aksesbilitas informasi ilmiah sciencedirect · pdf filekegiatan penelitian dan pendidikan....
TRANSCRIPT
1
AKSESIBILITAS INFORMASI ILMIAH SCIENCE DIRECT PUSTAKA RISTEK: DI LINGKUNGAN RISTEK DAN LPNK
Oleh: Wahid Nashihuddin dan Rochani Nani Rahayu* *) Pustakawan PDII-LIPI
ABSTRAK
Aksesibilitas informasi merupakan suatu aktivitas penelusuran dan pemanfaatan
sumber-sumber informasi di suatu database, dengan tujuan mendapatkan informasi full text secara mudah dan gratis sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kajian ini membahas tentang ketersediaan dan keteraksesan informasi ilmiah berupa artikel jurnal full text pada database ScienceDirect yang dilanggan oleh RISTEK dan terintegrasi pada Portal Pustaka Ristek.
Tujuan kajian ini untuk: a) mengetahui sumber-sumber informasi ilmiah yang disediakan oleh database ScienceDirect Pustaka Ristek; b) mengetahui jumlah artikel jurnal full text yang telah diunduh oleh RISTEK dan LPNK; dan c) mengetahui jumlah topik dan artikel jurnal full text yang telah diunduh oleh RISTEK dan LPNK, selama tiga tahun (2010-2012). Sumber data kajian berasal dari studi literatur dan penelusuran database ScienceDirect di Portal Pustaka Ristek. Pengumpulan data dilakukan sekitar 3 bulan, tanggal 1 April-1 Juli 2013. Pada Portal Pustaka Ristek terdapat sepuluh database ilmiah internasional, yaitu: ScinceDirect, Ebsco, Cengange Learning, IHS The Source, IGI Global, Ebrary, Proquest, dan IEEE, ACM Digital Library, Knovel (trial sekitar 1 bulan), serta dua database indeks sitasi karya ilmiah yaitu Thomson Reuters dan Scopus. Namun, penulis hanya mengkaji ScienceDirect, karena memiliki data yang lengkap tentang keteraksesan informasi artikel jurnal full text selama tiga tahun (2010-2012). Data literatur dan penelusuran informasi di database ScienceDirect yang sudah terkumpul, kemudian dikelompokan dan dianalisis berdasarkan objek bahasan yaitu ketersediaan sumber-sumber informasi ilmiah ScienceDirect dan aksesibilitas artikel jurnal full text ScienceDirect yang ditinjau dari instansi pengakses, bidang ilmu, topik, dan jumlah artikel. Data disajikan secara deskriptif, dalam bentuk tabel, grafik, dan penjelasan singkat mengenai objek yang dikaji.
Hasil kajian ini yaitu RISTEK melanggan artikel jurnal full text ScienceDirect sebagian besar bidang sains dan teknologi, dan LPNK yang akan memanfaatkan konten informasinya secara gratis maka harus mendaftarkan jaringan internetnya ke Proxy Pustaka Ristek. Hal tersebut berdasarkan pada ke empat bidang ilmu yang dilanggan RISTEK yaitu Physhical Sciences and Engineering (8827 judul), Life Sciences (4784 judul), Health Sciences (4776 judul), dan Social Sciences and Humanities (3509 judul). Dari kesepuluh instansi yang mengakses konten artikel jurnal ScienceDirect (RISTEK, LIPI, BAPETEN, BPPT, BATAN, LAPAN, BAKOSURTANAL, BSN, PUSPITEK, dan Administrator), diketahui bahwa LIPI merupakan instansi yang mengakses konten artikel jurnal full text ScienceDirect terbanyak, yaitu telah mengunduh sebanyak 115504 artikel, dan PUSPITEK merupakan pengunduh artikel jurnal full text ScienceDiretc paling sedikit, hanya sebanyak 855 artikel selama tiga tahun. Untuk meningkatkan aksesibilitas informasi ScienceDirect, penulis menyarankan agar RISTEK lebih aktif lagi mensosialisasikan tentang pemanfaatan sumber-sumber informasi ilmiah pada database ScienceDirect dan Database Internasional lainnya yang telah dilanggannya. Dengan demikian, sumber-sumber informasi ilmiah internasional yang telah dilanggan RISTEK dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para para peneliti dan pegawai di Lingkungan RISTEK dan LPNK, khususnya untuk pemenuhan informasi ilmiah pada kegiatan penelitian dan pendidikan.
Kata Kunci: Information Resources; Scientific Information; International Databases; ScienceDirect; Pustaka Ristek Portal; Research Institution.
2
1. LATAR BELAKANG
Akses merupakan bagian dari sebuah layanan yang terpadu untuk mempermudah
pengguna perpustakaan dalam memanfaatkan sumber daya informasi. Kata akses juga
mengandung makna semangat membuka fasilitas komputer seluas-luasnya bagi setiap orang
yang menggunakan sumber daya informasi yang tersedia di internet (Pendit, 2008). Sebuah
sumber informasi dapat mudah diakses apabila dengan usaha minimal, pengakses dapat
menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Keberhasilan dalam mengakses
informasi ditentukan oleh faktor pemilihan sumber informasi yang tepat dengan upaya
seminimal mungkin (Anderson, Glassman, McAfee, & Pinelli (2001) dalam Fidel dan Green
(2004). Keteraksesan sebuah informasi dengan mudah pada suatu database internet disebut
juga dengan istilah aksesibilitas. Aksesibilitas sumber-sumber informasi memiliki
keterkaitan dengan biaya penggunaan sumber informasi tertentu, yaitu biaya upaya
psikologis dan fisik. Untuk menilai upaya psikologis, penyedia jasa mengukurnya dari
kemudahan penggunaan sumber informasi, dan untuk menilai upaya fisik, diukur dari
aksesibilitas (Gerstberger dan Allen, 1968, dalam Fidel dan Green, 2004).
Aksesibilitas terhadap sumber-sumber informasi yang disediakan oleh lembaga riset
dan perpustakaan tentunya harus memperhatikan kebijakan yang menyangkut batasan-batasan
akses, khususnya akses konten informasi ilmiah full text pada database, tujuan agar tidak
melanggar hak cipta. Masalah akses informasi melalui database internet di lembaga
perpustakaan ditanggapi serius oleh International Federation of Library Association (IFLA),
dengan mengeluarkan internet manifesto yang berisi dua hal yaitu: a) penyediaan akses tak
terbatas ke internet oleh perpustakaan dan lembaga jasa informasi akan mendukung
komunitas maupun pribadi dalam mencapai kebebasan, kesejahteraan, dan perkembangan;
dan b) hambatan terhadap aliran informasi harus disingkirkan, terutama hambatan yang dapat
menimbulkan ketidaksetaraan, kemiskinan, dan kesengsaraan (Pendit, 2008). Pernyataan
3
tersebut mengandung makna bahwa aksesibilitas informasi merupakan upaya mengurangi
hambatan bagi setiap orang untuk mendapatkan informasi digital secara mudah dan aman,
sehingga informasi untuk pengetahuan dan penelitian dapat terpenuhi secara maksimal.
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas informasi ilmiah bagi
kegiatan riset dan pendidikan di Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi (RISTEK) telah
mengembangkan database nasional yang disebut dengan Pustaka Ristek (Pustaka Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi - Riset dan Teknologi). Pustaka Ristek dikembangkan dan
diluncurkan oleh Kementrian Riset dan Teknologi (RISTEK) pada tanggal 11 Nopember
2010, oleh Menristek (Suharna Surapranata). Pustaka Ristek merupakan portal1 database
informasi ilmiah yang dibangun dengan tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui hasil riset dan pengkajian ilmiah. Awal mula, sumber-sumber informasi
Pustaka Ristek hanya dapat diakses oleh Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK)
dalam koordinasi RISTEK, seperti BAKOSURTANAL, BAPETEN, BATAN, BPPT, BSN,
LAPAN dan LIPI, serta para peneliti di lingkungan PUSPIPTEK-Serpong. Kedepannya,
RISTEK akan membuka akses informasi Pustaka Ristek dan melakukan kerja sama dengan
berbagai badan Litbang Kementerian, Pemerintah Daerah, dan Perguruan Tinggi.
Seiring dengan peluncuran Portal Pustaka Ristek, RISTEK juga melanggan database
jurnal internasional ScienceDirect. Menristek mengatakan bahwa ScienceDirect merupakan
jurnal ilmiah internasional yang menyediakan informasi IPTEK online dalam berbagai jurnal,
serta salah satu penyedia kumpulan jurnal ilmiah terbesar di dunia. Dengan adanya
ScienceDirect, para peneliti, perekayasa, dan SDM IPTEK lainnya di Lingkungan RISTEK
dan LPNK dapat mengakses lebih 2000 judul jurnal ilmiah (Humas Ristek, 2010).
Keberadaan database ScienceDirect di Portal Pustaka Ristek disambut baik oleh para
peneliti dan pegawai di Lingkungan RISTEK dan LPNK, terbukti bahwa selama tiga tahun 1 Portal merupakan sebuah situs web, dengan tujuan menawarkan berbagai sumber daya dan jasa, seperti berita, cuaca, informasi direktori, pencarian web, account e-mail gratis, grup obrolan, mailing list, belanja online, dan link ke situs web lain, contoh: America Online (Reitz, 2013).
4
terakhir (2010-2012), jumlah konten artikel jurnal full text ScienceDirect yang diunduh oleh
kedua jenis instansi tersebut mengalami peningkatan. Misalnya jumlah artikel jurnal full text
ScienceDirect yang sudah diunduh oleh para peneliti dan pegawai di Lingkungan RISTEK
dan LPNK pada tahun 2010 mencapai 24415 artikel, tahun 2011 mencapai 97939 artikel, dan
tahun 2012 mencapai 190607 artikel.
2. BATASAN MASALAH
Agar bahasan lebih fokus, penulis membatasi masalah kajian pada: a) sumber-sumber
informasi ilmiah yang disediakan oleh ScienceDirect dari tahun 2010-2012; dan b)
aksesibilitas artikel jurnal full text ScinceDirect yang ditinjau dari instansi pengakses, bidang
ilmu, topik, dan jumlah artikel yang telah diunduh oleh para peneliti dan pegawai di
Lingkungan RISTEK dan LPNK. Alasan penulis memilih aksesibilitas informasi ilmiah pada
database ScienceDirect yaitu bahwa selama 3 tahun, konten artikel jurnal full text
ScienceDirect paling banyak diunduh oleh para peneliti dan pegawai di Lingkungan RISTEK
dan LPNK, yaitu sebanyak 415712 kali. Hal tersebut sangat besar jumlahnya jika
dibandingkan dengan jumlah artikel jurnal internasional Pustaka Ristek, misalnya pada
database Ebsco (sebanyak 3786 artikel), IEEE (sebanyak 4056 artikel), dan Cengange
Learning (sebanyak 942 artikel). Mengenai berikut ini.
Tabel 1. Jumlah Artikel Terund