akuntansi perpajakan

7
JAWABAN UTS AKUNTANSI PERPAJAKAN Nama : Delta Susi Novitasari NPM : C1C011001 1. a. Jelaskan pentingnya pembukuan untuk perpajakan! b. Jelaskan sanksi tidak diselenggarakan pembukuan perpajakan! Jawab: a. Pembukuan merupakan hal yang sangat penting bagi perpajakan karena,pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan seperti harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, diakhiri dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut. Selain itu, karena sudah diberlakukannya pemungutan pajak dengan cara yang baru yaitu self assessment (MPS dan MPO) sehingga kewenangan aparat pajak tidak lagi seperti sebelumnya. Maka dari itu, harus ada pemberian kepercayaan penuh kepada WP, jadi peranan pembukuan dan akuntansi dalam perpajakan sangatlah besar. Kemudian dengan adanya penghitungan pajak sendiri ini, DJP perlu melakukan pengawasan terhadap kepatuhan WP dalam menghitung pajaknya dibuktikan melalui pencatatan dan pembukuan yang telah dilakukan WP tersebut. WP juga dapat menyusun aktivitas keuangan guna memperoleh beban pajak yang minimal (perencanaan pajak).

Upload: ganda-setia-nugraha

Post on 25-Oct-2015

1.766 views

Category:

Documents


271 download

DESCRIPTION

Akuntansi Perpajakan

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Perpajakan

JAWABAN UTS AKUNTANSI PERPAJAKAN

Nama : Delta Susi Novitasari

NPM : C1C011001

1. a. Jelaskan pentingnya pembukuan untuk perpajakan!

b. Jelaskan sanksi tidak diselenggarakan pembukuan perpajakan!

Jawab:

a. Pembukuan merupakan hal yang sangat penting bagi perpajakan karena,pembukuan adalah

suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan

informasi keuangan seperti harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah

harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, diakhiri dengan menyusun laporan

keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut. Selain

itu, karena sudah diberlakukannya pemungutan pajak dengan cara yang baru yaitu self

assessment (MPS dan MPO) sehingga kewenangan aparat pajak tidak lagi seperti

sebelumnya. Maka dari itu, harus ada pemberian kepercayaan penuh kepada WP, jadi

peranan pembukuan dan akuntansi dalam perpajakan sangatlah besar. Kemudian dengan

adanya penghitungan pajak sendiri ini, DJP perlu melakukan pengawasan terhadap

kepatuhan WP dalam menghitung pajaknya dibuktikan melalui pencatatan dan pembukuan

yang telah dilakukan WP tersebut. WP juga dapat menyusun aktivitas keuangan guna

memperoleh beban pajak yang minimal (perencanaan pajak).

b. Menurut UU KUP Nomor 16 Tahun 2009 pasal 38-39, sanksi bagi WP yang dengan

sengaja tidak menyelenggarakan pembukuan adalah penghitungan pajaknya akan

dilakukan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto dan ditambah sanksi

kenaikan sebesar 50% dari pajak yang kurang bayar. Ada juga sanksi pidana bagi WP yang

dengan sengaja tidak menyelenggarakan pembukuan dengan tidak benar sehingga

menimbulkan kerugian bagi Negara. Sanksi tersebut berupa pidana penjara paling sedikit 6

bulan dan paling lama 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang yang

tidak/kurang bayar dan paling banyal 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak/kurang bayar.

2. Pada tanggal 1 Maret 2012, PT Famous membeli 325 lembar obligasi dari PT Popular dengan

nilai nominal Rp 2.400 per lembar, ditambah dengan biaya broker Rp 2.600. Obligasi tersebut

berjangka waktu 4 tahun dengan tingkat bunga 9 % . Bunga dibayar dua kali setahun yaitu

Page 2: Akuntansi Perpajakan

setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal 1 September 2015, PT Famous menjual

125 lembar obligasi PT Popular dan menerima uang tunai sebesar Rp 297.500 dikurangi biaya

broker sebesar Rp 750.

a. Buatlah jurnal yang diperlukan PT Famous pada tahun 2012

Jawab:

a. Jurnal yang diperlukan PT Famous pada tahun 2012

Pada saat pembelian obligasi PT Popular (1 Maret 2012)

Investasi pada efek tertentu Rp 780.000

Kas/Bank Rp 780.000

(325 lembar x Rp 2400 = Rp 780.000)

Pemotongan PPh 21 atas pembayaran komisi/broker (1 Maret 2012)

Beban Komisi Rp 2.600

Utang PPh 21 Rp 130

Kas/Bank Rp 2.470

PPh 21 (5% x Rp 2600 = Rp 130)

Penyetoran PPh 21 yang telah dipotong ke kas negara (10 April 2012)

Utang PPh 21 Rp 130

Kas/Bank Rp 130

Pencatatan pendapatan bunga (1 September 2012)

Kas/Bank Rp 29.835

PPh 23 dibayar dimuka Rp 5.265

Pendapatan bunga Rp 35.100

PPh 23(15% x Rp 35.100 = Rp 5.265)

Pendapatan bunga (9% x Rp 780.000 x 6/12 = Rp 35.100)

Penyesuaian pada akhir tahun 2012 (31 Desember 2012)

Piutang bunga Rp 23.400

Pendapatan bunga Rp 23.400

Pendapatan bunga 4 bulan (September-Desember) : (9% x Rp 780.000 x 4/12 = Rp

23.400)

Page 3: Akuntansi Perpajakan

Penutup yang dibuat pada akhir tahun 2012 (31 Desember 2012)

Pendapatan bunga Rp 58.500

Ikhtisar Laba-Rugi Rp 58.500

(Rp 35.100 + Rp 23.400 = Rp 58.500)

3. PT Bone berkedudukan di jalan Nirwana Bogor. Dengan NPWP 001.234.567.891.234, selama

bulan Juni 2012 telah melakukan transaksi sebagai berikut:

a. Membayar bunga pinjaman kepada Bank Mega, Bogor sebesar Rp 50.000.000

b. Membayar fee sebesar Rp 21.000.000 kepada Kantor Akuntan Publik Diestri, Jakarta.

c. Penagihan pada Departemen Agama atas penjualan tekstil untuk seragam Rp 70.000.000

d. Membayar bunga pinjaman kepada Tuan Herman sebesar Rp 5.000.000

e. Membayar tagihan catering dari perusahaan catering BoBo sebesar Rp 1.000.000

Buatlah jurnal untuk masing-masing transaksi diatas

Jawab:

4. PT Jammy membeli kendaraan angkutan pada bulan Maret 2012 senilai Rp 360.000.000.

Perusahaan menggunakan metode penyusutan sesuai dengan peraturan perpajakan. Kendaraan

ini termasuk asset kelompok 2 dan disusutkan dengan metode garis lurus. Pada bulan Juli 2012,

kendaraan ini dijual dengan harga Rp 225.000.000. Buatlah jurnal untuk transaksi penjualan

ini.

Jawab:

Beban penyusutan per bulan

= 12,5% x Rp 360.000.000 : 12 bulan = Rp 3.750.000

Akumulasi penyusutan dari Maret 2012 – Juli 2012

= Rp 3.750.000 x 4 bulan = Rp 15.000.000

Laba atau rugi penjualan :

Page 4: Akuntansi Perpajakan

Biaya perolehan Rp 360.000.000

Akumulasi Penyusutan (15.000.000)

Nilai buku Rp 345.000.000

Harga pasar 225.000.000

Laba Penjualan Aset Rp 120.000.000

Jurnal:

Kas/Bank Rp 247.500.000

Akumulasi penyusutan kendaraan 15.000.000

Rugi penjualan kendaraan bermotor 120.000.000

Kendaraan Rp 360.000.000

PPN 16D 22.500.000

5. Sugeng masih bunjangan tetapi dia menanggung kedua orang tuanya, bekerja sebagai karyawan

tetap di PT Ion sejak tahun 2007. Tiap bulannya dalam tahun 2013 dia memperoleh

penghasilan dari perusahaan berupa gaji Rp 8.600.000 tunjangan transport Rp 1.000.000 dan

tunjangan konsumsi Rp 500.000.

Buatlah jurnal untuk mencatat: (a) transaksi pembayaran gaji dan tunjangan, dan (b) transaksi

penyetoran PPh pasal 21 yang telah dipotong ke Bank Persepsi.

Jawab:

Gaji/bulan Rp 8.600.000

+ Tunjangan transport Rp 1.000.000

+ Tunjangan komsumsi Rp 500.000

Penghasilan bruto/bulan Rp 10.100.000

-Biaya jabatan (5% max = Rp 500.000) Rp (500.000)

Penghasilan neto/bulan Rp 9.600.000

Penghasilan neto/tahun = ( 12 x Rp 9.600.000) Rp 115.200.000

-PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) :

Wajib Pajak Rp 24.300.000

Tanggungan (2 x Rp 2.025.000) Rp 4.050.000 Rp (28.350.000)

Penghasilan Kena Pajak (PHKP) Rp 86.850.000

PPh 21 per tahun :

Page 5: Akuntansi Perpajakan

5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000

15% x Rp 36.850.000 = Rp 5.527.500 + Rp 8.027.500

PPh 21 per bulan = Rp 8.027.500/12 = Rp 668.958,3

Uang yang dibawa pulang oleh Sugeng sebesar gaji bulanan + tunjangan transpor + tunjangan

konsumsi – PPh 21 bulanan :

= Rp 8.600.000 + Rp 1.000.000 + Rp 500.000 – Rp 668.958,3

= Rp 9.431.041,7

a) Jurnal untuk pembayaran gaji dan tunjangan :

Beban Gaji Rp 8.600.000

Tunjangan-tunjangan Rp 1.500.000

Kas/Bank Rp 9.431.041,7

Utang PPh 21 Rp 668.958,3

b) Jurnal penyetoran PPh 21 yang telah dipotong ke Bank Persepsi :

Utang PPh 21 Rp 668.958,3

Kas/Bank Rp 668.958,3