akmen bab 17

5
MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Kelompok 1 1. Mentari Estika Putri (14MPAXXIXB73) 2. Nasta Aulia Listi (14MPAXXIXB76) 3. Rizkia Anggita Sari (14MPAXXIXB78) 4. Tyasyoga Ridhoaji (14MPAXXIXB80)

Upload: nasta-listi

Post on 24-Jun-2015

800 views

Category:

Economy & Finance


39 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: Akmen bab 17

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

Kelompok 11. Mentari Estika Putri

(14MPAXXIXB73)2. Nasta Aulia Listi

(14MPAXXIXB76)3. Rizkia Anggita Sari

(14MPAXXIXB78)4. Tyasyoga Ridhoaji

(14MPAXXIXB80)

Dosen Pembimbing : Arief Surya Irawan, SE., M.Com., Ak

Page 2: Akmen bab 17

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GAJAH MADA2014

BAB 17MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

SKENARIORobert Artavia, presiden direktur Thamus, Inc., menerima hasil studi lingkungan mengenai

pemasangan sistem pengolahan limbah cair (effluent). Pabrik terbesar Thomas yang berlokasi di dekat sungai membuang limbah cairnya ke sungai dalam jumlah lebih dari tingkat yang diizinkan oleh hukum. Dampak limbah ini telah menurunkan kualitas air sungai (ikan mati) dan sungai ini merupakan sumber air minum untuk masyarakat kota.

Solusi sistem pengolahan yang diusulkan mengatasi masalah limbah cair ini terhitung mahal. Karena manfaatnya kurang dari biayanya, diukur dari nilai uang saat ini. Menurut Artavia, setelah dianalisis solusi ini merupakan alternatif termurah yang biasa dilakukannya karena biaya dan manfaat yang ditentukan terlalu sempit.

Analisis Artavia yaitu denda yang dapat dihindari serta biaya pembangunan dan pengoperasian dari sistem tersebut adalah input utama. Kemungkinan biaya pembersihan dan hilangnya pendapatan akibat reaksi masyarakat yang negatif belum dimasukkan karena sulit diperkirakan. Serta pengaruh negatif atas kesehatan juga belum dimasukkan ke dalam perhitungan.

Setalah melakukan analisis tersebut, Artavia membuat memo yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan Thamus dan tanggung jawab lingkungan perusahaan untuk manajer lingkungan dan pengontrolnya . Apakah berbagai penyesuaian akan dibutuhkan untuk memperkirakan biaya pembersihan dan biaya

yang berkaitan dengan pengaruh negatif atas kesehatan? Haruskah berbagai biaya ini diperkirakan oleh perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial? Apakah kita akan mendapatkan manfaat (contohnya, perbaikan image dan peningkatan penjualan)

dengan memperhitungkan berbagai biaya ini ke dalam keputusan kita, kemudian mengiklankannya untuk keuntungan sosial?

Apa saja proses dan produk yang menjadi sumber dari limbah cair yang mengontaminasi lingkungan ini?

Berapakah biaya polusi yang berkaitan dengan tiap proses? Apakah meniadakan suatu produk dari bauran produk kita mengatasi sebagian besar masalah?

(Apakah kemudian tidak akan dibutuhkan investasi untuk sistem pengolahan yang mahal.) Apa saja yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat memiliki informasi biaya lingkungan yang

terintegrasi dengan sistem akuntansi kita?

PEMBAHASAN SKENARIO

Page 3: Akmen bab 17

1. Apa yang dimaksud dengan biaya lingkungan?

Yang dimaksud dengan biaya lingkungan adalah biaya-biaya yang terjadi karena kualitas lingkungan yang buruk atau kualitas lingkungan yang buruk mungkin terjadi.

2. Apakah biaya lingkungan cukup signifikan untuk ditelusuri dan dilaporkan kepada pihak manajemen?

Iya, biaya lingkungan dapat ditelusuri dan dilaporkan kepada pihak manajemen. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menelusuri biaya lingkungan pada suatu produk. Penelusuran biaya untuk suatu produk dapat dilihat bagaimana biaya lingkungan itu dibebankan. Pertama, jenis produk homogen biaya lingkungannya dibebankan berbasis fungsi. Maka biaya lingkungan dapat ditelusuri dengan melihat biaya lingkungan yang dibebankan pada produk menggunakan penggerak tingkat unit seperti pemakaian jumlah jam tenaga kerja dan jam mesin. Kedua, untuk jenis produk yang lebih bervariasi, biaya lingkungan dibebankan berdasarkan aktivitas (hampir sama dengan pendekatan ABC). Maka biaya lingkungan dapat ditelusuri dari aktivitas-aktivitas yang dilalui untuk menghasilkan suatu produk.

3. Apakah perbaikan kinerja lingkungan akan meningkatkan atau menurunkan total biaya lingkungan?

Perbaikan kinerja lingkungan akan menurunkan total biaya lingkungan yang nantinya juga akan menghasilkan keuntungan keuangan yang signifikan. Karena dengan adanya perbaikan kinerja lingkungan (disebut dengan ekoefisiensi), itu artinya ada kemungkinan pengurangan biaya lingkungan yang akan dikeluarkan perusahaan.

4. Haruskah biaya lingkungan dibebankan pada produk dan proses sebagai beban terpisah?

Tidak. Biaya lingkungan bisa dibebankan pada produk dan proses tanpa harus sebagai beban terpisah. Pembebanan langsung biaya lingkungan pada produk dapat dijadikan dasar oleh manajemen untuk menentukan harga jual dan memberikan informasi manajerial yang bermanfaat diantaranya, dapat diketahui apakah suatu produk menguntungkan atau tidak untuk menentukan langkah apa yang akan diambil manajemen.

5. Apa cara terbaik untuk mengandalikan biaya lingkungan?

Biaya lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori: biaya pencegahan, biaya deteksi, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.

Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah dan/atau sampah yang dapat merusak lingkungan.

Biaya deteksi lingkungan (environmental detection costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan bahwa produk, proses dan aktivitas lain di perusahaan telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku atau tidak.

Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar. Jadi, biaya kegagalan internal terjadi untuk menghilangkan dan mengolah limbah dan sampah ketika diproduksi.

Page 4: Akmen bab 17

Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah atau sampah ke dalam lingkungan. Biaya kegagalan eksternal yang direalisasi adalah biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan. Biaya kegagalan eksternal yang tidak direalisasikan atau biaya social disebabkan oleh perusahaan, tetapi dialami dan dibayar oleh pihak-pihak di luar perusahaan.

Dari penjelasan diatas, cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mengendalikan biaya lingkungan adalah dengan cara menginvestasikan lebih banyak pada aktivitas pencegahan dan deteksi. Semakin banyak investasi yang dilakukan ada aktivitas pencegahan dan deteksi, maka akan makin sedikit peluang untuk munculnya biaya yang akan dikeluarkan untuk biaya kegagalan internal dan eksternal.

6. Apakah perusahaan perlu memedulikan biaya lingkungan yang mereka akibatkan meskipun mereka tidak memiliki tanggung jawab secara keuangan?

Pandangan umum yang selama ini ada yaitu perbaikan kinerja lingkungan merupakan tindakan amal dan derma. Namun, dengan adanya peraturan lingkungan di berbagai Negara yang semakin ketat dimana sanksi ataupun denda atas pencemaran lingkungan yang diakibatkan sangat besar memaksa perusahan-perusahaan untuk menaruh perhatian pada lingkungan. Secara keuangan perusahaan tidak memiliki tanggung jawab atas biaya lingkungan, namun perbaikan kinerja lingkungan dengan menginvestasikan dana untuk biaya lingkungan akan meningkatkan efisiensi dan memberikan stimulus untuk melakukan inovasi serta mengurangi biaya sosial yang nantinya akan memperburuk citra perusahaan. Kini, keberhasilan penyelesaian-penyelesaian masalah lingkungan dapat menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan.