info lapan sebagai media informasi dirgantara - … · info lapan sebagai media informasi...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
INFO LAPAN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DIRGANTARA
Oleh:
Nama : Chandra Kusuma Adjie
NIM : D 1606011
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program D3 Komunikasi
Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
dengan judul :
“INFO LAPAN” SEBAGAI MEDIA INFORMASI DIRGANTARA
Disusun Oleh :
Nama : CHANDRA KUSUMA ADJIE
Nomor Induk Mahasiswa : D1606011
Jurusan : PUBLIC RELATIONS
Surakarta , Januari 2011
Menyetujui,
Pembimbing KKM 2009
Nora Nailul Amal, S.Sos, M.L. M.Ed. Hons
NIP. 19810429 200501 2 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
Tugas akhir ini telah diuji dan disetujui oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D3 Komunikasi
Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, pada :
Hari : …
Tanggal : …
Panitia Ujian Tugas Akhir :
Tim Penguji I
Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si ( ………………………. )
NIP. 19620117 198601 2 001
Tim Penguji II
Nora Nailul Amal, S.Sos, M.L. M.Ed. Hons ( ..................................... )
NIP. 19810429 200501 2 002
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan
Drs. H. Supriyadi, SN, SU
NIP. 19530128 198103 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan teristimewa untuk :
☺ My JESUS CHRIST, yang telah memberkatiku dengan memberikan mereka sebagai
hadiah yang paling indah dalam hidupku.
☺ My Family : Bapak dan Ibu, Mbak Ade dan Mbak Ian dan seluruh keluarga
besarku......thanks for all.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Di dalam usaha keras penyatuan rasional
atas hal yang bermacam-macam inilah ia
mengalami keberhasilan terbesarnya,
meskipun usaha ini jugalah yang
menyebabkan ia menanggung risiko menjadi
mangsa bagi ilusi-ilusi.
(Albert Einstein)
Dalam sebuah kalimat yang kau anggap
sampah yang diberikan kepadamu.
Terdapat satu patah kata yang akan dapat
merubah hidupmu kelak.
“Positif Thingking to Your Life”
(Anomin)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala rahmat
yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kulia Kerja
Media (KKM) pada Bagian Humas Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
KKM yang dilaksanakan guna memenuhi sebagian dari prasyarat kelulusan program DIII
Komunikasi Terapan Jurusan Public Relations., Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa Laporan KKM ini jauh dari sempurna
karena adanya keterbatasan pengetahuan, kemapuan, pengalaman, waktu dan data yang dimiliki
oleh penulis dalam pembuatan Laporan Magang pada Instansi LAPAN. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yangbersifat membangun guna menyempurnakan Laporan KKM
ini.
Dalam melakukan kegiatan KKM di LAPAN selama dua bulan dan dalam Proses
menyelesaikan laporan ini, penulis memperoleh dukungan, bimbingan dan bantuan dari beberapa
pihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.untuk itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Yang Maha Kuasa. Yang telah memberikan kelancaran pada diriku dan jalan
hidupku ini.
2. Bapak Supriyadi Dekan FISIP UNS dan Bapak Priyanto PD I.
3. Ibu Nora, selaku pembimbing Magang dan TA yang sudah memberi arahan pada penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
4. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si selaku Ketua Program DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS. Ibu
Christina sebagai dosen penguji dan dosen FISIP UNS, staf serta pegawai DIII Komunikasi
terapan, terima kasih atas seluruh ilmu yang telah diberikan.
5. Ibu Elly , selaku kepala bagian humas LAPAN terima kasih banyak atas bimbingan dan ilmu
yang telah diberikan.
6. Bapak Triyadi yang sudah memberi ilmu-ilmu tentang humas, Shita teman magang saat di
Jakarta, Bunda Elly, Pak Suryadi, Pak da’John, Mbak Andru yang sudah mau menampung
saya selama di Jakarta dan mentransfer ilmu-ilmu Humas, Mas Addhi, Mas Fahmi, Mas
Awang, Mbak Mega, Pak Sudi, Pak Muharom, Billy dan Doni serta seluruh karyawan
LAPAN yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
7. Teman-teman yang di FISIP UNS, PMK, HMD, MAHAFISIPPA, teman-teman kuliah
Public Relation 2006 FISIP UNS dan teman-teman Panitia KKM, juga teman-teman dari
Kompa GKJ Kerten dan semua teman-teman karena mereka juga selalu memberikan nasehat
dan masukan yang berarti kepadaku selama ini.
8. Teman-teman perumahan Klodran Indah dan Kerten yang di solo dan teman dari Jakarta
terima kasih.
9. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan sati persatu. Sekali lagi penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan KKM ini masih banyak
kekurangan dan kelemahannya.oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membengun sangat
diharapkan demi mencapai hasil yang terbaik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Akhirnya, penulis berharap Laporan Kuliah Kerja Media ini dapat menjadi laporan
kepada yang bersangkutan dan memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Januari 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................... I
PERSETUJUAN ................................................................................................... Ii
PENGESAHAN .................................................................................................... Iii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. Iv
MOTTO ................................................................................................................ V
KATA PENGANTAR .......................................................................................... Vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... Ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Public Relations .....................................................
B. Definisi Public Relation ..................................................................
5
8
C. Fungsi Public Relation..................................................................... 10
D. Tugas dan Tujuan Public Relation……………………………….. 11
E. Kegiatan Public Relations ............................................................... 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
a. Kegiatan Public Relation………………………………………
b. Promosi Public Relation……………………………………….
15
16
F. Proses Public Relation..................................................................... 17
G. Humas di pemerintahan .................................................................. 18
H. Media PR .......................................................................................
a. Media Visual .............................................................................
b. Media Lisan ...........................................................................
c. Media Cetak ..............................................................................
18
19
21
21
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA
NASIONAL (LAPAN)
A. Sejarah LAPAN .............................................................................. 25
B. Visi dan Misi LAPAN .................................................................... 29
C. Struktur Organisasi LAPAN........................................................... 30
D. Bagian Humas di dalam LAPAN ................................................... 32
BAB IV
E. Visi dan Misi Humas .....................................................................
F. Tugas Pokok Humas dalam LAPAN .............................................
PELAKSANAAN MAGANG
32
33
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................... 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
B. Diskripsi Pekerjaan..........................................................................
C. Tugas-tugas yang dilaksanakan ......................................................
D. info LAPAN sebagai media informasi dirgantara ..........................
46
53
54
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan ...................................................................................... 59
2. Saran ................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................64
LAMPIRAN ................................................................................................................67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Public Relations atau yang sering disingkat PR ini merupakan bagian
dalam suatu departemen/instansi yang bertanggung jawab mendengarkan dan
menampung segala kritik, keluhan dan saran yang berasal dari pihak luar maupun
masyarakat luas terhadap departemen/instansi. PR bukan hanya bertugas sebagai
alat promosi saja, tapi harus dapat menyesuaikan organisasi dengan kebutuhan
dan keinginan masyarakat.
Kebutuhan akan tenaga seorang Public Relation sangat dibutuhkan oleh
beberapa perusahaan/instansi baik pemerintahan maupun swasta yang ada di
Negara Indonesia ini. Kemampuan secara praktis sangat diperlukan dalam era
modern yang semuanya serba menggunakan teknologi canggih. Tenaga-tenaga
terampil yang tidak hanya berbekal kemampuan teoritis akan semakin
diperhitungkan dalam dunia kerja. Untuk itulah, setiap mahasiswa dilatih untuk
bisa mempraktekkan kemampuannya kedalam praktek dan salah satunya adalah
dengan Kuliah Kerja Media, sebagai mata kuliah yang harus dipenuhi dan
ditempuh oleh mahasiswa. Kuliah Kerja Media ini juga dipersiapkan agar setelah
lulus nantinya mahasiswa dapat langsung terjun ke dunia kerja yang sebenarnya.
Sehingga pada era globalisasi telah berkembang dengan cepat di berbagai
bidang, terutama dibidang teknologi komunikasi. Hal ini bisa menjadi
konsekuensi manusia untuk senantiasa meningkatkan kualitas dirinya. Bagi para
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Mahasiswa, kesempatan ini bisa menjadi wadah untuk menerapkan ilmunya baik
secara teori maupun praktek. Seiring dengan perkembangan teknologi yang
semakin canggih, kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang industri
komunikasi semakin dibutuhkan, maka mendorong manusia untuk dapat
memproduksi, mengelola dan mendistribusikan berbagai informasi kepada
masyarakat dalam segala cara.
Hal tersebut menjadikan institusi pendidikan untuk berusaha
mempersiapkan tenaga kerja profesional. Program Diploma III Komunikasi
Terapan di FISIP UNS merupakan salah satu institusi akademis yang turut serta
mempersiapkan tenaga informasi yang profesional khususnya di bidang
Hubungan Masyarakat atau yang akrab di sebut Public Relations.
Sistem pendidikan ini diwujudkan untuk membekali mahasiswa melalui
pengetahuan teori dan praktek. Namun demikian, dalam hal praktek lembaga
pendidikan belum dapat memenuhi secara maksimal, maka Program Diploma III
Komunikasi Terapan Jurusan Public Relation membutuhkan kerjasama dengan
lembaga-lembaga terkait (Institusi Mitra), dengan harapan dapat memberi
kesempatan pada mahasiswa untuk mengembangkan wawasan teoritis dan
wawasan kerja atau praktek secara seimbang dalam dunia kerja.
Untuk itu penulis mempunyai pandangan bahwa, Ilmu Komunikasi adalah
bidang yang penulis pandang memiliki prospek lingkup kerja yang sangat luas.
Alasan lain penulis memilih Komunikasi ini karena di perkembangan jaman ini,
seorang Public Relation akan sangat dibutuhkan di Indonesia sehingga banyak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
hal-hal yang dapat penulis jadikan bahan refrensi dan acuhan untuk menambah
ilmu.
Salah satu Humas Pemerintah yang dapat memberi pengajaran serta
praktek untuk kegiatan Kuliah Kerja Media ini adalah Humas Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Dalam kerjanya, kegiatan Humas menyebarkan serta menyampaikan
informasi dan komunikasi diperlukan banyak cara yang dapat ditempuh. Saolah
satunya adalah media, karena media merupakan jembatan informasi yang dapat
digunakan
Dalam kesempatan ini penulis akan memahami dan mengetahui
bagaimana peran dan tugas seorang PR dalam menjalankan tugas kesehariannya.
Beban yang diemban oleh seorang PR tidaklah ringan karena sebagai ujung
tombak sebuah perusahaan ataupun instansi pemerintahan yang sudah dikenal
banyak orang pastilah memiliki berbagai macam masalah.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulis membuat laporan tugas akhir ini adalah :
Tujuan khusus dari Kuliah Kerja Media (KKM) adalah :
a. Dapat mengamati dan melakukan berbagai macam kegiatan, yang
berhubungan dengan kehumasan dalam lingkungan pemerintah non-
departement yang dimiliki di Indonesia.
b. Mengetahui sejauh mana fungsi, peran, dan kerja Humas dalam setiap
kegiatan di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
c. Melatih kemampuan dalam menjalankan kinerja seorang Humas
profesional.
d. Mempraktekkan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan secara
langsung yang berkaitan dengan humas.
Tujuan umum :
a. Sebagai syarat kelulusan program Diploma 3 Public Relations FISIP
UNS Surakarta. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan
KKM (Kuliah Kerja Media) dan membuat laporan Tugas Akhir juga
sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Public Relation
Public Relation - yang biasa ditulis dengan singkatan PR – juga lazim
disebut Purel atau Hubungan Masyarakat, telah dikenal banyak pihak di Indonsia
tapi masih sedikit yang memaksimalkan peran dari PR sesungguhnya.
Perkembangan Public Relation mempunyai hubungan yang erat sekali
dengan kemajuan-kemajuan dalam masyarakat diberbagai bidang.
Lahirnya Public Relation seperti yang dipraktekkan sekarang, misalnya di
Amerika Serikat, ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang
itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam
masyarakat, memisahkan manusia kedalam berbagai kelompok atau golongan,
yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai
tujuan itu dengan sebaik-baiknya. Atas dasar kepentingan itu, ialah tercapainya
tujuan, maka baik golongan yang bergerak bidang industri, maupun teknik,
politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan membutuhkan adanya kerja sama demi
kepentingan bersama. Kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang tadi ternyata
telah menimbulkan masalah-masalah baru yang dapat menghalangi tercapainya
tujuan mereka masing-masing.
Dalam bidang pendidikan contohnya, dapat membuat manusia semakin
dinamis dan kritis, ingin mempertahankan pendapatnya dan berbuat menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
pendiriannya dan sebagainya, baik secara individual maupun secara kelompok.
Hal ini dapat menimbulkan pertentangan-pertentangan dan seluruh keadaan dapat
dikacaukan.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka untuk menciptakan kerja sama,
Public Relations merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, yang
sangat dibutuhkan didalam berbagai bidang.
Kapan Public Relations mulai dipraktekkan? ada yang mengatakan bahwa
kegiatan Public Relations telah dilakukan semenjak berabad-abad yang lalu.
Mungkin Public Relations sama tuanya dengan peradaban manusia, hanya pada
waktu itu orang tidak menamakan kegiatannya Public Relation.
Asal Mula
Istilah “Public Relations” dalam pengertian sekarang lahir di Amerika
Serikat. Thomas Jefferson telah menggunakan istilah ini dalam pesannya yang
disampaikan pada Kongres ke-X dalam tahun 1807. Tapi apa yang dimaksud oleh
Thomas Jefferson pada waktu itu dengan istilah “Public Relations” adalah
dihubungkan dengan “Foreign Relations” dari Amerika Serikat.
Pada tahun 1882, dalam suatu sambutan yang diucapkan pada hari sarjana
di Yale Law School, istilah “Public Relations” itu telah digunakan juga. Sambutan
yang digunakan itu berjudul : “The Public Relations and Duties of the Legal
Proffesional”. Kemudian istilah ini dicantumkan didalam the Yearbook of
Railway Literature tahun 1897 yang penggunaannya dihubungkan dengan
perkereta-apian Amerika (Amerika railway).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Seorang ahli dalam bidang Public Relations, Edward L. Bernays, ketika ia
berkunjung ke London pada akhir tahun 1966, telah mengemukakan pada suatu
wawancara, bahwa ia berhak untuk mendapat julukan “the father of public
relations” dan ia dapat mengklaim hak ini, karena ia telah berjasa
mempopulerkan istilah itu dengan bukunya Crystalizing Public Opinion, yang di
terbitkan dalam tahun 1923.
Tetapi sebagian orang menganggap, bahwa penemu public relations
modern adalah Ivy Lee, karena pada tahun 1921 ia sudah mulai dengan secara
regular menerbitkan sebuah buletin yang berjudul Public Relations di New York.
Sebelum nama Ivy Lee sudah terkenal juga dalam kalangan luas, karena jasa-
jasanya yang diberikan pada suatu perusahaan Kereta Api, yaitu Pennsylvania
Railroad.
Berikut gambaran kronologis PR di dunia:
Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu
pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu
banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang,
pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam
perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
B. Definisi Public Relations
Definisi Public Relations menurut Frank Jenskins adalah sesuatu yang
merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke
luar, antara satu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Secara garis
besar peran humas adalah komunikator sebuah organisasi/lembaga/perusahaan,
baik kepada dan dari publik internal maupun publik eksternal. Karena itu, humas
merupakan salah satu ujung tombak dari organisasi/lembaga/perusahaan untuk
bersaing dalam era globalisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Public Relations atau sering juga disebut PR merupakan suatu profesi yang
menghubungkan antara lembaga atau organisasi dengan publik yang ikut
menentukan kelangsungan hidup lembaga tersebut. Karena itu PR berfungsi
menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi. PR pada dasarnya menciptakan kerjasama
berdasarkan hubungan baik dengan publik. Dalam PR dibedakan dua macam
publik yang menjadi sasaran yakni publik internal dan eksternal.
Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi
merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public
relations dan komunikasi organisasi disamping sebagai sarana pengembangan
pencapaian profesionalitas dari praktisi humas.
Secara sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi penghubung
antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling pengertian,
kerjasama dan sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada. Dalam
konteks lembaga lembaga publik seperti pemerintah, sejatinya peran melayani dan
mengembangkan dukungan publik guna mencapai tujuan organisasi-lah yang
sangat penting dimainkan oleh praktisi kehumasan.
Pada konteks ini, maka praktisi humas harus bisa membentuk nilai-nilai,
pemahaman, sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan
kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang
lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau
media lain yang dipilih sesuai dengan target sasaran.
Menurut Scoot M. Cutlip dan Allen H. Center, Public Relations
merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi
kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau orang demi kepentingan publik serta
merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian,
pemahaman dan dukungandari publiknya. (Rosadi Ruslan, 2005).
C. Fungsi Public Relations
Fungsi Public Relation menurut Prof Drs. Onong Uchjana Effendi (Onong,
1992, hal 36) adalah :
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik Internal dan
eksternal
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
oganisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini public kepada organisasi
4. Melayani Publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan
umum
5. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah
terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi
maupun pihak publiknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
D. Tugas dan Tujuan Public Relations
Bagi sebagian orang, Public Relations Officer, Public Relations
Specialist–yang biasa dikenal dengan nama PR, cenderung disamakan dengan
profesi Hubungan Masyarakat (Humas). Anggapan ini memang tidak sepenuhnya
keliru, walaupun tidak juga tepat sekali. Hal ini tergantung dari sudut pandang dan
opini publik yang sudah terlanjur menancap di masyarakat, bahwa humas pada
dasarnya “hanya” bertindak sebagai “tukang siar”, yang jalinan kerjanya biasanya
erat berkaitan dengan media massa. PR, pada kenyataannya, lingkup kerjanya
tidak hanya terbatas pada menjalin hubungan dengan media massa.
“Public Relations itu sangat luas artinya,” ujar sumber CyberJob, Siska
Widyawati, yang pernah mengecap pengalaman 5 tahun sebagai seorang PR di
sebuah agensi periklanan besar di Jakarta Pusat. Di Amerika hampir di setiap
perusahaan memiliki seorang PR, karena mereka sudah mengerti betul seluk beluk
tugas seorang PR. Tapi di Indonesia, PR biasanya hanya dimaknai sebagai tenaga
marketing, atau sebagai “juru siar”.
Tugas-tugas inti seorang PR
1. Reputasi, keberuntungan, bahkan eksistensi lanjutan dari sebuah perusahaan,
dapat bergantung dari keberhasilan PR menafsirkan target publik untuk
mendukung tujuan dan kebijakan dari perusahaan yang bersangkutan. Seorang PR
specialiast menyajikan hal tersebut sebagaimana halnya seorang penasihat dalam
bidang bisnis, asosiasi non-profit, universitas, rumah sakit dan organisasi lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Selain itu, mereka juga membangun dan memelihara hubungan positif dengan
publik.
2. Seorang PR mengurus fungsi-fungsi organisasi, seperti menghadapi media,
komunitas dan konsumen. Dalam hubungannya dengan pemerintah, mereka
mengurus kampanye politik, representasi para interest-group, sebagai conflict-
mediation, atau mengurus hubungan antara perusahaan tempat mereka bekerja
dengan para investor. Seorang PR tidak hanya berfungsi untuk “mengatakan
sejarah organisasi”, tapi mereka juga dituntut untuk mengerti tingkah-laku dan
memperhatikan konsumen, karyawan dan kelompok lain yang juga merupakan
bagian dari deskripsi kerjanya. Untuk meningkatkan komunikasi, seorang PR juga
membangun dan memelihara hubungan yang koperatif dengan wakil-wakil
komunitas, konsumen, karyawan dan public interest group, juga dengan perwalian
dari media cetak dan broadcast.
3. Seorang PR menyampaikan informasi pada publik, interest group, pemegang
saham, mengenai kebijakan, aktivitas dan prestasi dari sebuah organisasi. Tugas
tersebut juga berhubungan dengan mengupayakan pihak manajemen untuk supaya
tetap sadar terhadap tingkah laku publik dan menaruh perhatian terhadap grup-
grup dan organisasi, dengan siapa mereka biasa berhubungan.
4. Seorang PR menyiapkan pers rilis dan menghubungi orang-orang di media,
yang sekiranya dapat menerbitkan atau menyiarkan material mereka. Banyak
laporan khusus di radio atau televisi, berita di koran dan artikel di majalah,
bermula dari meja seorang PR.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
5. Seorang PR juga mengatur dan mengumpulkan program-program untuk
memelihara dan mempertahankan kontak antara perwalian organisasi dan publik.
Mereka mengatur speaking engagement, pidato untuk kepentingan sebuah
perusahaan, membuat film, slide, atau presentasi visual lain dalam meeting dan
merencanakan konvensi. Sebagai tambahan, mereka juga bertanggung jawab
menyiapkan annual reports dan menulis proposal untuk proyek-proyek yang
beragam.
6. Dalam pemerintahan, seorang PR–yang kemungkinan akan disebut sebagai
“sekretaris pers”, “information officer”, “public affair specialist” atau
“communications specialist”, bertugas menginformasikan pada publik mengenai
aktivitas yang dilakukan agen-agen pemerintah dan pegawai-pegawai resminya.
PR yang berurusan dengan publisitas untuk individual, atau mereka yang
menangani public relations untuk organisasi kecil, kemungkinan akan berurusan
dengan semua aspek pekerjaan. Mereka akan menghubungi orang-orang,
merencanakan dan melakukan penelitian dan menyiapkan material untuk
distribusi. Mereka juga mengurusi pekerjaan advertising atau sales promotion
untuk mendukung kegiatan marketing.
Tujuan dari Public Relations adalah ”membentuk goodwill, toleransi
(tolerance), saling kerjasama (mutual understanding) dan saling menghargai
(mutual appreciation) serta memperoleh opini public yang favorable, image yang
tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang haronis baik hubungan kedalam
(internal relations) maupun hubungan keluar (external relations)” (Ruslan,
1999:31).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Tujuan PR adalah :
1. Public understanding (pengertian publik)
2. Public confidence ( kepercayaan publik)
3. Public support (dukungan publik)
4. Public cooperation (kerjasama publik)
E. Kegiatan Public Relations
a. Kegiatan Public Relations
Terhadap dua macam kegiatan Public Relations dalam perusahaan, yaitu
kegiatan Public relations internal dan eksternal. (Oemi abdurahman, 1968, h.
34)
1. kegiatan internal public relations
a. Mengandakan analisa tentang kebijakan kepegawaian dan menciptakan
iklim serta suasana kerja yang saling menguntungkan antara karyawan,
perusahaan maupun pemegang saham (employee relation dan
stakeholders)
b. Melakukan training internal.
c. Menganalisa dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan di
internal PR berikut dengan sasaran pencapaiannya.
d. Menghilangkan kesenjangan komunikasi antara karyawan dan pihak
menajemem perusahaan perusahaan serta mumbutukan rasa tanggung
jawab akan hak dan kewajiban mereka terhadap perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2. Kegiatan eksternal Public Relations
a. Research public relations.
b. Media relations.
Public Relations merupakan penghubung antara oragnisasi / Perusahaan
dengan media massa (cetak dan elektronik) serta menjaga hubungan baik
dengan media. Sehingga diharapkan perusahaan mendapatkan publikasi
yang diperlukan atas suatu berita sesuai dengan kepentingan organisasi /
perusahaan itu sendiri.
c. Special Events, seperti konferensi pers, open house, grand opening,
peringatan ulang tahun perusahaan, kegiatan sosial, pameran, kegiatan
pencairan dana, lomba, pemberian penghargaan, dll.
d. Press Release Publisitas.
e. Menjaga hubungan gengan para pelanggan (government relation).
Beberapa kegiatan dan sasaran Public Relations adalah :
1) Membangun Identitas dan citra Perusahaan ( Building Corporate Identity and
Image)
Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif, serta mendukung
kegiatan timbal balik dengan berbagai pihak.
2) Menghadapi Krisis (Facing of Crisis)
Menangani komplain, membentuk manajemen krisis dan Public Relations
recovery image, memperbaiki lost image and damage.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Pada prinsipnya, fungsi dan tugas serta kegiatan Public Relations bertujuan untuk
membentuk, memelihara dan meningkatkan citra positif perusahaan yang
diwakilinya. (Ruslan, 2003, h.23)
b. Promosi Public Relation
Usaha pemasaran produk atau jasa tidak hanya berorientasi pada bidang
pemasaran semata-mata, akan tetapi menumbuhkan peluang yang profesional
dalam melakukan kegiatan komunikasi dan public relations untuk
mempromosikan tercapainya tujuan sosial-ekonomi dan sosial-budaya yang
dikenal dengan social-selling, untuk sampai ke tangan konsumen terakhir dalam
menawarkan produk dan jasa dengan melaksanakan aktivitas promosi public
relations.
Untuk lebih membatasi ruang lingkup dari promosi public relations,
alangkah baiknya diberikan definisi yang lebih memunculkan abstraksi dari
promosi public relations yang operasional. Promosi public relations merupakan
kegiatan penelitian, perencanaan, pemberian motif dan pengevaluasian program-
program yang merangsang pembelian produk (jasa) untuk kepuasan konsumen
melalui komunikasi informatif, edukatif dan persuasif sehingga dapat
menimbulkan kepercayaan, simpatik dan empatik dengan mengunakan media
yang menimbulkan kesan produk (jasa) sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan
kepentingan konsumen dalam arti luasnya masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
F. Proses Humas
Ada empat langkah pokok yang biasa dilakukan dalam proses Humas
menurut M. Cutlip dan Allen Center yang dikutip Rosady Ruslan :
1. Mendefinisikan Permasalahan
Humas perlu mengenal pokok dan penyebab permasalahan. Maka perlu
untuk melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta pada tahap
ini ditentukan “what’s happening now?”
2. Perencanaan dan program
Pada tahap ini sudah ditemukan penyebab permasalahan dan sudah siap
dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan. Langkah-langkah
ini dirumuskan dalam bentuk rencana dan program. Tahap ini memberi
jawaban atas pertanyaan “what should do and why?”
3. Aksi dan komunikasi
Humas sering melupakan kedua proses diatas dan langsung pada tahap ini
berdasarkan asumsi probadi. Aksi dan komunikasi ini harus dikaitkan
dengan objective dan goals yang spesifik. Tahap ini menjawab pertanyaan
“how do we do it and say it”
4. Evaluasi dan program
Proses Humas selalu dimulai dari pengumpulan fakta dan diakhiri dengan
pengumpulan fakta. Untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai
atau belum maka perlu dilakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah
diambil. Maka tahap ini melibatkan pengukuran atas hasil tindakan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
masa lalu. Pengukuran ini menjawab pertanyaan “how did we do?”
(Renald Kasali, 1994 : 84-85)
G. Humas di pemerintahan
Humas yang dilakukan instansi pemerintah berbeda dengan instansi non
pemerintah. Humas pemerintah tidak punya sesuatu untuk diperjual-belikan
demikian juga Humas dalam LAPAN pusat. Tetapi Humas pada instansi
pemerintah juga menggunakan tehnik periklanan dan publisitas untuk
menyadarkan masyarakat atau khalayak dengan hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan instansi yang bersangkutan.
Peranan Humas pemerintah dapat merupakan bagian dari suatu alat atau
selang instansi pemerintah untuk memperlancar proses interaksi positif dan
menyebarluaskan informasi mengenai publikasi segala hal-hal yang telah diteliti
dan atau segala hal tentang dirgantara dan juga ilmu-ilmu yang dimiliki oleh
Lembaga kepada masyarakat umum.
H. Media Public Relations
Untuk menyampaikan sesuatu ide dan informasi dapat dilakukan dengan
berbagai jalan dengan menggunakan berbagai media yang ada. Seperti Personal
contact yang dilakukan dengan secara “face to face” (berhadapan langsung),
dengan menggunakan telephone, dengan surat-menurat dan lainya. Dalam
berkomunikasi dengan pihak lain/ publik, suatu badan pasti akan memerlukan
sebuah media yang efektif dan komunikator yang capable. Bagaimana hasil usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
menghubungi dan mempengaruhi publik tergantung pula pada kecakapan
komunikator.
Definisi dan Fungsi Media Relations
Mengutip definisi PRSSA, Stanley J Baran (2004, 361) mendefinisikan
Media Relations sebagai “…the public relations professional maintain good
relations with professionals in the media, understand their deadlines and other
restraints, and earn their trust”.
Philip Lesly (1991:7) memberikan definisi Media Relations sebagai
hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon
kepentingan media terhadap kepentingan organisasi.
Yosal Iriantara (2005:32) mengartikan Media Relations merupakan bagian
dari Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan
baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan
publik untuk mencapai tujuan organisasi.
a. Media Visual
Media berarti wadah atau sarana. Dalam bidang komunikasi, istilah
media yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media
komunikasi. Media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi
perubahan masyarakat. Televisi dan radio adalah contoh media yang paling
sukses menjadi pendorong perubahan. Audio-visual juga dapat menjadi media
komunikasi. Penyebutan audio-visual sebenarnya mengacu pada indra yang
menjadi sasaran dari media tersebut. Media audiovisual mengandalkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
pendengaran dan penglihatan dari khalayak sasaran (penonton). Produk audio-
visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat juga menjadi media
komunikasi. Sebagai media dokumentasi tujuan yang lebih utama adalah
mendapatkan fakta dari suatu peristiwa. Sedangkan sebagai media
komunikasi, sebuah produk audio-visual melibatkan lebih banyak elemen
media dan lebih membutuhkan perencanaan agar dapat mengkomunikasikan
sesuatu. Film cerita, iklan, media pembelajaran adalah contoh media audio-
visual yang lebih menonjolkan fungsi komunikasi. Media dokumentasi sering
menjadi salah satu elemen dari media komunikasi. Karena melibatkan banyak
elemen media, maka produk audio-visual yang diperuntukkan sebagai media
komunikasi kini sering disebut sebagai multimedia.
Pada masyarakat yang masih terbelakang (belum berbudaya baca-tulis)
elemen-elemen multimedia tidak seluruhnya secara optimal menunjang
komunikasi. Masyarakat terbelakang hanya mengenal gambar dan suara. Pada
masyarakat modern seluruh elemen multimedia menjadi sangat vital dalam
membangun kesatuan dan memperkaya informasi. Suara, teks, gambar statis,
animasi dan video harus diperhitungkan sedemikian rupa penampilannya,
sehingga dapat menyajikan informasi yang sesuai dengan ciri khas masyarakat
modern yakni efektif dan efisien. Untuk kepentingan efektifitas dan efisiensi
inilah kemudian muncul istilah multimedia yang bersifat infotainment
(informatif sekaligus menghibur) dan multilayer (beberapa lapis tampil pada
saat yang sama).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
b. Media Lisan
Media lisan yang sering ditemui dalam pekerjaan Humas yaitu Rapat-
rapat, Pertemuan-pertemuan, konferensi-konferensi dan sebagainya. Dengan
menggunakan media ini orang-orang dapat berkomunikasi dengan berhadapan
muka dan selain daripada itu orang-orang yang berkumpul merupakan
audience yang telah dipilih (selected)
Keuntungan dengan melalui pertemuan dan rapat-rapat ialah ada
kesempatan untuk mengadakan tanya-jawab, pertukaran pendapat dapat
dilangsungkan dengan teratur, sehingga soal-soal yang dianggap penting.
c. Media Tercetak
Media cetak adalah salah satu cara yang digunakan oleh seorang PR
untuk menyampaikan maksud dan tujuan perusahaan itu kepada masyarakat
luas.
Produk-produk media cetak yang sering digunakan oleh seorang Public
Relations adalah:
a. Siaran pers ( dalam bahasa Inggris: news release, media release, press
release atau press statement) yaitu informasi yang mengandung nilai berita
dan disampaikan oleh publik melalui media massa. Siaran Pers adalah
sebuah tulisan ataupun rekaman yang ditujukan langsung pada media
massa dengan tujuan untuk mengumumkan sesuatu yang memiliki nilai
berita agar dipublikasikan di media massa.
Dalam strukturnya, pada bagian akhir siaran pers biasanya terdapat
latar belakang (bahasa Inggris:backgrounder), dimana di bagian ini berisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
uraian singkat informasi yang bermanfaat sebagai penopang bagi tulisan
wartawan.
Pada umumnya siaran pers dikirimkan via pos, via fax, ataupun
dikirimkan melalui surat elektronik kepada para editor dari semua surat
kabar, majalah, stasiun-stasiun radio; televisi dan jaringannya. Terkadang
siaran pers tunda dikirimkan dalam rangka undangan untuk menghadiri
"Konferensi pers".
b. Media internal adalah publikasi menggunakan media yang secara khusus
dibuat oleh organisasi untuk kalangan lingkungan dalam (internal). Media
ini biasanya memiliki format sebagai majalah, tabloid, dan lainnya. Bentuk
yang digunakan untuk media internal tergantung dari besar-kecilnya
organisasi dan anggaran yang tersedia.
Manfaat media internal
Sebagai media penyebarluasan informasi tentang operasional
perusahaan, mensosialisasikan kebijakan perusahaan dan mengangkat isu
umum masalah-masalah perusahaan. Saat dimanfaatkan dengan baik,
media internal mampu mendekatkan karyawan dan perusahaan.
Pengukuran keberhasilan media internal adalah saat karyawan merasa
menjadi bagian dari organisasi melalui media internal. Dapat membantu
saling pengertian antar karyawan. Menanamkan budaya organisasi,
mempertahankan dan mensosialisasikan perubahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Bentuk-bentuk media internal
Ada lima bentuk media internal:
• Buletin - biasanya digunakan sebagai komunikasi reguler antara karyawan
dan atasannya.
Buletin adalah publikasi organisasi yang mengangkat perkembangan suatu
topik atau aspek tertentu dan diterbitkan/ dipublikasikan secara teratur
(berkala) dalam waktu yang relatif singkat (harian hingga bulanan). Buletin
ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit, yang berkaitan dengan bidang
tertentu saja. Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan padat (mirip berita)
dimana digunakan bahasa yang formal dan banyak istilah teknis berkaitan
dengan bidang tersebut.
Disain, serta foto-foto atau ilustrasi dalam buletin umumnya formal. Pilihan
ukuran penerbitan buletin biasanya adalah A4 (210 x 297 mm) atau eksekutif
(7¼ x 10½ inci).
Untuk buletin yang terbit secara berkala dalam jangka waktu sedang (1-2
bulan), biasanya diterbitkan dengan jumlah halaman agak tebal (36-120
halaman).
• Nawala - berisi pokok-pokok berita untuk pembaca yang sibuk. Formatnya
biasanya memiliki 2-8 halaman, berukuran A4, dengan tulisan-tulisan
ringkas tanpa gambar.
• Majalah - berisi karangan khas, tulisan artikel, gambar atau foto, dan
biasanya terbit secara berkala. Formatnya biasanya berukuran A4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
• Tabloid atau koran tabloid - mirip surat kabar umum dengan pokok-pokok
penting, artikel pendek, dan ilustrasi.
• Majalah dinding - media komunikasi yang ada di titik-titik tertentu lokasi
suatu organisasi. Formatnya biasanya berisi poster-poster kecil.
c. Laporan tahunan
d. Advetorial
e. Profil perusahaan
f. Lembaran berita (Newsletter)
g. Prospektus
h. Penulisan komentar pembaca
i. Penulisah naskah pidato
j. Iklan layanan masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB III
DISKRIPSI LEMBAGA PENERBANGAN dan ANTARIKSA
NASIONAL
A. Sejarah dan Perkembangan
1) Sejarah LAPAN
Lahirnya LAPAN tidak dapat dipisahkan dari “Panitya Astronautika
Dewan Penerbangan” (yang kemudian berubah menjadi DEPANRI), proyek
“PRIMA” yang telah menghasilkan sebuah roket “Karitka-I” dan proyek Roket
Ionosfir/Angkasa Luar yang juga disebut proyek “S”.
Untuk dapat memahami keadaan disekitar lahirnya LAPAN, kita harus
kembali lagi pada tahun 1957-1958 yang merupakan Tahun Geofisika
(International Geophysical Year, disingkat IGY), dimana untuk pertama kali
negara-negara sedunia melakukan penyelidikan lingkungan alam secara serentak
dan terkordinir. Hasil program IGY tersebut adalah sangat spektakuler, oleh
karena di dalam rangka itu berhasil satelit-2 pertama Sputik, Explorer dan lain-
lain di dalam sejarah yang mengantarkan Ummat Manusia ke dalam abad
Antariksa.
Keberhasilan-keberhasilan teknologi antariksa tersebut, yang kemudian
bahkan disusul oleh pengorbitan para kosmonaut dan astronaut yang pertama
begitu memukau dan merangsang imajinasi, sehingga seluruh lapisan masyarakat
dengan tiba-tiba bukan hanya menjadi cinta antariksa, melainkan dijangkit demam
antariksa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Bangsa Indonesia pada waktu itu juga tidak terkecuali dari demam
antariksa yang melanda dunia, hal mana terbukti dari tuimbulnya “gandrung
peroketan” yang menyebabkan munculnya kelompok-kelompok yang mencoba
membuat roket baik di kalangan mahasiswa maupun ABRI.
Suasana masyarakat yang demikian itu mendapat perhatian khusus Dewan
Penerbangan yang diketuai Bapak Menteri Pertama Ir. H. Djuanda (alm).
Meskipun keantariksaan merupakan sesuatu yang baru pada waktu itu, bagi
anggota Dewan sudah menjadi hal yang sudah tidak asing lagi karena dalam buku
karangan sarjana Austria Dr. Desiderius von Papp tentang bintang, planet,
peroketan.
Ketua Dewan Penerbangan Bapak Menteri Pertama Ir. H. Djuanda (alm)
juga dikenang sebagai seorang pemimpin nasional yang tetap berkepala dingin
dalam menghadapi krisis yang bagaimanapun, rasional dan disegani. Sebagai
tanggapan terhadap perkembangan zaman dan untuk mencari jalan dimulainya
aktivis keantariksaan yang sistematis dan yang dapat dipertanggungjawabkan,
maka atas saran Bapak Ir. H. Djuanda (alm) kemudian membentuk “Panitya
Astronautika” sebagai salah satu Panitia Teknis dari Dewan Penerbangan pada
tanggal 31 Mei 1962. Adapun tugas-tugas dari “Panitya Astronautika” pada saat
itu adalah :
1. Memantau perkembangan astronautika internasional.
2. Meneliti aspek-aspek yang mempengaruhi kepentingan nasional.
3. Memikirkan persiapan langkah-langkah pertama di bidang
astronautika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
4. Mempelajari dampak perkembangan astronautika bagi penerapan
praktis di bidang lain-lain.
5. Menunaikan tugas lain-lain yang ditetapkan oleh Dewan.
“Panitya Astronautika” yang susunannya disahkan tanggal 14 Desember
1962, mulai aktif sejak awal tahun berikutnya dan terdiri dari para wakil dari
Departemen-departemen : Angkatan Udara (Letkol-Ud Imam Sukotjo dan May-
Ud dr. Kirono), Perhubungan Udara (Ir. Karno Barkah dan Drs. M. Sukanto)
urusan Reseach Nasional (Dr. The Pik Sin), Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan (Prof. Dr. Sutardi Mangundojo) dan Luar Negeri (Mr. Nugroho).
Dari pambahasan-pembahasan di “Panitya Astronautika” terungkap
adanya kesenjangan-kesenjangan yang memprihatinkan atau bahkan memalukan.
Yaitu ternyata bahwa sumbangan negara kita kepada Program Tahun Geofisika
Internasional selama 1957-1958 begitu mengecewakan, sehingga negara
Indonesia dimasukkanj ke dalam ketegori “Black Area” atau daerah hitam.
Disamping itu dikonstantir bahwa negara-negara berkembang lainya sudah
ada yang lebih dulu mengayunkan langkah-langkah pertama di bidang antariksa,
seperti India dan Pakistan. Mereka meluncurkan roket-roket ilmiah Nike Apache
(dinamakan “Rehbar” oleh Pakistan) dalam rangka kerjasama dengan NASA.
Mesir bahkan sudah mulai memperkembangkan rudal-rudal balistik dengan
bantuan para sarjana Jerman dan merencanakan pengorbitan satelit “al-Negma”
yang bahkan akan disusul dengan pengorbitan astronautnya.
Perkembangan-perkembangan tersebut merupakan kenyataan pahit yang
harus kita telan. Namun hal itu justru telah memacu Panitya Astronautika untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
segera mempersiapkan langkah-langkah pertama negara kita di bidang
keatariksaan supaya jangan semakin jauh ketinggalan. Jadi motivasi utama kearah
keantariksaan adalah adanya kebulatan tekad untuk menghapus noda sebagai
daerah hitam yang merendahkan martabat bangsa, diperlu untuk mengadakan
gebrakan dengan jalan melancarkan program ilmiah yang paling modern yaitu
dengan memakai roket-roket ionosfir. Di dalam rangka tersebut semula dicari
keterangan tentang roket Kappa-8 buatan Jepang yang harganya US $100.000,-.
Kronologi singkat pembentukan LAPAN pusat yang berada di Jl. Pemuda
Persil No. 1 Jakarta Timur sebagai berikut :
31 Mei 1962 dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir.
H. Djuanda (alm) dan R.J Salatun selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI.
22 September 1962 dibentuk Projek Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA)
afiliasi AURI dan ITB. Projek PRIMA berhasil membuat dan meluncurkan
dua roket seri Kartika berikut telemetrinya pada tahun 1964.
27 November 1963 dibentuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa
(LAPAN) dengan keputusan Presiden (keppres) Nomor 236 Tahun 1963
tentang LAPAN, untuk melembagakan penyelenggaraan program-program
pembangunan kedirgantaraan nasional.
Penyempurnaan organisasi LAPAN telah dilaksanakan melalui beberapa
Keppres yang terakhir dengan Keppres Nomor 9 Tahun 2004.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
B. Visi dan Misi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
1) Visi
“Meningkatkan peran ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan
dalam mewujudkan kesejahteraan berkelanjutan”
2) Misi
o Meningkatkan penguasaan teknologi wahana dirgantara dan sistem
antariksa untuk mencapai kemandirian dalam rangka mendukung
kesinambungan pemanfaatan dan pendayagunaannya, serta menjaga
keutuhan NKRI.
o Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan ekonomi melalui upaya
pemanfaatan teknologi dirgantara dalam mendukung pembangunan
nasional berkelanjutan.
o Meningkatkan pengusaan sains atmosfer dan antariksa dalam rangka
menguasai pengetahuan tentang sistem bumi dan sistem matahari-bumi
untuk pemanfaatannya di Indonesia dan kontribusinya pada
perkembangan ilmu pengetahuan.
Kewenangan
o Punyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
o Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan
secara makro;
o Penetapan sistem informasi di bidangnya;
o Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang penelitian
dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya;
Penginderaan/pemotretan jarak jauh dan pemberian rekomendasi
perijinan orbit satelit.
Kompetensi Utama:
o Pengembangan teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh serta bank
data penginderaan jauh nasional;
o Pemanfaatan sains atmosfer, iklim dan antariksa;
o Pengembangan teknologi dirgantara;
o Pengembangan kebijakan kedirgantaraan nasional.
C. Struktur Organisasi
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dan yang sering
disingkat dengan LAPAN adalah Lembaga non-departemen yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden
dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung
jawab di bidang riset dan teknologi.
Di dalam struktur organisasi LAPAN terdapat DEPANRI (
DEWAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA) yang di ketuai langsung oleh Presiden Republik Indonesia dan
dengan wakil adalam Meteri Riset dan Teknologi yang langsung berkoodinasi
dengan Kepala LAPAN untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. DEPANRI
beranggotakan antara lain Menteri Laur Negeri ; Menteri Petahanan ; Menteri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Perindustrian dan Perdagangan; Menteri Pendidikan Nasional; Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata ; Menteri Perhubungan ; Menteri Perencanaan dan
Pembangunan Nasional ; Kepala Staf TNI Angkatan Udara.
• LAPAN
• Lokasi Fasilitas yag dimiliki oleh LAPAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
D. Humas dalam LAPAN
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan
Lembaga Pemerintah Non Departemen yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi melaksanakan penelitian dan pengembangan (litbang) di bidang
kedirgantaraan. Telah banyak hasil-hasil litbang yang dicapai oleh LAPAN,
oleh karena itu sangat perlu diinformasikan kepada khalayak/stakeholder
khususnya masyarakat Indonesia sebagai bentuk pertanggungjawaban
penggunaan anggaran yang diberikan oleh rakyat melalui pemerintah.
Bagian Hubungan Masyarakat memegang peranan penting dalam
menyampaikan informasi hasil-hasil litbang LAPAN. Berbagai upaya telah
dilakukan oleh Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN dalam
menginformasikan hasil-hasil litbang tersebut, diantaranya melalui Media
Cetak (Konferensi Pers), Media Elektronik (Penayangan, Wawancara) serta
Sosialisasi langsung kepada masyarakat dan hubungan kelembagaan melalui
penyediaan buku-buku perpustakaan.
E. Visi dan Misi
a. Visi
Penyampaian informasi secara cepat, tepat, dan akurat atas kebijakan,
program dan hasil litbang iptek kedirgantaraan LAPAN kepada
masyarakat umum dan Stakeholder.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Misi
Memasyarakatkan kebijakan, program serta hasil kegiatan litbang iptek
dirgantara LAPAN guna memperoleh manfaat bagi pembangunan
nasional.
F. Tugas pokok dan Fungsi Humas dalam LAPAN
Berdasarkan Keputusan Kepala LAPAN Nomor : Kep/116/IX/2002 tanggal
10 September 2002, Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN mempunyai
tugas pokok dan fungsi :
• Tugas Pokok
Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas memberikan informasi
dan hubungan antar kelembagaan dan media massa serta melakukan
pengelolaan perpustakaan.
• Fungsi
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Bagian Hubungan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan hubungan antar lembaga tertinggi dan tinggi negara,
lembaga pemerintah dan organisasi kemasyarakatan;
b. pemberian informasi kepada media massa dan tanggapan pendapat
umum;
c. pelayanan informasi kepada masyarakat mengenai program
kebijaksanaan kegiatan dan hasil-hasil LAPAN;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
d. pemantauan dan evaluasi kegiatan kehumasan dan perpustakaan.
Guna mendukung tercapainya Visi dan Misi, Sarana dan prasarana yang ada
dalam Bagian Humas LAPAN didukung oleh :
a. Sumber Daya Manusia (SDM) Bagian Humas
Sumber Daya Manusia (SDM) pada Bagian Humas seluruhnya berjumlah 22
orang, dengan tingkat pendidikan sebagai berikut :
S1 = 7 orang
D-III = 3 orang
D-I = 2 orang
SLTA = 10 orang
b. Sumber Dana Bagian Humas
Sumber dana Bagian Humas untuk tahun anggaran 2005, sebagaimana
tercantum dalam DIPA adalah Rp. 706.263.000,- (Tujuh ratus enam juta dua
ratus enam puluh tiga ribu rupiah).
c. Sarana (alat) yang dimiliki Bagian Humas
Sarana yang dimiliki berupa :
Laptop = 2 buah
Komputer = 8 buah
Printer = 3 buah
Camera Video = 3 buah
Foto Camera = 1 buah
Digital Foto Camera = 2 buah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Tape Recorder = 3 buah
Kendaraan roda 2 = 1 buah
Kendaraan roda 4 = 1 buah
Program dan kegiatan bagian humas
a. Program Bagian Humas
Bagian Humas pada tahun anggaran 2005, mempunyai 2 buah program yaitu
(1) Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan. (2)
Program Penguatan Kelembagaan Iptek.
b. Kegiatan Bagian Humas
1. Pemutakhiran Database Perpustakaan Elektronik.
2. Pembuatan Abstrak, Katalog, dan Klasifikasi Bahan Pustaka.
3. Sosialisasi Perpustakaan Elektronik.
4. Pengadaan Buku-buku Ilmiah.
5. Pengadaan Jurnal Ilmiah.
6. Penyebarluasan Informasi Iptek Dirgantara melalui Media Cetak.
7. Penyebarluasan Informasi Iptek Dirgantara melalui Media Elektronik.
8. Penyiapan Materi Penyuluhan.
9. Penyuluhan Iptek Bagi Generasi Muda.
10. Penyempurnaan Direktori Fasilitas Litbang LAPAN.
11. Pendokumentasian Hasil Litbang Secara Elektronik.
12. Peluncuran dalam Profesional Shoot Audio Visual.
13. Pencetakan Majalah Populer FOKKAL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
HASIL-HASIL KEGIATAN YANG TELAH DICAPAI
1) Pemutakhiran Database Perpustakaan Elektronik
Pemutakhiran database perpustakaan elektronik pada tahun anggaran 2005
telah dilaksanakan, adapun data yang mengalami pemutakhiran adalah
database Buku dan Database Litbang,
Pemutakhiran database buku dan database hasil litbang dilaksanakan sampai
bulan Juni 2005 dengan hasil sebagai berikut :
- Database Buku, record terakhir 6098 s/d 7139 = 1.041
- Database NASA, record terakhir 3354 s/d 4285 = 931
2) Pembuatan Abstrak
Pembuatan abstrak, catalog, dan klasifikasi bahan pustaka pada tahun
anggaran 2005 telah dilaksanakan. Adapun data yang dibuat klasifikasi,
catalog, dan abstrak adalah Buku, Litbang Nasa, Majalah, serta Jurnal.
Pembuatan klasfikasi, ktalog, dan abstrak bahan pustaka terhadap bahan
pustaka seperti Buku, Hasil Litbang Nasa, Hasil Litbang Nasa, Majalah dan
Jurnal dengan hasil 100 bahan pustaka.
3) Sosialisasi Perpustakaan Elektronik
Kegiatan Sosialisasi Perpustakaan Elektronik telah dilaksanakan di Ruang
Balai Pertemuan Dirgantara, pada tanggal 10 Agustus 2005, dibuka pada jam
09.00 WIB oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama
Kedirgantaraan Bapak Drs. Toto Marnanto Kadri.
Dalam Sosialisasi tersebut tampil sebagai Pembicara dan Nara Sumber yakni:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
1. Kartini, SH, Kepala Pusat Pengembangan Kepustakaan, Perpustakaan
Nasional RI, dengan materi "Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka
Kreditnya.”
2. Dra. Apallidya Sitepu, Kepala Bidang Dokumentasi PDII-LIPI, dengan
materi "Perpustakaan Elektronik.”
3. Hendy Gunawan, S.Kom. Kepala Unit Perangkat Informasi
Dirgantara, dengan materi "Manajemen Informasi."
4. Abdul Kholik, S.H., Kepala Sub Bagian Perpustakaan, dengan materi
"Pembinaan Perpustakaan."
Peserta Sosialisasi adalah Pejabat Fungsional Pustakawan dan Petugas
Perpustakaan LAPAN, yang terdiri dari Unit Kerja LAPAN Bandung, Unit
Kerja LAPAN Rumpin, Unit Kerja LAPAN Rancabungur, Unit Kerja LAPAN
Pekayon, Unit Kerja LAPAN Pussisfogan dan LAPAN Pusat.
Selama pemaparan dan diskusi dalam Sosialisasi Perpustakaan Elektronik,
hasil diskusi disimpulkan sebagai berikut:
1. Guna meningkatkan jalinan hubungan dengan Perpustakaan Nasional,
LAPAN diminta memberikan data tentang Panitia Penilai Jabatan Pustakawan
serta Pustakawan di LAPAN pada Perpustakaan Nasional;
2. Dalam rangka membina jaringan, Perpustakaan Nasional akan
memberikan informasi ke LAPAN yang berkaitan dengan Jabatan Pustakawan
atau Perpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan dalam menyebarluaskan
informasi yang ada di Perpustakaan LAPAN, perlu dukungan dari pimpinan
LAPAN dan juga dukungan sarana dan prasarana.
4. Koleksi bahan pustaka tiap tahunnya di Perpustakaan LAPAN
peningkatannya masih terbilang sedikit, untuk itu perlu dukungan dalam
peningkatan pengadaan bahan pustaka.
5. Untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan petugas
perpustakaan, disarankan untuk memberikan tambahan ruang, sebab pada saat
ini ruang perpustakaan LAPAN Pusat sudah kurang memadai.
6. Dalam rangka meningkatkan pembinaan perpustakaan di unit kerja
teknis di daerah perlu ada peningkatan kunjungan ke perpustakaan di unit
kerja teknis.
7. Dalam rangka meningkatkan pembinaan perpustakaan perlu ada
kerjasama/konsultasi dengan PDII-LIPI yang lebih berpengalaman dalam
mengelola perpustakaan secara elektronik.
8. Setelah Sosialisasi Perpustakaan Elektronik, para peserta merasa
bahwa Perpustakaan LAPAN masih ketinggalan, karena pelayanan
perpustakaan yang dilakukan saat ini cenderung masih manual, oleh karena
itu untuk menuju perpustakaan elektronik diperlukan dukungan sarana antara
lain PC untuk Server, PC untuk katalog, PC untuk entri data dan Scanner.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
4) Pengadaan Buku-buku Ilmiah
Pengadaan bahan pustaka berupa Buku-buku Ilmiah telah dilaksanakan,
disesuaikan dengan kegiatan LAPAN di bidangnya yaitu Penginderaan Jauh,
Geografi, Telekomunikasi, Teknologi Dirgantara, Klimatologi, Pengetahuan
Atmosfer dan Ionosfer, Astronomi, Komputer, Teknologi Informasi, dll.
Buku-buku ilmiah yang telah dilaksanakan pengadaannya berjumlah 30 judul
buku,
5) Penyebarluasan Informasi Iptek Dirgantara Melalui Media Cetak
Dilakukan dengan mengadakan konferensi pers. Tahun 2005 telah diadakan 3
kali konferensi pers, masing-masing :
1) Acara penyerahan alat peraga berupa satelit mikro kepada Pusat Peragaan
Iptek TMII, yang dihadiri oleh Media Cetak dan Elektronik diantaranya
Kompas, TVRI dll.
2) Acara uji terbang roket ilmiah di Pameungpeuk pada bulan Juni 2005,
hadir sebagai nara sumber pada konferensi pers tersebut beberapa Pejabat
Eselon I dan II LAPAN, Wakil Gubernur Jawa Barat, Pangdam III Siliwangi,
Bupati Garut, dan Camat Cikelet dihadapan sekitar 21 wartawan nasional,
perwakilan daerah, maupun lokal daerah, baik dari Media Cetak maupun
Elektronik.
3) Acara uji terbang roket ilmiah di Pameungpeuk pada bulan November
2005. Hadir pada kesempatan tersebut para pejabat LAPAN, Menristek (yang
diwakili oleh Deputi Ristek), Kepala-kepala LPND (yang mewakili) serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
sekitar 22 wartawan nasional, perwakilan daerah, maupun lokal daerah, baik
dari Media Cetak maupun Elektronik.
Selain itu diselenggarakan pula beberapa wawancara eksklusif pejabat
LAPAN dengan media cetak, diantaranya:
1) Wawancara wartawan Kompas Yuni Ikawati dengan Kapusbangja, Dra.
Ratih Dewanti, M. Sc dan Kapusdata, Ir. Nurhidayat, Dipl. Ing terkait masalah
data-data dan citra satelit mengenai Tsunami, tanggal 3 Januari 2005.
2) Wawancara live wartawan RRI Nasional, Hasril, dengan Kabid PSDAL,
Dra. Orbita Roswintiarti, M. Sc, tentang prediksi harian daerah rawan banjir di
Indonesia dalam Konferensi Pers di Kementerian Riset dan Teknologi tanggal
6 Januari 2005.
3) Wawancara wartawan KB Antara dengan Kapusbangja, Dra. Ratih
Dewanti, M. Sc tanggal 25 Januari 2005.
4) Wawancara wartawan Harian Indopos dengan Deputi Bidang Sains,
Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Dr. Ir. Adi Sadewo Salatun, M. Sc
tentang UFO, tanggal 11 Mei 2005.
5) Wawancara wartawan Koran Tempo, Dody Hidayat dengan Karo
Humasmagan, Drs. Toto Marnanto Kadri di ruang kerja Karo Humasmagan
tanggal 18 Mei 2005.
6) Wawancara wartawan Gatra dengan Deputi Bidang Sains dan Deputi
Bidang Tekgan, di ruang rapat manggala tanggal 19 Mei 2005.
7) Wawancara wartawan Kompas, Yuni IKawati dan Gatra, Basfin Siregar
dengan Deputi Bidang Tekgan di ruang manggala, tanggal 7 Juni 2005.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
8) Wawancara wartawan Jawa Pos, Farouk dengan Karo Humasmagan di
ruang kerja Karo Humasmagan tanggal 22 Juni 2005.
9) Wawancara wartawan Jawa Pos, Farouk dengan Deputi Bidang Tekgan,
Kapustekwagan, dan Kapustekelegan di ruang rapat manggala tanggal 24 Juni
2005.
10) Wawancara De-Tekgan LAPAN dengan RRI Pro3 FM atas hasil-hasil
peluncuran roket LAPAN, November 2005
11) Wawancara Sekretaris Utama LAPAN dengan RRI Pro 3 FM tentang
ALS, Desember 2005.
12) Wawancara wartawan Kompas, Yuni Ikawati dan Koran Tempo Dody
Hidayat dengan Sekretaris Utama di ruang rapat manggala tanggal 16
Desember 2005.
6) Penyebarluasan Informasi Iptek Dirgantara Melalui Media Elektronik
Dilakukan dengan menyelenggarakan dialog interaktif, wawancara,
maupun penayangan hasil-hasil litbang di media elektronik. Dalam kegiatan
ini terlebih dahulu dilakukan kegiatan shooting maupun foto-foto sebagai
untuk stok penayangan. Telah dilakukan 3 kali penayangan melalui media
elektronik yang pelaksanaannya difasilitasi oleh Bagian Humas, baik berupa
data, video, maupun foto, diantaranya :
a. Penayangan “Suara Anda” Live di METRO TV, dengan nara sumber
Kepala LAPAN, Ir. Mahdi Kartasasmita, MS, Ph.D pada tanggal 14 Juni
2005.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b. Penayangan “Roket Indonesia” dalam acara Metro Highligh di METRO
TV tanggal 24 Juni 2005 dengan beberapa data dan gambar yang disiapkan
oleh Bagian Humas.
c. Penayangan Wawancara dengan Kepala Bidang Konversi Energi
Dirgantara, Drs. Soeripno sebagai nara sumber dalam acara “Iptek Talk” di
Metro TV, tanggal 13 November 2005.
d. Penayangan De-Sains Dr. Adi Sadewo, M.Eng. sebagai pakar /
narasumber pendamping pada Wawancara Metro TV tentang Peluncuran
Satelit Telkom, November 2005.
e. Penampilan Peneliti LAPAN (Robertus Heru Triharyanto) sebagai
pakar/komentator peluncuran Satelit Telkom di Metro TV, November 2005.
7) Penyiapan Materi Penyuluhan
Kegiatan penyiapan materi penyuluhan sebanyak 4 paket dilakukan
dengan mengumpulkan beberapa data tentang hasil-hasil litbang LAPAN yang
disusun dalam bentuk materi presentasi sebagai bahan dalam melakukan
kegiatan penyuluhan sesuai dengan kepentingan segmen penyuluhan,
diantaranya bagi generasi muda (pelajar dan mahasiswa), swasta, pemerintah
daerah, dan instansi terkait.
8) Penyuluhan Iptek bagi generasi muda
Penyuluhan dlakukan di MTS Negeri 24 Jakarta, tanggal 21 November
2005. Dalam kegiatan ini Humas melakukan penyuluhan dengan melakukan
presentasi tentang profil LAPAN dan materi penyuluhan sesuai dengan bahan
penyuluhan yang telah disiapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
9) Penyempurnaan Direktori Fasilitas Litbang
Kegiatan ini dilakukan dengan melengkapi/menambah direktori fasilitas
litbang yang telah ada, kemudian mendesain dan menerbitkan direktori
fasilitas litbang tersebut dalam bentuk cetakan buku.
10) Pendokumentasian Hasil Litbang LAPAN Secara Eelektronik dan
Pendokumentasian Peluncuran Satelit Mikro Tahap I (Pertama).
Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data berupa hasil litbang
seluruh satker-satker di LAPAN dengan cara Shooting kegiatan-kegiatan
penelitian yang ada secara professional.
Shooting tersebut dilakukan, masing-masing ke Satker Bandung dan
Tanjungsari, Satker Pameungpeuk, Satker Rumpin, Satker Rancabungur,
Satker Pekayon dan LAPAN Pusat.
Data hasil shooting tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk Profesional
Audio Visual.
11) Penerbitan majalah “FOKKAL”
Salah satu media, dalam rangka penyebaran informasi kegiatan-kagiatan
yang dilaksanakan oleh LAPAN adalah majalah “FOKKAL”. Tahun 2005
alokasi anggaran untuk penerbitan majalah “FOKKAL” sangat terbatas.
Namun demikian Bagian Humas tetap menerbitkan majalah tersebut masing-
masing :
a. Vol. 5 No. 1-2 tahun 2005, Topik Utama “SKEA Energi Alternatif Non
Migas”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b. Vol. 5 No. 3-4 tahun 2005, Topik Utama “Roket”.
c. Vol. 6 No. 5-6 tahun 2005, Topik Utama “Air Launch System” (ALS).
Dengan jumlah terbitan yang terbatas, majalah FOKKAL tersebut telah di
distribusikan kepada seluruh pegawai LAPAN.
12) Kegiatan lain yang dilaksanakan oleh Bagian Hubungan Masyarakat
Beberapa kegiatan telah dilaksanakan oleh Bagian Humas yaitu :
a. Aktif sebagai penghubung DPR, diantaranya meliput setiap kegiatan
dengar pendapat dengan DPR dengan LAPAN (Lembaga Ristek), meliput/
mendampingi kunjungan Komisi VII DPR RI ke LAPAN Watukosek.
b. Aktif sebagai anggota BAKOHUMAS: yaitu aktif mengikuti pertemuan-
pertemuan Bakohumas: + 20 kali pertemuan.
c. Kunjungan kerja Tim Humas LAPAN ke Dapur Metro TV, Jum’at, 15
Juli 2005, dalam rangka menambah wawasan liputan Media Elektronik.
d. Penerbitan buletin “INFO LAPAN.”
Info LAPAN merupakan informasi kegiatan-kegiatan LAPAN terkini yang
diterbitkan 2 (dua) mingguan, dan telah terbit mulai bulan April 2005 + 24
kali terbit, dan telah didistribusikan ke seluruh pegawai LAPAN.
e. Kliping Media
Dalam kegiatan kliping ini adalah memantau berita-berita yang ada di media
cetak, umumnya berita tentang iptek kedirgantaraan dan khususnya berita
tentang iptek LAPAN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
13) Pembinaan Intern/Pembinaan SDM
Sebagian besar Staf Bagian Hubungan Masyarakat adalah pejabat fungsional,
baik Fungsional Pranata Humas maupun Fungsional Pustakawan.
- Untuk pembinaan kepada pejabat fungsional Pranata Humas yaitu telah
diinformasikan tentang Keputusan Presiden Nomor : 35 tahun 2005 tentang
Tunjangan Jabatan Fungsional Pranata Humas, serta menginformasikan
bagaimana cara / teknis menambah angka kredit untuk kenaikan jabatan
fungsional.
- Untuk pejabat fungsional Pustakawan, dilaksanakan pembinaan bagaimana
cara menulis makalah. Saat telah diterbitkan makalah-makalah yang
dihasilkan oleh para pejabat fungsional Pustakawan.
- Pembinaan SDM yang lain yaitu dalam rangka menambah wawasan dan
ilmu, diberikan kesempatan kepada pegawai dilingkungan Bagian Humas
untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) dan Seminar, diantaranya :
a. Diklat Audio Visual = 5 orang
b. Diklat Jurnalis Intensif = 2 orang
c. Diklat Kehumasan = 1 orang
d. Diklat Pustakawan = 2 orang
e. Diklat Prajabatan = 4 orang
f. Diklat Pimpinan Tk. IV = 1 orang
g. Diklat Penginderaan Jauh (ZPPI) = 1 orang
h. Diklat Knoledge Management = 1 orang
i. Seminar Kehumasan = 2 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB IV
PELAKSANAAN KKM
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Media
Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Praktek tahun 2008 dilakukan
selama dua (2) bulan pada tanggal 2 Maret 2009 sampai dengan 30 April
2009. dan pada pelaksaannya dalam satu minggu penulis masuk seperti
pegawai biasanya senin sampai jumat dari pukul 08.00 WIB sampai dengan
pukul 16.00 WIB dan di hari sabtu dan minggu kantor LAPAN libur. Pada
pelaksanaan KKM ini penulis melaksanaan praktek pada bagian Humas
LAPAN pusat yang berada di Jakarta.
Pada saat pelaksanaan, penulis ditempatkan pada bagian Humas dan
juga bagian Perpustakaan di LAPAN pusat.
B. Diskripsi Pekerjaan
Tujuan penulis melakukan Kuliah Kerja Media adalah untuk dapat
melihat langsung bagaimana tugas-tugas seorang Public Relations atau Humas
di pemerintahan, sehingga dapat mengetahui berbagai macam persoalan yang
terjadi dan bagaimana cara pemecahannya.
Tugas utama penulis di bagian Humas adalah membantu pelaksanaan
kegiatan-kegiatan Humas yang telah menjadi agenda rutin Humas LAPAN :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
1) Minggu Pertama :
Pada minggu pertama penulis telah dijelaskan tentang
LAPAN dan garis besar tentang Humas yang ada di LAPAN
pusat, seperti:
o Kilas sejarah dari LAPAN
o Menyusun kliping tentang berita Dirgantara baik
dalam negeri maupundari berbagai media cetak.
o Menempelkan publikasi kliping kegiatan humas
LAPAN di dinding Ruangan Lobi.
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek penulis tidak
menemui hambatan yang berarti, di karenakan semua yang
penulis lakukan telah di pelajari selama masa perkuliahan.
Beberapa kendala yang sempat ditemui adalah masalah adaptasi
dengan lingkungan tempat Kuliah Kerja Praktek berlangsung dan
belum paham betul mengenai kinerja PR dalam instansi
pemerintahan. Namun dengan adanya kemauan untuk belajar
lebih banyak lagi mengenai kinerja PR di instansi pemerintahan
maka kendala yang penulis temui dapat segera teratasi.
Kemajuan yang telah dicapai penulis dalam minggu pertama
pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek adalah mampu beradaptasi
dengan cepat di lingkungan pemerintahan, mengerti kinerja PR
dalam instansi pemerintahan dan dapat berkomunikasi dengan
staf instansi pemerintahan secara baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
2) Minggu Kedua :
Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek minggu kedua tidak jauh
berbeda dengan tugas-tugas yang dilaksanakan penulis pada
minggu pertama. Tugas yang dikerjakan antara lain menyusun
data dokumentasi Audio Visual (secretariat utama LAPAN), dan
mempublikasikan kliping. Pelaksanaan tugas-tugas pada minggu
kedua cenderung tidak menemui hambatan. Saat pelaksanaan
Kuliah Kerja Praktek penulis lebih memahami tentang
bagaimana pengolahan kata-kata yang biasa dipakai oleh para
staf instansi pemerintahan dan cara pendistribusian media
kliping. Dalam pelaksanaan minggu kedua ini penulis.
Dan pada minggu kedua, penulis juga telah diberikan tugas
untuk melaksanakan beberapa peliputan salah satunya yaitu
meliput kunjungan peserta Diklat PLTH PT. LEN saat di Rumpin
Bogor dan disana penulis telah diajarkan untuk mengoperasikan
kamera DSLR dan merangkum materi untuk laporan peliputan.
Dan melaksanakan peliputan acara live TV ONE tentang “Roket
Lapan” dengan nara sumber pejabat De-Tekgan. Penulis juga
ditugaskan untuk membuat berita tentang peliputan yang telah
dilakukan. Sehingga untuk pertama kali penulis masih
mengalami kesulitan dalam ketelitian dalam waktu yang cepat
sehingga masih perlu bantuan pembimbing untuk penulisan
berita yang benar. Penulis juga mengerti tentang bagaimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
jalannya acara siaran langsung yang diadakan oleh beberapa
stasiun swasta pada umumnya.
3) Minggu Ketiga :
Di dalam minggu ini kegiatan yang dilakukan penulis yaitu :
† Membuat kesimpulan dan analisis berita tantang LAPAN dan
iptek dari berbagai media cetak.
† Penyusunan / input data perpustakaan on line LAPAN.
† Mengedit data-data yang ada di Perpustakaan on line
LAPAN.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya penulis mengalami
kesulitan dalam bidang-bindang yang ada di dalam LAPAN itu
apa saja sehingga penulis lebih banyak bertanya pada
pembimbing dan dengan membaca-baca buku yang dimiliki oleh
LAPAN.
Dalam minggu ke tiga ini penulis semakin tahu dan paham
tentang kegiatan yang sudah lama terlaksana sebagai kegiatan
rutin di dalam LAPAN dan mengerti berita-berita yang benar dan
baik yang telah di cetak atau di publikasikan oleh media baik
elektronik maupun cetak.
Kesulitan yang masih di hadapi oleh penulis hádala
pemisahan tentang bidang-bidang yang ada di dalam LAPAN
tetapi penulis dapat bertanya pada pembimbing sehingga masalah
yang dihadapi dapat terselesaikan dan penulis juga membaca
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
buku-buku baik yang di buat oleh LAPAN maupun yang
menyangkut tentang LAPAN sehingga penulis telah mengerti
tentang berita-berita yang benar dan baik saat telah dicetak oleh
media-media yang ada di Indonesia. Dan penulis pun mengerti
mengerti berita yang paling diminati oleh para pencari berita.
Penulis juga telah dapat menginput data dalam
perpustakaan LAPAN on line selama satu minggu ini.
4) Minggu Keempat :
Pelaksanaan kegiatan pada minggu ke empat ini penulis
mulai paham tentang dan kondisi dilingkungan yang ada dalam
LAPAN pusat. Dan pada minggu ini penulis masih ditugaskan
untuk melanjutkan penyusunan data perpustakaan on line milik
LAPAN yang menyangkut tentang buku-buku baik ilmiah
maupun tentang jurnal yang dimiliki oleh LAPAN.
Selama satu minggu penulis telah dapat menginput data
LAPAN sebanyak 20-an buku ke dalam data base LAPAN.
5) Minggu Kelima :
Pada minggu kelima penulis meminta ijin kepada LAPAN
karena ada keperluan keluarga yang tidak dapat ditinggalkan.
Sehingga selama satu minggu ini penulis tidak dapat
mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Media pada LAPAN.
6) Minggu keenam :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Minggu keenam, penulis juga ikut serta pada rapat rutin
bagian Humas yang didalam rapat tersebut membahas tentang
Materi Presentasi yang dibuat oleh LAPAN untuk pedoman saat
presentasi dengan murid SLTP dan SLTA. Mungkin karena
pemahaman materi tentang LAPAN yang masih terlalu kurang
sehingga penulis masih banyak bertasnya pada pembimbing dan
kurang berani untuk mengajukan pendapat.
Hari berikutnya penulis juga ambil bagian dalam Rapat
hasil litbang yang membahas tentang pembuatan buku Tutup
Tahun. Yang diikut6i oleh semua bagian Humas.
Karena keterbatasan materi yang dimiliki oleh penulis dan
kurang mengenal lebih rinci dari LAPAN, maka penulis masih
harus bertanya kembali ke pembimbing dan begitumengenal apa
itu buku tahunan. Setelah mengikuti rapat tersebut, barulah
penulis mengenal tentang pembuatan Company Profile dalam
bentuk slide abik secara teknis maupuin materi.
7) Minggu ketujuh :
Dalam minggu ketujuh pelaksanaan KKM, penulis
mendapat tugas dari KaSubBag Humas menjabarkan dan
menyimpulkan tentang konferensi pers dan pers Release yang
sering dilakukan oleh Humas LAPAN yang juga menjadi salah
satu tugas dari Humas LAPAN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Pada minggu ini juga bertepatan dengan pelantikan Pejabat
Struktural yang ada di LAPAN, dan juga terjadi perpindahan
Pejabat Humas ke bagian Sub Kepegawaian LAPAN pusat. Saat
acara berlanghsung, penulis mendapat tugas untuk
mendokumentasikan pelaksanaan upacara pengambilan sumpah
dan pelantikan Pejabat Struktural tersebut dengan menggunakan
kamera digital SLR dan juga mencoba kamera video milik
LAPAN.
8) Minggu kedelapan :
Minggu-minggu ini LAPAN sedang tidak ada pekerjaan
yang sangat berarti dan begitu juga penulis yang masih mendapat
tugas untuk input data Perpustakaan LAPAN on line. Saat
menjalankan tugas ini, penulis telah dapat menyelesaikan
sebanyak 30 buku yang dimiliki oleh LAPAN. Dan penulis juga
ikut membantu dalam pembuatan kliping dalam mading LAPAN.
9) Minggu kesembilan :
Pada minggu terakhir penulis melaksanakan magang
mendapat tugas kembali untuk menyelesaikan input data base
Perpustakaan LAPAN on line yang telah di kerjakan pada
minggu yang lalu.
Dan telah terinput data sebanyak 30 buku pada data base
milik LAPAN. Penulis juga melaksanakan Analisis Media yang
telah meliput kegiatan LAPAN selama tahun 2008. sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
penulis sedikitnya telah mengerti tentang perkembangan media
terhadap iptek dirgantara yang ada di Indonesia.
C. Tugas-tugas yang dilaksanakan.
Saat menjalankan tugas di Bagian Humas LAPAN, penulis telah di tugaskan
pada Bagian Humas dan ikut membantu mengurus segala hal pemberitaan
dengan Media baik Cetak Maupun Elektronik. Selama pada Bagian Humas,
penulis juga telah mendapat Tugas seperti Peliputan Kunjungan Pejabat atau
pun kunjungan suatu instansi pada bagian penelitian milik LAPAN.
Penulis juga mendapat tugas untuk mendata media-media yang telah memuat
pemberitaan tentang LAPAN dan tentang ilmu Dirgantara. Juga pemberitaan
di media cetak maupun media on line. Dan masih banyak lagi tugas yang
diberikan pada penulis, contohnya seperti :
• Pembuatan kliping
Pembuatan kliping berdasarkan berita atau liputan yang telah dilakukan oleh
wartawan LAPAN selama dua minggu yang memuat tentang kegiatan-
kegiatan yang ada disekitar LAPAN. Kliping tersebut akan ditempelkan pada
dinding selama dua minggu sebelum di perbaharui lagi.
• Press release
Pers release dalam LAPAN bertujuan memberitahukan kepada media tentang
kegiatan yang akan diadakan oleh LAPAN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
• Konferensi pers
Dalam Humas LAPAN juga diadakan Konferensi pers yang bertujuan untuk
mempublikasikan kepada masyarakat umum melalui media massa.
• Liputan
Penulis juga mendapat tugas untuk meliput acara kunjungan instansi pada
bagian penelitian LAPAN rumpin Bogor, acara pelantikan pejabat LAPAN
dan acara siaran langsung TV-one
• Dokumentasi
Penulis pada saat KKM juga melaksanakan pendokumentasian arsip data base
LAPAN, arsip0arsip foto yang dimiliki dan video milik LAPAN.
Pada saat KKM, penulis sempat mendapat tugas untuk pengoperasian video
pada saat pelantikan pejabat LAPAN.
• Fotografi
Penulis juga mempelajari tentang fotografi, seperti yang pernah diajarkan pada
saat kuliah yaitu tentang pencahayaan getaran dan objek mana yang harus kita
ambil dan yang mengalir sesuai jalannya cerita.
Pada pelaksanaan KKM, penulis mendapat tugas pada bagian Perpustakaan
LAPAN on line yang saat ini sedang dirilis dengan serius oleh Kepala
LAPAN.
D. Info LAPAN sebagai media informasi dirgantara
Dalam sebuah instansi, media internal juga sangat diperlukan untuk
pemberitaan dalam satu lingkungan instansi agar antar bagian itu saling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
mengetahui kejadia atau berita yang sedang terjadi. Seiring dengan
perkembangan jaman yang telah maju didalam LAPAN juga terdapat buletin
yang berfunsi memberitakan kepada seluruh lingkup LAPAN pada khususnya
dan masyarakat luas pada umumnya.
Buletin yang telah berganti-ganti versi memiliki tujuan agar masyarakat
mengetahui tentang kegiatan LAPAN dan apa saja yang terjadi didalam
LAPAN yang menjadi hak masyarakat untuk mengetahui segala kegiatan dan
penyebaran ilmu kedirgantaraan karena sudah menjadi salah satu tugas dan
tujuan baik dalam Humas LAPAN maupun LAPAN sendiri.
“info LAPAN” menjadi salah satu media yang digunakan oleh LAPAN
agar masyarakat juga dapat ambil bagian dalam pengembangan dunia
teknologi dan dirgantara di Indonesia. Karena “info LAPAN” menjadi media
publikasi segala kegiatan kedirgantaraan yang dilakukan oleh LAPAN dan
semua penelitian yang berkaitan dengan kedirgantaraan yang telah diteliti dan
kaji ulang oleh masyarakat.
Dalam pembuatan “info LAPAN”, sebelumnya diadakan rapat Humas
selama 2 kali sebelum mencetaknya. Pada saat pertama di akhir bulan
“wartawan LAPAN” mengumpulkan berita dan segala meteri yang dibutuhkan
untuk isi yang akan dimuat dan dengan tim yang telah terbentuk oleh
kasubbag Humas LAPAN, yang dibagi menjadi beberapa tim. Mulai dari
pengerjaan design buletin, pengumpulan materi dan pembagian tugas untuk
melakukan peliputan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Dengan susunan :
• Pengarah : Ir. Mawardi Nur M.Sc.
• Pemimpin Redaksi : Dra. Elly Kuntjahyowati. M.M.
• Redaktur Pelaksana : Triyadi, S.Sos.
• Penyuting Berita : Andriani Agustina. S.Sos.
• Penyuting Artikel : Adhi Pratomo, S.Sos.
• Satf Redaksi : H. Marhamis Sufri
John Helmi
Elly Nurnazili, S.Sos.
Suryadi, S.Sos.
Mega Mardita, S.Sos.
• Designer Grafis : Januar Abadi
• Sirkulasi : Fahmi Alusi
Pada 2009 ini, Humas LAPAN mengeluarkan edisi yang baru tidak sama
seperti pada tahun 2008 kemarin. Jika pada tahun 2008, “info LAPAN” hanya
terdiri dari 4 halaman dan melingkupi tentang kegiatan LAPAN seperti
peluncuran Roket, Lomba-lomba yang sering diadakan oleh LAPAN guna
menambah minat dan ilmu buat generasi muda. Mungkin jika pada tahun 2008
ini, info LAPAN lebih minimalis dan ekonomis dalam bentuknya sehingga ini
dapat membuat pembaca lebih cepat bosan dan kurang menarik. Pada “info
LAPAN” 2008 yang hanya mencakup pemberitaan yang bersifat eksternal
saja. Sehingga pada “info LAPAN” edisi 2009 tim pelaksana ingin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
menyampaikan pemberitaan yang bersifat internal dan eksternal kepada
lingkup LAPAN pada khusunya dan masyarakat luas pada umumnya dengan
dibuat tampilan yang lebih bervariasi dan menarik minat pembaca, halaman
juga ada penambahan dan isi materi yang lebih lengkap. Terdapat 16 halaman
dan 2 halam tersebut di gunakan sebagai cover yang mencakup daftar halaman
pada kolom kecil yang berada di bawah. Dalam penyebarannya pun telah
merata da dibagi sesuai dengan kapasitasnya, dari 500 lembar yang telah di
cetak yang akan di sebar kepada 4 tempat yang menjadi Lokasi Fasilitas
Bidang Dirgantara milik LAPAN dan juga kepada masyarakat umum. Melalui
media jasa pos, Humas LAPAN mendistribusikan buletin tersebut kepada
internal LAPAN dan “cabang” yang dimiliki LAPAN baik di luar kota
maupun di luar pulau jawa. Dan untuk masyarakat umum diberikan kepada
para siswa yang sedang melakukan kunjungan studi di beberapa pihak
LAPAN, pendistribusian kepada masyarakat yang masih dalam lingkup kecil
ini ternyata masih kurang efektif karena hanya mencangkup beberapa siswa
dan mahasiswa tertentu yang sedang berada di LAPAN saja.
Karena keterbatasan sumber tenaga sehingga pada saat pelaksanaannya
pun masih terdapat pegawai yang merangkap pekerjaan dan kurang efektifnya
SDM yang dimiliki oleh LAPAN. Pada isi “info LAPAN” terdapat juga warta
LAPAN yang mencangkup tentang kerja sama LAPAN dengan pihak lain dan
juga tentang kunjungan-kunjungan instansi lain atau sekolah yang ingin lebih
dekat mengenal LAPAN dan menimba ilmu tentang Dirgantara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Terdapat juga warta foto yang menjadi wadah dokumentasi foto-foto
kegiatan yang telah dilakukan oleh LAPAN baik dilingkup LAPAN maupun
kegiatan yang dilaksanakan di luar LAPAN. Seperti saat LAPAN kedatangan
Duta Besar dari India dan Mesir yang sempat berkunjung ke LAPAN pusat
untuk berkerja sama. Pada halaman selanjutnya juga disertakan tentang warta
sekitar yang mencakup di luar tentang Dirgantara tetapi masih dalam lingkup
LAPAN, seperti darmawanita. Dan disertakan pula untuk info kepegawaian
yang bersumber pada bagian kepegawaian LAPAN. Pada halaman terakhir
terdapat wacana yang memuat artikel tentang Dirgantara dan juga penelitian
tentang antariksa.
Di “info LAPAN” edisi 2009 ini diharapkan agar dapat menarik minat
pembaca untuk dapat mengenal tentang Dirgantara dan Antariksa sehingga
akan dapat menarik untuk ikut ambil bagian didalamnya. Karena sampai saat
ini pun masih banyak masyarakat luas yang kuang atau bahkan belum
mengenal LAPAN sekalipun, mungkin kurangnya pemberitaan dan peran serta
LAPAN dalam perkembangan ilmu Dirgantara mebuat kurang dikenal dalam
lingkup masyarakat Indonesia secara luas. Dan melalui “info LAPAN” ini, tim
pelaksana pun berharap agar lewat media yang digunakan menjadi salah satu
cara untuk meyebarkan pemberitaan segala sesuatu tentang Dirgantara kepada
masyarakat. Dengan menyertakan beberapa pemberitaan baik eksternal
maupun internal LAPAN maka ini menjadikan nilai lebih yag diberikan
kepada pembaca agar lebih tertarik lagi kepada LAPAN terutama tentang
kedirgantaraan yang selama ini masih kurang diminati oleh masyarakat umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Public Relations merupakan fungsi magement suatu instansi
pemerintahan atau perusahaan, yaitu membantu pihak management dalam
melaksanakan kebijakan-kebijakan didalam Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional dan mengembangkan hubungan yang baik dengan
berbagai macam pihak yang berkepentingan dengan instansi pemerintahan
terkait.
Pada hakekatnya bahwa seorang Humas di Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional memiliki peran penting dalam berbagai hubungan dan
memiliki peran aktif dalam struktur organisasi, yang diantaranya:
1. Humas di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
mempunyai peran aktif dan tugas yang sangat vital bagi kelangsungan
dan citra. Humas di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
bertugas menciptakan good will diantara stakeholdernya. Dalam
menjalankan tugasnya, humas berperan untuk menciptakan iklim
komunikasi yang sehat dan terbuka.
2. Hubungan dengan masyarakat sekitar (Community Relations)
merupakan hubungan instansi pemerintahan dengan masyarakat luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Tujuan yang ingin dicapai dengan kegiatan tersebut adalah untuk
membentuk citra positif tentang LAPAN.
3. Hubungan dengan media massa (Media Relations) akan sangat
dibutuhkan oleh instansi pemerintahan agar selalu eksis dan diketahui
keberadaannya oleh masyarakat Indonesia. Humas sebagai garda
terdepan bagi LAPAN dalam penyebaran informasi dan harus menjaga
agar hubungan baik dengan media massa tetap berjalan baik. Media
massa sebagai mitra yang dapat mendukung kinerja Humas dalam
menciptakan publisikasi yang positif bagi LAPAN.
4. Di dalam buletin LAPAN, terdapat peran penting dalam penyebaran
informasi yang akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas guna
mengetahui pemberitaan tentang Dirgantara dan kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan LAPAN melalui media cetak.
Dengan menciptakan dan mengembangtumbuhkan relasi Humas bagi
organisasinya, ini berarti :
1. menciptakan yang belum ada, tetapi menjadi suatu kebutuhan dan
tuntutan.
2. mengembangkan yang sudah ada sesuai dengan tuntutan dan
perubahan yang terjadi di masyarakat
3. membuat maju yang sudah berkembang sehingga mampu bersaing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
2. Saran
Kekurangan-kekurangan yang penulis alami selama melaksanakan
Kuliah Kerja Praktek, baik berasal dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) maupun DIII Komunikasi Terapan. Ada beberapa hal
yang perlu dijadikan pertimbangan agar dapat lebih baik dimasa datang.
1. Saran bagi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
• Pendokumentasian arsip-arsip yang dimiliki kurang mendapat
perhatian.
• Penataan foto dan video dokumenter agar lebih diperhatikan dan
dimaamati karena itu merupakan arsip negara yang sangat barharga
juga.
• Sumber Daya Manusia masih kurang merata dan lebih ketergantungan
pada beberapa personal saja.
• Pengenalan dan pembelajaran pada SDM di dalam LAPAN masih
kurang sehingga banyak inventaris yang dimiliki oleh LAPAN kurang
maksimal dalam pemanfaatannya.
• Kurang ada pembaharuan kegiatan yang menarik atau yang bertujuan
menambah minat dari masyarakat luas.
• Saran untuk pengelola buletin Info LAPAN adalah :
a. Kurang koordinasi antar anggota yang satu dengan yang
lainnya sehingga mengakibatkan kuramng puasnya anggota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
terhadap hasil Info LAPAN baik dalam segi pemberitaan
materi dan design.
b. Masih adanya ketergantungan dengan anggota yang lain dan
mengakibatkan pekerjaan yang menumpuk dan ganda di satu
pihak.
c. Kurang disiplinnya waktu yang ada dan mengakibatkan
penerbitan menumpuk dan terlambat.
d. Kurangnya kerja-sama tim dalam teknis pembuatan Info
LAPAN.
e. Tidak adanya transparansi biaya yang dibutuhkan dalam
pembuatan buletin dan pengeluaran lainnya.
2. Saran bagi D III Komunikasi Terapan.
• Memperbanyak kegiatan praktek agar teori yang didapat bisa lebih
diaplikasi secara langsung.
• Mengadakan kunjungan dan study banding ke instansi-instansi yang
mendukung untuk perkembangan dan menambah wawasan
mahasiswa.
• Perlunya penambahan alat-alat kampus dikarenakan meningkatnya
kebutuhan untuk mempelajari dan meningkatnya kebutuhan tugas
untuk dikerjakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
• Pembenahan pada sistem perkuliahan yang kurang maksimal jika
dibandingkan dengan tingkat Nasional yang masih dalam satu
derajad.
• Hubungan antara dosen dengan mahasiswa perlu ditingkatkan.
• Perkembangan jaman telah sangat banyak terjadi sehingga saat
penulis melaksanakan KKM dalam tingkat Nasional masih kurang
dalam penyesuaian ilmu yang didapat dari bangku kuliah.
Dalam KKM yang dilaksanakan di Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN), penulis telah mendapat banyak sekali
pembelajaran tetapi masih harus bisa menyesuiakan dengan keadaan
”lapangan” karena hanya sebagian kecil dasar-dasar yang didapat dari
perkuliahan di UNS.
Dan untuk kedepannya yang diharapkan penulis kepada pembaca
dan juga generasi muda agar lebih mau untuk terus melakukan
pembelajaran baik dalam lingkup perkuliahan maupun luar perkuliahan
karena saat kita tidak mendapat ilmu dalam bangku kaliah maka akan
mendapat ilmu yang sangat bernilai saat berada dalam kegiatan luar
kampus yang bersifat positif, sehingga saat pengenalan pada dunia luar
akan sangat mudah beradaptasi dengan perkembangan ilmu yang semakin
hari semakin bertambah lagi kemajuan ilmu yang tercipta.