amirul idayani universitas brawijaya pkmk
DESCRIPTION
PKM KTRANSCRIPT
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“SPIRIT COOKIES MORINDA” : OLAHAN MENGKUDU SEBAGAI
CEMILAN SEHAT BERSUPLEMEN BERBASIS GREEN PRODUCT
BIDANG KEGIATAN :
PKM-Kewirausahaan
Diusulkan Oleh :
Amirul Idayani 125040100111161 Angkatan 2012
Emalia Susanti 125040106111004 Angkatan 2012
Nur Ali Mustofa 125040100111250 Angkatan 2012
Puput Dewi Mulasari 135040101111131 Angkatan 2013
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ........ .................................................................................iii
RINGKASAN ....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah. ....................................................................................2
1.3 Tujuan Program. ........................................................................................2
1.4 Luaran yang diharapkan. ...........................................................................2
1.5 Kegunaan Produk. .....................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Gambaran Kondisi Umum Lingkungan. ...................................................3
2.2 Potensi Sumberdaya dan Peluang Pasar. ...................................................3
2.3 Gambaran Usaha .......................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Persiapan Bahan dan Peralatan. ................................................................5
3.2 Proses Produksi . .......................................................................................5
3.3 Strategi Pemasaran. ...................................................................................5
3.4 Menjalankan Bank Sampah SCM (Spirit Cookies Morinda). ...................5
3.5 Pelaporan Keungan. ..................................................................................6
3.6 Evaluasi. ....................................................................................................6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya .......................................................................................6
4.2 Jadwal Kegiatan. .......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN. .................................................................................11
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses Pelaksanaan. ............................................................................. 4
Gambar 2. Desain Kemasan. ................................................................................. 20
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekapitulasi Biaya. ................................................................................. 6
Tabel 2. Cash Flow. .............................................................................................. 8
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program................................................... 9
Tabel 4. Peralatan Penunjang PKM. ..................................................................... 15
Tabel 5. Bahan Habis Pakai. ................................................................................. 16
Tabel 6. Biaya Perjalanan. .................................................................................... 16
Tabel 7. Biaya Lian-lain. ....................................................................................... 17
Tabel 8. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas. ............................................ 18
iv
RINGKASAN
“SPIRIT COOKIES MORINDA” : OLAHAN MENGKUDU SEBAGAI
CEMILAN SEHAT BERSUPLEMEN BERBASIS GREEN PRODUCT
Mengkudu (Morinda citrifolia) merupakan komoditas ekspor tanaman obat
potensial yang banyak diminati konsumen Internasional. Tumbuh pada dataran
rendah hingga ketinggian 1500 dpl dan berbuah sepanjang tahun. Memiliki banyak
kandungan dan senyawa kimia penting. Misalnya senyawa trepenoid yang berfungsi
membantu mensintesa organik dan pemulihan sel-sel dalam tubuh. Mengkudu
mampu melindungi tubuh dengan memberi dan meyeimbangkan nutrisi dalam tubuh
serta menyembuhkan berbagai macam penyakit terutama lesu.
Rasa pahit dan getir serta bau buahnya seperti buah busuk membuat buah ini
kurang diminati masyarakat dan hanya digunakan sebagai obat setelah obat medis
tidak manjur. Padahal mengkonsumsi mengkudu sangat dianjurkan bagi semua
kalangan (anak-anak-orang tua). Sistem pengolahan mengkudu yang ada belum
optimal. Daya konsumsi masyarakat masih rendah tetapi permintaan ekspor
mengkudu meningkat. Untuk itu, pengolahan mengkudu yang lebih modern dan
memiliki umur simpan lebih lama harus dilakukan. Spirit Cookies Morinda adalah
pengolahan produk terbaru yang inovatif dan kreatif serta berpeluang usaha. Terbuat
dari perpaduan sari buah mengkudu, madu dan bahan-bahan lainnya.
Spirit Cookies Morinda ini diproduksi dengan sistem ramah lingkungan yang
menggunakan bahan-bahan aman dan dikemas dengan sustainable packaging yaitu
kemasan yang mudah terurai dan di daur ulang terbuat dari Plastik PLA (Asam
Polilaktat). Dalam setiap kemasan tertera informasi produk dan karikatur menarik
sebagai edukasi tentang menjaga lingkungan dan kesehatan. Selain itu, untuk
mengurangi keberadaan sampah plastik, produsen mendirikan Bank Sampah SCM
(Spirit Cookies Morinda) yang bergerak dalam pengumpulan bekas bungkus produk.
Konsumen dapat menjual kembali bungkus bekas produk dengan harga Rp 200,00
per bungkus. Bungkus yang sudah terkumpul akan di daur ulang kembali.
Produk terbaru yang inovatif dan kreatif serta berbasis ramah lingkungan ini
layak dijadiakan peluang usaha. Memiliki berbagai keunggulan. Dari segi finansial
produk ini menguntungkan dengan pendapatan sebesar Rp 3.186.500,00 perbulan.
Sedangkan R/C ratio usaha adalah 1,31 artinya setiap Rp 1,- akan menghasilkan
keuntungan sebesar 1,31 kali lipat lebih besar. Jadi, produk ini layak diusahakan.
Melalui cara ini dapat menambah nilai guna buah mengkudu, meningkatkan daya
konsumsi, menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga menigkatkan pendapatan
masyarakat, dan ikut berpartisipasi membuat usaha baru yang ramah lingkungan.
Kata kunci : buah mengkudu, khasiat mengkudu, Green Product
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perjanjian perdagangan AEC 2015 (Asean Economic Community tahun
2015) bisa menjadi potensi atau boomerang bagi negara berkembang seperti
Indonesia. Terutama pada sektor pertanian yang merupakan penyumbang PDB
terbesar kedua setelah industri yaitu 14,7 persen dan menyerap tenaga kerja
terbanyak sebesar 36,52 persen dari 112,8 juta penduduk. Akan tetapi, potensi
sektor ini menghawatirkan akibat dari industrialisasi. Dari segi sosial ekonomi
banyak petani yang beralih profesi. Menjual atau mengkonversi lahanya,
tergiur dengan keuntungan menjadi pedagang atau sektor indutri. Meskipun
keterampilan kerja yang dimiliki rendah. Dampak negatif industri bagi
lingkungan adalah rusaknya keseimbangan lingkungan. Seperti maraknya
penggunaan plastik sintetis sebagai pembungkus makanan. Menurut riset
kementerian lingkungan hidup Indonesia, plastik yang terbuang mencapai
26.500 ton perhari. Permasalahan tersebut harus segera di atasi untuk
menghadapi perdagangan bebas tahun depan. Keterampilan tenaga kerja,
produktivitas hasil pertanian, industri berbasis Green Produk (ramah
lingkungan) dan ekspor non-migas harus ditingkatkan.
Buah mengkudu (Morinda citrifolia) misalnya, komoditas ekspor tanaman
obat potensial yang banyak diminati konsumen Internasional. Buah ini mampu
menyembuhkan berbagai macam penyakit, diantaranya meningkatkan daya
tahan tubuh, menormalkan tekanan darah, anti kanker, anti radang, anti alergi,
mengatur suasana hati, mengatasi siklus energi tubuh, anti tumor dan 91 %
mengatasi Lesu (Solomon,1998). Kandungan zat di dalamnya meliputi
proxeronine, meti asetil ester, analgesik, sedatif, damnachantal, asam
bikarbonat, dan trepenoid yang membantu mensintesa organik dan pemulihan
sel-sel dalam tubuh (Waha,2001).
Tanaman ini tumbuh pada dataran rendah hingga ketinggian 1500 dpl
dan berbuah sepanjang tahun (Heyne, 1987). Selama ini mengkudu belum
dimanfaatkan secara optimal, hanya dimanfaatkan sebagai obat oleh
masyarakat. Bahkan buah ini masih banyak dibuang terlantar di bawah
pohonnya dan tidak diolah. Sistem pengolahan mengkudu yang ada hanya
sebatas sari buah atau kapsul ekstrak mengkudu yang kurang diminati
masyarakat. Jika dilihat dari segi kandungan dan senyawa kimia yang
bermanfaat. Mengkudu mampu melindungi tubuh dengan memberi dan
menyeimbangkan nutrisi dalam tubuh. Mengkonsumsi mengkudu sangat
dianjurkan bagi semua kalangan tanpa memandang usia.
Untuk meningkatkan eksistensi serta daya saing dalam perdagangan
internasional dan menambah nilai guna buah mengkudu. Sistem pengolahan
terbaru yang inovatif dan kretif sangat dibutuhkan seperti produk Spirit
2
Cookies Morinda. Cemilan sehat bersuplemen kaya manfaat yang berbasis
Green Product (produk ramah lingkungan). Perpaduan antara sari buah
mengkudu, madu serta bahan-bahan lainnya yang aman dan sesuai takaran
membuat produk ini sangat baik untuk dikonsumsi semua kalangan dan
tingkatan masyarakat. Artinya, produk ini bukan hanya sebagai snack yang
bisa dimakan ketika bersantai namun juga dalam waktu yang bersamaan, ia
merupakan suplemen yang dapat menghilangkan rasa lesu di samping
manfaat mengkudu lainnya. Selain itu, produk ini dikemas dengan bungkus
berbahan Plastik PLA (Asam Polilaktat), yaitu plastik yang terbuati dari gula
tebu atau glukosa sehingga tahan panas, kuat, elastis, mudah terurai, dan
aman dari migrasi bahan makanan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah-
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses produksi Spirit Cookies Morinda yang berbasis Green
Product (ramah lingkungan)?
2. Bagaimana peluang usaha atau kelayakan usaha Spirit Cookies Morinda
yang inovatif dan kreatif?
3. Strategi pemasaran seperti apa yang harus digunakan untuk
memperkenalkan produk Spirit Cookies Morinda yang baru dan berbasis
Green Product?
1.3 Tujuan Program
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya program kegiatan ini
adalah:
1. Menghasilkan produk baru yang inovatif dan kreatif berbasis Green
Product (ramah lingkungan) dengan teknologi sustainable packaging.
2. Membuat produk inovatif yang layak dijadikan usaha dan memberikan
keuntungan.
3. Menggunakan strategi pemasaran kreatif untuk memperkenalkan produk
Spirit Cookies Morinda yang baru dan berbasis Green Product
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah terciptanya produk baru
yang inovatif dan kreatif yaitu Spirit Cookies Morinda, cemilan sehat kaya
manfaat yang Green Product (ramah lingkungan). Sehingga meningkatkan
daya konsumsi masyarakat, menambah nilai guna buah mengkudu.
Menumbuhkan jiwa enterpreunership pada diri mahasiwa. Menjadi usaha
besar yang mampu menyerap tenaga kerja serta menambah daya saing produk
dalam perdagangan internasional. Mendapatkan hak paten atas produk Spirit
Cookies Morinda berbasis Green Product.
3
1.5 Kegunaan Produk
Kegunaan produk dalam program ini yaitu:
1. Bagi individu atau kelompok program ini mampu menumbuhkan
kreativitas dalam membuat inovasi produk lokal. Meningkatkan jiwa
wirausaha serta melatih berkerjasama dengan tim dan mendapatkan profit
dari usaha ini.
2. Bagi masyarakat produk ini bisa menjadi cemilan sehat bersuplemen
berbasis Green Product yang bermanfaat bagi tubuh
3. Bagi pemerintah program ini bisa menjadi salah satu contoh inovasi
produk lokal yang memiliki potensi besar dalam perdagangan
Internasional khususnya AEC 2015 nanti
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Gambaran Kondisi Umum Lingkungan
Buah mengkudu banyak ditemukan di Indonesia karena mudah tumbuh
dan berbuah sepanjang tahun. Namun, kurangnya pengetahuan menyebabkan
buah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Hanya sebagian orang yang
mengunakannya untuk obat tradisional setelah obat medis tidak manjur.
Sistem pengolahan yang ada belum mampu meningkatkan daya konsumsi dan
nilai guna buah mengkudu. Di daerah pedesaan seperti desa Gesikan
kecamatan Grabagan kabupaten Tuban, buah ini dibiarkan jatuh dan
membusuk di tanah.
Sampah plastik merupakan masalah penting di dunia. Pengunaan plastik
sebagai kemasan makanan harus dihindari. Selain itu, sudah saatnya produsen
makanan tidak hanya berorientasi pada profit tapi juga kualitas barang yang
dihasilkan yaitu aman, tidak terkontaminasi, dan kaya manfaat serta menjaga
keseimbangan lingkungan.
2.2 Potensi Sumberdaya dan Peluang Pasar
Sumberdaya yang dibutuhkan dalam program ini mudah dan bersifat
berkelanjutan. Bahan baku utama yaitu mengkudu berbuah sepanjang tahun,
kemasan ramah lingkungan yang sustainable packaging mudah terurai atau di
daur ulang. Untuk mendapatkannya akan bermitra dengan produsennya
langsung. Sedangkan bahan baku pendukung seperti madu, susu, telur dan
bahan lainnya mudah didapatkan. Sedangkan sumber tenaga kerja pada awal
produksi adalah anggota tim pelaksana Program Kreativitas Mahasiswa.
Penambahan tenaga kerja dari masyarakat disesuaikan dengan kebutuhan
produksi.
4
Peluang usaha ini sangat menjanjikan dilihat dari daya konsumsi
masyarakat akan cookies sebesar 0,40 kg/kapita/tahun. Dan produk ini
merupakan produk baru yang menonjolkan manfaat dan kandungannya demi
kesehatan juga ramah lingkungan. Bisa dikonsumsi semua orang mulai dari
anak-anak – orang tua baik untuk menjaga kesehatan tubuh atau mengatasi
Lesu.
2.3 Gambaran Usaha
Usaha Spirit Cookies Morinda ini merupakan produk olahan terbaru yang
kreatif dan inovatif serta ramah lingkungan. Untuk itu, ada dua strategi yang
digunakan. Pertama, menjual produk dengan membuka outlet di tempat yang
strategis dan mudah dijangkau masyarakat dan menerapkan strategi pemasaran
kreatif yang dapat mengenalkan dan menarik minat konsumen.
Kedua menjalankan Bank Sampah SCM ( Spirit Cookies Morinda) dimana
konsumen dapat menjual kembali bungkus bekas Spirit Cookies Morinda di
outlet maupun distributor produk dengan harga Rp 200,00 per bungkus. Hal
ini dilakukan untuk mengurangi keberadaan sampah plastik di lingkungan.
Meskipun bungkus Spirit Cookies Morinda mudah terurai. Selanjutnya,
bungkus ini akan dikumpulkan dan didaur ulang oleh mitra perusahaan
plastik.
BAB III METODE PELAKSANAAN
Gambar 1. Proses Pelaksanaan
Persiapan Bahan dan Peralatan
Proses Produksi berbasis Green Product
Menerapkan Strategi Pemasaran
Produk Persiapan Bahan dan Perlatan
Pelaporan Keuangan
Evaluasi
Menjalankan Bank Sampah SCM
5
3.1 Persiapan Bahan dan Peralatan
Produk Spirit Cookies Morinda merupakan produk inovatif dan kreatif
yang ramah lingkungan sehingga dibutuhkan persiapan khusus. Mengkudu
yang digunakan adalah buah masak berwarna putih mengkilap merata,
transparan dan daging buah cukup keras. Buah ini dipetik dari pohonnya
sehari sebelum produksi agar tetap fresh dan madu diambil langsung dari
peternaknya demi menjaga keaslian. Kemasan berasal dari bahan Poly Lactic
Acid (PLA) yang mudah terurai dan mudah di daur ulang. Begitu juga dengan
peralatan disiapkan terlebih dahulu. Kelengkapan bahan dan peralatan akan
memudahkan proses produksi.
3.2 Proses Produksi
Proses produksi sebagai sebuah konsep pembelajaran. Produksi dimuali
dari sterilisasi perlatan dan bahan yang digunakan serta tenaga kerja untuk
menghindari kontaminasi bakteri atau virus. Pembuatan Spirit Cookies
Morinda dengan bahan-bahan yang aman dan sesuai takaran. Tidak
menggunakan zat pewarna, pemanis dan pengawet makanan yang bisa
membahayakan kesehatan konsumen. Sari buah yang digunakan asli dari
perasan mengkudu tanpa tambahan air. Setelah mengkudu matang dan siap
dipasarkan langsung dibungkus agar terhindar dari kontaminasi
mikroorganisme, menggunakan kemasan biodegradasi.
3.3 Strategi Pemasaran
Karena produk ini masih baru dan unik strategi pemasaran yang
digunakan adalah strategi pemasaran kreatif. Memadukan berbagai cara mulai
dari mempertahankan kualitas yaitu dilakukan pengujian sebelum
pendistribusian produk, strategi pelayanan perusahaan, membuat brand/merek
fungsional yaitu lebih menonjolkan fungsi produk untuk menjaga kesehatan
tubuh dan mengatasi lesu serta berbasis ramah lingkungan, dan promosi.
Promosi sendiri dilakukan dengan cara mengadakan lomba selfi
bersama Spirit Cookies Morinda di Twitter dan facebook, mancantumkan
karikatur kreatif pada bungkus yang berbeda-beda agar konsumen tidak hanya
mendapatkan manfaat dari Cookies tapi informasi dan edukasi tentang
kesehatan dan gaya hidup ramah lingkungan, membagikan poster peta letak
outlet, membuat cerita pendek tentang produk yang diupload di facebook,
google+, twitter, Instagram, path,BBM dan media social lainnya, pembagian
tester, pemberian diskon pada perayaan hari-hari besar, penyebaran
brosur/pamphlet, dan promosi dari mulut ke mulut yang lebih murah dan
efisien.
3.4 Menjalankan Bank Sampah SCM (Spirit Cookies Morinda)
6
Bank sampah ini bertujuan menampung plastik kemasan Spirit Cookies
Morinda untuk mengurangi keberadaan plastik di lingkungan. Bungkus bekas
akan dibeli dengan harga Rp 200,00 per bungkus dengan syarat bungkus
disobek dua sebelum dijual. Selanjutnya, bungkus ini akan didaur ulang oleh
perusahaan mitra.
3.5 Pelaporan Keungan
Pelaporan keuangan mulai dari persiapan sampai tahap pemasaran dan
keuntungan akan dilakukan setiap kali produksi. Untuk mengetahui arus
keluar masuk dana yang lebih akurat sebagai bahan evaluasi.
3.6 Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap setelah produksi untuk menilai tingkat efisiensi
serta keefektivan sistem produksi dan pemasaran yang dilakukan serta kinerja
tim. Selain itu, untuk melihat seberapa jauh pencapaian program.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya
Table 1. Rekapitulasi Biaya
No. Rincian Jumlah (Rp)
1 Biaya Peralatan PKM 5.063.500,-
2 Biaya Variabel 5.250.000,-
3 Biaya Perjalanan 750.000,-
4 Biaya Lain-lain 350.000,-
Total 11.413.500,-
Biaya peralatan yang dibutuhkan di atas 50% dari anggaran dana karena
peralatan yang digunakan merupakan perlatan kualitas bagus agar tidak mudah
rusak dan umur ekonomisnya panjang. Kegiatan produksi Spirit Cookies Morinda
ini akan dilakukan satu kali seminggu, yaitu setiap akhir pekan, dengan kapasitas
setiap kali produksi 750 bungkus dari 50 kg mengkudu dan 25 kg tepung, dimana
setiap bungkus berisi 5 biji cookies. Dengan demikian akan diperoleh jumlah
produksi perbulan sebesar 3000 bungkus. Adapun harga jual perbungkus Rp.
4.500,-. Berikut hasil analisis kelayakan usaha dan laporan (perbulan) rencana
usaha Spirit Cookies Morinda.
a. BEP Penerimaan = FC
1-(VC/TC)
7
= 5.063.500
1-(5.250.000/10.313.500)
= 5.063.500
1- 0,5
= 10.127.000
Dari hasil tersebut, maka dapat diketahui bahwa usaha Sipirit Cookies
Morinda akan mengembalikan biaya pokok sebesar Rp. 10.127.000,-.
b. BEP Harga = BEP Penerimaan/Q
= 10.127.000/3000
= 3.375,6
Hal itu berarti bahwa usaha ini akan mendapat keuntungan jika menjual
Cookies Spirit Morinda di atas harga pokok, yaitu Rp. 3.375,6.
c. BEP Harga Jual (P) = BEP Harga + % keuntungan
= 3.375,6 + (25% x BEP Harga)
= 3.375,6+ 843,9
= 4219,5
Dari hasil tersebut, dengan mengambil profit 25% dari harga pokok
perbungkus, maka harga jual seharusnya Rp. 4.219,5. Namun dibulatkan menjadi
Rp. 4.500/bungkus dan Rp. 200 akan dikembalikan ke pembeli melalui penjualan
kemasan ke Bank Sampah SCM.
d. BEP Unit = TC/P
= 10.313.500/4.500
= 2291,88
Dari perhitungan BEP Unit tersebut, maka agar biaya pokok produksi
kembali, jumlah yang harus diproduksi di atas 2292 bungkus perbulan.
e. π = TR-TC
= 13.500.000-10.313.500
= 3.186.500
Dengan demikian, maka keuntungan yang akan diperoleh dari usaha Spirit
Cookies Morinda, yaitu sebesar Rp. 3.186.500/bulan.
f. R/C ratio : TR
TC
: 13.500.000
8
10.313.500
: 1,31
Dengan demikian, setiap investasi Rp 1,- akan diperoleh keuntungan
sebesar 1,31 kali lipat lebih besar. Jadi, usaha ini dikatakan layak.
g. Jangka Waktu Pengembalian Modal
= Modal awal yang dibutuhkan : (Keuntungan X Lama Produksi)
= 11.413.500 : (3.186.500 x 1 bulan)
= 3,58 bulan
Table 2. cash Flow
No. Keterangan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
Pemasukan Tunai
1 Penjualan
Produk
0 13.500.000 14.400.000 15.300.000
2 Pengembalian
Modal
0 0 0 0
3 Nilai Sisa
peralatan
0 4.852.521 4.641.542 4.430.563
Jumlah Pemasukan
Tunai
0 18.352.521 19.041.542 19.730.563
Pengeluaran Tunai
1 Investasi
(peralatan)
5.063.500 0 0 0
2 Bahan habis
pakai
5.250.000 5.930.000 6.610.000 7.290.000
3 Promosi 250.000 100.000 50.000 100.000
4 Belanja dan
distribusi
750.000 800.000 900.000 1.000.000
5 Listrik 100.000 150.000 250.000 250.000
Jumlah Pengeluaran
Tunai
11.413.500 9.980.000 7.360.000 8.640.000
Dana Tunai 11.413.500 8.372.521 11.681.542 11.090.563
Kumulatif Dana Tunai 0 8.372.521 20.054.063 31.144.626
Berdasarkan table aliran dana tersebut, dapat diketahui bahwa usaha Spirit
Cookies Morinda ini akan memperoleh keuntungan pada bulan kedua dan akan
mengalami kenaikan jumlah produksi sebesar 200 bungkus setiap bulan. Sehingga
keuntungan meningkat hampir 50% setiap bulan.
4.2 Jadwal Kegiatan
9
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program
Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Survey pasar
Persiapan produksi
Produksi
Pemasaran
Evaluasi Kegiatan
Pembuatan Laporan Bulanan
Revisi Laporan
Pembuatan Laporan Aakhir
10
DAFTAR PUSTAKA
Waha, L.G. 2001. Sehat dengan Mengkudu. Jakarta: MSF Group. hal. 1 - 44.
Solomon, N. 1998. Natur’s Amazing Healer NONI, 2000 year old Tropical sicrit
that helps the body heal itself woodland fubl. Pleaswn Grove Utah. 101 p.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan, Jakarta : 1749 - 1789
11
LAMPIRAN
12
13
14
15
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang PKM
Tabel 4. Peralatan Penunjang PKM
Nama
Peralatan
Jumlah
Unit
Satuan Harga Satuan
(Rp)
Harga Total (Rp)
Oven 1 Unit 2202.000,- 2,202,000
mixer 3 Unit 270.000,- 810,000
loyang 10 Unit 25.000,- 250,000
Timbangan 2 Unit 45.000,- 90,000
Kompor 1 Unit 450,000 450,000
Gas 1 Unit 100,000 100,000
baskom 4 Unit 25.000,- 100000
Blender 4 Unit 175.000,- 700000
dandang 1 Unit 175,000 175000
Kain
saringan
3 Unit 23.000,- 69000
Sendok 10 Unit 1500,- 15000
Pisau 5 Unit 5000,- 25000
spatula 4 Unit 7000,- 28000
Pengaduk 4 Unit 3000,- 12000
Talenan 5 Unit 7.500,- 37500
Total Biaya 5,063,500
17
2. Bahan Habis Pakai
Tabel 5. Bahan Habis Pakai
Nama
Bahan
Baku
Satuan Kebutuhan Harga (Kg) Harga Total (Rp)
Buah
Mengkudu
Kg 50 5000 250000
Gula Pasir Kg 10 9.500/kg 95,000
Tepung
terigu
Kg 25 11.000/kg 275,000
Madu Ml 1200 235.000/600 ml 470,000
vanili Ml 100 2.500/botol 30,000
Pasta susu Ml 300 5.000/sachet 700,000
kismis Biji Secukupnya 7.000/sachet 70,000
Butter Kg 0.5 9.000/sachet 90,000
Bubuk
susu putih
Kg 1 35.000/bungkus 1,750,000
kemasan Gram 5x1600 1000 1,600,000
Telur Kg 10 13.000/kg 195,000
Total Pembelian Bahan Baku 5,250,000
3. Perjalanan
Tabel 6. Biaya Perjalanan
Material Justifikasi
Perjalanan Kualitas Biaya (Rp) Keterangan
Perjalanan ke
tempat
pengambilan
buah
mengkudu
Dalam
dan luar
kota
Malang
premium 650,000 Pengambilan bahan
baku
Perjalanan ke
pasar
Dalam
kota
Malang
Premium 50,000 Pembelian bahan
penunjang
18
Perjalanan ke
tempat
penjualan
Dalam
kota
Malang
premium 50,000 Distribusi dan
pemasaran
Total Biaya 750,000
4. Lain-lain
Tabel 7. Biaya Lian-lain
No. Uraian Satuan kebutuhan Biaya (Rp)
1 Listrik Bulan 1 100,000
2 Internet Bulan 1 150,000
3 Promosi Macam/Bulan 3 100,000
Total Biaya 350,000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Tabel 8. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
Jam/Minggu
Uraian
Tugas
1 Amirul Idayani Agribisnis - 16 Direktur dan
Manajer
Administrasi
2 Emalia Susanti Agribisnis - 16 Manajer
Keuangan
3 Nur Ali Mustofa Agribisnis - 16 Manajer
Pemasaran
4 Puput Dewi
Mulasari
Agribisnis - 16 Manajer
Produksi
19
20
21
Lampiran 6. Foto Buah Mengkudu yang Tidak Dimanfaatkan
Gambar di bawah ini adalah foto asli di desa Ketawanggede, kecamatan
Lowokwaru, kabupaten Malang tanggal 18 September 2014. Masih ada banyak
lagi daerah potensial pertumbuhan mengkudu. Namun, mengkudunya tidak
dimanfaatkan.