alat kontrasepsi dalam rahim
TRANSCRIPT
I. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM {AKDR}
PROFIL
Sangat efektif,reversible dan berjangka panjang,dapat sampai 10 Tahun. Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak. Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi. Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar oleh infeksi menular seksual {IMS}
Jenis-Jenis AKDR$
Copper-releasing Copper T 380A Nova T Multiload 375
Progestin-releasing: Progestasert LevoNova (LNG-20) Mirena
CARA KERJA
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke Tuba falopii. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu,walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilasi.
Memungknkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
a. Keuntungan
Sebagai kontrasepsi,efektivitasnya tinggi.Sangat efektif 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 Tahun pertama(1 Kegagalan dalam 125 - 170 kehamilan).
AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan. Metode jangka panjang (10 Tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti). Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat. Tidak mempengaruhi hubungan sesual. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A). Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus(apabila tidak terjadi
infeksi). Dapat digunakan sampai menopause(1 Tahun atau lebih setelah haid terakhir). Tidak ada interaksi dengan obat-obat. Membantu mencegah kehamilan ektopik.
b. Kerugian
Efek samping yang umum terjadi :- Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah
3 bulan).- Haid lebih lama dan banyak.- Perdarahan (spotting) antarmenstruasi.- Saat haid lebih sakit.
Komplikasi lain:- Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan.- Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab
anemia.- Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar)- Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.- Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering
berganti pasangan.- Penyakit radang panggul terjadi setelah perempuan dengan IMS memakai AKDR.PRP
dapat memicu infertilitas
- Prosedur medis,termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR,seringkali perempuan takut selama pemasangan.
- Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting)terjadi segera setelah pemasangan AKDR,biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari.
- Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri.Petugas Kesehatan terlatih yang harus melepaskan AKDR.
- Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR dipasang segera setelah melahirkan).
- Tidak mencegah erjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal.
- Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam Vagina,sebagian perempuan tidak mau melakukan itu.
PERSYARATAN PEMAKAIAN
Indikasi
Yang dapat menggunakan
Wanita Usia Reprodukti yang Ingin kontrasepsi dengan efektifitas tinggi dan jangka panjang Sedang memberikan ASI Pascapersalinan dan tidak memberikan ASI Pascakeguguran Risiko rendah terhadap PMS Pelupa atau sulit mengingat untuk minum pil setiap hari Tidak suka atau tidak sesuai atau tidak boleh menggunakan kontrasepsi
hormonal Membutuhkan kontrasepsi darurat
Keadaan nulipara. Menginginkan pemakaian kontrasepsi jangka panjang.
Kontraindikasi
Tidak sesuai Pada wanita :
Hamil (diketahui atau dicurigai)
Dengan perdarahan per vaginam yang sebabnya belum diketahui atau diduga mempunyai masalah ginekologis yang serius
Mengeluarkan cairan seperti pus (nanah) dan akut
Mengalami gangguan bentuk atau anomali kavum uteri
Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya
Mengidap Tuberkulosis Pelvik
Mengidap kanker ginekologik
Dengan infeksi saluran genital yang aktif (mis: vaginitis, servisitis)
Tiga bulan terkahir mengalami abortus septik
Ukuran rongga Rahim kurang dari 5 cm
Kondisi yang Perlu dipertimbangkan
AKDR tidak direkomendasikan pada wanita dengan kondisi dibawah ini, kecuali jika tak tersedia atau tidak sesuai dengan metode lain :
Penyakit trofoblas yang tidak berbahaya
Mempunyai pasangan seksual lebih dari satu
Pasangannya risiko tinggi PMS atau punya pasangan seksual lainnya
Informasi Penting dalam Konseling
Perlu penjelasan tambahan bagi wanita dengan:
Stenosis Servikalis
Anemia (hemoglobin < 9 g/dl atau hematokrit < 27)
Nyeri haid
Infeksi ringan pada vagina (kandidiasis atau bakterial vaginosis) tanpa servisitis
Gejala penyakit jantung katup
Waktu Pemasangan AKDR
Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi atau dalam siklus berjalan bila diyakini klien tidak hamil
Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 sampai 6 minggu atau setelah 6 bulan menggunakan MLA)
Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari pertama) selama tidak ada komplikasi infeksi/radang panggul
Pencegahan Infeksi
Sebelum memasukkan:
Cuci tangan sebelum memeriksa pasien.
Cuci area genitalia sebelum periksa atau pemasangan
Pada saat insersi:
Pakai sarung tangan baru atau DTT
Keluarkan AKDR dari kemasan steril.
Usapkan antiseptik (2 kali) pada serviks (dan vagina)
Gunakan teknik “tanpa sentuh” saat insersi
Pasca-insersi:
Dekontaminasi semua bahan/peralatan bekas pakai
Buanglah bahan/limbah yang terkontaminasi dengan aman.
Cucilah tangan setelah melepaskan sarung tangan.
Penanganan Efek Samping AKDR
1. Amenorea
Periksa apakah sedang hamil, apbila tidak, jangan lepas AKDR, lakukan konseling dan selidiki penyebab amenoreaapabila diketahui. Apabila hamil, jelaskan dan sarankan untuk melepas AKDR bila talinya terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu. Apabila benang tidak terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR jangan dilepas.Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan kehamilannya tanpa melepas AKDR jelaskan ada resiko kemungkinan terjadinya kegagalan kehamilan dan infeksi serta perkembangan kehamilanharus lebih diamati dan diperhatikan
2. Kejang
Pastikan dan tegaskanlah adanya PRP dan penyebab ain dari kekejangan. Tanggulangi penyebabnya apabila ditemuka. Apabila tidak ditemukan penyebabnya beri analgesik untuk sedikt meringankan. Apabila klien menglami kejang yang berat, lepaskan AKDR dan bantu klien menentukan metode kontrasepsi yang lain.
3. Perdarahan pervagina yang hebat dan tidak teratur
Pastikan dan tegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamiolan ektopik. Apabila tidak ada kelainan potologis, perdarahan berkelanjutan serta prdarahan hebat,lakukan konseling dan pemantauan. Beri ibu profen(800mg, 3x sehriselama 1 minggu) untuk mengurangi perdarahan dan berikan tablet besi(1 tablet setiap hari selama 1 sampai 3bulan).
4. Benang yang hilang pastikan adanya kehamilan atau tidak
Tanyakan apakah AKDR terlepas. Apabila tidak hamil dan AKDR tidak terlepas, berikan kondom, periksa talinya di dalam saluran endoservik dan kavum uteri(apabila memungkinkan adanya peralatan dan tenaga terlatih) setelah masa haid briutnya. Apabila tidak ditemukan rujk ke dokter, lakukan x-ray atau pemeriksaan ultrasound. Apabila tidak hamil dan AKDR yang hilang tidak ditemukan, pasanglah AKDR baru atau bantulah klien menentukan metode lain.
5. Adanya pengeluaran cairan dari vagina atau dicurigai adanya PRP
Pastikan pemeriksaan untuk IMS. Lepaskan AKDR apabila ditemukan menderita atau sangat dicurigai menderita gonorhoe atau infeksi klamidal, lakukan pengobatan yang memadai. Bila PRP, obati dan lepas AKDR sesudah 48 jam. Apabila AKDR dikeluarkan beri metode lain sampai masalahnya teratasi.
Kunjungan ulang setelah pemasangan AKDR
1. bulan pasca pemasangan
2. bulan kemudian
3. setiap 6 bulanberikutnya
4. 1 tahun sekali
5. bila terlambat haid 1 minggu
6. perdarahan banyak dan tidak teratur.
CARA PEMASANGAN AKDR/IUD
Persiapan alat yang digunakan dalam pemasangan AKDR/IUD
1. Bivale speculum
2. Tenakulum(penjepit portio)
3. Sounde uterus(untuk mengukur kedalaman uterus)
4. Forsep
5. Gunting
6. Bengkok larutan antiseptic
7. Sarungtangan steril atau sarung tangan DTT
8. Kasa atau kapas
9. Cairan DTT
10. Sumber cahaya yang cukup untuk penerangan servik
11. AKDR(CuT-380A)
12. Aligator(penjepit AKDR)
Cara pemasangan AKDR
Pemasangan AKDR sewaktu haid dan mengurangi rasa sakit dan memudahkan insersi melalui servikalis.
1. Pemeriksaan dalam dilakukan untuk menentukan bentuk, ukuran dan posisi uterus
2. Singkirkan kemungkinan kehamilan dan infeksi velvik
3. Servik dibersihkan beberapa kali dengan larutan antiseptik
Iinspekulum, servik ditampilkan dan bibir depan servik dijepit dengan cunan servik, penjepit dilakukan kira-kira 2cm dari osteum uteri externum, dengan cunan bergerigi Saturday
4. sambil menarik servik dengan cunan servik, masukkanlah sounde uterus untuk menentukan arah sumbukanalis dan uterus, panjang kavum uteri, dan posisi osteum uteri internum. Tentukan arah ante atau retroversi uterus. Jika sounde masuk kurang dari 5 cm atau kavumuteri terlalu sempit, insersi AKDR jangan dilakukan
5. tabung penyalur dengan AKDR di dalamnya dimasukkan melalui kanalis servikalis sesuai dengan arah dan jarak yang didapat pada waktu pemasangan sounde. Kadang-kadang terdapat tahanansebelum fundus uteri tercapai. Dalam hal demikian pemasangan diulangi
6. AKDR dilepaskan dalam kavum uteri dengan cara menarik keluar tabung penyalur atau dapat pula dengan mendorong penyalur ke dalam kavum uteri, cara pertama agaknya dapat mengurangi perforasi oleh AKDR
7. Tabung dan penyalur kemudian dikeluarkan, filamen AKDR ditinggalkan 2-3cm.