alasan penambahan bahan salep_roy
TRANSCRIPT
Alasan Penambahan Bahan
A. Betametason
1. Menurut OOP, hal 734
Betametason adalah stereoisomer dari dexametason, dimana gugus
metil pada C16 berada dalam posisisi beta. Daya antiradangnya pada
penggunaan lokal lebih ringan. Zat ini digunakan dalam tetes mata
sebagai diNa-fosfat 0,1%, dalam salep sebagai valerat 0,1% atau
dipropionat yang dua kali lebih kuat 0,05% (DIPROSONE)
2. Menurut PIO, 2009
Betametason digunakan dalam penggunaan topikal 0,1%
3. Menurut Fater edisi V, hal. 515
Betametasone (betametason valerat), penggunaan topikal 0,01; 0,1%
B. Vaselin album
1. Menurut IMO, hal. 52
Dasar salep hidrokarbon terdiri dari vaselin putih, vaselin kuning,
campuran vaselin dengan malam putih, malam kuning, parafin cair,
parafin padat, jelene dan minyak tumbuhan.
C. Propil paraben
1. Menurut Ansel, hal. 510
Preparat farmasi setengah padat seperti salep sering memerlukan
penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba pada formulasi obat
untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang terkontaminasi.
2. Menurut Martindalle 26, hal 1522
Metil, etil, propil, butil dan benzena, ester P, hidroxy bermoal acid dan
garam-garamnya digunakan sebagai pengawet dalam kosmetik dan
sediaan pharmaceutical antara lain: krim, emulsi dan lotion.
3. Menurut Exipient 5
Digunakan sebagai bahan pengawet terhadap antimikrobial pada
kosmetik, produk makanan dan formulasi obat efektif dan berspektrum
luas terhadap mikrobial. Konsentrasinya 0,2% b/v.
4. Menurut Exipient 6, hal 596
Propil paraben digunakan sebagai zat pengawet antimikroba dalam
ranges 0,01%-0,6%
5. Menurut Lathman, hal. 1122
Bahan pengawet ditambahkan pada sediaan semipadat untuk
mencegah kontaminasi, kemunduran dan kerusakan oleh bakteri,
karena sebagian besar komponen dalam sediaan ini dapat bertindak
sebagai substrat bagi antimikroorganisme.
D. α-tokoferol (vitamin E)
1. Menurut Exipient 5
Berfungsi senagai antioksidan dan agen obat sumber vitamin E, kaya
dan efektif sebagai antioksidan. α-tokoferol biasanya digunakan dalam
konsentrasi 0,001-0,005% v/v
2. Menurut Martindalle 35
Aksi biologis utama vitamin E dikenal sebagau proteksi
polyunsakurated asam berlemak dan jadi membran oksidasi dapat
dicegah oleh vitamin E.
3. Menurut PIO
Vitamin E berfungsi mencegah oksidasi untuk lemak tidak jenus
didalam membran, mencegah hemolisis sel darah merah.
Farmakologi
Betametason dapat diabsobsi di saluran cerna, juga pada pemberian
secara lokal. Saat digunakan secara lokal, khususnya pada penggunaan
transdermal atau pada kerusakan kulit, sejumlah betametason dapat
diabsorbsi dan selanjutnya memberikan efek sistemik.
Indikasi:
Terapi preuritis, eritema dan pembengkakan dikaitkan dengan dermatosis
dan sebagian lesi paoriasis
Kontraindikasi:
Inveksi virus, seperti varisela dan vasmia, sirkulasi tak sempurna dengan
nyata. Tidak dianjurkan untuk pruritis dan jerawat.
Efek samping:
Absorbsi melalui kulit dapat mensupresi adrenal dan sindrom cushing
tergantung luas permukaan kulit dan lama pengobatan. Pada kulit dapat
terjadi peningkatan lebar dan buruknya infeksi yang tidak diobati, penipisan
kulit dan perubahan struktur kulit, dermatitis kontak, dermatitis perioral.
Timbul jerawat atau memperparah jerawat, dipigmentasi sedang dan
hipertrikosis.
Interaksi:
Dengan obat lain, tidak aktif dengan karbon aktif, As. Salisilat