amdal tol cipularang (tugas)

Download AMDAL TOL Cipularang (tugas)

If you can't read please download the document

Upload: ikarizki

Post on 26-Jun-2015

1.366 views

Category:

Documents


129 download

TRANSCRIPT

AMDAL IKA RIZKI R (kesmas UIN Jakarta) 2007 BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara. Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan jalan tol telah menciptakan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta keseimbangan dalam pengembangan wilayah dengan memperhatikan keadilan, yang dapat dicapai dengan cara membina jaringan jalan yang berasal dari pemakai jalan dan bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.

Pembangunan jalan tol menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian dan perkebunan, pencemaran udara ,terhambatnya saluran irigasi dan hubungan jalan antarkampung, dan terganggunya kenyamanan manusia atau makhluk hidup. Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian/perkebunan dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dapat mengurangi pendapatan masyarakat sekitar daerah pertanian/perkebunan akibat polusi dan terhambatnya saluran irigasi .Berdasarkan fakta tersebut, hampir semua pembangunan jalan tol di Indonesia memiliki dampak negative seperti itu.Hal itu sangat bertentangan dengan PP_No.8 thn 1990 tentang jalan tol,jadi diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai ganguan masyarakat sekitar beserta dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya.

1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Lingkungan Hidup Dan Pembangunan

Aspek lingkungan adalah dimensi khusus yang sebenarnya berfungsi sebagai alat penjaga dan penyelaras pola pembangunan, terutama dari peran lingkungan yang mensejahterakan dan melindungi kehidupan manusia. Setidaknya pembangunan berkelanjutan mensyaratkan 3 aspek pembangunan yang harus diperhatikan yaitu, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan, yang ketiganya harus terimplementasikan di dalam program pembangunan negaranegara di dunia. Namun selama ini hampir di banyak negara, termasuk di Indonesia, pelaksanaan program-program pembangunannya lebih menitikberatkan pada masalah-masalah perekonomian saja, sementara aspek-aspek sosial budaya dan lingkungan hidup diabaikan. Hal tersebut dapat kita lihat dari kondisi negara kita, dimana banyak terjadi konflik-konflik horizontal di masyarakat dan parahnya kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Bahkan kita melihat ketidakmampuan Hukum Lingkungan untuk mencegah praktek pembangunan yang merugikan, yang diantaranya disebabkan oleh : 1. Perjuangan menyelamatkan daya dukung ekosistem hanya dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat; 2. Hukum Lingkungan tidak didukung oleh perangkat penegakan hukum yang baik dari segi prasarana, kelembagaan dan sumberdaya; 3. Sarana penataan hukum lingkungan masih di dominasi oleh pendekatan atur dan awasi; serta 4. Peraturan belum diimplementasikan dengan sepatutnya. Jika pola-pola pembangunan masih dijalankan untuk kepentingan ekonomi semata, maka masyarakat akan memandang hukum sebagai hal eksternal bagi

dirinya, dalam arti perangkat hukum tidak dikenal sebagai upaya perlindungan sehingga hukum menjadi bukanlah hukum yang hidup dalam masyarakat. Maka penting sekali adanya partisipasi masyarakat dalam menentukan arah kebijakan tersebut. Dampak lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat kepada lingkungan alam saja, tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Pencemaran yang masuk melalui jalur makanan dan berada dalam daur pencemaran lingkungan cepat atau lambat akan sampai juga dampaknya pada manusia. Oleh sebab itu manusia dalam upayanya memperoleh kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih baik, perlu juga untuk memperhatikan hal-hal apakah yang nantinya akan membuat terjadinya kerusakan lingkungan. Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar lingkungan alam yang kita keruk SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi terhadap alam untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi. Untuk memudahkan pembahasan masalah dampak lingkungan, pembahasan dibagi melalui urutan sebagai berikut : a. Dampak Pencemaran Udara b. Dampak Pencemaran Air c. Dampak Pencemaran Daratan 2. Dampak Pencemaran Udara Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh negara-negara di dunia. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak saja berakibat langsung terhadap manusia, tapi berpengaruh juga terhadap lingkungan alam. Pembangunan yang pesat dewasa ini serta semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup disekitar kita tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Otomatis di dalam diri kita sudah tercemar gas-gas yang berbahaya secara tidak kita sadari. Dampak pencemaran udara dibagi atas beberapa, yaitu : a. Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berbau. Tidak berasa dan berwarna. Oleh sebab itu lingkungan yang tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Di udara gas CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Tapi di daerah perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi gas berkisar 10 15 ppm. Dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan menimbulkan kematian. Keracunan gas Monoksida (CO) dapat ditandai dari keadaan yang ringan, berupa3

pencemaran

pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat menurunnya kemampuan gerak tubuh, serangan jantung sampai pada kematian. b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati, karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Gas ini berasal dari limbah-limbah industri, transportasi, pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan lain-lain. Pencemaran udara oleh gas NOx, juga dapat menyebabkan terjadinya Peroxy Acetil Nitrate yang menyebabkan iritasi pada mata, serta dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat mengganggu lingkungan.

c. Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida Sebagian besar pencemaran udara oleh belerang oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara serta berasal dari alat-alat transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil. Apabila kadar belerang oksida SO3 tinggi diudara akan menyebabkan timbulnya hujan asam yang dapat merusak tanaman, dimana kerusakan hutan berawal dengan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur. Hal ini menyebabkan menurunnya daya dukung alam bagi manusia. Sehingga menimbulkan kerusakan tanah yang permanen belum lagi penebangan liar yang seringkali terjadi, maka timbullah tanah longsor yang membahayakan bagi penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Bukan itu saja, dalam jumlah besar diudara gas SOx dapat menyebabkan kanker, karena seharusnya walaupun jumlah gas tersebut relatif kecil, sebaiknya tidak terdapat diudara. d. Dampak Pencemaran Hidrokarbon (HC) Pencemaran udara oleh Hidrokarbon (HC) dalam jumlah sedikit tidak begitu membahayakan kesehatan manusia, tapi apabila dalam jumlah diudara sangat banyak dan bercampur dengan bahan pencemar lainnya, maka apabila terhisap oleh manusia menyebabkan terjadinya pembentukan sel-sel kanker. Biasanya gas ini banyak ditemukan di kawasan industri dan kota-kota besar seperti Jakarta yang lalulintasnya padat.

e. Dampak Pencemaran Partikel Pencemaran oleh partikel disebabkan oleh dua hal, yaitu : 1) Bisa karena peristiwa alamiah 2) Karena ulah manusia melalui kegiatan industri dan teknologi.

Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernafasan. f. Dampak Kebisingan Saat ini kebisingan menjadi masalah besar bagi penduduk kota besar, contohnya Jakarta. Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat transportasi, seperti bus, kereta api, pesawat dan lain-lain. Suasana akan lebih parah lagi apalagi di suatu lingkungan terdapat industri. Kebisingan akan menimbulkan stress atau ketegangan jiwa, dan juga merusak saraf pendengaran, sehingga pendengaran menjadi terganggu. g. Dampak Pemakaian Insektisida Akhir-akhir ini ditemukan sisa obat pemberantas hama pada sayuran dan buah-buahan, padahal apabila dimakan akan menimbulkan penyakit kanker. Hal ini juga ditemukan pada obat-obat yang disemprotkan ke udara, seperti obat nyamuk semprot dan lain-lain. Dimana dapat merugikan kesehatan manusia. h. Dampak Kerusakan Ozon dan Efek Rumah Kaca Lapisan ozon merupakan lapisan pelindung dari sinar ultraviolet yang berlebih berasal dari sinar matahari. Apabila lapisan ozon rusak maka sinar ultraviolet akan masuk secara langsung ke bumi dan dapat menyebabkan berbagai macam kerugian bagi manusia, yaitu dapat merusak kulit manusia (kanker kulit) dan suhu bumi akan naik. Bila hal ini terjadi bumi tidak aman lagi bagi manusia, karena kenaikan suhu bumi akan menyebabkan mencairnya es yang ada di kutub. Dan hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan laut. Garis pantai akan bergeser naik sehingga tempat-tempat yang terletak di tepi pantai tenggelam. Selain karena kerusakan lapisan ozon, kenaikan suhu bumi dapat juga disebabkan oleh efek rumah kaca atau greenhouse effect. Efek rumah kaca dapat terjadi karena meningkatnya jumlah karbon dioksida (CO2) di udara. Sedangkan karbondioksida dari tahun ke tahun terus meningkat, sejalan dengan makin banyaknya penggunaan bahan bakar fosil untuk mencukupi keperluan energi dunia. Karbondioksida hasil pembakaran akan mengumpul pada lapisan tertentu di atmosfer membentuk semacam perisai. Adanya perisai ini justru membuat panas yang berasal dari bumi tidak dapat keluar secara bebas dari lapisan atmosfer bumi. Menyebabkan panas tersebut kembali ke bumi, sehingga panas dari bumi yang dipantlkan lagi ke bumi berpengaruh terhadap kenaikan suhu bumi. Akibat ini sama dengan yang ditimbulkan kerusakan ozon yaitu kenaikan suhu bumi dan mencairnya es di kutub, sehingga permukaan laut menjadi naik. Mungkin dapat kita lihat dari kondisi saat ini dimana terjadinya ombak pasang diberbagai wilayah laut di tanah air kita, mungkin itu merupakan salah satu dampak dari kedua efek rumah kaca dan kerusakan ozon yang menimbulkan terjadinya kenaikan permukaan air laut karena mencairnya es di Kutub.

5

3. Dampak Pencemaran Air Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia terganggu. Ini merupakan bencana besar. Hampir semua mahluk hidup dimuka bumi ini memerlukan air. Apabila air sudah tercemar, maka dapat menyebabkan kerugian bagi umat manusia. Air yang sudah tercemar oleh limbah industri, rumah tangga dan lain-lain tidak dapat dipergunakan, karena sudah tercemar. Apabila digunakan dapat menimbulkan berbagai penyakit menular. Salah satunya penyakit Hepatitis A. Virus ini sering berada pada makanan yang telah terkontaminasi seperti pada susu, makanan daging, buah-buahan mentah yang dikunsumsi langsung tanpa dicuci terlebih dahulu, dan masih banyak lagi penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air, yaitu : folio, kolera, typus, dysentri amoeba dan cacingan. Pencemaran air dapat dihindari apabila masing-masing pihak mau menjaga. Selain itu dampak pencemaran air dapat menimbulkan keracunan, yang dapat dikategorikan dalam beberapa macam : a. Keracunan Kadmium b. Keracunan Kobalt c. Keracunan Air Raksa d. Keracunan Bahan Insektisida 4. Dampak Erosi Erosi adalah pengikisan / kerusakan tanah akibat ulah manusia yang dapat menyebabkan jatuh korban . Bentuk dampak Erosi meliputi : a. Banjir Banjir adalah fenomena berubahnya siklus alami air. Air yang semestinya terserap ke dalam tanah atau tertampung di dalam danau dan rawa melimpas ke daratan dan menggenangi daratan. Perubahan bentang alam dan fungsi penampungan, pelimpasan serta resapan adalah biang keladi banjir. Wilayah-wilayah perkotaan dan bahkan pedesaan sering mengalami banjir akhirakhir ini. Di Pulau Jawa, kejadian banjir meningkat hingga 3 kali lipat sepanjang 1996 2003. Alih fungsi lahan secara besar-besaran di kawasan hulu mengurangi kemampuan tanah menyerap air hujan, dan melimpas ke arah sungai hingga melampaui daya tampungnya. Belum lagi jika sungai alami sudah mengalami pendangkalan dan penyempitan, air akan segera tumpah keluar sungai dan menggenangi daratan. Sementara di wilayah padat, perkotaan, industri, kawasan-kawasan yang biasa menjadi penampung air seperti danau dan rawa diurug dijadikan pemukiman atau kompleks pabrik tanpa sistem resapan atau penampungan limpasan yang setara

dengan kondisi sebelumnya. Perubahan iklim menghasilkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat dengan intensitas tinggi pada periode yang pendek. Kondisi lingkungan yang sudah keburu rusak oleh alih fungsi lahan akan menghasilkan bencana banjir lebih besar akibat cuaca ekstrem ini. Pada saat musim hujan, hujan yang sangat lebat akan menimbulkan banjir karena wilayah resapan alami sudah berubah dan berkurang daya resapnya. Di wilayah perkotaan akan semakin parah karena jumlah air yang melimpas jauh lebih besar dan berakibat banjir. Belum lagi, jika wilayah-wilayah yang dulunya penampung air seperti kawasan rawa-rawa dan danau telah diurug menjadi dataran untuk pemukiman dan kawasan komersil, banjir sudah pasti akan menghadang. b. Longsor Tanah longsor adalah suatu jenis gerakan tanah, umumnya gerakan tanah yang terjadi adalah longsor bahan rombakan (debris avalanches) dan nendatan (slumps/rotational slides). Gaya-gaya gravitasi dan rembesan (seepage) merupakan penyebab utama ketidakstabilan (instability) pada lereng alami maupun lereng yang di bentuk dengan cara penggalian atau penimbunan. Penyebab Tanah Longsor Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alami dan manusia:

BAB IV PEMBAHASANPembangunan jalan tol Cipularang, Kec. Cikalong Wetan, Kab.Bandung Barat,7

Bandung. Pembangunan jalan tol Cipularang memiliki dampak negative bagi lahan perkebunan di daerah sekitarnya, terutama perkebunan teh. Masyarakat menjadi tidak nyaman akibat pembuatan jalan tol tersebut .Produktivitas pucuk tanaman teh pada areal di sepanjang jalan tol Cipularang, Kec. Cikalong Wetan, Kab.Bandung Barat anjlok 70 persen, akibat gangguan polusi kendaraan bermotor yang melintasi dan perubahan iklim di sekitarnya. Sebelum pembangunan jalan tol tersebut di daerah tersebut memiliki prokdutivitas hampir 100 persen .Pembangunan jalan tol terbukti mengakibatkan banyak kerugian bagi usaha pertanian pada daerah-daerah yang dilintasi projek bersangkutan. Dampak Pencemaran : Dampak Pencemaran Udara : Polusi asap akibat pembukaan lahan secara tidak benar, meningkatnya temperatur udara akibat berkurangnya vegetasi. Dampak Pencemaran Air : Berkurangnya daerah resapan air Dampak Erosi : Berkurangnya humus dipermukaan tanah, berkurang lahan subur. Untuk memulihkan produktivitasnya, unit-unit perkebunan yang mengusahakan tanaman teh yang arealnya dilintasi bahkan terpotong jalan tol Cipularang, agar segera menanami pohon peneduh di antara tanaman-tanaman tehnya. Salah satu pohon-pohon peneduh yang direkomendasikan, adalah tanaman karet, yang dapat sekaligus menjadi sumber alternatif usaha tambahan disamping teh. Tanaman karet juga dapat dikombinasikan diusahakan di sela-sela tanaman teh, selama ketinggian tempatnya masih tergolong rendah bagi teh jenis dataran rendah, seperti di Kec. Cikalong Wetan, Kab. Bandung Barat.Pertumbuhan tanaman teh masih dapat ditolong, jika perbaikan iklim mikro dapat dilakukan secara optimal , setidaknya menghindari alihusaha unit perkebunan dari usaha tanaman teh ke usaha lain yang non pertanian.

Pembangunan jalan tol Semarang-Solo RT. 01 RW. 02 Dusun Kalianyar ,Kelurahan Kalirejo ,Kecamatan Ungaran Timur.

Pembangunan jalan tol Semarang-Solo tepatnya di RT. 01 RW. 02 Dusun Kalianyar Kelurahan Kalorejo Kecamatan Ungaran Timur yang dilakukan oleh PT. Istaka Karya menuai masalah,11 rumah di wilayah tersebut terendam lumpur hingga 30 sentimeter . Pengeprasan bukit Cemara Sewulah (land clearing) penyebabnya . Akibat itu tanah sisa galian tersebut menjadi lumpur pada saat hujan dan membanjiri rumah warga .Selain itu jalan tol ini juga mengambil alih fungsi areal persawahan di daerah tersebut .Ini dapat mengurangi daerah resapan air yang dalam jangka panjang dapat menimbulkan banjir. Dampak Pencemaran : Dampak Pencemaran Udara Polusi Debu akibat aktivitas pembangunan Polusi CO akibat penggunaan mesin dan kendaraan berat. Dampak Pencemaran Air Saluran Irigasi terputus Berkurangnya daerah resapan Dampak Erosi Terjadinya Banjir lumpur Pembangunan jalan tol Semarang-Solo pada daerah ini seharusnya pada perencanaan sebelumnya , tempat pembuangan ditempatkan pada daerah yang tidak terdapat pemukiman/rumah warga agar tidak mengganggu lingkungan warga.Ini menyalahi aturan , bahwa pembangunan jalan tol harus memenuhi study kelayakan, salah satunya adalah analisa mengenai dampak lingkungan ( AMDAL)

Jalan tol Trans Jawa Cikampek-Surabaya

9

(Proses galian and cleaning)

Pembangunan jalan tol trans Jawa, sepanjang 652 kilometer, dari Cikampek hingga Surabaya akan mengendus hutan dan daerah pertanian. Pembangunan jalan tol akan mengorbankan hutan-hutan di daerah Alas Roban, Pati sampai Jawa Timur. Sekitar 60 hektare hutan lindung di Alas Roban akan hilang. Tol trans Jawa akan mengonversi 655.400 hektare lahan pertanian. Di titik inilah, kebijakan mengenai konversi lahan pertanian dan kehutanan menjadi berhenti sebagai macan kertas saja. Pada tataran implementasi jauh dari ketegasan dan kekonsistenan. Lingkungan Sosial Dampak lain dari pembangunan jalan tol adalah petani, pelaku usaha kecil, dan buruh yang dirugikan. Sebab, banyak lahan pertanian, pabrik/industri, dan rumah penduduk tergusur. Struktur mata pencarian penduduk tak mustahil akan bergeser. Banyak tenaga kerja sektor pertanian di Pulau Jawa akan beralih ke perkotaan. Lambat laun pertanian di Pulau Jawa menjadi sektor marjinal dan menjadi ancaman serius ketahanan pangan nasional. Dampak Pencemaran : Dampak Pencemaran Udara Polusi Debu akibat aktivitas penggalian tanah. Polusi CO akibat lalu lintas kendaraan bermotor. Dampak Pencemaran Air Daerah resapan air berkurang.

Dampak Erosi Berkurangnya lahan hijau. Kurangnya daya ikat tanah, sehingga mudah longsor. Berkurangnya lapisan humus akibat galian. Banjir akibat penggundulan hutan. Hal ini jelas akan mengancam ketahanan pangan nasional, mengingat peran Pulau Jawa memasok 53 persen kebutuhan pangan nasional. Kita pun tahu bahwa tingkat kesuburan tanah di Jawa 3 kali lipat dari Sumatera dan 6 kali lipat dari Kalimantan. Konversi lahan pertanian sebanyak itu akan terus bertambah seiring dengan pembangunan sektor perkotaan sepanjang jalan tol itu, khususnya di pintupintu keluar tol. Dengan merosotnya daya dukung lahan di Pulau Jawa sebagai dampak pembukaan lahan baru, maka bencana banjir dan tanah longsor akan bertambah setiap tahun. Idealnya, di Pulau Jawa lahan hijau yang tersedia setidaknya 30 persen, kenyataannya kini tinggal 10 persen.

Pelajaran dari Jalan Raya Pos, pembangunan jalan telah memicu pertumbuhan sporadis dan tak terencana. Kota-kota tumbuh mengikuti jalan, fenomenam, yang menurut Peter JM Nas dan Pratiwo (Java and De Groote Postweg, La Grande Route, The High Military Road, Leiden/Jakarta, 2001), sebagai pertumbuhan kota memanjang. Setelah 200 tahun, wajah Jawa pun seperti pulau kota. Dari Anyer hingga Panarukan hampir tak ada jeda ruang untuk konservasi dan pertanian. Ruang disesaki perumahan, pertokoan, dan pergudangan. Kehancuran ekologis dan perubahan tata ruang yang tidak terkontrol menimbulkan banjir pada musim hujan dan kekeringan saat kemarau. Tol Trans Jawa, yang sebagian besar dibangun di sisi selatan Jalan Daendels, sangat mungkin mengubah wajah Pulau Jawa. Konversi sawah di sepanjang tol, misalnya. Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan, Tol Trans Jawa, khususnya di Jawa Tengah hingga Jawa Timur, akan mengorbankan sekitar 600 hektare lahan pertanian beririgasi teknis.

11

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanPembangunan jalan tol di Indonesia ini umumnya belum memenuhi kajian tentang AMDAL (Analisis mengenai Dampak Lingkungan), dan itu melanggar PP No.8 tahun 1990 tentang jalan tol yang harus memiliki aspek kelestarian lingkungan hidup dan memiliki study kelayakan .Meskipun pembangungan jalan tol bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat di bidang industri dan pariwisata , tetapi masyarakat dan lingkungan sekitar akan terkena dampak negative yang sangat merugikan. Dampak itu adalah: Dampak Pencemaran Udara meliputi : a. Polusi CO dan Polusi Debu di sekitar areal proyek. Dampak Erosi meliputi: a. Berkurangnya lahan hijau b. Kurangnya Daya ikat tanah c. Berkurangnya lapisan Humus d. Banjir Dampak Pencemaran Air meliputi : a. Daerah resapan berkurang Oleh sebab itu segala macam kemungkinan yang dapat menimbulkan pencemaran harus dapat dicegah agar tidak menambah parah kondisi yang sekarang. Pemerintah menginginkan pengijauan tetapi akibat pembangunan jalan tol itu , mengorbankan banyak lahan hijau yang penting .Jika ini terus menerus akan bertambahnya pemanasan global di mana-mana.Pemerintah harus tegas dalam hal

ini. B. Saran Pemerintah jangan memaksakan pembangunan jalan tol baru, seperti tol trans Jawa. Untuk membangun jalan tol baru banyak hal yang harus dipertimbangkan, bukan hanya masalah teknis, juga kajian lain, mulai dari masalah ekonomi hingga lingkungan sosial. Masalah kemacetan lalu lintas tidak harus diatasi dengan cara membuat jalan tol baru, termasuk tol trans Jawa. Departemen PU terlalu engineering centris dalam membangun jalan tol. Untuk mencegah agar tidak terjadi dampak pencemaran dan masalah lingkungan adalah pemerintah harus jeli akan : Trase rencana jalan tol yang akan dilalui Pembangunan jalan tol yang mengambil alih fungsi lahan di buat fly over jembatan,meskipun biayanya cukup besar.

13

BAB VI DAFTAR PUSTAKAChandra Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC: Jakarta Sastrawijaya Tresna. 2000. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta : Jakartahttp://kanalsemarang.com/post/11-rumah-terendam-lumpur/#more-338 http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=rss&id=1