dharma wanita lapan berbagi informasi mengelola sampah
TRANSCRIPT
44 Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 4 2020
Dharma Wanita LAPAN Berbagi Informasi
Mengelola SampahOleh Ricko Benardhi
Kegiatan rutin pertemuan Dharma Wanita
LAPAN dilaksanakan secara daring pada
hari Kamis 12 November 2020. Kegiatan
tersebut sekaligus untuk memperingati Hari
Ulang tahun ke-57 LAPAN. Bertempat di Aula
serbaguna Pustekdata, acara talkshow yang
mengambil tema “Bahagia dengan Sampah”
diikuti oleh segenap anggota Dharma Wanita
LAPAN di seluruh satuan kerja LAPAN yang
berlokasi di berbagai daerah.
Acara talkshow dibuka dengan menyimak
video yang bertemakan sampah sebagai
pesan layanan yang disampaikan Direktorat
Pengelolaan Sampah KLHK. Dalam video
durasi pendek tersebut, diceritakan proses
pengumpulan sampah, sampai dengan
pengantaran sampah di TPA Bantar Gebang.
Dari video tersebut dapat terlihat betapa
lama dan melelahkannya proses membawa
sampah ke TPA Bantar gebang setiap
harinya. Maka dari itu kegiatan pencegahan
harus dimulai dari rumah masing – masing.
Sesi pertama diisi oleh paparan Ibu Erni Riz
Thomas Djamaluddin mengenai memilah
sampah dan membuat kompos. Visi
Indonesia bersih dan bebas sampah pada
tahun 2025 salah satu aktivitasnya adalah
bersih dari sampah atau zero waste. Sampah
adalah segala sesuatu yang merupakan sisa
dari aktivitas kita. Untuk bersahabat dengan
sampah, maka harus dipahami sampah apa
saja yang bisa dipilah. Ada beberapa tips
dalam memilah sampah, jika tidak memiliki
tempat maka cukup menyediakan 2 jenis
sampah yang berbeda, lalu jika merasa tidak
memiliki waktu maka dalam memilah sampah
bisa sekalian saat membuang sampah,
dan yang terakhir jika merasa belum yakin
kenapa harus memilah sampah maka
setidaknya kita dapat membantu mengurangi
sampah di TPA yang sudah mulai penuh.
45Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 4 2020
Ibu Erni juga menjelaskan, pemilahan
sampah adalah kegiatan yang penting dalam
penanganan dan pewadahan sampah.
Pemilahan sampah di rumah masing –
masing untuk memisahkan sampah organik/
basah/ dapur dengan sampah anorganik/
sampah kering. Pemilahan sampah
merupakan awal dari proses 3R yaitu reduce
(mengurangi sampah), reuse ( menggunakan
ulang), recycle (mendaur ulang).
Paparan selanjutnya mengenai cara
membuat kompos dari sampah yang telah
dipilah disampaikan oleh Ibu Yusromanah.
Ia menjelaskan, pupuk kompos ada 2 jenis
yaitu kompos kering dan basah. Yang perlu
disiapkan dalam membuat sampah adalah
mengumpulkan sampah organik terutama
dari sampah dapur. Selanjutnya dalam
menyiapkan daun kering yang berasal
dari halaman rumah. Selanjutnya adalah
menyiapkan tanah sebagai penyeimbang
kompisisi dari kompos. Dan yang terakhir
adalah menyiapkan MOL (mikroorganisme
local) untuk disemprotkan agar mudah
terurai sampahnya. Media untuk membuat
kompos bisa berbagai macam bisa dari pot
plastik atau biopori di halaman rumah. Ada
beberapa barang yang tidak bisa dibuat
kompos di antaranya tulang hewan, minyak
jelantah, biji keras, tangkai pisang, bonggol
jagung, dan ranting.
Pada paparan yang selanjutnya yaitu
materi dari Ibu Adele Arisdiyo mengenai
eco enzyme. Eco enzyme adalah proses
fermentasi dari sisa sayuran yang segar
ditambah dengan tir dan molasse. Cara
membuat eco enzyme yaitu menggunakan
rasio 1:3:10 lalu menyediakan wadah dengan
mulut yang besar. Selanjutnya masukkan air,
gula, lalu msukkan potongan sisa buah dan
sayuran. Kemudian tutup rapat dan beri label
tanggal. Pada minggu pertama buka wadah
untuk membuang gas, aduk di hari ke – 7
dan ke – 10. Selanjutnya simpan di tempat
yang tidak terkena matahari langsung,
sirkulasi udara baik, dan jauh dari bahan
kimia. Jika fermentasi berjalan baik maka
akan beraroma alkohol seperti cuka. Manfaat
dari eco enzyme adalah untuk bahan organik
sebagai karbol alami, sabun cair alami,
penjernih udara alami, dan bahkan hand
sanitizer alami.
46 Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 4 2020
Tujuan utama dari eco enzyme adalah untuk menyelamatkan bumi. Karena akan mengurangi
penggunaan bahan kimia dan pemanfaatan sampah organik menjadi bahan yang tidak
beracun.
Untuk paparan yang terakhir dengan tema “mencegah sampah” oleh Ibu Retno. Dalam
mencegah sampah seseorang harus kreatif. Artinya, ia harus memahami betul sampah
mana saja yang bisa diproses. Sehingga hal itu bisa untuk membantu di dalam memutuskan
pembelian barang konsumsi. Ada beberapa cara untuk mencegah sampah di antaranya
selalu membawa tas sampah, membawa kotak makanan, membawa botol minuman, stop
jajan dalam bentuk sachet, dan lain sebagainya.
Dalam pertemuan Dharma Wanita selanjutnya jika masih dalam kondisi Pandemi Covid-19
akan terus dilakukan dalam format daring. Tetapi hal itu tentu saja tidak menyurutkan
antusias Ibu – ibu Darma Wanita LAPAN untuk bisa bersilaturahim dan berbagai informasi
dan keterampilan.