amalgam

80
DENTAL AMALGAM Aulia Syafira N 160110120092

Upload: auliasyafira

Post on 24-Oct-2015

183 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Amalgam

TRANSCRIPT

Page 1: Amalgam

DENTAL AMALGAM

Aulia Syafira N160110120092

Page 2: Amalgam

DEFINISI

Amalgam merupakan• Jenis logam campur khusus yang mengandung

merkuri sebagai salah satu bahan konstituennya.

• Bahan tambal yang dibuat dari campuran air raksa (Hg) dengan suatu logam paduan (alloy).

Page 3: Amalgam

INDIKASI

• Indikasi tambalan amalgam adalah untuk gigi molar (geraham) karena menerima beban kunyah paling besar.

• Tambalan Amalgam dapat digunakan pada gigi tetap maupun pada anak-anak.

• American Dental Association (ADA) Specification No. 1: – Mengharuskan agar logam campur amlgam mempunyai

kandungan utama dari perak dan timah– Unsur lain: tembaga, zinc, emas, dan merkuri ddibolehkan

ada dalam konsentrasi kurang dari konsentrasi perak atau timah.

Page 4: Amalgam

KOMPOSISI

• Komponen utama amlagam terdiri dari:– Liquid : logam merkuri – Bubuk/powder : logam paduan yang

kandungan utamanya terdiri dari perak ,timah, dan tembaga

Page 5: Amalgam

Unsur Logam Persentase (%)

Ag (Argentum/Perak) 65

Sn (Timah) 29

Cu (Tembaga) 0-6

Page 6: Amalgam

FUNGSI• Perak

– Memutihkan alloy– Meningkatkan kekuatan – Meningkatkan setting expansion– Meningkatkan retensi terhadap tarnish

• Timah– Mengendalikan reaksi antara perak dan merkuri

• Tanpa timah reaksi terjadi terlalu cepat– Menurunkan kekuatan dan pemuaian– Meningkatkan setting time

• Tembaga– Mengikat timah mengurangi pembentukan gamma 2– Meningkatkan kekuatan– Mengurangi tarnish dan korosi– Mengurangi creep mengurangi kerusakan marginal

Page 7: Amalgam

• Tembaga– Mengikat timah mengurangi pembentukan gamma 2– Meningkatkan kekuatan– Mengurangi tarnish dan korosi– Mengurangi creep mengurangi kerusakan marginal

• Air raksa– Mengaktivasi reaksi– Hanya logam murni yang bersifat liquid pada suhu kamar

• Seng (Zinc)– Menurunkan oksidasi dari unsur-unsur lain– Menyebabkan ekspansi tertunda dengan paduan Cu rendah

Page 8: Amalgam

PROEDUR PEMBUATAN ALLOY AMALGAM

• Bubuk Lathe-cut– Untuk mendapatkan amalgam, merkuri

dicampur dengan dengan bubuk dari logam campur amalgam

– Untuk membuat bubuk lathe-cut:• Batang logam campur yang sudah didinginkan

ditempatkan pada mesin penggiling.• Dipotong dengan alat potong atau gerinda.• Didapat potongan yang berbentuk seperti jarum.• Di beberapa pabrik memperkecil ukuran tersebut

dengan penggiling bulat.

Page 9: Amalgam

• Homogenizing anneal– Karena kondisi pendinginan yang cepat dari keadaan pengecoran,

batang logam campur memiliki kandungan butiran nonhomogen– Dilakukan pemanasan homogenisasi– Batang diletakkan di dalam oven → dipanaskan dalam temperatur

di bawah temperatur pemadatan selama waktu yang cukup untuk memungkinkan terjadinya difusi atom-atom

– Waktu pemanasan bervariasi, tergantung pada temperatur yang digunakan dan ukuran batang.

– Akhir siklus pemanasan, batang di bawa ke temperatur kamar untuk menjalani tahapa pembuatan selajutnya.

– Proporsi pada batang sesudah pendinginan dipengaruhi oleh sifat pendinginan barang.

– Bila batang dibiarkan mendingin perlahan-lahan, proporsi fase akan terus menerus menyesuaikan diri ke arah rasio keseimbangan di temperatur kamar.

Page 10: Amalgam

• Manipulasi partikel– Setelah batang logam campur sudah diperkecil menjadi

potongan-potongan, banyak pabrik yang melakukan beberapa jenis manipulasi permukaan.

– Tiap pabrik memiliki caranya masing-masing– Yang biasa dilakukan dengan menggunakan asam– Fungsinya: masih belum dimengerti, tetapi barangkali ada

hubungan dengan pelarutan komponen-komponen khusus dari logam campur tersebut.

– Amalgam yang dibuat dari bubuk yang mendapat manipulasi dengan asam lebih reaktif dibanding amalgam yang dibuat dari bubuk yang tidak mendapat asam.

Page 11: Amalgam

• Bubuk yang Diatomisasi– Dibuat dengan cara melelehkan unsur-unsur yang

didinginkan bersama– Logam cair diatomisasi menjadi tetesan logam yang

berbentuk logam kecil.– Tetesan memadat sebelum menyentuh permukaan,

bentuk bulat akan tetap bertahan dan bubuk diatomisasi : bubuk sferis.

– Jika mendapat pemanasan, butiran akan menjadi kasar dan memperlambat reaksi partikel dengan merkuri.

– Bubuk sferis biasanya dicampur dengan asam.

Page 12: Amalgam

• Ukuran Partikel– Ukuran partikel maksimal dan distribusi ukuran dikontrol oleh pabrik

pembuatnya– Ukuran rata-rata: 15-35 µm.– Sifat amalgam paling dipengaruhi oleh distribusi ukuran.– Bubuk yang mengan dung partikle kecil membutuhkan jumlah merkuri

yang lebih banyak untuk membentuk amalgam yang dapat digunakan dengan baik.

– Distribusi ukuran mempengaruhi karakter permukaan yang dihasilkan.– Amalgam sudah mengeras, anatomi gigi diukir dengan benda yang

tajam.– Permukaan ini lebih rentan terhadap korosi dibanding permukaan

yang halus.

Page 13: Amalgam

• Logam Campur Lathe-cut Dibandingkan dengan Logam Campur Atomisasi– Amalgam dari bubuk lathe-cut menahan kondensasi dengan

baik dibanding amalgam yang seluruhnya terbuat dari bubuk sferis.

– Karena amalgam dari bubuk sferis sangat plastis.– Logam campur bubuk sferis membutuhkan merkuri dalam

jumlah kecil dibanding logam lathe-cut.– Karena partikel logamnya mempunyai daerah permukaan

yang lebih kecil per volumenya.– Amalgam dengan kandung merkuri rendah, umumnya

mempunyai sifat yang lebih baik.

Page 14: Amalgam

KLASIFIKASI AMALGAM

• Berdasarkan jumlah metal alloy:– Alloy binary : silver-tin– Alloy tertinary :silver-tin-cooper– Alloy quartenary : silver-tin-cooper-indium

• Bedasarkan ukuran alloy:– Microcut : ukuran 10-30µm– Macrocut : ukuran lebih besar dari 30µm

Page 15: Amalgam

• Berdasarkan bentuk partikel alloy:

Alloy lathe-cut

•Bentuk tidak teratur

Alloy spherical

•Dibentuk melalui proses atomisasi•Cairan alloy diatomisasi menjadi tetesan logam yang berbentuk bulat kecil•Tidak berbentuk bulat sempurna

Alloy spheroidal

•Dibentuk melalui proses atomisasi

Page 16: Amalgam

Partikel-Partikel dari Alloy Lathe-Cut (pembesaran 100x)

Partikel-Partikel dari Alloy Spherical (pembesaran 500x)

Page 17: Amalgam

• Berdasarkan kandungan tembaga

• Berdasarkan kandungan zinc– Alloy mengandung zinc : mengandung lebih dari 0.01% – Alloy bebas szinc : kurang dari 0.01%

Low Copper Alloy

•Perak (68-70%)•Timah (26-27%)•Tembaga (4-5%)•Zinc (0-1%)

High Copper Alloy

•Perak (40-70%)•Timah (22-30%)•Tembaga (13-30%)•Zinc (0-1%)

Page 18: Amalgam

REAKSI KIMIA PADA AMALGAM

Page 19: Amalgam

REAKSI PENGERASAN

• Reaksi pengerasan terjadi setelah powder alloy amalgam dan liquid merkuri tercampur dengan sempurna

• Conventional Low-Copper Alloys (Logam campur kandungan tembaganya rendah)

• Admixed High-Copper Alloys (Lagom campur gabungan dengan kandungan tembaganya tinggi)

• Single Composition High-Copper Alloys (Logam campur komposisi tunggal dengan kandungan tembaga yang tinggi)

Page 20: Amalgam

Low-Copper Alloys

• Pemecahan dan pengendapan• Perak dan timah di bagian luar partikel akan larut

menjadi merkuri• Merkuri berdifusi ke dalam logam campur• Merkuri mempunyai daya larut yang terbatas• Jika daya larut terlampaui, kristal-kristal dari dua

senyawa biner akan mengendap menjadi merkuri• Kedua senyawa: Ag2Hg3 (1) dan Sn8Hg (2)

Page 21: Amalgam

Pelarutan dari perak dan timah menjadi merkuri

Pengendapan dari kristal-kristal gamma 1 dalam merkuri

Page 22: Amalgam

• Merkuri yang tersisa melarutkan logam campur kristal 1 dan 2 akan bertambah

• Saat merkuri menghilang, amalgam sudah menjadi keras

Page 23: Amalgam

• Reaksinya:

Page 24: Amalgam

• Gamma () = Ag3Sn– Fase paling kuat– Fase karat yang sedikit– Membentuk 30% dari amalgam

• Gamma 1 (1) = Ag2Hg3

– Fase pterkuat kedua– 10 micron: berikatan dengan gamma– Membentuk 60%dari amalgam

Page 25: Amalgam

• Gamma 2 (2) = Sn8Hg– Paling lemah– Fase paling halus– Cepat berkarat– 10% dari volume– Volume berkurang seiring dengan terjadinya korosi

• Struktur bahan setelah setting– Berupa struktur inti dengan sebuah inti yang terdiri dari γ yang tidak

bereaksi– Matrix dari senyawa γ1 dan γ2 → tumbuh membentuk suatu susunan

jala yang tidak terputus-putus

Page 26: Amalgam

Admixed High-Copper Alloys

• Bubuk gabungan: partikel lathe-cut kandungan tembaga endah dan partikel logam campur Ag-Cu sferis.•Lebih kuat daripada bubuk lathe-cut yang kandungan tembaganya rendah•Mengandung tembaga berbentuk sferis 30%-55%

Page 27: Amalgam

Bila merkuri bereaksi dengan bubuk gabungan:Ag larut ke dalam merkuri dari Ag-Cu

sphericalAg dan Sn larut ke dalam merkuri dari

partikel Ag-SnSn berdifusi di permukaan partikel Ag-Cu

dan bereaksi dengan Cu membentuk Cu6Sn5

Kristal terbentuk di sekitar partikel Ag-CuFase terbentuk di partikel Ag-Cu dan

partikel Ag-Sn

Ag3Sn + Ag-Cu + Hg Þ Ag3Sn + Ag-Cu + Ag2Hg3 + Cu6Sn5 1

1

Page 28: Amalgam
Page 29: Amalgam

• Reaksi yang terjadi → antara Ag3Sn + spheris Ag-Cu dan Hg

• Berlangsung dalam dua tahap:• Senyawa Ag2Hg3 dengan struktur heksagonal → fase γ1

• Reaksi antara senyawa γ2 dan spherik Ag-Cu → mendorong terbentuknya senyawa kuprum-tin dan lebih banyak γ1, sehingga:

Sn7-8Hg + Ag – Cu → Cu6Sn5 + Ag2Hg3

γ2 + Ag – Cu → Cu6Sn5 + γ1

Page 30: Amalgam

Single Composition High-Copper Alloys

• Komponen utama → perak, tembaga, timah, sejumlah kecil indium/palladium

• Berbeda dengan logam campur gabungan, setiap partikel pada bubuk logam campur mempunyai komposisi kimia yang sama

• ReaksiAg3Sn + Cu3Sn + Hg Þ Ag3Sn + Cu3Sn + Ag2Hg3 + Cu6Sn5

1

Page 31: Amalgam
Page 32: Amalgam

Reaksi Korosi

• Korosi pada amalgam konvensional (low-cooper alloy) → bahan yang telah setting → heterogen → mengundang terjadinya korosi

• Terbentuk dua produk:– Ion Sn2+ → dengan adanya saliva deitemui produk

korosi seperti SnO2 dan Sn(OH)5Cl– Hg → dapat bereaksi dengan sisa fase γ yang

sebelumnya tidak bereaksi• Mengurangi kekuatan

Page 33: Amalgam

Ekspansi Tertunda/Ekspansi Sekunder

• Setiap kontaminasi cairan pada amalgam yang mengandung seng → menimbulkan ekspansi tertunda/ekspansi sekunder

• Ekspansi ini biasanya dimulai sesudah 3-5 hari → dapat berlanjut selama berbulan-bulan

• Disebabkan oleh reaksi seng dengan air dan tidak terlihat pada pada amalgam yang tidak mengandung seng

• Hidrogen yang terbentuk → terkumpul di dalam restorasi → menaikkan tekanan internal ke tingkat yang cukup tinggi → menimbulkan ekspansi

Page 34: Amalgam

Tahapan ManipulasiTriturasi

Kondensasi

Carving

Polishing

Page 35: Amalgam

Perbandingan Alloy / Hg

– Perbandingan yang dianjurkan berbeda-beda sesuai dengan komposisi logam campur, ukuran partikel, dan bentuk partikel

– Kandungan air raksa adak rendah campuran amalgamnya kering dan kasar

– Kandungan merkuri terlalu banyak kekuatan amalgam berkurang

– Merkuri dapat diukur dengan menggunakan timbangan atau diukur melalui volumenya dengan menggunakan penuang air raksa komersil

– Alloy dapat diukur dengan timbangan– Saat ini, banyak digunakan kapsul disposable yang berisi

air raksa dan logam campur dalam perbandingan tertentu

Page 36: Amalgam

• Perlu diperhatikan:– Kelebihan Hg pada permukaan tumpatan harus

dibuang– Pada pengrasan akhir, diharapkan kandungan Hg <

50%– Hg bersifat racun jangan dibiarkan terbuka di udara– Hindarkan kontak dengan kulit– Hindarkan kontak dengan emas– Hindarkan terjadinya percikan” Hg– Selama proses triturasi & kondensasi harus bebas dari air /

bahan yang mengandung air

Page 37: Amalgam

Triturasi• Definisi :

– pengadukan powder dengan liquid yang dapat dilakukan secara manual menggunakan mortar dan pestle maupun secara mekanis menggunakan amalgamator dan kapsul. Hasil dari proses triturasi adalah didapatnya suatu massa plastis yang disebut amalgam.

– pencampuran & pengadukan alloy amalgam dengan Hg

• Teknik:1. Manual

Mortar & pestle (alloy / Hg 5/7 atau 5/8).

Page 38: Amalgam

2. Mekanik– Dengan amalgamator. Caranya menggetarkan logam

paduan dan air raksa dalam suatu kapsul yang bersi logam atau plastic berbentuk silinder, dengan llistrik. Kapsul (sebagai lumping) dan Silinder amalgamator (sebagai alu)

– Lamanya triturasi secara mekanik tergantung tipe alloy dan kecepatan pengadukan.

– High copper alloy memerlukan pengendalian triturasi yang tepat

– Pada beberapa produk ada yang memerlukan energi pengadukan yang lebih besar untuk melepaskan lapisan oksida pada partikel Cu.

Page 39: Amalgam

– Rasio ideal kedua bahan ini menurut Eames(1959) adalah 5:7 atau 5:8, 5 untuk air raksa, 7/8 logam paduan

– Tujuan : terjadi proses amalgamisasi secara sempurna

– Overtriturasi: mengurangi setting time– Undertriturasi: campuran rapuh dan kasar

Page 40: Amalgam
Page 41: Amalgam

Kondensasi• Proses memasukkan amalgam ke dalam kavitas gigi yang telah

dipreparasi menggunakan stopper amalgam atau pistol amalgam sehingga tercapai kepadatan maksimal dari amalgam

• Amalgam diaplikasikan pada kavitas sedikit demi sedikit pada dinding dan dasar kavitas

• Juga bertujuan untuk membuang kelebihan merkuri, karena merkuri yang berlebihan dapat melemahkan struktur amalgam dan menyebabkan porositas pada amalgam.

Page 42: Amalgam

• Akibat kondensasi yang terlambat:– Adaptasi amalgam jadi kurang baik– Kelebihan Hg sukar dibuang– Kekuatannya berkurang

Page 43: Amalgam

Carving

• Setelah kavitas terisi penuh, dilakukan pembentukan dan pengukiran seperti bentuk anatomi gigi ideal

• Carving dilakukan untuk:– Menghilangkan kelebihan merkuri– mendapatkan kontur, kontak, dan anatomi yang sesuai

sehingga mendukung kesehatan gigi dan jaringan lunak di sekitarnya

– Meningkatkan adaptasi marginal– Meningkatkan kehalusan– Mengurangi kebocoran

Page 44: Amalgam

Polishing • Setelah itu dilakukan pemolesan (polishing)

– Pemolesan dilakukan dengan batu poles dan karet poles yang umumnya terdiri dari 2 macam, berwarna merah dan hijau

– Batu untuk memoles kasar, karet merah memoles halus, karet hijau untuk mengkilapkan

– Dilakukan setelah 24 jam, untuk amalgam dengan Cu tinggi diperlukan waktu lebih singkat

– Tujuan pemolesan:• Meningkatkan kehalusan• Mencegah menyangkutnya sisa makanan• Mencegah infeksi gusi dan lidah• Estetik• Mencegah tarnish dan korosi

Page 45: Amalgam

Hg

• Liquid– Bila tertelan tdk diabsorpsi dan tidak dibuang oleh tubuh pada suhu

kamar– Tekanan & penguapan meningkat– Hindari kontak dg kulit– Menyebabkan alergi pd beberapa orang

• Uap– Dlm paru-paru uap merkuri ke dlm darah melewati blood-brain barrier

terakumulasi– Mercury : inhibitor enzim dan mengganggu fungsi seluler– Efek thd ssp:

• Sangat toxic• Insomnia, iritabilitas, kehilangan daya ingat• Sakit kepala, depresi, tremor

Page 46: Amalgam

• Senyawa anorganik– Toksisitas rendah dlm amalgam (Ag – Hg)– Bila tertelan mudah dieksresi

• Senyawa organik– Terutama senyawa ethyl dan methyl sangat toksik dlm

konsentrasi rendah– Tidak ada dalam amalgam

Page 47: Amalgam

Bentuk kegagalan tambalan amalgam diantaranya :

karies sekunder pecahnya tepi tambalan korosi Tarnish marginal breakdown

Macam-macam Kegagalan Amalgam

Page 48: Amalgam

Kebocoran tepi / marginal breakdown adalah kegagalan yang palng sering terjadi

Page 49: Amalgam

Kebocoran tepi pada tambalan amalgam dapat terdeteksi dg :

adanya parit diantara tambalan dengan dinding kavitas yg dapat berlanjut dg pembentukan karies sekunder

pembentukan karies sekunder akan semakin cepat bila kebersihan mulut pasien tidak baik

Kebocoran tepi

Page 50: Amalgam

Penyebab pertama

•Bentuk preparasi yg kurang baik, ada email yg dibiarkan menggantung tanpa dukungan di daerah tepi kavitas

Penyebab kedua

•Kelebihan merkuri / Hg

Penyebab terakhir

•Keroposnya tambalan amalgam

Penyebab kebocoran tepi

Page 51: Amalgam

• Terbentuknya tarnish dan korosi adalah pengaruh lingkungan rongga mulut.

• Tarnish adalah perubahan warna pada permukaan amalgam karena berkontak dengan sulfur (belerang) / deposit film membentuk lapisan sulfida (mengeras = berubah menjadi hitam)

• Solusi : tidak memakan makanan mengandung sulfur berlebih

Tarnish dan Korosi

Page 52: Amalgam

• Sel elektrolitik yang terjadi (amalgam sebagai anoda + katoda dan saliva sebagai elektrolit) menyebabkan reaksi elektrokimia.

• Fase γ2 dari amalgam meluruh dan memberikan produk korotif mengandung Sn oksida & klorid dari dari timah

Korosi

Page 53: Amalgam

• Dikhawatirkan merkuri yang tertelan akan menjadi racun yang terakumulasi

• Reaksi : Sn7 8Hg+1⁄2O‐ 2 +H2O+Cl →Sn4 (OH)6Cl2 +Hg

• Korosi juga menyebabkan restorasi yang telah dilakukan terlihat buruk secara estetik

• Keuntungan korosi kadang memberikan perlindungan terhadap microleakage

Page 54: Amalgam

• Daya tahan terhadap korosi akan meningkat bila amalgam dipoles benar-benar mengkilap, hindari kontak dengan tambalan emas,karena akan terjadi korosi akibat akumulasi air raksa pada restorasi emas.

Page 55: Amalgam

• Solusi :a. polishingb. meminimalkan timbulnya arus galvanis c. tidak memakan makanan mengandung asam

secara terus menerus

Page 56: Amalgam

SIFAT FISIS, MEKANIS DAN KLINIS

Page 57: Amalgam

Kekuatan

• Dibutuhkan karena amalgam digunakan untuk merestorasi gigi posterior

•Kekuatan merupakan salah satu karakteristik penting yang harus dimiliki bahan tambal, termasuk amalgam. Bila bahan tambal kurang kuat akan mudah sekali untuk patah terutama di daerah tepi dan mempercepat terjadinya korosi, karies sekunder, serta kegagalan klinis yang lebih berat

•Berdasarkan penelitian kekuatan tekam amalgam bila ditangani dengan baik dan benar adalah 310 MPa. Tembaga merupakan unsur yang memperkuat amalgam, kandungan air raksa juga berpengaruh terhadap kekuatan amalgam.

Page 58: Amalgam

• Compressive Strength – Sifat yg paling baik pada amalgam

– Tahan terhadap kompresi, tetapi lemah terhadap tarikan dan gaya geser kavitas harus disiapkan dengan desain yang tepat agar dapat meminimalisir gaya tarik dan gaya geser

– angka compressive strength yang tinggi setelah 1 jam pemanipulasian merupakan kelebihan amalgam, yang berarti semakin kecil kemungkinan amalgam untuk fraktur ketika pertama kali ditempatkan ke dalam kavitas sebelum amalgam mencapai final strength.

Page 59: Amalgam

• Tensile Strength– ketahanan amalgam terhadap fraktur yang disebabkan

oleh tekanan pengunyahan– Lebih rendah dr CS

Page 60: Amalgam

• Transverse strength

Flexural (transverse) strength dapat diartikan sebagai kekuatan untuk menahan beban transversal yang terjadi selama pengunyahan. Flexural strength pada low copper amalgam adalah sekitar 120-130 MPa, sedangkan pada high copper adalah sekitar 90-110MPa.4

Page 61: Amalgam

Perubahan Dimensi– Secara visual perubahan dimensi dapat menyebabkan

gagalnya tambalan amalgam karena karies sekunder, patahnya tepi tambalan, atau pecahnya tambalan.

– Salah satu bentuk perubahan dimensi yang sering terjadi adalah ekspansi. Ada beberapa penyebab terjadinya ekspansi berlebih pada amalgam, salah satunya karena proses tirturasi dan kondensasi yang dilakukan tidak memadai, serta terkontaminasinya amlgam yang mengandung seng oleh kelembapan selama proses tirturasi dan kondensasi.

Page 62: Amalgam

• Amalgam dapat memuai atau menyusut, tergantung pada cara manipulasinya

• Ideal --> kecil perubahan dimensinya• Kontraksi hebat --> dapat menimbulkan

kebocoran mikro dan karies sekunder• Ekspansi berlebihan--> menimbulkan tekanan

pada pulpa dan kepekaan pascaoperatif

(2008, McCabe, Applied Dental Materials)

Page 63: Amalgam

• Pemuaian lebih dari nilai (0.1%) menyebabkan amalgam yang mengandung zinc akan terkontaminasi dengan air (dari uap air) dan menyebabkan reaksi :

Page 64: Amalgam

Pelepasan hidrogen menyebabkan pemuaian yang terus menerus selama berminggu-minggu atau berbulan bulan (delayed expansion) yang berakibat adanya creep

Page 65: Amalgam

– Spesifikasi ADA No.1 menyebutkan bahwa amalgam dapat berkontraksi atau berekspansi lebih dari 20 µm/cm, diukurpada 30ºc , 5 menit dan24 jam sesudah dimulainya triturasi dengan alat yang keakuratannya tidak sampai0,5µm.

– Kekurangan : Dapat menyebabkan kebocoran mikro dan sekunder karies

– Solusi : Menggunakan cavity varnish dan dental liners

Page 66: Amalgam
Page 67: Amalgam

Alat untuk mengukur perubahan dimensional pada amalgam

Page 68: Amalgam

• Material ini dianggap brittle, membutuhkan struktur suportif di sekitarnya

Brittleness

Page 69: Amalgam

• Hardness– Hardness biasa digunakan sebagai indikasi dari

kemampuan suatu bahan menahan suatu goresan

– Walau kekerasan amalgam lebih rendah dibanding enamel, amalgam sepertinya memiliki resistensi terhadap abrasi intra oral dan jarang gagal oleh mekanisme ini

Page 70: Amalgam

• Berkisar antara 40-60 Gpa• Amalgam termasuk material kaku• Alloy yang mengandung Cu lebih banyak akan

lebih kaku dibanding yang sedikit mengandung Cu. Oleh sebab itu low copper lebih elastis dari high copper.

Modulus elastisitas

Page 71: Amalgam

• Tingkat creep memiliki hubungan dengan kerusakan tepi dari amalgam tradisional yang kandungan tembaganya rendah

• Makin besar creep --> makin besar derajat kerusakan tepi• Creep menyebabkan amalgam mengalir, amalgam yang tidak

tertunjang akan mengalami protrudrasi (penggembungan) ke tepi kavitas dan akan melemah karena adanya korosi

• Patah akan menyebabkan formasi ditch (lubang) di pinggir tepi restorasi amalgam

• Dalam ADA No 1 ditekankan pentingnya memilih logam campur komersial yang mempunyai tingkat creep di bawah 3%

Creep/ Plastic Deformation

Page 72: Amalgam
Page 73: Amalgam

• Solusi : penambahan palladium dan indium

Alat untuk mengukur creep

Page 74: Amalgam
Page 75: Amalgam

• Amalgam memiliki nilai difusi termal yang tinggi karena merupakan material restoratif yang bersifat metal.

• Koefisien pemuaian thermal dari amalgam lebih besar 3 kali lipat dari dentin

• Aktivitas yang beruhubungan dengan konsumsi makanan panas dan dingin menyebabkan microleakage di sekitar filling, dikorelasikan dengan tidak adanya adhesi di antara amalgam dan substansi gigi

Termal Kontraksi

Page 76: Amalgam

Biokompatibilitas Amalgam dan Korelasinya dengan Kondisi Klinis

Page 77: Amalgam

- Keharmonisan antara bahan dan lingkungan yang tidak mempunyai pengaruh toksik atau sifat mengiritasi terhadap fungsi biologi.

- Tujuan : untuk mengeliminasi komponen bahan yang berpotensi merusakan jaringan rongga mulut.

- Syarat biokompatibilitas bahan kedokteran gigi adalah:1. Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak.2. Tidak mengandung bahan toksik yang dapat berdifusi,

terlepas dan diabsorbsi dalam sistem sirkulasi.3. Bebas dari agent yang dapat menyebabkan reaksi alergi.4. Tidak berpotensi sebagai bahan karsinogenik.

Page 78: Amalgam

• Amalgam merupakan bahan yang paling sering digunakan karena bahan ini dapat bertahan lama sebagai bahan tumpatan, mudah memanipulasinya, dan mudah beradaptasi dengan cairan mulut.

• Namun, masih ada anggapan bahwa amalgam berbahaya bagi kesehatan tubuh pasien.

• Hal ini karena di dalam amalgam terkandung merkuri Merkuri dalam keadaan bebas sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat meracuni tubuh

Page 79: Amalgam

Toksik• Pasien yang terekspos dengan dosis merkuri yang tinggi

sewaktu penempatan, contouring atau pemindahan amalgam menyebabkan terganggunya keadaan psikis dan multiple sclerosis

• Masalah lainnya diasosiasikan dengan terakumulasinya merkuri di plasenta dari ibu ke anak

Alergi• Menyebabkan alergi pada jaringan lunak (gingiva) dan

membran mukosa dan lapisan subkutan seperti dermatitis atau reaksi lichenoid , dan stomatitis

• Ditemukan juga sel yang membengkak di jaringan penyokong gingiva; dan degenerasi hydropic dari sel epitel

Page 80: Amalgam

Tabel Perbandingan

2012, Craig & Sakaguchi, Restorative Dental Material