alzheimer

26

Upload: syscha-lumempouw-kaine-agape

Post on 04-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penyakit Demensia Alzheimer

TRANSCRIPT

Slide 1

PendahuluanNama penyakit Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan Jerman yang pertama kali menemukan penyakit ini padatahun 1906. Ditemukan saat mengobservasi seorang wanita yang berumur 51 tahun

PendahuluanSetelah di autopsi, ternyata bagian otak wanita tersebut mengalami atropi yang difus dan simetri, dan secara mikroskopik tampak bagian kortikal otak yang mengalami neuritis plaque dan degenerasi neurofibrillary.

Wanita tersebut mengalami gangguan intelektual dan memori yang menyebabkannya tidak mengetahui cara untuk kembali ke rumahnya, padahal ia tidak mengalami gangguan anggota gerak, koordinasi, dan reflek.

3

Apa itu Alzheimer ?Menurut PPDGJ III F00 :Penyakit Alzheimer adalah satu penyakit degeneratif otak primer yang etiologinya tidak diketahui, dengan gambaran neuropatologis dan neurokimiawi yang khas5Apa itu Alzheimer ?Suatu sindrom demensia yang ditandai dgn penurunan ingatan dan kemampuan kognitif pasien secara progresif

Zullies Ikawati, 2009Gambaran otak penderita Alzheimer

Apa penyebabnya ?Belum pastiFaktor risiko :Usia dan jenis kelaminGenetik : 50% kasus diturunkan melalui gen autosomial dominan, sindrom downLingkungan : co alumunium, silikon,merkuri yg merupakan neurotoksik potensialNeurotransmitter : penurunan noradrenalin,dopamin dan serotonin

early onset terdapat kelainan lokus pada kromosom 21 diregio proximal log arm, sedangkan pada familial late onset didapatkan kelainan lokus pada kromosom 19. Begitu pula pada penderita down syndrome mempunyai kelainan gen kromosom 21,

Jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin, maka prevalensi wanita yang menderita Alzheimer lebih banyak tiga kali lipat dibandingkan pria. Hal ini mungkin disebabkan karena usia harapan hidup wanita lebih lama dibandingkan dengan pria.

Pendidikan Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi memiliki faktor pelindung dari resiko menderita Alzheimer, tetapi hanya untuk menunda onset manifestasi klinis. Hal ini disebabkan karena edukasi berhubungan erat dengan intelegensi, oleh karena itu ada juga penderita dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa kemampuan linguistik seseorang lebih baik dalam hal menjadi prediktor daripada edukasi.

WHO 2012 melaporkan "Dementia: prioritas kesehatan masyarakat" memperkirakan ada saat ini 35.600.000 orang yang terkena demensia di seluruh dunia. Penyakit Alzheimer adalah yang paling sering penyebab demensia di masyarakat Barat.

9Apa penyebabnya ?Faktor risiko :5.Imunologi : 60% kelainan serum protein6.Pola makan : pola makannya tidak baik, kolesterol tinggi, obesitas7. Gaya hidup tidak sehat : merokok,jarang olahraga, otak jarang dilatihBerdasarkan onset Alzheimer dibagi 2 :1. Early onset (onset dini/prasenil)usia < 65 tahunriwayat keluarga yg sama menderita demensiadeteriorasi yang cepatgang.multipel yang nyata dari fungsi kortikal luhurafasia,agrafia,aleksia dan apraksia yang terjadi relatif ini dlm perjalanan dari demensia2. Late onset (onset lambat/senil)usia > 65 tahungambaran utama gang.daya ingatperjalanan penyakit kemerosotan yang lamban ditandai oleh hendaya umum

usia < 65 tahun (umumnya disebabkan faktor genetik). Individu dengan salah seorang keluarga dekat yang mengalami penyakit ini memiliki resiko 2x lipat. Hendaya : Deteriorasi : kemunduranAfasia :gangguan fungsi bicara pada seseorang akibat kelainan otakAgrafia : kehilangan kemampuan untuk menulisAleksia : kehilangan kemampuan untuk membacaApraksia : suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa lagi melakukan gerakan ketika diminta untuk melakukannya. Kelainan tersebut terjadi bukan karena ada yang salah dengan otot-ototnya, melainkan padaotak11

Gejala Alzheimer

Gejala Alzheimer

Apa saja gejalanya?Berdasarkan National Alzheimers Association ada 3 tahap gejala berdasarkan tingkat keparahannya :1.Ringan penderita early onset sering bingung dan melupakan informasi yang baru dipelajari disorientasi bermasalah dalam melaksanakan tugas rutin mengalami perubahan dalam kepribadian dan penilaian16Apa saja gejalanya?2. Menengah kesulitan dalam mengerjakan aktivitas hidup sehari-hari (makan, mandi) cemas , curiga mengalami gangguan tidur keluyuran agitasi (keresahan atau kegelisahan) agnosia (hilangnya kemampuan untuk mengenali bendabenda, orang, suara, bentuk / bau)

agitasi ((keresahan atau kegelisahan) adalah suatu bentuk gangguan yang menunjukkan aktivitas motorik berlebihan dan tak bertujuan atau kelelahan, biasanya dihubungkan dengan keadaan tegang dan ansietas)17

Apa saja gejalanya?3. Berat penderita late onset kehilangan kemampuan berbicara hilangnya nafsu makan menurunnya berat badan tidak mampu mengontrol otot spinchtes sangat tergantung pada caregiver/ pengasuhPedoman DiagnostikMenurut ppdgj19Pemeriksaan Penunjang

NeuropatologiThe Consortium to establish a Registry for Alzheimer Disease (CERALD) :Verbal fluency animal category Modified boston naming test Mini mental state Word list memoryConstructional praxisWord list recall Word list recognitionNeuropsikologikThe Consortium to establish a Registry for Alzheimer Disease (CERALD) menyajikan suatu prosedur penilaian neuropsikologis dengan mempergunakan alat batrey yang bermanifestasi gangguan fungsi kognitif, dimana pemeriksaannya terdiri dari: 1. Verbal fluency animal category 2. Modified boston naming test 3. mini mental state 4. Word list memory 5. Constructional praxis 6. Word list recall 7. Word list recognition Test ini memakan waktu 30-40 menit20

CT Scan dan MRIShrinkage : menyusutCortical : korteks

Atropi kortikal menyeluruh danpembesaran ventrikel gambaran atropi juga terlihat pada daerah subkortikal seperti adanya atropi hipokampus, amigdala, serta pembesaran sisterna basalis dan fissura sylvii. 22

CT Scan dan MRIPemeriksaan Penunjang

PET (Positron Emission Tomography)

SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography)Aktivitas I. 123 terendah pada refio parieral penderita alzheimer. Kelainan ini berkolerasi dengan tingkat kerusakan fungsional dan defisit kogitif. Kedua pemeriksaan ini (SPECT dan PET) tidak digunakan secara rutin.

Laboratorium darah : Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik pada penderita alzheimer. Pemeriksaan laboratorium ini hanya untuk menyingkirkan penyebab penyakit demensia lainnya seperti pemeriksaan darah rutin, B12, Calsium, Posfor, BSE, fungsi renal dan hepar, tiroid, asam folat, serologi sifilis, skreening antibody yang dilakukan secara selektif. 24

Referensihttps://www.alz.co.uk/sites/default/files/pdfs/alzheimers-charter-indonesian.pdf diunduh Kamis, 9 Juli 2015http://www.who.int/medicines/areas/priority_medicines/BP6_11Alzheimer.pdf diunduh Kamis, 9 Juli 2015http://zulliesikawati.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/alzheimers-disease.pdf diunduh Kamis, 9 Juli 2015Departemen Kesehatan RI.1993.PPDGJ III.Jakarta.Departemen Kesehatan RI.http://www.eisai.co.id/image/Leaflet-dementia-b.jpg