al-bayyinatul ilmiyyah...“seandainya aku mempunyai doa yang mustajab, maka aku tidak akan...
TRANSCRIPT
Judul Asli :
א� �����א���� ���
Edisi Indonesia :
DOA KEBAIKAN UNTUK PEMIMPIN
Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI
Desain Sampul : Hafizhah
Setting Isi : Irfan
Penerbit : Pustaka Al-Bayyinah
Jl. Medayu Utara No. 4
Surabaya
Telp. 0856-55865618
Cetakan Pertama :
24 Rabi’ul Akhir 1442 H / 09 Desember 2020 M
albayyinatulilmiyyah.wordpress.com
DAFTAR ISI
Halaman
BASMALAH …................................................... i
SAMPUL DEPAN …........................................... iii
DATA BUKU ….................................................. v
DAFTAR ISI ….................................................... vii
MUQADDIMAH ................................................. 1
KHATIMAH ........................................................ 11
MARAJI’ .............................................................. 13
1
MUQADDIMAH
Keberadaan seorang pemimpin dalam suatu
komunitas merupakan hal yang penting. Dengan adanya
pemimpin, maka jalur instruksi menjadi jelas sehingga
akan mendatangkan banyak kebaikan. Karena demikian
pentingnya keberadaan seorang pemimpin, untuk tiga
orang yang akan bepergian bersama mereka harus
menunjuk seorang pemimpin rombongan. Pemimpin
inilah yang akan menentukan; kapan memulai perjalanan,
dimana tempat istirahat dan lain sebagainya.
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri y, bahwa
Rasulullah a bersabda;
� � �� א �� �� �� �� � �� � �� �� �� �� �� �� �� �� ��� �� א �� �� �� �� �� ��.
“Apabila tiga orang keluar dalam suatu perjalanan,
maka hendaknya mereka menunjuk salah satu dari
mereka menjadi ketua (rombongan).”1
Bahkan para ulama’ telah bersepakat bahwa shalat
jama’ah dapat dilakukan oleh dua orang; satu orang
menjadi imam (pemimpin) dan yang yang lainnya
menjadi makmum. Sebagaimana diriwayatkan dari Malik
bin Huwairits y, ia berkata;
1 HR. Abu Dawud : 2608. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 500.
2
”Dua orang laki-laki mendatangi Nabi a karena hendak
bepergian, maka Nabi a bersabda;
�� �!�� "��$�א ����% א �� �&�' �( �� א �� �&�' א ��$� �� א �� כ�&� "� �����* "��א �&א כ�&� �� �, .��כ�
”Jika kalian berdua bepergian, maka kumandangkanlah
adzan lalu iqamah, kemudian hendaklah orang yang
lebih tua di antara kalian mengimami kalian berdua.”2
Jika dalam komunitas yang berisi dua atau tiga
orang saja perlu menunjuk seorang pemimpin, maka
untuk komunitas yang lebih besar dari itu tentunya lebih
membutuhkan adanya pemimpin. Suatu daerah bahkan
negara yang berisi banyak menusia tentu membutuhkan
adanya pemimpin.
Taat Kepada Pemimpin
Instruksi seorang pemimpin –yang sesuai dalam
kewenangannya- harus dijalankan oleh para anggota.
Seluruh anggota harus mentaati pemimpinnya, selama
bukan merupakan kemaksiatan kepada Allah q. Karena
roda kepemimpinan tidak akan berjalan tanpa adanya
ketaatan terhadap pemimpin. ‘Umar y pernah
mengatakan;3
2 Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 630, lafazh ini miliknya dan Muslim
: 674. 3 Beliau adalah seorang Khulafaur Rasyidin yang wafat tahun 23 H
di Madinah.
3
- �. א/� �� �0 �1 "2 �� �� א�3 �& �( �2 �� - �� א�3 �& �4�1 "2 �� �5 �� ���� �2 �6"$ �� �� 2" �7�1א�3 �� �. א/� �� �� �2 ��.
“Sesungguhnya Islam tidak terbagun, kecuali dengan
persatuan. Tidak ada persatuan, kecuali dengan
kepemimpinan. Tidak ada kepemimpinan, kecuali dengan
ketaatan.”4
Ahlus Sunnah meyakini wajibanya taat kepada
para pemimpin kaum muslimin. Allah q berfirman;
�89 �8 א א*":� �;<8�� �=�> ��? �@ �� �A�� �� � "Bא א= �C� �A�� א= �C �= �� �D א א*�"��*��� <�כ��� �� �� �� ��� �Eא
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah q,
taatilah Rasul dan pemimpin di antara kalian.”5
Jika seorang pemimpin telah dinobatkan maka ia
harus ditaati, meskipun ia adalah seorang hamba sahaya.
Sebagaimana diriwayatkan dari Al-‘Irbadh bin Sariyah
y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
4 Jami’ Bayanil ‘Ilmi, 1/62.
5 QS. An-Nisa’ : 59.
4
�� �� �F �� כ� ���1 �' �G �= � "Bא H �� "I*א �& �J �� "7*א�3 א �� �� �� �K �3 �, L� א �� �, �M Nא�
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kapada
Allah q serta senantiasa mendengar dan taat (kepada
pemimpin), meskipun (yang memimpin kalian adalah)
hamba sahaya (dari) Habasyah (Etiopia).”6
Seorang muslim tetap harus taat kepada
pemimpinnya, meskipun ia diperlakukan tidak baik oleh
pemimpinnya. Diriwayatkan dari ‘Ubadah bin Shamit y,
bahwa Nabi a bersabda;
כ� �� �� כ� �� �� כ� �M �7 <� �� �� כ� �� �I �8 �� כ� �� �J �� �� �A �J �� �� �3 �I &� �� א� �� �� � �K �� 2" �� כ� �� ;� א �Q �� �1 �= �R �� כ� א*� א �� =� �� כ� א� �K �� �� כ� �� �� �3 .� �� .��K �� �C �S �� L =� כ� �8
“Dengarkan dan taatilah (pemimpin kalian) dalam
keadaan sulit atau mudah, dalam keadaan suka atau
terpaksa, meskipun engkau diperlakukan dengan tidak
baik. Meskipun hartamu dirampas dan punggungmu
dipukul, kecuali dalam perkara kemaksiatan.”7
6 HR. Tirmidzi : 2676 dan Abu Dawud : 4607, lafazh ini miliknya.
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul
Jami’ : 2549. 7 HR. Ibnu Hibban : 4562. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam At-Ta’liqatul Hisan : 4547.
5
Tidak Boleh Menghina Pemimpin
Seorang muslim tidak diperbolehkan untuk
menghina pemimpin. Diriwayatkan dari Abu Bakrah y
ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;
�� �@ �� �� �� �� �K�7 א � "Bא �Kא �� � �Eא � �/ �T �� ��� �6 א$� "Bא.
“Barangsiapa yang menghinakan penguasa Allah q di
bumi, maka Allah q akan menghinakannya.”8
Cara Menasihati Pemimpin
Apabila seorang melihat kekurangan atau
kemungkaran pada pemimpinnya, jika mampu hendaknya
ia menasihati pemimpin tersebut secara tertutup, bukan di
khalayak umum. Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Iyadh
bin Ghanim y, Rasulullah a bersabda;
�� <� �U �3 א$� כ� @� �� �V �$ �S �� �W � �* �: �� X �� �7 �Kא �� ��א ;� �1 �6 &� ��� כ� �8 �3 �� �$ �� L� �� �* �� �% �� �: �1 �� �� �V �� �* �� �Y �Z �1 �6 �� �0 �K �! �, �� �; �! 2" �� א �� ;� �� ,� א .�X �* �6 :� א*" �� H �: �X �3 �� �� �6 א*" ]" �� �� !� א�K כ�
“Barangsiapa yang ingin menyampaikan nasihat kepada
penguasa, maka janganlah ia menyampaikannya secara
terang-terangan. Hendaknya ia pegang tangan penguasa
8 HR. Tirmidzi : 2224. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani
5 dalam Shahihul Jami’ : 6111.
6
dan berduaan dengan penguasa tersebut. Jika penguasa
menerima nasihatnya, itulah (yang diharapkan). Namun
jika tidak, maka ia telah menunaikan kewajibannya atas
penguasa dan hak penguasa atasnya.”9
Namun jika ia tidak mampu menasihati
pemimpinnya, hendaknya ia bersabar dan ia tidak boleh
keluar dari jama’ah kaum muslimin. Diriwayatkan dari
Ibnu ‘Abbas p, dari Nabi a, beliau bersabda;
�� �@ �/ �� �� H �@ �� �� �� �� �V �\ �� L] �8 כ� א �� �� �6 �� �� �� �S �, �� �3 �� �� �6 �� �0 "$ �6 �� �@ .�L �" �� א�� )� �L '� �� �� א_� �� 2" �� א_� &� א �� �L ,� \� �� א�3 &� �4 א*� � א/� ��
“Barangsiapa yang melihat pada pemimpinnya sesuatu
yang ia benci, maka hendaklah ia bersabar atas hal
tersebut. Karena barangsiapa yang meninggalkan
jama’ah (persatuan kaum muslimin) satu jengkal
kemudian ia meninggal dunia, kecuali ia meninggal
dunia seperti mati jahiliyah.”10
9 HR. Hakim : 5269.
10 HR. Bukhari : 7054, lafazh ini miliknya dan Muslim : 1849.
7
Tidak Boleh Memberontak Kepada Pemimpin
Seorang muslim dilarang untuk memberontak
kepada pemimpin kaum muslimin. Diriwayatkan dari
Ummu Salamah i, bahwa Rasulullah a bersabda;
� �� �� �� �K =� כ� '� �� �K �� �& �@ �3 �� �b �1 �� �c �� �� כ� <� �C �� �� �= �K �� �a '� �� א �� �� �� :א=� א*� !� �J א�Q �� �� �a �1 /� @� �� @� כ� *� �� �� �� �� �� כ� $� �� @� �� �� �$ �G �aא �� �; ��e �! �D�2 :א �� �F א=� �" א.
“Akan memimpin kalian para pemimpin yang kalian
mengetahui dan kalian mengingkari. Barangsiapa yang
mengetahui, (maka) ia telah berlepas diri. Barangsiapa
yang mengingkari, (maka) ia telah selamat. Akan tetapi
orang yang ridha dan mengikutinya.” Para Sahabat
bertanya, “Bolehkah kami memerangi mereka?”
Rasulullah a menjawab, “Jangan selama mereka masih
mendirikan shalat.”11
Diriwayatkan pula dari ‘Ubadah bin Shamit y, ia
berkata;
�K�� �1 �8א �C �> �3 א �� "I*א f �& �J �� "7*א�3 א �� �� �� �� �> �M �7 �> �� כ� �� א �� ��א <� �� �3 �I �� �$ �� �8 א �I �� �$ �� א �� � �� L. �3 �� �� �> �� א �� �K �2 �$ �> �gא �h � �Eא �� �� �� �� �� �6 �� "2 �� �K �a �� כ� א�� �� L� �1 א "= L�� @� �� �� כ� �� <� א �3 א "B�1 �6 �� �� א �� �� Kא.
11
HR. Muslim : 1854.
8
“Kami berbai’at (kepada Rasulullah a) untuk
senantiasa mendengar dan taat (kepada para pemimpin)
baik dalam perkara yang kami senangi atau yang kami
benci, dalam kesusahan maupun dalam kemudahan,
demikian pula ketika pemimpin mementingkan diri
mereka sendiri. Kami tidak diperbolehkan untuk
mencabut urusan kepemimpinan dari orang yang
menjabatnya, kecuali jika kalian melihat adanya
kekafiran yang nyata, yang kalian memiliki keterangan
yang nyata di hadapan Allah q.”12
Mendoakan Kebaikan Untuk Pemimpin
Seorang muslim hendaknya mendoakan kebaikan
untuk para pemimpinnya. Karena baiknya pemimpin
akan membawa kebaikan untuk orang-orang yang
dipimpinnya. Berkata Al-Fudhail bin Iyadh 5;13
��� "2 א �� �;�' �� �C א )� �� L��1א �4�' �I �� L. �= �3 �[ ���* "K�� �=�* �K�7א �� <I*א.
“Seandainya aku mempunyai doa yang mustajab, maka
aku tidak akan memberikannya kecuali kepada para
pemimpin.”14
12
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 7056 dan Muslim : 1709. 13
Beliau adalah seorang Tabi’ut Tabi’in yang wafat tahun 187 H di
Makkah. 14
Syarhus Sunnah, 328.
9
Mendoakan kebaikan untuk para pemimpin
merupakan salah satu ciri pengikut Sunnah. Berkata
Imam Al-Barahari 5;
�6"$�� ���� �7א�K ��א�3 �� <I*א f�� �3 �= �3 ���8 �Z �( ���U�8 א*�" א /� �� �� �� �3 ���8 �Z �( ���U�8 א*�" א /� �� �� �� -H L= �� �i ��א �F �K�7א �� <I��* =
� "Bא � א �\ �K �� ��"> �� �6"$�� ���� �j ��א�3 �� "S*�1א.
“Jika engkau melihat seseorang yang mendoakan
keburukan untuk penguasa, maka ketahuilah bahwa ia
adalah pengikut hawa nafsu. Jika engkau melihat
seseorang yang mendoakan kebaikan untuk penguasa,
maka ketahuilah bahwa ia adalah pengikut Sunnah, insya
Allah.”15
Mendoakan kebaikan untuk para pemimpin
merupakan bagian dari aqidah Ahlus Sunnah. Imam Abu
Ja’far Ath-Thahawi 5 menyebutkan dalam kitabnya
Al-‘Aqidatuth Thahawiyah di poin yang ke-72;16
�K �� �� א$� /� =� �� �� .� �2 �� א �� <� '� &" �3 �� �� f �k� �� �� H �Y א*� �� $� �2 �� �� $� �2 �� א�� א/� )� ;� �� �� �3 =� �3 ���2 �� - �$ �> �lm �h �8 L� -�� ;� '� א�A �3 @� �� א
15
Syarhus Sunnah, 328. 16
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 321 H.
10
�� �$ �� �A H �3א �' �; �� �� �@ �A �3א �� � "B�3 א "l �� �( "Z �� �� �8 �n L� �� - �* א �� �� $� �� - �� �� �C �S &� א �1 �� �� �� %� �8 ;� *� =� �3 ���1 "S*א �� �j �� א� �&* �C ��א.� א.
“Kami tidak memperbolehkan keluar dari para imam dan
para penguasa kami, meskipun mereka tidak baik. Kami
tidak boleh mendoakan kejelekan kepada mereka dan
tidak boleh melepaskan tangan dari ketaatan kepada
mereka. Kami berpendapat bahwa taat kepada penguasa
termasuk ketaatan kepada Allah r yang wajib, selama
mereka tidak memerintahkan kepada kemaksiatan. Kami
juga mendoakan kebaikan dan keselamatan kepada
mereka.”17
�/ �= ���� �. �2 �� �o�� �F�� "� �6 א�*�";� �� א �� �&�* �� �; �G ��� �� "� $�א- א�*�";� �@ �� �& �� �I א*�&� �� �5 �� �� �pא� �j �� �F �� �� �; �� �� �F
“Ya Allah, perbaikilah para pemimpin kami. Berikanlah
taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara
terbaik bagi mereka, bagi Islam dan kaum muslimin”
17
Al-‘Aqidatuth Thahawiyah, 16.
11
KHATIMAH
Ketika kaum muslimin bersabar dalam menjalankan
perintah Allah q, meninggalkan larangan-Nya, berupaya
untuk mendakwahkan agama-Nya dan mereka yakin
terhadap ayat-ayat Allah q, niscaya Allah q akan
menjadikan para pemimpin mereka adalah para
pemimpin yang baik, yang menunjukkan kepada
kebenaran. Allah q berfirman;
<�א �� �C �( �� "8 L� "&�k�� �� �;�> �� �� �� �; �� �� �, �F א $�א *�&" �� ���% �1 �K �=�$א כ� א א ��<�=� �8=� �89�1א�a<�א �! �K.
“Kami jadikan di antara mereka para pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka
sabar dan mereka meyakini ayat-ayat Kami.”18
Berkata sebagian ulama’;
�1 "S*א*� �� �� ,� א �� �G �� �@ �a �> �Dא � �pא�� �� א �� �� ��� @� �8 � א*
“Dengan kesabaran dan keyakinan akan dicapai
kepemimpinan dalam agama.”19
18
QS. As-Sajdah : 24. 19
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1243.
12
Ketika seorang muslim mengharapkan tegaknya
daulah Islam di buminya, maka hendaknya terlebih
dahulu ia menegakkan syari’at Allah q pada dirinya.
� א �� *� �� ]� =� &� �� !� �� �p �� �� �5 �� �� �$ �� �I כ� �� �a �G �� �* כ� �� �� �� �� �/ �Q כ� ��
“Tegakkan daulah Islam pada diri-diri kalian, niscaya
akan tegak daulah Islam di bumi kalian.”20
�6 �, �W �F ��f א�*��6 �� �3 �� �� "& �W <�א �� ��� �,�$ f�� �3 � "Bא f"� �F �� �� �C �& �(�� �@- �@ �� �&�� �C ��q א*� �/ � " �B �� �& �W�*א �K�� א$�א �= �3 �[ �� ��? ��.
Semoga shalawat (dan salam) senantiasa tercurahkan
kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para
Sahabat semuanya. Penutup doa kami, segala puji bagi
Allah Rabb semesta alam.
*****
20
At-Tauhid Awwalan, Al-Albani.
13
MARAJI’
1. Al-Qur’anul Karim.
2. Al-‘Aqidatuth Thahawiyah, Abu Ja’far Al-Waraq
Ath-Thahawi.
3. Al-Jami’ush Shahih: Shahihul Bukhari,
Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari.
4. Al-Jami’ush Shahih: Sunanut Tirmidzi, Abu ’Isa
Muhammad bin ’Isa bin Saurah At-Tirmidzi.
5. Mustadrak ’alash Shahihain, Abu ’Abdillah
Muhammad bin ’Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi.
6. Shahih Ibni Hibban, Abu Hatim Muhammad bin
Hibban Al-Busti.
7. Shahih Muslim, Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-
Qusyairi An-Naisaburi.
8. Shahihul Jami’ish Shaghir, Muhammad
Nashiruddin Al-Albani.
9. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-
Asy’ats As-Sijistani.
10. Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, ‘Imaduddin Abul Fida’
Isma’il bin ‘Umar bin Katsir Al-Qurasyi Ad-
Dimasyqi.
14