tugas perpajakan 1 kelompok 2 kelas n (s1 akuntansi)

31
TUGAS PERPAJAKAN 1 JAWABAN SOAL PR S I AK TAHUN 2014 CAMPURAN KELOMPOK 2 KELAS N No NIM Nama 1 041013183 Muammar M. Arief 2 041013269 Rizky Zulmi 3 041113025 Dongga Arya Saputra 4 041113039 Mario Erik Elsela 5 041113056 Oky Catur Herdiono 6 041113062 Mariyanto Wicaksono 7 041113079 Aditya Bayu Dewangga 8 041113117 Toton Da`I Permana 9 041113120 Kristian Hadinata 11 041113305 Harminto Putra Santoso 12 041113333 Bhismo Ananta Nugroho Prodi S1 Akuntansi

Upload: nikotjaboel

Post on 07-Jul-2016

337 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

as

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

TUGAS PERPAJAKAN 1

JAWABAN SOAL PR S I AK TAHUN 2014 CAMPURAN

KELOMPOK 2 KELAS N

No NIM Nama

1 041013183 Muammar M. Arief

2 041013269 Rizky Zulmi

3 041113025 Dongga Arya Saputra

4 041113039 Mario Erik Elsela

5 041113056 Oky Catur Herdiono

6 041113062 Mariyanto Wicaksono

7 041113079 Aditya Bayu Dewangga

8 041113117 Toton Da`I Permana

9 041113120 Kristian Hadinata

11 041113305 Harminto Putra Santoso

12 041113333 Bhismo Ananta Nugroho

Prodi S1 AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas AirlanggaSurabaya

2014

Page 2: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

SOAL DAN JAWABAN

(JAWABAN LANGSUNG DI BAWAH SOAL)

1. Produk hokum hasil dari proses verifikasi pajak adalah…

a. Surat Ketetapan Pajak

b. Surat Tagihan Pajak

c. Surat Pemberitahuan Objek Pajak

d. Surat Teguran Pajak

Jawaban : A. Surat Ketetapan Pajak

(Dasar hukum : PP Nomor 74 Tahun 2011Pasal 1(4); Verifikasi adalah aktivitas pengujian, sama

dengan pemeriksaan yang juga merupakan aktivitas pengujian. Verifikasi ini dilakukan dalam rangka

tiga hal. Pertama, dalam rangka menerbitkan surat ketetapan pajak. Kedua, dalam rangka menerbitkan

atau menghapus NPWP, dan ketigadalam rangka mengukuhkan atau mencabut pengukuhan PKP).

2. Dalam hal Wajib pajak mengajukan keberatan untuk kasus pajak tahun 2012 dan tidak

mengajukan banding, pelunasan pajak yang belum dibayar wajib dilakukan paling lama 1 bulan

sejak ....

a. Tanggal penerbitan surat ketetapan keberatan

b. Tanggal penerbitan surat keputusan keberatan

c. Tanggal penerbitan surat putusan keberatan

d. Tanggal pengiriman surat keputusan keberatan

Jawaban : B. Tanggal penerbitan surat keputusan keberatan

(Dasarhukum : PP Nomor 74 Tahun 2011 Pasal 48(1); Dalam Hal WP mengajukan keberatan dan tidak

mengajukan permohonan banding, pelunasan atas jumlah pajak yang belum dibayar sebagaimana yang

dimaksud dalam pasal 9 ayat 3 atauayat 3a Undang-Undang dilakukan paling lama 1 bulan sejak tanggal

penerbitan Surat Keputusan Keberatan).

3. Produk hukum di bawah ini yang tidak dapat diajukan keberatan oleh Wajib Pajak ....

a. SKPKBT yang diterbitkan tanpa didahului pemeriksaan.

b. SKPKB yang diterbitkan terdapat kesalahan hitung

c. Surat Tagihan Pajak atas hasil penelitian

d. Pemotongan PPh Pasal 23 oleh Pemotong PPh

JAWABAN : C. Surat Tagihan Pajak atas hasil penelitian

(Dasar hukum : Pasal 25 ayat 1 UU KUP, PP Nomor 74 Tahun 2011 Pasal 30(1); WP dapat mengajukan

keberatan hanya kepada Dirjen Pajak atas suatu SKPKB, SKBKBT, SKPN, SKPLB, pemotongan /

pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan).

Page 3: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

4. Sanksi administrasi yang tertulis dalam SKPKB untuk Wajib Pajak yang terindikasi melakukan

tindak pidana pajak untuk pertama kali adalah....

a. Kenaikan sebesar 200%

b. Bunga sebesar 2% per bulan

c. Denda sebesar 150%

d. Kenaikan sebesar 150%

JAWABAN : A. Kenaikan sebesar 200%

(Dasar hukum : UU KUP Pasal 13A; PP Nomor 74 Tahun 2011 Pasal 29(2); WajibPajak yang karena

kealpaannya tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan atau menyampaikan Surat Pemberitahuan,

tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar

sehingga dapa tmenimbulkan kerugian pada pendapatan negara, tidak dikenai sanksi pidana apabila

kealpaan tersebut pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak dan Wajib Pajak tersebut wajib melunasi

kekurangan pembayaran jumlah pajak yang terutang beserta sanksi administrasi berupa kenaikan

sebesar 200% (dua ratus persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar yang ditetapkan melalui

penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar).

5. Risiko bagi Wajib Pajak yang melakukan pencabutan keberatan sebelum diterimanya Surat

Pemberitahuan untuk Hadir dalam proses keberatan adalah....

a. tidak dapat mengajukan pengurangan, penghapusan, atau pembatalan sanksi

administrasi

b. tidak dapat mengajukan pengurangan atau pembatalan SKP yg tidak benar

c. tidak dapat mengajukan pembatalan SKP dari hasil Pemeriksaan / Verifikasi yg

dilaksanakan tanpa penyampaian SPHP

d. mendapatkan sanksi kenaikan 50%

JAWABAN : B. tidak dapat mengajukan pengurangan atau pembatalan SKP yg tidak benar

(Dasar hukum : PP Nomor 74 Tahun 2011 Pasal 30(4); WP yang mencabut pengajuan keberatan yang telah

disampaikan kepada Dirjen Pajak sebagaimana di maksud pada ayat 3 tidak dapat mengajukan permohonan

pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar).

6 WP tengah mengajukan keberatan thd suatu ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tetapi tdk

ditanggapi oleh KPP karena tidak memenuhi persyaratan formal, padahal WP yakin berdasarkan

bukti-2 yg ada SKPKB yg diterbitkan tidak benar. Dalam kasus ini WP dapat mengajukan.

a. Keberatan lagi

b. Banding

c. Gugatan

Page 4: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

d. Membatalkan ketetapan pajak yg tidak benar psl 36(1) huruf b

JAWABAN : D. Membatalkan ketetapan pajak yg tidak benar psl 36(1) huruf b

(Dasar hukum :UU 28 Tahun 2007 Pasal 25(4); Surat pengajuan keberatan yang tidak memenuhi

persyaratan formal akan dikembalikan oleh KPP kepada WP dan tidak dianggap sebagai Surat

Keberatan sehingga tidak dipertimbangkan.

Pasal 36 ayat 1 (b) Selain itu, Direktur Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan Wajib

Pajak dan berlandaskan unsur keadilan dapat mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak

yang tidak benar, misalnya Wajib Pajak yang ditolak pengajuan keberatannya karena tidak memenuhi

persyaratan formal (memasukkan surat keberatan tidak pada waktunya) meskipun persyaratan

material terpenuhi.

7. Yang menjadi dasar Penagihan Pajak sebagaimana diatur dalam UU KUP adalah:

a Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat

Keputusan Keberatan, Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar

bertambah;

b.Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar Tambahan dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan

Keberatan, Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar

bertambah;

c. Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Tambahan dan Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding yang menyebabkan jumlah

pajak yang harus dibayar bertambah;

d. Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding,

yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah.

JAWABAN : B. Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar Tambahan dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan

Keberatan, Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar

bertambah;

(Dasar hukum : UU KUP Pasal 18; Yang menjadi dasar penagihan pajak yaitu Surat Tagihan Pajak,

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat

Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak

yang harus dibayar bertambah, merupakan dasar penagihan pajak).

8. Imbalan bunga adalah hak Wajib Pajak yang dapat diperoleh apabila terdapat, kecuali....

a Keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak

b. Keterlambatan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

c. Pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak

Page 5: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

d. Kelebihan pembayaran pajak karena pengajuan keberatan diterima sebagian

JAWABAN : C. Pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak

(Dasar hukum :Berikut ini adalah beberapa sebab WP dapat memperoleh imbalan bunga.

Keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak, UU KUP Pasal 11(3);

Keterlambatan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, UUKUP Pasal 17B(3);

Kelebihan pembayaran pajak karena tertangguh akibat pemeriksaan bukti permulaan, UU

KUP Pasal 17B(4);

Kelebihan Pembayaran pajak karena pengajuan keberatan atau permohonan banding atau

peninjauan kembali diterima sebagian atau seluruhnya,UU KUP Pasal27A(1).

9. Saat daluarsa penetapan retribusi daerah adalah....

a 5 tahun;

b. 4 tahun;

c. 3 tahun;

d. 1 tahun

JAWABAN : C. 3 tahun.

(Dasar hukum :UU No 28 Tahun 2009 Pasal 167; Daluwarsa retribusi daerah adalah 3 tahun terhitung

sejak saat terutangnya retribusi. Jangka waktu 3 tahun dapat ditangguhkan jika wajib retribusi

melakukan tindak pidana, mendapat surat teguran atau ada pengakuan utang retribusi oleh wajib

retribusi).

10. Wajib Pajak dapat mengajukan gugatan atas hasil Surat Keputusan Keberatan karena tidak

terpenuhinya prosedur persidangan keberatan secara formal kepada:............................

a. Pengadilan Pajak

b. Pengadilan Tata Usaha Negara

c. Kantor Pelayanan Pajak

d. Mahkamah Agung

JAWABAN : A. Pengadilan Pajak (uu kup pasal 23 ayat 2d)

Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:

penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam penerbitannya tidak

sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.

11. Pungutan sebagai pembayaran atas jasa yang khusus disediakan oleh pemerintah daerah

untuk kepentingan orang pribadi atau badan disebut......................

Page 6: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

a. Porporasi

b. Retribusi daerah

c. Pajak

d. Pajak daerah

JAWABAN : B. Retribusi Daerah (Pasal 1 ayat 64) UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai

pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan

oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

12. Berikut adalah jenis pajak daerah untuk kebupaten/ kota kecuali.......................

a. Pajak sarang burung walet

b. Pajak air permukaan

c. Pajak air tanah

d. Paj ak penerangan j alan

JAWABAN : B Pajak air permukaan (UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bab II pasal 1)

Jenis Pajak kabupaten/kota terdiri atas:

a. Pajak Hotel;

b. Pajak Restoran;

c. Pajak Hiburan;

d. Pajak Reklame;

e. Pajak Penerangan Jalan;

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

g. Pajak Parkir;

h. Pajak Air Tanah;

i. Pajak Sarang Burung Walet;

j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

dan

k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

13. Pajak daerah dibayar oleh wajib pajak setelah ditetapkan kepala daerah melalui....................................

a. SPTPD

b. SKPD

c. SSPD

d. STPD

JAWABAN : B. SKPD (UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bab 1 pasal 1)

Page 7: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah surat ketetapan pajak yang

menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang.

14. Pak Romi membeli tanah dan bangunan di Sidoarjo pada tanggal 30 Desember 2013 dengan

nilai transaksi Rp 90.000.000. Jika NJOP sebesar Rp 100.000.000 dan NPOPTKP Rp

60.000.000, BPHTB yang terutang atas transaksi tersebut.....................

a. 200.000

b. 2.000.000

c. 150.000

d. 1.500.000

JAWABAN : B. 2.000.000 [UU BPHTB tarif 5% dikalikan (NPOP – NPOPTKP)]

100.000.000-60.000.000 = 40.000.000 X 5 % = 2.000.000

15. Pak Udin pada tahun 2013 mempunyai objek pajak berupa tanah 500 m2, NJOP Rp

300.000/m2 dan pagar mewah dengan panjang 30 m, tinggi 1.5m, NJOP Rp 150.000/m2.

Total NJOP untuk pagar mewah sebesar...................

a. 4.500.000

b. 6.750.000

c. 156.750.000

d. 154.500.000

JAWABAN : C [UU PBB (500 x 300.000) + (30 x 1,5 x 150.000)

16. Surat yang digunakan Wajib pajak untuk melaporkan data objek pajak menurut ketentuan

undang-undang PBB adalah.....................

a. SPPT

b. SPOP

c. STP

d. STTS

JAWABAN : B. SPOP (UU PBB pasal 1)

Surat Pemberitahuan Objek Pajak, yang selanjutnya disingkat SPOP, adalah surat yang digunakan

oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data subjek dan objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

17. Batas waktu penyimpanan dokumen untuk kepentingan perpajakan adalah........................

a. 3 tahun

b. 5 tahun

c. 10 tahun

Page 8: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

d. 15 tahun

JAWABAN : C 10 TAHUN ( UU KUP pasal 40)

Tindak pidana di bidang perpajakan tidak dapat dituntut setelah lampau waktu sepuluh tahun sejak

saat terhutangnya pajak, berakhirnya Masa Pajak, berakhirnya Bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya

Tahun Pajak yang bersangkutan.

18. Berikut yang dikenakan ketentuan pajak progresif........................

a. Sepeda motor 500cc

b. Kendaraan niaga 1500cc

c. Angkutan umum

d. Ambulan

JAWABAN : A. Sepeda motor 500cc

19. Objek pajak yang tidak dikenakan ketentuan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah..

a. Peruntukannya untuk jalan raya

b. Peruntukannya untuk tanah kuburan

c. Peruntukannya untuk usaha

d. Peruntukannya untuk hibah wasiat

JAWABAN : B Peruntukannya untuk tanah kuburan (PASAL 3 AYAT 1 UU KUP)

Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan,

pendidikan dan kebudayaan nasional, yang nyata-nyata tidak dimaksudkan untuk memperoleh

keuntungan;

Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu;

Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan

yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak;

Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik;

Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi Internasional yang ditentukan oleh Menteri

Keuangan.

20. Dikenakan Bea Meterai senilai Rp 6.000 atas dokumen yang berbentuk...............................

a. Saham akta notaris

b. Surat yang rnemuat jumlah uang kurang dari Rp 1.000.000

c. Semua bilyet giro

d. Surat pengiriman barang.

JAWABAN : A. Saham akta notaries (PASAL 2 UU No 13 THN 1985 PP No 24 THN 2000 UU

BEA MATERAI).

21. Daluarsa penagihan pajak adalah:

Page 9: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

a. 15 tahun;

b. 10 tahun;

c. 5 tahun;

d. Jawaban B dan C benar.

JAWABAN : C. 5 TAHUN UU KUP PASAL 22

Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak,

daluwarsa setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak,

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat

Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan

Kembali.

22. Tanggal jatuh tempo pembayaran

A. 1 bulan sejak skp dikirim

B. 1 bulan sejak skp diterbitkan

C. 1 bulan sejak skp diterima

D. A,b,c, salah

JAWABAN : C. 1 bulan sejak skp diterbitkan PASAL 9 AYAT 3 UU KUP

Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Tambahan, dan Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, serta

Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, harus

dilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan.

23. Surat tegoran diterbitkan

a. 7 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran

b. 2 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran

c. 2x 24 jam dari tanggal jatuh tempo pembayaran

d. A;b;c; salah.

JAWABAN : A. 7 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran (PP NO 74 tahun 2011 Bab VII

penagihan pasal 48 ayat 6)

24. Negara mempunyai hak mendahulu untuk hutang pajak kecuali

a. Pokok Pajak

b. Sanksi Administrasi

c. Biaya penagihan pajak

d. biaya perkara yg hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untk melelang suatu

barang bergerak dan /atau barang tidak bergerak

JAWABAN : D biaya perkara yg hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untk

Page 10: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

melelang suatu barang bergerak dan /atau barang tidak bergerak (UU KUP pasal 21

ayat 3)

Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak mendahulu lainnya, kecuali terhadap:

biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk melelang suatu barang

bergerak dan/atau barang tidak bergerak;

biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud; dan/atau

biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan penyelesaian suatu warisan.

PILIHAN GANDA dan beri penjelasan singkat dan jelas.

25. Tidak dapat diajukan keberatan:

A. Surat Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP)

B. Surat ketetapan Kurang Bayar Pajak Tambahan (SKPKBT)

C. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

D. Pemotongan final oleh pihak ke tiga.

JAWABAN : A. Surat Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) PASAL 25

AYAT 1 UU KUP.

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu:

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;

Surat Ketetapan Pajak Nihil;

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar; atau

pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan.

26. WP tengah mengajukan keberatan thd sutau ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tetapi tdk

ditanggapi oleh KPP karena terlambat disampaikan, padahal WP yakin berdasarkan bukti-2 yg

ada SKPKB yg diterbitkan tidak benar. Dalam kasus ini WP dapat mengajukan .

a. Keberatan lagi

b. Banding

c. Gugatan (psl 37 PP 74) skp tidak benar melalui penagihan

d. Permohonan pembatalan skp yang tidak benar psl 36(1) huruf b.

JAWABAN : D. Permohonan pembatalan skp yang tidak benar psl 36(1) huruf b.

Selain itu, Direktur Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan Wajib Pajak dan

berlandaskan unsur keadilan dapat mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak

benar, misalnya Wajib Pajak yang ditolak pengajuan keberatannya karena tidak memenuhi

persyaratan formal (memasukkan surat keberatan tidak pada waktunya) meskipun persyaratan

material terpenuhi.

Page 11: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

27. Menyambung soal diatas apabila ditolak dan dilakukan penagihan dengan Surat Paksa maka

Wajib Pajak dapat mengajukan

a. Peninjauan kembali ke Makamah Agung

b. Banding

c. Gugatan kepada Badan Peradilan pajak (psl 37 PP 74) skp tidak benar

d. Permohonan pembatalan skp yang tidak benar psl 36(1) huruf b.

JAWABAN : B BANDING

28. Peninjauan kembali atas putusan Pengadilan dpt diajukan kepada:

a. Direktorat Jenderal Pajak

b. Pengadilan Pajak

c. Pengadilan Negeri

d. Makamah Agung

JAWABAN : D. Mahkamah Agung.

29. Jika ditemukan data baru terhadap SPT PPh Badan yg telah dterbitkan skp yg menyebabkan

timbulnya utang Pajak maka diterbikan:

a. SKPKB ditambah sanksi 100%

b. SKPKBT ditambah sanksi 50%

c. SKPKB ditambah sanksi 50%

d. SKPKBT ditambah sanksi 100%

JAWABAN : D. SKPKBT ditambah sanksi 100% (PASAL 15 AYAT 2)

Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan

ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah

kekurangan pajak tersebut.

30. Apabila telah diterbitkan SKPKB atas SPT PPh Badan kemudian dilakukan pemeriksaan ulang

dan ditemukan koreksi yg menyebabkan pajak kurang bayar maka diterbitkan:

a. SKPKB ditambah sanksi 100%

b. KPKB ditambah sanksi 50%

c. SKPKBT ditambah sanksi 100%

e. SKPKBT ditambah sanksi 48%

JAWABAN : C. SKPKBT ditambah sanksi 100% (PASAL 15 AYAT 2)

Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan

ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah

kekurangan pajak tersebut.

Page 12: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

31. Mana peryataan dibawah ini berkaitan dengan pengangsuran atas pembayaran pajak terutang yg

salah:

a. WP dapat mengajukan permohonan pengangsuran atas pembayaran PPh sebagaimana diatur

dalam psl 29 UU KUP (masalah pemeriksaan)

b. Dengan disetujuinya pengangsuran maka WP terbebas dari pengenaan sanksi bunga

2% sebulan.

c. Atas Pajak terutang yg diajukan permohonan pengangsuran tidak dapat diajukan keberatan

d. Apabila WP tidak memenuhi keputusan persetujuan angsuran, dapat diterbitkan surat paksa

tanpa didahului dengan suret tegoran.

JAWABAN : B. Dengan disetujuinya pengangsuran maka WP terbebas dari pengenaan sanksi

bunga 2% sebulan. ( PASAL 19 AYAT 2) MENGATAKAN :

Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran pajak juga dikenai

sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan dari jumlah pajak yang masih

harus dibayar dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

32. Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKPKBT dalam jangka waktu 10 tahun sesudah saat

pajak terutang , berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak:

a. Harus berdasarkan hasil pemeriksaan

b. Apabila ditemukan data baru dan atau data yg semula belum terungkap yg mengakibatkan

penambahan jumlah pajak terutang, yg diperoleh dari pemeriksaan

c. Apabila ditemukan data baru dan atau data yg semula belum terungkap yg mengakibatkan

penambahan jumlah pajak terutang, yg diperoleh tidak harus dari pemeriksaan

d. Apabila dilakukan pemeriksaan atas kewajiban perpajakan WP, dan kemudian

ditemukan indikasi telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan

JAWABAN: D. Apabila dilakukan pemeriksaan atas kewajiban perpajakan WP, dan kemudian

ditemukan indikasi telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan

PASAL 15 AYAT 4 UU KUP :

Apabila jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat, Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi berupa

bunga sebesar 48% (empat puluh delapan persen) dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar,

dalam hal Wajib Pajak setelah jangka waktu 5 (lima) tahun tersebut dipidana karena melakukan

tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian

pada pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap.

33. Tujuan pemeriksaan pajak yang dilakukan Direktur Jenderal Pajak adalah:

Page 13: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

a. Untuk menetapkan pajak pajak yg kurang atau belum dibayar oleh WP.

b. Untuk menerbitkan SKPKB sehubungan dengan pengajuan kelebihan pembayaran pajak yg

disampaikan oleh WP.

c. Untuk menguji kepatuhan kewajiban perpajakan WP dan untuk tujuan lain dalam

rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undanagan perpajakan.

d. Untuk mencari kelemahan WP dlm melaksanakan ketentuan peraturan perundang-

undanagan perpajakan sehubungan dengan self assesment yg diberlakukan.

JAWABAN : C Untuk menguji kepatuhan kewajiban perpajakan WP dan untuk tujuan lain

dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undanagan perpajakan.

( (PASAL 29 AYAT 1 UU KUP)

Direktur Jenderal Pajak dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan

berwenang melakukan pemeriksaan untuk:

a. menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak; dan/atau

b. tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

34. Kepada WP diterbitkan SKP, dan WP merasa bahwa ketetapan tsb ternyata tidak benar karena ia

menganggap koreksi terhadap HPP Penjualan dan biaya tdk sesuai dengan ketentuan yg berlaku.

Kemudian WP mengajukan keberatan kpd KPP atas nama Dir Jen Pajak, Keputusan keberatan

Dir Jen Pajak adalah menolak permohonan WP. Namun demikian pada saat WP hendak

mengajukan Banding ke Pengadilan Pajak, ternyata jangka waktu 3 bulan sejak keputusan

keberatan diterima telah lewat. Berdasarkan hal tsb upaya yg ditempuh WP untuk memperoleh

keadilan adalah:

a. Mengajukan peninjauan kembali kpd Mahkamah Agung karena mengajukan Banding ke

Pengadilan Pajak, jangka waktu telah lewat.

b. Mengajukan pembetulan Surat Ketetapan Pajak kpd Dir Jen Pajak karena Dir Jen Pajak

dalam menetapkan ketetepan pajak tidak benar dan tidak sesuai dengan ketentuan yg berlaku.

c. Mengajukan pembatalan atau pengurangan atas ketetapan pajak dalam Surat

Ketetapan Pajak kepada Dir Jen Pajak, karena Dir Jen Pajak telah salah menetapkan

ketetapan Pajak tidak sesuai dengan ketentuan yg berlaku.

d. Tidak ada upaya lagi untuk memperoleh keadilan karena WP telah menempuh jalur

Pengadilan yg seharusnya ditempuh melalui Pengadilan Pajak.

JAWABAN : C. Mengajukan pembatalan atau pengurangan atas ketetapan pajak dalam Surat

Ketetapan Pajak kepada Dir Jen Pajak, karena Dir Jen Pajak telah salah menetapkan

ketetapan Pajak tidak sesuai dengan ketentuan yg berlaku.psl 36(1) huruf b.

Selain itu, Direktur Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan Wajib Pajak dan

berlandaskan unsur keadilan dapat mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak

benar, misalnya Wajib Pajak yang ditolak pengajuan keberatannya karena tidak memenuhi

Page 14: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

persyaratan formal (memasukkan surat keberatan tidak pada waktunya) meskipun persyaratan

material terpenuhi.

35. Penyidikan terhadap tindak pidana di bidang perpajakan dilakukan oleh:

a. Pejabat pegawai Negri Sipil di lingkungan Departemen Keuangan yg diberi wewenang

khusus sebagai penyidik pajak untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang

perpajakan.

b. POLRI khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang

perpajakan.

c. Pejabat PNS tertentu di ligkungan Departemen Hukum dan HAM yg diberi wewenang

khusus sebagai penyidik pajak untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang

perpajakan.

d. Pejabat pegawai Negri Sipil di lingkungan Departemen Keuangan yg ditunjuk oleh kepala

kepolisian RI dan diberi wewenang khusus sebagai penyidik pajak untuk melakukan

penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan.

JAWABAN : A. Pejabat pegawai Negri Sipil di lingkungan Departemen Keuangan yg diberi

wewenang khusus sebagai penyidik pajak untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang

perpajakan. (PASAL 44 AYAT 1)

Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri

Sipil tertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik

tindak pidana di bidang perpajakan.

36. Para pihak yg bersengketa di pengadilan Pajak dapat didampingi atau diwakili oleh satu atau

lebih kuasa hukum dengan surat kuasa khusus. Untuk menjadi kuasa hukum tsb harus memenuhi

persyaratan sbb:

a. WNI mempunyai pengetahuan yg luas dan keahlian tentang peraturan per Undng-Undangan

perpajakan dan memenuhi persyaratan yg ditetapkan Direktur Jenderal Pajak.

b. WNI telah lulus Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak & memenuhi persyaratan yg ditetapkan

Dir Jen Pajak.

c. WNI mempunyai pengetahuan yg luas dan keahlian tentang peraturan per Undng-

Undangan perpajakan dan memenuhi persyaratan yg ditetapkan Menteri Keuangan.

d. WNI mempunyai pengetahuan yg luas dan keahlian tentang peraturan per Undng-Undangan

perpajakan dan memenuhi persyaratan yg ditetapkan Menteri Kehakiman dan HAM.

JAWABAN : C. WNI mempunyai pengetahuan yg luas dan keahlian tentang peraturan per

Undng-Undangan perpajakan dan memenuhi persyaratan yg ditetapkan Menteri Keuangan.

Pasal 34 ayat 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

Untuk menjadi kuasa hukum harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Page 15: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

a. Warga Negara Indonesia;

b. mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian tentang peraturan perundang-undangan

perpajakan;

c. persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri.

37. Hakim Pengadilan Pajak tidak boleh merangkap menjadi:

a. Pegawai Direktur Jenderal Pajak

b. WP atau pengusaha

c. Konsultan Pajak

d. Jawaban a, b dan c benar

e. Jawaban a, b, dan c salah

JAWABAN : D. Jawaban a, b dan c benar (PASAL 12 AYAT 1 Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak).

Hakim tidak boleh merangkap menjadi:

a. pelaksana putusan Pengadilan Pajak;

b. wali, pengampu, atau pejabat yang berkaitan dengan suatu Sengketa Pajak yang akan atau sedang

diperiksa olehnya;

c. penasehat hukum;

d. konsultan Pajak;

e. akuntan publik; dan/atau

f. pengusaha

38. WP harus melunasi STP, SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding

a. Dalam jangka waktu 1 bulan sejak tgl pengiriman kepada WP

b. Dalam jangka waktu 1 bulan sejak tgl diterbitkan

c. Dalam jangka waktu 1 bulan sejak tgl diterima oleh WP

d. Jawaban a, b, dan c salah.

JAWABAN : B. Dalam jangka waktu 1 bulan sejak tgl diterbitkan

PASAL 9 AYAT 3 UU KUP

Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Tambahan, dan Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, serta

Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, harus

dilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan.

39. Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan WP dapat membetulkan :

a. Surat ketetapan pajak (skp), STP SK Keberatan, SK Pengurangan atau penghapusan Sanksi

Administrasi, SK Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yg tdk benar, atau Surat

Page 16: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak ( SKPPKP), Putusan Banding

Pengadilan Pajak, Putusan Peninjauan Kembali MA, yg dalam penerbitannya terdapat

kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam

peraturan per undang-2 an perpajakan.

b. SKPKB, SKPKBT, SKPN, SKPLB, STP, SK Keberatan, SK Pengurangan atau penghapusan

Sanksi Administrasi, SK Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yg tdk benar, atau

Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak ( SKPPKP), yg dalam

penerbitannya terdapat kesalahan per undang-2 an perpajakan.

c. Surat ketetapan pajak(skp), STP SK Keberatan, SK Pengurangan atau penghapusan

Sanksi Administrasi, SK Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yg tdk benar,

atau Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak ( SKPPKP), Surat

Keputusan Pembetulan, yg dlm penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan

hitung, dan atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan per

undang-2 an perpajakan.

d. Jawaban a, b, dan c betul.

JAWABAN : JAWABAN C (PASAL 16 AYAT 1 UU KUP)

Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Direktur Jenderal Pajak dapat

membetulkan surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat

Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan

Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan

Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau

Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga, yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis,

kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-

undangan perpajakan.

40. Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan menerbitkan SKPN apabila:

a. WP belum terdaftar sebagai WP di kantor Dierektorat Jenderal Pajak.

b. WP belum memiliki NPWP

c. WP telah mengisi SPT dengan benar, jelas dan lengkap.

d. Jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yg dibayar sama dengan jumlah pajak yg

terutang atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada

pembayaran pajak.

JAWABAN : D. Jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yg dibayar sama dengan jumlah pajak

yg terutang atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada pembayaran

pajak. (PASAL 17 A UU KUP)

Page 17: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

Direktur Jenderal Pajak, setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Nihil

apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang,

atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada pembayaran pajak.

41. WP dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu:

a. Surat ketetapan pajak(skp) atau atas pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga

berdasarkan ketentuan per- undang 2 an perpajakan.

b. SKPKB, SKPKBT.

c. SKPKBT, SKPKB, atau atas pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan

ketentuan per- undang 2 an perpajakan.

d. SKPKB, SKPKBT, SKPN,SKPLB.

JAWABAN : A. Surat ketetapan pajak(skp) atau atas pemotongan atau pemungutan oleh pihak

ketiga berdasarkan ketentuan per- undang 2 an perpajakan.

(Dasar hukum : Pasal 25 ayat 1 UU KUP, PP Nomor 74 Tahun 2011 Pasal 30(1); WP dapat mengajukan

keberatan hanya kepada Dirjen Pajak atas suatu SKPKB, SKBKBT, SKPN, SKPLB, pemotongan /

pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan).

42. Dalam rangka Pembahasan akhir Hasil Pemeriksaan ,Pemeriksa Pajak:

a. Dapat memberitahukan secara tertulis kepada WP tentang hasil pemeriksaan berupa hal-2 yg

berbeda antar SPT dengan hasil pemeriksaan untuk ditanggapi WP.

b. Harus memberitahukan secara tertulis kepada WP tentang hasil pemeriksaan berupa

hal-2 yg berbeda antar SPT dengan hasil pemeriksaan untuk ditanggapi WP.

c. Dapat memberitahukan secara tertulis kepada WP tentang hasil pemeriksaan, yang berupa

konsep skp.

d. Harus memberitahukan secara tertulis kepada WP tentang hasil pemeriksaan berupa hal-2 yg

berbeda antar SPT dengan hasil pemeriksaan untuk dikompromikan kepada WP.

JAWABAN : B. Harus memberitahukan secara tertulis kepada WP tentang hasil pemeriksaan

berupa hal-2 yg berbeda antar SPT dengan hasil pemeriksaan untuk ditanggapi WP.

(PASAL 31 AYAT 2 UU KUP)

Tata cara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di antaranya mengatur tentang

pemeriksaan ulang, jangka waktu pemeriksaan, kewajiban menyampaikan surat pemberitahuan hasil

pemeriksaan kepada Wajib Pajak, dan hak Wajib Pajak untuk hadir dalam pembahasan akhir hasil

pemeriksaan dalam batas waktu yang ditentukan.

43. WP untuk tahun pajak 2007 mengalami kerugian sebesar Rp 100.000.000,- berdasar skp yg

diterbitkan pada 21 Maret 2010, sedangkan untuk tahun pajak 2011 besarnya Penghasilan Kena

Page 18: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

Pajak (PKP) berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak pada tgl 20 Maret 2010 sebesar Rp

100.000.000,-. Berdasarkan hal tsb maka:

a. WP tidak dapat mengkompensasikan kerugian untuk tahun pajak 2007 ke tahun pajak 2008

karena Putusan Pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap

b. WP dapat mengkompensasikan kerugian untuk tahun pajak 2007 ke tahun pajak 2008.

c. WP juga tidak dapat mengkompensasikan kerugian untuk tahun pajak 2007 ke tahun pajak

2009 dan tahun-tahun berikutnya .

d. WP mempunyai utang pajak lebih dari Rp 100.000.000,- dan diragukan itikad baiknya dalam

melunasi utang pajaknya.

JAWABAN : B. WP dapat mengkompensasikan kerugian untuk tahun pajak 2007 ke tahun

pajak 2008. (UU PPH PASAL 6 AYAT 2)

(JAWABAN LANGSUNG DI BAWAH SOAL).

Soal essay

1. Siapa penanggung Pajak yang bertanggung jawab pembayaran pajak!

JAWABAN : Berdasarkan Pasal 1 Ayat 28 UU KUP Penanggung Pajak adalah orang pribadi

atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak

dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

2. Sebutkan urutan jangka waktu Penagihan Pajak sejak diterbitkan skp sampai dengan penjualan

dengan lelang

JAWABAN :

1. Surat Teguran

Apabila utang pajak yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang

Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, tidak dilunasi sampai melewati tujuh hari

dari batas waktu jatuh tempo (satu bulan sejak tanggal diterbitkannya).

2. Surat Paksa

Apabila utang pajak tidak melunasi setelah 21 (dua puluh satu) hari dan tanggal surat teguran,

maka akan diterbitkan Surat Paksa yang disampaikan oleh Juru Sita Pajak Negara dengan dibebani

biaya penagihan paksa sebesar Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah, utang pajak harus dilunasi

dalam waktu 2 x 24 jam.

3. Surat Sita

Apabila utang pajak tidak juga dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam dapat dilakukan tindakan

penyitaan atas barang-barang WP, dengan dibebani biaya pelaksanaan sita sebesar Rp 100.000,00

(seratus ribu rupiah).

4. Lelang

Page 19: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

Dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah tindakan peyitaan, utang pajak belum dilunasi maka

akan dilanjutkan dengan tindakan pelelangan melalui Kantor Lelang Negara. Dalam hal biaya

penagihan paksa dan biaya pelaksanaan sita belum dibayar maka akan dibebankan bersama-sama

dengan biaya iklan untuk mengumumkan lelang dalam surat kabar dan biaya lelang pada saat

pelelangan.

3. Kapan dilakukan penagihan seketika & sekali gus!

JAWABAN : Penagihan seketika dan sekaligus dilakukan apabila :

Pasal 20 ayat (2) UU KUP

Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;

Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka

menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukannya di

Indonesia;

terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usaha atau

menggabungkan atau memekarkan usaha, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki

atau yang dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya;

badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau

terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda

kepailitan.

4. Wajib Pajak PT ABC menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tahun 2010 sebesar

Rp 1.500.000.000,- yang diterbitkan pada tanggal 10 September 2013. dikirim tanggal 12 September

2012 dan diterima wajib Pajak tanggal 15 September 2013. Sesuai Surat Pemberitahuan Hasil

Pemeriksaan Pajak (SPHP) Wajib Pajak hanya setuju sebesar Rp 1.000.000.000,-Pertanyaan:

a. Kapan Batas waktu pembayaran (Tanggal Jatuh Tempo)?

b. Kapan tgl batas waktu mengajukan Keberatan ?

c. Sebutkan syarat formal agar surat keberatan tersebut memenuhi syarat!

d. Apabila PT ABC telah membayar yang telah disetujui dan ternyata SK keberatan

diterbitkan tgl 30 Desember tahun 2013 mengabulkan sebagian keberatan wajib pajak

menjadi Rp 1.200.000.000,- maka berapakah total pokok dan sanksi yang harus dibayar PT

ABC dengan asumsi PT ABC tidak mengajukan banding ?

JAWABAN :

A). 9 Oktober 2013

ALASAN : Sesuai dengan PASAL 9 AYAT (3) UU KUP pembayaran ketetapan pajak harus dilunasi

paling lambat 1 bulan sejak tanggal diterbitkan.

B). 11 Desember 2013

Page 20: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

ALASAN : Pasal 25 Ayat 3 UU KUP (Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan

sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka

waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya).

C). Syarat formal pengajuan keberatan Pasal 25 AYAT (2), (3), (3A) UU KUP (Pengajuan

Keberatan):

Satu surat keberatan untuk satu ketetapan pajak atau satu bukti pemotongan /pemungutan

pajak.

Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia.

Mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut,

atau jumlah rugi menurut perhitungan WP

Disertai alasan-alasan yang menjadi dasar penghitungan.

Diajukan paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirimkan surat ketetapan pajak atau sejak

tanggal pemotongan atau pemungutan pajak, kecuali karena keadaan di luar kekuasaan WP

(force majeur) yang harus disertai bukti pendukung adanya keadaan luar biasa tersebut.

Surat keberatan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus dalam hal surat keberatan

ditandatangani bukan oleh WP sebagaimana diatur dalam Pasal 32 UU Nomor 28 Tahun 2007

D). Perhitungan :

Pada tgl 10 September 2013 SKPKB diterbitkan (PT ABC) Rp 1.500.000.000

Setuju hasil pemeriksaan (PAHP) Rp 1.000.000.000

Membayar dari setuju hasil pemeriksaan Rp 1.000.000.000

WP mengajukan keberatan

Keputusan Keberatan Mengabulkan Sebagian Rp 1.200.000.000

Untuk menghitung sanksinya

Total pokok pajak kurang bayar Rp 1.200.000.000 - Rp 1.000.000.000 = Rp 200.000.000

Sanksi administrasi 50 % (Rp 1.200.000.000 - Rp 1.000.000.000) = Rp 100.000.000

Total pokok pajak yang harus dilunasi ditambah sanksi = Rp 300.000.000

5. Berikut daftar dokumen, kemudian klasifikasikan dokumen yang dikenakan Bea Meterai dengan

memberikan huruf (D) berikut tarifnya dan huruf (T) untuk dokumen yang tidak dikenai Bea

Meterai.

JAWABAN :

No. Dokumen D/T Tarif Dasar Aturan ( Undang

– undang)

1. Konosemen T Rp 0 PSL 4 UU No 13 TH

1985

Page 21: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

2 Cek dengan nilai nominal Rp25.

000,00

D Rp 3.000 PSL 2 UU No 13 THN

1985 PP No 24 THN

20003. Surat Nikah T Rp 0 PSL 4 UU No 13 TH

1985

4. Ijazah Perguruan Tinggi T Rp 0 PSL 4 UU No 13 TH

1985

5. Surat jalan T Rp 0 PSL 4 UU No 13 TH

1985 6. Tanda terima gaji sebesar RplO juta T Rp 0 PSL 4 UU No 13 TH

1985 7. Salinan akte notaris D Rp 6.000 PSL 2 UU No 13 THN

1985 PP No 24 THN

2000

6. Sebutkan jadwal proses penagihan pajak dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan

lelang sesuai dengan PMK 24/2008 jo PMK 85/2010.

Jatuh tempo pembayaran 1 Bulan setelah Surat Ketetapan Pajak diterbitkan Setelah 7 hari diberikan Surat Teguran Pajak Setelah 21 hari Surat Paksa Setelah 2 x 24 jam dilakukan penyitaan Setelah 14 hari diumumkan pelelangan Setelah 14 hari dilelang

7. Pak Adi mempunyai obyek pajak berupa :

- Tanah seluas 800 m2 dengan harga jual Rp. 300.000/m2;

• Bangunan seluas 400m2 dengan nilai jual Rp. 350.000/m2;

• Taman mewah seluas 200 m2 dengan nilai jual Rp.50.000/m2;

• Pagar mewah sepanjang 120 m dan tinggi pagar 1,5 m dengan nilai jual Rp. 175.000/m2;

pada tahun 2013 di daerah Surabaya Barat NJOPTKP yang diterapkan di daerah tersebut adalah

sebesar Rp 16.000.000. Berapakah PBB terutang Pak Adi tahun 2013 ?

JAWABAN :

Besarnya pajak terutang :

Nilai Jual tanah 800 x 300.000 = Rp 240.000.000

Nilai jual bangunan :

a. Bangunan 400 x 350.000 = Rp 140.000.000

b. Taman mewah 200 x 50.000 = Rp 10.000.000

c. Pagar mewah 120 x 1,5 x 175.000 = Rp 31.500.000 = Rp 181.500.000

NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 421.500.000

Page 22: Tugas Perpajakan 1 Kelompok 2 Kelas n (s1 Akuntansi)

Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) = Rp 16.000.000

NJOP untuk perhitungan PBB = Rp 405.500.000

PBB terutang 0,5 % x 20 % x 405.500.000 = Rp 405.500