alat-alat dalam tambang timah
DESCRIPTION
Alat-Alat dalam tambang timahTRANSCRIPT
a. Alat Gali-Muat (Excavator Backhoe)
Backhoe adalah alat berat yang multi fungsi yang mampu melakukan pekerjaan
menggali (digging), memuat (loading), dan memecah (breaking).Backhoe mengaplikasikan
hidrolik sebagai sistem penggeraknya, yaitu alat yang dapat bekerja karena adanya tekanan
hidrolik pada mesin dalam pengoperasiannya. Konstruksi utama backhoe terdiri dari boom,
arm, dan bucket(Hafid, 2007).
b. Alat Dorong (bulldozer)
Bulldozer merupakan suatu alat dorong yang biasa digunakan pada kegiatan
pembersihan lahan kerja, pengupasan tanah penutup, meratakan timbunan tanah, membuat
jalan kerja di daerah tambang, memperkeras jalan pada daerah tambang, mendorong suatu
material dan meratakan permukaan bidang rata (finishing). Jenis alat ini banyak membantu
pekerjaan-pekerjaan alat muat. Bila ditinjau dari roda penggeraknya, maka terbagi atas dua
jenis, yaitu:
a. Roda penggerak karet (wheel tired), bulldozer jenis ini memiliki gerakan lebih lincah dan
gesit, namun hanya cocok untuk daerah kerja yang kering dan landasan yang keras.
b. Roda penggerak rantai (crawler tired), bulldozer ini memiliki gerakan lambat namun daya
gusurnya meyakinkan dan dapat bekerja pada daerah yang kering maupun berlumpur, hal ini
dikarenakan roda penggeraknya mampu mencengkram landasan kerjanya.
c. Alat Angkut ( Dumptruck)
Dumptruck digunakan untuk mengangkut material overburden hasil pengupasan ke area
penimbunan (dumping area) dan mengangkut kaksa menuju stockpile. Ada beberapa
penggolongan dumptruck yaitu :
a. Berdasarkan tenaga penggerak (drive)
1) Front wheel drive (tenaga penggerak pada roda depan), lambat dan lekas aus
bannya.
2) Rear wheel drive (tenaga penggerak pada roda belakang), merupakan tipe yang
paling umum digunakan.
3) For wheel drive (tenaga penggerak pada roda depan dan belakang).
4) Double Rear wheel drive (tenaga penggerak pada dua pasang roda belakang).
b. Berdasarkan cara dumping
1) End – dump : mengosongkan muatan ke belakang.
2) Side – dump : mengosongkan muatan ke samping
3) Bottom – dump : mengosongkan muatan ke bawah.
2.1.4 Alat Pendukung Pencucian
a. Jig
Jig adalah salah satu alat pemisahan mineral antara konsentrat dengan tailingyang
memanfaatkan gaya berat jenis mineral dengan menggunakan medium air sehingga
membentuk suatu lapisan sesuai dengan berat jenis mineral tersebut. Tipe – tipe jig adalah :
1. Pan American Jig (P.A. Jig)
Pan American Jig memakai saringan tetap disetiap tangki yang berbentuk cone yang
berhubungan dengan membran. Ukuran setiap kompartemen 1050 x 1050 mm. Air tambahan
masuk melalui pipa di bawah kerucut dalam tangki dan dapat diatur untuk setiap tangki.
Penggeraknya menggunakan esentrik dengan motor listrik dan gear box.
2. Yuba Jig
Pada Yuba jig, gerakan membrannya tegak lurus dengan gerakan isapan. Letak membran
melekat rapat pada dinding tangki sebelah luar, tipa kompartemen dapat diatur panjang
dorongan (stroksinya sendiri-sendiri). Penggeraknya menggunakan pulsator dengan motor
listrik dangear box.
2.2 Prinsip Kerja jigging
Konsentrat keluar dari spigot
Prinsip kerja proses jigging adalah apabila terjadi pulsion pada siklus jigging maka lapisan
pemisah (bed) akan terdorong naik, sehingga bijih timah pada lapisan bedakan merenggang
karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh mineral berat untuk
menerobos bed masuk ke dalam tangki Pan American Jig dan keluar melalui spigot sebagai
konsentrat sedangkan mineral ringan akan terbawa oleh aliran horizontal diatas
permukaan bed dan akan terbuang sebagai tailing.Pada saat terjadi suction, bed menutup
kembali sehingga mineral berat berukuran besar dan mineral ringan berukuran besar tidak
berpeluang masuk ke saringan. Jadi mineral berat berukuran besar akan mengendap di
atas bed untuk menunggu kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan mineral ringan
berukuran besar akan terbawa dengan aliran arus horizontal.
Sakhan (Sluice Box)
Sakhan yang disebut juga sluice box digunakan untuk mencuci bijih timah.
Sebagaimana pemisahan material dengan prinsip gaya gravitasi dengan kemiringan shakan 3-
5˚.
Monitor (Nozzle)
Monitor berfungsi sebagai alat pemberai kaksa pada stockpile dengan cara
menyemprotkan air berkecepatan tinggi dan bertekanan sekitar 3 – 4 atm.
Motor Pompa Semprot
Motor pompa semprot (MPS) adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk
menghisap air sebagai air semprot.
Mesin Pompa Air (MPA)
Mesin Pompa Air berfungsi untuk memompa air yang berasal dari
kolong (front kerja) menuju bandar untuk underwater.
Motor Pompa Air (MPA)
Motor pompa Air (MPA) ini berfungsi untuk memompa air yang berasal dari
kolong (front kerja) menuju bandar keliling yang dibuat mengelilingi daerah kerja (kolong)
untuk mengamankan kolong dari limpahan air dari luar yang akan menuju ke kolong
(front kerja).
4.1 Proses Penambangan Bijih Timah
Penambangan bijih timah ditambang besar nudur hilir menggunakan metoda tambang terbuka
(open pit mining).
4.1.1 Tahan pengupasan OB
Tahap pertama yang dilakukan pada proses penambangan bijih timah adalah
mengambil tanah penutup yang berada diatas lapisan kaksa (pasir yang mengandung
timah). Pengupasan tanah penutup ini mutlak diperlukan agar bisa mengambil bijih
timah/kaksa yang ada dilapisan tanah penutup tersebut. Pengupasan ini harus sangat
diperhatikan agar ongkos produksi tidak terlampau besar yaitu dengan tetap memperhatikan
lokasi dumping. Setelah tanah penutup ini telah diangkut oleh dumptruck lalu akan diletakkan
di tempat pembuangan mineral yang tidak berharga (tailing disposal).
4.1.2 Penggalian Lapisan Kaksa
Tahap kedua yang dilakukan adalah kegiatan penggalian lapisan kaksa yang dilakukan untuk
memperoleh lapisan kaksa di kolong (front kerja) dengan menggunakan alat –
alat berat. Kolong kerja merupakan ruang kerja untukpengambilan bahan
galian (lapisan kaksa), yang mana kolong kerja harus dibuat saluran air terlebih dahulu yang
berguna untuk memudahkan aliran air ke tempat yang
diinginkan (tempat underwater), menyatukan aliran air dari aliran – aliransekitar kolong lain
yang tidak teratur, mengontrol aliran air ke front kerja,membuang air yang berlebih dengan
diarahkan ke pipa isap yang dibantu oleh mesin pompa air.
4.1.3 Pemuatan Dan Pengangkutan Kaksa
Tahap selanjutnya adalah kegiatan pemuatan dan pengangkutan kaksa yang dilakukan untuk
memuat kaksa dengan menggunakan backhoe dan ditumpahkan ke dalam bak
pada dumptruck dimana kapasitas bucket 0,8 m3 lalu kemudian diangkut ke stockpile. Jumlah
bucket berisi kaksa yang ditumpahkan ke dumptruck adalah 6, dengan begitu dapat diketahui
jumlah kaksa yang diangkut oleh dumptruck yaitu 4.8 m³/rit, ini jauh dari kapasitas
asli dumptruck yaitu ± 49 m³/jam, dan pada kenyataannya dumptruck biasanya hanya
mengangkut 6 – 7 kali ke stockpileselama 1 (satu) jam.
4.1.4 Penumpahan Kaksa di Stockpile
Tahap selanjutnya adalah kegiatan penumpahan dan
penumpukankaksa di stockpile. Stockpile adalah sebuah tempat penampungan sementara
untuk menampung kaksa (pasir yang mengandung timah) sebelum kaksa tersebut dilakukan
proses pencucian. Dengan ukuran dimensi stockpile adalah 35 meter x 15 meter x 3 meter.
Di stockpile Tambang Besar Nudur Hilir, terdapat 2 buah monitor dengan
ukuran nozzle atau bagian ujung dari monitor yaitu 3 inchi yang berfungsi
sebagaialat semprot dengan cara menyemprotkan air berkecepatan tinggi yang bertekanan 3 –
4 atm dan digunakan untuk memberai endapan bahan galian agar terlepas (terberai) yang
mana diperlukan debit air yang cukup banyak serta untuk melakukan pencampuran agar
menjadi pulp dan mendorong kaksa menuju launder.
4.2 Pencucian
Pada tahap ini merupakan awal dari proses mekanisme pencucian bijih timah yang
dilakukan oleh Tambang Besar Nudur Hilir karena kaksa yang diperoleh dari tambang masih
memiliki kadar sangat rendah sehingga diperlukan pengolahan dalam bentuk pencucian
mineral ikutan dengan menggunakan sistemjigging yang berfungsi untuk memisahkan
material pengotor yang ikut bersama dengan bijih timah yaitu pasir karena bentuk dari
lapisannya berupa kaksa (pasir yang mengandung bijih timah).
Pada proses pencucian ini membutuhkan persedian air yang banyak apabila tidak
mencukupi maka proses pencucian tidak dapat berjalan. Proses awalnya yaitu
melalui launder yang merupakan suatu bak yang berfungsi untuk
menghubungkanstockpile dengan alat saring
putar. Material kaksa (berbentuk pulp) yang telah mengalir
pada lubang launder selanjutnya akan menuju ke saring putar.4.2.1 Saring Putar
Kaksa yang berasal dari tambang memiliki ukuran yang tidak seragam, hal ini akan
mempersulit dalam pemisahan mineral di jig. Sehingga diperlukan adanya proses untuk
menyeragamkan ukuran butir tersebut. Penyeragaman ukuran butir dilakukan dengan
menggunakan saring putar atau conical screen. Dalam proses ini pengolahan ini diharapkan
mendapatkan perolehan yang kadarnya berkisar 20% - 40%. Alat penyaring Berfungsi untuk
menyaring / memisahkan material pengotor yang berukuran besar seperti bongkahan tanah
liat, batu krikil agar tidak mengganggu proses selanjutnya dan batang penyaringnya di pasang
di ujung luar bak penampung dengan jarak antar batang yaitu 2 cm dan panjang sekitar 3 m,
sehingga bongkah batuan yang berukuran lebih dari 2 cm tidak akan masuk ke dalam jig,
sedangkan batuan yang berukuran lebih kecil 2 cm, akan lolos dan langsung masuk ke
dalam store bak.
4.2.2 Store Bak
Store bak berfungsi untuk membagi kaksa yang keluar dari pipa penyalur yangberasal dari
saring putar dan menuju ke tiap unit jig primer. Store bak ini terbuat dari besi dengan panjang
bak 4.12 meter, lebar 5.52 meter, tinggi 1.21 meter dengan kemiringan 10º. Cara kerjanya
aliran pulp yang mengalir melewati store bak akan terhambat karena pada bagian akhir dari
bak ini terdapat 4 buah lubang pipa yang berdiameter 10 inchi sehingga sebagian aliran akan
tertahan pada bagian besi dari bak dan yang lainnya akan masuk melalui lubang pipa tersebut.
Berdasarkan berat jenis, bijih timah mempunyai berat jenis lebih berat daripada dari pasir
maka pasir akan cenderung untuk mengalir bersama aliran air dan bijih timah ini akan lebih
cepat mengendap di bagian bawah dari bak
penenang tersebut. Material kaksa (pulp) selanjutnya akan masuk ke dalam
proses jiggingyang diawali dengan dialirkannya pulp menuju jig primer.
4.2.3 Jig Primer
Jig adalah salah satu alat pemisahan mineral antara konsentrat dengan tailingyang
memanfaatkan gaya gravitasi yaitu dari berat jenis mineral dengan menggunakan medium air
sehingga membentuk suatu lapisan yang sesuai dengan berat jenis mineral tersebut. Jig yang
dipakai di Tambang Besar Nudur Hilir saat ini adalah type Pan American Jig (PA)
berkapasitas 120 m3/jam.Keuntungan bila menggunakan Pan American Jig yaitu gerakan
membran sejajar dengan gerakan tekanan dan isapan sehingga pembagian air melalui
saringan merata dan dapat memberikan panjang dorongan yang lebih besar sehingga
kekuatan isapan akan lebih kuat. Kerugian apabila menggunakan Pan American
Jig yaitu mekanik penggerak (mesin esentrik) mudah rusak maka memerlukan perawatan
yang lebih serius, dan bila spigot buntu / tersumbat, membran akan mudah lepas.
Pada pencucian di jig primer ini terdapat empat unit jig yang beroperasi, dan
masing-masing menjadi 3 kompartemen setiap jalurnya, yaitu kompartemen A, B, dan C.
Pada satu unit jig terdapat 6 cell atau mempunyai 6 spigot, maka dalam pencucian ini terdapat
24 spigot. Pukulan penggerak jig juga perlu diperhatikan jika pukulan penggerak jig terlalu
kecil maka material akan sulit untuk turun karena materialnya mengambang dan
menyebabkan bed jig (hematite) tersumbat. Ukuran panjang pukulan penggerak jig adalah
kompartemen A = 10 – 17 mm, kompartemen B = 8 – 10 mm, kompartemen C = 6 – 8 mm.
Panjang pukulan penggerak jig kompartemen A lebih besar karena agar bijih timah yang
masuk terlebih dahulu ke jig primer akan terhisap oleh kompartemen A sehingga akan
mengurangi hanyutnya bijih timah (losses). Ukuran jumlah pukulan jig adalah kompartemen
A = 130 – 140 kali/menit, kompartemen BC = 160 – 170 kali/menit.
4.2.4 Jig Clean Up
Proses pencucian pada Jig Clean Up Konsentrat dari hasil tahap pencucian
sebelumnya dialirkan melalui sebuah pipa terbuka yang merupakan umpan bagi jig clean up.
Pada tahap pencucian ini digunakan dua unit jig yang mempunyai 2 jalur aliran setiap unitnya
dan mempunyai 3 kompartemen pada setiap unitnya yaitu kompartemen A, kompartemen B
dan kompartemen C, maka Jig ini mempunyai jumlah cell sebanyak 12 cell atau mempunyai
12spigot. Panjang pukulan penggerak jig clean up yaitu kompartemen A = 8 – 10 mm,
kompartemen B = 4 – 7 mm, kompartemen C = 3 – 5 mm.
Panjang pukulan penggerak jig clean up, kompartemen A lebih besar karena agar bijih
timah yang masuk terlebih dahulu ke jig clean up akan terhisap oleh kompartemen A
sehingga akan mengurangi hanyutnya bijih timah (losses). Jumlah pukulan penggerak jig juga
perlu dilakukan pemeriksaan, pengukuran dan penyetelan kembali disesuaikan dengan
kebutuhan proses jika terjadi perubahan sewaktu jig sedang beroperasi maupun jika terjadi
perubahan ukuran butiran kasiterit. Ukuran jumlah pukulan jigadalah kompartemen A = 140
kali/menit, kompartemen BC = 200 kali/menit.
4.2.5 Jig Clean Up
Proses pencucian pada Jig Clean Up Konsentrat dari hasil tahap pencucian
sebelumnya dialirkan melalui sebuah pipa terbuka yang merupakan umpan bagi jig clean up.
Pada tahap pencucian ini digunakan dua unit jig yang mempunyai 2 jalur aliran setiap unitnya
dan mempunyai 3 kompartemen pada setiap unitnya yaitu kompartemen A, kompartemen B
dan kompartemen C, maka Jig ini mempunyai jumlah cell sebanyak 12 cell atau mempunyai
12spigot. Panjang pukulan penggerak jig clean up yaitu kompartemen A = 8 – 10 mm,
kompartemen B = 4 – 7 mm, kompartemen C = 3 – 5 mm.
Panjang pukulan penggerak jig clean up, kompartemen A lebih besar karena agar bijih
timah yang masuk terlebih dahulu ke jig clean up akan terhisap oleh kompartemen A
sehingga akan mengurangi hanyutnya bijih timah (losses). Jumlah pukulan penggerak jig juga
perlu dilakukan pemeriksaan, pengukuran dan penyetelan kembali disesuaikan dengan
kebutuhan proses jika terjadi perubahan sewaktu jig sedang beroperasi maupun jika terjadi
perubahan ukuran butiran kasiterit. Ukuran jumlah pukulan jigadalah kompartemen A = 140
kali/menit, kompartemen BC = 200 kali/menit.
4.2.6 Komponen Penting pada Pencucian
Sebelum sampai pada tahap akhir dari pencucian, ada komponen-komponen yang juga
membantu pada saat proses pencucian, adapun komponen-komponen itu adalah :
1. Esentrik merupakan salah satu alat penggerak di pencucian yang dipergunakan pada
type Pan American Jig (PA). Esentrik ini berfungsi untuk merubah gerakan berputar yang
ditimbulkan oleh gear box (gear motor) menjadi gerakan turun naik (vertikal). Alat ini
berfungsi untuk menimbulkan isapan (suction) dan tekanan (pulsion) pada permukaan bed
jig.
2. Bed merupakan lapisan material diatas saring jig, yang terdiri dari hematitedan dalam
proses jigging ini bed material sangat berperan penting, karenabed material ini berfungsi
sebagai material pemisah antara mineral utama dan mineral pengotornya. Berdasarkan
kondisi di atas, maka bed materialperlu ditambah atau diganti dengan butiran bed
material yang berukuran 1 – 2 cm sesuai dengan prosedur yang ada. Pengisian
batu hematite / bed jigtidak boleh terlalu penuh atau setinggi rooster atas (100 mm)
sebaiknya diisi 70 – 90 mm sehingga menyisakan ruang kosong ± 10 – 30 mm. Hal ini
dilakukan untuk menyediakan ruangan bagi mineral yang belum sempat terhisap menjadi
konsentrat agar terlindungi dari pengaruh kecepatan aliran (crossflow) diatas
permukaan jig sehingga tidak terdorong dan hanyut bersama tailing akibat kecepatan aliran
(crossflow)
3. Fungsi kecepatan aliran adalah untuk membawa material ringan baik yang berukuran
besar atau kecil. Kecepatan aliran diatas permukaan jig perlu dirawat / dikendalikan sesuai
dengan standar, karena jika kecepatan aliran terlalu deras maka akan mengakibatkan bijih
timah dan mineral berharga lainnya hanyut bersamatailing. Cara menahan kecepatan aliran
bila sudah melebihi standar adalah memasang sisir penahan (riffles) berfungsi untuk menjaga
agar material tidak ikut terbuang bersama tailing dan berfungsi juga untuk mengunci saringan
agar tetap diam di ujung kompartemen terakhir jig bersangkutan.
5. Pada Jig primer tipe Pan American ini dilengkapi dengan afsluiter. Terdapat
24 afsluiter pada jig primer dimana setiap 1 jig primer mempunyai 6 afsluiter yaitu kran air
yang berfungsi untuk mengatur pemasukan air (underwater) ke dalam tangki Jig, yang
dihubungkan dengan sebuah pipa besi yang dipasang secara permanen. Air (underwater)
yang akan dimasukkan ke dalam tangki Jig primer berasal dari bak penampungan (header
tank) yang berada di atas Jig dan disalurkan melalui pipa besi.
6. Header tank adalah tempat penampungan air yang berfungsi untuk menampung air
tambahan dari underwater, dimana air yang masuk ke dalam jig clean up 200 lt/menit apabila
air tambahan tersebut tidak ditampung terlebih dahulu di dalam header tank akan berakibat
cukup besar kinerja Jig. Air tersebut diambil dari bandar / saluran underwater dengan
menggunakan pompa underwaterdimana bandar ini menjadi satu dengan settling
pond sehingga dapat diupayakan air yang berasal dari kolong ini dapat terendapkan dan dapat
memperoleh air yang bersih untuk proses pencucian tetapi kenyataannya berbeda karena
terlalu banyaknya tailing pada disposal tailing hingga tailing mengotori aliran air
padaunderwater maka air yang dihasilkan masih keruh dan terjadi kedangkalan akibat banyak
lumpur yang terendapkan.
berikut merupakan proses penambangan yang dilakukan pada TB Nudur Hilir,
diantaranya: