akuntansi universitas_bab 6

Upload: derrot

Post on 11-Jul-2015

339 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AKUNTANSI UNIVERSITASUniversitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan keilmuan dan kejuruan dalam bidang ilmu pengetahuan yang berbeda,dengan adanya bidang ilmu yang berbeda bararti universitas sebagai institusi dapat memberikan pelayanan keilmuan kepada masyarakat, yang dimaksud masyarakat dalam hal ini adalah masyarakat yang strata sosialnya cukup signifikan secara intelektual .dengan demikian hal tersebut harus menjadi perhatian bagi penyelenggara universitas. Universitas adalah salah satu bagian dari organisasi yang mempunyai aktifitas melayani kepentingan public. Public universitas adalah mahasiswa ,sedangkan organisasi sector public lainnya adalah rumah sakit, perusahaan kereta api, PLN, Telkom dan lainnya yang menyangkut pelayanan public. Organisasi sektot public mempunyai karakteristik tersendiri dibandingkan dengan organisasi komersial (perusahaan profit motif) perbedaan yang paling mencolok adalah dalam kepemilikan (ownership). Dalam hal kepemilikan pada perusahaan (organisasi komersial) ditandai dengan kepemilikan saham atau jumlah saham yang disetor yang selanjutnya disebut modal saham (capital stock). Pada organisasi sector public kepemilikan tidak ditandai dengan kepemilikan saham. Hal ini dapat dilihat dari dana yang dihimpun berasal dari public. Sedangkan pengertian public menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah masyarakat , orang banyak dan rakyat,sehingga universitas yang merupakan bagian dari organisasi sector public maka yang harus dipenuhi terutama pertanggungjawaban baik dari segi keuntungan maupun kinerja harus disampaikan kepada public. Dalam kehidupan sehari-hari keberadaan organisasi sector public dapat kita lihat di sekitar kita. Instansi pemerintah, partai politik, tamir masjid,sekolah atau rumah sakit dan puskesmas. Semuannya adalah organisasi sector public. Semua organisasi tersebut menyediakan pelayanan bagi masyarakat. Mereka menyediakan pendidikan, menyediakan pendidikan, menyediakan listrik dan menyediakan jasa-jasa lainnya. Mereka memberikan layanan tersebut semata-mata untuk kesejahteraan (welfare) masyarakat. Organisasi sektorpublik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri .sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil bahkan bisa dikatakan sangat besar. Organisasi sector public juga melakukan transaksi-transaksi ekonomi dan keuangan . Tetapi bebeda dengan entitas ekonomi yang lain. Khususnya perusahaan komersial, dimana sumberdaya ekonominya bdikelola untuk tujuan profit. Organisasi sector public menjadi berdeda dan unik karena cirri-ciri sebagai berikut : 1. Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan financial 2. Dimiliki secara kolektif oleh public 3. Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan 4. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun opersi didasarkan pada consensus , kalau organisasi pemerintah melalui suatu badan legislative

Kita dapat menjumpai organisasi sector public ini dimana-mana.bahkan urusan kita sehari-hari tidak bisa lepas dari peran serta organisasi sector public yang ada disekitar kita itu. Secara umum terdapat 6 kelompok organisasi sector public, yaitu : 1. Lembaga pemerintah 2. Organisasi Agama, seperti MUI 3. Organisasi social 4. Yayasan 5. Institusi Pendidikan 6. Organisasi Kesehatan Meskipun mempunyai keunikan-keunikan seperti tersebut diatas, sebagai entitas ekonomi organisasi sector public tetap memiliki kesamaan dengan entitas bisnis lainnya. Beberapa kesamaan tersebut antara lain : 1. Keduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah sistem perekonomian nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumber daya dalam sistem perekonomian tersebut baik sember daya financial,modal maupun manusia. Keduannya saling bertransaksi dan saling membutuhkan. 2. Keduannya sama-sama menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk mencapai tujuan-tujuannya. 3. Keduanya mempunyai pola manajemen keuangan yang sama yang dimulai dari perencanaan sampai pengendalian dimana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhandalam hal ini. 4. Dalam beberapa hal,kedannyamempunyai output produk yang sama misalnya pemerintah menyediakan alat transortasi berupa bus DAMRI sementara ada juga pihak swasta yang bergerak di sector transportasi dan menyediakan sarana bus untuk masyarakat seperti bus way Secara umum, yang membedakan secara signifikan antara organisasi sektor public dan perusahaan adalah: 1. Tujuan Organisasi Perusahaan komersal bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham melalui penciptaan keuntungan sedangkan organisasi pemerintah mempunyai tujuahaan merupakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan. Dengan kata lain, perusahaan merupakan profitoriented sedangkan organisas non-profit-oriented. 2. Sumber-sumber pendapatan

Perusahaan komersial didamai melalui hasil operasi perusahaan bersangkutan selain investasi dan pemegang saham. Sementara itu,sesuai dengan tujuan, organisasi sector public mendanai opersasinya tidak melalui laba operasi tetapi melalui cara khusus yang disebut dengan involuntary financial resources contribution. Di organisasi pemerintahan cara seperti ini direalisasikan melalui pembayaran pajak atau retribusi. Bagi pemerintah daerah, termasuk sumber pendanaan bisa berupa iuran anggota atau subsidi dan sumbangan dan donator. 3. peraturan perundangan Organisasi sektor publik khususnya lembaga pemerintah harus melakukan aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pemerintah Indonesia misalnya, harus melakukan pembangunan jembatan karena diamankan dalam UUD 1945 untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, meskipun pembangunan jembatan tersebut tidak memberikan keuntungan bagi organisasi pemerintah bersangkutan. Bagi perusahaan komersial, mereka bisa memilih aktivitas mana yang akan dilakukan atau produk apa yang akan dibuat berdasarkan pertimbangan untung dan rugi. Perusahaan Komersial vs Organisasi Nirlaba vs Institusi Pemerintahan Dan paparan diatas, kita dapat mengatakan bahwa entitas ekonomi dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Perusahaan komersial yang bertujuan mencari profit Organisasi sektor publik yang tidak mencari profit

Dalam prakteknya, organisasi sector public jugadapat dibagi menjadi dua lagi yaitu yang dimiliki oleh swasta dan yang merupakan institusi pemerintahan. Organisasi sector public yang dimiliki swasta kita sebut dengan organisasi nirlaba, contoh yang sering kita jumpai adalah yayasan-yayasan yang dididrikan oleh suatu kelompok masyarakat. Sedangkan organisasi sector public yang dimiliki oleh pemerintah sering disebut sebagai organisasi sector publik seperti misalnya RSCM, Universitas Negeri (UI, UGM, ITB) atau yayasan yang dipunyai pemerintah.

Kepercayaan Publik Penyelenggaraan organisasi sector public memerlukan unsur kepercayaan (trust) dari public yang dapat diperoleh dengan melaksanakan aspek good corporate governance yaitu transportasi, akuntabilitas, partisipasi dan keadilan. Keempat aspek tersebut harus dianalisis etika dan moral. Hal ini juga harus sejalan bahwa penyelenggaraan organisasi sector public harus mengembangkan skill guna menciptakan etika kerja profesionalnya. Tanpa peningkatan kemampuan ini tidak akan ada penyelenggaraan organisasi sector public yang dapat memahami kejadian secara

menyeluruh dan hakiki. Kepercayaan mencakup hal timbale balik antara dua pihak. Pihak ini yang menaruh kepercayaan dan pihak yang memegang kepercayaan. Konsep kepercayaan berdasarkan pada kemampuan dan sifat seseorang. Kepercayaan yang salahgunakan (dikhianati) akibat dapat muncul dalam bentuk rasa malu atas investigasi perbuatan yang disangkakan, pemecatan, atau bahkan hukuman penjara bagi perusak kepercayaan publik. Etika dan Nilai Nilai Penyelenggaranorganisasi sektorpublik harus berpegangan kepada etika dan nilai nilai norma yang ada seperti tersebut pada moral philosophy bahwa moral (adalah suatu perangkat disiplin yang berhubungan dengan hal-hal yang baik dan buruk, benar atau salah dengan menggunakan ukuran norma atau nilai ( values) bercermin dari kutipan diatas maka setiap penyelenggara organisasi sector public dalam menjalankan aktifitasnya dihadapkan kepada masalah persyaratan salah, untuk itu nilai-nilai akan menjadi penting dalam hal ini . nilai memungkinkan untuk diprioritaskan , sehingga preferensi nilai-nilai lebih mundah untuk diartikulasikan. Nilai nilai dari administrasi public memiliki pengaruh pada keputusan yang dibuat untuk menghasilkan pengaruh pada keputusan yang dibuat untuk menghasilkan program yang harus menjadi tanggung jawabnya. Etika Organisasi Sektor Publik Pada organisasi yang bertujuan mencari laba fokus perhatian pada kepentingan share holder sehingga segala usaha diarahkan untuk memenuhi hal ini (memaksimalkan profit). Konsep good corporate governance mengakomodasi tercapainya keseimbangan antara penyelenggara organisasi dan publik dalam kepentingannya. Sehingga duatu organisasi sektor publik akan terlihat kwalitas suatu organisasi sektor publik akan terlihat kwalitas etika yang dimilikinya akibat tekanan dari publiknya. Publik percaya bahwa adanya tatanan nilai dan perilaku yang baik dalam bentuk komitmen untuk melakukan etika dari organ utama organisasi dan organ penunjang yang dianggap penting, akan sangat mempengaruhi bagaimana manajemen organisasi dilakukan. Etika Pejabat Publik Seseorang yang mendapat kepercayaan sebagai pejabat dalam suatu organisasi sektor. Publik harus mempunyai atau memerlukan etika jabatan untuk terciptanya corporasi publik yang bersih, kuat , efektif yang dapat diwujudkan dalam sistem sosial publik, pejabat yang posisinya sebagai puncak pimpinan cenderung secara sistemaytik mendapatkan dorongan dan telkanan dari luar yang kuat. Untuk menjauhkan dirinya darai konflik kepentingan terutama dalam memimpin suatu organisasai publik, karena itu pejabat publik harus membebaskan diri dari kepentingan kelompok atau orang-orang disekitarnya. Praktek Akuntansi Pada Organisasi Sektor Publik Sebagai sebuah organisasi yang menyelenggarakan kepentingan masyarakat dan menjalankan amanah keuangan yang tidak kecil, organisai sektor publik dituntut untuk memberikan akuntabilitas publik. Terkait dengan akuntabilitas, maka setiap organisasi penmerintahharus mempunyai sebuah sistem akuntansi yang dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut.

Sistem akuntansi tersebut tentu saja berbeda dengan yang banyak digunakan di perusahaan komerdsial mengingat berbagai hal yang menjadi perbedaan seperti dipaparkan di bagian sebelumnya. Dua hal yang menjadi ciri utama praktek akuntansi pada organisasi sektor publik adalah penggunaan akuntansi dana (Fund Accounting) dan penggunaan anggaran (Budget). Berikut akan dijelaskan tentang akuntansi dana dan anggaran secara sekilas, sementara penjelasan lebih detail akan diberikan dalam bab-bab tersendiri.

Akuntansi Dana (Found Accounting) Tidak seperti perusahaan swasta yang profit oriented, organisasi sektor publik mempunyai tujuan-tujuan yang spesifik. Dengan latar belakang seperti itu, perusahaan swasta dapat menggunakan sumber daya yang dipunyai untuk keperluan apapun, yang penting bagi mereka adalah adanya profit. Berbeda dengan organisasi sektor publik sektor publik dimana sumber daya yang ada harus digunakan dengan tujuan tertentu. Misalkan pemerintah menerima pinjaman dan bank dunia sebesar 10 milyar untuk pembangunan jalan dan jembatan. Maka, tidak ada pilihan lain bagi pemerintah selain menggunakan dana 1a0 milyar tersebut untuk pembangunan jembatan dan jalan. Contoh lain, sebuah institusi pendidikan mengandalkan pemasukan dananya dari para alumninya. Dalam memberikan sumbangan, para alumninya menghendaki tujuan-tujuan tertentu. Ada yang memberi sumbangan untuk keperluan pembangunan perpustakaan, ada pula yang memberi sumbangan khusus untuk beasiswa. Secara umum, sangat l;azim jika dari keseluryuhan dana yang dipunyai organisasi sektor publik, masing-masing mempunyai tujuan (pupose) sendiri-sendiri dalam penggunaanya, baik karena faktor eksternal (external restriction) maupun karena peraturan. Untuk mengakomodasi keadaan itu, organisas sector public membuat dana-dana dalam sistem akuntansinya. Pemasukan ya dipunyai organisasi sector public kemudian diklasifiksikan dalam dana-dana teresebut sesuai dengan tujuan dan maksud tertentu. Sistem dana ini dimaksudkan sebagai alat control apakah dana tertentu ela digunakan sesuai dengan tujuannya. Jadi, dana adalah sebuah akuntansi tersendiri yag terpisah berdasarkan tujuan tertentu. Dalam satu dana itu, terdapat kesatuan aku tersendiri yang terdiri aset,hutang,dan modal. Dan kesauuan dana-dana yang dipunyai organisasi sector public dapat digolongkan menjadi dua ,yaitu : Expendle Fund adalah dana-dana yang disediakan untuk membiayai aktifitasaktifitas yang bersifat non-bussiness, misalnya untuk penanggulangan bencana

Nonexpendle fund adalah dana yang berasal dan untuk untuk aktifitas-aktifitas yang bersifat bussines. Digunkan sebagai pendukung dan expendle fund.

Anggaran Dalam melaksanaka aktifitasnya organisasi sector pblik dibatasi dan dikontrol dengan anggarn. Fungsi angarn di organisasi sector public berbeda dengan anggaran yang kita pelajari di perusahaan komersia. Di perusahaan komersial, anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan keuangan. Di organisasi sector public selain berfungsi sebagai perencanaan keuangan, angaran juga berfungsi sebagai guidance atas aktifitas-aktifitas yang harus dilakukan.

Laporan Keuangan Universitas Laporan keuangan adalah merupakan refleksi dari kemampuan dan kinerja suatu perusahaan organisasi karena lapora keuangan dibuat untuk diketahui oleh pihakpiak yang berkepentingan (stakeholder) yang dapt dijadikan sebagai alat pengambil keputusan, penilaian dan kepercayn kepada organisasi yang memebuat laporan keuangan. Laporan keuangan unversitas adalah sangat penting untuk dibuat apalagi universitas merupakan bagian dari organisasi sector public mak laporan keuangannya haru disajikan kepada pubiknya (mahasiswa) selain sebagai bentuk pertanggungjawaban secara financial tetapi merupakan sesuatu agar mendapat kepercayaan oleh publknya sehingga akuntabilitas serta transparansi dapatkan diwujudkan dalam melasanakan aktifitas universitas. Sebagaiman telah disebut dimuka bahwa universitas adalah merupakan organisasi sector public maka formal struktur kewenangannya adalah dalam bentuk auntasi dana serupa dengn akuntansi dana utnuk unit-unit pemerintah. Keduanyan mencatat pendapata dan belanja utuk masing-masing dana, menggunakn anggara untuk merencanakan dan memonitor operasi, menggunakan sistem encumbrances untuk mencatat pesanan pembelian yang dilakukan, memilii transaksi dan transfer antar dana dn menyajikan neraca erta laporan operasi untuk periode berjalan. Akan tetapi terdapat perbedaan diantara keduanya dalam hal dana yang diterima. Akuntasi dana untuk universitas harus memisahkan restricted fund dan unrestricted fun. Pembatasan (restriction) yang dimaksud beasal dari pihak eksternal universitas. Pihak rektorat universitas juga dapat menyisikan uang untuk tujuan tertentu. Namun rektorat tidk boleh membatasi penggunaan suatu dana. Sehingga ketika istilah pembatasan digunakan dlm akuntansi dana untuk universitas, hal itu mengacu pada pembatasan dan pihak eksternal universitas atas penggunan suatu dana, bukan mengacu pada penyisihan dana secara internal. Ada 3 laporan keuangan yang harus dibuat oleh suatu universitas :

1. Statement of current funds revenue, expenditures, and other changes 2. Statement of change in fund balance 3. Balance sheet

Latar Belakang Perlunya Sistem Akuntansi Biaya di Sektor Pendidikan Sampai saat ini, pengkajian terhadap sistem akuntansi biaya sektor pendidikan sekolah belum pernah dilakukan. Selama ini, penelitian tentang administrasi keuangan sekolah, pengelolaan keuangan BP3, serta penghimpunan dana di sekolah masih lebih disukai. Pembahasan ini akan memberikan informasi tentang penghitungan biaya yang terjadi di sekolah. Dengan pembahasan tersebut, dapat diketahui berapa sesungguhnya kebutuhan dana setiap murid untuk mendapatkan standar pendidikan yang berkualitas. Identifikasi permasalahan perhitungan biaya di sekolah dasar dan menengah belum mampu menjawab tantangan era otonomi dan globalisasi secara optimal. Perhitungan biaya di sekolah dasar dan menengah yang ada selama ini masih sederhana dan belum mampu mengungkapkan informasi penting sebagai materi/landasan pengambilan keputusan, serta hanya sebatas informasi biaya per unit untuk belanja pegawai dan belanja non pegawai. Tujuan pembahasan sistem akuntansi biaya di sektor pendidikan sekolah adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan dana sekolah; Mengetahui penyebab utama biaya yang terjadi di sekolah; Memberikan informasi berupa laporan biaya yang akurat; Memberikan jaminan akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana dan pelaporannya; 5. Menghasilkan laporan biaya yang terkini sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengelola sekolah, terutama pada aspek keuangan. Landasan teori yang dipakai untuk memecahkan permasalahan perhitungan biaya di sekolah dasar dan menengah adalah dengan pendekatan akuntansi biaya tradisional dan Activity Costing System (ACS). Proses dan sistematika pemecahannya adalah melalui rincian tahap sebagai berikut : 1. Pemahaman mengenai pengertian biaya;

2. Klasifikasi dan identifikasi biaya-biay yang terjadi di sekolah ke dalam kattegoro tertentu dengan pendekatan ACS; 3. Pembuatan konsep penghitungan biaya baru yang akurat dan informative; 4. Simulasi aplikasi model perhitungan biaya. Sebagai langkah pertama, harus diketahui terlebih dahulu konsep biaya. Biaya adalah suatu bentuk pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan entitas. Di sekolah dasar dan menengah, sangat banyak macam dan jenis biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, tujuan sekolah adalah meningkatkan kualitas pendidikan secara umum terutama mencetak lulusan sesuai dengan standar criteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun entitas sekolah itu sendiri. Di sekolah dasar dan menengah negeri, standar pengelolaan administrasi dan keuangan serta pelaporan keuangan masih relatif sama dan terpusat. Hal ini membuat entitas pendidikan dasar dan menengah negeri harus mengembangkan penerapan standar sesuai dengan karakteristikdan kebutuhan yang dimiliki masing-masing sekolah, termasuk di dalamnya perhitungan dan pelaporan biaya. Informasi biaya memiliki nilai yang berarti bagi orang tua siswa, siswa, serta masyarakat pemerhati pendidikan maupun pendidikan maupun umum. Pelaporan biaya ini diharapkan menjadi dasar yang efektif bagi pertimbangan dan penilaian suatu entitas sekolah tertentu. Akuntansi Sektor Pendidikan Akuntansi sektor publik identik dengan akuntansi pemerintahan dalam suatu Negara. Hal tersebut memang tidak salah, tetapi akuntansi sektor publik sebenarnya lebih luas daripada sekedar akuntansi pemerintah. Sektor-sektor yang tidak difokuskan untuk meraih profit dan melayani kepentingan publik termasuk dalam cakupan akuntansi sektor publik. Sektor-sektor tersebut diantaranya adalah akuntansi rumah sakit, akuntansi yayasan, dan akuntansi sektor pendidikan. Pengelolaan akuntansi di sektor pendidikan atau sekolah memiliki peran penting dalam pembangunan Negara jangka panjang. Pengelolaan akuntansi yang tepat dan akurat akan memberikan informasi keuangan yang benar sehingga dapat menunjang proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembiayaan sekolah. Selain itu, pengelolaan sektor pendidikan dengan akuntansi akan menghasilkan efisiensi dalam sisi pembiayaan. Akuntansi Untuk Sektor Pendidikan Istilah akuntansi mulai dikenal pada awal tahun 60-an, ketika ilmu akuntansi Amerika Serikat mulai masuk ke Indonesia. Kata akuntansi berasal dari kata to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi sangat erat kaitannya dengan informasi keuangan.

Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pandang pemakai jasa akuntansi dan dari proses kegiatannya. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing sudut pandang : a. Sudut pandang pemakai; akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk membuat rencana yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh manajemen, pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, badan pemerintah dan sebagainya.

b. Sudut pandang proses kegiatan; akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Definisi ini menunjukkan bahwa akuntansi merupakan tugas yang kompleks dan menyangkut berbagai kegiatan. Era pasca reformasi melahirkan kembali semangat demokratisasi, akuntabilitas, dan transparansi dalam setiap aspek kehidupan manusia. Otonomi daerah telah membawa jiwa dan semangat tersebut dalam desentralisasi daerah. Dengan diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia, secara otomatis, masing-masing daerah akan berlomba-lomba untuk meningkatkan pendapatan daerahnya melalui berbagai usaha, seperti menggali potensi daerah seoptimal mungkin serta menggunakan sumber daya seefisien mungkin. Namun semenjak diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia, belum terlihat perubahan dan dampak yang signifikan bagi perkembangan serta peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah daerah pada umumnya terpaku pada pembangunan secara fisik semata dan keuntungan jangka pendek. Padahal, pemerintah daerah memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Desentralisasi dalam otonomi daerah berarti ada pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk menangani beberapa sector, seperti system birokrasi pemerintah, kesehatan, pendidikan, pariwisata, industri dan sektor lainnya. Salah satu sektor yang perlu mendapat perhatian serius adalah sektor pendidikan, mengingat pengelolaan sektor ini memerlukan perspektif jangka panjang. Sektor pendidikan merupakan investasi dalam pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia agar mampu mengolah sumber daya alam secara optimal untuk kemajuan daerah. Dalam era otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki wewenang seluas-luasnya untuk mengembangkan sektor pendidikan. Oleh karena itu, warna dan corak pendidikan di daerah tergantung pada komitmen dan kepedulian Bupati/Walikota sebagai Kepala Pemerintah Kabupaten/Kota. Seiring dengan berjalannya otonomi daerah, berlangsung pula globalisasi di mana tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini ke depan akan semakin berat. Dalam menghadapi tantangan tersebut, pendidikan menjadi pijakan dan arah roda perjalanan bangsa ini. Dalam pelayanan dan penyediaan pendidikan, terjadi persaingan antara sekolah swasta dan publik. Persaingan ini sering tidak diiringi dengan peningkatan

kualitas sekolah yang bersangkutan, baik pengajar, sarana dan prasarana, maupun lulusan sekolah tersebut. Terbatasnya alokasi dana dari pemerintah adalah suatu kendala yang tak urung membuat kualitas pendidikan sekolah belum juga beranjak. Namun, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai tolok ukur atas kualitas suatu sekolah. Sekolah harus menggunakan dana seefektif dan seefisien mungkin demi peningkatan dan pelayanan dan kualitas pendidikan sekolah. Apabila dana dari pemerintah tidak mencukupi, sekolah dapat mengupayakan melalui danan dari masyarakat. Pengelolaan dana harus dilandasi semangat akuntabilitas dan transparansi. Dengan pengelolaan dana yang transparan, masyarakat dapat mengetahui ke mana saja dana sekolah tersebut dibelanjakan. Selama ini sekolah hanya memiliki laporan-laporan dan surat-surat pertanggungjawaban sebagai bentuk transparansi pengelolaan keuangan sekolah. Saat ini, sekolah diharapkan memiliki laporan pertanggungjawaban, termasuk laporan keuangan sekolah yang terdiri dari neraca, laporan surplus defisit, laporan arus kas, serta perhitungan biaya yang dihabiskan oleh tiap siswa. Jadi, pemerintah maupun masyarakat dapat mengetahui dengan mudah berapa besar kebutuhan tiap murid dalam setiap bulan, semester, atau tahunnya. Sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan dan tindakan terkait dengan pembangunan sektor pendidikan. Peran dan Fungsi Akuntansi Dalam Dunia Pendidikan Peran dan fungsi akuntansi dalam dunia pendidikan adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam entitas pendidikan. Siklus Akuntansi Pendidikan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan penglahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam membuat atau mengambil keputusan. Dalam menyusun suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diterima secara umum, prinsip-prinsip akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dinamakan siklus akuntansi. Siklus akuntansi adalah proses penyediaan laporan keuangan organisasi selama suatu periode tertentu. Siklus akuntansi dapat dibagi menjadi pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan, yaitu penjurnalan tarnsaksi dan pemindahbukuan ke dalam buku besar, dan penyiapan laporan keuangan pada akhir periode. Pekerjaan yang dilakukan di akhir periode termasuk juga mempersiapkan akun untuk mencatat transaksi-transaksi pada periode selanjutnya. Banyaknya langkah yang harus ditempuh pada akhir periode secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan dilakukan pada bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan, dan pemindahbukuan selama periode berjalan membutuhkan waktu lebih banyak dibandingkan pekerjaan di akhir periode.

Alur proses akuntansi pendidikan dimulai dengan pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, serta persiapan untuk pencatatan transaksi berikutnya.

Siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu : 1. Tahap pencatatan; kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bukti transaksi serta bukti pencatatan. Kegiatan ini dilakukan dengan sarana buku harian atau jurnal untuk kemudian diposting berdasarkan kelompok ke dalam akun buku besar. 2. Tahap pengikhtisaran; kegiatan dalam tahap ini adalah sebagai berikut; penyusunan neraca saldo berdasarkan akun-akun buku besar, pembuatan ayat jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja, pembuatan ayat jurnal penutup, pembuatan neraca saldo setelah penutupan, dan membuat ayat jurnal pembalik. 3. Tahap pelaporan; dalam tahap ini, dilakukan penyusunan Laporan Surplus Defisit, Laporan Arus Kas, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan Dalam Akuntansi Pendidikan Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan menggambarkan pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembelanjaan. Berikut merupakan komponen-komponen Laporan Keuangan : 1. Neraca; ibarat sebuah foto, neraca hanya menampilkan gambaran institudi pendidikan pada saat tanggal neraca saja. Jadi, neraca merupakan sebuah gambaran posisi keungan dari suatu lembaga pada waktu tertentu. Pada umumnya, komponen neraca meliputi Aset yang terbagi menjadi Aset Lancar dan Aset Tetap, Kewajiban yang terbagi atas Kewajiban Lancar dan Kewajiban Jangka Panjang, dan Modal. 2. Laporan Surplus Defisit; merupakan laporan yang menggambarkan kinerja keuangan suatu entitas. Dalam konteks ini, kinerja adalah kemampuan suatu lembaga dalam menciptakan pendapatan. 3. Laporan Arus Kas; laporan yang menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi. Di dalam laporan ini, perubahan posisi kas dilihat dari 3 (tiga) sisi, yakni dari kegiatan operasi, pembiayaan, dan investasi. Sesuai dengan namanya, laporan ini akan memberikan informasi tentang arus kas masuk maupun keluar dari institusi pendidikan yang berguna untuk memberikan gambaran mengenai alokasi kas ke dalam berbagai kegiatan institusi pendidikan. Klasifikasi Biaya

Biaya diidentifikasikan dan diklasifikasi menurut sifatnya. Klasifikasi biayabiaya di entitas sekolah menurut sifatnya akan digunakan untuk mempertegas batasan, mempermudah perhitungan, dan menambah keakuratan pelaporan. Menurut sifatnya, biaya dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu : 1. Biaya langsung, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai proses pencapaian hasil dan tujuan seuatu organisasi. Di sekolah dasar dan menengah negeri, biaya langsung adalah biaya proses peningkatan kualitas siswa dan pencapaian tujuan utama sekolah yang tidak terpisahkan dari diri siswa serta berdampak terhadap siswa secara keseluruhan. Contoh biaya langsung adalah biaya praktikum, biaya ujian, biaya pemakaian laboratorium, dan sejenisnya. 2. Biaya tidak langsung, adalah komponen biaya penunjang atau pelengkap dari komponen biaya langsung. Dalam dunia pendidikan biaya tidak langsung merupakan komponen penunjang atau katalisator dalam proses belajar mengajar. Jadi, tujuan akhir sekolah dalam peningkatan kualitas lulusan dapat lebih sepat dicapai. Contoh biaya tidak langsung antara lain biaya kebersihan, bantuan dana kegiatan siswa, biaya kegiatan sosial, dan sejenisnya. Pada awalnya, komponen penyusun anggaran terdiri dari berbagai aktivitas yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Dari berbagai aktivitas tersebut, biaya pelaksanaannya terdiri dari dua komponen, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Dalam pembahasan bab ini, digunakan alat bantu penyusunan laporan biaya aktivitas, yaitu Activity Costing System (ACS), yang merupakan salah satu alat penghitungan biaya dalam pendekatan ekonomi. Menurut pendekatan ekonomi tersebut, biaya merupakan cerminan aktivitas yang dilakukan entitas bersangkutan, sehingga rincian biaya merupakan rincian aktivitas dan prasarana pendukung aktivitas yang dibutuhkan. Dengan penjabaran jenis biaya dan aktivitas secara bersamaan, anggaran tahunan dapat dirinci secara lebih akurat. Kelebihan metode tersebut adalah kemudahannya dalam merinci biaya yang perlu diperhitungkan. Metode tersebut tidak mengindahkan pengaruh tingkat teknologi, kondisi internal, dan tingkat efisiensi aktivitas organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. Sistem Akuntansi Biaya Untuk Biaya Tenaga Kerja/Karyawan Sektor Pendidikan Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk melakukan aktivitas yang terkait dengan institusi pendidikan, seperti mengajar. Biaya tenaga kerja di sektor pendidikan dapat dibagi ke dalam beberapa golongan berikut : a. Gaji Kepala Sekolah b. Tunjangan Kepala Sekolah

c. Gaji Guru d. Tunjangan Guru e. Gaji Guru honorer Untuk besaran gaji dan tunjangan Kepala Sekolah maupun guru sudah ditentukan oleh pemerintah berdasarkan pangkat dan golongan mereka, sehingga akuntansi biaya lebih digunakan untuk menghitung gaji guru honorer atau karyawan lain yang lembur. Ada beberapa cara untuk menghitung gaji guru honorer maupun upah lembur karyawan. Salah satunya adalah dengan mengalikan tariff upah dengan jam kerja karyawan. Dengan demikian, untuk menentukan upah seorang karyawan perlu dikumpulkan data jumlah jam kerjanya selama periode tertentu. Jadi yang diperlukan untuk guru honorer dan karyawan yang lembur adalah apa yang dinamakan dengan Kartu Hadir. Kartu hadir adalah suatu catatan yang digunakan untuk mencatat jam kehadiran karyawan, yaitu jangka waktu antara jam hadir dan jam meninggalkan tempat kerja. Pembiayaan Pendidikan Otonomi daerah yang dilaksanakan sejak tahun 2001 membawa perubahan besar dalam pengelolaan pendidikan. Di era otonomi daerah, Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas pengelolaan sektor pendidikan pada semua jenjang diluar pendidikan tinggi. Dari sisi substansi, Pemda bertanggung jawab atas hamper segala bidang yang terkait dengan sektor pendidikan. Namun, ada indikasi bahwa pelimpahan wewenang di sektor pendidikan tersebut tidak diikuti oleh pelimpahan sumber-sumber keuangan yang memadai. Akibatnya muncul persoalan ketidakseimbangan antara kewenangan dengan sumber daya yang dimiliki oleh Pemda untuk mengelola pendidikan. Ditinjau dari sudut human capital, pendidikan diperhitungkan sebagai faktor penentu keberhasilan seseorang, baik secara sosial maupun ekonomi. Nilai pendidikan merupakan asset moral, di mana pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pendidikan dianggap sebagai investasi. Pengertian pembiayaan pendidikan adalah upaya pengumpulan dana untuk membiayai operasional dan pengembangan sektor pendidikan. Pendidikan merupakan unsur utama pengembangan SDM. SDM dianggap lebih bernilai apabila sikap, perilaku, wawasan, kemampuan, keahlian, serta keterampilannya sesuai dengan kebutuhan berbagai bidang dan sektor. Pendidikan merupakan salah satu alat pengubah karakter manusia. Dengan pendidikan, manusia dapat mengetahui segala sesuatu yang tidak atau belum diketahui sebelumnya. Pendidikan merupakan hak seluruh umat manusia. Hak untuk memperoleh pendidikan harus diikuti oleh kesempatan dan kemampuan serta kemauannya. Dengan demikian, peranan pembiayaan pendidikan terlihat jelas dalam peningkatan kualitas SDM agar sejajar dengan manusia lain, baik secara regional, nasional, maupun inernasional.

Dalam situasi bagaimana pun, Negara tidak boleh melepaskan tanggung jawabnya terhadap pembiayaan pendidikan. Pada sisi lain, Negara melalui pemerintah harus terus menyosialisasikan pembiayaan pendidkan dengan mengacu pada standar baku, terutama tentang komponen pendidikan, proses belajar-mengajar, kurikulum, dan target kompetensi lulusan. Konvensi Nasional Pendidikan merupakan konvensi empat tahunan bagi komunitas pendidikan. Inti dari konvensi ini adalah pembiayaan pendidikan harus ditata penggunaannya, karena selain dari dana APBN/APBD, dana pendidikan juga bisa dipungut dari masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan. Dana yang bersumber dariAPBN dan masyarakat harus diatur tentang pemungutannya, bagaimana menggunakannya, kemudian bagaimana mempertanggung jawabkannya. Pengaturan tentang pengelolaan pembiayaan pendidikan agar memiliki dasar hokum yang kuat perlu diatur setingkat Peraturan Pemerintah (PP). Berdasarkan UUD 1945 dan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan mendapat alokasi minimal 20% dari total APBN/APBD. Pembiayaan pendidikan sebesar 20% itu memang seharusnya dipenuhi dari anggaran belanja dan bukan dari anggaran pendapatan. Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan adalah menjabarkan anggaran pendidikan 20% tersebut pada jalurnya. Laporan Keuangan Universitas Laporan keuangan adalah merupakan refleksi dari kemampuan dan kinerja suatu perusahaan organisasi karena laporan keuangan dibuat untuk diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) yang dapat dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan, penilaian dan kepercayaan kepada organisasi yang membuat laporan keuangan. Laporan keuangan universitas adalah sangat penting untuk dibuat apalagi universitas merupakan bagian dari organisasi sektor publik maka laporan keuangannya harus disajikan kepada publiknya (mahasiswa) selain sebagai bentuk pertanggungjawaban secara financial tetapi merupakan sesuatu agar dapat mendapat kepercayaan oleh publiknya sehingga akuntabilitas serta transparansi dapat wujudkan dalam melaksanaakan aktifitas universitas. Sebagaimana telah dibuat dimuka bahwa universitas adalah merupakan organisasi sektor publik maka format struktur kewenangannya adalah dalam bentuk akuntansi dana (fung accounting) serupa dengan akuntansi dana untuk unit-unit pemerintah. Keduanya mencatat pendapatan dan belanja untuk masing-masing dana, menggunakan anggaran untuk merencanakan dan memonitor operasi, menggunakan sistem encumbrances untuk mencatat pesanan pembelian yang dilakukan, memiliki transaksi dan transfer antar-dana, dan menyajikan neraca serta laporan operasi untuk periode berjalan. Akan tetapi terdapat perbedaan di antara keduanya dalam hal dana yang diterima. Akuntansi dana untuk universitas harus memisahkan antara restricted funds dan unrestricted funds. Pembatasan (restriction) yang dimaksud berasal dan pihak eksternal universitas. Pihak rektorat universitas juga dapat menyisihkan (designate) uang untuk tujuan tetentu. Namun, rektorat tidak boleh membatasi (restrict) penggunaan

suatu dana. Sehingga ketika istilah pembatasan digunakan dalam akuntansi dana untuk universitas, hal itu mengacu pada pembatasan dan pihak eksternal universitas atas penggunaan suatu dana, bukan mengacu pada penyisihan dana secara internal.

Aplikasi akuntansi dana juga dapat kita lihat dalam praktik akuntansi di universitas sebagai salah satu jenis organisasi nirlaba. Dalam pengaturannya, universitas dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Universitas yang dikelola pihak swasta (private University). Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accounting Standard BoardFASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan (FASB Statement) No.117 tentang laporan keuangan untuk organisasi nirlaba 2. Universitas yang dikelola pihak pemerintah (public university). Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh Govermmental Accounting Standards Board- GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan) khususnya dalam pernyataan (GASB Statemment) No.15 tentang model pelaporan keuangan untuk universitas. Struktur Dana Untuk Universitas Struktur Dana untuk universitas terdiri atas: 1. Dana Lancar (Current Funds) 2. Dana Pinjaman (Loan Funds) 3. Dana Abadi (Endowment Funds) 4. Dana Anuitas dan Pensiun (Annuity and Life Income Funds) 5. Dana Pembangunan (Plant Funds) 1. Dana lancar Dana yang didirikan oleh universitas untuk mengelola kekayaan atau sumber daya(resources) yang akan digunakan dalam rangka membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Dana lancar dibagi menjadi dua:

Dana yang penggunaanya tidak ada batasan (unrestricted current fund) Dana yang penggunaanya terbatas pada tujuan tertentu (restricted fund)

2. Dana pinjaman Dana yang didirikan untuk mengumpulkan dana-dana yang akan digunakan untuk memberikan pinjaman baik kepada pegawai universitas maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan universitas. 3. Dana abadi

Dana yang dikumpulkan dan kemudian dikelola oleh universitas tidak untuk penggunaan jangka pendek. Dana ini diabadikan kemudian dikelola dalam bentuk investasi yang hasilnya dimanfaatkan untuk pengunaan jangka pendek 4. Dana anuitas dan pension Semacam dana pensiun yang dikelola oleh universitas 5. Dana pembangunan Dana yang dikumpulkan dengan tujuan penggunaan berupa pembangunan gedung, fasilitas dan aktiva tetap lainnya. Akuntansi dana untuk universitas serupa dengan akuntansi dana untuk unit-unit pemerintah. Keduanya mencatat pendapatan dan belanja untuk masing-masing dana, menggunakan anggaran untuk merencanakan dan memonitor operasi, dan juga menggunakan sistem beban pemesanana (encumbrances) untuk mencatat pesanan pembelian yang dilakukan, memiliki transaksi dan transfer antar dana, serta menyajikan neraca serta laporan operasi untuk periode berjalan. Ada tiga laporan keuangan yang harus dibuat oleh suatu universitas: a. Laporan pendapatan, blanja, dan beban lainnya (statement of current funds revenues, expenditures, and other changes). b. Laporan perubahan saldo dana (statement of changes in fund balance). c. Neraca kombinasi (combined balance sheet). Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Current Fund) Dana lancar tidak terikat mencatat dana yang dapat dibelanjakan untuk menjalankan aktivitas utama dari universitas dan penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. Dana lancar tidak terikat serupa dalam tujuannya dengan Dana Umum pada entitas pemerintah. Dasar akuntansi untuk dana lancar tidak terikat adalah dasar accrual, seperti yang digunakan untuk entitas komersial. Namun, sebagai ganti laba bersih, selisih antara pendapatan dan belanja, dicatat sebagai perubahan bersih atas saldo dana (net change to fund balance). Bagian keuangan dari universitas biasanya menyiapkan rincian anggaran menurut fungsi, objek, departemen, dan kelompok belanja. Pencatatan ayat jurnal untuk anggaran ini serupa dengan yang dicatat dalam akuntansi pemerintahan. Format ayat jurnal anggaran adalah sebagai berikut: Anggaran Pendapatan Estimasi Belanja Saldo Dana Ayat jurnal anggaran tersebut ditutup pada akhir periode. XXX XXX XXX

Selain itu, akuntansi dana untuk universitas juga menggunakan sistem encumbrances untuk mencatat pesanan pembelian yang dilakukan. Dengan sistem ini, ketika dilakukan pesanan pembelian makadicatat ayat jurnal berikut: Beban Belanja Cadangan Beban Belanja XXX XXX

Setelah pesanan diterima maka jurnal di atas dibalik senilai proporsi pesanan yang diterima , dan dilakukan pencatatan atas nilai pesanan yang sebenarnya diterima: Cadangan Beban Belanja Beban Belanja Belanja Kas XXX XXX XXX XXX

Kepercayaan Publik Sebagai Dasar Bagi PTN dan PTS unggul dan terdepan organisasi sektor publik mengutamakan segala keinginan publiknya, sehingga dengan demikian segala sesuatunya untuk kedepan akan lebih mudah bagi organisasi dalam mendapatkan pengakuan dari publik. Hal ini dapat dilakukan apabila organisasi dapat melakukan pertanggungjawaban secara komprehensif kepad publiknya sebagi contoh apabila dalam suatu kejadian seperti musibah bencana alam di Aceh dan Sumatera Utara akhir-akhir ini maka banyak masyarakat yang membantu dalam bentuk finansial maka dengan demikian terkumpul dana publik , masyarakat akan percaya kepada mereka sebagai kolektor dana publik tersebut membuat pertanggungjawaban dalam bentuk audit oleh pihak ketiga dalam hal ini adalah akuntan publik. Seperti kita lihat bersama diantara mereka yang menawarkan sebagai kolektor bantuan berupa finansial maka yang paling mendapat kepercayaan publik adalah dana yang dikumpulkan diaudit oleh akuntan publik untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas. Demikian juga berlaku untuk organisasi sektor publik sebaiknya laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik tentunya laporan keuangan tersebut adalah cermin dari kinerja organisasi yang dapat diinterprestasikan pada laporan tersebut yang pada akhirnya menunjukkan efisiensi, efektifitas, produktivitas, organisasi untuk kepentingan publiknya, disisi lain keberhasilan pengelolaan organisasi sektor publik akan sangat ditentukan oleh kemampuan manajemen di dalam menerapkan strategi. Suatu hal yang tidak boleh terlupakan oleh organisasi sektor publik adalah dengan memperlihatkan visi dan misi kepada publiknya sehingga publik dapat menilai atau bahkan menuntut visi dan misi tersebut menjadi kenyataan atau tidak, dengan kata lain visi dan misi organisasi sektor publik merupakan ukuran (parameter) bagi publiknya untuk menjadi jaminan pelayanan, sehingga visi dan misi yang dikemukakan pada akhirnya merupakan salah satu yang akan menjafi pengakuan yang sangat strategi. Dengan demikian apa yang ingin dituangkan dalam tulisan ini adalah bahwa

pertanggungjawaban merupakan sesuatu yang sangat penting, baik pertanggungjawaban finansial maupun kinerja keduanya harus transparan terutama kepada publiknya. Laporan keuangan adalah cermin dari aktifitas yang telah dijalankan atau kinerja yang telah dihasilkan, karena laporan keuangan dibuat dan disusun berdasarkan atau kinerja yang telah dihasilkan, karena laporan keuangan dibuat dan disusun baerdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang sudah baku dan orientasipelaporan yang bersifat kemasa lalu (historical) jadi tidak mungkin laporan keuangan dibuat tanpa ada aktifitas sebelumnya (dimasa lalu). Dengan demikian PTN dan PTS untuk kedepan agar dapat mendapat kepercayaan publik dituntut untuk membuat laporan keuangan, dimana laporan keuangan tersebut sudah diaudit oleh kantor akuntan publik yang dipercaya sebelum dialporkan kepada publiknya. 1. Universitas sebagai bagian dari organisasi publik. 2. Organisasi sektor publik adalah sumber daya ekonomi yang tidak kecil bahkan dapat dikatakan sangat besar. 3. Laporan keuangan organisasi sektor publik merupakan gambaran aktivitas dan kinerja yang sudah diberikan kepada publik yang sebelumnya telah diaudit oleh kantor akuntan publik. 4. Laporan keuangan dapat dijadikan pegangan untuk mendapat kepeercayaan publik (masyarakat). 5. Kepercayaan publik sebagi dasar menjadi PTS dan PTN yang unggul dan terdepan. 6. PTN dan PTS yang merupakan organisasi dan bagian dari sektor publik sektor publik sebaiknay mengikutu ketentuan yang telah ada mengenai organisasi sektor publik. 7. Laporan keuangan agar supaya dibuat dan dilaporkan kepada publiknya. 8. Kepercayaan publik sebaiknya dijaga, dipertahankan, dan ditingkatkan agar menjadi PTN dan PTS yang unggul dan terdepan.

Pendapatan Dan Belanja Sehubungan dengan pendapatan (revenue) dan belanja (expenditure), dalam akuntansi dana untuk universitas terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: a. Remisi uang kuliah dan piutang tak tertagih Uang kuliah atau SPP (tuition and fees) adalah sumber pendapatan utama dari Dana Lancar Tidak Terikat. Dalam akuntansi dana untuk universitas, jumlah uang kuliah yang seharusnya terkumpul berdasarkan tarif standar diakui secara penuh sebagai pendapatan. Beasiswa dan remisi (potongan) uang kuliah yang diberikan universitas , temasuk piutang tak tertagih divatt sebagai belanja. Meskipun banyak beasiswa yang terdapat di sebuah universitas , dalam Dana Lancar Tidak Terikat hanya dicatat beasiswa yang disponsori langsung oleh universitas. Beasiswa lain yang berasal dari alumni

atau perusahaan yang dikelola oleh universitas dicatat dalam kelompok dana yang lain.

b. Pengembalian uang kuliah Akuntansi dana untuk universitas mengharuskan pengembalian uang kuliah (untuk mahasiswa yang mengundurkan diri) dicatat sebagai pengurangan pendapatan. Ketika pengembalian kepada mahasiswa tersebut disetujui, universitas mendebit pendapatan dari uang kuliah dan mengkredit kas atau piutang. c. Sesi perkuliahan yang berlangsung dua periode Suatu sesi perkuliahan mungkin dimulai pada satu periode berjalan namun baru diselesaikan pada periode berikutnya. Akuntansi dana untuk universitas mengharuskan bahwa uang kuliah yang dipungut untuk sesi perkuliahan tersebut diakui sebagai pendapatan pada periode dimana sesi perkuliahan tersebut paling banyak diselenggarakan, bersama dengan seluruh belanja yang berhubungan dengan sesi perkuliahan tersebut. Jika uang kuliah dipungut pada periode berjalan namun sesi perkuliahan kebanyakan diselenggarakan pada periode berikutnya, maka universitas mencatat pemungutan uang kuliah sebagai debit pada kas dan kredit pada pendapatan tangguhan (deferred revenue). Pendapatan tangguhan beserta belanja tangguhan (deferred expenditure) jika ada, kemudin diakui sebagai pendapatan dan belanja yang sesungguhnya pada periode berikutnya. Transfer dan penyisihan dana. Akuntansi dana untuk universitas juga memiliki beragam transfer antardana. Namun dalam akuntansi dana untuk universitas terdapat istilah khusus yaitu transfer wajib (mandatory transfer) dan transfer tidak wajib (nonmandatory transfer). Transfer wajib adalah transfer dari dan lancar ke dana lainnya untuk memenuhi ketentuan dari pihak eksternal dalam suatu perjanjian. Transfer tidak wajib adalah transfer serupa namun ditentukan sendiri oleh pihak universitas untuk berbagai tujuan. Transfer tidak wajib juga dapat dilakukan dari dana lainnya ke dalam dana lancar. Transfer wajib dan tidak wajib dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan yang berhubungan dengan dana lancar seupa dengan transfer antar dana dalam akuntansi pemerintahan. Manajemen universitas juga dapat menyisihkan uang dalam Dana Lancar Tidak Terikat untuk tujuan tertentu di masa depan. Penyisihan yang disebut dana yang penggunaanya ditetapkan atau dialokasikan oleh dewan (board-designated funds) ini adalah penyisihan internal yang serupa dengan penyisihan laba ditahan (retained earnings) dalam entitas komersial. Manajemen dapat menetapkan atau mencabut penyisihan tersebut menurut kebijakannya sendiri.

Investasi Investasi dilaporkan pada nilai wajar (fair value) dalam neraca suatu institusi publik. Pendapatan investasi, termasuk perubahan dalam nilai wajar investasi untuk periode berjalan, harus dilaporkan sebagai pendapatan (revenue) dalam laporan operasi entitas yang sesuai. Sumbangan Universitas mencari pemasukan dari alumni, perusahaan, dan lembaga eksternal untuk memperbaiki program dan aktivitas pendidikannya. Selain itu, universitas juga dapat mencari pemasukan tambahan dari lembaga-lembaga internalnya. Lembagalembaga yang menjadi bagian integral dari universitas juga memiliki Dana Lancar serta dana-dana lainnya yang disatukan dalam laporan keuangan universitas. Yang perlu diperhatikan adalah pemisahan antara sumbangan yang mengikat dengan sumbangan yang tidak mengikat (unrestricted contributions). Sumbangan yang mengikat yang diterima dicatat dalam dana lancar terikat dan dibelanjakan sesuai dengan batasannya. Sumbangan yang tidak mengikat dicatat dalam dana lancar tidak terikat dan dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan universitas yang telah ditentukan. Beberapa pemasukan dapat berbentuk dana abadi dimana pokok dananya (principal) harus dikelola selama periode tertentu. Pemasukan ini dicatat dalam rekeining Dana Abadi yang terpisah. Pemasukan yang berupa properti diakui sebagai pendapatan pada nilai wajarnya. Sedangkan pemasukan yang berupa jasa, seperti jasa dari mahasiswa lama untuk melaksanakan program orientasi bagi mahasiswa baru, biasanya tidak dicatat oleh universitas. Depresiasi Semua organisasi nirlaba, termasuk universitas, harus melaporkan depresiasi (penyusutan) dalam laporan keuangan untuk tujuan eksternalnya. Depresiai harus dilaporkan sebagai belanja (expenditure) dalam dana yang menggunakan aktiva bersangkutan selama periode berjalan. Serupa dengan Dana Umum dalam akuntansi pemerintahan, Dana Lancar juga dapat mengakuisisi aktiva, namun terbatas pada aktiva lancar/jangka pendek. Jadi, tidak ada aktiva jangka panjang yang dilaporkan dalam dana lancar. Aktiva jangka panjang dilaporkan dalam Dana Pembangunan yang terpisah yang digunakan untuk mencatat akuisisi aktiva tetap dengan dana yang berasal baik dari dana lancar maupun dana pembangunan sendiri. Akan tetapi untuk akuisisi aktiva tetap dalam nilai yang besar tidak boleh menggunakan dana yang berasal dari dana lancar, namun harus menggunakan dana yang berasal dari dan dicatat sebagai dana pembangunan. Dana Lancar Terikat

Dana dalam Dana Lancar Terikat dapat digunakan untuk tujuan operasional dari universitas harapan sesuai batasan yang ditetapkan pihak eksternal yang mensponsori dana tersebut. Penerimaan dana dengan pembatasan (restriction) dicatat sebagai peningkatan dalam kas dan saldo dana, namun tidak diakui sebagai pendapatan sampai ketentuan yang membatasi penggunaan dana tersebut dipenuhi dan dana dibelanjakan sesuai dengan cara yang telah ditetapkan.