alur produksi pt.rapp

29
PT. Riau Andalan Pulp And Paper Laporan Praktek Kerja Industri Di Susun Oleh : Nama :Surya Imran Halim Nama : T. Auzhar Hadi Saputra NIS : 5377 NIS : 5379 Tingkat : II (DUA) Tingkat : II (DUA) Program Keahlian : Audio Video Program Keahlian :Audio Video Kata Pengantar Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini sesuai dengan tanggal/waktu yang telah diberikan oleh pihak sekolah. Dari hasil yang telah dilakukan dan dicapai selama penyusun mengikuti proses Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di PT RAPP selama 3 bulan dari tanggal

Upload: adrie-gak-yakin

Post on 29-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

esh

TRANSCRIPT

Page 1: Alur Produksi Pt.rapp

PT. Riau Andalan Pulp And Paper

Laporan Praktek Kerja Industri

Di Susun Oleh : Nama                                  :Surya Imran Halim           Nama                                  : T. Auzhar Hadi SaputraNIS                                       : 5377                                  NIS                                       : 5379Tingkat                                : II (DUA)                             Tingkat                                : II (DUA)Program Keahlian             : Audio Video                     Program Keahlian             :Audio Video

Kata PengantarPuji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-

Nya sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini sesuai dengan

tanggal/waktu yang telah diberikan oleh pihak sekolah. Dari hasil yang telah dilakukan dan

dicapai selama penyusun mengikuti proses Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di PT RAPP

selama 3 bulan dari tanggal 09 januari s.d 29 maret 2012, penyusun banyak mendapatkan

pengetahuan di dalam dunia industri dan yang terutama sekali penyusun juga banyak

mendapatkan pengalaman berharga yang tak ternilai. Dan dengan bersumber dari hal-hal

tersebut, akhirnya menjadi dasar dan bahan bagi penyusunan membuat laporan ini.

Sebelum melanjutkan penyusunan, terlebih dahulu penyusun mengucapkan terimakasih

kepada:  

1.      Bapak H.Peri Deswandi, selaku Kepala Sekolah SMKN5 Pekanbaru

Page 2: Alur Produksi Pt.rapp

2.      Bapak Tejo Mulyadi,  selaku Kepala Jurusan Teknik Audio Video SMKN5 Pekanbaru

3.      Bapak Tejo Mulyadi, Edison, selaku Pembimbing siswa prakerin SMKN5 Pekanbaru

4.      Bapak Teoh Leong Hong, selaku IT/IS Operational Manager

5.      Bapak Heriadi, selaku IT/IS Manager

6.      Bapak Deddy Kurnia,selaku Team Leader Telnet

7.       Bapak Agusman Sidauruk, selaku Team Leader dan selaku pembimbing Prakerin

8.      Bapak Saparuddin, Rances P, Adrial Baihekki, Zulkarnaen, Bambang W, dll selaku team IT/IS

9.      Bapak Hamdani, selaku perekrut siswa/siswi Prakerin di PT.RAPP

10.   Ibu Ade Mutia, selaku koordinator siswa/siswi Prakerin di PT.RAPP

Penyusun mengetahui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dengan dasar itu

penyusun mohon kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ini berguna,

khususnya untuk penyusun dan orang-orang lain.

Pangkalan Kerinci, Kamis 29 maret 2012

  Surya Imran Halim

BAB IPENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang PRAKERIN

Dengan diwajibkannya siswa untuk melakukan praktek kerja industry (PRAKERIN)

setelah dimana sesudah pelaksanaan kegiatan tersebut siswa duwajibkan untik membuat laporan

yang dimana laporan tersebut sebagai bukti bahwa siswa benar-benar telah melakukan prakrerin

di perusaahan tersebut dan juga sebagai pengalaman di dunia usaha setelah lulus nanti.

1.2   Latar Belakang Masalah

Perlu disadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap l angsung

o l eh p ihak dun i a u saha maupun i ndus t r i . Seca ra ka sa t ma t a t e rbuk t i

hamp i r s e t i ap dun i a u saha / i ndus t r i ke t i ka me rek ru t t enaga ke r j a l u lu san

SMK  m a s i h m e n e r a p k a n P e n d i d i k a n d a n P e l a t i h a n b a g i y a n g t e l a h

l o l o s s e l e k s i   p e n e r i m a a n k a r y a w a n r a t a - r a t a 3 ( t i g a ) b u l a n . H a l i n i

Page 3: Alur Produksi Pt.rapp

m e n u n j u k a n b a h w a keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh

pihak dunia usaha/industri.J i ka k i t a ka j i s e ca r a s eksama , k i t a t i dak dapa t

menya l ahkan p ihak u saha / i ndus t r i . Memang pada kenya t aannya mas ih

banyak SMK yang s anga t minim peralatan praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya

porsi pembelajaran praktik idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja.

 Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan praktik, dalam

pelaksanaan peserta d ik l a t hanya dapa t be r angan -angan dengan t eo r i s a j a t i dak

dengan pe ra l a t an kenyataan yang sebenarnya.SMK yang peralatan praktik cukup memadai,

belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang ada di industri/ usaha. Sekarang peralatan

di dunia usaha/ industry sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada sdi SMK-SMK

masih manual. Sehingga pelaksanaan praktik hanya sekedar mengenal peralatan yang ada,

kurang memperhatikan kebutuhan di dunia industri/ usaha, itu pun tidak semuanya

dapat memanfaatkan secara maksimal.

 

Se sua i dengan ha s i l pengama tan dan pene l i t i an D i r ek to r a t

Pend id ikan Menengah Ke ju ruan , p o l a penye l engga raan d i SMK be lum

seca ra t ega s dapa t menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal

tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk

menghasilkan tenaga kerja yang profesional, karena keahlian profesional seseorang tidak

semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi

harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik. Penggunaan unsur ilmu

pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari disekolah, namun untuk kiat adalah

sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan

internalisasi.Untuk kiat yang menjadi factor utama penentu kadar keahlian professional

seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada

bidang p ro fe s i i t u s end i r i . Ka rena i t u l ah t umbuh sua tu a tu r an keah l i an

p ro fe s s iona l  berdasarkan jumlah pengalaman kerja, misalnya tingkat keahlian

seorang pilot diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian seorang montir

Page 4: Alur Produksi Pt.rapp

diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifikat seorang “wekder”

bisa batal apabila lebih dari satu tahun tidak lagi mengerjakan mengelas.Mata diklat praktik

kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun  menggunakan pe ra l a t an yang l engkap dan

mode rn , pada da sa rnya hanya mampu menya j i kan  proses dan situasi peniruan

(simulasi),

karena bukan situasi yang sesungguhnya,oleh karena itu sulit diharapkan untuk

mampu memberikan keahlian sebagaimanayang diharapkan.

Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional

yang be rda sa rkan kepada keb i j akan “L ink and Ma tch” (ke se sua i an dan

ke sepadanan ) Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan

Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

tertuang dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan

Nasional, PP Nomor 20 t ahun 1990 t en t ang Pend id ikan Menengah , PP

Nomor 39 1992 tentang Peran serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud

Nomor 080 /U/1992 t en t ang Seko l ah Menengah Ke ju ruan dan Kepmend ikbud

Nomor  080/U/1993 tentang kurikulum SMK.

1.3  Tujuan Prakerin

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan suatu sistem pembelajaran yang

dilakukan di luar proses belajar mengajar dan dilaksanakan pada perusaahan atau industri atau

instansi yang relevan. Secara umum pelaksanaan prekerin ditujukan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang teknologi penyesuaian diri dengan situasi yang

sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung dengan

tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program prakerin secara khusus siswa diharapkan

memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan

praktek yang berhubungan langsung dengan teknolagi. Dan mempersiapkan para siswa atau

siswi untuk belajar bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi

dan keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

Penyelenggaraan prakerin pada SMK bertujuan untuk:

Page 5: Alur Produksi Pt.rapp

a.     Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat

pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

b.     Memperkokoh link dan match antara SMK dan dunia kerja.

c.      Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan & pelatihan kerja berkualitas.

d.     Memberi pengakuan & penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses

pendidikan.

1.4   Tujuan Pembuatan Laporan

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar para siswa dapat melatih jiwa mandiri,

berani, tanggungjawab serta disiplin. Selain itu juga dapat mengkaji ilmu terapan di lapangan

dengan sekolah. Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah :

a.     Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti prakerin.

b.     Sebagai pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan sekolah dan perusahaan kepada para

siswa sehubungan dengan pelaksanaan prakerin.

c.      Sebagai latihan bagi siswa dalam membuat laporan kegiatan.

d.     Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang dilakukan di DUDI (Dunia Industri).

1.5   Manfaat Prakerin

Dengan adanya prakerin ini, ilmu yang diperoleh disaat prakerin tersebut dapat dirasakan

manfaatnya & dikembangkan lagi. Dan siswa juga mendapatkan wawasan baik di sekolah

maupun di perusahaan.

1.6   Teknik Pengumpulan Data

Sebagaimana kita ketahui untuk bisa menyusun laporan yang baik, maka dibutuhkan data

serta informasi – informasi yang akurat. Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, untuk

memudahkan pembahasan, metode yang dilakukan adalah :

1.        Study Literatur

Penulis mengumpulkan data bahan dari sumber yang berhubungan dengan objek yang di bahas

2.        Study Lapangan

Penulis melakukan dengan cara terjun langsung keperusahaan yang menjadi pokok pembahasan.

Sehingga memperoleh data yang di perlukan untuk menyusun tugas study lapangan ini meliputi :

Page 6: Alur Produksi Pt.rapp

a.     Wawancara

Mengadakan tanya jawab denga pihak perusahaan guna memperoleh data langsung yang

diperlukan untuk menyusun laporan ini.

b.      Observasi

Penulis melakukan pengamatan secara langsung terjun dalam dunia kerja yang sebenarnya,

sehingga penulis tidak hanya mendapat gambaran belaka.

1.7  Sistematika Pembuatan Laporan

Agar tidak menyimpang dari judul yang di berikan, maka dalam pembahasan laporan ini,

penulis melakukan pembahasan dengan sistematik pembuatan laporan.

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan membahas tentang : Latar  belakang Prakerin, latar belakan masalah, tujuan

dari Prakerin, tujuan pembuatan laporan, manfaat prakerin, teknik pengumpulan data.

BAB II

 TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN

Dalam bab ini akan membahas sejarah singkat Perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

keselamatan kerja.

BAB III

ANALISA PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas tentang teori kelistrikan, Motor listrik, variable speed drive (VSD),

grounding, earth tester, memasang lampu LED.

BAB IV

PENUTUP

Bab ini terdapat kesimpulan dan saran selama berada atau menjalani prakerin.

Page 7: Alur Produksi Pt.rapp
Page 8: Alur Produksi Pt.rapp

BAB II

PENGETAHUAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Pendiri PT.RAPP

Pria kelahiran Belawan, Sumatra Utara 25 Desember 1949, bernama asli Tan Kang Hoo,

seorang pengusaha yang telah sukses berinvestasi lebih dari 10 negara.Chairman dan CEO PT

Raja Garuda Mas Internasional dan komisaris Utama PT Inti Indorayon Utama, ini salah satu

raja produsen minyak kelapa sawit dan pulp and paper di dunia.

Umur 23 tahun beliau telah menghasilkan 10US$ jutaan dan memutuskan sudah

waktunya untuk berdiri sendiri.Proyek pertama yang di bangun polywood Mill dengan tidak ada

niat meminjam uang dari manapun.Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor yang dimiliki oleh

beliau sendiri yaitu PT.Bima Karpel Penyelesaian pekerjaan ini hanya membutuhkan waktu 11,5

bulan saja.Pada tahun 1975 diresmaikan oleh presiden Suharto.Polywood Mill ini merupakan

dasar dari Rajawali Garuda Mas (RGM Group).

Tapi, saat baru 18 Tahun, ayahnya Amin Tanoto sakit Stroke.Sulung dari tujuh

bersaudara ini lalu mengambil alih tanggung jawab keluarga.Meneruskan usaha orang tua

berjualan minyak, besin, dan peralatan mobil.Perkerjaan yang tak asing bagi nya karena sepulang

sekolah ia biasa membantu orangtua nya sambil membaca buku.Dan, dari situ Sukanto alias Tan

Kang Hoo pertama kali belajar keterampilan bisnis, termasuk menerima kenyataan dan tidak

menyerah dalam keadaan apa pun, serta mencari solusi.

2.2 Sejarah Umum Perusahaan

PT. Riau Andalan Pulp and Paper merupakan sebuah perusahaan pulp dan paper swasta

yang bernaung dibawah PT. Raja Garuda Mas Internasional dan tergabung dalam Asia Pasific

Resources International Holding Ltd (APRIL Group) yang berpusat di Singapura serta

merupakan salah satu produsen pulp and paper terbesar di Asia. RGMI Group merupakan salah

satu pemegang saham utama dari APRIL Group yang mempunyai 80 buah anak perusahaan yang

tersebar di Indonesia dan mancanegara. Bidang usaha RGM ini meliputi berbagai macam jenis

usaha antara lain : kayu lapis, perbankan, perhotelan, property serta bisnis perkebunan kelapa

sawit.

Page 9: Alur Produksi Pt.rapp

Survei lapangan dan pendirian pabrik PT. Riau Andalan Pulp and Paper ini dilakukan

pada tahun 1991 dengan masa pengerjaan proyek selama 2 tahun dengan investasi awal sebesar

1,3 milyar dan temasuk Penanaman Modal Asing (PMA). Pada akhir tahun 1993, pabrik selesai

dibangun dengan menempati areal 650 ha dari lahan 1750 ha milik PT.Riau Andalan Pulp and

Paper. Awal bulan Februari dan Maret 1994 dilakukan start-up (running test) pabrik dan pada

tahun 1995 dimulai produksi komersial pertama. Pertengahan tahun 1995 dimulai masa

comissing produksi selama 5 bulan dan setelah itu mulai berproduksi secara komersil pada bulan

berikutnya. Pada tahun 1996, dimulai survei untuk pabrik kertas dan pada tahun 1997 pabrik

kertas sudah dimulai beroperasi walaupun belum beroperasi sepenuhnya.

PT. Riau Andalan Pulp and Paper terletak di Pangkalan Kerinci, Kecamatan Langgam,

Kabupaten Pelalawan yang berjarak sekitar 75 Km dari Pekanbaru, ibukota Propinsi Riau.

Sedangkan kantor pusat dan urusan administrasi serta kerjasama terletak di Jl. Teluk Betung No.

31 Jakarta Pusat 10230. PT. RAPP merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pulp

(bubur kertas) dan kertas. Dalam menghasilkan produknya,

PT. RAPP melakukan banyak tahap dalam proses produksinya, dimana tahap-tahap

tersebut dibagi dalam departemen-departemen yang terdiri atas 11 departemen. Lokasi produksi

yang terletak di Pangkalan Kerinci merupakan lokasi yang strategis karena dekat dengan sumber

bahan baku (kawasan HTI) dengan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan pohon yang menjadi

bahan baku pulp dan kertas. Bahan baku pendukung produksi berupa air juga mudah diperoleh

karena kawasan ini dekat dengan aliran Sungai Kampar (Gambar 1.1).

Page 10: Alur Produksi Pt.rapp

Gambar 1.1. Lokasi APRIL di Riau

Bahan baku diperoleh dari lahan konsesi pabrik seluas 280.500 ha, dimana rencana tata

ruang HTI (Hutan Tanaman Industri) diperkirakan seluas 189.000 ha dan areal efektif tanam

seluas 136.000 ha. Pada tahun 2000 bahan baku yang berasal dari kayu alam Mixed Hard Wood

(MHW) mulai digantikan dengan kayu hasil tanam yaitu jenis akasia.

2.3 Gambaran Bisnis Perusahaan

PT. Riau Andalan Pulp and Paper merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang

produksi pulp (bubur kertas) dan kertas. Serat selulosa merupakan bahan baku utama untuk

pembuatan pulp. Serat selulosa ini sebagian besar diperoleh dari kayu. Kayu itu sendiri terbagi 2

yaitu kayu keras (hardwood) dan kayu lunak (softwood) dan dari beberapa tumbuhan lainnya.

Bahan baku yang digunakan oleh PT. RAPP untuk pembuatan pulp adalah sebagai berikut :

1.      Kayu (wood)

Kayu digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas dikarenakan oleh beberapa alasan antara

lain:

·        Banyak mengandung selulosa

·        Mudah dibudidayakan

·        Tersedia dalam jumlah yang banyak dan mudah didapat

·        Harganya yang murah

Page 11: Alur Produksi Pt.rapp

        Komposisi kimia kayu dapat dilihat pada table dibawah ini :

Komponen hardwood Softwood

selulosa 45 42

Hemiselulosa 30 28

Lignin 20 27

ekstraktif 5 3

Tabel 2.2 : Komposisi kimia kayu

        Faktor-faktor yang membuat selulosa digunakan sebagai bahan pembuatan pul dan kertas :

·        Jumlahnya yang banyak dan harganya yang murah

·        Umumnya berbentuk serat dan kekuatan tariknya sangat tinggi

·        Warnanya putih secara ilmiah

·        Tidak dapat larut dalam air dan pelarut organic

·        Tahan terhadap sejumlah bahan kimia

2. Cairan pemasak (cooking liquor)

§  Lindi putih (white liquor)

        Merupakan bahan kimia pemasak utama dengan komposisi:

·        Caustik (NaOH)

·        Natrium Sulfit (Na2S)

·        Natrium Carbonat (Na2CO3)

§  Lindi hitam (black liquor)

Merupakan cairan bekas pencuci di area pencucian (washing) yang mengandung lignin dan

bahan kimia terlarut dan dipakai untuk memenuhi kebutuhan cairan pemasak pada proses

pemasakan.

3. Bahan kimia pemutih

Bahan kimia putih basanya digunakan untuk meningkatkan derajat keputihan pulp dan bahan

kkima yang digunakan adalah klorin dioksida (ClO2).

Dalam proses produksi terdapat berbagai macam peralatan yang ditempatakan pada area

pemrosesan yaitu sebagia berikut:

1. Woodyard

                                      Merupakan unit pengolahan kayu menjadi serpihan kayu yang dikenal

dengan nama chip. Kayu Akasia yang merupakan bahan baku utama dipotong dan diangkut ke

Page 12: Alur Produksi Pt.rapp

mill site dilaksanakan oleh department Forestry. Balak-balak (log) tersebut dipotong dengan

ukuran tertentu untuk mempermudah pemrosesan. Sebelum balak di-chop (potong) menjadi

chips (serpihan kecil), bark (kulit kayu) harus dihilangkan. Ini dilakukan dengan sebuah rotating

drum (drum yang berputar) yang disebut dengan drum debarker. Debarker log kemudian

memotong hingga menjadi chip.

                                             Setelah menjadi chip, kenudian disaring dengan chip screening. Chip

screen pada dasarnya adalah saringan yang bergetar, yang memisahkan kulit kayu dan serpihan

halus dengan chip yang layak ukurannya untuk disimpan di chip pile yaitu tempat penyimpanan

chip. Serpihan yang terlalu halus beserta kulit kayu dikirim ke boiler sebagai bahan bakar.

Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1.      barking drum fungsinya melepaskan dan membersihkan kayu dari kulitnya

2.      Chipper fungsinya untuk menghasilkan serpihan kayu dengan ukuran 16-22 mm dengan

ketebalan 3 mm

3.      Chip Conveyer fungsinya untuk memindahakan chip dari suatu tempat ke tempat lain atau ke

tahap proses selanjutnya

4.      Chip Screening berfungsi untuk memisahkan chip agar chip yang dihasilkan mempunyai

ukuran yang sama.

2. Pulp Mill

                              Merupakan unti pengolahan chip hingga menjadi pulp. Chip yang berasal dari

gundukan (chip pile) dikirim ke Digester untuk dimasak. Cooking adalah penguraian chip hingga

menjadi pulp. Karena itu memerlukan zat kimia sebagai pengurai, maka pulp perlu dibersihkan

terlebih dahulu sebelum diproses menjadi kertas. Setelah penyaringan dan pembersihan, pulp

yang berwarna coklat disimpan di brown stock. Di brown stock ini lah pulp tadi di-bleach hingga

putih (disebut bleached stock). Setelah screening, washing, dan bleaching, bleached stock

disimpan di HD Tower (tower densitas tinggi). Proses pembersihan menghasilkan yang disebut

dengan black liquor yang mengandung unsur yang biasa digunakan kembali.

Page 13: Alur Produksi Pt.rapp

gmbr. 1.2 Riaupulp merupakan pabrik kertas terbesar di Asia

Peralatan yang digunakan pada pulp mill ini adalah sebagai berikut:

1.      Digester berfungsi sebagai tempat pemasakan chip menjadi pulp

2.      Washer berfungsi sebagai tempat mencuci pulp

3.      Screener berfungsi untuk memisahkan serat kasar dari pulp

4.      Knotter berfungsi untuk memisahkan chip yang tidak masak dari pulp

5.      Oxygen Deliqnification Plant berfungsi sebagai tempat menghilangkan kandungan lignin yang

tersisa dari proses cookin dengan menggunakan Oksigen (O2).

6.      Bleaching Plant berfungsii sebagai tempat untuk memulihkan pulp.

3. Power Island and Recovery Boiler

Untuk proses pulp dan kertas, diperlukan 3 komponen yaitu :

·        Bahan baku pulp

Page 14: Alur Produksi Pt.rapp

·        Power pembangkit listrik

·        Steam (up)

Sumatera belum memiliki jaringan listrik berskala nasional, untuk itu power island

mempunyai tanggung jawab untuk penyediaan power tersebut. Power disuplai dari steam driven

turbine-generator kemudian di-start untuk menghasilkan power awal. Kemudian power boiler

bisa start-up untuk menghasilkan steam yang digunakan untuk menjalankan steam driven

turbine. Bahan bakar yang digunakan power boiler adalah kulit kayu dan serpihan kayu halus

dari woodyard. Tetapi kapasitas yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan mill. Untuk itu perlu

ditambahkan dengan menggunakan batu bara (coal fire boilers) dan tungku recovery. Fungsi

tungku recovery adalah untuk membakar black liquor. Sebelum pembakaran black liquor, air

yang digunakan pada washing process harus dihilangkan. Ini dicapai dengan cara meng-

evaporating (penguapan) air pada evaporator. Setelah black liquor dibakar dalam pembakaran

akan didapat green liquor. Green liquor ini dikirim ke recaustizing plant untuk konversi.

4.Chemical Preparation

Proses pulp dan kertas memerlukan bahan kimia tertentu antara lain klorin dioxide untuk

pemutih pulp. Chemical plant bertanggung jawab untuk pengadaan bahan-bahan kimia yang

diperlukan untuk proses pulp dan kertas.

5. Recausticzing

Green liquor dari pembakaran di-recovery furnaces (tungku recovery) dicampur dengan

lime mud (batu kapur yang teah diproses) untuk menghasilkan reaksi kimia yang merubah

campuran tersebut menjadi white liquor. White liquor digunakan pada proses recaustizing

dibakar pada suatu area yang disebut lime kilns.

6. Pulp Machines

Fungsi dari pulp machine adalah untuk membersihkan pulp hasil dari proses pemutihan,

mengeringkan, dan mencetak dalam bentuk sheet (lembaran) untuk dijual kepada konsumen.

Peralatan yang digunakan pada pulp machine ini adalah sebagai berikut:

1.        Evaparator, merupakan alat yang berfungsi untuk memekatkan lindi hitam yang berasal dari

unit pengolahan pulp yang akan digunakan sebagai bahan baker pada recovery boiler.

2.        Recovery Boiler, merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan uap air (steam) dan

mengambil kembali bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan pulp.

Page 15: Alur Produksi Pt.rapp

3.        Power Boiler, berfungsi sama dengan recovery boiler yaitu untuk menghasilkan steam, dengan

menggunakan bahan bakar yang berasala dari kulit kayu dari proses wood handling dan batubara.

4.        Turbin Generator

5.        Lime Klin Plant, merupakan suatu wadah atau tempat pembentukan hot lime (CaO) dari lime

stone dan lime mud.

6.        Recaustizing Plant, berfungsi untuk merubah natrium karbonat (Na2CO3) menjadi natrium

hidroksida (NaOH).

7.        Pabrik Kimia, berfungsi sebagai penyedia bahan kimia yang dibutuhkan pada proses bleaching,

oksigen delignifikasi dan untuk pembersihan di pabrik kimia sendiri.

Bleached stock (stock/pulp yang sudah diputihkan) dirubah menjadi dried         bales

(seikat lembaran-lembaran pulp kering) dengan proses sebagai berikut :

·             Stock dipompakan ke dalam ruangan bertekanan disebut headbox yang mengalirkan pulp ke

wire (saringan) untuk menyaring air dari stock. Kemudian dialirkan ke press section untuk di-

press menjadi lembaran, sekaligus benar-benar membuang sisa air dari stock.

·             Lembaran stock yang hamper kering ini kemudian dialirkan melalui pengeringan drier untuk

menghilangkan kelembaban. Area dari headbox ke press section ini sering disebut sebagai wet

end.

·             Dari pengering lembaran pulp yang sudah kering itu dialirkan ke sebuah pemotong yang

disebut cutter layboy. Mesin ini memotong lembaran pulp tersebut dalam 8 bagian secara

menyilang dan menyamping.

·             Setelah mencapai jumlah dan berat tertentu, layboy (conveyor tempat dimana lembaran pulp

tersebut bertumpuk) bergerak secara otomatis mengalirkan tumpukan ini untuk ditimbang

sebelum di-press di bale press.

·             Di bale press ini tumpukan tersebut dipadatkan dalam kelembaban tertentu sesuai dengan

kelembaban udara kering (air dry moisture) sebelum dialirkan ke WRAPPing line untuk

dikemas, diikat, diberi nama untuk keperluan initernal maupun ekspor.

Page 16: Alur Produksi Pt.rapp

Gambar 2.2 Alur Produksi Pulp

7. Paper Machines

Proses di paper machine hampir sama dengan proses di pulp machine. Bedanya

karena kita membuat kertas dari pulp berserat pendek dan panjang (short and long fibre pulp)

sementara PT. RAPP tidak memproduksi pulp berserat panjang. Pulp dengan serat panjang ini

kita pesan dalam bales dan di-pulp-kan kembali dalam repulper untuk kemudian disiapkan di

stock preparation. Stock preparation adalah suatu dimana serat panjang ini dibersihkan

(cleaning), disaring (screening) dan dihaluskan (refining).

Page 17: Alur Produksi Pt.rapp

gambar 3.1 Riaupaper

                              Perbedaan yang lain adalah dari kedua proses tersebut adalah bahwa di paper

machine menggunakan jenis silinder yang berbeda, yaitu seperti drying cylinders, dan

lembarannya pun harus digulung yang disebut jumbo. Ini digulung kembali dalam rewinder, atau

dipotong menjadi lembaran di sheet cutters.

                          Gambar 2.3 Alur Produksi Paper

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan mempunyai arti penting dalam suatu perusahaan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan oleh perusahaan. Tanpa adanya

struktur organisasi yang baik, maka kegiatan perusahaan tidak akan berjalan lancar karena tidak

diketahui secara jelas siapa yang harus menjalankan suatu tugas. Oleh karena itu jelaslah bahwa

struktur organisasi dapat memberikan batasan-batasan yang tegas dan sekaligus bertanggung

jawab atas tugasnya tersebut.

Page 18: Alur Produksi Pt.rapp

Struktur Organisasi PT. RAPP mengikuti tipe organisasi garis dan staff dimana kekuasaan

dan tanggung jawab bercabang pada setiap pimpinan dari teratas sampai yang terbawah, masing-

masing jabatan tidak bertanggung jawab satu dengan yang lainnya namun hanya bertanggung

jawab terhadap direksi masing-masing. Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan tertentu dan

bawahannya menerima perintah dari masing-masing atasan dan memberikan pertanggung

jawaban atas pelaksanaan tugas tersebut kepada atasannya.

Adapun tugas dan tanggung jawab pada masing-masing struktur organisasi PT.Riau

Andalan Pulp and Paper yang disusun berdasarkan fungsi-fungsi yang dijalankan perusahaan

yaitu:

a.      Mill General Manager (Manager Umum Pabrik)

        Memilik tugas dan tanggung jawab mengorganisir kelancaran operasi dan administrasi serta

berperan dalam mengambil keputusan strategic operasional di pabrik. Untuk mengadakn

kebijaksanaan operasi dibantu oleh 6 manager.

b.      Finance Manager (Manager Keuangan)

        Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir laporan keuangan atau yang dinilai

dengan uang untuk semua barang baik itu yang ada pada volume produksi maupun non produksi

serta melayani urusan keuangan departemen dan karyawan.

c.      Procurement Manager (Manager Logistik)

        Memiliki tugas dan tanggung jawab mengkoordinir kelancaran aktivitas produksi pabrik dalam

hal penyediaan spare part dan penyimpanan material (logistic).

d.      Personal and Administration Manager (Manager Personalia dan Administrasi)

        Meiliki tugas dan tanggung jawabnya dalam mengkoordinir bagian :

·        General Service

·        Personal Administration

·        APRIL Learning Institute

·        Security

·        Transportation

·        Health Care Clinic

e.      Technical Manager (Manager Teknik)

        Memilki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir bagian :

Page 19: Alur Produksi Pt.rapp

·        Research

·        Process and Product Development

·        Customer Service

·        Operation and Quality Control Product

f.       Production Manager (Manager Produksi)

        Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir bagian :

·        Wood Yard

·        Fiberline

·        Pulp Machine

·        Chemical Plant

·        Recaust Lime Klin

·        Technical

g.      Maintenance Manager (Manager Perawatan)

        Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir bagian-bagian pemeliharaan pabrik

seperti :

·        Engineering Department

·        Civil and Construction Maintenance

·        Electrical Maintenance

·        Mechanical Maintenance

·        Instrumentation Maintenance

Departemen-departemen pada PT. RAPP dipimpin oleh seorang superintendent yang

dibantu oleh seorang deputy assisten superintendent serta 6 orang supervisor superintendent

area. Superintendent berkewajiban mengatur manajemen di areanya seperti mengatur jadwal

kerja teknisi.

Setiap area memiliki supervisor yang bertugas membantu superintendent di bidang

manajemen. Supervisor tersebut juga memiliki kewajiban dalammengawasi dan membantu serta

merencanakan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh teknisinya. Supervisor ini tidak

betanggung jawab di luar areanya. Para supervisor ini sering mengadakan rapat untuk

mendiskusikan kelancaran proses produksi, untuk meningkatkan kapasitas produksi, serta

membicarakan suatu masalah yang harus ditangani secara bersama.

2.5 Kinerja Perusahaan

Page 20: Alur Produksi Pt.rapp

PT. Riau Andalan Pulp and Paper mulai berproduksi secara penuh pada kwartal ketiga

tahun 1996. Saat itu, produksi rata-rata perhari sebesar 2000 ton pulp. Nilai produksi ini

bervariasi pada bulan-bulan berikutnya sekitar 1800-2000 ton pulp perhari. Semua kegiatan

produksi pulp yang dihasilkan, di-monitor melalui suatu sistem yang dinamakan Distributed

Control Sistem (DCS). Sistem ini merupakan sistem pengontrolan yang paling maju di industri

pulp dan kertas saat ini.

Kapasitas produksi yang ditargetkan setelah tahun 1996 adalah sebesar 850.000 ton per

tahun.

Pada tahun 2003, jumlah produksi pulp dan kertas mengalami peningkatan hingga pada

1.975.000 ton per tahun. Pada tahun 2004 - 2006 target sebesar 2.000.000 ton pulp dan kertas

atau sekitar 5.500 ton perhari.

Produksi PT. RAPP ini berupa lembaran kering yang berkualitas tinggi sebab kegiatan

proses produksinya dilakukan secara kimia. Kegiatan-kegiatan produksi PT. RAPP ini juga

ditunjang oleh mesin-mesin yang berteknologi tinggi dan terbaru. Semua kegiatan proses

produksinya juga ditunjang oleh sistem operasi dan monitor terkomputerisasi yang disebut

Distributed Control Sistem (DCS) yang merupakan sistem pengontrolan produksi yang telah

canggih dibidang industri. Hasil produksi di RAPP adalah jenis fully bleached kraft pulp dan

serat pendek (hardwood).

Merek-merek kertas yang diproduksi oleh PT. RAPP antara lain  Dunia Mas, Xeroc

Busines, IT Lazer, IC Laser, dan Paper One.

PT RAPP terbagi dalam 4 bagian unti bisnis dimana semuanya tergabung dalam APRIL

Group yaitu:

·        Riau Fiber berfungsi sebagi tempat pemasok bahan baku berupa kayu.

·        RPA (Riau Pulp Andalan) berfungsi dalam menghasilkan pulp.

·        RPE (Riau Prima Energi) berfungsi untuk penyediaan suplei energi untuk produksi pulp.

·        RAK (Riau Andalan Kertas) berfungsi untuk produksi kertas (paper mill).

Adapun pulp yang dihasilkan PT. RAPP ini, 85% diekspor keluar negeri seperti China,

India, Finlandia, Italia, Kanada, Thailand ,dan Australia dan sisanya 15% digunakan untuk

produksi dalam negeri. Bahan baku diperoleh dari lahan konsesi pabrik seluas 280.500 ha,

dimana rencana tata ruang HTI (Hutan Tanaman Industri) diperkirakan seluas 189.000 ha dan

Page 21: Alur Produksi Pt.rapp

areal efektif tanam seluas 136.000 ha. Pada tahun 2000 bahan baku yang berasal dari kayu alam

Mixed Hard Wood (MHW) mulai digantikan dengan kayu hasil tanam yaitu jenis akasia.