alel

7
ALEL Posted by Fitrah Al Anshori on 20.54 in Genetika | 0 comments Alela adalah Gen – gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian ) dalam kromosom homolog. Bila dilihat dari pengaruh gen pada fenotipe , alel ialah anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh berlawanan. Gen adalah rantai DNA panjang yang terdiri dari banyak pasang nukleotida. Rangkaian nukleotida dalam DNA inilah yang membawa informasi yang terkandung dalam sebuah gen. Perubahan apapun dalam rangkaian nukleotida dalam sebuah gen dapat menghasilkan alel-alel baru, sehingga sebuah gen memiliki potensi untuk memiliki jutaan alel yang berbeda. Alel adalah gen yang menjadi anggota dari sepasang gen yang sama. Masing- masing alel memiliki pengaruh terhadap suatu karakter khusus yang berbeda dengan alel yang lain.

Upload: neneng-nurendah

Post on 24-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: ALEL

ALEL Posted by Fitrah Al Anshori on 20.54 in Genetika | 0 comments

Alela adalah Gen – gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian ) dalam kromosom homolog. Bila dilihat dari pengaruh gen pada fenotipe , alel ialah anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh berlawanan.

Gen adalah rantai DNA panjang yang terdiri dari banyak pasang nukleotida. Rangkaian nukleotida dalam DNA inilah yang membawa informasi yang

terkandung dalam sebuah gen. Perubahan apapun dalam rangkaian nukleotida dalam sebuah gen dapat

menghasilkan alel-alel baru, sehingga sebuah gen memiliki potensi untuk memiliki jutaan alel yang berbeda.

Alel adalah gen yang menjadi anggota dari sepasang gen yang sama. Masing- masing alel memiliki pengaruh terhadap suatu karakter khusus yang

berbeda dengan alel yang lain. Organisme diploid memiliki pasangan-pasangan gen yang masing- masing

terdiri dari 2 alel. Hubungan antar alel menentukan fenotip suatu individu. Mendel menyatakan bahwa pada suatu gen terdapat 2 pasang alel yang

memiliki hubungan dominan dan resesive. Namun saat ini, telah diketahui bahwa hubungan antar alel tidak terbatas

pada hubungan dominan dan resesive saja.

Page 2: ALEL

Bahkan, alel juga dapat memiliki banyak hubungan antar alel yang berbeda-beda.

Alel mutan dapat memberikan fenotip yang beragam, dan bahwa beberapa alel mutan juga dapat menghasilkan fenotip yang lethal.

Pada individu heterozigot, yang fenotipnya tidak dapat dibedakan dari homozigot, maka hubungan antar alelnya dibedakan menjadi:

1. complete dominance 2. complete recessive

1. Complete dominance

Alel yang bertanggung jawab atas fenotip yang muncul pada individu heterozigot, disebut memiliki hubungan complete dominance atas alel yang sifatnya tidak muncul pada individu tersebut.

Complete recessive Alel yang sifatnya tidak muncul pada individu heterozigot, disebut

memiliki hubungan complete recessive terhadap alel yang sifatnya tampak pada fenotip individu tersebut.

Contoh: Pada percobaan Mendel, kacang polong homozigot berfenotip biji bulat disilangkan dengan kacang polong homozigot berbiji keriput.

Dihasilkan F1 heterozigot dengan fenotip biji bulat. Hal ini berarti alel yang membawa sifat biji bulat complete dominant terhadap alel biji keriput.

Demikian sebaliknya, alel biji keriput complete recessive terhadap alel biji bulat.

Pada individu dengan fenotip yang tidak serupa seperti individu homozigot, hubungan dominasi antar alel-alelnya dibedakan menjadi:

Pada individu dengan fenotip yang tidak serupa seperti individu homozigot, hubungan dominasi antar alel-alelnya dibedakan menjadi:

1. incomplete dominance (atau disebut juga partial dominance) 2. over dominance 3. codomiance4.

incomplete dominance

Alel memiliki hubungan ini, jika fenotip yang dihasilkan memiliki sifat intermediet atau

sifat antara dari kedua parental yang homozigot.

Contoh: pada Mirabilis jalapa, apabila disilangkan homozigot bunga merah

dengan homozigot bunga putih, maka F1 yang dihasilkan adalah bunga pink

Page 3: ALEL

(merah muda), yang merupakan sifat intermediet dari kedua individu

parental. over dominance Pada alel yang memiliki hubungan ini, F1 yang dihasilkan dari

persilangan duaindividu homozigot, memiliki sifat yang lebih ekstrem atau lebih signifikan, jikadibandingkan dengan individu homozigot.

Contoh: Pada Arabidopsis thaliana, alel mutan pada genAn, dapat

menyebabkan perubahan pada morfologi daunnya. Individu heterozigot

untuk alel ini (An an) memiliki daun yang lebih besar dan memiliki berat total

tanaman yang lebih, jika dibandingkan dengan tanaman homozigot untuk

kedua alel. codomiance Pada alel yangmemiliki hubungan ini, F1 yang dihasilkan dari

persilangan dua individu homozigot, memiliki kedua sifat fenotip dari kedua alel.

Contoh: Pada golongan darah, apabila induknya homozigot dari golongan darah A

dan dari golongan darah B, maka F1 yang dihasilkan akan memiliki golongan darah

Jadi Alela adalah gen – gen yang terletak pada lokus yang sama dan memiliki pekerjaan yang sama atau hamper sama.

Pada individu homozigot, pasangan kedua alel mempunyai symbol yang sama persis; misalnya BB, MM.

Sedangkan genotipe heterozigot pasangan kedua alel mempunyai symbol yang tidak sama missal Bb, Mm. namun Bm dan bM bukan alelnya.

Untuk memperlihatkan alel dalam kromosom sering digambar sebagai berikut:

Page 4: ALEL

Alel Ganda (Multiple Aleomorfi)

Bila dalam satu lokus terdapat lebih dari satu pasang alel maka disebut alel ganda, misalnya warna bulu pada kelinci dan golongan darah sistem A B O pada manusia.

1) Alel ganda pada kelinci.

Page 5: ALEL

Alel ganda pada bulu kelinci adalah adanya 4 alel yang sama – sama mempengaruhi warna bulu, dan berada pada lokus yang sama. Warna bulu kelinci dengan gen W memiliki beberapa alel yang berturut – turut dari yang dominan: W > WK > Wh > W Gen W : fenotipe kelabu Gen Wk : fenotipe kelabu muda (chinchilia) Gen Wh : berfenotipe himalaya, yaitu berwarna putih dengan ujung hidung, ujung telinga, ekor dan kaki berwarna kelabu gelap. Gen W : berfenoripe albino (tak berpigmen)

Keterangan :

Kelabu dominan terhadap ketiga warna yang lain (kelabu muda, Himalaya, dan albino), kelabu muda dominan terhadap Himalaya dan albino. Himalaya dominan terhadap albino Albino adalah gen resesif

Kemungkinan genotipenya sebagai berikut: Fenotipe Kemungkinana Genotipe Kelabu WW, WWk,, WWh, WW (normal) Kelabu muda WkWk, WkWh, WkW (chinchilla) Himalaya WhWh , WhW Albino WW

Contoh : Seekor kelinci chinchilla heterozigot yang disilangkan dengan kelinci Himalaya heterozigot akan memperoleh keturunan albino, lihat persilangan berikut: P WkW ><>G Wk Wh W W F WkWh = kelabu muda (chinchilla) WkW = kelabu muda (chinchilla) WhW = Himalaya WW = Albino

2) Alel ganda pada golongan darah sistem AB0

Pada golongan darah ini, ada 3 macam alel yang dominansinya berbeda dengan pada warna bulu kelinci Golongan Darah Macam Genotipe AB IA IB A IA IA ; IAi

Page 6: ALEL

B IB IB; IBi O Ii (I0I0) Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa: Gen IA dominan terhadap i atau I0 Gen IB dominan terhadap I atau I0 Gen I (I0) adalah resesif berfenotipe golongan darah 0 Sedang IA dan IB sama – sama dominanterhadap I sehingga genotipe IAIB berfenotipe golongan darah AB. Jadi gen I (I0) mempunyai alel IA dan alel IB. Contoh : Bagaimanakah kemungkinan fenotipe golongan darah anak – anak yang lahir dari perkawinan antara pria bergolongan darah A heterozigot dengan wanita bergolongan darah B heterozigot pula?

P IAi ><>G IA IB i i F IAIB = golongan darah AB IAi = golongan darah A IBi = golongan darah B Ii = golongan darah O