amdal kelompok 6
DESCRIPTION
Tugas AmdalTRANSCRIPT
MAKALAH AMDAL (ANALISI MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)
STUDI KASUS PEMBANGUNAN PROYEK DENGAN PENDEKATAN
SOSIAL EKONOMI
Disusun Oleh:
KELOMPOK 6 PERIKANAN A
Riani Aprianti Nurhasanah 230110130003Nurma Wijayanti 230110130014Aida Nurjannah 230110130019Elisah Fiyanih 230110130024Ade Reza Triandika 230110130030T. Alwi Petra.S 230110130035Rian Nurahlam 230110130055Ilham Patriot Indrawan 230110130073Dwiki Prabowo 230110130075Bayu Rizki F 230110130084
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JATINANGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Studi Kasus Pembangunan Proyek Dengan Pendekatan
Sosial Ekonomi”. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
Proses penyelesaian tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah
ini. Semoga bantuan, kebaikan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis
selama penyelesaian tugas ini mendapat balasan yang tiada terkira dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
sangat jauh dari kata sempurna. Akhir kata, kami penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Jatinangor, 20 November 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1..........................................................................................................Pendahuluan
............................................................................................................................1
1.2...................................................................................................................Tujuan
............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Dampak Positif dan Negatif Suatu Pembangunan Proyek................................3
2. 2 Contoh Studi Kasus Pembangunan Proyek yang Berdampak pada Aspek
Sosial dan ekonomi..................................................................................................4
2.2.1 Studi Kasus Pengaruh Adanya Jembatan Suramadu Terhadap Masyarakat di
Kawasan Kec.Labang, Kab.Bangkalan- Madura ...................................................5
2.2.2 Dampak pembangunan waduk terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat : Suatu kajian terhadap kasus perubahan mata pencaharian masyarakat
di sekitar waduk PLTA Kota Panjang Kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi
Sumatera Barat.........................................................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
ditelaah sebelum suatu investasi suatu usaha dijalankan. Dampak yang timbul
ada yang langsung mempengaruhi pada saat kegiatan usaha atau proyek
dilakukan sekarang atau baru terlihat beberapa waktu kemudian dimasa yang
akan datang. Dampak lingkungan hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu
lingkungan dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi, atu
sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan
merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, floran, maupun manusia
sendiri.Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan maka
sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang
bakal timbul, baik dampak sekarang maupun yang akan datang. Masyarakat
semakin sadar akan pentingnya lingkungan yang sehat, baik terhadap manusia,
hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Jika aspek lingkungan dinyatakan tidak layak
untuk dijalankan, maka sebaliknya dibatalkan karena akan memperoleh
kerugian lebih besar dari manfaatnya.
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) menurut PP
No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang
dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis
dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang
akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, maka
akan diberikan jalan alternatif pencegahannya. Setiap usaha yang dijalankan,
tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif dan
negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi perusahaan itu
sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial
dampak positif yang diberikan dengan adanya investasi lebih ditekankan
kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya. Bagi masyarakat
adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan memberikan
peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Dampak negatif pun tidak akan
terlepas dari aspek ekonomi, misalnya eksplorasi sumber daya alam yang
1
berlebihan, masuknya pekerja dari luar daerah sehingga mengurangi peluang
bagi masyarakat sekitar. Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat
secara umum adalah tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan,
seperti pembangunan jalan, jembatan, listrik, dan sarana lainnya. Kemudian
bagi pemerintah dampak negatif dari aspek sosial adanya perubahan
demografi di suatu wilayah, perubahan budaya dan kesehatan masyarakat.
Jadi, dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah usaha atau
proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial
kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan
sosial ini perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan
nantinya sangat luas apabila salah dalam melakukan penilaian.
1.2 Tujuan
Mengetahui dan memahami studi amdal mengenai kasus pembangunan
sebuah proyek yang berdampak pada aspek sosial ekonomi.
2
PEMBAHASAN
2.1 Dampak Positif dan Negatif Suatu Pembangunan Proyek
Berkembangnya pembangunan dalam bidang perindustrian khususnya industri
perikanan dengan berbagai jenis produksinya akan memberikan dampak positif
terhadap kemajuan bidang perekonomian Indonesia. Dampak positif
pembangunan industri, antara lain membuka lapangan kerja, kebutuhan dalam
negeri dapat terpenuhi, dan komoditas ekspor makin terbuka.
1. Membuka Lapangan Kerja
Makin bertambah jumlah industri di Indonesia, tentu makin diperlukan tenaga
kerja dalam jumlah yang cukup besar. Tenaga kerja yang dapat mengisi lapangan
kerja tersebut tentu disesuaikan dengan tingkat pendidikan. Dengan terbukanya
lapangan kerja, tingkat pengangguran akan dapat dikurangi melalui tersedianya
lapangan pekerjaan.
2. Kebutuhan Dalam Negeri Dapat Terpenuhi
Makin membaiknya tingkat perekonomian masyarakat Indonesia, berarti
kebutuhan akan berbagai jenis barang industri terus meningkat. Dengan
dibangunnya berbagai jenis industri di Indonesia, diharapkan kebutuhan barang
industri dalam negeri dapat terpenuhi. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi
mengimpornya dari luar negeri. Devisa negara juga akan makin dapat dihemat.
3. Komoditas Ekspor
Karena kebutuhan dalam negeri telah dapat dipenuhi oleh berbagai hasil
produksi industri dalam negeri, kesempatan untuk mengekspor hasil produksi ke
berbagai negara makin terbuka. Dengan demikian, devisa negara akan makin
bertambah.
Dalam kegiatan industri, selain terdapat dampak positif, terdapat juga
dampak negatifnya, yaitu terjadinya pencemaran lingkungan, terkurasnya sumber
daya alam, kerusakan lingkungan, dan timbulnya kesenjangan sosial.
1. Pencemaran Lingkungan
Berdirinya pabrik-pabrik di berbagai daerah di Indonesia yang terus
bertambah dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran air,
tanah, udara, maupun pencemaran suara. Kalau tidak segera diatasi, tidak mustahil
3
pencemaran lingkungan itu dapat merugikan lingkungan, misalnya kesehatan
penduduk akan terganggu serta timbulnya berbagai penyakit. Untuk tetap menjaga
lingkungan dari pencemaran tersebut, pemerintah mengeluarkan undang-Undang
Lingkungan Nomor 4 Tahun 1982. Dengan ditetapkannya undang-undang
tersebut, setiap pengusaha yang ingin membangun pabrik harus melengkapi amdal
(analisis dampak lingkungan). Kalau setiap pabrik sudah memiliki amdal dan
dapat melaksanakan secara benar dan tertib, tentu lingkungan akan terhindar dari
pencemaran. Pencemaran lain datang dari adanya perubahan dalam penggunaan
berbagai kemasan pembungkus, baik pembungkus makanan, minuman, maupun
hasil produksi lainnya, yang sebagian besar menggunakan kemasan plastik.
Kemasan plastik yang dibuang begitu saja dapat merusak lingkungan. Seharusnya
kemasan plastik itu dibuang pada tempat yang sudah ditentukan atau didaur ulang
agar dapat dimanfaatkan kembali. Dengan demikian, lingkungan terhindar dari
pencemaran yang sangat merugikan kehidupan manusia.
2. Terkurasnya Sumber Daya Alam
Dengan bertambahnya pabrik di Indonesia, tentu diperlukan bahan mentah
dalam jumlah cukup besar, misalnya berupa hasil pertanian, hasil perkebunan,
hasil hutan, dan hasil tambang. Kalau penggunaannya (khususnya bahan tambang)
tidak terkendali, suatu ketika sumber daya alam akan habis. Untuk itu, sumber
daya alam tersebut harus dijaga dan dilestarikan.
3. Timbulnya Kesenjangan Sosial
Semakin bertambahnya jumlah pabrik di berbagai kota besar di Indonesia,
akan mempengaruhi perekonomian masyarakat. Penghasilan mereka antara yang
satu dan yang lain berbeda. Akibatnya, timbul kesenjangan sosial yang begitu
besar. Kalau tidak segera diatasi, hal itu dapat menimbulkan kecemburuan sosial
dalam kehidupan masyarakat.
2.2 Contoh Studi Kasus Pembangunan Proyek yang Berdampak pada Aspek
Sosial dan ekonomi
Ada beberapa contoh studi kasus dari jurnal penelitian mengenai kegiatan
amdal dalam suatu proyek yang berdampak pada aspek social dan ekonomi
diantaranya adalah :
4
2.2.1 Studi Kasus Pengaruh Adanya Jembatan Suramadu Terhadap
Masyarakat di Kawasan Kec.Labang, Kab.Bangkalan- Madura
Kawasan Jembatan Suramadu memiliki potensi sebagai generator
pembangkit, namun apabila tidak dikendalikan maka diprediksi akan
membawa pengaruh perubahan terhadap pengembangan wilayah di kawasan
kaki Jembatan Suramadu dan sekitarnya baik pada sisi Surabaya maupun
Bangkalan. Fenomena perubahan tersebut dapat terlihat antara lain dengan
menurunnya fungsi bangunan dan kualitas lingkungan. Pembangunan
Jembatan Suramadu yang tujuan utamanya adalah untuk menigkatkan
perekonomian masyarakat madura justru memiliki beberapa dampak negatif.
Dampak itu sangat dirasakan oleh penduduk warga sekitar tepatnya yang
berada di dekat akses Jembatan Suramadu itu sendiri.
Berdasarkan penelitian oleh Septanti dan Wahyu (2007) yang
menyatakan bahwa pembangunan Jembatan Suramadu ternyata memberi
dampak negatif pada warga yang bermata pencaharian sebagai nelayan
khususnya untuk permukiman nelayan di kawasan sekitar kaki Suramadu sisi
Surabaya maupun sisi Madura. Dari penelitian tersebut menyatakan bahwa
warga yang bermata pencaharian sebagai nelayan mengalami penurunan
income karena berkurangnya populasi ikan dan kerang di daerah perairan
sekitar Jembatan Suramadu. Selain itu ada juga nelayan yang menyampaikan
bahwa adanya penurunan terhadap hasil tangkapan gragu. Adanya penurunan
terhadap hasil tangkapan gragu menyebabkan nelayan beralih untuk mencari
kerang. Sedangkan disaat hasil tangkapan kerang juga menurun maka nelayan
beralih kembali untuk mencari ikan teri bulu ayam untuk bahan ikan asin.
Adanya penurunan terhadap hasil tangkapan membuat nelayan kesulitan untuk
mendapatkan ikan, sehingga nelayan terpaksa mencari ikan ke wilayah laut
yang lebih jauh. Hal ini tentu saja berkaitan dengan bahan bakar yang
dibutuhkan oleh nelayan untuk melintasi wilayah laut yang lebih jauh dari
wilayah yang biasanya digunakan untuk melaut.
Dampak dari berdirinya Jembatan megah Nasional Suramadu tersebut
tidak hanya merugikan masyarakat sekitar kawasan kaki Suramadu Surabaya,
tetapi juga memiliki efek yang cukup signifikan bagi tingkat kesejahteraan
5
warga masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan kaki Suramadu Madura
tepatnya di kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya penurunan terhadap hasil pertanian yang mana petani disini
harus merelakan lahannya guna kepentingan pengembangan Jembatan
Suramadu. Selain itu masih banyak warga masyarakat yang menjadi
pengangguran karena kurangnya lapangan pekerjaan. Yakin (2013),
menyarankan bahwa pembangunan industri dan pengembangan objek wisata
di wilayah Jembatan Suramadu sisi madura sangat berpotensial untuk
peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat madura khususnya masyarakat
di Kecamatan Labang dan peningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat Kecamatan Labang. Beberapa pendekatan sosial ekonomi akibat
Pembangunan Jembatan Suramadu diantaranya adalah:
a. Kondisi perekonomian khususnya pendapatan daerah kabupaten Bangkalan
sebelum adanya jembatan Suramadu menunjukkan angka yang positif. Setiap
tahun terjadi peningkatan sebesar 5 – 6 persen. Berdasarkan hasil penelitian
Hotijah (2010), terhadap pendapatan daerah Kab.Bangkalan menunjukkan
adanya perkembangan dari segi jumlah perusahaan industri kecil, jumlah
tenaga kerja, serta nilai produksi dari tahun 2002 sampai dengan 2009
(sebelum pengoperasian jembatan Suramadu) yang mengalami peningkatan
tiap tahunnya
Tabel 1. Perkembangan pendapatan daerah Kabupaten Bangkalan
tahun 2002-2009
Tahun Pendapatan daerah
(Juta Rupiah)
Perkembangan
2002 2.085.885,48 -
2003 2.180.542,43 4,54
2004 2.575.129,14 18,10
2005 2.697.572,26 4,75
2006 2.822.831,39 4,64
2007 2.960.986,54 4,89
2008 3.102.725,52 4,79
2009 3.257.069,05 4,97
6
Sumber : Buku Bangkalan dalam Angka dalam Hotijah (2010)
b. Kondisi sosial ekonomi juga berkaitan dengan pendapatan masyarakat yang
menggantungkan hidupnya pada hasil laut yakni sebagai nelayan. kondisi
perekonomian nelayan baik yang tinggal di daerah pesisir Madura dan pesisir
Surabaya yang ada di sekitar kaki Suramadu sisi Surabaya pada awalnya
masih dapat dikatakan normal. Hal tersebut ditandai dengan masih aktifnya
nelayan untuk melaut karena sumberdaya perikanan yang masih melimpah
sebelum adanya proyek pembangunan Jembatan Suramadu. Melimpahnya
sumberdaya perikanan merupakan faktor penunjang utama terciptanya
kesejahteraan masyarakat, terutama bagi warga masyarakat pesisir Madura
maupun Surabaya yang bermatapencaharian sebagai nelayan.
A. Komponen Sosial Ekonomi Akibat Pembangunan Jembatan
1. Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pembangunan Jembatan Suramadu menyebabkan adanya perubahan
terhadap pendapatan masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar. Berikut
adalah penjelasan mengenai perubahan pendapatan masyarakat berdasarkan jenis
kegiatan pembangunan :
Prakonstruksi : Adanya jual beli lahan milik masyarakat oleh pemerintah
dengan harga yang tidak terlalu sesuai dengan keinginan
masyarakat setempat.
Konstruksi : Penurunan pendapatan nelayan dan petani yang disebabkan
karena migrasinya sebagian besar populasi ikan dan kerang,
serta para petani yang masih belum mendapatkan lahan
penggantinya untuk bercocok tanam. Hal
demikian menyebabkan pendapatan mereka sangat
menurun dari keadaan biasanya.
Pasca Konstruksi : Adanya peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang
berjualan sebagai pedagang kaki lima di sekitar jalan akses
menuju Jembatan Suramadu. Income perkapita rata-rata per
tahun di Bangkalan telah bertambah sebanyak 93,63 %. Hal ini
disebabkan semakin lancarnya transportasi yang juga akan
meningkatkan kegiatan ekonomi.
7
Namun di sisi lain setelah adanya Jembatan suramadu dapat memeberikan
dampak negatif seperti bangkrutnya MPU karena penumpang lebih memilih akses
jalan yang mudah dijangkau dengan melintasi Jembatan Suramadu. Sehingga
pemiliki MPU yang berada di daerah Kamal mengalami kebangkrutan. Serta
turunnya jumlah penumpang kapal ferry secara drastis karena akses melalui
Jembatan Suramadu lebih efisiensi terhadap waktu, sehingga para pegawai yang
bekerja di pelabuhan mengalami jadwal kerja yang tidak seefektif seperti
sebelumnya.
c. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
Dari adanya pembangunan Jembatan Suramadu dapat memberikan
dampak positif terhadap masyarakat lingkungan sekitar. Dampak positif
tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya kesempatan kerja dan peluang
untuk berusaha menacri pendapatan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah penjelasan mengenai adanya kesempatan kerja danp berusaha
berdasarkan jenis kegiatan pembangunan :
Konstruksi : Perektrutan buruh untuk membantu dalam pengangkutan
material, transportasi dan buruh bangunan.
Pasca Konstruksi : Masyarakat sekitar mendapatkan lahan untuk membuka
usaha seperi berjualan di sekitar jalan akses menuju
Jembatan Suramadu.
B. Batas Sosial Batasan sosial merupakan ruang di sekitar wilayah rencana proyek yang
terdapat berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai yang sudah
ada dan diperkirakan akan mengalami perubahan dinamika sosial akibat dari
berlangsungnya proyek Pembangunan Jembatan Suramadu. Kemungkinan yang
akan terkena dampak perubahan dinamika sosial akibat adanya pembangunan
Jembatan Suramadu ini adalah penduduk masyarakat yang berdomisili di sekitar
wilayah proyek yaitu pada sisi Kab. Bangkalan – Madura meliputi Kec. Labang
Kab. Bangkalan dan pada sisi Surabaya meliputi Kec. Kenjeran Kab. Surabaya.
8
2.2.2 Dampak pembangunan waduk terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat : Suatu kajian terhadap kasus perubahan mata
pencaharian masyarakat di sekitar waduk PLTA Kota Panjang
Kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi Sumatera Barat
Pembangunan waduk PLTA KotA Panjang di Kabupaten Lima Puluh
Kota, Propinsi Sumatera Barat yang ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan sumber energi listrik, tanpa
disadari telah menimbulkan dampak terhadap kehidupan masyarakat yang
berada di sekitar waduk. Masalah yang diteliti adalah apa dampak yang
ditimbulkan oleh pembangunan waduk PLTA Koto Panjang terhadap
kehidupan masyarakat di sekitar waduk khususnya dilihat dari perubahan mata
pencaharian. Pada beberapa kasus yang terjadi di beberapa daerah, seperti di
Kedung Ombo dimana di daerah tersebut telah dibangun waduk/bendungan
yang akhirnya telah menimbulkan dampak terhadap masyarakat yang berada
di sekitar waduk. Beberapa pendekatan sosial ekonomi akibat Pembangunan
Jembatan Suramadu diantaranya adalah:
Hasil penelitian menunjukkan pertama, telah terjadi perubahan jenis-
jenis mata pencaharian masyarakat setelah pembangunan waduk PLTA Kota
Panjang. Yang dulunya sebelum pembangunan waduk mata pencaharian
masyarakat sebagian besar adalah petani karet, setelah pembangunan waduk
mata pencaharian mereka terjadi perubahan, diantaranya adalah peternak ikan,
tukang ojek, pedagang, tukang bangunan dan penjahit pakaian. Kedua, telah
terjadi beberapa perubahan akibat perubahan mata pencaharian masyarakat,
diantaranya adalah perubahan keterampilan, perubahan wawasan bisnis dan
keterlibatan wanita, perubahan penghasilan dan pola konsumsi serta
perubahan kebiasaan hidup.
9
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari studi amdal yang dianalisa dalam studi kasus pengaruh adanya
Jembatan Suramadu terhadap masyarakat Kec. Labang Kab. Bangkalan –
Madura dapat diambil kesimpulan bahwa pada tahap kegiatan prakonstruksi
dan pasca konstruksi banyak menimbulkan dampak positif. Hal tersebut lebih
ditunjukkan pada peningkatan pendapatan masyarakat pasca berdirinya
Jembatan.
Pembangunan waduk PLTA KotA Panjang di Kabupaten Lima Puluh
Kota, Propinsi Sumatera Barat yang ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dilihat pada mata pencaharian masyarakat sebagian
besar adalah petani karet, setelah pembangunan waduk mata pencaharian
mereka terjadi perubahan, diantaranya adalah peternak ikan, tukang ojek,
pedagang, tukang bangunan dan penjahit pakaian.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bintoro, Dediarta. 2010. Evaluasi Dampak Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu https://visitSuramadu.wordpress.com/2010/06/03/menikmati - kemegahan Suramadu - dari - atas - kapal - wisata/ diakses tanggal 26 Februari 2015 pukul 09.47 WIB
KPUBPP. 2011. Pengkajian Dampak Sosial Lingkungan Akibat Pembangunan Jembatan Suramadu. Puslitbang Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan : Jakarta
Effendi, Mohammad. 2013. Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Terhadap Perekonomian Pulau Madura (Studi Kasus Kabupaten Bangkalan). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro : Semarang
Hotijah, Siti. 2010. Perkembangan Industri dan Pendapatan Daerah Kabupaten Bangkalan Sebelum dan Sesudah Pembangunan Jembatan Suramadu. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya : Surabaya
Septanti, Dewi dan Wahyu Setyawan. 2007. Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Terhadap Permukiman Nelayan Di Kawasan Sekitar Kaki Suramadu Surabaya, Studi Kasus : Permukiman Nelayan di Kawasan Sekitar Kaki Suramadu Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mankiw, Gregory. 2006.Makroekonomi ed.6th. Terj. Jakarta: Erlangga
Husna, Suad dan Suwarsono Muammad, 2008. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Kasmir dan Jakfar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: KencanaLokerbogor. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. dari www. Lokerbogor's Blog.htm.
(diakses tanggal 01 April 2011)
Marsono, Dj, 1992. Dampak Pelaksanaan Amdal Hak Pengusahaan Hutan. Buletin Instiper Vol. 3. Nomor.1, Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Fandeli, Ch, 2004. Analisis Mengenai Dampak Linkungan Prinsip Dasar Dalam Pembangunan. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
11