akuisisi carrefour
DESCRIPTION
paper akuisisi carrefourTRANSCRIPT
Saham Carrefour Dibeli Trans Corp
JAKARTA, KOMPAS.com - Trans Corp melalui anak perusahaannya, PT. Trans Retail
mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia. Strategi akuisisi itu dilakukan di tengah
persoalan hukum yang hingga kini masih membelit Carrefour karena diduga melakukan
praktik monopoli.
Presiden KomisarisTrans Corp, Chairul Tanjung dalam jumpa pers sesuai Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Carrefour Indonesia di Jakarta, Jum’at (16/4) menegaskan,
“Akuisisi ini merupakan momentum yang patut disyukuri. Peristiwa ini menjadi kebanggaan
nasional karena sebuah perusahaan nasional mengakuisisi perusahaan multinasional”.
Akuisisi ini merupakan kelanjutan setelah penandatanganan Kesepakatan Sales and Purchase
and Joint Venture pada 12 Maret 2010 di Paris, Perancis. Pihak Carrefour dilakukan oleh
CEO Carrefour Group, Lars Olofsson. Dengan mengakuisisi sebesar 40%, Trans Corp
menjadi pemegang tunggal saham terbesar dalam bisnis ritel ini. Pemegang saham lainnya
adalah Carrefour SA (39%), Carrefour Nederland BV (9,5%), Onesia BV (11,5%).
Nilai saham 40% itu diperkirakan di atas 300 juta US dollar atau sekitar Rp. 3 trilliun.
Sumber dana diperoleh dari hasil pinjaman konsorsium bank asing, yaitu Credit Suisse, City
Bank, JP Morgan, dan ING dengan total pinjaman 350 juta US dollar”. kata Chairul, yang
tidak secara detail menyebutkan modal mengakuisisi Carrefour.
Menurut Chairul, pihaknya juga mendapatkan hak untuk menempatkan komisaris dan dua
direktur. Chairul Tanjung akan menjabat sebagai Presiden Komisaris Carrefour Indonesia
didampingi oleh Jenderal (Purn) AM Hendropriyono dan mantan Kepala Polri S Bimantoro
sebagai komisaris. Sementara calon lainnya belum diputuskan.
Sebagai pemilik, Trans Corp juga meminta untuk memastikan bahan pokok bisa dijual
dengan harga terbaik demi membantu masyarakat. Bahan pokok juga merupakan pengontrol
inflasi. Pedagang kecil juga dijanjikan diberikan fasilitas berdagan yang disebut pojok rakyat.
“Tentunya, mereka juga tetap harus memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan konsumen”,
ujar Chairul.
Presiden Direktur Carrefour Indonesia Shafie Shamsuddin memandang akuisisi ini sebagai
peristiwa bersejarah. Ini merupakan bentuk komitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia.
“Tahun 2010, kami merencanakan membuka 13 gerai di seluruh Indonesia. Tahun 2011 dan
2012 kami sedang mencari berbagai informasi untuk melakukan ekspansi”, kata Shafie.
Dia menyebut akuisisi ini sebagai bentuk kemitraan yang sangat positif. Trans Corp menjadi
pilihan karena pihaknya ingin melihat values dan memiliki tata kelola yang baik. Apalagi,
Trans Corp memiliki jaringan yang cukup kuat di bidang financial banking, properti, dan
sebagainya.
AM Hendropriyono, Komisaris Trans Corp, menyebutkan. akuisisi ini sebagai titik balik.
Kalalu semula Indonesia berharap investor asing masuk, kini justru perusahaan nasional yang
bangkit untuk masuk menjadi investor di negerinya sendiri.
Kasus Monopoli
Chairul mengakui, akuisisi ini berlangsung saat Carrefour sedang menghadapi masalah
monopoli yang dituduhkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Carrefour sudah
memenangi kasus ini di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Namun, KPPU mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pihak Trans Corp akan menunggu
putusan hukum tersebut, tetapi sekaligus akan menemui KPPU untuk membahas posisi
Carrefour Indonesia saat ini. (Stefanus Osa Triyatna/KOMPAS Cetak).
Akuisisi sisa 60% Saham Carrefour oleh CT Corp Tuntas
Jakarta - Proses akuisisi 60% saham Carrefour senilai 525 juta Euro atau 671 juta US dollar
telah rampung.
Berdasarkan keterangan resmi manajemen PT Trans Retail Indonesia, unit bisnis ritel milik
pengusaha Chairul Tanjung, Rabu (13/2), kepemilikan 60% saham Carrefour oleh Carrefour
Nederland B.V dan Onesia B.V telah dialihkan seluruhnya kepada perseroan. “Berlaku
efektif sejak 16 Januari 2013”, tulis manajemen perusahaan dalam keterangan resminya di
surat kabar nasional.
Pasca transaksi ini, CT Corp sebagai induk usaha Trans Retail akan memegang penuh kendali
atas peritel terbesar ketiga di Indonesia itu, dengan 84 toko dan pendapatan mencapai 1
milliar euro pada 2011.
Berdasarkan catatan Bisnis, pelepasan saham Carrefour tersebut karena perusahaan tengah
merampingkan jumlah karyawan dan pasar-pasar yang tidak mampu dikuasainya guna
meningkatkan kas internal dan memangkas utang sebagai bagian dari rencana ‘perubahan
haluan’ yang ditetapkan CEO Carrefour Georges Plassat.
Pada November 2012, peritel ini juga telah menjual unit usahanya di Malaysia kepada Aeon
Co. senilai 250 juta euro. Pada bulan sebelumnya, Carrefour juga keluar dari Singapura dan
Yunani, serta sepakat menjual unit usahanya di Kolombia kepada Cencosud SA senilai 2
milliar euro. (Achmad Aris/Bisnis.Com)
ANALISIS
Carrefour merupakan salah satu perusahaan retail di Indonesia yang pemasoknya bervariasi
mulai dari perusahaan besar, menengah, kecil, petani, peternak, nelayan, dan lain-lain.
Perkembangan Carrefour di Indonesia mencapai puncaknya setelah di tahun itu Carrefour
berhasil mengakuisisi 75% saham PT Alfa Retailindo Tbk. yang kemudian dilakukan
perubahan seluruh gerai Alfa menjadi Carrefour Express.
Akuisisi yang dilakukan Trans Corp merupakan sebuah langkah yang tepat dan dapat
dijadikan contoh bagi perusahaan nasional lain yang ada di Indonesia. Seperti yang dikatakan
oleh bos Trans Chairul Tanjung dan Presiden Carrefour Indonesia, Shafie Shamsuddin bahwa
pengambilan keputusan akuisisi yang dilakukan Trans Corp merupakan sebuah peristiwa
bersejarah yang membanggakan, karena perusahaan nasional dapat mengakuisisi perusahaan
multinasional sehingga perusahaan nasional dapat menjadi investor di negerinya sendiri.
Akuisisi saham yang dilakukan oleh Trans Corp kepada Carrefour sendiri dilakukan dalam
dua tahap, dimana tahap pertama dilakukan pengakuisisian 40% saham senilai 300 juta US
dollar pada tahun 2010 dan tahap kedua pengakuisisian sebesar 60% saham senilai 657 juta
US dollar di tahun 2013.
Alasan Chairul Tanjung selaku bos besar Trans Corp mengakuisisi Carrefour antara lain:
1. Carrefour merupakan salah satu perusahaan retail papan atas di Indonesia (tiga besar)
bahkan dalam skala internasional (dua besar). Di Indonesia, Carrefour merupakan
perusahaan retail yang menduduki peringkat tiga besar. Bahkan di tahun 2008, Carrefour
menduduki peringkat pertama mengalahkan Matahari Department Store dengan perolehan
omzet sebesar Rp. 10,68 trilliun.
2. Carrefour sudah membuktikan eksistensinya dalam jangka panjang. Perusahaan ini sudah
berdiri sejak 3 Juni 1957 di Paris, Perancis. Di Indonesia sendiri Carrefour sudah ada sejak
era 90-an dan berhasil mengambil hati masyarakat dalam waktu yang cukup singkat
dengan perkembangan perusahaan yang pesat.
3. Carrefour adalah perusahaan retail internasional.Perusahaan retail nomor dua setelah
Walmart ini telah beroperasi di berbagai negara di dunia, Indonesia adalah salah satunya.
Carrefour sudah membuka lebih dari 8000 gerai di seluruh dunia dan lebih dari 50 gerai di
Indonesia.
4. Carrefour bergerak di bidang retail yang merupakan bidang yang sangat tradisional dan
mudah dimasuki siapapun yang berminat berbisnis di bidang ini. Bidang inilah yang
menjadikan Carrefour sukses dengan omzet lebih dari Rp. 900 trilliun.
5. Chairul Tanjung ingin memberikan kontribusinya untuk Indonesia, dimana bahan-bahan
yang digunakan untuk produk-produk Carrefour mayoritasnya merupakan hasil dari para
produsen kecil di seluruh Indonesia. Sehingga bisa memberikan penghargaan bagi sumber
daya yang dihasilkan oleh para petani, nelayan, peternak, dan para produsen lain di
Indonesia sebagai betuk tanggung jawab sosial Carrefour kepada masyarakat Indonesia.
Dengan akuisisi tersebut, Trans Corp akan menerapkan kekuatannya dalam inovasi, operasi,
dan pengetahuan mengenai pasar lokal untuk bekerja sama dengan Carrefour dalam
menyediakan kebutuhan konsumen di Indonesia sekaligus mengkombinasikan gerai
Carrefour dengan kelompok usaha Para Group dalam bidang financial service, lifestyle, food
beverage, dan travel.