aliran melalui unggun diam dan terfluidisasi

Upload: istiana-emiliana-vera

Post on 02-Jun-2018

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Aliran Melalui Unggun Diam Dan Terfluidisasi

    1/9

    ALIRAN MELALUI UNGGUN DIAM DAN TERFLUIDISASI

    MENGGUNAKAN UDARA SEBAGAI FLUIDA

    A. TUJUAN

    Menentukan penurunan tekanan (h) pada unggun diam dan terfluidisasi

    Menbuktikan persamaan CARMAN-KONZENY

    Mengamati kelakuan fluidisasi

    B. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

    Alat yang digunakan:

    1 set peralatan fluidisasi

    Gelas kimia 500 ml

    Jangka sorong

    Piknometer

    Neraca Analitik

    Corong Plastik

    Bahan yang digunakan:

    Pasir

    C. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

    D. DASAR TEORI

    Fluidisasi adalah metode pengontakan butiran-butiran padat dengan fluida baik cairmaupun gas. Dengan metode ini diharapkan butiran-butiran padat memiliki sifat seperti fluida

    dengan viskositas tinggi. Sebagai ilustrasi tinjau suatu kolom berisi sejumlah partikel padat

    berbentuk bola. Pada laju alir yang cukup rendah butiran padat akan tetap diam karena gas

    hanya mengalir melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan perubahan susunan partikel

    tersebut. Keadaan yang demikian disebut unggun diam atau fixed bed.

    Kalau laju alir kemudian dinaikkan akan sampai pada satu keadaan dimana unggun

    padatan akan tersuspensi didalam aliran gas yang melaluinya. Pada keadaan ini masing-

    masing butiran akan terpisahkan satu sama lain sehingga dapat bergerak dengan lebih mudah.

  • 8/10/2019 Aliran Melalui Unggun Diam Dan Terfluidisasi

    2/9

    Pada kondisi butiran yang dapat bergerak ini. Sifat unggun akan menyerupai suatu cairan

    dengan viskositas tinggi, misalnya adanya kecenderungan untuk mengalir, mempunyai sifat

    hidrostatik dan sebagainya.

    Dalam dunia industri dapat diaplikasikan dalam banyak hal seperti transportasi

    padatan (conveyer solid) pencampuran Padatan halus, perpindahan permukaan logam, proses

    drying dan sizing pada pembukaan, proses pertumbuhan partikel, dan kondensasi bahan yang

    dapat mengalami sublimasi,adsorbsi (untuk pengering udara dan adsorben) dan masih banyak

    aplikasi lain.

    Pressure Drop

    Aspek utama yang akan ditinjau dalam percobaan ni adalah mengetahui besarnya pressure

    drop di dalam unggun padatan yang terfluidakan. Hal ini mempunyai arti yang cukup penting

    karena selain erat sekali hubungannya dengan besarnya energi yang diperlukan juga bisa

    memberikan indikasi tentang kelakuanunggung selama operasi berlangsung. Penentuan

    besarnya hilang tekan di dalamunggun terfluidakan:

    Pressure Drop damal Unggun Diam

    Korelasi matematik yang menggambarkan hubungan antara hilamg tekandan dengan laju alir

    fluida dalam suatu sistem unggun diam diperoleh pertamakali pada tahun 1922 yaitu dengan

    menggunakan bilangan-bilangan tak berdimensi. Untuk aliran laminar dengan kehilangan

    energi terutama disebabkan oleh gaya viscous

    ......................................................................................... (1)

    Dimana:

    = Pressure drop persatuan panjang / tinggi unggun

    = gravitasi buni

    = Viskositas fluida

    Luas permukaan spesifik partikel (luas permukaan persatuan volume unggun) dihitung dari

    korelasi berikut:

    ......................................................... (2)

    Sehingga persamaan tersebut menjadi:

  • 8/10/2019 Aliran Melalui Unggun Diam Dan Terfluidisasi

    3/9

    .............................................................................. (3)

    Atau

    ................................................................................. (4)

    Persamaan ini kemudian diturunkan lagi oleh kozeny (1927) dennganmengasumsikan

    bahwa unggun zat padat tersebut adalah ekivalen dengankumpulan saluran-saluran lurus yang

    paralel mempunyai luas permukaan . Untuk aliran turbulen pressure drop digambarkan

    sebagai gabungan dari viscous lossesdan kinetic energy loss

    ..................................................... (5)

    Pada keadan ekstrim yaitu bila:

    a.Aliran laminer (Re < 20) kinetic energy losses dapat diabaikan sehingga

    ...............................................................(6)

    b.Aliran turbulen (Re > 1000), viscous losses dapat diabaikan sehingga

    ...................................................... (7)

    Pressure Drop pada Unggun Terfluidakan

    Pada unggun terfluidakan persamaan yang menggambarkan hubungan P/L dan U biasanya

    digunakan peersamaan Ergun yaitu:2

    = 150 .................................. (8)

    adalah prositas unggun pada keadaan terfluidakan, pada keadaan ini dimana partilel-

    partikel zat padat seolah-olah terapung di dalam fluida sehingga terjadikesetimbangan antara

    berat partikel dengan gaya apung dari fluida disekelilinggaya seret oleh fluida yang naik =

    berat partikel gaya apung atau pressure drop pada unggun x luas penampang = volumeunggun x fraksi zat padatx densitas zat paratdensitas fluida

    = (A.L) (. ) ....................................................... (9)

    = (. ) ................................................................... (10)

  • 8/10/2019 Aliran Melalui Unggun Diam Dan Terfluidisasi

    4/9

    Kecepatan Minimum Fluidisasi

    Yang dimaksud dengan kecepatan minimum fluidisasi (dengan notasi Vnf) adalahkecepatan

    superficial fluida minimum dimana fluidisasi mulai terjadi. Harganyadidapat dengan

    mengkombinasikan persamaan ergun dengan neraca massa terfluidisasikan menjadi:

    ............ (11)

    Untuk keadaan ekstrim yaitu:

    Aliran Laminer (Re1000) kecepatan fluidisasi minimumnya adalah:

    ................................................................. (13)

    Karakteristik unggun terfluidisasi

    Evaluasi parameter-parameter dalam peristiwa fluidisasiDensitas partikel dan bentuk partikel

    .............................................................. (14)

    ........ (15)

    Porositas Unggun

    Porositas unggun menyatakan fraksi kosong didalam ruang unggun yang secara matematik

    ditulis

    Fenomena-fenomena yang dapat terjadi pada proses fluidisasi antara lain:

    1. Fenomena fixed bed yang terjadi ketika laju aliran fluida kurang dari laju minimum yang

    dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi. Pada kondisi ini partikel diam atau tidak bergerak.

    2. Fenomena minumum atau incipient fluidization yang terjadi ketika laju alir fluida mencapai

    laju alir minimum yang dibutuhkan untuk proses fluidisasi. Pada kondisi ini partikel-

    partikel padat mulai terekspansi.

    3. Fenomena snooth or homogenously fludization terjadi ketika kecepatan distribusi aliran

    fluida merata. densitas dan distribusi partikel dalam unggun sama atau homogen sehingga

    ekspansi pada setiap partikel padatan beragam.

    4. Fenomena bubling fluidization yang terjadi ketika gelembung-gelembung pada unggunterbentuk akibat densitas dan distribusi partikel tidak homogen.

  • 8/10/2019 Aliran Melalui Unggun Diam Dan Terfluidisasi

    5/9

    5. Fenomena sluging fluidization yang terjadi ketika yang terjadi ketika gelembung-gelembung

    besar yang mencapai lebar dari diameter kolom terbentuk pada partikel-partikel padat. Pada

    kondisi ini terjadi penorakan sehingga partikel-partikel padat seperti terangkat.

    6. Fenomena chanelling fluidization yang terjadi ketika dalam unggun partikel padat terbentuk

    saluran-saluran seperti tebing vertikal.

    7. Fenomena disperse fluidization yang terjadi saat kecepatan alir fluida melampaui

    kecepatan maksimal aliran fliuida. Pada fenomena ini sebagian partikel akan terbawa aliran

    fluida dan ekspansi mencapai nilai maksimum

    Fenomena-fenomena fluidisasi tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor:

    Laju alir fluida dan jenis fluida

    Ukuran partikel

    Jenis dan densitas partikel serta faktor interlok antar partikel

    Porositas unggun

    Distribusi aliran

    Distribusi bentuk aliran fluida

    Diameter kolom

    Tinggi

    E. LANGKAH KERJA

    a. Mengisi kolom pengatur ukuran udara. Menutup kran pengatur ukuran udara.

    b. Memeriksa apakah pembacaan manometer udara pada posisi nol ()), bila tidak atur hingga

    posisi tersebut.

    c. Menjalankan pokpa udara dan mengatur aliran udara pada kenaikkan 1 L/min.

    d. Mencatat unggun,pembacaan manometer dan jenis unggun.

    e. Mentabulasikan pada tabel.

    f. Mengulangi percobaan memakai balotini halus.

    g. Menentukan density partikel dengan menimbang sejumlah volume balotini.

  • 8/10/2019 Aliran Melalui Unggun Diam Dan Terfluidisasi

    6/9

    F. DATA PENGAMATAN

    No Laju Alir

    (L/mm)

    Tinggi

    Unggun

    (mm)

    Penurunan

    Tekanan (mm

    H2O

    Fenomena Fluidisasi Jenis Fluida

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    20

    22

    105

    105

    106

    107

    109

    110

    115

    120

    130

    140

    150

    170

    1,1

    2

    4

    6,9

    9,6

    10,8

    11

    11,2

    11,3

    11,4

    11,5

    11,5

    Diam (Fixed Bed)

    Diam (Fixed Bed)

    Diam (Fixed Bed)

    Diam (Fixed Bed)

    Bergerak Dipermukaan

    Bergerak Dipermukaan

    Bergerak Dipermukaan

    Bergelombang Tetap

    (Bubbling)

    Bergelombang Berpindah

    Tak Beraturan (Slugging)

    Bergelombang Berpindah

    Tak Beraturan (Slugging)

    Bergelombang Berpindah

    Tak Beraturan (Slugging)

    Bergelombang Berpindah

    Tak Beraturan (Slugging)

    Unggun Diam

    Unggun Diam

    Unggun Diam

    Unggun Diam

    Unggun

    Terfluidisasi

    Unggun

    Terfluidisasi

    Unggun

    Terfluidisasi

    Unggun

    Terfluidisasi

    Unggun

    Terfluidisasi

    Unggun

    Terfluidisasi

    Unggun

    Terfluidisasi

    Unggun

    Terfluidisasi

  • 8/10/2019 Aliran Melalui Unggun Diam Dan Terfluidisasi

    7/9

    G. PERHITUNGAN

  • 8/10/2019 Aliran Melalui Unggun Diam Dan Terfluidisasi

    8/9

    H. ANALISA PERCOBAAN

    Pada percobaan ini kami menggunakan pasir sebagai bahan utama dan setelah

    percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa Fluidisasi adalah metode pengontakan

    butiran-butiran padat dengan fluida baik cair maupun gas. Pertama kami mengisi kolom dan

    mengatur udara dengan cara menutup kran dan pompa udara dinyalakan serta memeriksa

    pembacaan manometer dan apabila tidak di posisi nol maka, kami harus mengaturnya terlebih

    agar di posisi nol, dan juga laju aliran udara telah disetting maka butiran-butiran padatan akan

    mulai bergerak karena dialiri fluida (udara). Semakin tinggi laju aliran udara yang diberikan

    terhadap butiran-butiran padatan di dalam bed, maka pergerakan butiran-butiran padatan

    tersebut semakin cepat. Kita dapat melihat kenaikan tinggi butiran padatan yang terangkat

    keatas akibat laju aliran udara yang diberikan terhadap butiran-butiran padat semakin

    meningkat, sehingga penurunan tekanan menjadi lebih besar.

    Aspek utama yang akan ditinjau dalam percobaan ini adalah mengetahui besarnya

    pressure drop (beda tekan) di dalam unggun padatan yang terfluidakan. Hal ini mempunyai

    arti yang cukup penting karena selain erat sekali hubungannya dengan besarnya energi yang

    diperlukan juga bisa memberikan indikasi tentang kelakuan unggun selama

    operasi berlangsung. Penentuan besarnya hilang tekan di dalam unggun terfluidakan. Jenis

    unggun terbagi menjadi 2, yaitu unggun diam dan unggun terfluidisasi. Pada laju alir yang

    cukup rendah butiran padat akan tetap diam karena gas hanya mengalir melalui ruang

    antar partikel tanpa menyebabkan perubahan susunan partikel tersebut. Keadaan yang

    demikian disebut unggun diam atau fixed bed sedangkan yang terfluidisai adalah Pada laju

    alir yang cukup tinggi butiran padat akan bergerak karena gas mengalir melalui ruang

    antar partikel dan menyebabkan perubahan susunan partikel tersebut.

    Pada percobaan ini kami mengambil interval pembacaan yang yaitu sebesar 2 L/min.

    Dimana unggun diam dapat kita lihat saat laju udara diberikan pada kenaikan 0 L/min -6

    L/min, dan unggun terfluidisasi dapat kita lihat saat laju udara diberikan pada kenaikan

    8 L/min - 22L/min. Butiran padat terlihat tidak terlalu banyak bergerak pada saat unggun

    diam. Sedangkan jenis unggun terfluidisasi dapat terlihat ketika butiran-butiran padatan

    terangkat keatas karena laju aliran udara yang besar. Dimana di unggun terfluidisasi ini

    dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Laju alir fluida dan jenis fluida, Ukuran partikel,

    Jenis dan densitas partikel serta faktor interlok antar partikel, Porositas unggun, Distribusi

    aliran, Distribusi bentuk aliran fluida, Diameter kolom dan Tinggi.

  • 8/10/2019 Aliran Melalui Unggun Diam Dan Terfluidisasi

    9/9

    I. KESIMPULAN

    Fluidisasi adalah peristiwa dimana unggun berisi butiran padat berkelakuan seperti fluida

    karena di aliri udara.

    Semakin besar laju alir udara yang diberikan, maka akan semakin besar pula penurunan

    tekanannya.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi fluidisasi:

    1. Laju alir fluida dan jenis fluida

    2. Ukuran partikel

    3. Jenis dan densitas partikel serta faktor interlok antar partikel

    4. Porositas unggun

    5. Distribusi aliran

    6. Distribusi bentuk aliran fluida

    7. Diameter kolom

    8. Tinggi

    Unggun diam 0-6 L/min

    Unggun terfluidisasi 8-22 L/min

    J. DAFTAR PUSTAKA

    Jobsheet. 2013. Penuntun Praktikum Satuan Operasi 1.Politeknik Negeri Sriwijaya :

    Palembang.

    www.google.co.id