alk piutang dan pendapatan
DESCRIPTION
PIUTANG DAN PENDAPATANTRANSCRIPT
PERTEMUAN KE-10
MATA KULIAH : ANALISA LAPORAN KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
Materi :
PIUTANG DAN PENDAPATAN
Perputaran Piutang
Perputaran piutang timbul karena munculnya piutang. Piutang adalah
merupakan aktiva kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari
dilaksanakaannya politik penjualan kredit. Politik penjualan kredit ini merupakan
politik yang biasa dilakukan dalam dunia bisnis untuk merangsang minat para
langganan. Jadi politik ini sengaja dilakukan untuk memperluas pasar dan
memperbesar hasil penjualan. Tentu saja dengan politik penjualan kredit ini akan
menimbulkan resiko bagi perusahaan akan tidak dapat ditagihnya sebagian atau
bahkan mungkin seluruh dari piutang tersebut. Oleh karena itu maka lalu
memperhitungkan biaya atas resiko tidak dapat ditagihnya piutang tersebut
dalam bad debt expense. (Gitosudarmo dan Basri,2000:83)
Politik penjualan kredit dapat menimbulkan keuntungan-keuntungan dalam
bentuk :
a) Kenaikkan hasil penjualan
b) Kenaikkan Laba Hal ini adalah sebagai akibat dari kenaikkan dalam hasil
penjualan akan dapat menimbulkan kenaikkan pada laba perusahaan.
c) Memenangkan persaingan. Dalam dunia bisnis saat ini akan hampir semua
perusahaan melaksanakan politik penjualan kredit ini. Oleh karena itu untul
menjaga posisi perusahaan didalam persaingan maka haruslah dilakukan
politik penjualan kredit penjualan tersebut, apabila tidak ingin merosot dalam
posisi persaingan dipasar. Politik penjualan yang agresif akan dapat
merangsang minat calon konsumen akan dimungkinkan untuk memakai dan
menikmati kegunaan barang yang dibelinya tanpa harus mengluarkan uang
yang besar pada saat membeli, sehingga pembeli dapat menikmati sekarang
juga dengan membayarnya nanti dikemudian hari.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Besar kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Volume Penjualan Kredit
Makin besar jumlah penjualan kredit dari keseluruhan penjualan akan
memperbesar jumlah piutang dan sebaliknya makin kecil jumlah
penjualan kredit dari keseluruhan piutang akan memperkecil jumlah
piutang.
2. Syarat Pembayaran Bagi Penjualan Kredit
Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit berarti semakin besar
jumlah piutangnya dan sebaliknya semakin pendek batas waktu
pembayaran kredit berarti semakin kecil besarnya jumlah piutang.
3. Ketentuan Tentang Batas Volume Penjualan Kredit
Apabila batas maksimal olume penjualan kredit ditetapkan dalam jumlah
yang relatif besar maka besarnya piutang juga semakin besar.
4. Kebiasaan Membayar Para Pelanggan Kredit
Apabila kebiasaan membayar para pelanggan dari penjualan kredit
mundur dari waktu yang dipersyaratkan maka besarnya jumlah piutang
relatif besar.
5. Kegiatan Penagihan Piutang Dari Pihak Perusahaan
Apabila kegiatan penagihan piutang dari perusahaan bersifat aktif dan
pelanggan melunasinya maka besarnya jumlah piutang relatif kecil, tetapi
apabila kegiatan penagihan piutang bersifat pasif maka besarnya jumlah
piutang relatif besar.
Dengan dilaksanakannya penjualan secara kredit yang kemudian
menimbulkan piutang, maka perusahaan sebenarnya tidak terlepas dari
penanggungan resiko berupa biaya. Biaya yang timbul akibat dari adanya
piutang adalah :
1) Biaya Penghapusan
2) Biaya Penumpulan Piutang
3) Biaya Administrasi
4) Biaya Sumber Dana
Manajemen Piutang
Didalam kegiatan manajemen piutang mencakup kegiataan :
a) Perencanaan jumlah dan pengumoulan piutang
b) Pengendalian piutang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
c) Penggunaan ratio-ratio
Klasifikasi Piutang
Banyak perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak
produk atau jasa. Piutang yang timbul dari penjualan semacam itu biasanya
diklasifikasikan sebagai piutang atau wesel tagih. istilah perputaran piutang
meliputi semua klaim dalam bentuk uang trhadap entitas lainnya, termasuk
individu, perusahaan, atau organisasi lainnya. piutang ini biasanya memiliki
bagian yang signifikan dari total aktiva lancar perusahaan. (Niswonger, dkk, 1999
: 324).
Piutang Usaha
Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang
dagang atau jasa secara kredit. piutang dicatat dengan mendebet akun
piutang usaha. piutang usaha (account receivebles) semcam ini normalnya
diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relatif pendek, seperti
30 atau 60 hari. piutang usaha diklasifikasikan dalam aktiva lancar.
Wesel Tagih
Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam setahun, maka
biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. wesel tagih
(notes receivebles) adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan, dimana
pelanggan dimaksud telah menerbitkan surat utang formal kepada
perusahaan.
Promes atau wesel biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari enam
puluh hari. sebagai contoh, sebuah dealer mobil atau perabotan rumah
tangga biasanya meminta uang muka pada saat penjualan dan menerima
promes untuk sisanya. promes atau wesel semacam itu umumnya
mengharuskan pelanggan untuk melakukan pembayaran secara bulanan.
Promes biasanaya digunakan untuk menyelesaiakan piutang usaha
pelanggan. biasanya wesel tagih dan piutang usaha berasal dari transaksi
penjualan, maka hal itu kadang-kadang disebut piutang dagang (trade
receivebles). kecuali tidak ada keterangan lain, kami akan mengasumsikan
bahwa semua wesel tagih dan piutang usaha dalam bab ini berasal dari
transaksi penjualan.
Piutang Lain-lain
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. jika
piutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. jika penagihannya lebih dari satu
tahun, maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan
dilaporkan dibawah judul investasi. piutang lain-lain (other receivebles)
meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau
karyawan.
2.2.1 Pengertian Perputaran Piutang
Dalam dunia usaha, para manajer sebagaimana juga para pemakai
eksternal informasi keuangan perlu mengukur seberapa efisien perusahaan
menggunakan aktiva operasi, khususnya unsur-unsur modal kerja yang
signifikan seperti piutang, persediaan dan utang dagang. dua hubungan yang
paling umum digunakan untuk memonitor piutang adalah perputaran piutang
dan jumlah penjualan sehari-hari dalam piutang.
Jumlah piutang biasanya melahirkan hubungan erat dengan volume
penjualan kredit. posisi piutang dan waktu penarikan yang tepat mungkin
dievaluasi dengan perhitungan perputaran piutang. tingkat yang ditentukan
dengan membagikan penjualan kredit bersih (bukan total penjualan bersih
jika penjualan kredit belum diketahui) dengan piutang dagang perdagangan
rata- rata yang selama tahun itu. dalam mengembangkan jumlah piutang
rata-rata, saldo bulanan seharusnya digunakan jika tersedia. sebelum
membahas lebih lanjut mengenai perputaran piutang, berikut adalah
pengertian perputaran piutang yang hampir serupa yang dikemukakan oleh
beberapa ahli diantaranya:
Perputaran piutang merupakan sebuah ukuran analitis seberapa cepat
akun/harta pelanggan dikumpulkan dengan menggunakan rumus penjualan
kredit bersih dibagi dengan piutang dagang rata-rata selama satu periode.
(Skousen, 2003 : 371)
Perputaran piutang merupakan sebuah ukuran seberapa sering piutang
usaha berubah menjadi kas dalam setahun dimana dengan ketentuan kredit,
piutang usaha harus berputar sedikit diatas 12 kali dalam setahun.
(Niswonger, 1999 : 337)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Perputaran piutang merupakan tingkat perputaran selama periode
tertentu yang dapat diketahui dengan membagi jumlah kredit sales selama
periode tertantu dengan jumlah rata-rata piutang (average receivable).
(Bambang Riyanto, 1997:90)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perputaran
piutang merupakan hasil bagi dari penjualan piutang bersih dengan piutang
usaha rata-rata.
Hal ini mengukur seberapa sering piutang usaha dikonversi menjadi
kas dalam suatu periode. jumlah hari penjualan dalam piutang usaha adalah
saldo piutang akhir tahun dibagi dengan penjualan kredit rata-rata harian. ini
piutang usaha rata-rata dapat ditentukan dengan menggunakan data-data
bulanan atau dengan menambahkan saldo piutang usaha awal tahun dan
akhir tahun serta kemudian dibagi dengan 2.
Jadi sangatlah penting untuk mempertahankan net kredit sales atau
kredit bersih dalam kurun waktu tertentu terikatnya rata-rata pengumpulan
piutang yang dapat dihitung dengan membagi tahun dalam hari dengan
turnovernya.
Adalah penting untuk membandingkan hari rata-rata pengumpulan
piutang dengan syarat pembayaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Apabila hari rata-rata pengumpulan piutang selalu lebih besar daripada
batas waktu pembayaran yang telah ditetapkan tersebut berarti bahwa cara
pengumpulan piutangnya kurang efisien. ini berarti bahwa banyak para
langganan yang tidak memenuhi syarat pembayaran yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
Tinggi rendahnya receivebles turnover mempunyai efek yang langsung
terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin
tinggi turnovernya, berarti makin cepat perputarannya, yang berarti makin
pendek waktu terikatnya modal piutang, sehingga untuk mempertahankan
net credit sales tertentu, dengan naiknya turnovernya, dibutuhkan jumlah
modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang.
Secara teoritis, semua piutang seharusnya dinilai pada jumlah yang
menunjukkan jumlah arus kas masa yang akan datang. Dengan tidak
berubah, beberapa piutang akan terbukti tidak dapat ditarik. Cara sederhana
untuk mengakui kerugian dari akun yang tidak dapat ditarik adalah dengan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
mendebitkan akun biaya seperti beban kerugian piutang dagang pada waktu
yang ditentukan.
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perputaran Piutang
Jumlah piutang biasanya melahirkan hubungan erat dengan volume
penjualan kredit. Posisi piutang dan waktu penarikan yang tepat mungkin
dievaluasi dengan perhitungan perputaran piutang dagang. Maka dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yamg mempengaruhi perputaran piutang
adalah (Niswonger,dkk,1999:337):
1. Net Credit Sales (Penjualan Piutang Bersih)
Tinggi rendahnya receivable turnover mempunyai efek yang langsung
terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin
tinggi turnovernya, berarti makin cepat perputarannya, yang berati makin
pendek waktu terikatnya modal dalam piutang, sehingga untuk
mempertahankan net credit sales tertentu, dengan naiknya turnovernya,
dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam
piutang.
2. Average Receivable (Piutang Usaha Rata-Rata)
Piutang usaha rata-rata dapat ditentukan dengan menggunakan data-
data bulanan ataudengan menambahkan saldo piutang awal tahun dan
akhir tahun serta kemudian dibagi dengan dua. Piutang rata-rataa
kadang diungkapkan dalam jumlah hari penjualan dalam rata-rata
piutang.
3. Syarat Pembayaran Kredit
Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran, makin lama modal
terikat pada piutang, yang ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama
periode tertentu adalah makin rendah. Adalah penting untuk
membandingkan hari rata-rata pengumpulan piutang dengan syarat
pembayaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Apabila hari rata-
rata pengumpulan piutang selalu lebih besar daripada batas waktu
pembayaran yang telah ditetapkan tersebut berarti bahwa cara
pengumpulan piutangnya kurang efisien. Ini berarti bahwa banyak para
langganan yang tidak memenuhi syarat pembayaran yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Penjualan
Pada umumnya perusahaan mempunyai tujuan antara lain untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya, hal ini dapat dicapai dengan
memaksimumkan penjualan sehingga tercipta omset penjualan yang baik.
Pada saat perusahaan menjual barang dagangannya maka diperoleh
pendapatan jumlah yang dibebankan kepada pembeli untu barang dagangan
yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan.
Penjualan dapat dilakukan secara kredit maupun tunai. Sudah tentu perusahaan
lebih menyukai jika transaksi penjualan dilakukan secara tunai karena akan
segera menerima kas dan kas tersebut dapat segera digunakan untuk
mendatangkan pendapatan selanjutnya.
Pada waktu melakukan penjualan, kadang-kadang perusahaan harus
menerima pegembalian barang atau memberi potongan harga. Hal ini terjadi jika
barang yang dijual tidak sesuai dengan permintaan pembeli. Penerimaan kembali
barang yang telah dijual disebut penjualan retur, sedangkan pemberian potongan
harga disebut pengurangan harga.
Dengan demikian perlu kiranya pengertian penjualan itu sendiri agar memiliki
pengertian yang lebih akurat dan dapat merupakan satu kesatuan pemahaman
sebagai alternatif dalam meningkatkan penjualan bagi perusahaan.
Adapun beberapa pendapat mengenai pengertian penjualan dari berbagai
sumber, antara lain adalah sebagai berikut :
Penjualan adalah menekankan kegiatan pada produk dan perusahaan
mula-mula membuat produk kemudian berusaha menjualnya sehinga tercapai
volume penjualan. (DR. Buchori Alma, 1998 : 92 )
Penjualan adalah suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual
dan pembeli. (Basu Swastha, 2001 : 9)
Penjualan adalah persetujuan untuk nenyerahkan barang kepada pihak lain
dengan menerima pembayaran. (Marbun, 2003 : 255)
Penjualan adalah suatu kegiatan penjualan dalam rangka memperoleh
keuntungan. (Sudarsono dan Edilius, 2001 : 234)
Dari keempat devinisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan
adalah suatu proses pertukaran barang atau jasa dengan pihak lain dan
menerima pembayaran dalam rangka memperoleh keuntungan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Pengertian Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai perusahaan dari
penjualan produk yang dilakukan oleh salesman dan tenaga penjual lainnya.
Volume penjualan dihitung berdasarkan target yang diasumsikan dengan
realisasi yang dicapai.
Volume penjualan tidak memisahkan secara tunai msupun kredit, tetapi
dihitung secara keseluruhan dari total yang dicapai. Maka kalau volume
penjualan meningkat dan biaya distribusi menurun maka tingkat pencapaian
laba perusahaan meningkat. Tetapi sebaliknya bila volume penjualan
menurun maka pencapain laba perusahaan menurun.
Volume penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk
jangka waktu tertentu yang didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang
baik. (Philip Kotler, 2000 : 68)
Dari pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
volume penjualan merupakan suatu tingkatan keberhasilan penjualan produk
yang dinilai menurut satuan mata uang berdasarkan hasil usaha yang
dilaksanakan.
Tujuan Penjualan
Pengusaha atau penjual bisa sukses apabila memilih satu tujuan, dan
tujuan tersebut akan menjadi kenyataan apabila dilaksanakan dengan
kemampuan dan kemauan yang memadai pada umumnya perusahaan
mempunyai tujuan mendapatkan laba tertentu dan mempertahankan atau
bahkan berusaha meningkatkan unttuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut
terealisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan.
Perusahaan mempunyai tujuan utama dalam penjualan antara lain :
1) Mendapatkan volume atau nilai penjualan
2) Mendapakan laba
3) Menunjang pertumbuhan perusahaan
Faktor-Faktor Yamg Mempengaruhi Penjualan
Besar kecilnya hasil penjualan dipengaruhi oleh 2 (faktor) yaitu sebagai
berikut (Munawir, 2002 : 217) :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
a) Perubahan harga jual atau satuan produk
Perubahan harga jual ini ditentukan oleh keadaan pasar yang sulit
dikendalikan oleh perusahaan sehingga akan mempengaruhi besar
kecilnya penjualan.
b) Perubahan volume produk yang dijual atau dihasilkan
Perubahan volume produk yang dijual mempunyai hubungan langsung
dengan kegiatan bagian penjualan. Adanya kenaikkan volume yang dijual
berarti bagian penjualan bekerja secara aktif (dengan anggapan bahwa
biaya pemasaran tetap, dengan naiknya volume penjualan berarti
perusahaan semakin efisien dalam opersinya).
Penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut (Basu
Swastha, 2001 : 22) :
a. Produk
Salah satu tugas utama dari manajemen penjualan adalah desain produk
yaitu mereka diminta bertindak sebagai “mata” dari perusahaan dan
secara konstan memberikan saran perbaikan yang diperlukan desain
produk.
b. Harga
Merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk
mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhannya. Penetapan
suatu produk yang dihasilkan merupakan salah satu usaha produsen
untuk menarik para konsumen agar mau membeli dalam jumlah yang
lebih banyak.
c. Distribusi
Distribusi merupakan pernyataan barang dari produsen ke konsumen.
Semakin luas pendistribusian maka akan mempengaruhi penjualan
d. Promosi
Merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama
menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan
konsumen agar membeli produk yang dihasilkan.
2.3.4 Tahap-tahap Dalam Proses Pembelian
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
dalam pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
penyelesain masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu sebagai berikut (Basu
Swastha, 2003: 120) :
1. Menganalisa keinginan dan kebutuhan
Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk
mengetahui adanya keinginandan kebutuhan yang belum terpenuhi atau
terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui maka konsumen akan
segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta
kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Jadi dari
tahap inilah proses pembelian itu mulai dilakukan.
2. Menilai- sumber-sumber
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan
lamanya waktu yamg tersedia untuk membeli. Jika jumlah uang yang
ersedia tidak begitu banyak, sedangkan kebutuhannya cukup besar,
maka konsumen akan lebih menyukai pembelian secara kredit. Jika
produk yang akan dibeli memerlukan jumlah barang uang yang cukup
besar, biasanya diperlukan waktu yang agak lama didalam
mempertimbangkan pembelinnya.
3. Menetapkan tujuan pembelian
Tujuan pembelian bagi masing-masing konsumen tidak selalu sama,
tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya. Ada konsumen yang
mempunyai tujuan pembelian untuk meningkatkan prestise, ada yang
hanya sekedar ingin memenuhi kebutuhan jangka pendeknya
(pembelian makanan) ada juga yang ingin meningkatkan pengetahuan
(pembelian buku) dan sebagainya.
4. Mengidentifikasikan alternatif pembelian
Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen perlu
mengidentifikasikan alternatif pembeliannya. Untuk meningkatkan pretise
misalnya, beberapa alernatif pembelian yang mungkin dilakukan.
5. Keputusan membeli
Setelah tahap-tahap dimuka dilakuakn, sekarang tiba saatnya bagi
pembeli untuk mengambil keputusan merupakan membeli atau tidak. Jika
dianggap bahwa keputusan menyangkut jenis produk, merk, penjual,
kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
2.3.5 Penggolongan penjualan
Antara pengusaha yang satu dengan yang lainnya sering terdapat
perbedaan dalam cara penjualannya. Adapun cara penjualan dilihat dari
berbagai sudut adalah sebagai berikut (Basu Swastha, 1998 : 124) :
1) Dilihat Dari Sudut Hubungan Antara Penjual Dan Pembeli
Dilihat dari sudut hubungan cara-cara penjualan dapat dilakukan sebagai
berikut :
a) Penjualan Langsung
Penjualan langsung adalah merupakan cara penjualan dimana
penjualan langsung berhubungan atau berhadapan atau bertemu
muka dengan calon pembeli atau langganannya. Disini, pembeli
dapat langsung mengemukakkan keinginannya, bahkan sering terjadi
tawar menawar untuk mencapai penjualan langsung ini dapat
dilakukan dengan cara yaitu :
1. Penjualan melalui toko
Ini sering dilakukan untuk penjualan secara eceran. Namum tidak
berarti bahwa penjualan eceran itu selalu dilakukan melalui toko
penjualan dalam partai besar pun dapat dilakukan oleh penjualan
yang memiliki toko. Dalam penjualan ini pembeli harus datang ke
toko untuk mendapatkan kebutuhannya
2. Penjualan diluar toko
Penjualan di luar toko dapat dilakukan oleh wiraniaga atau
tenaga-tenaga penjualan dari sebuah perusahaan, oleh
perdagangan kaki lima, atau pun oleh para penjajak keliling yang
menawarkan barangnya ke rumah-rumah konsumen. Jadi,
transaksi jual-belinya terjadi diluar atau di rumah konsumen
b) Penjualan Tidak Langsung
Adapun faktor-faktor atau masalah-masalah yang dapat
mempengaruhi terjadinya penjualan tidak langsung ini adalah :
jarak antara lokasi penjual dengan pembeli cukup jauh
responsi masyarakat sebuah iklan
terbatasnya waktu yang dimiliki oleh pembeli
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Karena penjualan tidak berhadapan muka secara langsung
dengan calon pembeli atau langganannya, maka transaksi jual beli
dilakuka melalui :
a) penjualan melalui surat atau pos
dalam prakteknya penjualan ini sering terjadi bilamana
konsumen tertarik untuk membeli produk seperti yang tertera
dalam sebuah iklan yang dimuat dalam surat kabar. Disitu
dinyatakan bahwa pembeli yang berminat dapat mengirimkan
sejumlah uang beserta ongkos kirimnya. Pada umumnya cara
seperti ini hanya dilakukan jika pembeli bertempat tinggal jauh
atau di luar kota
b) penjualan melulai telepon
Kadang-kadang pembeli menginginkan agar pesanannya
cepat sampai atau diterima oleh penjualan untuk aksud
tersebut dapatlah dilakukan dengan menggunakan telepon.
Baik untuk jarak jauh ataupun dalam kota, cara penjual lebih
mengutamakan langganan atau pembeli yang sudah
dikenalnya. Dilain pihak, pembeli memesan lewat telepon
biasanya sudah mengenal produk yang dipesan atau sudah
menjadi langganan
Secara umum kegiatan penjualan dibedakan menjadi 2 (dua),
yaitu terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik
secara tunai dan secara kredit. untuk lebih jelasnya dapat
penulis uraikan sebagai berikut:
2) Dilihat Dari Sudut Cara Pembayarannya
Dilihat dari sudut cara pembayarannya penjualan dapat dilakukan
secara :
a) Penjualan Tunai
Guna mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya perusahaan di
tuntut untuk meningkatkan volume penjualannya, dimana penjualan
ini dilakukan secara tunai atau langsung. Perusahaan lebih menyukai
pembayaran secara tunai karena untuk menghindari beiaya piutang
tak tertagih.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Adapun beberapa pendapat mengenai pengertian penjualan tunai dari
berbagai sumber, antara lain adalah sebagai berikut :
Menurut Mulyadi (2001:202), menyatakan bahwa : “penjualan tuanai
adalah suatu barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan
kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli”
Menurut Alminsyah (2003:469), menyatakan bahwa : ”penjualan tunai
adalah jumlah bersih yang diterima dari pembeli atau langganan “
Menurut Marbun (2003:255), menyatakan bahwa : “penjualan tunai
adalah pengalihan hak milik atas barang dengan imbalan uang
sebagai gantinya”
Menurut ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan
tunai dapat dilakukan apabila pembeli atau pelanggan membayar
terlebih dahulu atas barang yang akan di beli kepada perusahaan
yang bersangkutan
b) Penjualan Kredit
Penjualan kredit dalam akun terbuka akan meningkatkan piutang
usaha, yang merupakan jumlah oleh pelanggan kepada perusahaan
akibat penjualan barang atau jasa dan perpanjangan kredit atas
barang dan jasa itu, piutang usaha yang kadang disebut piutang
dagang atau piutang saja. Harus dibedakan dari simpanan (deposito),
akun, wesel (notes), dan aktiva lainnya yang tidak dipengaruhi oleh
penjualan sehari-hari. (Menurut Sumber Horngren Sundem Elliot,
1998 : 265)
Kondisi persaingan saat ini memaksa perusahaan untuk berlomba
memberikan kemudahan dalam persyaratan penjualan. Hal ini dapat
dilakukan misalnya dengan mengubah syarat pembayaran, perusahaan
dapat menjual produknya, yang semula dengan cara tunai kemudian
diubah menjadi dengan cara kredit. Dengan demikian akan timbul piutang,
semakin longgar persyaratan yang diberikan tentunya dengan asumsi
langganan tidak mengubah kebiasaan pembayarannya, maka akan makin
besar jumlah piutang yang dimilki.
Dengan demikian perlu kiranya pengertian dari pada kredit itu sendiri
agar memiliki pengertian yang lebih akurat dan dapat merupakan satu
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
kesatuan kepahaman sebagai alternatif dalam meningkatkan penjualan
bagi suatu perusahaan.
Penjualan secara kredit akan meningkatkan piutang usaha yang
merupakan jumlah yang terutang oleh pelanggan pada perusahaan akibat
penjualan barang atau jasa. Pemberian kredit menimbulkan biaya dan
manfaat, salah satu biayanya adalah piutang tak tertagih atau piutang ragu-
ragu atau biasa disebut juga dengan (bad-debt) yang merupakan piutang
dari pelanggan kredit, akibat pelanggan terlambat membayar ataupau yang
bangkrut. Dengan membiakan uang perusahaan terikat pada piutang
dagang, perusahaan kehilangan nilai waktu dari uang (kerugian atas
bunga) dan mempunyai resiko tidak terbayar oleh pelanggan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB ABDUL ROSID,SE,MM ANALISA LAPORAN KEUANGAN