aktualita manfaat penyelenggaraan acrs bagi lapan

3
MEDIA DIRGANTARA | Vol. 8 No. 4 Desember 2013 27 AKTUALITA Manfaat Penyelenggaraan ACRS Bagi Lapan Zakaria – Pranata Humas (Biro Kerjasama dan Humas) e-mai: [email protected] Setelah usai pertemuan bergengsi di bidang teknologi penginderaaan jauh tingkat Asia dan inter- nasional yaitu Asian Conference on Remote Sensing (ACRS) ke 34 yang diselenggarakan dari tanggal, 20- 24 Oktober 2013, di Discovery Kartika Plaza Hotel Bali. Lalu apa manfaat yang dapat dipetik dari perte- muan tersebut bagi Lapan secara umum ? Berdasar kan hasil wawancara Penyunting dengan Dr. M. Ro khis Khomarudin Kepala Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana LAPAN dan sekaligus sebagai Ke tua Bidang Pengembangan Teknologi Inderaja – Ma syarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN), diperoleh informasi terkait penyelenggaraan ACRS sebagai berikut: Latar Belakang dibentuknya ACRS serta Peran MAPIN dan Lapan pada pertemuan ACRS di Bali ACRS adalah singkatan dari Asian Confe- rence on Remote Sensing yaitu suatu acara konferensi bidang penginderaan jauh tingkat Asia Pasifik yang diselenggarakan setiap tahun oleh Asian Association on Remote Sensing (AARS). Acara ini setiap tahunnya dihadiri oleh para ilmuwan dan praktisi di Bidang Penginderaan Jauh dari negara Asia dan bahkan di luar Asia. Jumlah Peserta berkisar antara 800 - 1000 orang dan pada tahun ini adalah rekor tertinggi dari jumlah peserta yaitu 1300 orang. ACRS diadakan pertama kali pada tanggal 5- 7 November 1980 di Bangkok Thailand, merupakan kelanjutan dari acara International Symposium on Re- mote Sensing of Environment (ERIM) di San Jose Coastarika pada bulan April 1980. Pada saat itu Prof. Shunji Murai (pendiri AARS) berpendapat bahwa ke- napa kita negara-negara asia tidak dapat berkumpul bersama untuk dapat bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan dan teknologi tentang penginderaan ja uh di tingkat Asia. Sehingga saat itu, terbentuklah AARS dan pada tahun yang sama ACRS pertama kali diadakan. Pada saat itu, hadir sebanyak 159 peserta dari 12 negara (sumber: AARS). Tujuan AARS/ACRS adalah untuk mempro- mosikan penginderaan jauh melalui pertukaran infor masi, kerjasama dan pemahaman internasional antara negara-negara anggota Asia-Pasifik. Partisipasi dalam konferensi sebagai presenter atau peserta bisa mem- bawa banyak informasi dan yang lebih penting mem- berikan kesempatan yang cukup untuk membangun network dan mengembangkan jaringan dengan orang- orang yang bekerja pada teknologi yang sama untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi praktis menuju masyarakat yang lebih baik. Peran MAPIN dan LAPAN MAPIN adalah wakil Indonesia dalam ke- anggotaan AARS. Sebagai anggota AARS, MAPIN secara voluntary (sukarela) menjadi panitia pelaksana ACRS ke-34 di Bali pada tanggal 20-24 Oktober 2013. Untuk menyelenggarakan ACRS di suatu ne- gara, biasanya diajukan dua tahun sebelumnya oleh salah satu anggota dari negara yang bersangkutan. Se- bagai organisasi pelaksana kegiatan ACRS, MAPIN berperan dalam penyusunan program, seleksi paper yang diterima untuk dipresentasikan baik oral mau pun poster, kesekretariatan, mencari sponsor, dan se- bagai penilai dalam penentuan penghargaan. Untuk melaku kan hal tersebut, anggota MAPIN yang terdiri dari para saintis, dosen, dan praktisi penginderaan baik dari instansi pemerintah maupun swasta men- dukung kegiatan tersebut. Kontribusi yang besar dari instansi pemerintah seperti BIG, Lapan, BPPT, dan perguruan tinggi (IPB, UGM, dan ITS) sangat mem- bantu dalam pelaksanaan kegiatan ACRS di Bali. LAPAN sangat berperan dalam kegiatan ini baik dari sisi program, exibisi, seleksi makalah, dan kesekretariatan. Kepala LAPAN yang juga pernah menjadi Ketua MAPIN dalam acara ACRS di Bali adalah sebagai Ketua Pengarah kegiatan ini (Ketua SC). Dua sesi tentang Satellite Development Program dan Remote Sensing Application and Technology didukung penuh oleh LAPAN baik dari pendanaan maupun program kegiatannya. Beberapa peneliti LAPAN yang juga anggota MAPIN berperan dalam kepanitiaan ACRS 2013. Se- lain itu, LAPAN memberikan kontribusi besar dalam pengiriman jumlah peserta dan makalah pada acara

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKTUALITA Manfaat Penyelenggaraan ACRS Bagi Lapan

MEDIA DIRGANTARA | Vol. 8 No. 4 Desember 201327

AKTUALITA

Manfaat Penyelenggaraan ACRS Bagi Lapan

Zakaria – Pranata Humas (Biro Kerjasama dan Humas)

e-mai: [email protected]

Setelah usai pertemuan bergengsi di bidang

teknologi penginderaaan jauh tingkat Asia dan inter-

nasional yaitu Asian Conference on Remote Sensing

(ACRS) ke 34 yang diselenggarakan dari tanggal, 20-

24 Oktober 2013, di Discovery Kartika Plaza Hotel

Bali. Lalu apa manfaat yang dapat dipetik dari perte-

muan tersebut bagi Lapan secara umum ? Berdasar

kan hasil wawancara Penyunting dengan Dr. M. Ro

khis Khomarudin Kepala Bidang Lingkungan dan

Mitigasi Bencana LAPAN dan sekaligus sebagai Ke

tua Bidang Pengembangan Teknologi Inderaja – Ma

syarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN),

diperoleh informasi terkait penyelenggaraan ACRS

sebagai berikut:

Latar Belakang dibentuknya ACRS serta Peran

MAPIN dan Lapan pada pertemuan ACRS di

Bali

ACRS adalah singkatan dari Asian Confe-

rence on Remote Sensing yaitu suatu acara konferensi

bidang penginderaan jauh tingkat Asia Pasifik yang

diselenggarakan setiap tahun oleh Asian Association

on Remote Sensing (AARS). Acara ini setiap tahunnya

dihadiri oleh para ilmuwan dan praktisi di Bidang

Penginderaan Jauh dari negara Asia dan bahkan di

luar Asia. Jumlah Peserta berkisar antara 800 - 1000

orang dan pada tahun ini adalah rekor tertinggi dari

jumlah peserta yaitu 1300 orang.

ACRS diadakan pertama kali pada tanggal 5-

7 November 1980 di Bangkok Thailand, merupakan

kelanjutan dari acara International Symposium on Re-

mote Sensing of Environment (ERIM) di San Jose

Coastarika pada bulan April 1980. Pada saat itu Prof.

Shunji Murai (pendiri AARS) berpendapat bahwa ke-

napa kita negara-negara asia tidak dapat berkumpul

bersama untuk dapat bertukar pikiran dan berbagi

pengetahuan dan teknologi tentang penginderaan ja

uh di tingkat Asia. Sehingga saat itu, terbentuklah

AARS dan pada tahun yang sama ACRS pertama kali

diadakan. Pada saat itu, hadir sebanyak 159 peserta

dari 12 negara (sumber: AARS).

Tujuan AARS/ACRS adalah untuk mempro-

mosikan penginderaan jauh melalui pertukaran infor

masi, kerjasama dan pemahaman internasional antara

negara-negara anggota Asia-Pasifik. Partisipasi dalam

konferensi sebagai presenter atau peserta bisa mem-

bawa banyak informasi dan yang lebih penting mem-

berikan kesempatan yang cukup untuk membangun

network dan mengembangkan jaringan dengan orang-

orang yang bekerja pada teknologi yang sama untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi praktis

menuju masyarakat yang lebih baik.

Peran MAPIN dan LAPAN

MAPIN adalah wakil Indonesia dalam ke-

anggotaan AARS. Sebagai anggota AARS, MAPIN

secara voluntary (sukarela) menjadi panitia pelaksana

ACRS ke-34 di Bali pada tanggal 20-24 Oktober

2013. Untuk menyelenggarakan ACRS di suatu ne-

gara, biasanya diajukan dua tahun sebelumnya oleh

salah satu anggota dari negara yang bersangkutan. Se-

bagai organisasi pelaksana kegiatan ACRS, MAPIN

berperan dalam penyusunan program, seleksi paper

yang diterima untuk dipresentasikan baik oral mau

pun poster, kesekretariatan, mencari sponsor, dan se-bagai penilai dalam penentuan penghargaan. Untuk

melaku kan hal tersebut, anggota MAPIN yang terdiri

dari para saintis, dosen, dan praktisi penginderaan

baik dari instansi pemerintah maupun swasta men-

dukung kegiatan tersebut. Kontribusi yang besar dari

instansi pemerintah seperti BIG, Lapan, BPPT, dan

perguruan tinggi (IPB, UGM, dan ITS) sangat mem-

bantu dalam pelaksanaan kegiatan ACRS di Bali.

LAPAN sangat berperan dalam kegiatan ini

baik dari sisi program, exibisi, seleksi makalah, dan

kesekretariatan. Kepala LAPAN yang juga pernah

menjadi Ketua MAPIN dalam acara ACRS di Bali

adalah sebagai Ketua Pengarah kegiatan ini (Ketua

SC). Dua sesi tentang Satellite Development Program

dan Remote Sensing Application and Technology

didukung penuh oleh LAPAN baik dari pendanaan

maupun program kegiatannya.

Beberapa peneliti LAPAN yang juga anggota

MAPIN berperan dalam kepanitiaan ACRS 2013. Se-

lain itu, LAPAN memberikan kontribusi besar dalam

pengiriman jumlah peserta dan makalah pada acara

Page 2: AKTUALITA Manfaat Penyelenggaraan ACRS Bagi Lapan

tersebut. Dalam catatan terdapat sekitar 45 abstrak/

makalah yang dikirimkan oleh peneliti LAPAN dari

beberapa Pusat di LAPAN. Jumlah ini adalah jumlah

tertinggi (rangking 1) dibandingkan dengan abstrak/

paper yang dikirimkan oleh instansi lain di Indone-

sia.

Teknologi satelit remote sensing semakin berkem-

bang di Asia, sejauh mana kemampuan Lapan-

baik secara teknis maupun SDM?

Dari sisi aplikasi (pemanfaatan) penginderaan

jauh, Indonesia khususnya Lapan, baik teknis mau

pun SDM tidak kalah dengan kemampuannya di Asia.

Kalau boleh dikatakan bahwa dalam aplikasi pengin-

deraan Indonesia setara dengan negara-negara Asia

lainnya.

Dari sisi teknologi, harus diakui bahwa In-

donesia masih tertinggal dibandingkan dengan ne-

gara-negara lainya seperti China, Jepang, Korea dan

India. Namun dengan negara lainnya, dapat dikatakan

masih setara.

Makna "Bridging Sustainable Asia" dan Man-

faatnya untuk Indonesia.

Bridging Sustainable Asia bermakna bahwa

ACRS ini dapat menjadi jembatan dalam pengem-

bangan penginderaan jauh baik teknologi maupun ap-

likasi untuk keberlangsungan pembangunan di Asia.

Manfaatnya untuk Indonesia, adalah adanya kesem-

patan berbagi pengetahuan di bidang penginderaan

jauh sehingga dapat diketahui perkembangan terkini

teknologi penginderan jauh di Asia. Untuk Lapan,

ACRS ini dapat sebagai pembanding hasil litbang

maupun teknologi penginderaan jauh, sehingga lit-

bang yang dilakukan menjadi lebih baik dan mem-

pelajari sejauhmana penginderaan jauh telah diguna

kan di Asia.

Peluang dan Tantangan ke Depan

Setelah usai acara ACRS ini dapat terlihat

bagaimana status aplikasi maupun teknologi pengin-

deraan jauh di Asia, bahkan juga di dunia. Peluang

riset masih sangat terbuka dalam berbagai bidang

misalnya untuk sensor dan platform, pengembangan

metodologi, image processing, ilmu lingkungan, sum

berdaya alam, kebencanaan, ilmu sosial ekonomi dan

kebijakan, Ilmu kesehatan, pendidikan, GIS, GPS dan

sistem satelit navigasi, serta pemetaan dan informasi

geospasial.

Tantangannya bahwa tidak semua bidang

dapat ditangani oleh Lapan. Namun untuk Indonesia,

melalui kerjasama yang baik dari semua anggota

MAPIN dan instansi terkait, seharusnya semua bidang

dapat dikerjakan dengan baik.

Harapannya

Secara umum, diharapkan ACRS ini dapat

berlangsung terus setiap tahun dan Indonesia dapat

berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Sehingga para

peneliti dapat mengetahui perkembangan terkini tek-

nologi dan penelitian terkait penginderaan jauh di

Asia, serta menjadikan hasil riset tersebut sebagai lite-

ratur untuk penelitian selanjutnya.

Secara khusus, untuk Lapan terutama pada

kedeputian Penginderaan Jauh, ACRS dapat dijadikan

agenda utama kegiatan tahunan para peneliti sehingga

dapat mengetahui perkembangan ilmu dan teknologi

penginderaan jauh di Asia secara kontinyu.

Terkait dengan Lingkungan dan Mitigasi Bencana

Dalam ACRS tahun ini ilmu lingkungan (en-

vironmental science) dan kebencanaan (hazard) men-

jadi bagian topik utama yang cukup menarik dan

banyak diminati para peneliti dimana tampak makalah

yang masuk cukup banyak. Untuk topik ilmu lingku-

ngan tercatat 150 makalah, yang dipresentasikan se-

cara oral 65 makalah dan secara poster 85 makalah.

Jumlah makalah pada topik ini menempati rangking

3 dari 12 topik yang ada. Sedangkan topik keben-

canaan, terdapat 75 makalah, yang dipresentasikan se-

cara oral 30 makalah dan 45 makalah secara poster,

yang menempati rangking 4 dari 12 topik yang ada.

Hal-hal baru terkait penelitian pemantauan

lingkungan dan mitigasi bencana adalah pemanfaatan

data baru baik optik maupun radar. Berbagai teknik

klasifikasi penginderaan jauh yang baru juga dipre

sentasikan dalam kegiatan tersebut. Hal ini sangat

baik dan dapat dijadikan referensi dalam pengemban-

gan kegiatan litbang di Indonesia umumnya dan di

Lapan khususnya.

Langkah Konkret

Langkah-langkah konkret bagi MAPIN dan Lapan

adalah :

1. Segera menerbitkan prosiding acara tersebut sehing

ga dapat digunakan sebagai referensi dalam kegia-

AKTUALITA

MEDIA DIRGANTARA | Vol. 8 No. 4 Desember 2013 28

Page 3: AKTUALITA Manfaat Penyelenggaraan ACRS Bagi Lapan

tan riset lebih lanjut di tingkat nasional.

2. ACRS dijadikan agenda utama tiap tahun sehingga

Indonesia dapat berperan aktif dalam kegiatan ini.

Peran aktif Indonesia akan menunjukkan bahwa

keampuan penginderaan jauh Indonesia setara de

ngan kemampuan negara Asia lainnya.

Pembukaan ACRS ke 34

AKTUALITA

MEDIA DIRGANTARA | Vol. 8 No. 4 Desember 201329

3. Program pengembangan satelit nasional terus dilan

jutkan agar kemandirian di bidang ini dapat dica-

pai.

4. Merumuskan agenda riset nasional dalam bidang

penginderaan jauh.