akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

21
Akuntansi Organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum STIE PANCA BHAKTI PALU 2013/2014 Oleh: SRI ISMAWATI AK II PAGI 2011

Upload: ismha-mhanyun

Post on 30-Jun-2015

544 views

Category:

Economy & Finance


8 download

DESCRIPTION

Bahan MK Akuntansi Sektor Publik menjelaskan tentang Akuntansi Organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Akuntansi Organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

STIE PANCA BHAKTI PALU 2013/2014

Oleh:SRI ISMAWATI

AK II PAGI 2011

Page 2: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

A. Organisasi Nirlaba

PengertianOrganisasi nirlaba atau organisasi nonprofit

adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik publik untuk suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter).

Lembaga atau organisasi nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata (Pahala Nainggolan, 2005 : 01)

Page 3: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Ciri-Ciri Organisasi NirlabaAdapun ciri-ciri organisasi nirlaba adalah

1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapakan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

2. Menghasilkan barang dan atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.

3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas

Page 4: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Contoh Organisasi NirlabaContoh organisasi nirlaba yang ada di Indonesia:

• Organisasi kesejahteraan sosial masyarakat• Yayasan sosial

Misalnya : Supersemar, Yatim Piatu dsb• Yayasan dana

Misalnya : YDSF, Pundi Amal SCTV, RCTI Peduli, Dompet Dhu’afa,

• Lembaga advokasiMisalnya : Kontras, YLKI, Perlindungan kekerasan dalam RT

• Balai keselamatanMisalnya : Tim SAR

• Konservasi lingkungan / satwa• Misalnya : WALHI, Pro Fauna

Rumah sakit dan organisasi kesehatan masyarakat• Yayasan kanker Indonesia• PMI

Page 5: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Tujuan Laporan Keuangan Organisasi NirlabaFinancial Accounting Standards Board (FASB, 1980)

mengeluarkan Statements of Financial Accounting Concepts No. 4 (SFAC 4) mengenai tujuan laporan keuangan untuk organisasi nonbisnis/nirlaba (objectives of financial reporting by nonbusiness organizations). Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 tersebut adalah:

• Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.

• Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut.

Page 6: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

• Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.

• Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dari kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.

• Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan keadaan/ kondisi sumber kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi yang berguna untuk menilai kinerja.

Page 7: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

• Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.

• Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.

Page 8: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45Menurut PSAK 45, organisasi nirlaba perlu

menyusun setidaknya 4 jenis laporan keuangan sebagai berikut:

• Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode laporanLaporan ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai aset, kewajiban, dan aset bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.

• Laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporanTujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset bersih, hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.

Page 9: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

• Laporan arus kas untuk suatu periode pelaporanTujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Adapun klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas pada laporan arus kas organisasi nirlaba, sama dengan yang ada pada organisasi bisnis, yaitu: arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

• Catatan atas laporan keuangan

Page 10: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Perbedaan Organisasi Nirlaba dengan Organisasi LabaYang membedakan antara organisasi nirlaba

dengan organisasi laba dapat dilihat dari:1. Dalam hal kepemilikan2. Dalam hal donatur3. Dalam hal penyebaran tanggung jawab4. Dalam hal pengelolaan organisasi

Page 11: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

B. Badan Layanan Umum (BLU)Pengertian

Badan layanan umum (BLU) adalah Instansi di lingkungan pemerintah yang di bentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang atau jasa yang di jual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya di dasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Menurut Undang-undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, khususnya pasal 68 dan 69, instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberi pelayanan kepada masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas.

Page 12: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Kriteria BLUBadan Layanan Umum (BLU) memiliki kriteria sebagai berikut:

• Bukan kekayaan negara/ daerah yang dipisahkan, sebagai satuan kerja instansi pemerintah.

• Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi.

• Berperan sebagai agen dari menteri/ pimpinan lembaga induknya:▫ Kedua belah pihak menandatangani kontrak kinerja,▫ Menteri/ pimpinan lembaga bertanggungjawab atas

kebijakan layanan yang hendak dihasilkan,▫ BLU bertanggungjawab untuk menyajikan layanan

yang diminta.

Page 13: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Tujuan dan Asas BLUAdapun asas-asas dalam BLU adalah:

• BLU beroperasi sebagai unit kerja kementerian negara/ lembaga/ pemerintah daerah untuk tujuan pemberian layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk yang bersangkutan.

• BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan kementerian negara/ lembaga/ pemerintah daerah dan karenanya status hukum BLU tidak terpisah dari kementerian negara/ lembaga/ pemerintah daerah sebagai instansi induk.

• Menteri/ pimpinan lembara/ gubernur/ bupati/ walikota bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikannya kepada BLU dari segi manfaat layanan yang dihasilkan.

Page 14: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

• Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan kepadanya oleh menteri/ pimpinan lembaga/ gubernur/ bupati/ walikota.

• BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian keuntungan.

• Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja kementerian negara/ lembaga/ SKPD/ pemerintah daerah.

• BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktek bisnis yang sehat.

Page 15: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Persyaratan, Penetapan dan Pencabutan BLUPesrsyaratan

Suatu satuan kerja instansi pemerintah dapat diizinkan mengelola keuangan dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) apabila memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif.

Persyaratan substantif terpenuhi apabila instansi pemerintah yang bersangkutan menyelenggarakan layanan umum yang berhubungan dengan:

• Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum.• Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan

meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan umum; dan/atau.

• Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat.

Page 16: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Persyaratan teknis terpenuhi apabila:• Kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak

dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU sebagaimana direkomendasikan oleh menteri/ pimpinan lembaga/ kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya; dan

• Kinerja keuangan satuan kerja instansi yang bersangkutan adalah sehat sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen usulan penetapan BLU.

Persyaratan administratif terpenuhi apabila instansi pemerintah yang bersangkutan dapat menyajikan seluruh dokumen berikut:

• Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat

• Pola tata kelola• Rencana strategis bisnis• Laporan keuangan pokok• Standar pelayanan minimum, dan• Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit

secara independen.

Page 17: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

PenetapanProses penetapan  PPK-BLU adalah sebagai berikut:

• Menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD mengusulkan instansi pemerintah yang memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif untuk menerapkan PPK-BLU kepada Menteri Keuangan/ gubernur/ bupati/ walikota, sesuai dengan kewenangannya.

• Menteri Keuangan/ gubernur/ bupati/ walikota menetapkan instansi pemerintah yang telah memenuhi persyaratan untuk menerapkan PPK-BLU.

• Penetapan tersebut dapat berupa pemberian status BLU secara penuh atau status BLU bertahap.

• Status BLU secara penuh diberikan apabila seluruh persyaratan telah dipenuhi dengan memuaskan.

• Status BLU-Bertahap diberikan apabila persyaratan substantif dan teknis telah terpenuhi, namun persyaratan administratif belum terpenuhi secara memuaskan.

• Status BLU-Bertahap berlaku paling lama 3 (tiga) tahun.

Page 18: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

• Menteri Keuangan/ gubernur/ bupati/ walikota, sesuai dengan kewenangannya, memberi keputusan penetapan atau surat penolakan terhadap usulan penetapan BLU paling lambat 3 bulan sejak diterima

dari menteri/ pimpinan lembaga/ kepala SKPD.

PencabutanAdapun penerapan PPK-BLU berakhir atau dicabut yaitu apabila:

• Dicabut oleh Menteri Keuangan/ gubernur/ bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya.

• Dicabut oleh Menteri Keuangan/ gubernur/ bupati/ walikota berdasarkan usul dari menteri/ pimpinan lembaga/ kepala SKPD, sesuai dengan kewenangannya atau

Page 19: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Pencabutan status dilakukan berdasarkan penetapan ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu:

• Menteri Keuangan/ gubernur/ bupati/ walikota, sesuai dengan kewenangannya, membuat penetapan pencabutan penerapan PPK-BLU atau penolakannya paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal usul diterima. Dalam hal jangka waktu 3 (tiga) bulan terlampaui, usul pencabutan dianggap ditolak.

• Instansi pemerintah yang pernah dicabut dari status PPK-BLU dapat diusulkan kembali untuk menerapkan PPK-BLU sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 4 PP No.23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

• Dalam rangka menilai usulan penetapan dan pencabutan, Menteri Keuangan/ gubernur/ bupati/ walikota, sesuai dengan kewenangannya, menunjuk suatu tim penilai.

Page 20: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Sistem Akuntansi BLUSistem Akuntansi BLU terdiri dari:

• Sistem Akuntansi Keuangan, adalah sistem akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan pokok dengan tujuan umum (general purpose) yang menghasilkan laporan keuangan pokok untuk keperluan akuntabilitas, manajemen, dan transparansi.

• Sistem Akuntansi Aset Tetap, yang menghasilkan laporan aset tetap untuk keperluan manajemen aset tetap.

• Sistem Akuntansi Biaya, yang menghasilkan informasi biaya satuan (unit) per unit layanan, pertanggungjawaban kinerja ataupun informasi lain untuk kepentingan manajerial.

Page 21: Akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi badan layanan umum

Akuntansi dan pelaporanBerdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

Nomor 76/ PMK.05/ 2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU, sistem akuntansi BLU adalah sebagai berikut:

• Setiap transaksi keuangan BLU harus diakuntansikan dan dokumen pendukungnya dikelola secara tertib.

• Periode akuntansi BLU meliputi masa 1 (satu) tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.