.Membuat perangkat program pengajaran, b) melaksanakan
kegiatan pembelajaran, c) melaksanakan kegiatan proses belajar,
ulangan harian, semester, dan ujian akhir, d) melakukan analisis
hasil ulangan, e) melakukan program perbaikan, pengayaan, f)
mengikuti pengembangan kurikulum, g) meningkatkan profesional
guru melalui sertifikasi.104
(Dok. MTsN Kupang)
Dari kutipan di atas, dapat dipahami bahwa madrasah selalu
memperhatikan upaya peningkatan kualitas guru. Adapun upaya-upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan mutu guru MTsN Kupang yaitu; 1)
memberikan program untuk meningkatkan mutu guru, 2) madrasah
mengadakan workshop bagi guru-guru, 3) memberikan motivasi, 4)
membentuk MGMP, 5) memberikan dan meengutus guru ikut seminar.
104
Ibid, halm:6
-
111
3. Manajemen Administrasi dan Keuangan
Pengelolaan keuangan, terutama pengalokasian /penggunaan uang
sudah sepantasnya dilakukan oleh madrasah. Hal ini didasari atas kenyataan
bahwa madrasahlah yang paling memahami kebutuhannya. Sehingga
desentralisasi pengalokasian/penggunaan uang sudah seharusnya dilimpahkan
ke madrasah. Madrasah hatus diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-
kegiatan yang mendatangkan penghasilan sehingga sumber keuangan tidak
tergantung dari pemerintah. Hal ini dapat dipahami dari hasil wawancara
dengan Ketua Komite, Drs. H. ahmad Makarim. Adapun kutipan wawancara
sebagai berikut:
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di MTsN Kupang, maka
Kepala madrasah bersama-sama dengan komite madrasah
meningkatkan kerja sama dengan orangtua siswa, pihak-pihak lain
untuk mendapatkan sumber-sumber dana. Sumber dana untuk
mengadakan dan pengembangan sarana/prasarana di madrasah
dibiayai oleh berbagai pihak, diantaranya sumber dana dari
pemerintah melalui Departemen Agama atau Dinas Pendidikan.
Dana sekarang yang kita kelola yaitu dana BOS, dari orangtua
siswa dan dari masyarakat. Dengan prinsip pengelolaan secara
transparansi maka masyarakat dengan senang hati menyumbang
(W/KKmad /17,-04-2010, di rumah Ketua Komite)
Manajemen yang transparansi/terbuka merupakan pilar dalam
manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah hendaknya diwujudkan oleh
madrasah, karena dengan pengelolaan keuangan secara terbuka akan terhindar
dari perasaan curiga, kecemburuan sosial, dan saling tidak percaya antar
sesama pengelola dan dewan guru serta masyarakat setempat/komite
madrasah. MTsN Kupang berupaya untuk mewujudkan itu. Untuk mengatasi
-
112
kecurigaan tentang pengelolaan keuangan madrasah maka kepala madrasah
mengagendakan pertemuan setiap bulan, hal ini dapat dipahami dari hasil
wawancara dengan Dra. Jumini (guru Biologi) sebagai berikut;
Kepala madrasah orangnya sangat terbuka, apalagi masalah
keuangan madrasah. Wujud transparansi keuangan madrasah
yaitu kita semua (gurudan karyawan) ikut rapat yang sudah
diagendakan. Kepala madrasah akan menyampaikan uang masuk
dan pengeluarannya, dan kita semua warga madrasah diberi
kebebasan untuk mengetahui keuangan madrasah yang ada di
bendahara(W/Guru 3 / Sabtu,17-04-2010, di ruang guru)
Kepala madrasah mengelola keuangan secara tansparansi serta ada
laporan kepada semua pihak sebagai wujud akuntabilitas madrasah kepada
masyarakat/komite madrasah. Bahkan kepala madrasah tidak ikut memegang
keuangan secara lansung. Hal ini dapat dipahami dari hasil wawancara dengan
kepala madrasah MTsN Kupang, Drs. Ahmad Betan, M.Pd sebagai berikut:
Dana dan anggaran kita laksanakan secara terbuka. Pengelolaan
keuangan madrasah dipegang oleh bendahara madrasah, ketika
ada proyek/atau bantuan dari pemerintah maka kita bentuk
kepanitiaan yang terdiri dari dewan guru dan komite madrasah.
Dana dan anggaran kita laksanakan secara terbuka. Pengelolaan
keuangan yang masuk ke madrasah ini dipegang oleh bendahara
masing-masing pos anggaran. Sehingga kita dapat melaksanakan
program-program yang telah disepakati bersama sesuai dengan
RAPBS yang telah disusun bersama. (W/Kamad/Senin, 12-04-2010,
di ruang Kepala Madrasah)
Pernyataan Kepala madrasah tersebut dipertegas oleh bendahara
Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang Ibu Dra. Fatimah Peni, sebagai
berikut;
-
113
Kepala madrasah tidak pernah memegang secara lansung
keuangan madrasah, keuangan madrasah dipercayakan kepada
saya (bendahara madrasah). Agar transparansi manajemen di
madrasah lebih terbuka, maka sesuai dengan kesepakatan untuk
kerja sama dengan pihak Bank Syariah Mandiri Kupang.
(W/BendMad/Selasa, 27-04-2010, di ruang bendahara)
Dari paparan di atas dapat dipahami bahwa sumber dana untuk
mengembangkan dan pengelolaan madrasah berasal dari pemerintah melalui
Diknas, Depag, wali murid, dan dari masyarakat. Prinsip yang digunakan
dalam pengelolaan keuangan yaitu secara transparan. Bahkan kepala
madrasah tidak ikut memegang keuangan cecara lansung, akan tetapi
diserahkan kepada salah satu guru yang ditunjuk sebagai bendahara
madrasah.
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di MTsN Kupang tidak
terlepas dari pentingnya memperhatikan profesionalisme tenaga adminitrasi.
Karena kelancaran kegiatan pendidikan akan berlansung apabila didukung
oleh profesionalisme para tenaga adminitrasi yang baik. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh Bapak Musa Leo Lao, S.Pd sebagai berikut;
Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh madrasah dalam rangka
meningkatkan kemampuan tenaga adminitrasi dan pembantu
pelaksana antra lain; 1) mengikut sertakan karyawan dalam
pelatihan, penataran, dan lokakarya yang berkaitan dengan tugas
dinasnya, khususnya penggunaan komputer dalam administratif,
2) mengikut sertakan dalam kegiatan supervisi. (W/Wakamad1/
Jumat, 16-04-2010, di ruang guru)
Peningkatan mutu layanan adminitratif merupakan bagian penting yang
menjadi perhatian madrasah. Kepala TU (Tata Usaha) Bapak Arsyad Karabi,
S. Sos menuturkan dalam suatu wawancara sebagai berikut;
-
114
Perhatian madrasah untuk meningkatkan layanan adminitratif
terus ditingkatkan mutunya. Madrasah biasanya mengirimkan staf
tata usaha untuk mengikuti pelatihan-pelatihan di luar madrasah,
khususnya penggunaan komputer dalam adminitratif. Di samping
itu madrasah berupaya melengkapi fasilitas tata usaha seperti
komputer. Layanan adminitratif berupa, daftar ulang, surat-
menyurat untuk di madrasah atau untuk di luar madrasah.
(W/KTU/ Selasa, 27-04-2010, di ruang kepala TU)
Bagaimana peran tata usaha (TU) dalam membantu guru untuk
memperlancar kegiatan belajar mengajar di kelas seperti dituturkan Bapak
Fauzi, S.PdI sebagai berikut;
Jadi tata usaha itu untuk memperlancar proses kegiatan belajar
mengajar, tempat pembayaran keuangan sekolah, daftar ulang,
serta mereka sangat membantu kita misalnya pemimjaman LCD
atau Laptop melalui TU. Sirkulasi peminjaman harus dari sana.
(W/guru 4/ sabtu 17-04-2010, di ruang guru)
Pada konteks wawancara di atas, dapat dipahami bahwa layanan
adminitrasi diberikan juga kepada guru. Misalnya, dalam hal penggunaan
media pembelajaran di kelas maka penjadwalan sirkulasinya diatur oleh
bagian tata usaha. Dan ini termasuk layanan adminitrasi kepada guru.
Layanan adminitrasi madrasah sangat menjadi hal utama dalam sistim
permadrasahan, MTsN Kupang sangat memperhatikan pelayanan adminitrasi
dalam rangka mendukung kegiatan proses pembelajaran. Sehingga upaya
madrasah untuk meningkatkan mutu karyawan atau staf adminitrasi menjadi
sangat penting. Hal ini dilakukan dalam rangka menciptakan profesionalisme
layanan madrasah.
-
115
Selanjutnya Arsyad Karabi (Kepala Tata Usaha) melanjutkan bahwa,
tugas utama bagian adminitrasi di MTsN Kupang ada dua yakni bidang
personalia dan keuangan, Menurutnya:
Bidang personalia sebagai berikut; mengatur administrasi
personalia; mengusulkan formasi guru dan; mengusulkan
pengangkatan, kenaikan pangkat, mutasi guru dan pegawai;
mengatur kesejateraan guru, kariyawan, cuti, pensiun;
mengadministrasikan kehadiran guru baik pada kegiatan
pembelajaran maupun pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh
madrasah. (W/ KTU/ / Selasa, 27-04-2010, di ruang KTU)
Sedangkan yang berkaitan dengan bidang keuangan menyangkut:
(1) Pelaksanaan adminitrasi surat-menyurat, (2) menyusun
rencana anggaran penerimaan dan belanja madrasah, (3)
mengelola penggunaan kuangan; (4) pertanggung jawaban
penggunaan keuangan madrasah.(W/KTU /Selasa, 27-04-2010, di
ruang TU)
Pernyataan di atas, searah dengan apa yang peneliti temukan di dalam
dokumen MTsN Kupang mencakup:
(1) Bidang personalian mencakup: mengatur administrasi
personalia; mengusulkan formasi guru dan; mengusulkan
pengangkatan, kenaikan panggkat, mutasi dan rotasi guru dan
pegawai; mengatur kesejateraan guru dan kariyawan; mengatur
cuti, pensiun dan lain sebagainya; mengadministrasikan kehadiran
guru baik pada kegiatan pembelajaran maupun pertemuan-
pertemuan yang dilakukan oleh madrasah. (2) Bidang
ketatausahaan dan keuangan menurutnya: menyelenggarakan dan
mengadimistrasikan surat-menyurat; menyusun rencana anggaran
penerimaan dan belanja madrasah; mengelolah penggunaan
kuangan; mempertanggungjawabkan penggunaan keuangan.105
(Dok. Uraian Tugas MTsN Kupang)
Dalam rangka pemberian pelayanan pendidikan yang maksimal baik
kepada warga madrasah maupun warga masyarakat. MTsN Kupang melalui
105
Ibid, halm:8
-
116
bagian tata usaha bidang adminstrasi dan keuangan berupaya untuk
mewujudkan pelayanan pendidikan maksimal khusunya bidang adminstrasi
dan keuangan yang transparan dan akuntabel. Salah satu contoh lanjut, Arsyad
Karabi, bahwa;
dalam pencairan dana/keuangan madrasah misalnya, Komite
madrasah selalu terlibat dengan Kepala madrasah untuk
menandatangani pencairandana tersebut. (W/ KTU/ Selasa, 27-04-
2010, di ruang KTU)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen administrasi
dan keuangan Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang dalam pengelolaanya
senantiasa mengedepankan sistim tranparansi dan akuntabilitas khususnya
bagi warga madrasah dan masyarakat melalui komite madrasah
4. Manajemen Kesiswaan.
Dalam rangka meningkatkan mutu, input siswa dan menyaring peminat
yang ingin masuk MTsN Kupang, maka madrasah mengadakan penerimaan
siswa baru dengan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar dari madrasah
dasar dan mengadakan tes. Tes tesebut bertujuan untuk mengklasifikasi
kemampuan siswa yang akhirnya untuk memisahkan kelas sesuai dengan
hasil tes, dan tes ini juga menguji kemampuan dasar yang dimiliki calon
siswa tentang kemampuan menulis dan membaca, kemampuan dasar bahasa
Inggris dan bahasa Arab.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh kepala madrasah dalam
wawancara sebagai berikut:
Kita menerima siswa baru dengan sistim seleksi melalui tes, jadi
calon siswa yang masuk MTsN Kupang melalui proses seleksi yang
-
117
telah ditentukan oleh panitia penerimaan siswa baru. Hal ini
betujuan untuk mengetahui kemampuan dasar calon siswa yang
akhirnya untuk penentuan klasifikasi kelas. (W/Kamad/Senin, 12-
04-2010, di ruang Kepala Madrasah)
lebih lanjut terdapat dalam dokumen tentang program kerja MTsN
Kupang antara lain mencakup:
Penerimaan siswa baru (PSB) dilakukan secara ketat, yaitu: (a) tes
masuk dengan ketentuan yang diterima adalah siswa yang
memperoleh nilai rata-rata 60. (2) melakukan pembelajaran
martikulasi selama satu bulan, (3) pendaftaran hanya dibuka
empat hari kerja, (4) siswa yang diterima hanya lima kelas, (6)
mengadakan penyuluhan kesehatan gigi bagi siswa baru oleh
Dokter Umum dan Dokter gigi atas kerja sama Usaha Kesehatan
Madrasah (UKS) Tsanawiyah Negeri Kupang dengan Puskesmas
Kecamatan Alak Kota Kupang.106
(Dok. Program kerja Tahun.
2009-2010)
Selain itu wakil kepala madrasah bidang kesiswaan menyatakan
bahwa bidang kesiswaan yang ditanganinya adalah sebagai berikut;
Mengatur penerimaan siswa baru dan pindahan; mengatur
program bimbingan dan konseling; mengevaluasi kehadiran siswa;
mengatur program pengembangan minat dan bakat;
menyelenggaraka kegiatan yang menjadi wahana peneneman sikap
dan prilaku.(W/Wakamad 2/selasa, 27-04-2010, di ruang guru)
Selain itu MTsN Kupang juga memberikan pelayanan tambahan dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan di luar jam pelajaran yang sering
disebut kegiatan kegiatan ekstra (non akademik). Kaitan dengan kegiatan
ekstra kurikuler, ketika peneliti wawancara dengan Bapak Saharudin Bere
(waka bidang kesiswaaan) menjelaskan antara lain:
106
Dok. Program Kerja Madrasah, 2009-2010, Opcit, halm: 20
-
118
Ekstra kurikuler merupakan kegiatan tambahan untuk
membentuk karakter siswa yang handal dan berdisiplin tinggi,
maka MTsN Kupang membuka kegiatan tersbut di luar jam
pelajaran. Ekstra kurikuler tersebut diataranya adalah: kaligrafi,
kiraat, Qasidah, Nasyid, pidato, pramuka, drama, puisi, musik, bahasa arab, qiraat, komputer, bola basket, futsal, sepak takrou. (W/Wakamad 2/ selasa, 27-04-2010, di ruang guru)
Lebih lanjut dapat dilihat pada dokumen tentang model adminitrasi
Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang sebagai berikut;
mengatur penerimaan siswa baru dan pindahan berdasarkan
peraturan; mengatur program bimbingan dan konseling;
mengevaluasi kehadiran siswa (mengatur program pengembangan
minat dan bakat siswa; (mengatur kepindahan (mutasi) siswa; dan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan
sebagai wahana penanaman sikap dan perilaku yang islami,
mengatur dan melaksanakan 7K, mengatur dan membina program
kegiatan osis, menyeleksi calon untuk mendapatkan bea siswa.107
(Dok/uraian tugas MTsN Kupang)
Dari paparan data di atas dapat dipahami bahwa siswa-siswi diberikan
kesempatan untuk menunjang peningkatan potensi dan bakat siswa di
madrasah, serta siswa/siswi memiliki prestasi baik akademik maupun non-
akademik melalui berbagai kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh
madrasah. Program kegiatan kesiswaan yang bersifat akademik yakni proses
pembelajaran dan non-akademik yakni program pengembangan minat, bakat
(PMB) diharapkan siswa dapat memiliki pengetahuan yang bersifat integral
(menyeluruh) baik aspek kognitif, afektif, dan pisikomotorik.
Prestasi yang diraih oleh madrasah pada umumnya diukur dari sejauh
mana siswa memiliki prestasi yang diakui oleh masyarakat khususnya
orangtua siswa., adalah wujud kerja keras dan kerja sama yang baik semua
107
Dok. Uraian Tugas MTsN kupang, 2008, Opcit, halm:5
-
119
komponen baik warga madrasah dan warga masyarakat demi mencapai
prestasi bagi para siswa/siswi
Dengan prestasi yang diraih sebagaimana uraian di atas, maka
menunjukan bahwa lembaga ini mengarah pada pencapaian visi, misi dan
tujuannya, yakni membina generasi muda yang unggul dalam IPTEK dan
IMTAQ. Dan untuk melengkapi data prestasi yang pernah diraih MTsN
Kupang baik dalam bidang akademik maupun non akademik, dapat dilihat
pada lampiran profil MTsN Kupang.
5. Manajemen Humas
Wakil kepala madrasah bidang Humas sebagai wakil kepala madrasah
yang membangun hubungan madrasah, baik dalam lingkup internal madrasah
ataupun eksternal madrasah. Lingkup internal madrasah berupa hubungan
antar komponen madrasah seperti antara guru, siswa, dan karyawan.
Sedangkan lingkup eksternal madrasah berupa hubungan madrasah dengan
lembaga lain seperti hubungan MTsN dan perguruan tinggi.
Dalam bidang hubungan masyarakat (humas). Menurut Ibu Siti Hawa,
S.Pd Mencakup:
(1) mengatur, mengembangkan hubungan dengan komite, (2)
menerima pelayanan kepada tamu madrasah, (3) mewakili
madrasah dalam hubungan kerja dengan instansi lain, (4) menjalin
kerjasama dengan pihak lain untuk memberdayakan madrasah, (5)
menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di madrasah, (6)
menyelenggarakan bakti sosial dan kerja wisata. (W/Wakamad
4/Senin, 19-04-2010, di ruang guru)
MTsN Kupang, menjalin kerja sama dengan berbagai komponen
masyarakat. Kerjasama/kemitraan merupakan upaya untuk menjalin hubungan
-
120
yang sinergis antara madrasah dengan masyarakat dalam membantu
mewujudkan visi dan misi dan ini adalah fungsi utama dari Manajemen
peningkatan mutu berbasis madrasah.. Kerjasama tersebut dikembangkan
dengan harapan agar mampu meningkatkan peran serta masyarakat dalam
proses penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Menurut Ibu Siti Hawa,
S.Pd kerja sama MTsN Kupang dengan masyarakat diantaranya:
untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam membantu
mewujudkan visi, dan misinya maka senantiasa pihak madrasah
memberikan pemahaman tentang pentingnya kerja sama atau
keterlibatan orang tua/wali siswa dalam mewujudkan prestasi
akademik yang bermutu. Upaya ini mendapat respon positif oleh
orangtua siswa. (W/Wakamad 4/ Senin. 19-04-2010, di ruang guru)
Dari pernyataan di atas searah dengan tugas pokok waka humas dalam
dokumen uraian tuga MTsN Kupang yang mencakup antara lain;
1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite, (2)
menyelenggarakan bakti sosial, (3) menelenggarakan pameran
hasil pendidikan, (4) menyusun laporan.108
(Dokm uraian tugas
MTsN Kupang)
Untuk mewujudkan madrasah yang bermutu, maka keterlibatan
orangtua sangat berarti dalam menyelenggarakan pendidikan. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh salah seorang wali siswa Bapak Drs. Ridwan H.
Umar, M.Pd kediamannya. Menurutnya;
MTsN Kupang adalah madrasah yang menjadi prioritas pertama
bagi keluarganya. Yang membanggakan di madrasah ini adalah
pengelolaan (a) manajemen yang transparan dan akuntabilitas, (b)
selalu mengadakan kegitan ekstrakurikuler baik di bidang agama
maupun bidang umum. Hal inilah yang membuat kepercayaan
108
Ibid, halm: 6
-
121
orangtua siswa untuk ikut partisipasi dalam proses pendidikan di
madrasah. (W/W. siswa/Sabtu, 17-04-2010, di rumah)
Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa salah satu konsep
dasar manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah peningkatan
partisipasi yaitu menciptakan lingkungan yang terbuka dan demokratis,
dimana warga madrasah dan warga masyarakat didorong untuk terlibat secara
lansung dalam penyelenggaraan pendidikan yang diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan. Kerjasama madrasah yang baik ditunjukan
oleh hubungan antar warga madrasah yang erat, adanya rasa kebersamaan
bahwa output madrasah merupakan hasil kolektif team-work yang kuat dan
cerdas.
Disinilah diperlukan kegigihan warga madrasah untuk proaktif
menggalang dan memberikan penyuluhan kepada warga masyarakat, bahwa
masyarakat ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan pendidikan anak
mereka.
6. Manajemen Sarana dan prasarana
Dalam kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah
maka Pengelolaan fasilitas sudah seharusnya dilakukan oleh madrasah, mulai
dari pengadaan, pemeliharaan, perbaikan sampai pengembangan. Hal ini
disadari oleh kenyataan bahwa madrasahlah yang paling mengetahui
kebutuhan fasilitas, baik kecukupan, kesesuaian, maupun kemutakhirannya,
terutama fasilitas yang sangat erat kaitannya secara lansung dengan proses
belajar mengajar.
-
122
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Hery Purnomo, (waka
Sarana/prasarana) wilayah cakupan manajemen sarana dan prasarana meliputi:
1) mengatur pemeliharaan kebersihan gedung dan keindahan
halaman madrasah (lingkungan madrasah secara fisik) termasuk
lapangan olahraga, 2) mengadakan serta memelihara semua
perlengkapan madrasah (kursi, meja, almari, papa tulis, kapur
tulis), ATK lainnya; 3) menyelenggarakan infentarisasi tanah,
gedung, dan perlengkapan madrasah, baik yang habis dipakai
maupun yang parmanen. (W/Wakamad 3/ Senin, 19-04-2010, di
ruang guru)
Pernyataan tersebut juga dapat dibuktikan dengan observasi yang
dilakukan peneliti ketika pengumpulan data dintaranya mencakup:
a) sarana utama, meliputi; Lab IPA, Lab Bahasa, Lab Komputer,
Perpustakaan, Sanggar kesenian, b).sedangkan sarana penunjang
terdiri dari; masjid, R. tata usaha, R. UKS, , R. Aula, Kantin,
Lapangan basket,volly. (Observasi /Rabu, Kamis 28-29 Mei 2010,
di MTsN)
Adapun wakil kepala madrasah bidang sarana/prasarana memiliki tugas
untuk mengelola sarana/prasarana madrasah. Tugasnya adalah membantu
kepala madrasah untuk pengadaan, pemeliharaan, dan penghapusan
sarana/prasarana madrasah. Adapun tugas wakil kepala madrasah bidang
sarana/prasana, sebagai berikut:
(a) merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk
menunjang proses belajar mengajar (b) mengatur pemeliharaan
kebersihan gedung dan keindahan halaman madrasah (lingkungan
madrasah secara fisik) termasuk lapangan olah raga, ruangan
(kelas dan Aula) (c) mengadakan dan memelihara perlengkapan
madrasah (kursi, meja, almari, papa tulis, kapur) dan ATK lainnya
(d) menyelenggarakan infentarisasi tanah, gedung, dan
perlengkapan madrasah, baik yang habis dipakai maupun yang
parmanen (e) mengatur pembukuan dan pelaporan.109
(Dokm.
Model Adminitrasi MTsN Kupang)
109
Dok. Uraian Tugas MTsN Kupang tahun 2008,opcit, halm:6
-
123
Dalam rangka memberikakan layanan terbaik bagi seluruh siswa, maka
madrasah kami memberikan layanan khusus antara lain:
(1) usaha kesehatan madrasah (UKS) dan Bimbingan Konseling
madrasah (BKS), bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan
siswa baik fisik dan non fisiknya. (2) tambahan belajar/program
remedi dan pengayaan. (3) Unit kantin, yang berusaha memenuhi
kebutuhan siswa. (W/Wakamad 3/ /Senin, 19-04-2010, di ruang
guru)
Kaitan dengan layanan khusus tersebut, Ahmad Betan (kepala
madrasah) mengatakan bahwa:
Usaha kesehatan madrasah (UKS) merupakan layanan medik yang
diberikan kepada siswa. Pelayanan kesehatan siswa dilakukan
untuk memantau perkembangan kesehatan siswa/siswi di
madrasah. Layanan kesehatan di madrasah ini bisa berupa
pertolongan pertama bagi siswa/siswi yang menderita sakit
mendadak, lanjut Kepala madrasah bahwa, UKS di madrasah ini
adalah terbaik dan mewakili kota kupang untuk ikut jambore di
Jakarta dan masuk peringkat sepuluh besar.(W/Kamad/Senin, 12-
04-2010, di ruang Kepala Madrasah)
Pernyataan Kepala madrasah tersebut dapat dibuktikan dalam dokumen
laporan pelaksanaan kegiatan dan program kerja kepala madrasah, antara lain
MTs Negeri Kupang mengikut sertakan siswa dan pembina UKS
dalam Jambore UKS II tingkat Nasional dengan kategori masuk
sepuluh besar.110
(Dok.Lap kegiatan KS MTsN)
Kutipan hasil wawancara tersebut di atas dapat dipahami bahwa
manajemen sarana/prasarana baik sarana utama maupun sarana/prasarana
merupakan faktor penting dalam menunjang proses layanan pendidikan
secara optimal. Proses pendidilkan yang dilaksanakan secara optimal atau
110
Program Kerja MTsN Kupang tahun 2009-2010, Opcit, halm: 21
-
124
(bermutu) jika sarana/prasarana yang dimiliki oleh madrasah secara kualitas
maupun kuantitas dapat memenuhi persyaratan dari Badan Standar Nasional
Pendidikan. MTsN Kupang memiliki fasilitas pendidikan yang cukup
memadai untuk menunjang serta memperlancar kegiatan proses belajar
mengajar dan pengembangan diri siswa. Karena salah satu faktor
keberhasilan terletrak pada apa yang menjadi kebutuhan siswa dan guru.
C. Monitoring dan Evaluasi rencana pengembangan Madrasah
Pelaksanaan evaluasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang, kepala
madrasah mengikut sertakan setiap unsur yang terlibat dalam program,
khususnya guru dan tenaga lainnya agar mereka dapat menjiwai ssetiap
penilaian yang dilakukan dan memberikan alternatif pemecahan. Demikian
pula orang tua peserta didik dan masyarakat sebagai pihak eksternal harus
dilibatkan untuk menilai keberhasilan program yang telah dilaksanakan.
Kepala madrasah dalam rapat kordinasi dengan komite (Tanggal 03
April 2010) menginformasikan rencana madrasah (2010-2011) yang berkaitan
dengan bidang sarana dan prasarana antara lain; melanjukan membangun
gedung berlantai dua Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang
Dilihat dari aspek regulasi upaya untuk mendapatkan bantuan dana dari
pemerintah maupun suasta hanya akan terpenuhi apabila atas persetujuan
komite, dengan demikian wadah refresentatif stakeholder yang resmi di
madrasah adalah komite yang memiliki fungsi dan peran yang strategik,
sebagaimana disampaikan oleh ketua komite Drs. H. Ahmad Makarim dalam
wawancara sebagai berikut;
-
125
komite sebagai wadah perwakilan dari orang tua memiliki fungsi
antara lain sebagai mitra madrasah dalam hal (a) mendorong
orangtua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendanaan
guna mendukung peningkatan mutu pendidikan (b) menggalang
dana masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah
(c) melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan
program penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Kupang (W/KKMad/ sabtu, 17-04-2010, di rumah)
Berkaitan dengan evaluasi, komite secara berkala melakukan rapat
kordinasi sebagai bentuk pengawasan terhadap kegiatan madrasah baik yang
menyangkut kebijakan, penyelenggaraan kegiatan pendidikan termasuk
pengelolaan biaya pendidikan di madrasah.
Untuk mendukung pernyatan ini, maka wakamad bidang humas Ibu Siti
Hawa, S.Pd menyatakan bahwa komunikasi orangtua dan komite sangat baik
yaitu;
(1) memberikan pertimbangan teknis (2) menyusun RAPBS
bersama dengan pihak madrasah (3) mengkordinasi sumbangan
komite dari orangtua maupun mengakses dana masyarakat
lainnya. (4) melaksanakan program komite yang berkaitan dengan
kegiatan fisik atau sarpras, misalnya: membangun ruang kelas
baru, perbaikan pagar, rehab fisik madrasah.(W/Wakamad 4
/Senin, 19-04-2010, di ruang guru)
Dengan adanya desentralisasi di bidang pendidikan ini, tentunya
madrasah memiliki kewenangan yang lebih luas untuk memberdayakan
masyarakat terutama dengan komite madrasah dalam semangat kerja sama
yang sungguh-sungguh untuk mewujudkan tanggungjawab bersama
meningkatkan kualitas mutu pendidikan di madrasah ini.
-
126
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa evaluasi sebagai upaya
mengemilinir persoalan yang dihadapi madrasah sebagai hambatan sekaligus
mencari pemecahannya. Pengawasan dan evaluasi pada hakekatnya juga
merupakan bentuk pengendalian terhadap manajemen madrasah menuju
efesiensi kegiatan madrasah sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang.
Evaluasi sangat penting dilakukan oleh sebuah organisasi atau lembaga,
guna mengetahui seberapa besar kesuksesan yang diraih, untuk mengetahui
apa yang menjadi kendala dan hambatan sehingga program tersebut tidak
berjalan dengan rencana yang diharapkan. Begitu pula yang terjadi di MTsN
Kupang, sebelum melaksanakan program atau atau segala sesuatu yang
berkaitan dengan pendidikan atau lembaganya, selalu diadakan evaluasi, guna
mencari feedback- nya.
Selanjutnya diadakan perbaikan yang terus menerus disertai dengan
analisa dari berbagai unsur, khususnya para perngelola, berikut penuturan
hasil wawancara peneliti dengan kepala madrasah Drs. Ahmad Betan, M.Pd
sebagai berikut;
melalui monitoring dan evaluasing inilah kita banyak dapat
feedback, guna improvisasi program berikutnya. Siklus ini
dilakukan terus menerus disertai diskusi dan analisis dari semua
unsur, terutama unsur internal. (W/Kamad/ senin, 12-04-2010, di
ruang Kepala madrasah)
Lebih lanjut Bapak Drs. Ahmad Betan, M.Pd menuturkan bahwa
evaluasi internal yang dilakukan di madrasah adalah lebih dikhususkan kepada;
-
127
Proses pembelajaran di kelas, kepala madrasah sebagai
penanggungjawab, melakukan monitoring setiap bulan sekali di
diap-tiap kelas, dan kadang kepala madrasah bersama-sama
dengan guru senior yang memiliki kompeten di bidang mata
pelajaran tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara
langsung proses pembelajaran di kelas apakah maksimal atau
tidak dalam pelaksanaannya. (W/Kamad/Senin, 12-04-2010, di
ruang Kepala Madrasah)
Salah satu pendekatan dalam membina guru MTsN Kupang yaitu
melakukan supervisi, bentuk supervisi yang dilakukan oleh madrasah dapat
dipahami dalam suatu wawancara dengan Bapak Febrinaldi, Ss sebagai
berikut;
Supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah lebih pada
membimbing, jadi ketika ada kesalahan yang dilakukan oleh guru
atau kurang tepat dalam menerapkan metode pembelajaran, maka
kepala madrasah memanggil ke dalam ruangannya untuk
diberikan arahan atau nasehat. (W/Gr 5/Sabtu 17-04-2010, di
ruang guru)
Dari paparan data di atas dapat dipahami bahwa kepala madrasah
melakukan berbagai pendekatan dalam meningkatakan kualitas guru. Adapun
upaya yang dilakukan adalah untuk meningkatkan mutu guru di MTsN
Kupang yaitu; supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah bersifat
bimbingan, sehingga guru merasa nyaman dan dihargai.
Sedangkan monitoring dan evaluasi eksternal, lanjut Ahmad Betan,
bahwa:
evaluasi dan monitoring lebih pada pengawasan dan penilaian yang
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu diluar madrasah. Misalnya
monitoring dan evaluasi yang dilakuan oleh Kandepag Kota
Kupang, dan Dinas Pendidikan Kota Kupang.(W/Kamad/ Senin,
12-04-2010, di ruang Kepala Madrasah)
-
128
Pernyatan tersebut diperkuat oleh dokumen laporan pertanggung
jawaban dan program kerja MTsN Kupang 2009-2010 sebagai berikut;
Kerjasama dengan semua stakeholder berupa: (1) dengan Korwas
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Kupang dan
Departemen Agama kota Kupang untuk melalukan supervisi
kelas.111
(Dok/program kerja MTsN Kupang)
Dari paparan data di atas dapat dipahami bahwa monitoring dan
evaluasi di MTsN, bertujuan bukan untuk menekan kreatifitas semua
komponen warga madrasah tetapi diupayakan agar semuan komponen warga
madrasah dan warga masyarakat didorong untuk terlibat secara langsung
dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya evaluasi pendidikan yang
diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini perlu agar tercipta
peningkatan rasa memiliki, dan peningkatan rasa memiliki ini akan meningkat
rasa tanggungjawab, dan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkat
pula dedikasi warga madrasah dan masyarakat terhadap pengembangan mutu
madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang.
D. Temuan Penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai wawancara yang telah
dilakukan oleh peneliti dari semua sumber informasi perencanaan/penyusunan
mutu, pelaksanaan manajemen peningkatan mutu, serta monitoring dan
evaluasi mamajemen peningkatan mutu, temuan yang dikemukakan pada
111
Dok. Program Kerja Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang, 2009-2010, Opcit, halm: 20-21
-
129
bagian ini berdasarkan paparan data yang diperoleh di lapangan yang
dirumuskan berdasarkan interpretasi data.
Penyajian temuan tersebut bertujuan untuk menjawab permasalahan
penelitian yang telah dikemukakan pada bab pendahuluan. Atas dasar fokus
penelitian dan paparan data yang telah disajikan sebelumnya, akhirnya
dihasilkan temuan-temuan sebagai berikut;
1. Penyusunan rencana pengembangan Madrasah
Rencana pengembangan madrasah empat tahun ke depan mencakup;
(a) sasaran bidang kurikulum dan pembelajaran, (b) Sasaran atau target di
bidang sarana/prasarana, (c) sasaran atau target di bidang keuangan dan
kepegawaian, (d) sasaran atau target di bidang sumber daya manusia, (e)
sasaran atau target di bidang kesiswaan.
2. Implementasi rencana pengembangan Madrasah
Pada fokus ini akan dijelaskan tentang pelaksanaan rencana
pengembangan madrasah berdasarkan temuan pada MTsN Kupang secara
berurutan sebagai berikut;
a. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
1. Bidang kurikulum dan pembelajaran sebagai berikut; a) menyusun program
semester dan program tahunan termasuk pembagian tugas mengajar, b)
menyusun jadwal pembelajaran, c) mengatur pelaksanaan evaluasi belajar,
d) mengatur norma kenaikan kelas, e) melaksanakan perbaikan, f) mengatur
program pengisian waktu kosong, g) pengembangan kurikulum dan kerja
sama.
-
130
2. Dengan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan dalam pilar
Manajemen Mutu Berbasis Madrasah menjadi sutu terobosan inovasi dalam
tekhnologi pendidikan.
b. Manajemen Adminitrasi dan Keuangan
1. Manajemen adminitrasi dan keuangan di MTsN Kupang sebagai berikut; (a)
mengatur adminitrasi personalia,(b) mengusulkan formasi guru, (c)
mengusulkan kenaikan pangkat guru dan pegawai, (d) mangatur cuti,
pensiun dan sebagainya, (e) mengatur kehadiran guru dan pegawai, (f)
mengadminitrasikan surat-menyurat, g) tenaga adminitrasi membantu guru
untuk memperlancar kegiatan proses belajar mengajar di kelas, h)
menyelenggarakan dan mengadminitrasikan surat menyurat. i) Menyusun
rencana anggaran penerimaan dan belanja madrasah, j) mengelola
penggunaan keuangan yang transparansi dan akuntabel, k) melaksanakan
laporan pertanggung jawaban dengan melibatkan semua warga madrasah
dan komite madrasah.
c. Manajemen Hubungan Masyarakat
Temuan penelitian dari aspek humas adalah sebagai berikut;
1. (a) menyelenggarakan pembentukan komite madrasah, (b) menerima dan
melayani tamu madrasah, (c) mewakili madrasah terkait dengan hubungan
kerja dengan dinas atau instansi lain, (d) selalu mengadakan bubungan
internal dan eksternal untuk memberdayakan madrasah.
2. Menciptakan lingkungan terbuka dan demokratis di mana warga madrasah
dan masyarakat didorong untuk terlibat lansung dalam penyelenggaraan
-
131
pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Kerja
sama madrasah yang erat, adanya rasa kebersamaan bahwa out put
madrasah merupakan hasil kolektif adanya team yang kuat dan cerdas.
d. Manajemen Sarana dan prasarana dan Layanan Khusus
a. Kaitan dengan aspek sarana/prasarana peneliti temukan sebagai
berikut;
(1) mengatur pemeliharaan kebersihan lingkungan madrasah secara fisik, (2)
memelihara dan mengadakan perlengkapan madrasah (kursi, meja, lemari,
papan tulis, dan alat tulis kantor, (3) menyelenggarakan investasi gedung,
tanah, dan perlengkapan madrasah baik yang habis dipakai maupun yang
permanen. (4) manajemen sarana/prasarana baik sarana utama maupun
sarana/prasarana penunjang merupakan faktor penting dalam menunjang proses
layanan pendidikan secara optimal. Proses layanan pendidilkan dilaksanakan
secara optimal atau bermutu jika sarana/prasarana yang dimiliki oleh madrasah
secara kualitas maupun kuantitas dapat memenuhi persyaratan nasional
pendidikan.
b. kaitan dengan aspek layanan khusus peneliti temukan sebagai
berikut; 1) usaha kesehatan sekolah (UKS), 2) tambahan program pengayaan,
3) bimbingan dan konseling, dan 4) beberapa unit kantin.
e. Manajemen Kesiswaan
Temuan peneliti yang berkait dengan manajemen kesiswaan adalah
sebagai berikut; (a) mengatur penerimaan siswa baru dan pindah madrasah, (b)
mengevaluasi kehadiran siswa (c) mengatur program pengembangan diri, (d)
-
132
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan sebagai wahana
penanaman sikap dan prilaku terpuji, (e) mengatur program bimbingan dan
konseling, (f) mengatur mutasi siswa, (g) mengatur program pengembangan
minat dan bakat siswa agar memiliki prestasi akademik maupun non akademik,
(h) mengatur program kegiatan agar siswa dapat memiliki pengetahuan yang
menyeluruh baik kognitif, afektif, dan psikomotorik.
f. Manajemen Sumber Daya Manusia
Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang dalam rangka meningkatkan
mutu pendidkan, mengupayakan perlunya meningkatkan kualitas guru dan
karyawan karena merupakan ujung tombak paling depan dalam kegiatan
pendidkan, siswa tidak akan berkualitas tanpa didukung guru yang cerdas dan
berkualitas. Meningkatkan mutu guru dan karyawan melalui; (a) menugaskan/
mengirim guru dan karyawan pada pelatihan-pelatihan atau diklat baik yang
diadakan oleh Dinas Pendidikan, Depag, dan perguruan tinggi, (b) mengadakan
diklat atau seminar, (c) mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh
MGMP yang dibiayai oleh sekolah, (d) kepala madrasah selalu memberikan
motivasi kepada guru untuk meningkatakan kualitas pembelajaran
3. Monitoring dan Evaluasi pengembangan Madrasah
Dalam fokus ini peneliti temukan hal-hal sebagai berikut;
a. Monitoring dan evaluasi internal ini dilakukan secara lansung oleh kepala
madrasah kepada bawahannya ketika proses pembelajaran berlangsung di
kelas. Hal ini dapat dipahami bahwa kepala madrasah melakukan berbagai
pendekatan untuk meningkatkan kualitas guru. Adapun upaya-upaya yaitu;
-
133
1) memberikan motivasi untuk mengembangkan kemampuannya, 2)
supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah bersifat bimbingan,
sehingga guru merasa aman dan nyaman serta dihargai, 3) evaluasi sebagai
upaya mengeliminir persoalan yang dihadapi madrasah sebagai hambatan
sekaligus mencari pemecahan.
b. Monitoring dan evaluasi eksternal yaitu penilaian yang dilakukan oleh pihak
dari luar madrasah misalnya; 1) Kandepag Kota Kupang, 2) evaluasi
kelembagaan yang dilakukan oleh Tim akreditasi pendidikan propinsi Nusa
Tenggara Timur, 3) Komite madrasah. Hal ini dilakukan dengan tujuan;
kepentingan akuntabilitas publik, dan untuk membantu madrasah dalam
pengembanagan diri.
Dari urain tersebut di atas, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
pola implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah
dilaksanakan mengacu pada visi, misi, tujuan dan target atau sasaran yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan pola penetapannya melibatkan
semua komponen yang berkepentingan dalam hal ini adalah warga madrasah,
Komite Madrasah, Depag Kota Kupang, Dinas Pendidikan Kota Kupang,
Perguruan Tinggi di lingkungan Kota Kupang. Kerja sama kemitraan tersebut
bertujuan untuk melaksanakan proses penyelenggaraan pendidikan di
madrasah sesuai dengan tujuan yang diinginkankan oleh semua pihak.
top related