alamat web

11
http://eprints.ums.ac.id/12224/1/DAFTAR_ISI.pdf Indonesia merupakan salah satu pusat keaneka-ragaman hayati terpenting di dunia dengan tingkat endemisme tertinggi. Dengan 25.000 spesies tumbuhan berbunga, Indonesia memiliki 10% dari seluruh spesies tumbuhan berbunga dunia. Selain itu, Indonesia juga memiliki 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia, dan 16% spesies burung. Sementara itu di perairan, kurang lebih 25% spesies ikan dunia ada di Indonesia. Semua kekayaan alam dan hayati tersebut merupakan aset yang tak ternilai. Kekayaan daratan dan perairan baik perairan darat maupun perairan laut ini sudah selayaknya dilestarikan. Pelestarian alam dan sumber daya hayati ini secara berkelanjutan dalam jangka panjang sangat penting, karena kelestarian hidup di masa depan bergantung pada kelestarian alam dan lingkungan. Kawasan Bukit Semarang Baru mulai mengembangkan fasilitas - fasilitas perkotaan seperti perdagangan jasa, fasilitas pendidikan, fasilitas hiburan dan rekreasi, fasilitas kesehatan, fasilitas perkantoran dan fasilitas umum lainnya, Hal ini dikarenakan Kawasan BSB merupakan Kawasan yang memiliki Lokasi strategis sehingga dapat diakses dengan mudah, Kemudian kawasan BSB ini juga merupakan kawasan perbukitan yang memiliki potensi alam yang indah dan udara yang sejuk sehingga memiliki daya tarik yang besar untuk dikunjungi, pemerintah kota Semarang berupaya untuk meningkatkan daya tarik Kawasan Bukit Semarang Baru sebagai “Kota Baru”. perkembangan dalam segala bidang pun memberikan dampak semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat, kebutuhan semakin bertambah, serta sifat konsumerisme manusia semakin mengemuka. Dan saat ini aktualitanya di Semarang, Khususnya pada Kawasan Semarang Barat belum terdapat sebuah fasilitas komersial sebagai tempat rekreasi dengan fasilitas-fasilitas tempat hiburan dan taman hijau yang diharapkan dapat menjadi icon baru di kota Semarang dan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi pada sector perdagangan dan jasa disekitarnya disamping untuk pengembangan wisata dalam kota. Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan Perencanaan dan Perancangan sebuah tempat wisata di Kawasan Semarang Barat tepatnya di Bukit Semarang Baru yang diharapkan dapat menjadi alternative dalam upaya menghidupkan serta daya tarik kawasan tersebut, Sehingga dapat sedikit memecahkan konsentrasi public di Kawasan Kota yang sudah terlalu padat dengan berbagai kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan

Upload: arif-custom-celebs

Post on 12-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ini adalah alamat web yang sangat bisa anda pakai dimanapun ana berada. makasih yah

TRANSCRIPT

Page 1: Alamat Web

http://eprints.ums.ac.id/12224/1/DAFTAR_ISI.pdf

Indonesia merupakan salah satu pusat keaneka-ragaman hayati terpenting di dunia dengan tingkat endemisme tertinggi. Dengan 25.000 spesies tumbuhan berbunga, Indonesia memiliki 10% dari seluruh spesies tumbuhan berbunga dunia. Selain itu, Indonesia juga memiliki 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia, dan 16% spesies burung. Sementara itu di perairan, kurang lebih 25% spesies ikan dunia ada di Indonesia. Semua kekayaan alam dan hayati tersebut merupakan aset yang tak ternilai. Kekayaan daratan dan perairan baik perairan darat maupun perairan laut ini sudah selayaknya dilestarikan. Pelestarian alam dan sumber daya hayati ini secara berkelanjutan dalam jangka panjang sangat penting, karena kelestarian hidup di masa depan bergantung pada kelestarian alam dan lingkungan. Kawasan Bukit Semarang Baru mulai mengembangkan fasilitas - fasilitas perkotaan seperti perdagangan jasa, fasilitas pendidikan, fasilitas hiburan dan rekreasi, fasilitas kesehatan, fasilitas perkantoran dan fasilitas umum lainnya, Hal ini dikarenakan Kawasan BSB merupakan Kawasan yang memiliki Lokasi strategis sehingga dapat diakses dengan mudah, Kemudian kawasan BSB ini juga merupakan kawasan perbukitan yang memiliki potensi alam yang indah dan udara yang sejuk sehingga memiliki daya tarik yang besar untuk dikunjungi, pemerintah kota Semarang berupaya untuk meningkatkan daya tarik Kawasan Bukit Semarang Baru sebagai “Kota Baru”. perkembangan dalam segala bidang pun memberikan dampak semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat, kebutuhan semakin bertambah, serta sifat konsumerisme manusia semakin mengemuka. Dan saat ini aktualitanya di Semarang, Khususnya pada Kawasan Semarang Barat belum terdapat sebuah fasilitas komersial sebagai tempat rekreasi dengan fasilitas-fasilitas tempat hiburan dan taman hijau yang diharapkan dapat menjadi icon baru di kota Semarang dan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi pada sector perdagangan dan jasa disekitarnya disamping untuk pengembangan wisata dalam kota. Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan Perencanaan dan Perancangan sebuah tempat wisata di Kawasan Semarang Barat tepatnya di Bukit Semarang Baru yang diharapkan dapat menjadi alternative dalam upaya menghidupkan serta daya tarik kawasan tersebut, Sehingga dapat sedikit memecahkan konsentrasi public di Kawasan Kota yang sudah terlalu padat dengan berbagai kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumber daya lahan pertanian. Pengembangan agrowisata buah di kawasan BSB sangat tepat keberadaannya disamping mengangkat hasil buah-buahan di kota tersebut juga menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani/masyarakat sekitar lokasi wisata

Page 2: Alamat Web

http://eprints.upnjatim.ac.id/1413/1/1.pdf

Resor Agrowisata Buah merupakan hasil dari sebuah upaya pengembangan potensi alam yang ada di kota Batu dengan memanfaatkan kebun buah sebagai sarana wisata. Adanya resor Agrowisata Buah ini akan menjadi icon baru bagi industri pariwisata yang ada di kota Batu, serta dapat meningkatkan kembali jumlah wisatawan yang ada, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daeran kota Batu yang terletak di provinsi jawa timur serta menambah devisa Negara. Menghadirkan sebuah Resor Agrowisata Buah ini merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan orang untuk mencari suatu ketenangan dengan mencari suasana baru untuk berekreasi dengan sensasi memetik buah yang didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan. Lokasi tapak yang berada di kota Batu, desa punten, Kecamatan bumiaji, sangat mudah dijangkau dan memudahkan wisatawan untuk berkunjung/menginap di Resor Agrowisata Buah ini. Kondisi lahan yang berada di daerah pegunungan dan berkontur serta berada pada area perkebunan sangat berpengaruh terhadap perancangan Resor Agrowisata Buah, sehingga tema yang diambil adalah “Bersahabat dengan Alam”, dengan tujuan untuk memberikan kombinasi atau hubungan timbal balik antara lingkungan pegunungan dan perkebunan dengan lingkungan yang akan terbangun, yaitu berupa resor. Serta meminimalisasi kerusakan alam. Untuk meminimalisasi kerusakan alam serta mengoptimalkan potensi alam yang ada, maka Resor Agrowisata Buah ini menggunakan konsep Rumah Panggung, sehingga bisa mewujudkan bangunan yang bersahabat dengan alam.

Pariwisata merupakan salah satu sector non-migas yang sangat potensial dalam peningkatan devisa negara. Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang terletak pada posisi silang antara dua benua (benua Asia dan benua Australia) dan dua samudera (samudera Hindia dan samudera Pasifik) serta terletak pada garis khatulistiwa. Memiliki kekayaan alam yang begitu indah sehingga dapat mengundang para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menikmatinya. Jawa Timur sebagai salah satu propinsi di pulau Jawa, dikenal dengan berbagai obyek wisatanya yang sangat potensial dengan daya tariknya masing- masing. Seperti halnya yang terdapat di kota Batu dimana menjadi salah satu tujuan bagi wisatawan. Kota Batu menjadi salah satu bagian dari provinsi Jawa Timur yang letaknya berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan di sebelah Utara serta kabupaten Malang di sebelah Timur, Selatan dan Barat. Wilayah kota ini berada di ketinggian 680 – 1200 meter permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 15-19 0 C dan curah hujan yang cukup tinggi. Udara segar nan sejuk dan dikelilingi bukit-bukit indah menjadi daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan kota-kota lain. Kota batu yang pernah dijuluki “De Kleine Switzerland” atau Swiss kecil di pulau Jawa yang mempunyai banyak potensi alam yang menawan, misalnya perkebunan Apel yang membentang luas di kaki pegunungan Panderman, Arjuno dan gunung Banyak menjadikan surga yang tak ternilai bagi buminya. Sehingga Kota Batu dikenal sebagai pemasok buah Apel berkualitas di Jawa Timur & propinsi lainnya di Indonesia. Suasana rileks dan tenang serta pemandangan yang berupa perbukitan dengan latar belakang deretan pegunungan sangat menunjang untuk dijadikan sebuah tempat wisata agro dengan fasilitas resort sebagai sarana penunjang bagi wisatawan yang ingin beristirahat. Tempat tersebut dapat menawarkan lokasi Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.2 wisata yang dapat dikunjungi, selain menikmati sensasi memetik buah secara langsung, wisatawan juga dapat menikmati fasilitas resort yang memiliki keindahan alam. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung atau beristirahat. Berdasarkan potensi alam dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan tempat ini merupakan salah satu obyek wisata yang memiliki nilai jual yang tinggi. Wisatawan yang berkunjung meliputi wisatawan domestik dan wisatawan Asing, fasilitas penginapan yang sudah ada di Batu antara lain :

Page 3: Alamat Web

Hotel, Resort, dan Villa. Yang mempunyai tingkatan kelas yaitu kelas berbintang sebagai tempat menginap oleh Wisatawan kelas menengah ke atas, dan kelas melati sebagai hunian wisatawan kelas menengah ke bawah. Tabel 1.1 berikut ini merupakan data jumlah tamu menurut asal tamu dan jenis kelas penginapan serta jumlah pengunjung obyek wisata di Batu yang diambil dari BPS kota Batu dari tahun 2002 sampai 2006. Tabel 1.1 Jumlah Tamu Hotel di Batu Berbintang Melati Tahun Asing Domestik Asing Domestik Jumlah 2002 2003 2004 2005 2006 4.704 3.911 4.089 5.282 4.636 150.251 145.195 157.591 162.751 150.847 403 204 107 124 172 215.723 269.007 297.476 305.745 279.478 371.081 419.187 459.263 473.906 435.088 Sumber : BPS Kota Batu Berdasarkan data statistik di atas dapat diketahui jumlah tamu yang datang di kota batu pada tahun 2002 – 2005 mengalami peningkatan sebesar 20%, sedangkan pada tahun 2005 – 2006 mengalami penurunan sebesar 2%. Sebagai upaya untuk meningkatkan kembali jumlah tamu yang datang ke kota Batu, salah satunya yaitu dengan menyediakan Agrowisata Buah. Dari jumlah rata-rata tamu yang datang ke kota Batu, dapat disimpulkan bahwa tiap tahun berjumlah ± Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.3 400.000 orang. Dengan klasifikasi jumlah tamu asing lebih memilih tempat untuk menginap di kelas berbintang, sedangkan tamu domestik lebih memilih tempat untuk menginap di kelas melati. Banyaknya jumlah tamu yang datang ke kota Batu dikarenakan banyaknya tempat wisata menarik yang disediakan. Salah satunya adalah Agrowisata. Dimana tempat wisata tersebut mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan yaitu memetik buah secara langsung dari pohonnya. Tetapi tempat wisata tersebut belum dilengkapi dengan fasilitas Resort sebagai tempat peristirahatan atau penginapan bagi wisatawan. Dengan adanya permasalahan tersebut maka ”Resort Agrowisata Buah” cukup memiliki peran dalam mengembangkan nilai wisata sekaligus menjadi salah satu pendukung informasi untuk perkebunan buah. Selain untuk menginap dan merasakan indahnya kota Batu, wisatawan asing maupun domestik dapat sekaligus menikmati hasil perkebunan buah. 1.2. Tujuan Perancangan Tujuan yang dikembangkan dari obyek perancangan Resor Agrowisata Buah di Kota Batu ini adalah sebagai berikut : Meningkatkan potensi alam setempat bagi pengembangan industri Pariwisata yang ada pada saat ini yang belum dikembangkan secara optimal. Membantu pemerataan pembangunan tempat pariwisata yang berada di kota Batu. Meningkatkan pendapatan daerah kota Batu, Provinsi Jawa Timur dan Devisa Negara. Mengembangkan potensi alam yang ada dan menjadikanya sebagai sebuah icon baru di kota Batu. Menarik wisatawan sebanyak – banyaknya untuk berkunjung / menginap di dalamnya. Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.4 1.3. Batasan dan Asumsi Perencanaan kebutuhan fasilitas Resort Agrowisata Buah di Batu perlu diberikan batasan dan asumsi dengan tujuan pembahasan perancangan yang lebih terarah. Adapun batasan perencanaan adalah : Resor Agrowisata Buah direncanakan berdasarkan standar bintang 4, sehingga kebutuhan yang di rencanakan disesuaikan dengan standar resort bintang 4. Kepemilikan proyek adalah pihak swasta perorangan. Dalam Agrowisata direncanakan untuk perkebunan buah Apel, Jeruk dan Strowberry. Asumsi perencanaan : Lahan yang diasumsikan dalam kondisi siap bangun. Pengguna bangunan adalah wisatawan domestik dan manca negara. Perencanaan bangunan ini dapat menampung kebutuhan sampai 10 tahun mendatang. Kepemilikan proyek Sistem pengelolaan Resort Agrowisata Buah ini dikelola oleh pihak swasta. Dalam hal ini pihak pengelola dengan pembagian tugas dan spesialisasi tersendiri. Dianggap bahwa dana yang dipersiapkan untuk membangun proyek Resor Agrowisata Buah yang direncanakan adalah milik swasta baik perorangan maupun kelompok yang bekerja sama dengan pihak swasta lain yang berkepentingan. 1.4. Tahapan Perancangan Penyusunan laporan perencanaan dan perancangan pusat Agrowisata di kota

Page 4: Alamat Web

Batu ini dilakukan dengan beberapa tahapan rancangan, seperti terlihat pada gambar 1.1, yaitu : Interpretasi Judul Suatu tempat peristirahatan atau kawasan wisata yang berada pada sebuah kawasan pegunungan yang menghadirkan suasana perkebunan buah dengan tujuan untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga yang sengaja direncanakan dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam maupun luar ruangan serta Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.5 hasrat ingin mengetahui sesuatu serta keperluan usaha lainya yang didalamnya terdapat berbagai informasi tentang buah dari Kota Batu yang langsung dapat dinikmati dan dibeli. Identivikasi masalah. Identivikasi masalah dimaksudkan untuk mengetahui apa masalah yang terjadi pada saat ini agar pemecahannya tidak meleset dari apa yang dimaksudkan dan yang diinginkan. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan melalui : - Studi Literatur Dilakukan guna mendapatkan data-data yang berhubungan dengan Resor Agrowisata Buah yang ada di Indonesia, yang menyangkut persyaratan dan peraturan dalam segi perencanaan dan perancangan fasilitas serupa dan semua kegiatan penunjang yang ada. - Studi Kasus Adalah sebuah studi terhadap obyek kasus riil atau obyek yang telah ada sesuai dengan obyek rancang guna memperkuat data – data yang dibutuhkan dalam proses perancangan. - Obyek Kasus Pustaka Studi yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengenal lebih dalam pada bangunan sejenis untuk mendapatkan gambaran – gambaran tentang arsitektural dimana hal tersebut dijadikan pertimbangan menuju arah perencanaan yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan. Analisa Data Mengidentifikasi masalah dengan penelahan kondisi fisik resor, dengan memperhatikan segi kenyamanan bagi pemakainya. Serta mengidentifikasi kondisi alam sekitarnya. Perumusan Konsep Perancangan Dengan mempelajari literatur dan studi tipologi bangunan sejenis yang telah ada. Sehingga muncul konsep rancangan, yang berisi ide olah tapak dan bentuk bangunan. Yang tentunya disesuaikan dengan kondisi alam sekitarnya.

Propinsi Jawa Timur yang juga merupaka

Page 5: Alamat Web

n daerah tujuan wisata di Indonesia memiliki banyak obyek wisata yang memiliki daya tarik sendiri-sendiri, diantaranya adalah Kawasan Wisata Sarangan yang terletak di lereng gunung Lawu dengan ketinggian 1200 m dpl tepatnya berada di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Kota Magetan adalah kota kecil dengan sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Kota ini memiliki potensi kekayaan alam indah dan masih alami karena terletak di daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang belum tercemari berbagai macam polusi udara sehingga merupakan tempat tujuan rekreai para wisatawan dari berbagai daerah yang nyaman untuk melepaskan kepenatan dari kesibukan sehari-hari. Obyek wisata alam utama yang dimiliki Kabupaten Magetan ini adalah obyek-obyek Kawasan Wisata Sarangan yang merupakan pintu gerbang pariwisata Jawa Timur dari arah barat serta berdekatan dan berbatasan dengan obyek wisata Tawang Mangu Karanganyar Jawa Tengah sehingga Kawasan Wisata ini mempunyai lokasi yang sangat strategis dalam pengembangan kepariwisataan. Hal ini ditunjang dengan adanya pembangunan jalan baru yang lebih landai dan mudah ditempuh yang menghubungkan Kota Magetan (Jawa Timur) dengan Kota Karanganyar (Jawa Tengah) sebagai jalur alternatif baru (Bp. Hari Santoso), Dinas Pariwisata Magetan, 2001). Fenomena yang ada sekarang adalah bahwa Kawasan Wisata Sarangan ini kurang mampu menarik minat para pengunjung wisata lebih lama tinggal untuk menikmati atau melakukan kegiatan wisata terhadap obyek wisata yang ada karena kurangnya fasilitas penunjang yang ada dari segi kualitas dan kuantitas. Salah satu upaya untuk menarik minat wisatawan lebih lama tinggal adalah penyediaaan sarana akomodasi berupa hotel berbintang sebagai tempat peristirahatan & rekreasi dalam melakukan kegiatan wisata. Permasalahan yang ada sekarang adalah bahwa pembangunan sarana perhotelan yang ada di Kawasan Wisata Sarangan saat ini berpusat di sekitar Telaga Sarangan sebagai pusat kawasan wisata dan kurang merespon dengan baik terhadap kondisi site yang sangat memerlukan pengolahan dengan baik karena sulitnya mendapatkan lahan datar di sekitar telaga. Maka perkembangan perhotelan yang ada memanfaatkan lahan dengan kemiringan yang tinggi dengan pe

Page 6: Alamat Web

ngolahan bangunan yang kurang baik. Hal ini terlihat pada kurangnya pemecahan yang baik terhadap penyediaan tempat parkir, ruang-ruang transisi, ruang terbuka serta kenyamanan pencapaian pada bangunan. Kurangnya ruang-ruang terbuka menyebabkan pusat kawasan wisata ini menjadi sangat padat akan bangunan-bangunan yang kurang tertata dengan baik. Pemusatan penyediaan fasilitas penunjang wisata tanpa pengolahan yang baik ini akan dapat mengurangi citra lingkungan yang ada. Pemecahan masalah ini adalah dimungkinkan adanya penyebaran penyediaan fasilitas penunjang wisata perhotelan yang juga bertujuan untuk mengoptimalkan terhadap keseluruhan obyek wisata yang ada. Kemungkinan lainnya adalah dengan adanya perencanaan dan perancangan fasilitas perhotelan di pusat kawasan wisata sebagai lokasi potensial utama dengan merespon secara baik terhadap lingkungan sekitar sehingga mampu meningakatkan citra kawasan wisata yang ada. Secara arsitektural, tampilan bangunan penginapan hotel berbintang yang ada kurang menarik dan belum mampu menampilkan ciri & karakter yang mampu mengangkat nilai kawasan sehingga mampu menarik kunjungan wisata di Kawasan Wisata Sarangan. Arsitektur Organik dengan dengan acuan Frank Lloyd Wright merupkan bentuk arsitektur modern yang sangat mempertimbangkan aspek kontekstual dalam perancangan sebuah bangunan. Disamping itu karya-karya arsitektur Frank Lloyd Wright memiliki pemecahan yang bagus dari segi estetis yang banyak mempengaruhi desain-desain arsitektur lainya. Dengan pendekatan arsitektur ini diharapkan mampu memberikan karakter bangunan resort hotel yang menarik serta selaras dengan lingkungannya untuk meningkatkan daya tarik kawasan setempat. Berdasarkan uraian diatas, dibutuhkan perencanaan dan perancangan hotel resort berbintang di Kawasan Wisata Sarangan dengan penekanan desain Arsitektur Organik Frank Lloyd Wright untuk meningkatkan fasilitas penginapan yang ada sehingga mampu menjaga dan menarik jumlah pengunjung wisata dimasa yang akan datang sebagai salah satu usaha pengoptimalan potensi kepariwisataan yang ada pada kawasan wisata ini. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dari pembahasan ini adal

Page 7: Alamat Web

ah untuk mempelajari, mengungkapkan, dan merumuskan masalah-masalah yang berkaitan dengan Resort Hotel di Kawasan Wisata Sarangan. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk menghasilkan sebuah pedoman perencanaan dan perancangan bangunan Resort Hotel di Kawasan Wisata Sarangan. 3. Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data primer maupun sekunder, menggambarkan permasalahan yang ada, untuk kemudian dianalisa menuju ke sebuah kesimpulan, sehingga muncul program dan konsep dasar dalam perencanaan dan perancangan arsitektur. Dalam pencarian data ditempuh dengan cara : a)Wawancara, untuk mendapatkan informasi dari nara sumber dan pihak yang terkait mengenai permasalahan yang ada. b)Studi literatur, untuk mendapatkan data yang didapat dari pustaka-pustaka yang berhubungan dengan judul diatas. c)Observasi Lapangan, dilakukan dengan pengamatan langsung pada lokasi atau tapak perencanaan. 4. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan yang digunakan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini ditentukan pada hal-hal yang berada pada lingkup pemikiran arsitektur, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mengikutsertakan bidang ilmu lain terutama yang berkaitan dengan kegiatan dan masalah Resort Hotel di Kawasan Wisata Sarangan, sejauh masih berkaitan dan mendukung permasalahan yang akan dibahas. 5. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan pada laporan ini, adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, lingkup pembahasan, metode pembahasan, sistematika pembahasan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur. BAB II LANDASAN TEORI Menguraikan tentang keberadaan tinjauan-tinjauan umum hotel serta tinjauan

Page 8: Alamat Web

tentang Resort Hotel. BAB III TINJAUAN RESORT HOTEL DI KAWASAN WISATA SARANGAN Menguraikan tentang keberadaan Resort Hotel di Kawasan Wisata Sarangan serta studi banding. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Menguraikan tentang kesimpulan, batasan-batasan dan anggapan. BAB V PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menguraikan tentang pendekatan dan kriteria perencanaan dan perancangan. BAB VI LANDASAN KONSEPTUAL DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menguraikan tentang landasan konseptual dan program perencanaan dan perancangan dengan pendekatan arsitektur yang digunakan.