ambre - wordpress.com

10
Peran Bidan Mendesak PS Libatkan 7 Per Ternama PERDESAAN SEHAT Buletin

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AMBRE - WordPress.com

• PeranBidanMendesak• PSLibatkan7PertiTernama

JAMBORE 2013

PERDESAAN SEHAT

Buletin

Page 2: AMBRE - WordPress.com

Senarai gayung bersambut, habis gelap terbitlah terang....buletin ini hadir diharapkan menjadi bagian pen-erang dalam gelapnya masalah kesehatan di daerah-daerah tertinggal...dalam bingkai program Perdesaan Sehat yang dicanangkan oleh Asdep Kesehatan Kementerian Daerah Tertinggal (KPDT ) yang dikomandani

oleh dr HANIBAL HAMIDI, Mkes. (Asdep Sumber Daya Kesehatan, Deputi 1 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal) Dan buletin ini diharapkan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan program tersebut.

Kami hadir dalam edisi perdana ini, yang tentu saja masih banyak kekurangannya...saran dan kritik sangat kami nantikan demi kesempurnaan dan perbaikan kedepan..kami berharap buletin ini bisa menjadi media informasi dan sharing gagasan dalam menjadi bagian penyelesaian masalah kesehatan di daerah-daerah tertinggal.

Kami hanyalah setitik cahaya dari sekian banyak cahaya yang akan menjadi bagian penerang dalam gelapnya problem masyarakat desa yang jauh dari sentuhan pembangunan..

Semoga media ini membawa manfaat..sekecil apapun itu...bagi kami yang terpenting adalah kami berbuat..untuk bangsa dan rakyat negeri tercinta...

Salam Kejuangan Nusantara 2025

Pembangunan Yang Inklusif dan Berkeadilan

Berbasis Struktur Kependudukan dan

Sumber Daya Wilayah Perdesaan Daerah Tertinggal

Redaktur

PENANGUNG JAWAB

• dr. HANIBAL HAMIDI,M.Kes

PIMPINAN REDAKSI

• Andik Hardiyanto

Salam Redaksi

DEWAN REDAKSI

• Bambang Waluyanto, Rusdi Tagaroa, Dra. Hartiny MM, Dahlia S.sos, Harry Yulianto, Max, Edward Yosef, Idhan Januwardana, Dilla, Iskandar Ram-li, Frimadona, Kresti, Tio, Azis, Heri, Shandy, Rachmat, Rai Adinata

DESAIN

• Kodil • Rahman Jampang

FOTOGRAFI• Gembul

Page 3: AMBRE - WordPress.com

Jambore Perdesaan Sehat 2013 dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat. Rangkaian kegiatan dilakukan selama 6 bulan dengan puncak

kegiatan pada 20 November 2013. Jambore dise-langgarakan sebagai upaya penguatan komitmen stakeholders bagi pelaksanaan Perdesaan Sehat. Di NTB, lebih dari 300 orang hadir dan terlibat, baik dari unsur kabupaten daerah tertinggal, Kementerian/Lembaga, organisasi profesi tenaga kesehatan, organisasi masyarakat sipil, pers, dan tentu dari masyarakat setempat. Jambore Per-desaan Sehat 2013 berlangsung meriah. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Menteri Kesehatan hadir dan menyaksikan keberhasilan kegiatan Jambore.

menjadi bagian penting dari upaya Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Arah kebijakan Perdesaan Sehat adalah: (1) Percepatan peningkatan keterjangkauan pe-layanan kesehatan yang berkualitas berbasis struktur kependudukan di wilayah perdesaan; dan (2) Peningkatan peran serta dan keber-dayaan masyarakat perdesaan dalam mening-katkan kualitas kesehatan di daerah tertinggal. Arah kebijakan tersebut dikembangkan den-gan strategi pelaksanaan ketersediaan 5 Pilar, yakni: a) Dokter Puskesmas pada setiap Puskes-mas; b) Bidan Desa pada setiap Desa; c) Air

Upaya Percepatan Pembangunan Kualitas Kesehatan di Daerah Tertinggal

Perdesaan Sehat sebagai konsepsi kebijakan percepatan pembangunan kualitas kesehatan berbasis perdesaan di daerah tertinggal telah dikuatkan berdasar Peraturan Menteri PDT No. 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Pembangunan Perdesaan Sehat Di Daerah Tertinggal. Melalui pelaksanaan kebijakan diharapkan dapat mening-katkan kualitas kesehatan daerah tertinggal. Per-baikan status kesehatan akan sangat membantu bagi upaya daerah untuk lepas dari keterting-galan. Dan di sinilah inti gagasan Perdesaan Sehat. Rumusan kebijakan ini diajukan untuk

Liputan Utama

Page 4: AMBRE - WordPress.com

Bersih untuk setiap rumah tangga; d) Sanitasi untuk setiap rumah tangga; dan e) Gizi yang seimbang bagi Ibu Hamil, Ibu Meny-usui, Bayi dan Balita. Selama satu tahun pelaksanaan kegiatan Perdesaan Sehat dilakukan kegiatan: • Kemitraan Tata Kelola Pembangunan Perde-

saan Sehat dengan melibatkan 7 Perguruan Tinggi pada 7 Regio seluruh Indonesia;

• Pendidikan dan penempatan lebih dari 350Kader Relawan Perdesaan Sehat di wilayah perdesaan di daerah tertinggal;

• Kemitraan Thematik untuk peningkatanperan perempuan dalam peningkatan kual-itas kesehatan dan penguatan kelembagaan pelayanan kesehatan yang berkualitas di per-desaan;

• BekerjasamadenganAKBIDCirebondanAKBID Yogyakarta untuk penempatan Bidan Desa di daerah tertinggal;

• Penyusunan dokumen Konsep Kebijakan,Masterplan, Rencana Aksi Daerah, Rencana Aksi Sektor, dan Rencana Aksi Nasional tentang Pembangunan Perdesaan Sehat;

• Advokasi perencanaan dan penganggaranbagi pelaksanaan kebijakan Pembangunan Perdesaan Sehat;

• Pembentukan Kelompok Kerja Pembangu-nan Perdesaan Sehat di Pusat dan fasili-tas dukungan manajemen di Pusat (KMP) dan Daerah (KMR).

Seluruh hasil kegiatan tahun 2013 tersebut digelar dalam Jambore Perdesaan Sehat. Kegiatan Jambore Perdesaan Sehat ini sudah menjadi agen-da rutin akhir tahunan dengan pilihan lokasi kegia-tan berdasarkan sasaran program Perdesaan Sehat yang melingkupi 183 kabupaten daerah tertinggal di seluruh Indonesia.

Liputan Utama

Page 5: AMBRE - WordPress.com

Diadakannya kegiatan Jambore Perdesaan Se-hat KPDT 2013 ini, pertama bermaksud sebagai wahana berbagai informasi dengan seluruh pihak terkait, tentang proses dan produk kinerja pemba-ngunan Perdesaan Sehat, dan kedua sebagai forum konsolidasi reguler tahunan untuk merumuskan rekomendasi kebijakan yang dibutuhkan bagi pembangunan Perdesaan Sehat dalam kerangka percepatan pemenuhan hak dasar sehat bagi seluruh warga Negara Kesatuan Republik Indone-sia.

Sebagaimana diungkapkan oleh Asisten Depu-ti Urusan Sumber Daya Kesehatan Kementerian PDT, dr. Hanibal Hamidi, M.Kes, kerjasama dan sin-ergisitas dalam kegiatan Jambore Perdesaan Sehat terus dibangun dengan berbagai pihak yang terli-bat seperti menteri (Menteri Pembangunan Daer-ah Tertinggal & Menteri Kesehatan), Pemerintah Pusat dan Daerah, Kepala Daerah maupun pihak swasta serata termasuk Solidaritas Isteri Kabinet In-donesia Bersatu (SIKIB). Terkait kerjasama dengan Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) ini kerjsama untuk kali kedua, sebelumnya kegia-tan pencanangan Pembangunan Perdesaan Sehat

KPDT di Entikong, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat pada 20 Desember 2012 lalu.

dr. Hanibal Hamidi, M.Kes berharap melalui upaya sinkronisasi dan sinergi peran masyarakat dan pemerintah pada semua level dan semua sektor dalam mewujudkan Lima Pilar Perdesaan Sehat yang terintegrasi melalui instrumen fasilitasi koordinasi pelaksanaan kebijakan “Perdesaan Se-hat” oleh KPDT, akan mampu mempercepat capa-ian sasaran yang diamanahkan negara dalam pemenuhan hak-hak dasar kesehatan bagi seluruh warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adapun rangkaian kegiatan Jambore Perde-saan Sehat KPDT 2013 antara lain;

Simposium Perdesaan Sehat, kegiatan yang dihadiri oleh para kepala daerah ini dimaksudkan untuk membangun penguatan komitmen dan ke-berpihakan terhadap upaya percepatan pemba-ngunan kualitas kesehatan perbasis perdesaaan (Perdesaan Sehat) di daerah tertinggal.

Expo Jambore Perdesaan Sehat, penyeleng-garaan expo ini dimaksudkan sebagai bentuk so-sialisasi hasil produk kesehatan berbasis sumber daya lokal termasuk kebijakan daerah dalam up-aya percepatan pembangunan kualitas kesehatan berbasis perdesaan (Perdesaan Sehat) di daerah tertinggal.

Perdesaan Sehat KPDT Award, tujuan ke-giatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap Dokter Puskesmas, Bidan Desa, Tokoh Perdesaan Sehat, Kader Perdesaan sehat yang memiliki ded-ikasi tinggi terhadap upaya peningkatan kualitas kesehatan di daerah tertinggal.

Liputan Utama

Page 6: AMBRE - WordPress.com

Masih tingginya angka kematian ibu (AKI) menja-di salah satu fokus dalam dunia kesehatan di In-donesia. Upaya penurunan angka AKI dari dari

390/100.000 (SDKI 1991) menjadi 102/100.000 kelahi-ran hidup di tahun 2015, masih sangat jauh. Salah satu yang menjadi pemicu tingginya AKI, berkaitan dengan kesulitan akses terhadap fasilitas kesehatan yang diala-mi oleh ibu.

Permasalahan mengenai akses kepada pelayanan kesehatan yang dialami oleh ibu menjadi perhatian Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) melalui kegiatan Perdesaan Sehat dan tertuang dalam Peraturan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal No-mor 1 Tahun 2013, Tentang Pedoman Pembangunan Perdesaan Sehat di Daerah Tertinggal, mengenai arah kebijakan pelaksanaan Perdesaan Sehat yaitu ‘Percepa-tan peningkatan akses dan kualitas pelayanan keseha-tan dasar berdasar struktur kependudukan di wilayah perdesaan’.

Ada tiga masalah pokok terkait dengan akses pe-layanan kesehatan yakni: Faktor 3 (Tiga) Terlambat. Keluarga dan masyarakat harus memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan ibu hamil dan bersalin den-gan mencegah 3 (tiga) faktor terlambat penyebab ke-matian ibu, yakni: 1) Lambat mengambil keputusan; 2). Lambat mencapai fasilitas kesehatan; dan, 3). Lambat mendapatkan pertolongan tindakan di fasilitas keseha-tan.

Selain itu masih ditemukan ibu, keluarga dan mas-yarakat yang belum mendapatkan informasi mengenai kebijakan pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) misalnya melalui pro-gram jaminan persalinan (Jampersal), sehingga perlu ditingkatkan kerjasama lintas sektor mulai dari ting-kat pusat, wilayah dan perdesaan. Akses terhadap pe-layanan kesehatan yang rendah juga menyebabkan ma-sih banyak ibu bersalin kepada dukun, karena tenaga kesehatan terlatih yang masih belum dapat menjangkau semua daerah oleh karena hambatan kondisi geografis, penyebaran penduduk, kondisi sosial ekonomi, pendi-dikan, budaya maupun bias gender.

Masih banyaknya ibu yang persalinannya dito-long oleh penolong persalinan tradisional (tradi-

tional birth attendants) atau dukun pada

saat persalinan karena beberapa alasan, sepe rti kare-na dukun tinggal di sekitar lingkungan mereka, biaya dukun lebih murah, serta kebiasaan masyarakat lainnya. Padahal persalinan yang ditolong oleh dukun khusus-nya dukun yang belum terlatih, berisiko tinggi terjad-inya komplikasi selama persalinan dan nifas sehingga meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dan bayi.

Penurunan angka kematian ibu di Indonesia me-merlukan kerjasama dan koordinasi yang tepat antar Kementerian/Lembaga terkait, kerjasama lintas sektor dan lintas program. Upaya penurunan angka kematian ibu diperlukan peningkatan kualitas sistem pelayanan kesehatan, yang menjadi concern Perdesaan Sehat KPDT. Salah satu aksi nyata dari Perdesaan Sehat den-gan penyediaan bidan di desa yang terlatih di seluruh kabupaten daerah tertinggal, termasuk fasilitas berupa perlengkapan dan peralatan kesehatan di Puskesmas dan Poskesdes. Peran Bidan di Desa di pandang san-gat penting dalam upaya penurunan angka AKI, untuk itu kemitraan Bidan perlu dibangun dan digalang oleh semua pihak.

KPDT melalui Perdesaan telah bermitra dengan Ak-ademi Kebidanan Yogyakarta dan Akademi Kebidanan Cirebon, dalam hal menyalurkan Bidan untuk daerahtertinggal. Menurut dr. Hanibal Hamidi, M.Kes, koordi-nator sekretariat Perdesaan Sehat di Jakarta, “Kita su-dah tempatkan sebanyak 40 Bidan di tempat di pelosok desa pada 12 kabupaten daerah tertinggal”. “untuk ta-hun 2014, jumlah Bidan yang akan kita tempatkan

akan lebih banyak lagi”, ujarnya. Se-dangkan untuk perlengkapan dan peralatan kesehatan di Puskes-mas dan Poskesdes, tahun 2014 Perdesaan Sehat menargetkan

dapat membantu 84 kabu-paten daerah tertinggal dari total 183 kabupaten daerah

tertinggal. Dengan adan-ya peran dari Perdesaan

Sehat, akan member-ikan kontribusi bagi upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan peningkatan kese-hatan ibu dan anak di Indonesia dapat segera terwujud. #(max/dilla)

PERAN BIDAN DESA MENDESAKUpaya Penurunan AKI

Liputan Utama

Page 7: AMBRE - WordPress.com

Upaya Penurunan AKI

kegiatan Pra Raker KPDT tahun 2014 Bertem-pat di hotel Bintang Griya Wisata Raden Saleh Jakarta, tanggal 5 Februari 2014. Memenuhi undangan Sesmen, Asdepkes masuk ke kelompok III, dalam penyusunan konsep perencanaan 2015-2019 (draft RPJMN, Renstra KPDT 2015-2019 dan Stranas PPDT). Selain Asdep Kese-hatan dr. Hanibal Hamidi, M.Kes, peserta dari keasdepan lain yakni: Asdep Pendidikan, Asdep Kemitraan Usaha, Asdep Penguatan Kapasitas Lembaga Lokal, Asdep In-frastruktur Sosial, Asdep Kelembagaan Ekonomi, Asdep Penguatan Organisdasi Masyarakat, Asdep Daerah Per-batasan, Asdep Daerah dan Pulau Terpencil dan Terluar. (mx/hartiny)

Rapat Finalisasi Juknis Banstim. Pelaksanaan So-sialisasi Bantuan Stimulan (Banstim) di Lingkungan As-dep Urusan Sumber Daya Kesehatan Tahun 2014, dilaku-kan di Hotel Bintang, Jakarta Pusat, dari tanggal 19-21 Februari 2014. Agenda kegiatan konsinyering finalisasi petunjuk teknis dan rapat sosialisasi bantuan stimulan Asdep Urusan Sumberdaya Kesehatan dan presentasi draft workplan kegiatan bantuan stimulan Asdepkes tahun 2014, serta finalisasi juknis bantuan stimulan As-depkes dan rapat persiapan sosialisasi bantuan stimu-lan. Kegiatan ini diikuti pejabat struktural KPDT terkait di Deputi I dan Tenaga Ahli dari sekretariat Perdesaan Sehat. (mx/dilla)

Raker KPDT Tahun 2014. Bertempat di Hotel Jam-buLuwukCiawiBogor,dilaksanakanRakerKPDT.Kegia-tan berlangsung dari tanggal 10-12 Februari 2014, yang akan di buka oleh Menteri PDT, DR (Hc), H. Helmy Faisal Zaini. Raker ini di hadiri seluruh pejabat strukturan dari KPDT, termasuk Asdepkes dr. Hanibal Hamidi, M.Kes.(mx/tini)

Berita Keasdepan

Raker Deputi Pengembangan Sumber Daya. Ber-tempat di Banaan Inn Hotel Bandung Jawa Barat, dilaksanakan kegiatan Raker Deputi Pengembangan Sumber Daya KPDT. Kegiatan berlangsung dari tanggal 21-23 Januari 2014. Raker ini di hadiri seluruh pejabat struktural KPDT terkait, termasuk Asdepkes dr. Hanibal Hamidi, M.Kes. (prima/dilla)

Konsinyering dan Raker Asdep 2014. Pelaksa-naan Konsinyering Pelaksanaan Kemitraan dalam Tata Kelola Perdesaan Sehat dan Rapat Kerja Asdep Urusan Sumber Daya Kesehatan tahun 2014, dilaksanakan pada tanggal 15-17 Januari 2014 di Highland Park Resort Hotel, Bogor. Kegiatan yang dibuka oleh Asdepkes dr. Hanibal Hamidi, M.Kes ini diikuti oleh pejabat struktural KPDT terkait, 7 Perguruan Tinggi Mitra Perdesaan Sehat dan sekretariat Perdesaan Sehat. (prima/dilla)

Workshop dan MOU Stikes.

Bertempat di Stikes Mitra Ria Husada Cibubur Ja-karta, pada tanggal 13 Februari 2013, dilakukan kegia-tan Workshop Pengembangan Pendidikan Kebidanan, serta Penandatangan MOU antara Stikes Mitra Ria Husa-da Jakarta dengan Stikes Dharma Husada Bandung ser-ta Akbid Yogyakarta__ dalam Kerangka Pembangunan Perdesaan Sehat di Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik”. Pada kesempatan ini, Bapak Asdep-kes dr. Hanibal Hamidi, M.Kes., berkesempatan menjadi nara sumber workshop. Dengan membawakan makalah yang berjudul: “Posisi Stratgeis Bidan dalam Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Daerah Tertinggal”. Pada kesempatan ini juga, Prof. Ali Gufron menjadi Nara Sumber Pada Forum MOU 3 Lembaga Pen-didikan ini.

Page 8: AMBRE - WordPress.com

Dalam upaya dan peran serta yang komprehen-sif dan holistic dari seluruh elemen masyarakat, maka diperlukan Keterlibatan Perguruan Tinggi (Perti) sebagai salah satu komponen dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Perdesaan Sehat kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal berbasis Perdesaan Sehat. intervensi pada proporsi dokter puskesmas, Bidan Desa, keterse-diaan air bersih dan asupan gizi yang seimbang teru-tama pada ibu hamil, ibu menyusui dan balita menjadi titik tekan program ini.

Perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan pendampingan manajemen kesehatan berbasis perdesaan yang dapat dituangkan dalam bentuk kemitraan untuk mendorong terbitnya pemetaan masalah kesehatan dalam bentuk profil kes-ehatan di daerah tertinggal. Kedepan dari proses tsb akan membentuk suatu model pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhan daerah selain itu dapat ter-bentuknya forum multistakeholder serta terumuskan-nya sebuah alternatif kebijakan terkait dengan 5 Pilar Perdesaan Sehat di 7 regional wilayah kerja Perdesaan Sehat.

Kegiatan kemitraan ini diawali dengan kegiatan sosialisasi dan konseyering kemitraan Perdesaan sehat yang dilakukan pada 17 Januari 2013 di jakarta dengan mengundang 7 Perguruan Tinggi yang merepresenta-sikan tujuh pulau besar yakni : Universitas Andalas

PERDESAAN SEHAT LIBATKAN 7 PERTI TERNAMA

untuk Regional Sumatera, Universitas Airlangga untuk Regional Jawa, Universitas Mataram untuk Regional Nusa Tenggara, Universitas Tanjungpura untuk Regional Kalimantan, sementara Universitas Hasanuddin untuk Regional Sulawesi,Universitas Pattimura untuk Region-alMalukudanUniversitasCendrawasihuntukRegionalPapua.

LIBATKAN ORMAS DAN AKADEMI KEBIDANAN

Selain mitra yang melibatkan Perguruan Tinggi, turut diundang dan dilibatkan dalam program perde-saan sehat adalah Organisasi Masyarakat yang fokus kepada masalah kesehatan masyarakat di daerah ter-tinggal yakni Lembaga Kesehatan Nadhlatul Ulama (LKNU) dan Muslimat NU (fokus pada peningkatan per-an perempuan dalam aspek kesehatan) serta Akademi Kebidanan Yogyakarta dan Akademi Kebidanan Graha Cirebon (peningkatanperansertaBidanDesa).#(idan)

Kemitraan

Page 9: AMBRE - WordPress.com

RELAWAN UJUNG TOMBAK PERDESAAN SEHAT

Seluruh rangkaian program Perdesaan Sehat ter-tumpu pada ujung tombak yang kita sebut sebagai relawan. Relawan dalam pemahaman program adalah kader yang secara intensif melakukan pendampingan dan advokasi masyarakat di desa sasaran program per-desaan sehat. Kader tersebut direkrut dan dilatih oleh perguruan tinggi mitra yang mengkoordinasi manaje-men kewilayahan pada masing-masing region.

Sebelum ditempatkan, Relawan Perdesaan Sehat di masing-masing wilayah kerja yang telah ditetapkan, terlebih dahulu relawan perdesaan sehat mendapatkan pembekalan dalam bentuk pelatihan dengan di fasilitasi Perguruan Tinggi di masing-masing wilayah kerja

• Universitas Andalas, Padang 27-28 Juni 2013 Univer-sitas Airlangga, 27-29 Juni 2013

• Universitas Mataram 3-5 Juni 2013,Universitas Tan-jungpura, 25-27 Mei 2013

• Universitas Hasanuddin, 10-12 Mei 2013, Universitas Pattimura 27-28 Mei 2013

Relawan bekerja dengan ikhlas dan sukarela men-dampingi masyarakat desa dalam pembangunan kes-ehatan di daerah tertinggal. Mengingat pentingnya relawan, maka di tahun 2014 ini keberadaan relawan perdesaan sehat akan ditambah jumlah dan kualitasn-ya. Keberadaan relawan diharapkan bisa menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam penguatan dan peningka-tan kesadaran masyarakat di bidang kesehatan. #(idan)

Relawan

Page 10: AMBRE - WordPress.com

Galery Kompetisi Photo Perdesaan Sehat

Juara 1 Katagori Kamera DSLR a/n Iwan Marindra

Juara Favorite Katagori Kamera DSLR a/n Misbachul Munir

Juara 2 Katagori Kamera DSLR a/n Fransiskus Parulian Simbolon

Juara 1 Katagori Kamera Handphone a/n Ahmad Nurullah

Juara 3 Katagori Kamera Handphone a/n Anggi Pramana Juara 2 Katagori Kamera Handphone a/n dr. Wieke Ockvianasari

Juara 3 Katagori Kamera DSLR a/n Budi Pracayaningdyah

Agenda Kegiatan

Maret 2014

• Persiapan pelaksana rapat keanggotaan kelompok

kerja (Pokja) Perdesaan Sehat KPDT. Acara ini juga

mempertemukan Menteri DR (Hc) Helmy Faisal

Zaini, dengan anggota Pokja. Anggota Pokja terdiri

dari 36 anggota, yang terdiri dari kementerian dan

lembaga, ormas, organisasi profesi terkait dan in-

ternal KPDT.

• Di bawah kedeputian I KPDT, melalui Asdepkes

KPDT akan dilakukan kegiatan MOU Perdesaan Se-

hat KPDT dengan mitra tematik. Mitra tematik PS

adalah LKNU, Muslimat dan Fatayat.

• Pelatihan 350 Kader Relawan Perdesaan Sehat 2014

untuk ditempatkan di berbagai Perdesaan di 7 Re-

gion wilayah kerja Kemitraan Tata Kelola Pemba-

ngunan Perdesaan sehat

Sekretariat Perdesaan Sehat :

Jl. Veteran I No.28 Jakarta Pusat. Telp/Fax. 021-34832798

Website : www.perdesaansehat.or.id

e-mail : [email protected]