akuntansi manajemen.ppt

26
1 Akuntansi keuangan lanjutan 1 PERSEKUTUAN: Pembentukan dan Operasi

Upload: hyirawan

Post on 28-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

1

Akuntansi keuangan lanjutan 1

PERSEKUTUAN:Pembentukan dan Operasi

Page 2: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

2

Pengertian Persekutuan

• Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba

• Berdasarkan luasnya tanggung jawab para sekutunya, persekutuan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu persekutuan firma (Fa), dan persekutuan komanditer (CV = Comanditair Vennotschap)

Page 3: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

3

Persekutuan Firma

Dalam persekutuan firma, semua sekutu ikut aktif mengelola persekutuan dan bertanggung jawab penuh (tidak terbatas). Yang dimaksud dengan tanggung jawab penuh disini adalah bahwa tanggung jawabnya tidak terbatas sebesar modal yang ditanam di persekutuan saja, melainkan dengan seluruh harta pribadinya

Page 4: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

4

Persekutuan Komanditer

• Dalam persekutuan komanditer, tidak semua sekutu ikut aktif mengelola perusahaan. Berdasarkan luasnya tanggung jawab dan ikut tidaknya di dalam pengelolaan perusahaan, maka para sekutu persekutuan komanditer dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif

Page 5: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

5

Sekutu Aktif

• Sekutu aktif atau sekutu kerja atau sekutu komplementer adalah sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan. Sekutu ini bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta pribadinya (tidak terbatas)

Page 6: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

6

Sekutu Pasif

• Sekutu pasif atau sekutu komanditer atau sekutu diam adalah sekutu yang tidak ikut mengelola perusahaan. Sekutu ini bertanggung jawab terbatas sebesar modal yang di tanam di dalam persekutuan. Sekutu pasif ini hanya menanam modal saja.

Page 7: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

7

Unsur Pokok Persekutuan yaitu 1. Gabungan atau asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari

beberapa sekutu ( individu ) maka persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu perjanjian untuk mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan.

2. Pemilikan dan pengelolaan bersama. • Didalam Persekutuan harus selalu dituntut adanya kebersamaan,

yaitu :

a. Persekutuan dimiliki bersama. b. Persekutuan dikelola bersama. c. Kalau ada risiko ditanggung bersama. d. Kalau memperoleh laba dibagi bersama.

3. Tujuan untuk memperoleh laba. Laba dibagi secara adil menurut rasio atau metode pembagian laba yang telah disepakati.

Page 8: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

8

Ketentuan di dalam Perjanjian Persekutuan

– Perjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para sekutu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan persekutuan sampai pembubarannya

Page 9: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

9

Isi perjanjian (antara lain) 1. Ketentuan mengenai persekutuan. 2. Ketentuan mengenai sekutu. 3. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan. 4. Ketentuan mengenai pembagian laba. 5. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan. 6. Ketentuan mengenai pertanggungan ( asuransi ) terhadap masing-

masing sekutu.

Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai : - Dasar pencatatan setoran modal. - Dasar perhitungan modal. - Dasar pembagian laba. - Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut

modal.- Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi.

Dari uraian diatas terlihat bahwa perjanjian mempunyai peranan yang sangat penting dalam persekutuan mulai dari pendirian hingga pembubarannya.

Page 10: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

10

Karakteristik Utama Persekutuan

• Mutual Agency

• Limited Life

Khusus untuk persekutuan firma, ditambah

• Un Limited Liability

• Interest In Partnership

• Participating In Partnership Profit

Page 11: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

11

Mutual Agency

• Para sekutu merupakan agen dari persekutuan, sehingga tindakan seorang sekutu akan mengikat sekutu yang lain. Kerugian yang ditimbulkan oleh seorang sekutu harus ditanggung oleh semua sekutu, demikian pula jika memperoleh keuntungan.

Page 12: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

12

Limited Life

• Umur persekutuan itu terbatas, sehingga sewaktu-waktu dapat bubar dan berdiri persekutuan baru. Adapun sebab-sebab bubarnya persekutuan antara lain, yaitu :– tujuan persekutuan telah tercapai,– jangka waktu yang diatur dalam perjanjian telah

terpenuhi (habis),– sudah tidak sesuai lagi dengan undang-undang atau

Peraturan Pemerintah,– masuknya anggota baaru,– pengunduran diri (keluar) salah satu sekutu,

• perubahan bentuk, misalnya diubah menjadi Perseroan Terbatas

Page 13: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

13

Un Limited Liability

• Kewajiban tak terbatas, yaitu setiap anggota persekutuan firma harus ikut menanggung kewajiban keuangan tidak terbatas hanya modal yang disetor tetapi sampai harta pribadi

Page 14: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

14

Ownership of an Interest in a Partnership

• Kekayaan yang telah disetor dalam persekutuan sudah bukan lagi milik sekutu penyetor, melainkan milik semua sekutu.

Page 15: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

15

Participating In Partnership Profit

• Masing-masing sekutu memiliki hak dalam pembagian laba atau rugi persekutuan.Laba dibagikan kepada masing-masing anggota berdasarkan partisipasi atau aktivitas (kontribusi) masing-masing anggota terhadap perolehan laba. Apabila seorang anggota merupakan pengurus, maka mereka akan memperoleh bagian lebih besar dibanding anggota bukan pengurus

Page 16: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

16

Pembentukan Persekutuan Firma

Pada waktu firma dibentuk atau didirikan, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu :

1. Firma baru, semua anggota menyetor asset

2. Firma didirikan dari perusahaan

perseorangan, dan anggota lain tidak punya

usaha.

3. Firma didirikan dari beberapa usaha

perseorangan

Page 17: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

17

Akuntansi Dalam Persekutuan

• Pada umumnya hubungan ekonomis antara persekutuan dan para sekutu ditampung di dalam tiga rekening, yaitu :

• Rekening “ Modal ” • Rekening “ prive ” • Rekening “ Utang Kepada Sekutu ”

• Rekening ‘ Piutang Kepada Sekutu ”

Page 18: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

18

Rekening “ Modal ”• Rekening modal menunjukkan besarnya hak modal

sekutu yang bersangkutan. Modal masing-masing sekutu berasal dari setoran modal mula-mula. Selanjutnya akan bertambah dengan setoran tambahan modal dan pembagian laba serta berkurang dengan pengambilan modal dam pembgian rugi. Rekening modal akan didebit apabila berkurang dan dikredit apabila bertambah.

Aktiva- Kas Rp. XXXX Aktiva Non Kas Rp. XXXX

Modal Sekutu A Rp. XXXX Modal Sekutu B Rp. XXXX Modal Sekutu C Rp. XXXX

Page 19: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

19

Rekening “ prive ”Rekening prive juga diselenggarakan untuk tiap-tiap sekutu. Rekening akan didebit apabila terjadi pengambilan harta persekutuan untuk sekutu. Sedangkan Rekening akan dikredit dengan bagian laba (apabila tidak langsung ditutup ke rekening modal ).

Modal Rp. XXXX Prive Rp XXXX

• Pada akhir periode saldo rekening “ prive ” ini akan dipindah ke rekening “ modal ” sekutu yang bersangkutan yaitu :

• Ke sisi debit, apabila rekening prive bersaldo debit. • Ke sisi kredit apabila rekening prive bersaldo kredit. Jadi setelah tutup buku saldo rekening prive selalu nol.

Page 20: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

20

Rekening “ Utang Kepada Sekutu ”• Rekening ini akan di debit apabila utang

kepada sekutu berkurang dan di kredit apabila utang kepada sekutu bertambah. Dalam hal persekutuan dilikuidasi maka saldo rekening ini ikut dipertimbangkan di dalam menghitung bagian kas sekutu yang bersangkutan. Di dalam neraca saldo disajikan pada kelompok pasiva, yaitu utang.

Kas Rp. XXXX Utang sekutu B Rp. XXXX

Page 21: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

21

Rekening ‘ Piutang Kepada Sekutu ”• Rekening ini didebit apabila piutang kepada

sekutu bertambah dan dikredit apabila piutang kepada sekutu berkurang. Dalam hal persekutuan dilikuidasi yaitu mengurangi hak sekutu yang bersangkutan.

• Didalam neraca saldo rekening disajikan dalam kelompok aktiva, yaitu piutang. Piutang Rp. XXXX

Kas Rp. XXXX • Piutang kepada pihak ketiga:

Piutang dagang Rp. XXXX Penjualan Rp. XXXX

Page 22: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

22

• Apabila firma yang didirikan sebelumnya tidak ada usaha, maka seluruh setoran anggota dicatat sebagai berikut :

Tgl Uraian Ref Debit KreditAktiva (Debit)

Modal Pesero (Kredit)

Rp. xxxxx

Rp. xxxxx

Page 23: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

23

Misalnya..

Tgl Uraian Ref Debit Kredit

Kas

Piutang Dagang

Persediaan

Peralatan

Modal Ali

Rp. xxxx

Rp. Xxxx

Rp. Xxxx

Rp. xxxx

Rp. Xxxxx

Page 24: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

24

• Apabila firma didirikan dimana salah satu atau beberapa calon anggota sebelumnya telah mempunyai usaha perseorangan, maka tahapannya adalah sebagai berikut :

• menilai kembali asset usaha lama• menyerahkan asset usaha lama ke firma• membentuk (mendirikan) firmaSelanjutnya perlu diperhatikan, apakah :• Buku usaha lama dilanjutkan• Buku usaha lama ditutup, dan diganti buku baru

Page 25: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

Pemberian bonus kepada anggota yang baru

Persekutuan tuan Toni, Rizal dan Budi mengajak tuan Latif bergabung didalamnya, mereka setuju untuk tuan Latif masuk ke

dalam persekutuan. Modal awal persekutuan tersebut Rp.100.000,- dan Tuan Latif menyerahkan uang sebesar Rp 40.000 untuk

penyertaan 40 % dari modal persekutuan yang baru. Hitung bonus tuan latif dan Buatkan Jurnal pencatatan masuknya tuan latif

kedalam persekutuan tersebut ?

Perhitungan :

Saldo modal (sebelum tuan Latif masuk) Rp 100.000

Setoran modal tuan Latif Rp 40.000

---------------

Jumlah Rp 140.000

hak penyertaan Tuan Latif dihitunga 40 %

40 % x Rp 140.000 = Rp 56.000

setoran modal tuan Latif = Rp 40.000

--------------- (-)

Bonus kepada tuan Latif Rp 16.000

Bonus sebesar Rp 16.000 dikurangi dari saldo modal anggota pemilik lama, perhitungannya :

Tuan Toni : 45 % x Rp 16.000 = Rp 7.200

Tuan Rizal: 35 % x Rp 16.000 = Rp 5.600

Tuan Budi : 20 % x Rp 16.000 = Rp 3.200

Jurnal untuk mencatat masuknya tuan Latif :

Kas Rp 40.000

Modal Tuan Toni Rp 7.200

Modal Tuan Rizal Rp 5.600

Modal Tuan Budi Rp 3.200

Modal Latif Rp 56.000 25

Page 26: AKUNTANSI MANAJEMEN.ppt

Pembentukan goodwill untuk anggota baru

Persekutuan Tuan Toni, Rizal dan Budi setuju tuan Latif masuk kedalam persekutuan dengan

ketentuan bahwa tuan Latif menyerahkan uang sebesar Rp 40.000. setoran tuan Latif merupakan 37,50 % dari

modal persekutuan yang baru. Sedang tuan Toni, Rizal dan Budi masing-masing tidak bersedia untuk dikurangi

saldo modalnya. Karena tuan Toni, Rizal dan Budi tidak bersedia dikurangi modalnya maka jumlah modal Tuan

Toni, Rizal dan Budi yang jumlahnya Rp 100.000 itu akan merupakan 62,50 % dari modal persekutuan yang

baru, sedang bagian modal Tuan Latif adalah 37,50 %. Buat lah Jurnal Masuknya Tuan Latif :

100

----- x Rp 100.000 = Rp 160.000

62,50

Modal tuan Latif sebagai penyertaan terhadap 37 % dari modal persekutuan yang baru adalah :

37,50 % x Rp 160.000 = Rp 60.000

setoran modal = Rp 40.000

---------------

goodwill = Rp 20.000

Jurnal masuknya tuan Latif

Kas Rp 40.000

Goodwill Rp 20.000

Modal Tn Latif Rp 60.00026