alzheimer presentasi awam.pptx
DESCRIPTION
presentai alzheimer utk awamTRANSCRIPT
Gejala Awal AD
Gejala awal AD meliputi :• Mudah lupa ringan dan kesulitan mengingat
peristiwa yang baru terjadi, aktivitas yg baru dilakukan, nama-nama orang
• Kesulitan menyelesaikan perhitungan matematika sederhana
• Gejala-gejala tersebut seringkali tidak cukup mencolok sehingga mudah terabaikan
Gejala Lanjut AD
• Seiring dengan perkembangan penyakit, gejala AD lebih mudah dikenali
• Pasien dengan AD seringkali lupa aktivitas sederhana seperti menyisir rambut atau menggosok gigi
• Pasien AD kesulitan untuk berpikir dan tidak dapat mengenali orang-orang atau tempat yang sebelumnya dikenal
• Pasien AD dapat menjadi gelisah dan agresif atau pergi meninggalkan rumah
Tahap Perkembangan AD1. Tahap Awal
Merupakan tahap yang ringan dan berlangsung 2-4 tahun Gangguan memori jangka pendek yg sering, terutama
percapakan atau peristiwa yang beru terjadi Mengulang-ulang pertanyaan, kesulitan mengekspresikan dan
memahami bahasa Kesulitan dalam menulis dan menggunakan benda, dapat
muncul depresi dan apatis Membutuhkan pengingat untuk aktivitas sehari-hari dan
kesulitan dalam merangkai sebab-akibat muncul awal pada tahap ini
Tahap Perkembangan AD (cont’d)
2. Tahap Kedua
Merupakan tahap ringan –sedang dengan durasi 2-10 tahun Pasien tidak lagi mampu menyelesaikan suatu masalah Gangguan memori berkembang dan menetap dan mempengaruhi
aspek-aspek kehidupan Pasien dapat merasa terasing di keluarganya, mengalami gangguan
tidur, gangguan mood dan perilaku muncul Sekitar 80% pasiien menunjukkan gangguan perilaku dan emosi yang
memberat pada kondisi stress dan perubahan Gerakan melambat, terjadi kekakuan, tremor, gangguan cara
berjalan, mobilitas dan koordinasi Membutuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari
Tahap Perkembangan AD (cont’d)
3. Tahap Lanjut
Gangguan memori dan kebingungan memberat Kesulitan mengenali anggota keluarga dan teman tidak mampu mempelajari hal baru Tidak mampu melakukan tugas yg meliputi beberapa langkah (mis.
berpakaian) Kesulitan beradaptasi dengan keadaan baru Delusi dan paranoia Perilaku impulsif Pada tahap ini, gangguan terjadi pada area otak yg mengatur
bahasa, pertimbangan, proses sensori dan berpikir
Tahap Perkembangan AD (cont’d)
4. Tahap Akhir
Merupakan tahap terberat dengan durasi 1-3 tahun Kebingungan mengenai masa lalu dan masa sekarang. Tidak
mampu mengenali orang atau tempat yg sebelumnya dikenal Kehilangan keterampilan verbal berat hingga total Tidak dapat merawat diri sendiri. Seringkali jatuh dan tidak dapat
mobilisasi Kesulitan menelan, mengompol Gangguan mood, perilaku, halusinasi dan meracau Membutuhkan bantuan dan perawatan total, seringkali kematian
disebabkan infeksi, mis. pneumonia
Penegakan Diagnosis AD
• Diagnosis membutuhkan 2 langkah:– Deteksi dengan skrining– Konfirmasi melalui riwayat penderita, pemeriksaan
fisik, wawancara caregiver, brain imaging dan pemeriksaan laboratorium yg sesuai
Assessment• Riwayat berkembangnya demensia- Keluhan utama pasien yg membawanya datang berobat- Tanyakan kepada keluarga atau pendamping mengenai
masalah yg dialami pasien- Tanyakan secara spesifik mengenai gangguan memori pasien- Selidiki onset timbulnya gejala- Tanyakan mengenai kejadian yg tidak biasa pada saat
dimulainya keluhan, mis. stres, trauma, pembedahan- Tanyakan mengenai sifat dan progresivitas gejala
• Pemeriksaan fisik• Pemeriksaan neurologis• Pemeriksaan laboratorium• Assessment Neuropsikologl/Kognitif
Pemeriksaan Neuropsikologi (WAIS, WECHSLER)
• MEMORY: SHORT-TERM, REMOTE• FUNGSI VERBAL, FLUENCY• FUNGSI VISUO-SPATIAL • ATENSI• FUNGSI EKSEKUTIF• BERPIKIR ABSTRAK• ACCOUNT FOR EDUCATION• ACCOUNT FOR PRIOR DISFUNCTIONS
BRIEF CLINICAL TOOLS FOR COGNITIVE ASSESSMENT
• MINI-MENTAL STATE EXAM• CLOCK DRAWING• ANIMAL NAMING (1 minute)• MATTIS DEMENTIA RATING SCALE• ALZHEIMER’S DISEASE ASSESSEMENT SCALE (ADAS)• ACTIVITIES OF DAILY LIVING• GLOBAL CLINICAL SCALE• CLINICAL DEMENTIA RATING SCALE• GLOBAL DETERIORATION SCALE / FAST
Kriteria Diagnosis AD (NINCDS-ADRDA) Definite AD - Bukti histopatologis (dengan autopsi)
- Perjalanan penyakit dan pemeriksaan khas untuk AD
Probable AD - Defisit pada > 2 area kognitif - Onset 40-90 (biasanya> 65); perjalanan
progresif - Penyebab lain dapat disingkirkan
Possible AD - Defisit hanya pada 1 area kognitif - Perjalanan penyakit tidak khas - Terdapat penyebab demensia lainnya
Unlikely AD - Onset mendadak- Gejala fokal- Kejang dan gangguan cara berjalan muncul
pada awal perjalanan penyakit
KRITERIA DIAGNOSIS DEMENSIA TYPE ALZHEIMER(DSM-IV, APA, 1994)
A. Munculnya defisit kognitif multipel
1. Gangguan memori
2, Gangguan kognitif lainnya
B. Gangguan tersebut menyebabkan disfungsi pada kehidupan sosial dan aktivitas okupasionall ainnya
C. Perjalanan penyakit bersifat gradual dan terus memburuk
D. Defisit tidak disebabkan oleh:
1. Penyakit lain pada sistem saraf pusat
2. Kondisi akibat zat-zat tertentu
F. Tidak muncul secara sendiri pada delirium
G. Tidak berhubungan dengan kondisi psikiatri lainnya
Perbandingan central sulcus pada Alzheimer’s dengan wanita normal usia 81
tahun
From Whole Brain Atlas at http://www.med.harvard.edu/AANLIB/home.html
Insidensi AD
280-300 180-200
100-120 (per 100.000 populasi)
Sumber : Death and DALY estimates for 2004 by cause for WHO Member States
Penyebab AD?• Usia adalah faktor risiko utama• Riwayat keluarga dengan AD adalah faktor risiko
lainnya• Penyebab pasti AD belum diketahui dan masih
diperlukan banyak penelitian untuk mengungkapnya.• Kematian sel terutama disebabkan oleh akumulasi
protein A-beta• Sel otak yg telah mati tidak akan kembali lagi,
sehingga AD menyebabkanb penurunan fungsi otak secara gradual
• AD terjadi melalui 2 proses: - Sel-sel otak menyusut dan mati
- Neurotransmiter asetilkolin yang dihasilkan sel-sel otak untuk menghantarkan impuls berkurang
Sel Otak Normal
Once the message is sent, then enzymes lock onto the messenger
chemicals and take them out of circulation so a new message can be
sent
plaquestangles
Less neurotransmit
terFurther to go to get to the
next cell
Enzymes (AChE inhibitors) – get to them BEFORE they
deliver their message
Sel Otak pada Alzheimer’s Disease